Anda di halaman 1dari 22

BAHAN BANGUNAN (BATAKO, GENTENG,

DAN KERAMIK)
Papper Struktur Beton 1

Dosen Pengajar:
Dr. Ir. I Made Sastra Wibawa, M.Erg., IPM.,
ASEAN. Eng.

Disusun Oleh:
Dynda Listina Putry (2205222010014)
Benyamin Hoga (2205222010013)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
1.1 PENDAHULUAN
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung,
ataupun segala sarana prasarana atau infrastruktur dalam
membangun peradabannya seperti halnya jembtan, jalan raya,
banguna gedung, bendungan dan konstruksi lainnya. Umumnya
sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari rancangan
teknik bangunan serta sarana prasarana yang dibuat atau
ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Bahan bangunan seperti batako, genteng, dan keramik
adalah komponen integral dalam industri konstruksi yang
mempengaruhi keamanan, kekuatan, dan estetika bangunan.
Papper ini memberikan wawasan tentang karakteristik dan
analisis dari tiga bahan bangunan ini.
1.1.1 Batako, yang merupakan bahan bangunan ringan yang
umum digunakan dalam konstruksi dinding. Kami
membahas komposisi materialnya, kekuatan tekan, dan
sifat termalnya.
1.1.2 Genteng, yang melindungi bangunan dari cuaca ekstrem.
Kami menyelidiki jenis genteng yang berbeda, menguji
kualitas dan ketahanan mereka terhadap elemen, dan
mempertimbangkan kemampuan mereka dalam
mengendalikan aliran air hujan.
1.1.3 Keramik, yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti
lantai, dinding, dan elemen dekoratif. Kami menganalisis
komposisi keramik, kekerasan, estetika, daya serap air,
dan kemampuan anti-patungan.

