BAB I
I.I Pendahuluan
Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa
bahan tambahan. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya
adalah batako padat. Batako tersebut dilihat secara langsung menunjukkan
kualitas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus. Dari hasil peninjauan di
lapangan menunjukkan hasil yang dicapai antara industri rumah tangga dalam hal
jumlah batako yang dihasilkan dalam satu sak semen. Industri rumah tangga
bervariasi antara 60-80 buah batako. batako di lihat dari segi pembuatannya di
bagi menjadi tiga:
Universitas Sriwijaya
2
2. Masalah yang kedua ialah kualitas batako. Banyak dari masyarakat yang kurang
teliti dengan kualits dari batako. Kebannyakan orang membeli batako itu di lihat
dari segi fisiknya, tapi belum tahu kekuatan atau ketahanan batako itu sendiri.
Universitas Sriwijaya
3
1.4.1 Batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif
pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland
dan air dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir. Batako difokuskan sebagai
konstruksi-konstruksi dinding bangunan nonstruktural. Supribadi (1986)
mengatakan bahwa batako adalah “ semacam batu cetak yang terbuat dari
campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur,
pasir dan ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-
balok dengan ukuran tertentu”. Bentuk dari batako/batu cetak itu sendiri terdiri
dari dua jenis, yaitu batu cetak yang berlubang (hollow block) dan batu cetak yang
tidak berlubang (solid block) serta mempunyai ukuran yang bervariasi.
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
campuran semen, pasir, gypsum, CaCO3 dan katalis aluminium. Dengan adanya
katalis Al selama menjadi reaksi hidradasi semen akan menimbulkan panas
sehingga timbul gelembung-gelembung yang menghasilkan gas yang
menghasilkan pori-pori yang membuat batako semakin ringan. Berbeda dengan
batako non aerated, pada beton ini akan menjadi ringan dalam pembuatannya
ditambahkan agregat ringan. Banyak kemungkinan agregat ringan yang digunakan
antara lain batu apung (pumice), perlit, serat sintesis, slag baja dan lain-lain.
Pembuatan batako ringan berpori tentunya jauh lebih mahal karena menggunakan
bahan-bahan kimia tambahan dan mekanisme pengontrolan reaksi cukup sulit.
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
Keuntungan lain dari beton ringan antara lain : memiliki nilai tahan panas
yang baik, memiliki tahanan suara (peredam) yang baik, tahan api. Sedangkan
Universitas Sriwijaya
8
kelemahan beton ringan adalah nilai kuat tekannya lebih kecil dibandingkan
dengan beton normal sehingga tidak dianjurkan penggunaanya untuk struktural.
Secara garis besar pembagian penggunaan beton ringan dapat dibagi tiga yaitu (
Tjokrodimuljo,1996) :
1. Untuk non struktur dengan nilai densitas antara 240 – 800 kg/m3 dan kuat tekan
dengan nilai 0,35 – 7 MPa digunakan untuk dinding pemisah atau dinding isolasi.
2. Untuk struktur ringan dengan nilai densitas antara 800 – 1400 kg/m3 dan kuat
tekan dengan nilai 7 – 17 MPa digunakan dengan dinding memikul beban.
3. Untuk struktur dengan nilai densitas antara 1400 – 1800 kg/m3 dan kuat tekan >
17MPa digunakan sebagai beton normal.
1. Beton dengan berat jenis rendah (Low Density Concrete) dengan nilai densitas
240 – 800 kg/m3 dan nilai kuat tekan 0,35 – 6,9 MPa.
2. Beton dengan menengah (Moderate Trenght Lighweight Concrete) dengan nilai
densitas 800 – 1440 kg/m3 dan nilai kuat tekan 6,9 – 17,3 MPa.
3. Beton ringan struktur (Structural Lighweight Concrete) dengan nilai densitas
1440 – 1900 kg/m3 dan nilai kuat tekan > 17,3 MPa.
1. Pengertian Batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif
pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland
dan air dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir. Menurut Persyaratan Umum
Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6, Batako adalah bata yang dibuat
dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab. Sedangkan menurut SNI
03-0349-1989, Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen
bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan
atau tanpa bahan tambahan lainnya, dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi
syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding”.
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi bahan
pelumas antara butir – butir agregat agar dapat mudah dikerjakan dan dipadatkan.
Untuk bereaksi dengan semen, air yang diperlukan hanya sekitar 25% berat semen
saja, namun dalam kenyataannya nilai faktor air semen yang dipakai sulit kurang
dari 0,35. Kelebihan air ini yang dipakai sebagai pelumas.
Karena pengerasan beton berdasarkan reaksi antara semen dan air, maka
perlu pemeriksaan apakah air yang akan digunakan memenuhi syarat tertentu. Air
tawar yang dapat diminum, tanpa diragukan dapat dipakai.Air minum tidak selalu
ada maka disarankan untuk mengamati apakah air tersebut tidak mengandung
bahan – bahan yang merusak beton/baja.Air yang digunakan dapat berupa air
tawar (dari sungai, danau, telaga, kolam dan lainnya).Air yang digunakan dalam
campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, zat
organis atau bahan lainnya yang dapat merusak beton atau tulangan.
Universitas Sriwijaya
13
Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
15
(1) Batako dengan mutu A1, adalah batako yang digunakan hanya untuk
konstruksi yang tidaak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi
lainnya yang selalu terlindung dari cuaca luar;
(2) Batako dengan mutu A2, adalah batako yang digunakan hanya untu hal-hal
seperti tersebut dalam jenis A1, hanya permukaan dinding/ konstruksi dari
batako tersebut boleh tidak diplester;
(3) Batako dengan mutu B1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi
yang memikul beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang
terlindung dari cuaca luar (untuk konstruksi di bawah atap); dan
(4) Batako dengan mutu B2, adalah batako untuk konstruksi yang memikul
beban dan dapat digunakan pula untuk konstruksi yang tidak terlindung.
Universitas Sriwijaya
16
sehingga konstruksi bangunan menjadi lebih ringan. Jika di tinjau dari keunggulan
pasangan batako dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mudah dalam memasangnya dan lebih cepat tinggi
2. Irit lumpur dalam pemasangannya bila bandingkan dengan bata merah
3. Tidak memerlukan tenaga banyak dalam proses pembuatannya, bisa untuk
kerjaan sampingan
4. Bila kena air bisa tambah kuat beda dengan batu bata kena air pasti hancur
kalau kurang matang dalam pembakarannya
5. Lebih hemat dalam pemakaian adukan dibandingkan pasangan batu bata
6. Dinding tidak perlu diplester atau dicat
7. Bisa dibuat sendiri dengan peralatan pres yang agak sederhana
8. Sebagai isolasi suara
9. Tidak dibakar seperti batubata
10. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air
Namun dibalik keuntungan yang ada, batako memiliki beberapa
kelemahan, antara lain :
a. Proses pembuatan batako memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 3-4
minggu
b. Batako lebih mudah pecah dan patah
c. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
d. Bila terkena sinar matahari secara langsung akan ada retakan-retakan
e. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya (batako
berlubang)
Jika dibandingkan dengan bata merah batako lebih hemat yakni dari segi
waktu pemasangan, jumlah pemakaian adukan, dan harga per meter persegi.
Batako juga bisa menampilkan tekstur dinding yang lebih rapi apabila tidak diberi
plester atau ekspos.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Universitas Sriwijaya
17
Dari hasil survey batako press di atas. kita dapat mengetahui bagaimana
proses pembuatan batako. mulai dari kelebihan batako sampai kekurangan batako.
dapat disimpulkan disini batako itu bisa jadi pengganti batu bata merah. selain
dari harga murah, untuk proses pembangunnanya juga cepat. batako yang kuat itu
batako yang tidak mudah protol kalau dicuil.
5.2. Saran
1. Sebaiknya agregatnya pakai yang halus yang terhindar dari sampah, kandungan
lumpur yang agak banyak, atau kotoran-kotoran yang lain.
2. untuk air sebaiknya menggunakan air sumber yang bersih dan jernih. jangan air-
air kotor, atau sisa-sisa air rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
A.Manap, dkk. 1987. Analisis Batako dan Genteng Semen sebagai Bahan Murah
di DIY. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP
Yogyakarta.
Arifin. 2012. “Manakah Pilihan Anda: Bata Merah, Batako, Atau Bata Ringan
(Hebel/Celcon)”.
(online)http://www.mujijayaganesha.com/2012/01/manakah-pilihan-anda-
bata-merah-batako.html [Diakses tanggal 12 Oktober 2016]
Universitas Sriwijaya
18
Siagian, Henok dan Agus Dermawan.2011. Pengujian Sifat Mekanik Batako Yang
Dicampur Abu Terbang (Fly Ash).Jurnal Sains Indonesia.Dipublikasi : 28
Maret 2011
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
20
2016
Universitas Sriwijaya