Dalam kegiatan proyek konstruksi terdapat suatau proses yang mengolah sumber
daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam
rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Manajemen proyek mempunyai kewajiban untuk mengkoordinir semua pihak yang
terlibat dalam proyek konstruksi tersebut, sehingga tujuan proyek dapat tercapai dengan
baik dan semua pihak secara optimal mendapatkan hal-hal yang menjadi sasaran mereka
untuk terlibat dalam proyek tersebut.
Badan-badan yang terlibat dalam proyek Pembangunan Pustu Sanur Kaja antara lain:
1. Pemilik Proyek
Pemberi tugas untuk proyek Pustu Sanur Kaja adalah Dinas Kesehatan Kota
Denpasar. Dalam hal ini pemimpin proyek mempunyai hak dan kewajiban antara lain :
(1) Berhak menetapkan kebijaksanaan serta mengambil keputusan dalam pelaksanaan
proyek.
(2) Mengesahkan gambar rencana proyek, RAB dan RKS.
(3) Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
(4) Merumuskan dan menyampaikan keinginan, kebutuhan dan sasaran yang hendak
dicapai dalam pembangunan tersebut sehingga nantinya hasil yang diperoleh dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
(5) Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang diperlukan untuk menjamin kelancaran
pekerjaan.
(6) Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan.
(7) Bertanggung jawab atas tercapainya seluruh sasaran proyek yang dikelolanya.
(8) Menyetujui atau menolak adanya force majeure yang diajukan.
(9) Menyetujui dan menolak pekerjaan tambah kurang.
(10) Memimpin seluruh staf proyek dan bersama-sama mereka melaksanakan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan tolak ukur prosudur dan jadwal yang telah ditetapkan .
(11) Menunjuk dan menetapkan konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor
pelaksana.
(12) Menerima penyerahan pekerjaan dari kontraktor, bila pekerjaan telah selesai
dikerjakan.
2. Konsultan
Pihak / badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
: konsultan perencana dan konsultan pengawas, konsultan perencana dapat dipisahkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisnya, yaitu : konsultan yang menangani
bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal dan sebagainya. Berbagai
jenis bidang tersebut umumnya menjadi satu kesatuan yang disebut sebagai konsultan
perencana.
a. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan bangunan
secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang yang lain yang melekat erat
dan membentuk sebuah system bangunan. Dalam proyek ini perencananya adalah CV
Rusma Indah.
Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana adalah:
b. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk oleh pengguna jasa untuk
membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal
hingga berakhirnya pekerjaan pembangunan. Dalam proyek ini pengawasnya adalah
CV. Cipta Arga Utama.
Tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas:
(1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksaan konstruksi yang meliputi pengawasan
mutu bahan, mutu pelaksanaan, serta waktu pekerjaan.
(2) Memeriksa prestasi kerja kontraktor dan memberikan rekomendasi untuk pekerjaan
yang telah selesai dan layak untuk di bayar.
(3) Membuat laporan tentang pekerjaan tambah kurang.
(4) Menyusun laporan hasil pengawasan menyeluruh.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar
rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan. Dimana secara hukum
kontraktor adalah seseorang atau sekelompok orang yang berbadan hukum dan profesinya
melakukan pelaksanaan konstruksi. Dalam proyek ini kontraktor adalah CV. Saka Karya
Sedana.
Tugas dan tanggung jawab kontraktor:
(1) Melaksanakan pembangunan konstruksi sesuai dengan syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
3. Administrasi
Tugas - tugas :
a Mengadakan kearsipan.
b Menyelenggarakan kegiatan administrasi.
4. Logistik
Tugas - tugas :
a. Merealisasi pembelian produk sesuai dengan mutu yang tercantum di dalam
surat perintah.
b. Memilih lokasi dan mengatur penyimpanannya sehingga mutu material
terpelihara.
c. Bertanggung jawab atas jumlah barang yang diterima sesuai dengan surat
pesanan.
d. Bertanggung jawab mengendalikan pengeluaran dan pemasukan barang/material
serta mengikuti prosedur.
e. Bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan dalam proyek baik milik
pekerja, kontraktor maupun peralatan yang disewa.
5. Pelaksana
Tugas - tugas :
a Mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan RKS
secara bagian-bagian dan keseluruhan pekerjaan sehingga dapat dicapai suatu
hasil yang sesuai dengan perencanaan, baik kualitas, kuantitas dan waktu.
b Wajib melaksanakan perintah-perintah dari Site Manajer yang sesuai dengan
gambar-gambar dan RKS.
c Wajib memberitahukan kepada Site Manajer mengenai waktu dan cara
pelaksanaan yang belum tercantum dalam rencana kerja.
d Wajib memubuat laporan tertulis berupa laporan harian, laporan mingguan serta
laporan bulanan mengenai rincian jumlah pekerja, jenis bahan-bahan dan jumlah
peralatan serta kemajuan dari pekerjaan, termasuk hambatan-hambatan/masalah
yang dihadapi setiap hari.
2.1.3 Struktur Organisasi Pelaksana Di Lapangan
2.1.3.1 Acuan Pengawasan
Pengawasan dalam pembangunan merupakan kegiatan untuk mengontrol
pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Ada beberapa
acuan yang dipakai dalam pengawasan sebagai patokan untuk penentuan hasil-hasil
pelaksanaan yang meliputi :
a. Standar Fisik dan mutu, yaitu spesifikasi dan gambar-gambar.
b. Stándar Ekonomi, yang ditunjukan dalam rupiah (nilai kontrak).
c. Stándar Waktu, yaitu ketepatan penyelesaian pelaksanaan sesuai batas waktu,
terhitung sejak keluarnya Surat Perintah Kerja.
PEMILIK
PROYEK
KONSULTAN KONSULTAN
PERENCANA PENGAWAS
KONTRAKTOR
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah besarnya biaya yang diperkirakan akan
dihabiskan dalam pekerjaan proyek yang disusun berdasarkan gambar-gambar atau
bestek. RAB ini bukanlah biaya yang sebenarnya melainkan hanya dipakai sebagai
patokan bagi kontraktor dalam menetapkan harga penawaran, sehingga dalam
pelaksanaan nanti tidak menghabiskan biaya yang lebih tinggi dari penawaran dan bila
memungkinkan biaya kurang dari penawaran yang ditetapkan.
Data-data yang diperlukan :
1. Peraturan dan Syarat-Syarat (RKS atau Kontrak).
2. Gambar Rencana.
3. Berita acara/risalah penjelasan pekerjaan (untuk bangunan yang dilelangkan).
4. Buku Analisia upah dan bahan ( Analisa Bow).
5. Daftar Analisa harga dan upah kerja.
6. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan.
7. Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat.
Rencana Anggaran Biaya proyek pembangunan Pustu Sanur Kaja adalah sejumlah
Rp. 1.072.750.000 (Satu milyar tujuh puluh dua juta tuujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
2.5.2. Waktu pelaksanaan
Proyek pembangunan Pustu Sanur Kaja ini dimulai tanggal 22 Agustus 2017
selama 120 hari kalender.