HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui bahan utama batu bata
Lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat cocok untuk pembuatan batu
bata, yang kemudian menjadi bahan bangunan yang umum pada peradaban tersebut.
Kerajaan dan kuil di bangun dari batu bata jemur, dan permukaannya menggunakan batu
bata berlapis/kilap. Penggalian akhir- akhir ini di Mesir, menunjukkan bahwa pada masa
Mesir kuno telah digunakan batu bata yang dijemur dan yang dibakar menggunakan
tungku untuk pembangunan rumah dan tempat suci. Orang Roma juga menyebarluaskan
penggunaan batu bata, antara lain pembuatan batu bata masuk ke Inggris setelah serangan
Roma pada 54 SM, seperti untuk pembangunan Kastil Colchester yang dibangun dari 1080
batu bata bekas. Sekarang kastil ini dipakai sebagai museum sejarah.
Kastil Colchester
Batu bata Roma memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding dengan panjangnya.
Dimana bata-bata tersebut diletakkan di atas lapisan mortar (campuran untuk melekatkan
batu bata) yang tebal. Setelah jatuhnya/runtuhnya Roma pada 410 M, maka seni membuat
batu bata tersebut hilang di seluruh eropa hingga awal dari abad ke 14. Industri batu bata
kembali marak setelah Flemish masuk ke Inggris pada abad tersebut.
Bangunan-bangunan batu bata yang pertama di benua Amerika Utara di bangun pada
tahun 1633 di Pulau Manhattan dengan menggunakan batu bata yang diimpor dari Belanda
dan Inggris. Bagaimanapun juga pemanfaatannya baru maksimal hingga ditemukan
pembakaran batu bata dengan tungku yang menghasilkan batu bata yang betul-betul awet.
Tungku batu bata yang pertama dioperasikan di Amerika Serikat adalah sekitar tahun
1650. Batu bata yang dihasilkan pada masa lampau mungkin agak sulit untuk dikenali
karena spesifikasi yang sangat berbeda. Misalnya batu bata dari Assyria, ditengah
Mesopotamia beratnya lebih dari 18 kilogram, atau batu bata dengan bentuk segitiga yang
digunakan untuk membangun Coloseum di Roma, lagi pula batu bata umum yang beredar
di pasaran sangat tipis menyerupai tegel lantai saat ini.
2.2 Pengertian Bangunan
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. dan
Bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun pembuatan bangunan. Dalam
penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang
bahan, konstruksi, maupun pelaksanaanya. Bangunan yang dimaksud meliputi:
a. Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu untuk
kepentingan perorangan maupun untuk kepentingan umum
b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan yang telah ada menjadi
sesuatu yang lain(berbeda) tetapi juga dengan tujuan tertentu dan untuk
kepentingan perorangan maupun umum.
Bangunan rumah tinggal dibuat untuk kepentingan tenmpat tinggal dalam arti yang
luas. Untuk masa sekarang tidak hanya untuk tempat berlindung atau berteduh tetapi
sebagai tempat untuk pembinaan keluarga. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat,
sedangkan bendungan dan jembatan dibuat orang untuk tujuan sarana dan prasarana
kemakmuran rakyat. Kesemua hal di atas di sebut dengan bangunan karena tidak dapat
dengan mudah dipindahkan mengingat berat kecuali bila dibongkar. Lemari dibuat orang
juga mempunyai tujuan antara lain untuk menyimpan barang, bangku untuk tempat duduk,
tetapi benda-benda ini dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat lain, untuk itu benda-
benda disini tidak dapat dikatakan bangunan. Dalam pembuatannya bangunan tidak cukup
hanya satu orang pekerja saja, tetapi kadang-kadang memerlukan ratusan sampai ribuan
pekerja tergantung besar kecilnya bangunan yang dibuat.
1. Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.
2. Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah
tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga
dicampur padabatu merah yang masih mentah. waktu pembakaran batu merah akan
terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan terbakar dan pada bekas sekam
padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah.
3. Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau,
kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu
dalamproses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu
merah.
4. Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang sudah
dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini
beberapa waktu lamanya
Batu bata merah terbagi menjadi 2 yaitu batu bata konvensional dan batu bata press.
Gb. Batu Bata Konvensional
- Pemasangan mudah
- Kedap air(sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan).
- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
2.Batako
Batako Juga dibagi menjadi 2 yaitu Batako Putih/Tras dan Batako Press
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak,
lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal
dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
Ukuran Dimensi Batako Tras
Panjang = 25-30 cm
Lebar = 8-10 cm
Tinggi = 14-18 cm
B. Batako Press
Batako press dibuat dari campuran semen dan pasir .Ada yang dibuat dengan press manual
(menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan press mesin. Perbedaannya bisa
dilihat pada kepadatan permukaan batako-nya.
Panjang = 36-40 cm
Lebar = 8–10 cm
Batu bata ini terbuat dari pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta
sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Adonan tersebut dicampur,
nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. karena adanya alumunium pasta yang
digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam
mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari
adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas
dipotong sesuai ukuran.Batu bata jenis ini banyak digunakan untuk membuat gedung-
gedung bertingkat karena keringanannya
- Mudah diangkut
- Pemasangan cepat
- Mudah dibentuk/dipotong
- Meredam suara
- Lebih mahal
Pasangan batu bata/ bata merah adalah batu bata yang disusun sedemikian rupa dengan
menggunakan adukan sehingga membentuk konstruksi pada bagian bangunan tertentu.
o Pasangan ½ batu: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah
sebagai tebal dinding.
o Pasangan 1 batu: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai
tebal dinding.
o Pasangan roolag: Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai
pasangan resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.
Pasangan batu bata pada sebuah dinding rumah maupun gedung merupakan sebuah
pekerjaan yang mudah namun sebenarnya membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaanya,
pasangan batu bata yang tidak baik akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan
seperti dinding retak, dinding bergelombang, dinding miring atau bahkan akibat yang
paling fatal yaitu kerobohan pasangan dinding batu bata.
Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu bata harus sesuai standar
takaran perbandingan penggunaan material agar tidak terjadi kegagalan, misalnya
keruntuhan akibat kekurangan semen sebagai bahan pengikat pasangan batu bata.
perbandingan campuran adukan yang umum digunakan antara lain 1 pc : 6 ps yaitu dengan
perbandingan penggunaan bahan bangunan satu ember semen dicampur dengan enam
ember pasir. perbandingan ini menyesuiakan rencana kualitas dinding serta pada posisi
mana dinding dipasang apakah berhubungan langsung dengan cuaca luar atau pada lokasi
yang terlindung.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan tembok, tembok batu diberi pilaster. Pilaster
ini gunanya untuk memperkuat kedudukan tembok agar kuat mendukung beban di atasnya.
Pasangan pilaster pada umumnya dipasang ditempat tempat tertentu dengan ukuran sesuai
kebutuhan, ada kalanya pilaster sebagai hiasan (pemanis) ruangan belaka. Cara memasang
pilaster tetap mengacu pada ikatan pasangan yang berlaku untuk tebal tembok yang telah
ditentukan oleh ukuran pilaster tersebut, sedang ikatan untuk tembok disebelahnya tetap
digunakan seperti aturan terdahulu. Untuk itu diberikan beberapa contoh pilaster pada
pertemuan ½ pasangan batu bata. Dengan penggambaran siar satu garis.
Tembok lurus ½ bata pakai pilaster dengan batas pasangan gigi bertangga.
Gambar diatas merupakan sebuah contoh sambungan pasangan batu bata
selain pasangan batu bata terdapat juga alternatif material lain yang dapat digunakan
dalam pekerjaan dinding rumah seperti, multriplek rangka kayu, dinding gypsum rangka
hollow, dinding bambu dan sejenisnya. namun karena kemudahan dalam mendapatkan dan
biaya terjangkau menjadikan batu bata sebagai pilihan pertama dalam membangun rumah.
Jika kita hendak mengerjakan sebuah pasangan batu bata mungkin terlebih dahulu
memperkirakan jumlah kebutuhan batu bata yang akan dipakai untuk menyelesaikan
pekerjaan, Berapa kebutuhan batu bata per meter ? Jumlah batu bata yang diperlukan
untuk membuat dinding seluas 1 m2 berkisar antara 60 buah sampai dengan 80 buah
tergantung jarak spesi adukan dinding dan ukuran batu bata
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari urain tentang batu bata di atas dapat diambil kesimbulan sebagai
berikut.
1) Batu bata adalah batu buatan yaang terbuat dari tanah yang melalui cetakan
berbentuk balok yang kemudian dibakar sehingga mengeras dan dapat
digunakan sebagai material penyusun dinding
2) Fungsi dari batu bata pada umumnya dalah sebagai material penyusun dinding.
3) Jenis-jenis batu bata yang sering digunakan dalam suatu konstruksi bangunan
adalah bata merah, bata ringan, batako pres dan batako putih. Masing-masing
dari jenis batu bata tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
4) Syarat-syarat batu bata yang sesuai dengan SNI adalah sebagai berikut.
a) Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982
adalah sebagai berikut:
b) Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
c) Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
d) Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan
tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas
kekuatan ini menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata
yang diuji
e) Bahan dasar batu bata adalah tanah liat dan air, ada pula bahan tambahan
yang dicampur seperti sekam padi dan kotoran hewan yang dapat
membantu pembakaran didalam batu bata
f) Pada dasarnya pemasangan batu bata ada tiga jenis jaitu :
Pasangan ½ batu,
Pasangan 1 batu, dan
Pasangan roolag
4.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah masalah perbedaan
kualitas dan kegunaan dari batu bata itu sendiri. Agar batu bata dapat berfungsi
secara optimal, maka harus lebih memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari
jenis batu bata yang akan digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
_______. 2013. Makalah Bata Merah. (online)
http://civil.blogspot.com/2013/10/makalah-bata-merah.html
Sumantri, Odang. 2012. Jenis-Jenis Batu Bata. (online)
http://www.batamerahgarut.com/jenis-jenis-batu-bata/
Daryanto.Jakarta:Rineka cipta.2009http://wikipedia.org
http://google.com (Search : “masonry” )