Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang
telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini
banyak ditemui di sekitar kita. Itulah salah satu penyebab, batu
bata mudah didapatkan. Adakalanya, kita melihat batu bata yang
warna dan tingkat kekerasannya berbeda. Perbedaan ini disebabkan
karena perbedaan bahan baku tanah yang digunakan serta
perbedaan teknik pembakaran yang diterapkan. Tidak semua tanah
lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir
tertentu.
Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori
yaitu bata biasa dan bata muka.
Bata biasa
Batu bata merah biasa emiliki permukaan dan warna yang tidak
menentu, bata ini digunakan untuk dingding dengan menggunakan
morta(campuran semen) Ssebagai pengikat. Bata jenis ini sering
disebut sebagai bata merah.
Bata muka
Sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur
dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan
kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.
Umumnya bata merah memiliki ukuran
panjang 17 – 23 cm,
lebar 7 – 11 cm,
tebal 3 – 5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal
pembuatannya).
Pengertian batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang
tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland dan air dengan perbandingan 1 semen : 7
pasir. Batako adalah bata yang dibuat dari campuran bahan perekat hidrolis ditambah dengan
agregat halus dan air dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya dan mempunyai luas penampang
lubang lebih dari 25 % penampang batanya dan isi lubang lebih dari 25 % isi batanya (PUBI,
1982 :26). Sementara PUBI mendefinisikan batako seperti yang dikutip oleh Sunaryo adalah bata
cetak yang dibuat dengan memelihara dalam suasana lembab dengan campuran tras, kapur dan air,
dengan atau tanpa bahan tambah lainnya (Darmono, 2006). Lebih lanjut Sunaryo Suratman (1995: 5)
menambahkan bahwa batako atau batu cetak beton adalah elemen bahan bangunan yang terbuat
dari campuran SP atau sejenisnya, pasir, air dengan atau tanpa bahan tambah lainnya (additive),
dicetak sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk
pasangan dinding (Darmono, 2006). 6
2.1.2 Sifat dan Jenis Batako Menurut Randing, jenis batako dikelompokkan dalam:
(1) Bata cetak beton, dibuat dari campuran semen portland (SP) dan pasir atau kerikil.
(2) Batu cetak trass kapur, dibuat dengan campuran kapur padam dan trass.
(3) Batu cetak tanah stabilisasi terdiri dari batu cetak semen + tanah (solid cement) dan batu cetak
kapur + tanah (line stabilized soil).
(4) Batu cetak kapur pasir (sand-line brick), yaitu batu cetak kapur pasir dibuat dari campuran kapur
padam + pasir kwarsa, dimanpatkan dan dikeraskan dengan tekanan uap tinggi.
(5) Batu cetak beton ringan, yang dapat berupa: (a) batu cetak beton gas atau beton busa yang
dibuat dari campuran kapur atau SP + digiling dengan pasir kwarsa + bubuk aluminium (bahan
pembusa lain) dan dikeraskan seperti batu kapur, dan (b) batu cetak beton dan beton apung, dibuat
dari SP, pasir alami, kerikil, dan batu apung (Darmono, 2006).
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Batako Menurut Pusoko Prapto, Agar didapat mutu
batako yang memenuhi syarat SII banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi
mutu batako tergantung pada:
(5) ukuran agregat dan lain-lain (Darmono, 2006). Faktor air semen adalah perbandingan antara
berat air dan berat semen dalam campuran adukan. Kekuatan dan kemudahan pengerjaan
(workability) 7 campuran adukan batako sangat dipengaruhi oleh jumlah air campuran yang dipakai.
Untuk suatu perbandingan campuran batako tertentu diperlukan jumlah air yang tertentu pula.
Menurut A. Manaf, Pada dasarnya semen memerlukan jumlah air sebesar 32% berat semen untuk
bereaksi secara sempurna, akan tetapi apabila kurang dari 40 % berat semen maka reaksi kimia tidak
selesai dengan sempurna. Apabila kondisi seperti ini dipaksakan akan mengakibatkan kekuatan
batako berkurang. Jadi air yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan semen dan untuk memudahkan
pembuatan batako, maka nilai f.a.s. pada pembuatan dibuat pada batas kondisi adukan lengas
tanah, karena dalam kondisi ini adukan dapat dipadatkan secara optimal. Disini tidak dipakai
patokan angka sebab nilai f.a.s. sangat tergantung dengan campuran penyusunnya. Nilai f.a.s.
diasumsikan berkisar antara 0,3 sampai 0,6 atau disesuaikan dengan kondisi adukan agar mudah
dikerjakan (Darmono, 2006). Mutu batako (kuat tekan) bertambah tinggi dengan bertambahnya
umur batako. Oleh karena itu sebagai standard kekuatan batako dipakai kekuatan pada umur batako
28 hari. Bila karena sesuatu hal diinginkan untuk mengetahui kekuatan batako pada umur 28 hari,
maka dapat dilakukan dengan menguji kuat tekan batako pada umur 3 atau 7 hari dan hasilnya
dikalikan dengan faktor tertentu untuk mendapatkan perkiraan kuat tekan batako pada umur 28
hari. Kekuatan batako juga dipengaruhi oleh tingkat kepadatannya. Dalam pembuatan batako
diusahakan campuran dibuat sepadat mungkin. Hal ini 8 memungkinkan untuk menjadikan bahan
semakin mengikat keras dengan adanya kepadatan yang lebih, serta untuk membantu merekatnya
bahan pembuat batako dengan semen yang dibantu oleh air.
JENIS JENIS BATAKO
Secara umum jenis jenis batako ada 2 macam. Yaitu batako putih dan batako press.
A. Batako Putih
Batako Putih atau disebut juga dengan Batako Tras umumnya mempunyai ukuran
panjang 25 – 30 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi 14 – 18 cm. Batako putih terbuat dari
campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, kemudian dibakar. Tras
adalah jenis tanah berwarna putih/putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu
gunung. Batako putih ini sering terdapat di daerah yang tanahnya mengandung banyak kapur,
misalnya di daerah pantura Pulau Jawa. Dalam 1 m2 bidang dinding diperlukan batako putih
sebanyak 20-25 buah.
Batako Press biasanya mempunyai ukuran panjang 36 – 40 cm, tebal 8 – 10 cm, dan
tinggi 18 – 20 cm. Batako press terbuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu
yang kemudian dipress, baik press secara manual (menggunakan tangan), maupun press
memakai mesin. Perbedaan antara batako press manual dan batako press mesin dapat dilihat
pada kepadatan permukaan batakonya. Umumnya harga batako press mesin akan lebih tinggi
dari pada batako press manual.
1. Batako Press lebih kedap air sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya rembesan air.
2. Pemasangan batako press lebih cepat daripada dinding bata merah ataupun dinding batako
putih, karena ukuran material yang lebih besar.
3. Batako press membutuhkan rangka beton pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara 9 – 12 m2
luas bidang dinding
4. Ukuran material batako press lebih presisi dan seragam, hingga mengurangi pemakaian spesi
dan material plester serta aci.
5. Ketersediaan material batako press relatif terjamin, serta fluktuasi harga tidak terlalu tinggi
karena proses pembuatannya tidak terlalu dipengaruhi oleh musim.
Bata ringan
Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah sangat
modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan,
halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat
memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan,
serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding
berlangsung.
Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat
kerataan yang baik.
Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen
khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif.
Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga
menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Bata hebel/celcon = 8 buah
Semen instan = 11,43 kg
Air = 0,15–0,16 liter
Bataton[sunting | sunting sumber]
Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-
bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-
bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja untuk
tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.
Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut saja blok beton berprofil H
untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk
), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi
material pendukung elemen rumah.
Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat
menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu,
suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata
merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom
praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu
masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk
pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok
beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak
perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih
ekonomis
PROSES CARA MEMBUAT BATU BATA SECARA MANUAL
-Tanah Liat
-Air
-Abu
-Cangkul
-Pencetak Batu Bata
-Mesin Penggiling batu bata
-Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran
-Kayu Bakar / batu bara
1. Langkah selanjutnya setelah batu bata mentah yang sudah kering disusun di dapur pembakaran yang sudah
disiapkan
2. Setelah itu anda juga harus menyiapkan bahan bakarnya seperti kayu atau bisa juga dengan sisa olahan buah
kelapa sawit tangkos, harus dikeringkan dulu agar mempermudah pembakaran
3. Lalu anda tinggal melakukan tahap pembakaran dengan cara memasukan kayu tersebut kedalam lubang
dibawah susunan batu bata tadi
4. Kemudian kita masuk ketahap membuat dinding disekeliling susunan batu tersebut tujuan nya adalah
mempercepat suhu yang ada didalam susunan batu bata cepat naik keatas tidak lupa memberi sekam (bekas
kupasan kulit padi) bisa didapatkan dikilang padi. api nya jangan sampai mati atau redup yasemakin hari
harus tambah marak atau dtambah volume nya
5. Tahap penutupan lubang api bertujuan agar hawa api tidak keluar dan tanda berakhir nya peroses
pembakaran hal ini bisa dilakukan apabila asap yang ada pada bagian atas susunan batu bata tadi sudah
membening atau kalau kita lihat hanya ada seperti udara yang membara-bara
6. Masih belum selesai, masih ada tahap finishing nya lagi yaitu tahap peyiraman bagian atas susunan batu bata
dengan sekam (bekas sisa kulit padi) saran saya taruh yang agak tebal supaya batu bata anda masak secara
sempurna
7. Setelah itu kita lanjutkan dengan tahap pembukaan dinding yang sudah dipasang tadi, ini dilakukan sekitar
24 jam setelah tahap nomor 6. lama nya tahap pembakaran tergantung banyaknya batu bata yang anda bakar
(misal nya kalau 60.000 buah batu bata, anda memerlukan waktu 6 hari 6 malam nonstop)
8. Setelah dibakar kemudian di dinginkan, barulah batu bata siap dijual, biasanya banyak orderan dari pihak
mebel dan pembeli perorangan, dengan harga 1 batanya berkisar antara Rp.400 – Rp. 500 belum termasuk
ongkos kirim.
Perbandingan antara batako, bata merah dan bata
ringan[sunting | sunting sumber]
Bata merah[sunting | sunting sumber]
Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat
umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata
merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa
dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press,
karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar
dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-
merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat
sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya
dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan
kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari
material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi
perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah
lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir
ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen
dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap
air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Kuat,kukuh dan tahan terhadap cuaca maupun benda keras
Cara Membuat :
1. Buat adukan hebel terlebih dahulu yang terdiri atas binder dan filler dengan perbandingan 1:2. Perlu
diketahui, yang dimaksud binder adalah semen sedangakan filler berupa campuran pasir, fly ash, dan
kapur. Jika Anda hanya menggunakan fly ash atau kapur atau campuran keduanya tanpa pasir, maka
komposisi filler yang diijinkan yaitu 17% dari total adukan hebel.
2. Tuangkan air secukupnya ke dalam adukan hebel tadi untuk mengencerkannya. Penambahan air ini
sebaiknya jangan terlalu banyak maupun terlalu sedikit sebab dapat merusak kualitas bata ringan yang
dihasilkan. Pada umumnya, jumlah air yang ditambahkan ke adukan hebel sebanyak 0,4-0,6 dari total
semen yang digunakan.
3. Proses pengadukan harus dikerjakan sampai komposisi bahan penyusun adukan benar-benar
tercampur rata. Sifat adukan juga tampak berubah menjadi homogen dan massa jenisnya pun sesuai
perencanaan yakni berkisar antara 1,8-2,2 kg/liter. Jikalu massa jenis adukan hebel tersebut belum
sesuai, Anda bisa menambahkan air seperlunya.
4. Setelah adukan bata ringan selesai dibuat, selanjutnya ialah membentuknya dengan menggunakan
cetakan khusus. Caranya yaitu tuangkanlah pasta adukan hebel tersebut ke dalam cetakan, lalu
ratakan seluruh permukaannya. Agar bisa mengering dan tercetak sempurna, biarkan cetakan ini
selama kurang lebih sekitar 12 jam.
5. Keesokan harinya, bukalah cetakan bata ringan tersebut dengan hati-hati. Berikutnya pindahkan hebel-
hebel yang masih mentah ini ke tempat pengeringan (curing area) yang terbuka namun terhindar dari
sinar matahari langsung.
6. Bentuk perawatan yang harus diberikan pada bata ringan selama proses pengeringan meliputi
penyiraman hebel tersebut selama 10 hari berturut-turut. Hal ini dimaksudkan supaya pengeringannya
berlangsung secara perlahan sehingga hebel tidak mengalami kerusakan atau keretakan. Kemudian
pada hari ke-15, bata ringan ini bisa diletakkan di gudang penyimpanan. Material hebel baru boleh
dipakai setelah usianya mencapai lebih dari 20 hari sejak awal pembuatan.
a. Bahan.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan Batako adalah
Menggunakan pasir, Tras untuk menghasilak batako yang baik
pasir/Tras memiliki ciri-ciri:
c. Proses Pengadukan.
Adukan untuk pembuatan batako berbeda dengan adukan untuk beton,
pasangan maupun untuk adukan lepa, adukan yang digunakan untuk
bembuatan batako menggunakan adukan ½ kering caranya cukup
mudah, setelah adonan sudah homogen (rata), kita perciki air sambil
diaduk bila adukan kita kepal sudah tidak berantakan/ambrol berarti
sudah dapat digunakan, adukan siap cetak.
d. Proses Pencetakan.
Setelah adonan siap cetak, kita siapkan alat cetakan dan lempeng
kayu sebagai tatakan, alat cetakan kita rakit diatas lempeng kayu
dengan posisi terbalik jangan lupa baut pengikat kita kencangkan,
setelah betul betul presisi mulai kita isi dengan adonan yang telah
disiapkan sedikit demi dekit dan sambil kita padatkan menggunakan
lempeng besi sebagai alat pemadat/penekan, setelah padat kita tambah
lagi sambil dipadatkan sampai cetakan betul betul penuh.
1. Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi dan tahan lama dibanding
dengan batako.
2. Mudah memasangnya karena tukang tidak harus memiliki keahlian khusus
3. Pengangkutan lebih mudah karena ukuran yang lebih kecil.
4. Pada pekerjaan yang sempit,lebih cocok menggunakan material ini.
5. Mudah didapatkan dimana pun.
6. Lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena bisa menyesuaikan dengan suhu luar.
7. Tahan terhadap api
8. Jarang terjadi retak-retak pada dinding
9. Tidak membutuhkan perekat yang khusus.
10. Dari segi harga per buah memang lebih murah tapi tentu harus dihitung per satuan
luas terlebih dahulu.
1. Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang begitu rapi. Harus membutuh batu
bata merah ekspos yang khusus dan lebih mahal daripada batu bata biasa.
2. Lebih boros dalam menggunakan campuran spesi seperti semen dan pasir karena
dengan ketebalan minimal 1,5 cm atau 2 cm. untuk perhitungan kebutuhan semen
pasir pada spesi bisa lihat artikel sebelumnya.
3. Waktu pemasangan lebih lama karena ukuran yang kecil.
4. Lebih banyak yang terbuang untuk potongan-potongan batu bata.
5. Kurang cocok untuk dinding rumah tinggal 2 lantai ke atas. karena rumah 2 lantai ke
atas struktur utama adalah kolom. dan batu bata membebani lebih banyak daripada
batako yang relatif lebih ringan.
6. Saat akan pemasangan harus direndam atau dibasahi terlebih dahulu supaya rekat
dengan spesi
Kelebihan Batako
1. Mempunyai ukuran yang lebih besar sehingga hanya membutuhkan waktu yang
singkat untuk pemasangannya. sehingga lebih hemat untuk pelaksanaannya.
2. Untuk pembuatannya lebih mudah
3. Ukurannya seragam semua.
4. Lebih ringan sehingga cocok untuk rumah tinggal 2 lantai atau bangunan yang
struktur utama ditopang oleh kolom.
5. Terdapat jenis yang ada lubangnya ditengah yang bisa digunakan sebagai isolasi
udara.
6. Tidak harus direndam dulu saat pemasangan
7. Lebih kedap terhadap air.
Kekurangan Batako
1. Dari segi struktur kurang cocok untuk rumah tinggal satu lantai yang menggunakan
dinding sebagai salah satu elemen struktur karena kekuatannya lebih lemah.
2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3. Lebih rapuh saat pemasangan paku ke dinding untuk gantungan.
4. kurang begitu baik untuk insulasi panas dan suara.
3. Bataton
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat
bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir
ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen
dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,
dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Untuk dinding seluas 1 m2, bila menggunakan bata berukuran 23 cm x 17 cm x 5 cm, maka kira-
kira membutuhkan 70 buah batu bata. Sedangkan kebutuhan semen dan
pasirnya, sebagai berikut:
Perbandingan yang Kebutuhan Bahan
Digunakan
1 2 0,38 x 1 m2 0,038 x 1 m2
1 3 0,29 x 1 m2 0,043 x 1 m2
1 4 0,23 x 1 m2 0,046 x 1 m2
1 5 0,19 x 1 m2 0,048 x 1 m2
1 6 0,17 x 1 m2 0,049 x 1 m2
Jadi untuk dinding berukuran 5 m2, bila akan menggunakan campuran 1:4, maka
membutuhkan:
1. Batu bata = 70 x 5 x 1 m2 = 350 m2
2. Semen = 0,23 x 5 m2 = 1,15 sak (atau 57,5 kg)
3. Pasir ayak = 0,046 x 5 m2 = 0,23 m3
Kelebihan dinding bata merah:
1. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
2. Keretakan relatif jarang terjadi.
3. Kuat dan tahan lama.
4. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
2. Biaya lebih tinggi.
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu
dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari
pelapukan batu-batu gunung berapi.
Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Batako tras = 25 buah
Semen = 0,215 sak
Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
Kelebihan dinding batako putih:
1. Pemasangan relatif lebih cepat.
2. Harga relatif murah.
Kekurangan dinding batako putih:
1. Rapuh dan mudah pecah.
2. Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
3. Dinding mudah retak.
4. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9 m2.
Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin.
Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18-20 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
1. Batako pres = 15 buah
2. Semen PC = 0,125 sak
3. Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3
Kelebihan dinding batako pres:
1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2. Pemasangan lebih cepat.
3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 - 12 m2.
Kekurangan dinding batako pres:
1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
BATA RINGAN (HEBEL/CELCON)
Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat
kerataan yang baik.
Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen
khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan
seperti pemasangan batako.
Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
1. Bata hebel/celcon = 8 buah
2. Semen instan = 11,43 kg
3. Air = 0,15–0,16 liter
Kelebihan dinding bata hebel/celcon:
1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2. Pemasangan lebih cepat.
3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9–12.
4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kekurangan dinding bata hebel/celcon:
1. Harga relative lebih mahal.
2. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.
3. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.
Materi ini saya sadur dari buku ”Dinding”, karya Gatut Susanta, penerbit Penebar Swadaya.
Untuk lebih jelasnya, beli langsung bukunya, ya...! Waktu saya beli, sekitar tahun 2007-2008,
harganya masih Rp. 32.000,- (belum diskon) di Toko Buku Social Agency -
Yogyakarta. http://www.daydzign.com
1. Bata merah lebih kuat dibandingkan batako, karena dimensi batako lebih besar daripada bata
merah,dan karena ada rongga di dalam batako, kecuali rongga tersebut diisi semen sehingga
nilai kedap suara batako rendah.
2. Bata merah memiliki sifat insulasi panas yang lebih bagus sehingga bangunan dengan bata
merah lebih tidak panas dibanding batako.
3. Batako lebih hemat biaya daripada bata merah dari segi waktu pemasangan, jumlah adukan
yang dipakai, serta harga per m2(yang ini tergantung lokasi,kadang bata merah bisa lebih murah
per m2 untuk daerah yang sulit ditemukan batako).
4. Bila diekspose/tidak diplester, batako memberikan texture dinding yang lebih rapi dibanding bata
merah. Meskipun begitu jika memang sengaja diekspose, bata merah bisa memberikan hasil
yang lebih artistik natural karena warna merah tanahnya, sementara batako ekspose memberi
kesan struktural beton karena warna abu-abunya. Bata merah yang diekspose membutuhkan
ketelitian dalam pemasangannya, karena itu menjadi rumit dan lama.
5. Image masyarakat akan batako adalah bahan bangunan kelas dua terkadang membuat nilai jual
kembali rumah yang dibangun dengan bahan batako menjadi jatuh.
Mengenai pertanyaan tentang developer. Seyogyanya mereka mempertimbangkan aspek
arsitektur agar bangunan tersebut diminati, karena harus sesuai dengan selera dan kebutuhan
masyarakat. Meskipun begitu tidak bisa dipungkiri, saya sering melihat brosur estate yang
rumahnya hanya memperhatikan sebagian aspek arsitektur saja, sehingga ada beberapa bagian
rumah yang sangat tidak sehat maupun tidak sesuai dengan ukuran standard kebutuhan
manusia, sehingga rumah tersebut menjadi tidak nyaman meskipun mungkin indah di luar.
Beberapa developer mungkin tidak menggunakan jasa arsitek karena terdapat begitu banyak
denah di pasaran yang bisa dicopy dan dikembangkan sendiri, tapi tanpa mengetahui detail
konsepnya sehingga bangunan yang ditampilkan akhirnya menjadi tidak nyaman,dan
menimbulkan biaya tambahan bagi penghuninya untuk memperbaiki atau menambahkan alat
bantu extra.