Anda di halaman 1dari 52

MATERIAL

KERAMIK
BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA
MATERIAL KERAMIK

 Sejarah
 Bahan Baku
 Sifat
 Proses Pembuatan Keramik
 Jenis Keramik
 Contoh aplikasi
SEJARAH KERAMIK
 Keramik pada awalnya berasal dari
bahasa Yunani, keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami
proses pembakaran.
 Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an
mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni
dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti
gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya.
Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru
mencakup semua bahan bukan logam dan
anorganik yang berbentuk padat.
Perkembangan Industri Keramik

Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di
usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah
Shanxi di negeri China. Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu
pada penghasilan tembikar (penghias rumah: guci, vas, dan pot).

Dalam tempoh selepas perang dunia kedua, industri keramik tertumpu


kepada produksi yang boleh memberikan ciri-ciri yang istimewa serta
Modern. Ia dihasilkan daripada bahan mentah alami atau sintetis atau
campuran yang melibatkan metode berteknologi modern. Keramik jenis ini
digolongkan kepada keramik Modern atau advance keramik.
BAHAN BAKU DASAR
1. LEMPUNG
Berfungsi untuk mempermudah proses pembentukan keramik, mempunyai
sifat plastis mudah dibentuk

2. FELDSPAR
Berfungsi sebagai bahan pengikat dalampembuatan keramik.

3. PASIR (KUARSA)
Berfungsi untuk mengurangi susut kering / susut waktu dibakar, jadi
mengurangi retak-retak dalam pengeringan dam mempertinggi kualitas

4. KAOLIN
Sifat dan keadaan bahan: berbutir kasar, rapuh dan tidak plastis jika di
bandingkan dengan lempung sedimenter, karena itu sulit di bentuk,
penyusutan dan kekuatan keringnya pun lebih rendah dan sangat
tahan api
BAHAN BAKU KERAMIK
1. Mineral.

- Andalusit (Al2O3.SiO2),
- Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O),
- Bauksit,
- Potas (K2O),
- Halosit (Al2O3.2SiO2.xH2O),
-Lempung (clay),
Dll.
2. Oksida sederhana.

- Alumina (Al2O3)
- Besi Oksida (Fe2O4)
- Aluminium Titanat (Al2O3.TiO2)
- Barium Titanat
- Bismut Oksida
- Kalsium Oksida
dll.
3. Oksida kompleks dan Silikat.

- Natrium Silikat (Na2O.xSiO2),


- Natrium Fosfat (Na4P2O7),
- Magnesium Fosfat (Mg2P2O8),
- Spinel (MgO.Al2O3),
- Forsterit (2MgO.SiO2),
dll.
4. Non-Oksida.

- Boron karbida (B4C),


- Kromium Karbida (Cr23C6, Cr7C3, Cr3C2),
- Silikon Karbida (SiC),
- Titanium Karbida (TiC),
- Aluminium Nitrida (AlN),
- Boron Nitrida (BN),
- Silikon Nitrida (Si3N4).
KERAMIK
Bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa
antara unsur logam dan bukan logam. Senyawa ini mempunyai
ikatan ionik dan/atau ikatan kovalen.jadi sifat-sifatnya
berbeda dengan logam. Kebanyakan fase keramik mempunyai
struktur kristalin. Dibanding dengan logam, struktur kristal
bahan keramik lebih rumit.

Gambar Keramik
SIFAT KERAMIK
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara
fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle
atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik
jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas,
kendi, gerabah dan sebagainya. Sifat lainya adalah
tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik
tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar
tahan sampai dengan suhu 1200°C, keramik
engineering seperti keramik oksida mampu tahan
sampai dengan suhu 2000°C.
Structure & Sifat Keramics

Senyawa keramik disifati oleh ikatan covalent & ionic


antar atom. Ikatan ini lebih kuat dibanding ikatan
metallic pada logam. Shg keramik memiliki kekerasan
dan kekakuan tinggi, tetapi keuletan rendah. Elektron
yang terikat kuat dalam ikatan ini menyebabkan keramik
bersifat konduktor yang buruk. Ikatan kuat ini juga
menyebabkan keramik memiliki titik leleh tinggi,
beberapa keramik pada suhu tinggi bukan meleleh tapi
terurai senyawanya.
Keramik memiliki karakteristik yang
memungkinkannya digunakan untuk berbagai
aplikasi termasuk
a) Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas
panas yang rendah,
b) Tahan korosi,
c) Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi.
Keramik dikenal sangat baik sebagai isolator.
Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3)
dapat dipolarisasi dan digunakan sebagai
kapasitor.
d) Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik,
dan
e) Keras dan kuat, namun rapuh.
KEUNGGULAN KERAMIK
 Koefisien ekspansi termal sangat rendah
sehingga tahan temperatur tinggi.
 Titik leleh (melting point) yang tinggi sehingga
dapat tahan dalam temperatur tinggi
 Bersifat isolatif yakni penghantar listrik lemah

 Ketahanan dalam usia pemakaian


PROSES PEMBUATAN KERAMIK

Pengolahan
Bahan

Pembentukan

proses
Pengeringan

Pembakaran
PROCESS BASIC CONCEPT
MODIFIKASI KARAKTERISTIK POWDER
 Grinding memodifikasi ukuran partikel dengan
metode impak ataupun abrasif menggunakan mesin
milling. Rata-rata ukuran partikel yang dihasilkan
tergantung dari teknik yang digunakan, karakter
milling media(material, bentuk dan ukuran bola/bahan
abrasif), jangka waktu, kondisi (dry milling, aquous-
non aquous milling) dan rasio beban antara beban
milling dengan berat powder.
GRINDING
PENYARINGAN
 Penyaringan (sieving) umumnya digunakan
pneumatic vibrator bisa untuk mendapatkan
besar butiran sampai 40μm, untuk mendapatkan
partikel yang lebih kecil bisa menggunakan air
jet/ udara yang efisien bisa mendapatkan sampai
ukuran 5μm
GRANULASI
 Granulasi menghasilkan bola-bola agglomerates yang
seragam yang terbentuk dari partikel halus, yang baik
untuk proses pressing, dan bagus pada saat
pembakarannya, granulasi umumnya dilakukan
dengan teknik spray-drying
MIXING
 Mixing menghasilkan campuran yang homogen
yang akan berpengaruh kepada microstruktur
keramik. Ada tiga tipe mixer, z-blade mixer,
roller mixer, dan double screw mixer yang biasa
digunakan pada teknik ekstrusi. Mixing dapat
dilakukan pada kondisi vakum untuk
menghilangkan gelembung udara
MIXING
PEMBENTUKAN
 Casting/cetak merupakan metode paling
konvensional dalam pembentukan keramik yang
bisa mendapatkan bentuk-bentuk yang rumit.
Teknik ini yaitu mencetak adonan keramik yang
berupa larutan pada cetakan yang mempunyai
serapan air yang tinggi (porous mold) umumnya
terbuat dari gypsum. Mekanisme penyerapan
air dari larutan adalah akibat proses kapilaritas
dari porous mold .
CASTING
JIGGERING
 Jiggering atau jolliying adalah adaptasi dari metode
memutar roda dalam pembuatan tableware
tradisional yang digunakan untuk produksi massal
bentuk-bentuk keramik yang simetris. Perbedaannya
adalah pada wadah dan/atau kepala terbuat dari
cetakan gypsum/plaster.
PRESSING
 Pressing adalah metode pembentukan keramik
dengan cara kompresi terhadap bahan powder
ataupun butiran(granules) secara uniaxial
ataupun isostatic pressing dengan flexibel mold.
Teknik ini menghasilkan toleransi dimensi yang
lebih baik dan kapasitas produksi massal
PRESSING
DRYING
 Drying menghilangkan additif yang
ditambahkan untuk mempermudah proses
pembentukan, disebut juga debinding. Proses ini
sangat berpengaruh pada kualitas apabila tidak
dikontrol dengan baik. Drying yang lebih lemah
akan menghasilkan permukaan yg lebih tebal,
atau pada kasus produk yang memiliki bentuk
yang rumit, permukaan yg lebih tipis akan
kering terlebih dahulu dibanding yg tebal,
sehingga strukturnya melemah.
SINTERING
 Sintering pada keramik menyebabkan partikel powder
pada green body berdifusi akibat pemanasan di bawah
temperatur lelehnya, membuat butiran-butiran non
kohesif, menjadi kohesif.

Hal yang harus


diperhatikan yaitu,
temperatur bakar dan
laju pemanasan, durasi
dan keadaan udara
perlu oksidasi atau
tidak.
MACAM – MACAM KERAMIK
BERDASARKAN PRINSIPNYA

 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik
yang dibuat dengan menggunakan bahan
alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang
termasuk keramik ini adalah: barang pecah
belah, keperluan rumah tangga, dan untuk
industri (refractory).
I. Produk Keramik Tradisional

1. Pottery (bahan tembikar) & Tableware (peralatan makan). Ini adl


produk tertua yg dimulai sejak ribuan tahun lalu dan digunakan hingga
sekarang. Meliputi seluruh produk peralatan makan yg kita gunakan
sehari-hari termasuk earthenware (tembikar dari tanah), stoneware
(tembikar dari batu), dan china (porcelain/tembikar china). Bahan baku
produk ini biasanya dari tanah liat (clay) dikombinasikan dg mineral
lain seperti silica dan feldspar.

2. Brick (batu bata) & Tile (ubin). Batu bata bangunan, pipa keramik,
genteng keramik, saluran air keramik, dan ubin dibuat dari berbagai
tanah liat yg mengandung silica dan bahan berpasir yg tersedia
berlimpah di alam. Produk-produk ini dibentuk dg cetakan dan dibakar
pada suhu relatif rendah.
3. Refractories (keramik tahan panas).
Keramik tahan panas, sering dlm bentuk batu bata (bricks), sangat
penting bagi proses industri yg memerlukan tanur (furnace) dan
wadah (crucible) utk pemanasan dan atau peleburan bahan. Bahan
tahan panas (refractory materials) hrs memiliki sifat tahan terhadap
suhu tinggi, daya hantar panas rendah (thermal insulation), dan
tahan terhadap reaksi kimia dg bahan (logam) yg
dipanaskan/dilebur. Keramik yg digunakan sebagai refractory
materials meliputi: alumina, silica, magnesium oxide (MgO) dan
calcium oxide (CaO).

4. Abrasives
Keramik tradisional yg digunakan sebagai produk abrasive seperti
batu gerinda dan kertas ampelas adalah alumina dan silicon carbide
(SiC). Meskipun silicon carbide lebih keras (SiC: 2600 HV, Al2O3:
2200 HV) tetapi alumina lebih banyak digunakan sebagai batu
gerinda karena memberikan hasil yang lebih baik saat menggerinda
baja.
 Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau
biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical
ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam
atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3,
ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen
pemanas, semikonduktor, komponen turbin,
dan pada bidang medis.
NEW CERAMIC (keramik baru) adalah bahan keramik yg
telah dikembangkan secara sintetis melalui beberapa dekade utk
meningkatkan teknik pemrosesan yg dapat mengontrol dg baik
struktur dan sifat bahan keramik.
Keramik baru umumnya berbasis pada senyawa selain
variasi aluminum silicate, dan secara kimia lebih sederhana dari
pada keramik tradisional, contohnya: oxides, carbides, nitrides, dan
borides. Garis pemisah antara keramik tradisional dan baru sangat
samar karena aluminum oxide dan silicon carbide termasuk
kelompok keramik tradisional.

Pembedaannya lebih didasarkan pada metode pemrosesan


dari pada komposisi kimianya.
New Ceramics Oxides: - Alumina

Alumina adl bahan terpenting dlm oxide ceramics, dewasa ini di


produksi secara sintetis dari mineral bauxite memakai metode tanur
listrik (electric furnace).

