Anda di halaman 1dari 4

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding.

Batu bata
terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring
perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-
material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena
memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Daftar isi
 1 Jenis Batu Bata
 2 Perbandingan antara batako, bata merah dan bata ringan
o 2.1 Bata merah
o 2.2 Batako
 2.2.1 Batako putih (Tras)
 2.2.2 Batako Semen PC / Batako pres
o 2.3 Bata ringan
o 2.4 Bataton
 3 Lihat pula

Jenis Batu Bata


 Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan
bata muka.
o Bata biasa, memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini
digunakan untuk dinding dengan menggunakan morta (campuran semen)
sebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.
o Bata muka, memiliki permukaan yang baik dan licin dan mempunyai warna
dan corak yang seragam. Disamping digunakan sebagai dinding juga
digunakan sebagai penutup dinding dan sebagai dekorasi.
 Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran
kapur dan pasir dengan perbandingan 1: 8 serta air yang ditekankan kedalama
campuran sehingga membentuk batu bata.

Perbandingan antara batako, bata merah dan bata ringan


Bata merah
Batu bata mentah dijemur sebelum dibakar

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat
umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata
merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup
bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako
press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.

Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian
dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras, dan berwarna
kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tetapi tanah yang
agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang
dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain
lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang
dibangun dari material bata merah. Selain itu material ini sangat tahan terhadap panas
sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.

 Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua
tanah liat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
 Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm.
 Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
 Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan
pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1
takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang
tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
 Kuat,kokoh, dan tahan terhadap cuaca maupun benda keras

Batako

Material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang
dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras,
kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara.
Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu
kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding,
terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako
untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas,
tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan
daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.

Batako putih (Tras)

 Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut
dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan
yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
 Umumnya memiliki ukuran panjang 25–30 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 14–18 cm.
 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
o Batako tras = 25 buah
o Semen = 0,215 sak
o Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3

Batako Semen PC / Batako pres

 Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
 Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan
mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
 Umumnya memiliki ukuran panjang 36–40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18–20 cm
untuk Batako besar. Sedangkan Batako kecil berukuran panjang 30 cm dan tinggi 14-
15 cm, tebal 10 cm.
 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
o Batako pres besar = 15 buah dan Batako Kecil 18 buah
o Semen PC = 0,125 sak
o Pasir ayak (pasir pasang) = 0,015 m3

Bata ringan

Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah
sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup
ringan, halus, dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat
memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan,
serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding
berlangsung.

 Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki
tingkat kerataan yang baik.
 Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan
semen khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler,
dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi
bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
 Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
o Bata hebel/celcon = 8 buah
o Semen instan = 11,43 kg
o Air = 0,15–0,16 liter

Bataton

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain.
Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton.
Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi
baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim. Sebut saja blok beton berprofil
H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku
(ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster, dan lengkung
menjadi material pendukung elemen rumah.

Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat
menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan
begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.

Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan
bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur
(kolom praktis, sloof, dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain
menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas.
Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau
pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada
atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi
jadi lebih ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai