Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PIK 4

PT. SUN POWER CERAMICS

Disusun oleh:

Nadiatul Hikmah /1904103010014


Citra Aura Jovial /1904103010015
Dhetya Nausa /1904103010035

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
BAB I
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

1.1 Tentang PT. Sun Power Ceramics

PT. Sun Power Ceramics telah memproduksi dan telah berpengalaman di


bidang penjualan keramik selama lebih dari 40 tahun yang terletak di Jawa Timur,
Kawasan Ngoro Industri Persada Blok R2A, Desa Lolawang. Perusahaan ini
memegang prinsip penelitian dan pengembangan yang berkesinambungan.
Kreativitas, trendsetter, produk berkualitas terbaik dan komitmen untuk
memberikan nilai lebih kepada semua mitra adalah fokus yang selalu
dipertahankan.
Spesialisasi perusahaan ini adalah manufaktur ubin dinding, ubin lantai,
porselen ubin (granit). Saat ini memproduksi ubin dinding dengan ukuran 25x40
cm dan 30x60 atau cm, ubin lantai dengan ukuran 40x40 cm, 50x50 cm dan
60x60 cm dan granit dengan ukuran 60x30 cm, 60x60 cm, 120x60 cm dan 120x20
cm (kayu koleksi-dibuat berdasarkan permintaan).

1.2 Visi

 Stabilitas manajemen
 Buat terobosan dalam kualitas dan perubahan ide baru di dunia keramik
 Kepuasan pelanggan adalah prioritas
 Tanggung jawab sosial untuk kesejahteraan karyawan

1.3 Misi

 S- istem yang berkelanjutan dalam setiap lingkup bisnis


 U- ntuk selalu memahami dan berkerjasama dengan pemasok, distributor
dan pelanggan.
 N-uansa perubahan gaya hidup baru menjadi perhatian utama kami.
 P- rioritas kualitas dalam semua aspek dalam hati kita.
 O-ptimal mendengarkan kebutuhan klien dan beradaptasi dengan
permintaan pasar adalah tanggung jawab kami.
 W-ujud kerjasama tim terbaik dan lingkungan perusahaan untuk
memberikan kepuasan kepada karyawan dan pelanggan.
 E-co friendly, hemat energi untuk meminimalisir dampak lingkungan.
 R-angkaian makna inovasi dan desain

1.4 Kelebihan Sun Power Ceramics

Non Watermark

Selalu bersih dan tidak pernah meninggalkan tanda pada keramik.

Daya Tahan

Teknik produksi yang paling maju diadopsi untuk memastikan kualitas produk,
kekuatan, dan daya tahan.

Mudah dipasang

Didedikasikan untuk mencapai kepadatan yang lebih tinggi dan kekerasan.

Permukaan Berkilau

Penyelesaian akhir permukaan melalui proses pembakaran suhu tinggi


menghasilkan kelancaran dan kecerahan permukaan ubin.
Penyerapan Air Rendah

Semakin sedikit menyerap air, semakin kecil pengaruh dari perubahan suhu dan
kelembapan

Ketahanan Tinggi

Sun Power sangat tahan lama dan kuat pada begitu banyak tingkatan

Bebas Radiasi

Tahan Asam dan Bebas Radiasi Untuk Pemasangan Yang Mudah

Produk Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan dan bahan ubin dekoratif untuk instalasi lantai terbaik
BAB II
PRODUK YANG DIPRODUKSI

2. 1. Ancona Beige
Mempunyai motif abstrak yang berwarna salem, permukaan licin dan
halus, bisa dipakai untuk kamar tidur atau ruang tamu.

2. 2. Oriago Nero
Bermotif kotak-kotak acak berwarna gelap, permukaan keramik halus dan
licin.
2. 3. Sierra Girgio
Mempunyai motif nuansa Turki, permukaan halus dan licin, biasa dipakai
pada ruang tamu, atau dinding dapur.

2. 4. Novana Perla
Mempunyai motif spiral yang jika dipasang akan bersambung, permukaan
licin dan halus, bisa dipakai pada bagian dinding.

2. 5.Magma Bone
Mempunyai warna putih tulang, permukaan keramik agak kasar dan kesat,
biasa dipakai pada lantai perkantoran.
2. 6. Ontoria Perla
Mempunyai warna putih dan bermotif seperti aliran air, permukaan
keramik halus dan licin.

2. 7. Sherwood Naturale
Bermotif kayu, permukaan halus dan kesat, tidak licin.

2. 8. Bavarian Nero
Bermotif kayu kerikil kecil, permukaan keramik halus dan licin, biasa
dipakai untuk lantai perkantoran
2. 9. Pebble Natura
Mempunyai motif bebatuan alam, dan permukaan keramik dibuat agak
kasar, biasa dipakai untuk halaman rumah.

2. 10. Rimini Brown


Mempunyai pola lingkaran yang bersambung, permukaan licin dan halus,
biasa dipakai pada ruang tamu.

2. 11. Arezzo Grey


Bermotif garis-garis yang panjangnya diatur secara acak, keramik ini dapat
dipasang juga pada bagian dinding.
2. 12. Briege Natural
Mempunyai motif batang pohon yang membuat kesan alami, dan pada
bagian atas keramik berkilau.

2. 13. Verso Beige


Bermotif seperti bebatuan marmer, perukaan halus dan licin.
BAB III

METODOLOGI

3. 1 Bahan Baku Utama dan Tambahan


Bahan baku utama yang digunakan untuk proses pembuatan keramik
adalah sebagai berikut :

3.1.1 Material Plastis (Clay)


Material Plastis berupa clay terdiri dari dua macam yaitu BJ2 dan
MG2. Clay merupakan suatu tanah yang berbentuk tanah liat dengan
struktur kimia Al2O3. 2SiO3. Clay digunakan untuk pembuatan keramik
yaitu terdiri dari beberapa macam. Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan
menjadi :
a. Plasticity
Sifat semacam ini muncul karena adanya perbedaan dasar atau besar
dan kecilnya molekul penyusun clay itu sendiri. Sifat ini terdiri dari
tiga bagian antara lain :
- Plastis
- Semi Plastis
- Non Plastis
b. Warna Clay
Adanya warna clay ini disebabkan karena adanya perbedaan unsur
logam yang terkandung didalamnya, antara lain :
- Merah
- Putih
- Abu-abu

3.1.2 Silica Sand


Silica Sand atau pasir silica sering disebut juga dengan pasir kuarsa
yang merupakan bagian untuk penguat keramik agar keramik lebih keras
dan kuat. Silica Sand juga berfungsi untuk mengurangi susut dan
menurunkan plastisitas. Silica Sand mempunyai komposisi yang cukup
besar dalam pembuatan sebuah badan keramik karena pada pembakaran
Silica Sand dengan kapur akan menghasilkan suatu kerangka atau badan
yang mempunyai titik lebur yang tinggi. Silica Sand mempunyai struktur
kimia SiO2.
3.1.3 Dolomit
Dolomit merupakan suatu batu-batuan dari pegunungan kapur yang
telah mengalami metamorfosis dari segi morfologinya. Dolomit
mempunyai struktur kimia CaCO3 .Mg.CO3.
3.1.4 U5
U5 juga berupa batuan gunung, tetapi jika dihancurkan bentuk serbuknya
lebih kasar dibanding dolomit dan warnanya coklat muda. U5 ini berasal
dari Pati, Jawa Tengah. Selain dari bahan-bahan yang disebutkan diatas,
terdapat juga bahan baku pembantu yang digunakan dalam pembuatan
keramik, antara lain:
- Water Glass (Na2SiO3), Water Glass merupakan bahan pengencer
yang berfungsi untuk mengencerkan clay.
- Air
- Pigmen / Stain

3.2 Proses Produksi dan Peralatan


Proses pembuatan keramik terdiri dari dua macam yaitu proses untuk
keramik Single Firing dan Double Firing. Untuk proses produksi Double Firing
terdiri dari tujuh proses yaitu : Body Preparation, Pressing, Biscuit Firing, Glaze
Preparation, Glaze Application, Glost Firing, Sorting & Packing. Sedangkan pada
proses Single Firing, proses produksinya tidak melalui proses Biscuit Firing tetapi
langsung menuju proses Glaze Application dengan kapasitas produksi 30.000m2 /
hari.

3.2.1. Body Preparation


Body Preparation adalah proses paling awal dari proses pembuatan
keramik. Dalam proses ini terjadi beberapa proses lagi yang mengolah bahan baku
mentah menjadi powder yang merupakan bahan baku dari keramik. Bahan baku
mentah disini berupa beberapa material yang kemudian diolah menjadi adonan
seperti bubur yang disebut sebagai slip. Dalam proses body preparation ini juga
dipakai sejumlah mesin untuk pembuatannya yaitu mesin grinding, miling dan
drier.

a. Turbo Blunger
Turbo Blunger adalah suatu mesin untuk mencampurkan material
plastis (Clay) dengan bahan baku pembantunya adalah Water Glass dan
air. Water Glass berfungsi untuk mengencerkan clay. Pada mesin ini
material diaduk dan dicampur rata selama 2 jam. Water Glass yang
digunakan hanya sekitar 2,23% dari total volume 14-20 gram/liter. Hasil
dari campuran ini adalah berupa suatu adonan yang disebut clay slip
dengan kandungan air + 35%. Clay slip ini disaring terlebih dahulu,
dengan saringan MESH 16, sebelum ditampung di Clay Slip Tank yang
ada dibawah tanah (kapasitas 18.000 liter). Setelah ditampung di Clay Slip
Tank, Clay Slip ini dialirkan melalui pipa dibantu oleh pompa wellden
menuju Miling Time Continous, untuk diolah lagi dan menjadi homogen
bersama dengan hard material yang sudah dihaluskan.

b. Miling Time Continous (MTC)


Miling Time Continous adalah suatu alat untuk mencampurkan
clay slip dengan material hard. MTC terdiri dari tiga ruangan dengan
dibatasi oleh ruang diafragma. Tiap-tiap ruangan berisi batu- batu
(ballstone) dengan berbagai ukuran, yang digunakan untuk
menghancurkan dan mengaduk material dan clay slip dengan air. Ruangan
pertama terdapat batu dengan ukuran terbesar dengan diameter 10 cm 12
cm. Fungsi dari batu-batuan ini adalah untuk menghancurkan material
yang lebih besar karena material ini yang masuk pertama. Ruangan yang
kedua terdapat batu-batuan dengan ukuran diameter 4 cm 6 cm, memiliki
fungsi yang sama yaitu menghancurkan material-material yang tidak dapat
hancur pada ruangan pertama. Kemudian yang terakhir adalah ruangan
yang ketiga terdapat batu-batuan dengan diameter 2 cm 4 cm. Pada
ruangan ketiga ini fungsi hanya sebagai penghalus sisa-sisa material yang
tidak dapat seluruhnya hancur di ruangan pertama dan kedua. MTC
bekerja selama 2 jam untuk sekali proses dengan kapasitas maksimum 20
ton/ jam. Hasil dari proses ini kemudian disebut dengan body slip.

c. Spray Drier
Spray Drier adalah alat yang digunakan untuk mengubah body slip
menjadi powder dengan menggunakan proses pengeringan dan
pemanasan. Body slip yang telah masuk di spray drier disemprotkan oleh
nozzle yang ada di dalam spray drier dengan tekanan 20-30 Bar. Body slip
tadi kemudian dikeringkan dengan suhu 400-600oC dan dengan panas
yang merata. Udara panas yang dihasilkan spray drier adalah 120 oC dan
dibuang ke atas melalui sebuah cerobong. Setelah keluar dari spray drier
maka body slip tersebut akan berupa powder.
Powder yang dihasilkan ada dua macam yaitu powder satuan besar
dan powder satuan kecil. Sebelum sampai ke konveyor belt, keduanya
telah tercampur. Powder tersebut akan disaring sebanyak tiga kali melalui
konveyor belt lalu ditampung di silo dan siap untuk proses selanjutnya
yaitu proses Pressing. Silo yang ada di Body Preparation ini untuk silo
powdernya ada 10 buah. Stok maksimum dalam 1 silo adalah 190.000 m2.
3.2.2 Pressing
Proses Pressing merupakan proses yang dilakukan setelah Body
Preparation. Pada dasarnya proses Pressing ini adalah proses yang membuat
biscuit tile dari powder yang dihasilkan dari body preparation. Output yang
dihasilkan dari proses ini adalah suatu biscuit tile yang disebut green tile. Green
Tile ini merupakan bentukan dari suatu powder sehingga kekuatannya pun masih
belum sempurna dikarenakan masih banyaknya kadar air yang tersimpan di dalam
tile. Ada tiga tahap dalam Proses Pressing yaitu :

1. Proses transfer powder (dari Body Preparation ke Pressing)


Powder ditransfer dari silo powder yang terdapat pada Body
Preparation dengan menggunakan konveyor, menuju proses silo press.
Sebelum ditampung dilakukan penyaringan sebanyak satu kali yaitu
saringan 50 MESH. Setelah itu powder akan ditransfer ke plotting grid dan
filler box. Plotting grid dan filler box akan bergerak maju mundur untuk
mengisi lower die box dengan powder sampai cetakan penuh.

2. Proses pressing pada mesin press.


Proses Pressing pada FT 4 dilakukan 2 kali yaitu :
 Press untuk membentuk kepadatan dan mengeluarkan udara dalam
lower die box pada saat punch turun. Besarnya tekanan yang
diberikan + 30 Bar.
 Press 2 merupakan press yang sebenarnya, yaitu dilakukan untuk
memadatkan green tile yang terbentuk sehingga akan lebih kuat.
Tekanan yang diberikan lebih besar dari yang pertama, yaitu
sebesar + 280 Bar. Besarnya tekanan yang diberikan pada press
tergantung pada besarnya ukuran tile yang akan dibuat. Cetakan
biscuit yang akan digunakan tidak sama dengan ukuran tile yang
sebenarnya.

3.2.3 Proses finishing tile.


Setelah pada proses pressing dihasilkan green tile yang kemudian akan
dimasukkan ke kompensator, yaitu tempat penampungan sementara sebelum
green tile masuk ke kiln. Dalam perjalanan menuju kompensator, green tile
mengalami proses scrapper, yaitu untuk membersihkan sisi-sisi dari green tile
yang masih tajam. Kemudian brushing untuk bagian atas dan bawah juga untuk
membersihkan dari kotoran.
Setelah ketiga proses tersebut dilakukan, kemudian green tile akan di cek
terlebih dahulu sebelum masuk ke proses pembakaran. Pengecekan tersebut
dilakukan secara visual yaitu dengan cara melihat secara kasat mata apakah green
tile tersebut cacat atau tidak. Jenis cacat yang dilihat adalah cacat yang terjadi
pada fisik tile dan sudah mempengaruhi bentuk tile. Pengecekan ini dilakukan
setiap 2 jam sekali dan dilakukan juga pengecekan terhadap ukuran masing-
masing.

3.2.4 Glaze Application


Pada proses ini, green tile yang dibutuhkan memiliki kadar air 1%-2%
(tergantung jenis produk). Pada proses Glaze Application ada bebepa tahapan
seperti spray water, glazing (pouring engobe, pouring glaze atau salah satu atau
bisa keduanya), scrapping dan printing. Proses ini yang paling rumit karena pada
tahapan ini keramik dipercantik sesuai dengan keinginan.

3.2.5 Firing (Pembakaran)


Setelah melalui proses glazing, tahapan berikutnya adalah pembakaran.
Proses ini yang paling menentukan jadi atau tidaknya suatu keramik. Dalam
pembakaran ini ukuran keramik bisa bervariasi tergantung dengan tingginya suhu
pemanasan dalam mesin pembakaran (KILN). Secara garis besar, dalam
pembakaran keramik terdapat 4 tahapan paling penting yaitu: Pre Firing, Firing
Zone dan Rapid Cooling dan Cooling. Zona yang paling rawan adalah pada Firing
Zone dimana pada tahapan ini kebanyakan menggunakan suhu yang sangat tinggi
(mencapai 12000C atau lebih).

3.2.6 Packing
Tahapan ini adalah tahapan akhir dalam proses pembuatan keramik yaitu
pengepakan (packing). Mesin packing yang paling canggih baik dari segi
mesinnya maupun pengoperasiannya. Karena banyak sekali bagian-bagian rumit
dalam mesin ini dan automasi mesin ini cukup bagus dibanding pada area yang
lainnya. Merk-merk ternama pada mesin packing adalah SACMI, MODENA,
SYSTEM dan NOUVAFIMA.

Anda mungkin juga menyukai