Hasil analisis ini memberikan informasi penting bagi


para profesional konstruksi, arsitek, dan pemilik properti dalam
pemilihan dan penggunaan bahan bangunan yang sesuai untuk
proyek konstruksi. Memahami karakteristik dan keunggulan
masing-masing bahan ini dapat meningkatkan keberhasilan
proyek konstruksi serta memastikan ketahanan dan estetika
bangunan yang dihasilkan.
1.2 PEMBAHASAN
1.2.1. Bentuk Dan Pengertian Batako
Bentuk dan pengertian dari batako itu sendiri adalah
sebagai berikut:
1. Batu cetak yang berlubang (hollow block), Batako berlubang
memiliki sifat penghantar panas yang lebih baik dari batako
padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang sama.
Batako berlubang memiliki beberapa keunggulan dari batu
bata, beratnya hanya 1/3 dari batu bata dengan jumlah yang
sama dan dapat disusun empat kali lebih cepat dan lebih kuat
untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu
bata. Di samping itu keunggulan lain batako berlubang adalah
kedap panas dan suara.
2. Batu cetak yang tidak berlubang (solid block)
3. Mempunyai ukuran yang bervariasi.
4. Rosida, 2007 dalam Supribadi, 2016 menyatakan bahwa
batako adalah “Semacam batu cetak yang terbuat dari
campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan
campuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam
keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-balok dengan
ukuran tertentu”.
5. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
(1982) pasal 6, “Batako adalah bata yang dibuat dengan
mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”.
6. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau
batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari
campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau
tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian
rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai
bahan untuk pasangan dinding”.
7. Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: “Batu-
batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan nama batako (bata
yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air)”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
tentang pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan
yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar
dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir,
semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan
dengan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara
campuran tersebut atau bahan tambah lainnya (additive).
Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga
menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan
dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran
serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang
lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan,
tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga
memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk
pasangan dinding, Berdasarkan SNI 03-0349- 1989 tentang
bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air
maksimum adalah 25%.
1.2.2 Macam-macam Batako Berdasarkan Bahan Bakunya
serta klasifikasinya.
Batako merupakan batu cetak yang tidak
dibakar,berdasarkan bahan bakunya batako dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari campuran trass,
batu kapur, dan air, sehingga sering juga disebut batu cetak
kapur trass. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari
lapukan batu-batu yang berasal dari gunung berapi,
warnanya ada yang putih dan ada juga yang putih
kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa beredar di
pasaran memiliki panjang 20 cm-30 cm, tebal 8 cm-10 cm,
dan tinggi 14 cm-18 cm.
2. Batako semen, dibuat dari campuran semen dan pasir.
Ukuran dan model lebih beragam dibandingkan dengan
batako putih. Batako ini biasanya menggunakan dua lubang
atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat.
Nama lain dari batako semen adalah batako pres, yang
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pres mesin dan pres
tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan
dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Di
pasaran ukuran batako semen yang biasa ditemui memiliki
panjang 36 cm 40 cm, tinggi 18 cm 20 cm dan tebal 8 cm-
10 cm.
3. Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur,
semen dan bahan lain yang dikategorikan sebagai bahan-
bahan untuk beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/m3
dapat dianggap sebagai batasan atas dari beton ringan yang
sebenarnya, meskipun nilai ini kadang-kadang melebihi.
Dimensinya yang lebih besar dari bata konvensional yaitu
60 cm x 20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm
menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat selesai
dibandingkan bata konvensional.
Berdasarkan PUBI 1982, sesuai dengan pemakaiannya
batako diklasifikasikan dalam beberapa kelompok sebagai
berikut:
1. Batako dengan mutu A1, adalah batako yang digunakan
untuk konstruksi yang tidak memikul beban, dinding
penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari
cuaca luar.
2. Batako dengan mutu A2, adalah batako yang hanya
digunakan untuk hal-hal seperti dalam jenis Al, tetapi hanya
permukaan konstruksi dari batako tersebut boleh tidak
diplester.
3. Batako dengan mutu B1, adalah batako yang digunakan
untuk konstruksi yang memikul beban, tetapi penggunaannya
hanya untuk konstruksi yang terlindungi dari cuaca luar
( untuk konsruksi di bawah atap).
4. Batako dengan mutu B2, adalah batako untuk konstruksi
yang memikul beban dan dapat digunakan untuk konstruksi
yang tidak terlindungi.
1.2.3 Proses Pembuatan Batako
Beikut ini uraian tentang cara membuat batako, Saat ini
beton sangat umum dan telah dibuktikan oleh waktu sebagai
bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat diproduksi
dengan tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton
ditentukan oleh ukuran dan mutunya. Salah satu jenis beton
yang cukup familiar dikalangan masyarakat adalah batako.
Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang
lebih baik dari pada beton padat. Jika dibandingkan dengan
batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti,
beratnya hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama.
Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup kuat untuk
semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata.
Dinding yang dibuat dari batako mempunyai keunggulan
dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak
produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada produksi
bata tanah liat karena tidak harus dibakar.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah:
1. Semen
2. Air
3. Kerikil kasar
4. Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)
Bahan baku yang terdiri dari pasir, semen dan air harus memiliki
perbandingan 75: 20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini
adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986.
Ø Peralatan yang diperlukan :
1. Cetakan batako
2. Ayakan pasir
3. Kotak adukan
4. Sendok semen
5. Sekop
6. Cangkul
7. Ember dan ember penyiram
8. Plastik (untuk menjaga kelembaban)
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan batako :
A. Persiapan :
Siapkan perkakas, peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama
dengan ayakan pasir 1 cm2 untuk memisahkan batu-batu
yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil
untuk mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari
kotoran, sampah dan lumpur.
1. Mengaduk Beton :
Kali ini akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan
lupa siapkan sarung tangan plastik.
Langkah-langkah mengaduk beton dengan tangan adalah
sebagai berikut :

a. Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10


cm di kotak adukan.
b. Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara
bersama-sama sampai warna keduanya tercampur.
c. Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang
seperti cekungan di tengah.
d. Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk
sampai terbentuk pasta yang merata.
e. Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam
takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga setiap
kerikil terlapisi secara merata.
f. Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan
bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut tidak retak,
dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
g. Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian
semen bermutu baik + 2 bagian pasir sungai yang
bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya.
2. Persiapan alat cetakan beton
a. Masukkan adukan beton kedalam ember
b. Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar
(di bawah atap atau tempat teduh lainnya)
c. Beri oli dibawah cetakan
d. Tuang adukan beton kedalam cetakan
e. Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah
cetakan
f. Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga "bagian kakinya"
menyentuh lantai pada ke dua sisi
g. Injak dengan kaki ke atas "kaki" alat tekan cetakan,
tekan cetakan, ambil pegangan bagian bawah cetakan,
perlahan-lahan angkat bagian atas cetakan
h. Letakkan bagian bawah cetakan ke tanah secara
perlahan.
i. Keluarkan peralatan tekan dari bagian bawah cetakan;
pisahkan ke samping
j. Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan
tempatkan di samping batako yang baru jadi
k. Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena
sinar matahari langsung
l. Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing
selama seminggu
m. Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di
cetakan dan batako berikutnya siap dicetak.
Berikut adalah keuntungan dan kerugian dalam
pemakaian batako
3.Keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan batako
adalah:
a. Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit
batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu
bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu
pengurangan.
b. Pembuatan mudah dan dapat dibuat secara sama.
c. Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos juga lebih
hemat.
d. Khusus jenis yang berlubang dapat befungsi
sebagai isolasi udara.
e. Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
f. Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang
membutuhkan potongan.
g. Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
A. Sedangkan kerugian pemakaian batako adalah sebagai
berikut:
1. Karena proses pengerasannya membutuhkan waktu yang
cukup lama (3 minggu), maka butuh waktu yang lama
untuk membuatnya sebelum memakainya.
2. Bila diinginkan lebih cepat mengeras perlu ditambah
dengan semen, sehingga menambah biaya pembuatan.
3. Mengingat ukurannya cukup besar, dan proses
pengarasannya cukup lama mengakibatkan pada
4. saat pengangkutan banyak terjadi batako pecah.
E. Syarat-Syarat Fisis Batako(menurut SNI)

Menurut SNI 03-0349-1989. Syarat-syarat fisis batako adalah


sebagai berikut :

Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu


benda uji coba pecah, dibagi dengan luas ukuran nyata dari bata
termasuk luas lubang serta cekungan tepi.

1.2.4 Genteng
Bila dilihat dari fungsinya, genteng memang memiliki
fungsi yang sangat penting yakni melindungi penghuni rumah
dari pengaruh kondisi alam. Oleh sebab itu pemilihan genteng
untuk rumah menjadi sebuah keharusan agar rumah nyaman
untuk ditempati. Tambah lagi di indonesia sendiri sudah
sangatlah banyak jenis atap rumah dengan harga beraneka ragam
yang meredar dipasaran. Sehingga bila salah melilih jenis
genteng rumah tentu Anda sendiri yang terkena dampaknya.
Mengenal aneka jenis bahan genteng
Genteng cepat rusak, bocor, tidak dapat menghantar suhu
dengan baik siap menghantui kenyamnan Anda bila salah
memilih genteng. Namun supaya Anda tidak salah dalam
memilih genteng. Berikut ini macam-macam jenis bahan
genteng untuk hunian kesayangan
1. Genteng asbes
Pasti Anda tak asing lagi dengan jenis genteng yang satu ini.
Genteng asbes atau asbestos berasal dari gabungan enam
mineral silikat alam yang di bentuk sedemikian rupa sehingga
terbentuk genteng. Kelebihan genteng jenis ini adalah harganya
relatif murah, pemasangan mudah serta tidak membutuhkan
banyak kayu reng. Sedangkan genteng asbes memiliki
kekurangan yakni dari segi kesehatan. Menurut para ahli, serat
asbes dalam mentuk partikel mudah lepas dan jika
menghirupnya akan menyebabkan penyakit kangker paru-paru.
2. Genteng kaca
Dari judulnya saja pasti sudah mengetahui genteng ini berasal
dari kaca. Umumnya genteng kaca hanya digunakan pada bagian
tertentu saja, hanya untuk menghadirkan cahaya alami di dalam
hunian. Genteng kaca memiliki kelebihan dari bahannya yang
bersifat transparan sehingga dapat memancarkan cahaya
matahari alami di dalam rumah serta memiliki kesan modern
sehingga cocok bila digunakan untuk rumah bergaya modern.
Sedangkan memiliki kelemahan mudah pecah dan bila
digunakan secara berlebihan akan mengakibatkan suhu ruangan
meningkat.

3. Genteng keramik.
Genteng keramik memang memiliki bahan dasar seperti keramik
biasa, namum yang membedakan adalah proses finishingnya
yang mengalami proses finishing glazur. Untuk kelebihan
genteng keramik adalah awen, lebih kuat bahkan bisa menahan
beban manusia, serta memiliki warna beragam yang tahan lama
dan sistem interlock sehingga mudah untuk mengaitkan.
Kelemahannya adalah pemasanganya harus dilakukan secara
teliti agar tidak terjadi kebocoran. Kemiringannya juga harus di
desain dengan minimal 30° agar air hujan dapat mengalir
dengan lancar. Serta dalam pemasangannya memerlukan baut
agar genting tidak lepas.
Genteng keramik juga memiliki beberapa karakteristik yang
dapatdijadikan tolok ukur untuk pertimbangan
anda, diantaranya:
a) Genteng Keramik memiliki kelebihan dari warna yang lebih
tahan lama hal ini dikarenakan proses glazur pada genteng
keramik dilakukan dengan proses pembkran yang bisa mencapai
1200 derajat. Selain itu pilihan warnanya lebih vareatif.
b) Genteng Keramik relatif lebih ringan dibandingkan dengan
genteng beton.
c) Genteng Keramik relatif lebih kuat dalam menahan beban
terpusat, dikarenakan proses pembuatan keramik yang telah
melalui proses pembakaran (sempurna) dan rata2 banding
strength untuk genteng jenis ini berkisar 160 kgf s/d 180kgf
d) Genteng Keramik tidak rentan terhadap korosi dan cuaca
extrim, beberapa produk memiliki sistem interlock yang lebih
baik dibanding genteng beton.
e) Daya serap air genteng ini umumnya <7%, sehingga pada
kondisi basah genteng tidak ikut memberikan beban yang
berlebihan pada struktur atap.
f) Perawatan relatif lebih mudah.
g) Harga m2 Genteng Keramik Relatif tinggi dibanding Genteng
Beton.
h) Perbedaan Warna pada genteng berdampak pada perbedaan
harga yang sangat jauh, untuk warna premium perbedaanya
hampir 2x lipat dari harga warna natural, sehingga selera atas
warna harus disesuaikan dengan budget.
i) Untuk model minimalis atau flat sedikit sekali pilihan
produknya, dikarenakan belum banyak produsen yang
memproduksinya.
j) Resiko melenting pada saat produksi sangat tinggi, terutama
untuk jenis flat, jika genteng tersebut terpasang di atap, maka
akan menyebabkan tampias, sehingga dibutuhkan kontrol pada
saat penerimaan barang.
4. Genteng metal
Genteng metal memiliki karakteristik seperti seng yakni
berbentuk lembaran. Ukuran genteng ini bervariasi mulai dari
panjangnya 1,2m-12m dan lebar antara 60cm-120cm dengan
ketebalan 0,3mm. Karena bobotnya lumayan ringan maka
pemasangannya memerlukan sekrup. Kelebihan genteng metal
adalah bobotnya yang sangat ringan sehingga menghemat
struktur, serta ukurannya yang besar sehingga mempercepat
proses pemasangan, meiliki warna yang beragam, hemat
material, dilapisi bahan anti karat. Selain itu genteng metal juga
tidak mudah bocor, tidak menimbulkan panas berlebih dan
dilengkapi bahan anti lumut jadi mudah untuk melakukan
pengecatan ulang. Adapun kelemahannya adalah dalam
pemasangannya harus rapi sebab bila tidak rapi dapat
mengurangi keindahan atap rumah, insulasi panas kurang baik
dan kebisingan yang ditimbulkan pada waktu hujan, yang
bagaimanapun juga masih belum sebaik genteng keramik dan
genteng beton.
5. Genteng Beton
Genteng beton terbuat dari pasir, bahan material semen, dan
fly ash, yang dicampur dengan air dan dicetak, lalu dikeringkan.
Kekuatan genteng ini dipengaruhi oleh kebersihan dan ukuran
butiran pasir yang dipergunakan, serta material bahan semen
sebagai bonding agent. Fly ash dibutuhkan sebagai filler untuk
mengisi celah-celah di antara butiran pasir, sehingga didapatkan
genteng yang lebih padat dan kuat.
Genteng jenis ini di pasaran pada dua bentuk yakni genteng
beton gelombang dan genteng beton flat. Daya tutup keduanya
hampir sama, yaitu 11 buah genteng per m2. Dibandingkan
dengan genteng lainnya genteng beton memiliki kelemahan dan
kelebihan.
Kelebihannya adalah sebagai berikut:
a) Pas untuk rumah bergaya modern minimalis. Gaya arsitektur
modern minimalis mengusung bentuk atap yang flat/datar dan
punya garis-garis yang tegas. Dan yang bisa dengan baik
memenuhi kebutuhan ini yakni genteng beton.
b) Genteng beton tidak mudah berubah bentuk. Hal ini tidak
mengherankan karena dalam pembuatan, genteng tersebut
dikeringkan tanpa proses pembakaran.
c) Karena dibuat dengan cetakan, genteng beton lebih punya
ketepatan bentuk. Alhasil pemasangan genteng tersebut di atap
lebih mudah. Sudah begitu, kebocoran atap saat hujan terhindar
karena pemasangan nan lebih rapat. d) Umur genteng beton
panjang, bisa mencapai 20 tahun. Maklum, genteng beton
terbuat dari campuran semen dan pasir kasar, kemudian diberi
lapisan tipis sehingga kedap air.
e) Tersedia dalam banyak warna. Simak: ada warna natural
seperti terakota dan cokelat, ada pula warna cerah seperti biru
dan hijau.
f) Mampu memantulkan panas dengan baik. Bayangkan,
genteng beton mampu memantulkan panas sang surya sampai
90%. Alhasil, rumah nan bermahkota genteng beton tentu lebih
sejuk.
g) Bisa dicat ulang. Ya, begitulah, setelah beberapa tahun,
genteng beton bisa dicat ulang Dalam proses pengecatan ulang,
permukaan genteng yang retak ataupun cacat bisa diperbaiki
dengan pelapis tertentu. Kalau sudah cacat berat, ya sebaiknya
genteng tersebut diganti.
h) Tidak mudah pecah. lebih kuat dan lebih ekonomis. Kuat
karena genteng beton tahan karat, dibanding dengan genteng
logam. Harganya juga relatif terjangkau dibanding dengan
genteng bahan lainnya.
Sayangnya genteng ini punya kelemahan yaitu bobotnya yang
berat sehingga membebani struktur. Sebagai perbandingan, berat
genteng adalah 60 kg/m2. Sedangkan bahan lain yang mendekati
bobot tersebut adalah genteng keramik yaitu 45 kg/m2.
Kelemahan lainnya adalah kurang tahan terhadap kebocoran
karena interlock tidak sempurna dan keretakan pada bodi. Untuk
mengurangi bocor dan retak, finishing genteng biasanya
dilakukan dengan cat.
6. Genteng tanah liat
Genteng tanah liat paling umum digunakan oleh masyarakat
indonesia. Genteng ini terbuat dari tanah liat yang dipress
kemudian dibakar. Genteng tanah liat dipasang dengan kerangka
atap miringSistem pemasangannya menerapkan sistem inter
locking. Kelebihan jenis genting tanah liat adalah dari segi
harganya relatif murah, ringan, kuat bahkan dapat diinjak.
Sedangkan kelemahannya adalah dalam pemasangannya
diperlukan ketelitian dam mudah berlumut atau berjamur jika
tidak dilapisi cat.
Itulah aneka jenis bahan genteng yang dapat digunakan sebagai
referensi dalam membangun hunian kesayangan.
Bila anda berencana membangun sebuah rumah tentu pemilihan
bahan atau material bangunan menjadi salah satu
pertimbanganTerutama untuk bahan finishing karena akan cukup
banyak menyedot biaya. Biasanya besaran dana untuk pekerjaan
finishing ini menghabiskan sekitar 30% dari biaya total
bangunan rumah.
Salah satu bahan finishing yang paling utama adalah bahan
penutup atap Berbagai macam bahan penutup atap dapat pilih
sesuai keinginan dan dana yang ada miliki. Salah satu bahan
penutup atap rumah adalah genteng tanah liat.
Berikut ini akan membahas jenis genteng tanah liat atau terakota
sebagai bahan penutup atap rumah, dari spesifikasi teknis
sampai kelebihan dan kekurangannya.

Genteng tanah liat ini menggunakan bahan utama Tanah Liat


yang dibentuk dengan cara ditekan atau di-press.
Dan kemudian melalui proses pengeringan dengan
menggunakan bantuan sinar matahari. Seetelah cukup kering
maka genteng yang masih mentah tsb. dipanaskan menggunakan
kayu bakar atau batu bara pada tungku pembakaran.
Tampilan fisik genteng tanah liat cukup menarik karena
memiliki warna oranye natural serta berkesan sederhana.
Karena keterbatasan teknologi pada proses produksinya,
terkadang genteng tanah liat ini
warnanya tidak sama atau seragam. Tapi anda tidak perlu kuatir
karena genteng dapat dicat
dengan warna sesuai keinginan.
Genteng jenis ini dipasang dengan pola ziz-zag atau tersusun
lurus dengan sistem interlock. Jenis genteng tanah liat antara
lain: genteng Kodok, genteng Plentong, genteng Morando.
Spesifikasi Genteng Kodok
Ukuran : 21x28 cm
Berat: 1,5 s/d 1,8 kg
Jarak reng : 22 cm
Jumlah per-m2 24 buah
sudut kemiringan : 25 s/d 60 derajat
Spesifikasi Genteng Plentong
Ukuran 20,5 x 29 cm
Berat: 1,7 kg
Jarak reng: 23 cm
Jumlah per-m2 24 buah
Sudut kemiringan: 25 s/d 60 derajat
Spesifikasi Genteng Morando
Ukuran : 23,5 x 33 cm
Berat: 2,2 kg
Jarak reng: 26 cm
Jumlah per-m2 28 buah
Sudut kemiringan : 25 s/d 60 derajat
Kelebihan Dan Kekurangan Kekurangan Genteng Tanah Liat
A) Berikut ini adalah kelebihan dari genteng tanah liat, yaitu :
1. Harga murah, memiliki bobot yang ringan, sehingga biaya
untuk struktur atap juga akan lebih murah.
2. Dapat menerima daya tekan yang lumayan kuat sehingga
dapat cukup kuat diinjak.
3. Ruang bawah yang dinaungi tidak akan terlalu panas.
4. Termasuk bahan bangunan yang ramah lingkungan, karena
tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) Proses
produksi tradisional yang tidak menghabiskan bahan bakar fosil.
Kegiatan penambangan tanah sebagai bahan baku pun bukan
jenis penambangan masih seperti penambangan batu bara yang
merusak lingkungan karena dilakukan secara masif.
5, Proses produksi melibatkan banyak jumlah tenaga kerja di
sektor informal.
Berbeda dengan proses produksi modern yang mereduksi jumlah
tenaga kerja demi alasan efisiensi
B) Sedangkan kekurangannya adalah :
1. Mudah berjamur dan berlumut bila tidak dilapisi cat
2. Bentuk dan warna kadang tidak seragam
3. Waktu proses pemasangan lama.
Jika belum mengetahui bagaimana genteng tanah liat press
diproduksi, berikut ini beberapa langkah proses pembuatan
genteng tanah liat secara umum.
1. Pemilihan Bahan Baku
Yang pertama jelas, yakni memilih bahan baku berupa tanah liat.
Dalam memilih tanah liat ini tidak bisa sembarangan dan tidak
semua tanah bisa digunakan sebagai bahan pembuatan genteng.
Biasanya tanah liat sawah yang banyak digunakan. Namun, jika
tanahnya berwarna merah tidak cocok untuk digunakan.
2 .Menggiling Tanah Liat Dan Memilahnya
Setelah bahan baku terkumpul, maka tanah liat bisa digiling.
Tahap penggilingan ini memiliki fungsi untuk membuat tekstur
tanah semakin halus, selain itu juga untuk merapatkan rongga-
rongga molekul tanah. Penggilingan ini juga dimaksudkan untuk
membersihkan tanah liat dari kotoran misalnya sisa-sisa
tanaman yang menempel atau bebatuan kecil
3.Didiamkan Hingga Agak Keras
Setelah digiling lalu dipilah-pilah menjadi bagian-bagian kecil,
lalu tanah liat tersebut didiamkan terlebih dahulu hingga agak
keras. Namun tidak sampai keras atau kering. Karena nanti agar
mudah untuk dipukul-pukul sampai tipis sekitar 4 cm hingga
siap untuk dipres.
4. Pressing
Dengan menggunakan alat mesin press, tanah liat lalu di press.
Proses pressing ini berguna untuk membentuk model genteng
serta untuk memadatkan genteng tersebut.
5. Dirapikan Lalu Diangin-anginkan
Setelah dipress, maka genteng setengah matang ini dirapikan
terlebih dahulu. Karena dari sisa pressing pasti ada bagian yang
perlu dipotong. Setelah itu baru diangin-anginkan dalam rak
selama kurang lebih dua hari.
6. Dijemur Di Bawah Sinar Matahari
Setalah diangin-anginkan, genteng setengah matang itu lalu
dijemurPenjemuran harus dibawah terik matahari langsung. Dan
proses ini bisa memakan waktu dua hari hingga genteng benar-
benar siap untuk dibakar.
7. Pembakaran
Tahap akhir adalah pembakaran. Genteng tanah liat setengah
matang ini lalu dibakar disebuah tempat pembakaran yang telah
disiapkan dengan suhu derajat yang telah disesuaikan. Hingga
pada akhirnya genteng tanah liat ini jadi dan memiliki daya
tahan yang kuat.