Melalui control ukuran partikel dan ketidak-murnian, metode


pemrosesan yang lebih baik, dan pencampuran dg sejumlah kecil bahan
keramik lain, kekuatan (strength) dan keuletan (toughness) alumina
dapat ditingkatkan secara substansial dibanding alumina tradisional.
Alumina memiliki sifat: good hot hardness, daya hantar panas rendah,
dan daya tahan korosi baik.

Alumina banyak digunakan sebagai bahan abrasive (batu


gerinda), bio-ceramics (tulang dan gigi buatan), electrical insulators,
komponen elektronik, bahan paduan pada kaca (glass), dinding tahan
api/panas (refractory), pahat potong, badan busi (spark plug barrels), dan
komponen engineering lain.
New Ceramics – Carbides-1

Keramik Karbida (carbide ceramics) meliputi silicon carbide (SiC),


tungsten carbide (WC), titanium carbide (TiC), tantalum carbide
(TaC), dan chromium carbide (Cr3C2).

Silicon carbide (SiC), merupakan keramik buatan manusia yg


metode pembuatannya telah dikembangkan sejak satu abad yg lalu, shg
sering dikelompokkan sbg keramik tradisional. Selain digunakan sebagai
bahan abrasive (penggosok), juga sebagai elemen penahan panas dan bahan
tambahan dlm pembuatan baja.

WC, TiC, dan TaC memiliki kekerasan dan tahan aus yg sangat tinggi,
digunakan sebagai pahat potong dan aplikasi lain yg memerlukan sifat-sifat
tersebut.

Tungsten carbide (WC) adl diantara ketiga bahan tersebut yg


pertama kali dikembangkan, dan paling penting serta paling luas
digunakan. WC dibuat dengan cara karburisasi (carburizing) serbuk
tungsten yg dihasilkan dari reduksi bijih tungsten seperti wolframite
(FeMnWO4) dan scheelite (CaWO4).
New Ceramics - Carbides - 2

Titanium carbide (TiC) diproduksi dg karburisasi bahan tambang rutile


(TiO2) atau ilmenite (FeTiO3).

Tantalum carbide (TaC) dibuat dg karburisasi serbuk tantalum murni


atau tantalum penta-oxide (Ta2O5).

Chromium carbide (Cr3C2) memiliki stabilitas kimiawi yg baik dan


tidak mudah teroksidasi. Diproduksi dg cara karburisasi chromium oxide
(Cr2O3) sebagai senyawa awal.

Selain SiC, semua keramik karbida diatas harus dikombinasikan


dg metallic binder (pengikat logam) seperti cobalt atau nickel. Akibatnya,
serbuk karbida diikat dalam kerangka (framework) logam membentuk apa
yg dikenal dengan cemented carbide, sebuah bahan komposit, khususnya
sebuah cermet (berasal dari kata ceramics dan metal).
New Ceramics - Nitrides -
Bahan keramik nitride yg penting adl: silicon nitride (Si3N4), boron nitride
(BN), dan titanium nitride (TiN). Keramik nitride umumnya bersifat keras
(hard) dan getas (brittle), melebur pada suhu tinggi (tetapi tidak setinggi
carbides), dan insulator listrik kecuali TiN.

Silicon Nitride (Si3N4) memberi harapan utk aplikasi struktur suhu


tinggi. Teroksidasi pada suhu sekitar 1200 ºC dan terurai secara kimia pada
suhu sekitar 1900 ºC. Memiliki ekspansi panas rendah, daya tahan baik
terhadap kejutan panas (thermal shock) dan melar (creep), dan tahan korosi
dg dilebur logam non-besi. Banyak digunakan pada turbin gas, rocket
engines, dan bejana peleburan logam.
Boron Nitride (BN) memiliki beberapa struktur mirip carbon, (1)
hexagonal mirip graphite, dan (2) kubus mirip diamond, yang memiliki
kekerasan mendekati diamond, shg struktur ini disebut cubic boron nitride
(cBN) atau borazon. cBN diproduksi dg memanaskan BN hexagonal
dibawah tekanan sangat tinggi. cBN banyak digunakan sebagai pahat potong
dan batu gerinda, dan cocok digunakan utk memotong baja.

Titanium Nitride (TiN) berbeda dg keramik nitride yg lain, bersifat


penghantar listrik yg baik. Memiliki kekerasan tinggi, daya tahan aus baik,
dan koefisien gesek (friction) dg logam besi rendah. Ideal digunakan sebagai
bahan pelapis (coating) pahat potong, ketebalan coating sekitar 0.006 mm.

Oxy-nitride ceramic (SiAlON), terdiri dari silicon, aluminum,


oxygen, dan nitrogen (Si4Al2O2N6). Sifatnya mirip dg silicon nitride, tetapi
lebih tahan terhadap oksidasi pd suhu tinggi. Digunakan sebagai pahat
potong dan aplikasi suhu tinggi lainnya.
JENIS KERAMIK
BERDASARKAN PEMBUATANNYA

Pertama, Gerabah (Earthenware)


Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat
yang elastis dan mudah dibentuk dan dibakar
pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini
struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar
dan masih berpori. Agar supaya kedap air,
gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau
bahan pelapis lainnya. Bata, genteng, paso, pot,
anglo, kendi, gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah.
Kedua, Keramik Batu (Stoneware)
Dibuat dari bahan lempung plastis
yang dicampur dengan bahan tahan api
sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200°-1300°C). Keramik jenis ini
mempunyai struktur dan tekstur halus dan
kokoh, kuat dan berat seperti batu.
Ketiga, Porselin (Porcelain),
Adalah jenis keramik bakaran suhu
tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni
yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan
silika. Oleh karena badan porselin jenis ini
berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya,
maka sering disebut keramik putih. Pada
umumnya, porselin dipijar sampai suhu
1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Oleh
karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi
maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan
atau vitrifikasi.
APLIKASI KERAMIK
1. Komponen Dapur/Oven (furnace) : Refraktori
padat, Isulator, Refraktori cor, Penanganan logam
cair, Elemen pemanas, Perkakas oven.
2. Komponen Mesin Otomotif : Busi, Sil pompa,
Katup, Rotor turbocharger, piston.
3. Komponen Gas Turbin : Ruang Bakar, Sudu-
sudu turbin, Pemindah panas.
4. Penahan Panas : Dinding pesawat ulang alik,
Isolator panas, Lapisan penahan panas, Bahan
tahan api.
5. Komponen tahan aus : Alat-alat potong,
Penempa (die), Kran (nozzle), Sil dan plunyer
pompa, Lining dan alat Miling, Abrasif, Pelumas
padat, Alat ukur standar.
6. Keramik Tangguh : benang (fiber), Whisker
(fiber), Peralatan golf, Lempengan tahan peluru,
Bantalan, pisau dan gunting.
7. Keramik Optik : benang optic, Lensa, Laser,
Alumina translusen, Dioda, Keramik luminesen.
8. Pelapis Keramik: Tahan aus, Tahan korosi,
Penghalang panas, Dielektrik, Pelumas, Katalis.
9. Keramik Elektromagnetik: Elemen magnet,
Kapasitor, Resistor, IC substrat, Sensor oksigen,
Sel bahan baker, Pompa oksigen, Superkonduktor,
Elektroda, Varistor, Pizoelektrik, Isulator,
Termistor, Semikonduktor, Konduktor ion.
10. Keramik Bangunan : Atap, lantai, Kaca
jendela, Semen dan Beton, Gelas keramik,
Terakota, Gerabah, Batu bata.
11. Biokeramik: Pengganti tulang, Pengganti gigi,
Katup jantung, Porselin gigi.
12. Saringan dan Selaput Keramik : Selaput
pemisah cairan, Selaput pemisah gas, Saringan
logam cair.
13. Keramik Nuklir : Bahan bakar nuklir,
Moderator, Pelindung, Kapsul gelas, Pembungkus
bahan bakar nuklir.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai