PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menyampaikan segala
informasi tentang bahan bangunan yang terbuat dari baja seperti
pengertian baja, perkembangan baja, proses pembuatan baja, jenis-
jenis baja, dan sifat-sifat baja agar pembaca dapat mengetahui kriteria
secara pasti produk bahan bangunan olahan baja tersebut untuk
diterapkan dalam ilmu sipil.
BAB II
PEMBAHASAN
1
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2.1. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai usur dasar dan
karbon (C) sebagai unsur paduan utama. Kandungan unsur karbon
dalam baja berkisar antara 0.2 % hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.
Elemen-elemen yang selalu ada dalam baja yaitu : karbon, mangan,
fospor, sulfur, silicon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan
aluminium. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras
pada kisi Kristal atom besi.
2
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2.3. Perkembangan baja di Indonesia
3
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipun dengan
kandungan besi yang cukup rendah antara 35-58% Fe. Sementara
bahan pendukung seperti batu bara dan kapur juga melimpah di pulau
Sumatra dan Kalimantan. Cadangan ini dapat memenuhi konsumen
besi baja dalam negeri sekitar 2.5 ton per jiwa per tahun. Berarti
Indonesia punya modal untuk menjadi masyarakat berbasis industry.
1. Proses konvektor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong
dengan menghadap ke samping.
System kerja
Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 ,
konvektor)
Kembali ditegakkan,
Udara dengan tekanan 1,5 sampai 2 atm dihembuskan dari
kompresor,
4
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Setelah 20 sampai 25 menit konvektor dijungkirkan untuk
mengeluarkan hasilnya.
Proses Bassemer
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang
diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat
bereaksi dengan .
5
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika
(SiO2),
besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 %
MgCO3 + 60 % CaCO3)
3. Proses Basic Oxygen Furnace
logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu
ditegakkan)
Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang
bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap
satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan
kadar P dan S.
6
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi
tuang.
Proses
CO2 + C � 2CO
7
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Keuntungan :
8
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Gambar pengolahan baja
9
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Besi mentah berupa lelehan atau coran selanjutnya dikirim menuju
converter yang akan mengkonversinya menjadi baja.
10
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
- 0,05 % - 0,30% C.
11
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
σp = kekuatan patah, σu = kekuatan tarik maksimum, σy = kekuatan
luluh, ef = regangan sebelum patah, x = titik patah, YP = titik luluh
12
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
identifikasi yang menunjukan nomor urutbagian dari suatu standar
yang mempunyai bagian. Nomor seksi merupakan identifikasi yang
menunjukan nomor urut seksi dari suatu standar bagian tertentu.
A. AISI-SAE
Standarisasi dengan sistem AISI dan juga SAE merupakan tipe
standarisasi dengan berdasarkan pada susunan atau komposisi kimia
yang ada dalam suatu baja. Ada beberapa ketentuan dalam
Standarisasi baja berdasarkan AISI atau SAE, yaitu :
Dinyatakan dengan 4 atau 5 angka:
1. Angka pertama menunjukkan jenis baja.
2. Angka kedua menunjukkan:
a. Kadar unsur paduan untuk baja paduan sederhana.
b. Modifikasi jenis baja paduan untuk baja paduan yang
kompleks.
13
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
3. Dua angka atau tiga angka terakhir menunjukkan kadar karbon
perseratus persen.
4. Bila terdapat huruf di depan angka maka huruf tersebut
menunjukkan proses pembuatan bajanya.
Contoh standarisasi Baja karbon dengan AISI-SAE :
SAE 1045, berarti :
Angka 1 : Baja Karbon
Angka 0 : Persentase bahan alloy (tidak ada)
Angka 45 : Kadar karbon (0.45% Karbon)
14
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
JIS G 5101 (Baja karbon cor).
JIS G 3201 (Baja karbon tempa).
JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi mesin).
JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi biasa).
15
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Digunakan untuk bahan pembuatan :
Pipa
Kawat
Baja tempa, dll
Kandungan C = 0.5 – 0.7%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
Per (pegas)
Tambang baja
Kepala martil, dll
3. Baja karbon tinggi/ high carbon steel :
Kandungan C = 0.7 – 0.9%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
Per (pegas)
Mata pahat kayu
Mata gergaji kayu
Mata serutan kayu, dll
Kandungan C = 0.9 – 1.1%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
Mata pahat besi
Pelubang (pumcher)
Tap
Snei
Bahan pembuat poros, dll
Kandungan C = 1.1 – 1.4%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
Silet
Gergaji besi
Kikir
Tap
Snei, dll
16
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
Keteguhan artinya memiliki ketahanan terhadap tarikan,
tekanan atau lentur.
Elastisitas artinya kemampuan jika diberi beban, dan jika
bebabn ditiadakan akan kembali ke posisi semula.
Kekerasan artinya kekuatan melawan terhadap masuknya
benda lain.
17
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan baja
sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi baja.
Akan tetapi hal itu justru diharapkan, sehingga kaleng-kaleng
bekas cepat hancur
Cromium Plating (pelapisan dengan kromium).
Baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi
lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper
mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis.
Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan
sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.KESIMPULAN
Baja adalah paduan antara besi (Fe) dan karbon (C). dari masa ke
masa perkembangan baja di dunia semakin maju, proses
pembuatannya pun bermacam-macam serta banyak cara yang bisa
digunakan untuk mengolahnya. Selain itu baja juga memiliki tipe-
tipe tertentu serta sifat-sifat yang terkandung didalamnya, sehingga
kita bisa mengetahui bagai mana kualitas baja.
18
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
3.2.SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, terutama masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
makalah ini.
Kami mengharapkan agar pembaca dapat memahami isi
yangkami maksudkan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
19
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA