Anda di halaman 1dari 5

Batu Cetak Beton (BATAKO)

Batu Cetak Beton (BATAKO)


Bahan teknik adalah bahan-bahan yang
digunakan
pada struktur bangunan, bahan yang
digunakan untuk
bangunan terdiri dari bahan-bahan atap,
dinding dan
lantai, bahan-bahan ini banyak dijumpai
pada berbagai
kayu dan logam serta batu, bata, batako, dan
beton.
Salah satu bahan bangunan dalam
pembuatan dinding dan
lantai adalah batako yang berupa bata cetak
alternatif
pengganti batu bata yang tersusun dari
komposisi pasir,
semen dan air.
Batako merupakan bahan bangunan yang
berupa bata
cetak alternatif pengganti batu bata dan
difokuskan
sebagai konstruksi-konstruksi dinding
bangunan non
struktural.
Rumusan Masalah :
1. Apa bentuk dan pengertian dari Batako
?
2. Apa macam-macam dari batako
berdasarkan bahan
bakunya serta pengklasifikasiannya?
3.
Bagaimana proses pembuatan batako?
4. Apa keuntungan dan kerugian dalam
penggunaan
batako?
5. Apa saja syarat-syarat fisis batako
menurut SNI?
Tujuan Perancangan:
1.
Bentuk dan Pengertian batako
2.
Macam-macam batako berdasarkan
bahan bakunya
dan klasifikasinya
3.
Proses pembuatan batako
4.
Keuntungan dan kerugian dalam
pemakaian batako

5.
Syarat-syarat fisis batako(menurut
SNI)
1. Bentuk Dan Pengertian Batako
Bentuk dan pengertian dari batako itu
sendiri
adalah sebagai berikut :
1.
Batu cetak yang berlubang (hollow
block), Batako berlubang memiliki sifat
penghantar panas yang lebih baik dari
batako
padat dengan menggunakan bahan dan
ketebalan yang sama. Batako berlubang
memiliki beberapa keunggulan dari batu
bata,
beratnya hanya 1/3 dari batu bata dengan
jumlah yang sama dan dapat disusun empat
kali lebih cepat dan lebih kuat untuk semua
penggunaan yang biasanya menggunakan
batu bata. Di samping itu keunggulan lain
batako berlubang adalah kedap panas dan
suara.
2.
Batu cetak yang tidak berlubang (solid
block)
3.
Serta mempunyai ukuran yang
bervariasi.
4.
Supribadi menyatakan bahwa batako
adalah Semacam batu cetak yang terbuat
dari campuran tras, kapur, dan air atau dapat
dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir
dan ditambah air yang dalam keadaan pollen
(lekat) dicetak menjadi balok-balok dengan
ukuran tertentu.
5.
Menurut Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6,
Batako adalah bata yang dibuat dengan
mencetak dan memelihara dalam kondisi
lembab.
6.
Menurut SNI 03-0349-1989,
Conblock
(concrete block) atau batu cetak beton
adalah komponen bangunan yang dibuat dari
campuran semen Portland atau pozolan,
pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan
lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa
hingga memenuhi syarat dan dapat
digunakan sebagai bahan untuk pasangan

dinding.
7.
Frick Heinz dan Koesmartadi
berpendapat
bahwa: Batu-batuan yang tidak dibakar,
dikenal dengan nama batako (bata yang
dibuat secara pemadatan dari trass, kapur,
air).
Dari beberapa pengertian diatas dapat
ditarik kesimpulan tentang pengertian
batako
adalah salah satu bahan bangunan yang
berupa batu-batuan yang pengerasannya
tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang
berupa campuran pasir, semen, air dan
dalam
pembuatannya dapat ditambahkan dengan
abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara
campuran tersebut atau bahan tambah
lainnya (additive).
Kemudian dicetak melalui proses pemadatan
sehingga menjadi bentuk balok-balok
dengan
ukuran tertentu dan dimana proses
pengerasannya tanpa melalui pembakaran
serta dalam pemeliharaannya ditempatkan
pada tempat yang lembab atau tidak terkena
sinar matahari langsung atau hujan, tetapi
dalam pembuatannya dicetak sedemikian
rupa hingga memenuhi syarat dan dapat
digunakan sebagai bahan untuk pasangan
dinding, Berdasarkan SNI 03-0349-1989
tentang bata beton (batako), persyaratan
nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
2. Macam-macam Batako
Berdasarkan Bahan Bakunya serta
klasifikasinya.
Batako merupakan batu cetak yang tidak
dibakar, berdasarkan bahan bakunya
batako dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari
campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga
sering juga disebut batu cetak kapur trass.
Trass
merupakan jenis tanah yang berasal dari
lapukan
batu-batu yang berasal dari gunung berapi,

warnanya ada yang putih dan ada juga yang


putih
kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa
beredar di pasaran memiliki panjang 20 cm
30 cm,
tebal 8 cm10 cm, dan tinggi 14 cm18 cm.
2. Batako semen, dibuat dari campuran
semen dan
pasir. Ukuran dan model lebih beragam
dibandingkan dengan batako putih. Batako
ini
biasanya menggunakan dua lubang atau tiga
lubang disisinya untuk diisi oleh adukan
pengikat. Nama lain dari batako semen
adalah
batako pres, yang dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu pres mesin dan pres tangan.
Secara kasat mata, perbedaan pres mesin
dan
tangan dapat dilihat pada kepadatan
permukaan
batakonya. Di pasaran ukuran batako semen
yang biasa ditemui memiliki panjang 36
cm40
cm, tinggi 18 cm20 cm dan tebal 8 cm10
cm.
3. Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir
kuarsa, kapur, semen dan bahan lain yang
dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk
beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/
m3 dapat dianggap sebagai batasan atas
dari beton ringan yang sebenarnya,
meskipun nilai ini kadang-kadang melebihi.
Dimensinya yang lebih besar dari bata
konvensional yaitu 60 cm x 20cm dengan
ketebalan 7 hingga 10 cm menjadikan
pekerjaan dinding lebih cepat selesai
dibandingkan bata konvensional.
Berdasarkan PUBI 1982, sesuai dengan
pemakaiannya batako diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok sebagai berikut :
Batako dengan mutu A1, adalah
batako yang digunakan untuk
konstruksi yang tidak memikul beban,
dinding penyekat serta konstruksi
lainnya yang selalu terlindungi dari

cuaca luar.
Batako dengan mutu A2, adalah
batako yang hanya digunakan untuk
hal-hal seperti dalam jenis A1, tetapi
hanya permukaan konstruksi dari
batako tersebut boleh tidak diplester.
Batako dengan mutu B1, adalah
batako yang digunakan untuk
konstruksi yang memikul beban,
tetapi penggunaannya hanya untuk
konstruksi yang terlindungi dari cuaca
luar ( untuk konsruksi di bawah atap).
Batako dengan mutu B2, adalah
batako untuk konstruksi yang
memikul beban dan dapat digunakan
untuk konstruksi yang tidak
terlindungi.
3. Proses Pembuatan Batako
Beikut ini uraian tentang cara
membuat batako, Saat ini beton sangat
umum dan telah dibuktikan oleh waktu
sebagai bahan dinding yang tahan gempa.
Beton dapat diproduksi dengan tangan dan
mesin. Penggunaan khusus beton
ditentukan oleh ukuran dan mutunya.
Salah satu jenis beton yang cukup familiar
dikalangan masyarakat adalah batako.
Batako mempunyai sifat-sifat panas dan
ketebalan total yang lebih baik dari pada
beton padat. Jika dibandingkan dengan
batu bata, batako memiliki keuntungan
tertentu seperti, beratnya hanya 1/3 dari
batu bata untuk jumlah yang sama.
Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat
dan cukup kuat untuk semua penggunaan
yang biasanya menggunakan batu bata.
Dinding yang dibuat dari batako
mempunyai keunggulan dalam hal
meredam panas dan suara. Semakin
banyak produksi beton semakin ramah
lingkungan dari pada produksi bata tanah
liat karena tidak harus dibakar.
Bahan bahan yang diperlukan untuk
membuat batako adalah :
Semen
Air

Kerikil kasar
Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)
Bahan baku yang terdiri dari pasir,
semen dan air harus memiliki
perbandingan 75 : 20 : 5. Perbandingan
komposisi bahan baku ini adalah sesuai
dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun
1986.
Peralatan yang diperlukan :
Cetakan batako
Ayakan pasir
Kotak adukan
Sendok semen
Sekop
Cangkul
Ember dan ember penyiram
Plastik (untuk menjaga
kelembaban)
Persiapan :
Siapkan perkakas,peralatan dan
bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan
pasir 1 cm2ntuk memisahkan batu-batu
yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan
yang lebih kecil untuk mendapatkan pasir
halus. Pasir harus bersih dari kotoran,
sampah dan lumpur.
Mengaduk Beton :
Kali ini akan dibahas mengaduk beton
dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung
tangan plastik. Langkah-langkah
mengaduk beton dengan tangan adalah
sebagai berikut :

Taburkan sejumlah pasir yang telah


diukur setebal 10 cm di kotak adukan

Tuang semen di atas pasir dan aduk


keduanya secara bersama-sama sampai
warna keduanya tercampur.

Bentuk adukan menjadi gundukan,


dan
buat lubang seperti cekungan di tengah;

Siram dengan sedikit air secara


perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta
yang merata.

Jika menggunakan kerikil, sekarang


tambahkan dalam takaran yang sesuai

kerikil dan aduk hingga setiap kerikil


terlapisi secara merata;

Periksa adukan: ambil segenggam


penuh adukan dan bentuk seperti bola
kecil. Jika bola tersebut tidak retak, dan
tangan sedikit basah, adukan siap untuk
dicetak.
Untuk perbandingan adukannya
digunakan 1 bagian semen bermutu baik +
2 bagian pasir sungai yang bersih + 3
bagian kerikil + Air secukupnya.
Langkah selanjutnya adalah siapkan alat
cetakan.
1.
Masukkan adukan beton kedalam
ember
2. Tempatkan bagian bawah cetakan ke
tempat yang benar (di bawah atap atau
tempat teduh lainnya)
3.
Beri oli dibawah cetakan
4. Tuang adukan beton kedalam cetakan
5.
Letakkan alat tekan cetakan di atas
bagian bawah cetakan
6. Tekan alat tekan lurus ke bawah
hingga
bagian kakinya menyentuh lantai pada
ke dua sisi
7.
Injak dengan kaki ke atas kaki alat
tekan cetakan, tekan cetakan, ambil
pegangan bagian bawah cetakan, perlahan
lahan angkat bagian atas cetakan
8.
Letakkan bagian bawah cetakan ke
tanah secara perlahan
9.
Keluarkan peralatan tekan dari bagian
bawah cetakan; pisahkan ke samping
10. Perlahan-lahan angkat bagian bawah
cetakan ke atas, dan tempatkan di
samping batako yang baru jadi
11. Biarkan batako yang baru selama 1 hari,
jangan kena sinar matahari langsung
12. Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan
dilakukan curing selama seminggu
13. Bersihkan cetakan dari debu dan beri
minyak lagi di cetakan dan batako
berikutnya siap dicetak.
4. Keuntungan Dan Kerugian Dalam
Pemakaian Batako

Ada beberapa keuntungan dan kerugian


dalam penggunaan batako. Keuntungan
yang diperoleh dalam penggunaan batako
adalah:

Tiap m2 pasangan tembok,


membutuhkan
lebih sedikit batako jika dibandingkan
dengan
menggunakan batu bata, berarti secara
kuantitatif terdapat suatu pengurangan.

Pembuatan mudah dan dapat dibuat


secara
sama.

Ukurannya besar, sehingga waktu dan


ongkos juga lebih hemat.

Khusus jenis yang berlubang dapat


befungsi sebagai isolasi udara.

Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu


diplester.

Lebih mudah dipotong untuk


sambungan
tertentu yang membutuhkan potongan.

Sebelum pemakaian tidak perlu


direndam
air.
Sedangkan kerugian pemakaian batako
adalah sebagai berikut :

Karena proses pengerasannya


membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3
minggu), maka butuh waktu yang lama
untuk
membuatnya sebelum memakainya.

Bila diinginkan lebih cepat mengeras


perlu
ditambah dengan semen, sehingga
menambah biaya pembuatan.

Mengingat ukurannya cukup besar,


dan
proses pengarasannya cukup lama
mengakibatkan pada saat pengangkutan
banyak terjadi batako pecah.
5. Syarat-Syarat Fisis Batako(menurut
SNI)
Menurut SNI 03-0349-1989. Syarat-syarat
fisis batako adalah sebagai berikut;
Table 2.1 Syarat-syarat fisis batako

Syarat fisis Satuan Tingkat mutu bata beton


pejal
kelas 1 2 3 4
kuat tekan bruto rata-rata min kg/cm2 100
70 40 25
kuat tekan bruto masing-masing kg/cm2 90
65 35 21 benda uji minimal
penyerapan air rata-rata min % 25 35 - Kuat tekan bruto adalah beban tekan
keseluruhan pada waktu benda uji coba
pecah,
dibagi dengan luas ukuran nyata dari bata
termasuk luas lubang serta cekungan
tepi.

Anda mungkin juga menyukai