PENDAHULUAN
Pasangan batu bata dan kaca adalah dua jenis material yang sering digunakan
dalam konstruksi bangunan. Batu bata merah memiliki sifat kedap air sehingga
jarang terjadi rembesan pada tembok, relatif jarang terjadi keretakan, dan kuat
serta tahan lama Namun, batu bata merah memiliki sifat fisik dan mekanis yang
tidak terkontrol dengan baik pada unit batu bata, sehingga dapat memunculkan
kelemahan pada struktur dinding pasangan secara keseluruhan.
Di sisi lain, kaca dapat digunakan sebagai campuran pengganti pasir dalam
pembuatan batu bata yang berbahan dasar plastik, sehingga dapat mengurangi
limbah kaca yang banyak dibuang begitu saja.Namun, perbandingan kekuatan
antara dinding batu bata dan dinding kaca akibat beban gempa menunjukkan
bahwa dinding kaca memiliki aktivitas reaksi pada gedung yang lebih kecil dari
dinding dengan bahan batu bata
Oleh karena itu, pemilihan material yang tepat harus mempertimbangkan faktor-
faktor seperti kekuatan, ketahanan, dan dampak lingkungan.kungan.
1.Apa kelebihan dan kelemahan dari pasangan batu bata dalam konstruksi
bangunan?
2.Apa saja manfaat dan kekurangan dari penggunaan kaca sebagai campuran
dalam pembuatan batu bata?
3.Bagaimana perbandingan kekuatan antara dinding batu bata dan dinding kaca
akibat beban gempa?
4.Bagaimana cara memilih material yang tepat untuk konstruksi bangunan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kekuatan, ketahanan, dan dampak
lingkungan?
1.3 Tujuan
Gambar 2.1.1
Batu bata beton adalah jenis batu bata yang umum digunakan dalam
konstruksi modern. Bahan dasarnya terdiri dari campuran semen, pasir, dan
agregat. Klasifikasi ini mempertimbangkan beberapa faktor utama:
Bahan Dasar:
Karakteristik:
- Kekuatan Tinggi: Batu bata beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi.
Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan
tersendiri bagi bangunan dari bahaya api. Tidak semua tanah liat bisa digunakan,
hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Bata merah umumnya memiliki
ukuran panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm dan tebal 3-5 cm. Ukurannya yang kecil
memberikan kemudahan dalam hal pengangkutan. Sangat baik dalam penggunaan
pembentukan bidang kecil, murah harganya dan mudah didapatkan. Untuk
dinding seluas 1 m2, bila menggunakan bata berukuran 23 cm x 17 cm x 5 cm,
kira-kira membutuhkan 70 buah bata merah. Dalam pemasangannya bahan baku
yang dibutuhkan adalah semen dan pasir ayakan. Tidak memerlukan perekat
khusus pada saat pemasangan. Untuk dinding kedap air diperlukan 1 : 2 atau 1 : 3
(artinya 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak).
Sedangkan untuk dinding yang tidak harus kedap air dapat menggunakan
perbandingan 1 : 4 hingga 1 : 6.
Murah.
Mudah didapat.
2.2 MORTAR
Gambar 2.2
Mortar merupakan salah satu material dari bahan bangunan yang memiliki peran
penting dalam bidang konstruksi. Fungsi mortar adalah sebagai matrik pengikat
bagian penyusun suatu konstruksi baik yang bersifat struktural maupun non
struktural. Penggunaan mortar untuk konstruksi yang bersifat struktural misalnya
digunakan pada pasangan batu belah dalam struktur pondasi dan tanggul penahan,
sedangkan yang bersifat non struktural yaitu misalnya dalam pasangan batu bata
untuk dinding pengisi. Mortar terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat
(tanah liat, kapur, semen portland) dan air. Salah satu bahan utama pembuatan
mortar adalah semen yang merupakan bahan kimia yang berfungsi sebagai bahan
perekat/pengikat agregat dan ditambahkan dengan air yang berfungsi untuk
melumasi semen dan agregat agar mudah dalam pekerjaannya. Semen yang biasa
sering digunakan pada umumnya yaitu semen berjenis Portland Pozzolan
Composite Cement (PPC). Seiring dengan perkembangan zaman, mengakibatkan
banyak pula inovasi terhadap penggunaan mortar dengan menambahkan
campuran pada mortar tersebut. Dalam hal ini material yang akan diganti/
ditambahkan 2 yaitu agregat halus (pasir) dan perekat (semen). Untuk mengganti
bahan agregat halus (pasir) dan perekat (semen) yaitu dengan memanfaatkan
limbah hasil industri misalnya kaca. Kaca merupakan limbah yang dihasilkan dari
kegiatan industri dan rumah tangga yang tidak dapat terurai, apabila jumlahnya
terlalu banyak maka akan merusak lingkungan dan dapat juga membahayakan
keselamatan seseorang. Limbah kaca dapat dimanfaatkan kembali yang salah
satunya yaitu sebagai alternatif yang dapat digunakan untuk bahan tambahan
semen, karena unsur-unsur kimia yang terkandung pada kaca sebagian
diantaranya mempunyai kesamaan seperti yang ada pada semen, sehingga
sehingga apabila kaca dihancurkan menjadi serbuk maka berkemungkinan
berfungsi sebagai filler karena persentase kandungan Silika (SiO₂), Na ₂O dan
CaO pada kaca yang cukup besar, yaitu lebih dari 70%. Pada penelitian ini diteliti
pengaruh persentase penggunaan bahan bubuk kaca terhadap kuat tekan mortar
jika dibandingkan dengan kuat tekan mortar tanpa bahan tambahan bubuk kaca.
Perencanaan campuaran mortar yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan ampuran 1 PC : 3 PS sedangkan benda uji yang digunakan adalah
kubus dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, dimana pengujian dilakukan pada
variasi penambahan serbuk kaca pada subtitusi semen dan pasir yaitu sebesar
10%; 20 %; 30 %; 40 %; 50 % dari berat semen dan pasir dengan umur uji kuat
tekan mortar yaitu 28 hari.
2.3 GROUT
Grout adalah material campuran semen basah, air, dan pasir dengan perbandingan
tertentu yang berfungsi untuk mengisi celah. Grout tidak seperti perekat yang
dapat merekatkan ubin, namun berperan untuk mengisi ruang antara ubin satu
dengan yang lainnya. Proses tersebut dikenal sebagai grouting. Khususnya dalam
pemasangan ubin, injeksi grouting digunakan untuk mempermudah mengisi celah
yang kecil.
Injeksi Grouting adalah proses untuk mengisi celah atau rongga dengan
menyuntikan material berbahan cair sesuai dengan tekanan air sehingga dapat
membantu khususnya dalam pemasangan ubin. Untuk memberikan hasil terbaik,
Anda perlu memperhatikan jenis-jenis Grout. Berikut adalah berbagai jenis grout
yang dapat Anda kenali.
Jenis-Jenis Grout :
Epoxy Grout
Epoxy Grout memiliki daya tahan yang baik dari kerusakan akibat air atau noda
sehingga sangat cocok digunakan pada area yang memiliki kelembaban tinggi
seperti dapur atau kamar mandi.
Grout Semen
Grout jenis ini merupakan pasir yang ditambahkan pada campuran semen
sehingga dapat memberikan ikatan yang kuat dan tahan lama dari penyusutan.
Grout pasir dengan bahan dasar semen menjadi pilihan terbaik untuk seluruh
bagian bangunan Anda karena dapat diterapkan pada ubin yang besar.
2.4 PLASTER
Aplikasi Plaster
Jenis Plaster
- Plaster Basah : Diterapkan dalam keadaan basah dan mengeras
seiring waktu.
- Plaster Kering : Biasanya dalam bentuk bubuk yang dicampur dengan air
sebelum diterapkan.
Plaster umumnya terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Beberapa
jenis mungkin juga mencakup bahan tambahan seperti serat atau bahan kimia
untuk meningkatkan kinerja.
Proses Aplikasi
- Finishing: Proses untuk mencapai hasil akhir yang halus dan sesuai dengan
keinginan.
Keunggulan Plaster
2.5 KACA
Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat
dingin karena molekul-molekulnya tersusun seperti air, namun kohesinya
membuat bentuknya menjadi stabil. Hal ini terjadi karena proses pendinginan
yang sangat cepat. Ini juga yang membuat kaca menjadi transparan atau
tembus pandang. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang
bening dan transparan (tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah
pecah.
Jenis-Jenis Kaca
Jenis kaca yang dapat digunakan untuk bangunan dan rumah tinggal
sebenarnya cukup beragam. Berikut adalah jenis-jenis kaca yang dikaitkan
dengan penggunaanya:
Kaca Bening
Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass. Kaca ini tidak
berwarna serta memiliki permukaan yang sangat bersih dan rata. Kaca ini
banyak digunakan pada eksterior maupun interior bangunan, baik rumah
tinggal atau gedung bertingkat. Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot
rumah tangga.
Kaca Warna
Kaca ini biasa disebut dengan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini
merupakan kaca float yang diberi warna dengan sedikit menambahkan logam
pewarna. Dengan warna pada kaca, maka sifat tembus pandang kaca menjadi
lebih rendah sehingga dapat memberikan privasi kepada penghuninya. Kaca
ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu, jendela,
atau curtain wall.
Kaca Es
Kaca es merupakan kaca dengan tekstur pola tertentu pada salah satu
sisinya. Karakter dari kaca ini memberikan efek dekoratif, efek pencahayaan,
dan efek pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara
maksimum.
Kaca Reflektif
Kaca ini merupakan jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan
mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga sering juga disebut
dengan kaca one way. Lapisan kaca ini bersifat memantulkan cahaya dan
panas, serta mampu memberikan penampilan yang mewah.
Kaca Tempered
Keunggulan Kaca