Anda di halaman 1dari 23

DIAGRAM ALUR (SOP) PEMASANGAN BATA

Nama Anggota : 1. Riski Setiawan / 20510334024


2. Ihlan Mansis / 20510334043
Prodi : D – IV Teknik Sipil
Kelas : K2
Mapel : Praktik Kerja batu
Dosen : Elviana S.Pd., M.Eng

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Praktik kerja batu merupakan salah satu dari mata kuliah yang ada di jurusan D4 Teknik Sipil
Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharuskan mempraktikkan
secara lansung teori-teori mengenai konstruksi batu yang telah dipelajari. Selain itu, mahasiswa
diberi pengetahuan dasar mengenai proses pembuatan suatu konstruksi pemasangan bata. Berbagai
acuan yang harus diperhitungkan dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi
kesalahan yang dapat mengakibatkan kesalahan maupun kekurangan dalam suatu kontruksi bata
tersebut. Mahasiswa juga diharapkan mampu dan mengetahui urutan dan cara pemasangan dari
persiapan bahan hingga pelaksanaan finnishing suatu pemasangan bata.
1.2. Ruang Lingkup
Dalam mata pelajaran praktik kerja batu ini mahasiswa dapat mengidentifikasi macam-macam
pemasangan batu bata, alat dan bahan yang akan digunakan, penerapan K3 standar pemasangan
bata, , mengetahui tentang cara menghitung kebutuhan bahan,mengetahui dan mempraktikkan
teknik-teknik yang baik dan benar dalam pelaksanaan pemasangan bata serta mengidentifikasi
permasalahan yang sering terjadi dilapangan ketika membuat suatu konstruksi bata dan
mengertahi bagaimana mengatasinya
1.3. Tujuan
Tujuan daripada Praktik Kerja Batu ini meliputi :

a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis bahan dan alat serta melakukan pengecekan
mutu suatu bahan yang akan digunakan untuk pemasangan
b. Mahasiswa dapat menerapkan K-3 standar dalam pekerjaan praktik kerja batu
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis dan macam pekerjaan batu
d. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan suatu bahan yang diperlukan dalam pembuatan
suatu konstruksi
e. Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik pemasangan kerja batu yang baik dan benar
f. Mahasiswa dapat menerapakan metode pemasangan secara baik dan diterapkan dilapangan
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 . Diagram Alur pekerjaan

2.2 Pengertian Pemasangan Bata


Praktik pemasangan bata merupakan pekerjaan konstruksi yang menggunakan batu bata yang
disusun dalam berbagai bentuk pengaplikasian serta direkatkan menggunakan adukan/spesi
sebagai zat perekat antara batu bata.
2.3 Macam-macam Bata
Dalam pelaksanaan pemsangan bata
a. Bata Merah
Yaitu bata yang dibuat dengan cara tanah liat yang dicetak menggunakan cetakan yang
kemudian dibakar menggunkan suhu yang tinggi dan mengakibatkan bata tersebut
menjadi merah. Tetapi bata ini kadang memiliki bagian sisi yang kurang rata dan
biasanya harus ada lapisan plesteran untuk menyelimuti bata agar konstruksi yang
dihasilkan dari bata tersebut kuat dan memenuhi standarisasi pekerjaan pemasangan
dinding bata. Bata merah yang biasa dijumpai di lapangan memiliki ukuran 5 x 11 x 23
b. Bata habel
Batu bata ringan atau hebel jadi jenis batu bata yang dalam beberapa tahun terakhir mulai
cukup populer. Batu bata ini dibuat dengan campuran pasir kuarsa, kapur, semen, air,
aluminium pasta, serta gypsum. Keuntungan dari pemakaian hebel adalah bentuknya
yang rapi, mampu menyerap panas, kokoh, serta bobotnya yang ringan. Proses
pemasangan batu bata ringan juga bisa dilakukan dengan cepat. Apalagi, jenis perekat
yang dipakai untuk jenis batu bata ini bukanlah semen biasa, melainkan semen instan.
Namun, proses pemasangannya juga harus dilakukan oleh tukang dengan keahlian
khusus. Kesalahan dalam pemasangan, bisa berdampak pada kekuatan bangunan secara
menyeluruh.

c. Batako
Material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar
yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu
tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir
dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki
kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi
keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.
Batako yang sering di jumpai di lapangan memiliki ukuran 40x10x20 cm
d. Bata Bolong
Salah satu jenis batu bata buat rumah yang cukup unik adalah batu bata berlubang. Ada
juga yang menyebutnya batu bata bolong. Disebut demikian karena ada lubang silinder
yang terdapat pada ketebalannya. Bobotnya pun ringan. Untuk memasang bata ini,
dibutuhkan perekat sedikit tanah liat. Proses pembuatannya cukup mudah dan cepat.
Bahkan, pengeringannya pun cepat. Produk ini memiliki bentuk yang beragam mulai dari
balok, melingkar hingga melintang.Pemasangannya harus memperhatikan jarak antar sisi
dengan tepi lubang-lubangnya. Sebaiknya tidak kurang dari 10 mm. sebelum digunakan,
sebaiknya rendam dalam air selama kurang lebih 24 jam. Lalu, jemur di bawah panas
matahari. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kualitasnya.

e. Bata press
Umumnya, batako press dibuat menggunakan campuran pasir kasar dan semen yang dicetak padat,
namun ada pula produsen yang memakai campuran kapur, batu bara, semen hingga batu tras.
f. Bata Purpose
Sesuai dengan namanya, produk ini bisa digunakan untuk beragam keperluan. Bahan
untuk membuat jenis ini ialah tanah liat dan pasir. Biasanya, orang menggunakan bata ini
untuk area kusen pintu dan jendela. Dari segi kekuatannya, produk ini cukup kuat. Bata
ini bisa menahan guncangan tinggi. Bahkan, untuk jenis bata purpose made tertentu
ditambah bahan-bahan kimia pada proses pembuatannya. Kekurangan batu bata purpose
made adalah harganya mahal.

g. Bata ekpose
Bata ekspos merupakan salah satu pilihan desain yang sering diterapkan pada dinding
untuk menciptakan hunian yang bersuasana natural. Hal ini bisa diperoleh karena
material dari tanah liat ini, jika di ekspos dengan susunan yang benar dan rapi, sukses
menghadirkan suasana alam nan eksotis.Yang dimaksud dengan bata ekspos adalah bata
penyusun dinding yang dibiarkan polos tanpa plester dan aci. Dengan begitu, akan
terekspos karakter bata, baik berupa warna, tekstur dan bentuknya.
2.4 Adukan pemasangan bata
Campuran pasir dengan bahan bangunan semen untuk pasangan bata dengan Campuran
1(semen):4(pasir), Tetapi kadang untuk memperkuat pasangan dinding juga diberi tambahan
kapur. Tetapi untuk bata kusus seperti habel biasanya menggunakan adukan khusus atau dengan
semen instan
2.5 Penerapan K3 standar pelaksanaan pemasangan bata
Dalam penerapan K3 standar yang harus dipersiapkan adalah memenuhi APD /Alat pelindung diri
(APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat kecelakaan kerja.
Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sekaligus pemecahan masalahnya.
Berikut adalah APD yang harus dikenakan
a. Pemilihan sepatu kerja :
1) Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan.
3) Memilih ukuran sepatu kerja yang sesuai/cocok.
4) Memeriksa kondisi sepatu.

b. Pemilihan helm pengamanan :


1) Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Memeriksa kondisi helm.
c. Pemilihan sarung tangan :
1) Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Memeriksa kondisi sarung tangan.

d. Pemilihan penutup hidung (masker) :


1) Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Memeriksa kondisi sarung tangan.

e. Pemilihan kacamata :
1) Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
2) Memeriksa kondisi kacamata.
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Alat
1) Ayakan pasir
2) Ember
3) Sendok semen/ cetok
4) Pacul
5) Sekop
6) Meteran
7) Jidar
8) Siku
9) Battle dan palu
10) Palu karet
11) Line bobbyn
12) Benang
13) Jointer
b. Bahan
1) Pasir
2) Semen
3) Kapur
4) Air
5) Kayu dan Playwood 2mm
6) Benang
7) Paku
3.2 Macam-macam pasangan bata dan Pelaksanaannya
Dalam pengaplikasian pemasangan bata ada berbagai macam-macam bentuk pemasangan bata
dan setiap jenis bata memiliki bentuk pemasangan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan. Namun konsepnya sebagian besar itu sama, dan dalam pembahasan kali ini kami akan
membahas macam-macam pemasangan bata yang sering dijumpai dilapangan yang menggunakan
bata merah. Berikut macam-macam pasangan bata dan pelaksanaannya :
a. Pasangan dinding ½ bata
Merupakan pasangan dinding untuk pembatas suatu bidang bangunan. Dalam
pemasangan dinding ½ bata juga dibedakan pula menjadi berbagai pemasangan
1) Ikatan Tembok lurus ½ bata
Ikatan ½ bata (Stretcher Bonding) diperoleh dengan cara memasang bata ke arah
memanjang (stretcher) pada setiap lapis. Pada kedua ujung lapis kedua, keempat,
keenam, dst, atau sebaliknya dipasang bata ½ (header) sehingga terbentuk ikatan
½ bata. Berikut cara pemasangannya :
a) Memperhitunhkan kebutuhan bata dan ukurannya / bisa menggunakan profil
sebagai acauan dan meletakkan semua batu lapisan pertama untuk acuan
b) Mempersiapkan adukan & Mengambil spesi dan menghempaskannya di atas
bidang yang akan dipasang bata.
c) Yang pertama dipasang adalah kepalaan dan cek ujung kepalaan dengan
waterpas karena untuk acuan pasangan bata setelahnya dan lapisan diatasnya
dan jangan lupa kepalaan diberi linebobin untuk acuan bata strike diantara
kepalaan bata , berikut adalah bata lapisan pertama

d) Cek ketegakan dan kelurusan pasangan bata tersebut


e) Setelah lapis pertama selesai, kemudian persiapkan bata untuk lapisan kedua
dan gunakan bata ½ untuk ujung atau kepalaan. Berikut adalah gambarnya

f) Perhatikan ketegakan dan kelurusan dan jangan lupa ukuran


Sehingga terbentuk pasangan bata seperti berikut
2) Ikatan dinding Pertemuan/siku ½ bata
Berikut merupakan langkah pemasangan ikatan pertemuan atau siku ½ bata
a) Mempersiapakan alat dan bahan dan mempersiapkan gambar kerja
b) Membuat profil untuk pertemuan siku

c) Sebelum memasang bata dengan menggunakan adukan, susun/tata bata lapis


I terlebih dahulu dengan tanpa adukan. Dengan cara ini kita dapat
mengetahui apakah bata dapat dipasang utuh sepanjang lapisan atau harus
ada pemotongan.
d) Pasang/sesuaikan kedudukan benang setinggi bata + tebal adukan sebesar 1
cm.
e) Pasang bata pada ujung-ujung terlebih dahulu dengan menggunakan adukan.
Periksa kedataran bata-bata ujung tersebut denganmenggunakan waterpass
jika panjangnya kurang dari 2,50 m, dengan bantuan mistar yang lurus.
f) Jika dinding yang akan dipasang terlalu panjang, pastikan benang berimpit
secara tepat dengan sudut sisi atas bata.
g) Pasang bata tengah sesuai dengan susunan lapis I pada gambar di atas.
h) Untuk lapis II naikkan benang penyipat setinggi bata + tebal adukan sebesar
1 cm.

i) Pasang bata-bata ujung terlebih dahulu sebagaimana lapis I.


j) Pasang bata-bata antara dengan berpatokan kepada benang penyipat.
k) Untuk lapis III susunannya sama seperti lapis I dan lapis IV sama seperti
lapis II.

l) Jangan lupa untuk mengecek ketegakan dan kelurusan serta ukurannya,


berikut adalah gambarnya
m) Gambar proyeksi

3) Ikatan dinding “ T ” ½ bata


Sambungan “T” juga dapat terdiri dari konstruksi 1/2 bata, satu bata atau lebih.
Ikatan antara bata yang umum dilakukan adalah ikatan strek seperti berikut ini:
a) Sebelum memasang bata dengan menggunakan adukan, susun/tata bata lapis
I terlebih dahulu dengan tanpa adukan. Dengan cara ini kita dapat
mengetahui apakah bata dapat dipasang utuh sepanjang lapisan atau harus
ada pemotong-an.
b) Pasang/sesuaikan kedudukan benang setinggi bata + tebal adukan sebesar 1
cm.
c) Pasang bata pada ujung-ujung terlebih dahulu dengan menggunakan adukan.
Periksa kedataran bata-bata ujung tersebut dengan menggunakan waterpass
jika panjangnya kurang dari 2,50 m, dengan bantuan mistar yang lurus.
d) Jika dinding yang akan dipasang terlalu panjang, pastikan benang berimpit
secara tepat dengan sudut sisi atas bata.
e) Pasang bata tengah sesuai dengan susunan lapis I pada gambar di atas.
f) Untuk lapis II naikkan benang penyipat setinggi bata + tebal adukan sebesar
1 cm.

g) Pasang bata-bata ujung terlebih dahulu sebagaimana lapis I.


h) Pasang bata-bata antara dengan berpatokan kepada benang penyipat.
i) Untuk lapis III susunannya sama seperti lapis I dan lapis IV sama seperti
lapis II.
4) Ikatan dinding persilangan ½ bata
a) Langkah pertama adalah membuat acuan contohnya dengan membuat garis
lurus dahulu dan meletakkan sususan bata Lapis I, yang perlu diingat adalah
pastikan kedua bata tengan menggunakan potongan bata 1/3

Kemudian pasang lagi bata tanpa adukan sehingga menjadi seperti berikut
b) Langkah selanjutnya adalah menghamparkan adukan dan pasang bata dari
kepalaan dan pasang linebobbyn untuk mendapatkan hasil pasangan bata
yang lurus . pasang seperti ini dahulu

c) Kemudian dari sisi lainnya dan hingga terbentuk persilangan

90°

d) Kemudian untuk lapis kedua


e) Jangan lupa mengecek ketegakan , kelurusan dan kesikuannya. Setelah itu
lapis 3 sesuai dengan lapis 1 dan lapis 4 sama dengan lapis 2 , sehingga
menjadi seperti ini

b. Pasangan dinding 1 bata


Merupakan pasangan konstuksi dinding yang menggunakan bata merah. Praktik
pemasangannya sama seperti pemasangan dinding ½ bata namun ada beberapa yang
sedikit berbeda, Berikut adalah macam-macam pemasangan dinding 1 bata

1) Ikatan dinding lurus 1 Bata


a) Yang pertama dan harus dilakukan adalah meletakkan bata Kop untuk
lapisan pertama sebagai acuan tanpa adukan

b) Jika sudah luruskan dan pasang ujung atau kepalaan dengan adukan sebagai
acuan bata yang akan dipasang diantara ujung dengan ujung dan pasang
linebobbyn. Jangan lupa ukur ketegakan dengan waterpas dan kelurusan
dengan jidar.
c) Jika sudah untuk lapisan kedua seperti gambar berikut dan kepalaan
mengunakan ¾ bata
d) Selalu cek ketegakan dan kelurusan agar hasil maksimal
e) Berikut adalah tampak depan/samping dan proyeksi

2) Ikatan dinding siku/menyudut 1 Bata


Sebenarnya dalam pemasangan bata ini banyak variasinya, namun disini kami
akan menjelaskan salah satu dalam variasi pemasangan ikatan dinding siku 1 bata
a) Untuk lapis pertama mula-mula letakkan bata tanpa adukan sebagai acuan
dan gambaran serta menjadikan ukuran, jangan lupa siku pada sudutnya

b) Jika sudah letakkan adukan dan pasang bata seperti diatas mengikuti langkah
yang sama sepeti pemasangan bata menyudut ½ bata diatas
c) Jangan lupa untuk meluruskan dan menyikukan sudutnya, jika sudah siapkan
bata untuk lapisan kedua

d) Untuk lapisan ke-3 sama seperti lapis ke-1 dan lapis ke-4 sama dengan lapis
ke-2
e) Berikut adalah gambar tampak depan, samping dan proyeksinya
3) Ikatan dinding “ T “ 1 Bata
a) Langkah pertama menyiapkan alat dan bahan kemudian menyusun bata
untuk lapis pertama seperti dalam gambar di bawah ini

b) Kemudian jika sudah tersusun dan benar dalam sudut , pasang dengan
menggunakan adukan, langkahnya sama seperti pemasangan T ½ bata
c) Jika sudah pastikan ketegakan, kelurusan dan sudut sesuai. Setelah itu
menyusun bata untuk lapis kedua

d) Lakukan untuk lapis ke-3 sama seperti lapis ke-1 dan lapis ke-4 sama dengan
lapis ke-4
e) Berikut adalah gambar tampak depan dan tampak samping
c. Pasangan Rollag
Dalam pengaplikannya pemasangan bata rolag mempunya banyak macam yaitu mulai
dari rollag tegak, rolag lengkung dan Variasi lainnya
1) Rollag tegak

2) Rollag tegak miring

3) Rollag lengkung ½ Lingkaran


3.3 Foto rumah dengan pondasi batako, batako press dan bata ringan
a. Bata Ringan
Foto tersebut diambil di perumahan Sidanegara Indah Cilacap

b. Batako
Foto dibawah ini di ambil di perumahan Tegalreja Cilacap
c. Batako Press
Foto tersebut diambil dari perumahan BKP Cilacap

Anda mungkin juga menyukai