Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

Diajukan untuk memenuhi tugas


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

DISUSUSUN OLEH:

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2017
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

VALIDASI

Diajukan untuk memenuhi tugas


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

DISUSUSUN OLEH:

Cirebon, 5 mei 2017


Di Validasi oleh
Dosen Mata Kuliah

Inggrid Multi Rejeki, ST., MT.


NIK : 63820798
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR VALIDASI...................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK......................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................2
1.3 TUJUAN................................................................................................2
1.4 WAKTU PELAKSANAAN.....................................................................2
1.5 PESERTA PRAKTIKUM.......................................................................2
1.6 TEMPAT PRAKTIKUM.........................................................................2

BAB II : KERANGKA TEORITIS


2.1 TINJAU PUSTAKA ...............................................................................3
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN.....................................................................3

BAB III : METODOLOGI DAN PEMBAHASAN


3.1 METODOLOGI PRAKTIKUM.............................................................4
3.1.1.1 Metode dan Objek Praktikum..............................................4
3.1.1.2 Objek Prktikum.....................................................................4
3.1.2 Pengumpilan Data...............................................................4
3.1.3 Analisa Data.........................................................................4
3.2 PEMBAHASAN...................................................................................5
3.2.1 Analisa Butir/Gradasi..............................................................5
3.2.1.1 Agregat Halus (Pasir)..................................................5
3.2.1.2 Agregat Halus (Split)..................................................10
3.2.2 Pengujian Bahan Organik dan Kadar Lumpur.....................14
3.2.2.1 Kandungan Bahan Organik.......................................14
3.2.2.2 Kadar Lumpur.............................................................18
3.2.3 Pembuatan Beton dan Uji Slump..........................................27
3.2.4 Uji Kuat Tekan Beton....................................................31
BAB IV : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi bahan konstruksi ialah suatu bidang disiplin ilmu yang


mempelajari tentang bahan-bahan bangunan yang memenuhi persyaratan
menurut standar yang telah ditetapkan sebagai bahan konstruksi, tujuannya
agar kita bisa mendapat gambaran yang jelas untuk menentukan bahan –
bahan apa saja yang akan kita gunakan dalam perencanaan pembangunan
yang akan kita kerjakan agar kualitas bangunan yang kita inginkan dapat ter-
realisasi dengan baik, karena salah satu penentu kualitas suatu bangunan
ditentukan dari kualitas bahan-bahan yang dipilihnya Dalam pekerjaan teknik
sipil dikenal 2 jenis pekerjaan konstruksi yaitu konstruksi berat dan konstruksi
ringan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak lepas dari kebutuhan akan material
atau bahan-bahan tertentu. Dalam pelaksanaannya, sehingga suatu
konstruksi bangunan yang kuat dan utuh sesuai dengan yang diharapkan.

Kegagalan dalam suatu bangunan konstruksi bisa dipengaruhi dari


berbagai hal, bisa dari sumber daya manusia dan bisa juga proses dalam
pembuatan / metode suatu campuran beton atau materialnya yang tidak
memenuhi syarat.Pembangunan di bidang dewasa ini mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Baik pada pembangunan perumahan, gedung-gedung,
jembatan, bendungan, jalan raya, pelabuhan, bandara, dan sebgainya. Beton
merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi
bangunan selain kayu dan logam.

Betondiminatikarenabanyakmemilikikelebihan-
kelebihandibandingkandenganbahanlainnya.
Beberapadiantaranyaadalahharganyarelatifmurah, mempunyaikekuatantekan
yang besar, tahan lama, tahanterhadapapi,
bahanbakumudahdidapatdantidakmengalamipembusukan.

Hal lain yang


mendasaripemilihandanpenggunaanbetonsebagaibahankonstruksiadalahfakto
refektifitasdantingkatefisiensinya. Secaraumumbahanpengisis (filler)
betonterbuatdaribahan-bahan yang mudahdiperoleh,
mudahdiolahdanmempunyaikeawetan (durability) sertakekuatan (strenght)
yang sangatdiperlukandalampembangunansuatukonstruksi.

