Anda di halaman 1dari 10

9 Bahan Material Dinding Paling

Cocok Untuk Rumah Kamu


Pada zaman dahulu bahan material dinding untuk membuat rumah umumnya
adalah kayu dan bambu. Bahan-bahan tersebut merupakan yang banyak disekitar
kita. Saat ini banyak bahan-bahan lain yang digunakan untuk membangun
sebuah dinding rumah.

Diantara banyak bahan material dinding terkadang di kombinasikan satu sama


lain sehingga memunculkan karakter tembok yang baru. Sebagai contoh adalah
papan kayu dengan anyaman bambu.

Hari ini yang sedang digemari adalah tembok dengan bahan bata
dikombinasikan dengan papan kayu (gebyok) yang di finishing dengan indah.
Kombinasi ini menimbulkan nuansa etnik modern namun berkesan klasik.

Berikut ini kami sajikan bahan material untuk membangun tembok yang sering
digunakan.

1. Dinding Bata Merah


Batu bata merah dibuat menggunakan adukan tanah liat yang di bentuk balok
kemudian di bakar dengan suhu tinggi. Tidak semua tanah liat yang dapat
digunakan untuk bahan dasar pembuatan bata. Hanya tanah liat dengan
campuran pasir tertentu yang dapat di bentuk menjadi batu bata.

2. Dinding Batako Putih (Tras)


Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar. Berdasarkan bahan bakunya,
batako dibedakan menjadi batako tras/putih dan batako semen. Batako putih
dibuat dari bahan baku tras, batu kapur, dan air.
Tras sendiri merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-batu yang
berasal dari gunung berapi. Warnanya putih dan ada juga yang berwana putih
kecoklatan.

Ukuran yang batako tras yang sering beredar di pasaran memiliki panjang sekitar
25 sampai 30 cm, tebal 8 sampai 10 cm, dan tinggi 14 sampai 18 cm.

3. Batako Semen PC
Batako semen PC dibuat dari campuran semen PC dengan pasir atau
lapukan/abu batu. Ukuran dan modelnya lebih beragam dibandingkan dengan
batako putih. Batako ini biasanya memiliki 2 atau 3 lubang ditengahnya sebagai
ruang bahan pengikat.
Nama lain dari batako semen adalah batako press. Biasanya dibuat
menggunakan mesin atau tangan. Perbedaannya adalah jika dilihat dengan kasat
mata, batako yang menggunakan mesin lebih padat. Di pasaran umumnya
ukuran batako yaitu 36 – 40 cm, tinggi 18 – 20 cm, dan tebal 8 – 10 cm.

4. Dinding Bata Ringan (Hebel/Celcon)


Bata yang satu ini berwarna putih bersih dan cukup ringan. Ukurannya adalah 60
cm x 20 cm dengan ketebalan 8 – 10 cm. Bentuk permukaan bata ini cukup halus
dan memiliki tingkat kerataan yang baik sehingga bisa langsung di beri aci tanpa
harus di plester terlebih dahulu.
Bahan yang digunakan untuk acian biasanya menggunakan semen instan atau
semen khusus acian. Semen ini terdiri dari pasir silika, semen, filler dan zat aditif.
Penggunaannya hanya dicampur menggunakan air.

5. Dinding Papan Fiber Semen


(Glassfibre Reinforced Cement)
Material dinding yang satu ini sering disebut dengan GRC yang terbuat dari
bahan glassfibre yang di campur dengan semen dan pasir. Jiki kita amati sekilas
bahan ini seperti beton. Kandungan glassfibrenya sekitar 5% dan membutuhkan
waktu 5 hari dalam masa pengeringannya.
GRC sifatnya tahan terhadap lentur dan tarik karena meterial glassfibre-nya.
Selain itu bahan ini tahan terhadap alkali, cuaca, api, jamur dan rayap.

Papan GRC ini cukup bermanfaat dari berbagai sisi. Sifatnya yang ringan dan
praktis juga mudah untuk dipotong, dicat, dibor, dilem, dan lain-lain. Kelemahan
papan ini adalah sifatnya yang mudah patah atau retak ketika berbenturan
dengan benda lainnya.

6. Dinding Kayu
Sejak jaman dahulu, kayu merupakan bahan utama dalam pembuatan dinding
rumah. Bukan hanya dinding saja, melainkan tiang, pintu jendela dan lain-lain.
Saat ini meskipun banyak bahan lain yang digunakan untuk membentuk dinding,
kayu memili keistimewaan sendiri. Dinding yang menggunakan kayu lebih terlihat
karakter alaminya.
Penggunaan kayu sebagai dinding hari ini masih cukup eksis pada bangunan
rumah, cottage, restoran, galeri, tempat wisata dan lain-lain. Pemilihan jenis kayu
juga disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya pada rumah gebyok digunakan
kayu jati. Sedangkan pada rumah cottage biasanya digunakan kayu keras seperti
kayu ulin.

7. Dinding Bambu
Selain bahan kayu, bambu pun bisa digunakan sebagai dinding dalam sebuah
bangunan. Biasanya digunakan pada rumah jawa (rumah kampung). Saat ini
banyak juga rumah/bangunan yang menggunakan elemn bambu sebagai
dinding dengan seni anyaman yang beragam.
Tidak semua jenis bambu dapat digunakan sebagai anyaman bambu yang indah.
Biasanya jenis bambu yang sering digunakan adalah jenis bambu hitam atau
sering disebut bambu betung.

8. Dinding Beton
Dinding beton pracetak yang biasanya dicetak secara masal (pabrikan) sudah
mulai banyak digunakan sebagai alternatif dinding. Dinding ini juga disebut
panel beton. Karena bentuknya sudah seragam dan disesuaikan dengan model
tertentu, dinding ini sangat praktis saat pemasangan.
Penggunaan bahan panel beton ini sudah digunakan untuk membangun dinding
rumah, gedung, ruko, pabrik dan lain-lain. Biasanya juga digunakan sebagai
dinding pagar jalan, pabrik, kantor, dan sebagainya.

9. Dinding Batu
Dinding batu pada jaman dahulu sering kita temui pada bangunan benteng,
dinding penahan tanah, dinding kepala jembatan dan banyak lagi. Saat ini
dinding batu lebih sering digunakan pada turap/talud sebagai penahan tanah
dari dampak erosi.
Di lain sisi, batu jika diolah sedemikian rupa memiliki nilai artistik tersendiri. Pada
bangunan rumah, biasanya digunakan sebagai finishing dari tembok untuk
memperindah nilai estetika eksterior maupun interior rumah.

Sumber:

https://karyasalonproperty.com/artikel/9-bahan-material-dinding/

Anda mungkin juga menyukai