Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................. 3
BAB II METODE PENELITIAN.............................................................................. 4
BAB III GAMBAR UMUM PENELITIAN............................................................. 5
3.1 Pengertian Bata Ringan ........................................................................................ 5
3.2 Sejarah Bata Ringan ............................................................................................ 5
3.3 Jenis Jenis Bata Ringan ........................................................................................ 5
3.4 Cara Pemasangan Dinding Bata Ringan ............................................................... 7
3.5 Kelebihan Bata Ringan ......................................................................................... 8
3.6 Kekurangan Bata Ringan ...................................................................................... 10
3.7 Proses Pembuatan Bata Ringan............................................................................. 11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batu bata merupakan bagian penting dari pembangunan rumah dan memiliki
fungsi melindungi rumah dari suhu, hujan dan pengaruh lainnya. Baik sebagai
elemen struktural maupun elemen non-struktural, penggunaan batu bata tidak
dapat digantikan dalam dunia arsitektur. Hal ini terlihat pada banyak proyek
konstruksi yang menggunakan batu bata sebagai dinding pada bangunan dan
konstruksi rumah, lorong dan pondasi.
Pembuatan batu bata merah pejal masih sering kita jumpai hampir di setiap daerah
di Indonesia hal ini dapat kita lihat dari banyaknya center pembuatan batu bata
tradisional yang ada hampir di setiap daerah untuk memproduksi batu bata, meskipun
batu bata merah kini mulai memiliki alternatif penggantian batu bata merah dalam
proses pembangunan tapi tidak menyurutkan minat masyarakat akan penggunaan
batu bata, dikarenakan batu bata merah masih memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki oleh bahan bangun alternatif seperti batako dan bata ringan yang sekarang
banyak digunakan. Batu bata merah memiliki keunggulan dibandingkan jenis-jenis
bahan dasar dinding lainnya seperti memiliki kemampuan untuk menyerap panas
yang lebih baik sehingga membuat lebih dingin, harganya yang lebih murah, dan
mudah didapatkan dimana-mana karena setiap daerah umumnya memiliki tempat
pembuatan batu bata, hal-hal tersebutlah yang sulit tergantikan oleh bahan baku
lainnya. Dalam pembuatan batu bata tanah liat merah telah menjadi bahan dasar
dalam pembuatan batu bata dengan sifat plastisitas dan susut kering. Plastisitas tanah
liat sangat penting untuk mendorong proses awal pembuatan batu bata. Jika tanah liat
yang digunakan terlalu plastis maka akan menyebabkan batu bata memiliki sifat kuat
kering yang lebih tinggi, yang akan berpengaruh pada kekuatan, menambah susut
dan mempengaruhi hasil pembakaran batu bata.
Dalam industri pembuatan batu bata dapat dengan mudah kita temui di berbagai
daerah di Indonesia diantaranya ada di daerah Malang, Kediri, dan Tulungagung, tiga
kota tersebut memiliki kondisi geografi yang hampir sama dan sama-sama memiliki
sentral pembuatan batu bata merah selama puluhan tahun. Berdasarkan data geografi
2
yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat mengenai geologi, klimatologi
didapatkan perbedaan yang mendasar akan tanah yang mendominasi daerah
pembuatan batu bata yang mana daerah Malang aluvial dan latosol, Kediri regosol
dan mediteran, sedangkan Tulungagung aluvial. Tiga daerah tersebut memiliki
sentral pembuatan batu bata yang sudah ada sejak puluhan tahun, yang mana tidak
diketahui dan belum di uji kualitas batu bata di setiap daerah dan karakteristik tanah
yang cocok untuk pembuatan bata merah yang mana setiap daerah didominasi oleh
tanah yang berbeda, sehingga diperlukan study mendalam tentang karakteristik batu
bata dan bahan karakteristik tanahnya, untuk hipotesa awal tanah dari daerah
Tulungagung memiliki kualitas tanah yang terbaik untuk di jadikan batu bata
dikarenakan daerahnya yang didominasi dengan tanah aluvial yang mana tanah
aluvial ini lah yang memiliki kemiripan paling dengan tanah liat di samping itu pada
saat pengambilan sampel tanah di daerah yang dituju tekstur tanahnya mudah
dibentuk dan tidak gampang hancur saat di pegang, dibandingkan dengan tanah
daerah lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Kinerja usaha batu bata di analisa dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi batu bata tersebut dan berapa besar pengaruhnya
terhadap industri batu bata itu sendiri. Identifikasi kinerja industri kecil batu bata
perlu dilakukan untuk dapat mendukung analisa lebih mendalam.
Faktor-faktor yang penentu kinerja industri kecil batu bata. Berdasarkan
uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1. Persiapan ( Bedeng kerja, alat cetakan, sumber air dll )
2. Bahan Baku ( Tanah, pasir, semen, air )
3. Proses Pengadukan ( Manual atau mesin )
4. Proses Pencetakan ( Manual atau mesin )
5. Proses Pengeringan ( Manual atau mesin )
6. Proses Akhir

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengenal proses pembuatan batu bata merah.

3
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi pengambil kebijakan dapat dijadikan landasan penetapan kebijakan
untuk meningkatkan kinerja usaha batu bata memalui
peningkatan produksi usaha batu bata
2. Bagi peneliti dapat dijadikan dasar bagi pengembangan penelitian lebih
lanjut tentang analisis kinerja usaha batu bata h

3. Bagi pelaku usaha dapat dijadikan acuan dalam kinerja usaha


batu bata agar kegiatan produksi dapat dilakukan secara efektif
dan efisien

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Batu Bata


Batu bata merupakan salah satu bahan sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata
terbuat dari dan tanah abu yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan,
berbentuk balok dan mempunyai ukuran tertentu.
a. Komposisi batu bata:
 Tanah liat
 Tanah abu
 Air ( perbandingan 3:1)

b. Pembuatan batu bata:


 Konvensional ( manual/tradisional)
 Modern ( mesin)

c. Ukuran batu bata


Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai
ukuran dimensi bervariasi baik yang dijumpai dari hasil pabrikasi maupun
hasil pekerjaan lokal atau industri rumah tangga. Untuk bangunan, ukuran
standard yang biasa dipergunakan adalah :
 Panjang 21 cm, Lebar 10,5 cm dan Tebal 5 cm
 Panjang 22 cm, lebar 10 cm, dan Tebal 5 cm

Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah :


Panjang maksimum 3%, Lebar maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%.

d. Jenis Batu Bata :


 Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu
bata biasa dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna

5
yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dingding dengan
menggunakan morta(campuran semen) sebagai pengikat. Bata jenis
ini sering disebut sebagai bata merah. Bata muka , memiliki
permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna dan corak
yang seragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga
digunakan sebagai penutup dan sebagai dekoratif.
 Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini
dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8
serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk
batu bata.

2.2 Manfaat Batu bata


Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk
pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalampembuatan
rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres.

2.3 Kelebihan dan kekurangan Batu Bata


Kelebihan dinding menggunakan batu bata merah:
 Pemasangan mudah
 Ukuranya yang relatif lebih kecil sehingga mudah untuk diangkut
 Mudah untuk desain dibidang yang kecil
 Perekatan mudah dilakukan
 Tahan terhadap api
 Kedap air(sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok akibat air hujan).
 Keretakan relatif jarang terjadi.
 Kuat dan tahan lama.
Kekurangan dinding menggunakan batu bata merah :
 Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
 Biaya lebih tinggi.
 Lebih berat dari bahan dinding lainnya

6
2.4 Perkenalan Pabrik Tempat Praktikum

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembuatan Batu Bata


a. Alat dan Bahan :
 Cangkul
 Tanah liat
 Cetakan batu bata
 Abu padi

b. Proses Pengolahan Tanah


 Sediakan tanah yang akan di cetak
 Cangkul tanah yang akan di ambil hingga berbentuk lingkaran
 Lunakkan tanah itu dengan menggunakan traktor tangan
 Lakukan proses ini selama 1-2 hari.

c. Proses pencetakan bata :


- Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ke meja pencetak
- Cara pengangkutan tanah dengan membentuk tanah seperti bola sesuai kesanggupan
- Sebelum mencetak, taburi cetakan dan meja cetak dengan abu agar tidak lengket
- Masukkan tanah yang di angkut tadi ke dalam cetakan
- Pukul tanah dalam cetakan hingga padat
- Angkat cetakan dan sedikit di goyangkan agar bata keluar dari cetakan.

8
d. Proses pengeringan bata :
- Bata yang telah di cetak di susun berjarak
- Dan pengeringan menggunakan panas matahari
- Proses ini membutuhkan waktu selama 1 minggu.

e. Proses pembakaran bata :


- Masukkan bata ke dalam tungku
- Pembakaran ini menggunakan Tandan kosong kelapa sawit (limbah sawit)
- Apabila nyala api besar proses ini memakan waktu 5 hari
- Waktu normal proses pembakaran adalah 7-8 hari.

9
f. Pendinginan bata :
- Bata di letakkan di tempat teduh
- Pendinginan memakan waktu 1 minggu
- Setelah itu batu bata siap di perjual belikan.
Harga batu bata perbiji : Rp. 450,00
Kesulitan dalam pembuatan nya apabila tanah terlalu lembek atau basah

10
BAB IV
HASIL SURVEI

4.1 Kekurangan Dan Kelebihan Bata

11
Kekurangan dan kelebihan bata yang di buat antara lain :

Kekurangan :

1. Proses pengerjaannya tentu lebih lama, karena proses pembuatan di lakukan oleh tangan
manusia.
2. Membutuhkan tenaga yang ekstra (besar) dan tingkat kesabaran yang tinggi.
3. Cara kerja yang di lakukan sangat tradisional., sehingga sulit pengerjaannya.

Kelebihan :

1. Bata yang di hasilkan padat.


2. Kualitas bata lebih kuat dan lebih bagus di pasaran.
3. Tingkat keutuhan bata cukup besar karena kepadatan bata yang lumayan maximum.

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil surfey lapangan,pengolahan data dapat di peroleh sebagai berikut :


-Kita dapat mengetahui proses atau langkah-klangkah dari pembuatan batu bata secara manual
-Kita dapat mengetahui bahan bahan pembuatan batu bata
-Dan mengetahui Campuran dari pembuatan batu bata
-Kita dapat mengetahui wilayah pemasaran batu bata
Dan harga pasaran dari batu bata

5.2 Saran

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai