Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Sejarah Singkat Batu Bata
2.2 Pengertian Bangunan

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Batu Bata
3.2 Bahan pembuat Batu Bata Merah
3.3 Jenis Batu Bata
3.4 Fungsi Batu Bata
3.5 Syarat Batu Bata yang Sesuai dengan SNI
3.6 Cara Pemasangan Batu Bata

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh
masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan
konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun
masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk
aplikasi teknik
sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan
pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan
non-struktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu
bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada
konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat
tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan untuk
dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya.
Pemanfaatan batu bata dalam konstruksi baik non-struktural ataupun struktural perlu
adanya peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara meningkatkan kualitas
bahan material batu bata sendiri (material dasar lempung atau tanah liat yang digunakan)
maupun penambahan dengan bahan lain. Salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan mencampur material dasar batu bata menggunakan abu ampas tebu yang
merupakan limbah industri dari sisa pengolahan tebu. Abu ampas tebu memiliki komposisi
kimia seperti Silikat (SiO2) sebesar ±71%,Aluminat (AL2O3) sebesar ±1,9%, Ferri
Trioksida(Fe2O3) sebesar ±7,8%,Calsium Oksida (CaO) sebesar±3,4% dan lain-lain.
Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni mempunyai
rumusAL2O3,2SiO2, 2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-unsurnya: 47%,39%dan
14%.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu batu bata?
1.2.2 Jenis batu bata?
1.2.3 Bagaimana cara pemasangan batu bata yang baik?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui bahan utama batu bata

1.3.2 Mengetahui sifat batu bata

1.3.3 Mengetahui cara pemasangan


BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah batu bata
Sekitar 8000 SM. di Mesopotamia, manusia menemukan pertama kali bahwa tanah
liat dapat dibentuk dan di jemur untuk menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel
dibangun dengan menggunakan batu bata yang dijemur. Batu bata juga digunakan di
banyak bagian dari Timur Tengah, Afrika Utara dan Amerika Tengah dan Utara. Pada
peradaban abylonia (+/- 4000 B.C.) yang dibangun di lembah antara sungai Tigris dan
sungai Efrat.

Lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat cocok untuk pembuatan batu
bata, yang kemudian menjadi bahan bangunan yang umum pada peradaban tersebut.
Kerajaan dan kuil di bangun dari batu bata jemur, dan permukaannya menggunakan batu
bata berlapis/kilap. Penggalian akhir- akhir ini di Mesir, menunjukkan bahwa pada masa
Mesir kuno telah digunakan batu bata yang dijemur dan yang dibakar menggunakan
tungku untuk pembangunan rumah dan tempat suci. Orang Roma juga menyebarluaskan
penggunaan batu bata, antara lain pembuatan batu bata masuk ke Inggris setelah serangan
Roma pada 54 SM, seperti untuk pembangunan Kastil Colchester yang dibangun dari 1080
batu bata bekas. Sekarang kastil ini dipakai sebagai museum sejarah.
Kastil Colchester

Batu bata Roma memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding dengan panjangnya.
Dimana bata-bata tersebut diletakkan di atas lapisan mortar (campuran untuk melekatkan
batu bata) yang tebal. Setelah jatuhnya/runtuhnya Roma pada 410 M, maka seni membuat
batu bata tersebut hilang di seluruh eropa hingga awal dari abad ke 14. Industri batu bata
kembali marak setelah Flemish masuk ke Inggris pada abad tersebut.

Bangunan-bangunan batu bata yang pertama di benua Amerika Utara di bangun pada
tahun 1633 di Pulau Manhattan dengan menggunakan batu bata yang diimpor dari Belanda
dan Inggris. Bagaimanapun juga pemanfaatannya baru maksimal hingga ditemukan
pembakaran batu bata dengan tungku yang menghasilkan batu bata yang betul-betul awet.
Tungku batu bata yang pertama dioperasikan di Amerika Serikat adalah sekitar tahun
1650. Batu bata yang dihasilkan pada masa lampau mungkin agak sulit untuk dikenali
karena spesifikasi yang sangat berbeda. Misalnya batu bata dari Assyria, ditengah
Mesopotamia beratnya lebih dari 18 kilogram, atau batu bata dengan bentuk segitiga yang
digunakan untuk membangun Coloseum di Roma, lagi pula batu bata umum yang beredar
di pasaran sangat tipis menyerupai tegel lantai saat ini.
2.2 Pengertian Bangunan
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. dan
Bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun pembuatan bangunan. Dalam
penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang
bahan, konstruksi, maupun pelaksanaanya. Bangunan yang dimaksud meliputi:

a. Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk
kepentingan perorangan maupun untuk kepentingan umum
b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan yang telah ada menjadi
sesuatu yang lain(berbeda) tetapi juga dengan tujuan tertentu dan untuk
kepentingan perorangan maupun umum.

Adapun tujuan bangunan tersebut didirikan antara lain:

Bangunan rumah tinggal dibuat untuk kepentingan tenmpat tinggal dalam arti yang
luas. Untuk masa sekarang tidak hanya untuk tempat berlindung atau berteduh tetapi
sebagai tempat untuk pembinaan keluarga. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat,
sedangkan bendungan dan jembatan dibuat orang untuk tujuan sarana dan prasarana
kemakmuran rakyat. Kesemua hal di atas di sebut dengan bangunan karena tidak dapat
dengan mudah dipindahkan mengingat berat kecuali bila dibongkar. Lemari dibuat orang
juga mempunyai tujuan antara lain untuk menyimpan barang, bangku untuk tempat duduk,
tetapi benda-benda ini dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat lain, untuk itu benda-
benda disini tidak dapat dikatakan bangunan. Dalam pembuatannya bangunan tidak cukup
hanya satu orang pekerja saja, tetapi kadang-kadang memerlukan ratusan sampai ribuan
pekerja tergantung besar kecilnya bangunan yang dibuat.

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Batu Bata
Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh
masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan
konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun
masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk
aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar,
saluran dan pondasi.
Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan.
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya
material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih
karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

3.2 Bahan Untuk Pembuatan Batu Bata Merah


Pembuatan batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di
Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah
dibuat dengan menggunakan bahan-bahan dasar :

1. Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.
2. Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah
tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga
dicampur padabatu merah yang masih mentah. waktu pembakaran batu merah akan
terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan terbakar dan pada bekas sekam
padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah.
3. Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau,
kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu
dalamproses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu
merah.
4. Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang sudah
dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini
beberapa waktu lamanya

3.3 Jenis Batu Bata


Berikut adalah jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam sebuah konstruksi
bangunan, baik itu digunakan sebagai dinding maupun yang lainnya.

1. Batu Bata Merah

Batu bata merah terbagi menjadi 2 yaitu batu bata konvensional dan batu bata press.
Gb. Batu Bata Konvensional

Gb. Batu Bata Press

Kelebihan dinding menggunakan batu bata merah:

- Pemasangan mudah

- Ukuranya yang relatif lebih kecil sehingga mudah untuk diangkut

- Mudah untuk desain dibidang yang kecil

- Perekatan mudah dilakukan

- Tahan terhadap api

- Kedap air(sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan).

- Keretakan relatif jarang terjadi.

- Kuat dan tahan lama.


Kekurangan dinding menggunakan batu bata merah:

- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.

- Biaya lebih tinggi.

- Lebih berat dari bahan dinding lainya

2.Batako

Gb. Batako Press tipe 1

Gb. Batako Press tipe 2

Batako Juga dibagi menjadi 2 yaitu Batako Putih/Tras dan Batako Press

A. Batako Putih (Tras)

Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak,
lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal
dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
Ukuran Dimensi Batako Tras

Panjang = 25-30 cm

Lebar = 8-10 cm

Tinggi = 14-18 cm

Kelebihan dinding menggunakan batako putih/tras:

- Pemasangan relatif lebih cepat.

- Harga relatif murah.

Kekurangan dinding menggunakan batako putih/tras:

- Rapuh dan mudah pecah

- Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab

- Dinding mudah retak

- Kurang baik untuk insulasi/redaman suara

B. Batako Press

Batako press dibuat dari campuran semen dan pasir .Ada yang dibuat dengan press manual
(menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan press mesin. Perbedaannya bisa
dilihat pada kepadatan permukaan batako-nya.

Ukuran Dimensi Batako Press

Panjang = 36-40 cm

Lebar = 8–10 cm

Tinggi = 18-20 cm.

Kelebihan dinding batako press:

- Kedap air (sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air).

- Lebih presisi (Ukuran Akurat/Jenis Ukuran Sama)

- Pemasangan lebih cepat


Kekurangan dinding batako pres:

- Harga lebih mahal dibanding batako tras.

- Mudah terjadi retak kecil pada dinding

- Mudah berlubang karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.

- Kurang baik untuk insulasi/redaman suara

3. Batu Bata Beton Ringan (Herbel)

Gb. Pemasangan Herbel

Gb. Jenis Herbel

Batu bata ini terbuat dari pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta
sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Adonan tersebut dicampur,
nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. karena adanya alumunium pasta yang
digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam
mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari
adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas
dipotong sesuai ukuran.Batu bata jenis ini banyak digunakan untuk membuat gedung-
gedung bertingkat karena keringanannya

Ukuran herbel : 20 x 60 x 10 cm (Tergantung Pembuat)

Kelebihan Batu Bata Beton Ringan :

- Lebih ringan dibanding batu bata lain

- Mudah diangkut

- Pemasangan cepat

- Mudah dibentuk/dipotong

- Meredam suara

Kekurangan Batu Bata Beton Ringan :

- Mudah patah,harus hati-hati dalam pemasangan

- Sulit pemasangan dan Memerluka plester Khusus

- Lebih mahal

3.4 Fungsi Batu Bata


Siapapun tahu tentang batu bata meskipun bukan pekerja bangunan. Batu bata
sangat akrab dengan kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan
cetakan berukuran tertentu kemudian dibakar.Yang tidak kalah penting dalam menjaga
mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan
menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah
maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata
semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.
Memiliki kwalitas yang bermacam – macam tergantung bahan yang dibuat serta
media pembakarnya. Ada yang membakar menggunakan sekam ada pula yang
menggunakan kayu bakar. Kwalitas pembakaran denbgan kayu bakar memiliki grid yang
lebih tinggi atau berkualitas lebih baik. Batu bata bisa juga berfungsi sebagai gewel,
mempunyai nilai yang lebih ekonomis dari pada kita mengguakan kuda-kuda dari kayu.
Dinding yang menggunakan bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas cukup
baik sehingga terasa nyaman.
Harganya yang relatif murah dan banyak tersedia menjadi pilihan terbaik sampai
saat dewasa ini untuk bangunan rumah tinggal. Yang tidak kalah penting dalam menjaga
mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan
menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah
maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata
semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.

3.5 Syarat Batu Bata


a) Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982
adalah sebagai berikut:
1) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
2) Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
3) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan
tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas
kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata
yang diuji
4) Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian
banyaknya sehingga pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih)
menutup lebih dari 50% permukaan batanya.

3.6 Pemasangan Batu Bata


Pengertian Pasangan Batu
Pasangan batu adalah bahan batuan yang disusun dengan menggunakan adukan sebagai
perekat sehingga membentuk konstruksi bangunan tertentu.

Pasangan batu bata/ bata merah adalah batu bata yang disusun sedemikian rupa dengan
menggunakan adukan sehingga membentuk konstruksi pada bagian bangunan tertentu.

Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :

o Pasangan ½ batu: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah
sebagai tebal dinding.
o Pasangan 1 batu: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai
tebal dinding.
o Pasangan roolag: Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai
pasangan resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.
Pasangan batu bata pada sebuah dinding rumah maupun gedung merupakan sebuah
pekerjaan yang mudah namun sebenarnya membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaanya,
pasangan batu bata yang tidak baik akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan
seperti dinding retak, dinding bergelombang, dinding miring atau bahkan akibat yang
paling fatal yaitu kerobohan pasangan dinding batu bata.

Pekerjaaan pasangan batu bata biasanya dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran,


pekerjaan acian, amplas dinding kemudian finishing cat atau walpapaer dinding, jarak
antara masing-masing pekerjaan tersebut sebaiknya dilakukan dalam rentang waktu yang
cukup sehingga didapatkan hasil pengerasan sempurna dan kualitas pekerjaan pasangan
dinding bata yang baik.

Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu bata harus sesuai standar
takaran perbandingan penggunaan material agar tidak terjadi kegagalan, misalnya
keruntuhan akibat kekurangan semen sebagai bahan pengikat pasangan batu bata.
perbandingan campuran adukan yang umum digunakan antara lain 1 pc : 6 ps yaitu dengan
perbandingan penggunaan bahan bangunan satu ember semen dicampur dengan enam
ember pasir. perbandingan ini menyesuiakan rencana kualitas dinding serta pada posisi
mana dinding dipasang apakah berhubungan langsung dengan cuaca luar atau pada lokasi
yang terlindung.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan tembok, tembok batu diberi pilaster. Pilaster
ini gunanya untuk memperkuat kedudukan tembok agar kuat mendukung beban di atasnya.
Pasangan pilaster pada umumnya dipasang ditempat tempat tertentu dengan ukuran sesuai
kebutuhan, ada kalanya pilaster sebagai hiasan (pemanis) ruangan belaka. Cara memasang
pilaster tetap mengacu pada ikatan pasangan yang berlaku untuk tebal tembok yang telah
ditentukan oleh ukuran pilaster tersebut, sedang ikatan untuk tembok disebelahnya tetap
digunakan seperti aturan terdahulu. Untuk itu diberikan beberapa contoh pilaster pada
pertemuan ½ pasangan batu bata. Dengan penggambaran siar satu garis.

Tembok lurus ½ bata pakai pilaster dengan batas pasangan gigi bertangga.
Gambar diatas merupakan sebuah contoh sambungan pasangan batu bata

Pertemuan tembok sudut, ikatan ½ batu pakai pilaster.

Gambar perpektif pasangan batu bata

selain pasangan batu bata terdapat juga alternatif material lain yang dapat digunakan
dalam pekerjaan dinding rumah seperti, multriplek rangka kayu, dinding gypsum rangka
hollow, dinding bambu dan sejenisnya. namun karena kemudahan dalam mendapatkan dan
biaya terjangkau menjadikan batu bata sebagai pilihan pertama dalam membangun rumah.
Jika kita hendak mengerjakan sebuah pasangan batu bata mungkin terlebih dahulu
memperkirakan jumlah kebutuhan batu bata yang akan dipakai untuk menyelesaikan
pekerjaan, Berapa kebutuhan batu bata per meter ? Jumlah batu bata yang diperlukan
untuk membuat dinding seluas 1 m2 berkisar antara 60 buah sampai dengan 80 buah
tergantung jarak spesi adukan dinding dan ukuran batu bata

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari urain tentang batu bata di atas dapat diambil kesimbulan sebagai
berikut.
1) Batu bata adalah batu buatan yaang terbuat dari tanah yang melalui cetakan
berbentuk balok yang kemudian dibakar sehingga mengeras dan dapat
digunakan sebagai material penyusun dinding
2) Fungsi dari batu bata pada umumnya dalah sebagai material penyusun dinding.
3) Jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam suatu konstruksi bangunan
adalah bata merah, bata ringan, batako pres dan batako putih. Masing-masing
dari jenis batu bata tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
4) Syarat-syarat batu bata yang sesuai dengan SNI adalah sebagai berikut.
a) Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982
adalah sebagai berikut:
b) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
c) Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
d) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan
tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas
kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata
yang diuji
e) Bahan dasar batu bata adalah tanah liat dan air, ada pula bahan tambahan
yang dicampur seperti sekam padi dan kotoran hewan yang dapat
membantu pembakaran didalam batu bata
f) Pada dasarnya pemasangan batu bata ada tiga jenis jaitu :
Pasangan ½ batu,
Pasangan 1 batu, dan
Pasangan roolag

4.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah masalah perbedaan
kualitas dan kegunaan dari batu bata itu sendiri. Agar batu bata dapat berfungsi
secara optimal, maka harus lebih memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari
jenis batu bata yang akan digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
_______. 2013. Makalah Bata Merah. (online)
http://civil.blogspot.com/2013/10/makalah-bata-merah.html
Sumantri, Odang. 2012. Jenis-Jenis Batu Bata. (online)
http://www.batamerahgarut.com/jenis-jenis-batu-bata/
Daryanto.Jakarta:Rineka cipta.2009http://wikipedia.org
http://google.com (Search : “masonry” )

Anda mungkin juga menyukai