1.2.5 Keramik Lantai

Salah satu bahan flooring atau ubin lantai yang banyak


digunakan adalah keramik. Jenis ubin lantai ini terbuat dari
tanah liat yang dilapisi dengan glazur. Ada dua jenis keramik,
yaitu keramik berglazur dan ubin porselin atau homogoneus tile.
Pada pembuatan keramik berglazur adalah dengan mencampur
bahan tanah liat dengan kaolin, kemudian dibakar hingga 10000
Pembakaran ini dilakukan agar keramik yang dihasilkan tidak
hancur jika direndam dalam air. Setelah itu dilakukan pelapisan
dengan proses pencetakan di atas ubin.
Sedangkan pada ubin porselin dimulai dari penggilingan bahan-
bahan mentah yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan
tanah liat. Campuran tersebut akan berbentuk bubur yang
kemudian dikeringkan, sehingga menjadi butiran sangat halus,
kemudian dipress ke bentuk ubin. Setelah itu barulah dibakar di
atas suhu 12500 C, yaitu suhu optimal untuk mendapatkan ubin
yang keras tapi tidak getas. Barulah dipotong-potong sesuai
ukuran, atau dilakukan pemolesan terlebih dahulu. Proses
pemolesan inilah yang terbilang mahal, karena itu ubin porselin
harganya lebih mahal dibanding keramik berglazur.
Kualitas Keramik
Pada umumnya kualitas keramik dibagi menjadi KW1, KW2,
dan KW3. KW1 adalah kualitas keramik nomer satu, yang tidak
memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti. KW2
bisa jadi memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat permukaan,
penyimpangan warna, dan ukuran, serta cacat lainnya yang
masih tersamar. Sedangkan KW3, terdapat cacat yang cukup
jelas terlihat pada permukaannya serta rentang penyimpangan
ukuran dan warna cukup besar.
Keunggulan dan Kelemahan Keramik
Sebagai bahan ubin lantai keramik memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
Lebih kuat dan tahan lama
Daya serap airnya rendah
Perawatannya relatif paling mudah Tersedia dalam berbagai
ukuran, motif, dan warna yang beragam
Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu
enggan menempel
Mudah untuk didapatkan Keramik menawarkan tampilan estetis
yang langgeng dan dapat disesuaikan dengan aksen tradisional
atau pun modern
Meski memiliki banyak keunggulan, keramik juga memiliki
beberapa kekurang diantaranya :
Bahan keramik menghantarkan dingin sehingga kurang nyaman
di kaki
Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan
karena debu atau kotoran yang menumpuk. Mudah retak dan
pecah, sehingga perlu lebih berhati-hati saat membawa serta saat
proses pemasangan.
Keramik memiliki motif, warna, dan ukuran yang beragam.
Dengan ukuran yang beragam inilah yang membuat jenis lantai
ini banyak digemari karena dapat dipadukan berbagai ukuran
keramik untuk menciptakan pola yang indah. Keramik dengan
ukuran besar menciptakan penampilan terbuka yang
menimbulakn kesan ruangan menjadi luas. Sedangkan keramik
dengan ukuran kecil memberikan kesan kotak papan catur.
Ukuran keramik yang dipasang juga harus disesuaikan dengan
ukuran perabot di dalamnya. Pilihlah keramik dengan ukuran
besar untuk mempertahankan keseimbangan penampilan dalam
ruangan yang diisi dengan perabot besar dan berat. Sedangkan
untuk ruangan terbuka dapat diaplikasikan dengan perabot yang
ringan dan sedikit, serta sangat pas dipadukan dengan ukuran
keramik ukuran kecil.
Sementara dengan motif yang beragam, saat ini banyak dipilih
keramik dengan motif minimalis, atau berkesan natural seperti
motif kayu, dan batu alam.
Keramik merupakan bahan bangunan yang sangat populer.
Keramik digunakan untuk menutup permukaan lantai atau
dinding untuk tujuan meningkatkan kekuatan, membentuk
tekstur dan membentuk corak.
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwasanya ada begitu banyak macam
jenis serta ukuran dari berbagai macam bahan bangunan, dari
material yang memiliki partikel sangat kecil sampai dengan
yang dapat kita lihat secara jelas bentuknya.
Karena memiliki begitu banyak macam serta ukuran itulah
bahan bangunan memiliki fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri,
mulai dari bangunan paling bawah(seperti pondasi), sampai
dengan yang paling atas (seperti halnya atap).
Demikian tulisan yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat bagi kita dalam menambah wawasan kita
terhadap bahan bangunan.

DAFTAR PUSTAKA
I Putu Gede Suyoga, Pangkaja: Jurnal Agama Hindu (2018)
Rakhmadani Agung Kurniawan Luhur Sapto Pamungkas,
JURNAL ARSITEKTUR GRID-Journal of Architecture and Built
Environment (2020)
Hakas Prayuda Endra Aji Setyawan, Fadillawaty Saleh,
Jurnal Riset Rekayasa Sipil (2018)
Surya Hadi, Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil
(2020)
Heny Rianawati Retno Setyowati, Siswadi Siswadi ,Jurnal
Penelitian Kehutanan Wallacea (2021)
Susilawati Susilawati, Dina Naemah, Fadlan Heriannor,
Jurnal Hutan Tropis (2023)
Andrean Bustomy, Rr Rochmoeljati, Iriani Iriani, JUMINTEN (2020)
Arum Puji Lestari, Theresia Hesti Bwarleling, Jurnal Syntax
Transformation (2022)

Anda mungkin juga menyukai