Beton sendiri merupakan campuran dari homogen dengan


perbandingan tertentu antar semen, agregat kasar, agregat halus dan air serta
di tambah pula dengan bahan campuran tertentu jika diperlukan. Jadi, jika
salah satu dari keempat proses mengalami kesalahan yang fatal. Maka akan
mempengaruhi mutu suatu beton yang dibuat. Keempat proses itu adalah
pemilihan bahan - bahan yang akan digunakan untuk pembuatan beton,
menentukan alternatif metode campuran (komposisi campuran beton), metode
pencampuran bahan-bahan beton hingga tahap pencetakan dan perawatan
(curing) beton yang dicetak. Untuk mengetahui kualitas dari suatu material
diperlukan pengujian, karena setiap material dari tiap daerah mempunyai
kualitas yang berbeda. Pengujian ini termasuk dalam praktikum taknologi
bahan dan konstruksi, dalam praktik ini diharapkan semua mahasiswa dan
mahasiswi dapat memahami cara-cara pengujian, karena dalam pakerjaan
suatu bangunan sangat diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menguji kualitas bahan bangunan ?


2. Bagaimana hasil analisa yang diperoleh dari praktikum yang
dilakukan?

1.3 Tujuan Praktikum

Praktikum pengujian bahan ini bertujuan untuk memperoleh informasi


serta data-data mengenai karakteristik,sifat-sifat bahan yang diujikan
dengan membandingkan material tersebut terhadap standar mutu dan
kualitas yang telah ditetapkan SNI. Dengan demikian akan diperoleh
pengertian dan pemahaman bagi mahasiswa prodi teknik sipil Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon tentang syarat-syarat mutu bahan atau
material yang baik serta memenuhi standar dalam pekerjaan konstruksi
bangunan, serta dapat diterapkan pada pekerjaan dilapangan nantinya
secara ahli dan professional.dari hal diatas dapat kita simpulkan :

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


a. Agar mahasiswa Teknik Sipil UNSWAGATI CIREBON dapat
mengetahui dan memahami cara pengujian bahan bangunan
yang tepat, serta dapat mengaplikasikan hasil pembelajaran
Teknologi Bahan dan Konstruksi ini secara professional .
b. Mahasiswa dapat mengetahui tingkatan kualitas dari bahan
bangunan.
c. Mahasiswa mampu menentukan material yang baik untuk
dijadikan bahan campuran beton.
d. Mengetahui cara menguji kualitas bahan bangunan.
e. Untuk manambah wawasan baru bagi mahasiswa .

1.4 Waktu Pelaksanaan


NO. Hari, Tanggal Pukul AktivitasKegiatan
1 Mei 2017 08.00-12.00 WIB PengujiangradasiAgregatKasar,
HalusdanPengujian Kadar
ZatOrganikdan Kadar Lumpur

Pengujian Slump Beton.


2 Mei 2017 08.00-12.00 WIB

PelepasaBekisting +
3 Mei 2017 08.00-09.00 WIB PerendamanBeton.

PengujianKuatTekanBeton
4 Mei 2017 08.00-12.00 WIB

1.5 Peserta Praktikum

Peserta Praktikum Teknologi Bahan dan Konstruksi adalah semua


Mahasiswa Tingkat I Semester 2, Angkatan 2015 Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

1.6 Tempat Praktikum

Tempat Pelaksanaan Praktikum Teknologi Bahan dan Konstruksi


adalah bertempat di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon , di Jalan Pemuda nomor 62 Kota
Cirebon.

BAB II
KERANGKA TEORITIS

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

A. BETON

Bahan-Bahan Penyusun Beton

1). Semen

2. Agregat

3. Air dan Bahan Campuran

2.2 Kerangka Pemikiran

Sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan


praktikum, manfaat praktikum, tempat dan waktu
pelaksanaan.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Berisi tentang tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran.

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang metode ,objek praktikum,pengumpulan dan


analisa data serta pembahasan.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang simpulan dan saran.

BAB III
METODOLOGI DAN PEMBAHASAN
3.1 METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.1 Metode dan Objek Praktikum

3.1.1.1 Metode Praktikum


Dalam praktikum ini metode yang digunakan dalam
metode dengan cara penelitian / pengujian yang dimaksudkan
untuk menguji kualitas dari bahan konstruksi dan kekuatan beton
dengan ketentuan standar beton, kemudian hasilnya di analisa
dan dibuat kesimpulan.

3.1.1.2 Objek Praktikum


Objek yang diteliti dalam pengujian ini adalah
pelaksanaan, pencatatan serta penghitungan hasil pengujian
bahan-bahan bangunan. Pengujian ini dilaksanakan di
Laboratorium Fakultas Teknik UNSWAGATI Cirebon.

3.1.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah metode yang digunakan penulis
untuk membuat laporan ini. Pengumpulan data dilakukan pada saat
proses pengujian berlangsung dan mencatat hasil dari pengujian
tersebut. Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi dilakukan di
Laboratorium Fakultas Teknik UNSWAGATI Cirebon.
Adapun Langkah – langkah untuk pengumpulan data yaitu
• Mengamati pada saat pengujian berlangsung serta memahami
hasil dari pengujian tersebut.
• Proses pembelajaran yang melewati media diskusi juga terpakai,
dengan adanya ketidakpahaman yang berakibat dalam bentuk
pertanyaan, baik ke dosen yang bersangkutan ataupun kepihak
laboratorium.
• Menggunakan buku – buku yang berkaitan langsung dengan
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi, dari buku cetak maupun
buku diktat perkuliahan.

3.1.3 Analisa Data


Menganalisa semua data yang terkumpul, yang kemudian
tersusun dan di sajikan kembali dalam bentuk laporan praktikum,
sebagai gambaran yang mendekati kebenaran dalam pengujian, yang
bermuara pada peemenuhan syarat untuk memperoleh kepuasan
dalam program praktikum.
3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 Analisa Butir / Gradasi
3.2.1.1 Agregat Halus (Pasir)
A. Tujuan Praktikum
Untukmenentukanpembagianbutir (gradasi) agregathalus
(pasir) denganmenggunakansaringan.
B. Alat dan Bahan
- Saringan No.4 – diameter 4,75 mm
- Saringan No.8 – diameter 2,36 mm
- Saringan No.16 – diameter 1,18 mm
- Saringan No.30 – diameter 0,60 mm
- Saringan No.50 – diameter 0,30 mm
- Saringan No.100 – diameter 0,15 mm
- Saringan No.200 – diameter 0,075 mm
- Pan
- Cawan
- Oven dengan pengatur suhu
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
- Mesin pengguncang saringan (sieve shaker)
- Kuas, sikat, sendok, dan sebagainya
- Pasir 2000 gram
C. Prosedur Pengujian :
1) Pertama kami menyiapkan material yaitu pasir,
membersihkan pasir tersebut dari kotoran (sampah,
pecahan genteng, bata, dll).

2) Kemudian pasirotersebut okami keringkan dalam oven


pada suhu 105 C – 110 C sampai beratnya tetap.

3) Selanjutnya kami menyusun saringan pada mesin


pengguncang dengan susunan saringan yang diameter
paling besar (di atas) sampai diameter terkecil (paling
bawah), seperti susunan pada alat.

4) Kemudian kami tuangkan pasir tersebut pada susunan


saringan paling atas, lalu kami tutup rapat, kami
nyalakan mesinpengguncang selama 15 menit.

5) Setelah 15 menit kami matikan mesin pengguncang


(sieve shaker), dan melepas setiap bagian saringan
pada mesin pengguncang.

6) Terakhir kami timbang material yang tertahan di setiap


saringan sampai ketelitian 0,2% dan di catat dalam
Form.

D. Data danAnalisis Data


Dari hasil pengujian data yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
1. Data

LABORATURIUM FAKULTAS
ANALISA BUTIR/ GRADASI
TEKNIK UNSWAGATI CIREBON

Pekerjaan : Pengujian Gradasi Agregat halus Tanggal : Mei 2017


Lokasi : Laboratorium FT Unswagati Dikerjakan : Kelompok 8
No. Sampel : Pasir Dihitung : Kelompok 8
Kedalaman : Diperiksa :
 
B. Fraksi Halus Berat Contoh Kering : 2000gr
Ukuran Berat Jumlah Berat % Berat
Persentase Lolos
Saringan Tertahan Tertahan Tertahan
(mm) (No.) (gr) (gr) (%) (%)
4,750 4 168,1 168,1 8,4% 91,6%
2,360 8 250,63 418,73 20,9% 79,1%
1,180 16 324,13 742,86 37,20% 62,8%
0,580 30 479,55 1,222,41 61,2% 38,8%
0,297 50 352,77 1,575,18 78,8% 21,2%
0,194 100 318,08 1,893,26 94,8% 5,2%
0,074 200 66,57 1,959,83 98,15% 1,85%
Pan 36,86 1,996,69 100% 0%
Jumlah 1,996,69

Tabel 3.1
Analisa Butir Gradasi Agregat halus

2. Analisa Data

Jumlah berat Tertahan


 % Berat tertahan= Total Tertahan
×100 %

 % Kehilangan= ( Berat awal−Berat


Berat awal
akhir
) x 100 %=¿gr
 % Lolos=100−% berat tertahan
Jumlah presentase lolos ❑
 Modulus Kehalusan= 100
=
100 gr
=¿

●Zona agregat
Zona Agregat Daerah II
110
100
90
80
presentase lolos (%)

70
60
50
40
30
20
10
0
0.07 0.15 0.3 0.58 1.18 2.36 4.75 10

Grafik 3.1 Zona Agregat Daerah II


Jumlah % Berat Tertahan 399,45
MHB= = =3.9945
100 % 100

Angka Kehilangan = Berat Awal – berat akhir


= 2000 – 1996,69
= 3,31 gram

Persentase (%) Berat Lolos Fraksi Halus


100.00 91,6
90.00
80.00
70.00 79,1
60.00
50.00
62,8
40.00

38,8

30.00
20.00 21,2

10.00 5,2
1,85
0.00
Diameter Ukuran Saringan

Grafik 3.2 Presentase lolos agregat halus

E. Kesimpulan
Dari percobaan praktikum yang telah dilakukan didapatlah hasil MHB agregat
halus yang telah diuji sebesar 3,9945%. Maka kualitas agregat halus/pasir yang diuji
dirasa baik untuk bahan campuran adukan beton. Jika semakin banyak agregat
halus yang lolos saringan dengan nomor saringan terkecil, maka uji kehalusan
agregat halus semakin baik. Oleh karena itu, angka kualitas kehalusan agregat
sangan mempengaruhi kualitas baik buruknya gradasi agregat.

F. Gambar Kerja

3.2.1.2 Agregat Kasar (Split)

A. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan pembagian butir (gradasi)
agregat kasar (kerikil) dengan menggunakan
saringan.
B. Alat dan Bahan
- Saringan diameter 3” – 76,20 mm
- Saringan diameter 2” – 50,80 mm
- Saringan diameter 1,5” – 38,10 mm
- Saringan diameter 1” – 25,40 mm
- Saringan diameter ¾ ” – 19,10 mm
- Saringan diameter ½ ” – 12,70 mm
- Saringan diameter 3/8” – 9,52 mm
- Pan
- Ember
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr dan 1 gr
- Kuas, sikat, sendok, dan sebagainya
- Kerikil/ Split 12000 gr

C. Prosedur Pengujian :
1) Pertama kami menyiapkan material yang akan diuji,
bersihkan (bila ada sampah) dan dipanaskan dalam
oven dengan suhu 105 oC – 110 oC sampai beratnya
tetap.

2) Kemudian kami susun saringan ukuran kasar


pada mesin pengguncang (siever shaker).
3) Setelah saringan di susun, kami menuangkan
material dalam saringan paling atas.
4) Kemudian menyalakan mesin pengguncang (sieve
shaker) selama 15 menit.

5) Setelah 15 menit matikan mesin pengguncang (sieve


shaker), lepas setiap bagian saringan pada mesin
pengguncang.

6) Terakhir timbang material yang tertahan di setiap


saringan dan di catat dalam Form.

D. Data dan Analisis data


Dari hasil pengujian data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Data

LABORATURIUM FAKULTAS TEKNIK


ANALISA BUTIR/ GRADASI
UNSWAGATI CIREBON
Pekerjaan : Pengujian Gradasi Agregat Kasar Tanggal : Rabu, 2017
Lokasi : Laboratorium Unswagati Dikerjakan : Kelompok 14
No. Sampel : Kerikil Dihitung : Kelompok 14
Kedalaman : Diperiksa :
 
A. Fraksi Kasar Berat Contoh Kering : 12000 gr
Berat Jumlah Berat % Berat
Ukuran Saringan Persentase Lolos
Tertahan Tertahan Tertahan
(mm) (inch) (gr) (gr) (%) (%)
25,40 1
19,10 ¾
12,70 1/2
9,25 3/8 
Pan
Jumlah

Tabel 4.2
Data Analisa Butir / Gradasi

2. Analisis data
Jumlah berat Tertahan
 % Berat tertahan= Total Tertahan ×100 %

 % Lolos=100−% berat tertahan


Berat awal−Berat akhir
 % Kehilangan= ( Berat awal )
x 100 %=¿

Jumlah presentase lolos ❑


 Modulus Kehalusan= 100
=
100
=gr
Zona Agregat Daerah III
120

100

80
presentase lolos

60

40

20

 Zona agregat
Grafik 3.3 Zona Agregat Kasar Daerah III

Presentasi Lolos Agregat Kasar


120
100
100
85.13
Presentase lolos (%)

80

60 51.52
40 34.36

20
0
0
Pan 9.25 12,7 19.1 25.4
Ukuran Saringan (mm)

Grafik 3.2 Agregat Kasar Presentase lolos


E. Kesimpulan
Dari perhitungan data dari hasil penelitian didapatkan,
Fitness modulus agregat kasar adalah 2,71008. Berdasarkan
SII.0052 fitness modulus yang baik untuk agregat kasar adalah
6 sampai 7.Jadi split/kerikil tersebut tergolong kurang baik dan
tidak baik jika digunakan untuk campuran beton.

F. Gambar Kerja

3.2.2 Pengujian Bahan Organik dan Kadar Lumpur


3.2.2.1 Kandungan Bahan Organik

A. Tujuan Praktikum
Untuk menentukan adanya kandungan organik dalam
pasir yang akan digunakan untuk bahan campuran beton.
B. Alat dan Bahan
- Oven dengan pengatur suhu.
- Gelas ukur 250 cc.
- Standar warna.
- Plastikes.
- Saringan No. 4
- Larutan NaOH 3 % (3 bagian berat NaOH dan 97 ml air
suling).
- Pasir kering (lolos saringan No.4)

C. Prosedur Pengujian
1) Pertama, kami siapkan pasir kering yang lolos saringan
No. 4 sebanyak 115 ml, kemudian kami masukkan
kedalam gelas ukur 250 cc, dan kami masukkan juga
larutan NaOH 3% setinggi 200 cc.

2) Selanjutnya kami tutup dan dikocok selama


30 menit, sampai tercampur semua.
3) Kemudian kami simpan dan biarkan selama
24 jam.
4) Setelah 24 jam, kami lihat warna NaOH, dan kami
cocokkan dengan Standar Warna.

D. Data dan Analisis data


Dari hasil pengujian data yang diperoleh adalah sebagai berikut
1. Data
:
LABORATORIUM BAHAN ORGANIK
FAKULTAS TEKNIK
UNSWAGATI – CIREBON
KEGIATAN : PengujianBahanOrganik TANGGAL : 2017
LOKASI : LaboratoriumUnswagati DIKERJAKAN : Kelompok 14
SAMPEL : AgregathalusDIPERIKSA :

WARNA KESIMPULAN
Warnake-1 Material
tersebutlayakuntukpembuatanbeton.

Tabel 3.3
Kandungan Bahan Organik dalam Botol

Warna PenurunanKekuatan
Jernih 0%
Kuningmuda 0%-10%
Kuningtua 10%-20%
Kuningkemerahan 20%-30%
Coklatkemerahan 30%-50%
Coklattua 50%-70%
2. Analisis Data

Tabel 3.4
Standar Warna
E. Kesimpulan
F. Gambar
3.2.2.2Kadar Lumpur
A. Tujuan Praktikum
untuk menentukan adanya kadar lumpur dalam pasir
yang akan digunakan untuk bahan campuran beton
B. Alat dan Bahan
- Oven dengan pengatur suhu
- Saringan No.200
- Wadah pencuci benda uji dengan kapasitas cukup
- Talam-talam
- Slang plastik
- Pasir 500 gram

C. Prosedur Pengujian :
1) Panaskan pasir 500 gr ke dalam oven (105-110)°C. Setelah
pasir kering diamkan hingga dingin kemudian timbang
beratnya (W1).

2) Masukkan pasir kedalam saringan No.200 lalu semprotkan


air berulang-ulang sampai air menjadi jernih.

3) Sisa pasir yang tertahan si saringan No.200 pindahkan


kedalam cawan dan dikeringkan lagi kedalam oven dengan
suhu (105-110)°C

4) Setelah kering dan dingin timbang beratnya (W2)

D. Data dan Analisis Data :


Dari hasil pengujian data yang diperoleh adalah sebagai berikut
:

1. Data

LABORATORUM FAKULTAS KADAR LUMPUR LOLOS SARINGAN


TEKNIK NO. 200
UNSWAGATI – CIREBON
PEKERJAAN : Pengujian Kadar Lumpur TANGGAL : 2017
LOKASI : LaboratoriumUnswagati DIKERJAKAN : Kelompok8
SAMPEL : Agregathalus DIHITUNG : Kelompok8
DIPERIKSA :

BERAT CONTOH KERING : 500 gram

A Beratcontohkeringsebelumdicuci. gram
B Beratcontohkeringsetelahdicuci. gram
C Beratcontoh yang lolossaringan No. gram
200
D C %
Presentaselolos # 200 x 100
A
Tabel 3.5
Data Pengujian Kadar Lumpur / Lolos Saringan No. 200

2. Analisis Data

Jumlah bahan lolos saringan No. 200

W 1−W 2
x 100%
W1

Keterangan :

W1 = Berat benda uji semula (gram).


W2 = Berat bahan yang tertahan pada saringan No. 200
(gram).

E. Kesimpulan
F. Gambar Kerja
3.2.3 Pembuatan beton dan Uji slump
A. Tujuan Praktikum
untuk menentukan kekentalan (slump) pada beton.

B. Alat dan Bahan


- Cetakan kerucut dengan diameter bawah 20 cm, diameter
atas 10 cm dan tinggi 30 cm, bagian atas dan bawah
terbuka, kerucut terbuat dari logam atau sengtidaktembus
air.
- Tongkat (stick) pemadat berdiameter 16 mm, panjang 60
cm terbuat dari besi baja tahan karat dengan ujung bulat.
- Loyang dari plat besi.
- Sendok mortar cekung.
- Semen = 12,97 kgram
- Pasir = 21,39 kgram
- Kerikil/split = 32,06kgram
- Air = 6,74 l

C. Prosedur Pengujian
1) Pertama- tama kami mencampurkan semen, pasir, dan
kerikil / split dengan perbandingan 1 : 2 : 3 dengan
menggunakan mesin pengaduk / concrete mixer, sampai
merata sambil diberi air secukupnya, sehingga
membentuk adukan beton.

2) Setelah adukan beton tercampur rata, kami masukkan


adukan beton tersebut kedalam cetekan kerucut yang
sudah ditempatkan pada loyang, sambil ditusuk-tusukkan
dengan tongkat / stick (ditusuk-tusukkan bertujuan agar
adonan beton terisi merata pada cetakan kerucut, setelah
terisi merata, kemudiankami meratakan permukaan atas
cetakan kerucut, dan diamkan selama ±30 detik.
3) Sebelum kerucut diangkat salah seorang dari kelompok
membersihkan adukkan beton disekitar alat cetak,
kemudian kami angkat dengan cepat keatas.
4) Setelah diangkat kami mengukur ketinggiannya dari
puncak cetakkan kerucut sampai penurunan slump.

D. Analisis Data :
Dari hasil pengujian data yang diperoleh adalah sebagai berikut
:
Jadi Tinggi Slump = Tinggi cetakan semula – tinggi benda uji
= cm – cm
= cm
E. Kesimpulan
F. Gambar
3.2.4 Uji Kuat tekan Beton

A. Tujuan Praktikum
untuk dapat menentukan kekuatan tekan beton,sample
berbentukkubus dan silinder

B. Alat dan Bahan


- Cetakan kubus (15 x 15 cm) atau silinder (15 cm dan
tinggi 30 cm)
- Tongkat/stick.
- Mesin pengaduk/concrete mixer.
- Bak pengaduk.
- Compression Machine.
- Timbangan
- Sendok, ember,danadukan.
- Pelumas/oli.
- Semen, pasir, dankerikil/split denganperbandingan 1 : 2 :
3
- Air secukupnya

C. Prosedur pengujian
1) Pertama kami masukkan adukkan beton pada cetakkan
kubus dan silinder, yang sebelumnya sudah kami
oleskan dengan pelumas / oli.
2) Kemudian kami masukkan adukan beton sedikit demi
sedikit sembari ditusuk-tusukkan dengan tongkat / stick
agar adukkan masuk merata pada cetakkan, setelah
terisi penuh dan merata, ratakan juga bagian atasnya
dan kami beri label ( nomor, tanggal, slump, dll).
3) Setelah 24 jam atau sehari kemudiannya, kami buka
cetakkan kemudian direndam dalam air dan diangkat
pada saat akan dilakukan pengujian ( umur 3, 7, 14, dan
28 ).
4) Cara pengujiannya yaitu, pertama kami timbang terlebih
dahulu contoh beton yang sudah direndam, kemudian
contoh beton diletakkan ditengah-tengah mesin tekan /
compression machine.
5) Selanjutnya kami hidupkan mesin tekannya, sehingga
contoh beton mengalami retakkan, kami catat gaya
untuk meretakkan contoh beton yang dapat dilihat pada
mesin.

D. Data dan Analisis data

1. Data
LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK PENGUJIAN KUAT TEKAN
UNSWAGATI – CIREBON BETON JENIS SAMPLE KUBUS
Pekerjaan : Praktikum Teknologi Bahan Tanggal : 2017
Konstruksi Dikerjakan : Kelompok 14
Lokasi : Lab. Fak. Teknik Sipil Dihitung : Kelompok 14
Kuat Tekan Karakteristik K-250 Diperiksa :
Campuran 1 : 2 : 3
Bentuk : KubusdanSilinder

Luas
Tanggal Umu KuatTekan Slum
Berat bid. Beban
r Mpa p Kodebenda
(gr) Tek. (kg) 7 hari 28 hari
engecoran pengujian (hari) (cm)
(cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
3-05-2017 10-05- 7
2017
3-05-2017 10-05- 7
2017
3-05-2017 10-05- 7
2017
3-05-2017 10-05- 7
2017
3-05-2017 10-05- 7
2017
3-05-2017 10-05- 7
2017
2. Analisis Data
 Beban (Kg)= Hasil pengujian × 102
 Kuat tekan (7 hari) = Beban ∕ Luas penampang
 Kuat tekan ( 28 hari) = Kuat tekan 7 hari / 0,65

E. Kesimpulan
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. AGREGAT HALUS

2. AGREGAT KASAR

3. KANDUNGAN ZAT ORANIK

4. KANDUNGAN ZAT LUMPUR

5. UJI SLUMP BETON

6. UJI KUAT TEKAN BETON

Dan Ditarik Kesimpulan dari Semua Pengujian, yaitu :


4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai