Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN KERAMIK

Keramik adalah suatu hasil dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi
saat ini tidak semua keramik keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian
keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk
padat. (Yusuf, 1998)
Secara umum sifat keramik meliputi :
1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
2. Tahan terhadap korosi.
3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan super
konduktor.
5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.

Sumber : Kompas, 2018


Gambar 1
Keramik
A. Bahan
Pada tahapan pembuatan keramik terdapat bahan – bahan dalam pembuatan
keramik, yaitu :
1. Clay (Lempung)
Clay memiliki kandungan berupa Kaolinite, Illite, dan Halloysite. Perbedaan
tanah liat memberikan sifat yang berbeda – beda. SIfat tanah liat yang penting untuk
pembuatan keramik antara lain :
a. Plastisitas
Kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak
b. Fusibilitas
Kemampuan untuk dilebur
c. Bahan Baku Pasir Kuarsa
d. Fungsi
Sebagai Non Plastik

Sumber : Khidot, 2015


Gambar 2
Lempung
2. Pasir
Pasir digunakan sebagai bahan pengisi, tetapi dalam penambahan silikat
dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.

Sumber : Sukiyo, 2016


Gambar 3
Pasir
3. Feldspar
Feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik dan
menurunkan temperature pada saat pembakaran. Ada beberapa jenis bahan yang
digunakan yaiut K – Feldspar, Na – Feldspar, Ca – Feldspar.

Sumber : Sukiyo, 2016


Gambar 4
Feldspar
4. Kaolin
Kaolin yaitu tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik
selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling
penting dalam pembuatan keramik dan paling putih diantara clay lainnya, dikarenakan
kandungan besi yang paling rendah. SIfat kaolin yaitu :
 Tidak terlalu plastis
 Kekuatan keringnya rendah
 Titik lebur 1700ºC - 1785ºC
 Memberi warna putih pada badan keramik
 Setelah dibakar bewarna putih

Sumber : Georgia, 2017


Gambar 5
Kaolin
5. Kuarsa
Kuarsa adalah mineral yang berasal dari magma asam dan terdapat juga pada
batuan beku yang memiliki komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada
sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa pada pembuatan keramik yaitu tidak
mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat. Memudahkan air untuk
menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran. Memberi sifat kuat
pada barang – barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada
waktu dibakar, dan dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi.

Sumber : Nubby, 2019


Gambar 6
Mineral Kuarsa

B. Potensi Cadangan
Potensi Clay di Jawa Barat tersebut cukup luas, yaitu :
1. Kabupaten Majalengka, cadangan hipotetik sebesar 622.875.000 ton.
2. Kabupaten Sumedang, cadangan hipotetik sebesar 40.000.000 ton.
3. Kabupaten Karawang, cadangan hipotetik sebesar 115.115.220 ton.
4. Kabupaten Purwakarta sebesar 85.800.00 ton.
5. Kabupaten Bekasi, cadangan hipotetik sebesar 62.150.000 ton.
6. Kabupaten Sukabumi sebesar 2.753.143.918 ton.
7. Kabupaten Bogor sebanyak 2.324.404 ton.

C. Genesa Pembentukan Mineral Clay


Mineral lempung merupakan sebuah mineral yang dimanan terbentuk diatas
permukaan bumi yang dimana pembentukannya terbentuk akibat proses
penggerusan atau pemecahan ke dalam bentuk ukuran mikro yang disebabkan
adanya iklim dan alterasi air pada suatu batuan induk dan mineral lain yang
terkandung dalam batuan itu sendiri.
Mineral lempung memiliki beberapa jenis dalam pengelompokannya terdapat
jenis mineral lempung yang utama yakni Kaolinit,illite,smektit dan klorit.

D. Cara Penambangan
Pada penambangan Clay memiliki kekerasan yang lunak maka penambangan
Lempung atau Clay bias dilakukan dengan cara penambangan tambang terbuka.
Penambangan ini dilakukan dengan dua cara tergantung pada kondisi endapannya
(Bisri dan Riyanto, 1990). Yang dimaksud dengan dua cara tersebut yaitu :
1. Tambang Terbuka
Metode penambangan yang segala kegiatan penambangan dikakukan diatas
pemukaan bumi atau berhubungan dengan udara luar.
2. Tambang Semprot (Hidraulicking)
Metode penambangan dengan cara pengambilan material dengan
menggunakan tenaga hidrolik (Semprotan air) dengan menggunakan kombinasi
pompa dan hydraulic.
Dalam tahap penambangan lempung digunakan beberapa alat seperti ripper,
excavator, loader, dump truck.
Penambangan clay dilkaukan dengan cara diberai dengan proses ripping lalu
material tersebut diambil dengan excavator kemudian material tersebut diangkut
dengan dump truck menuju Stock Pile.

Sumber : Heri. 2014


Gambar 6
Ripper
E. Tahapan Pembuatan Keramik
Setelah material clay sudah di tambang lalu terdapat proses untuk dibuat
keramik.
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari
berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah
siap pakau. Pengolahan bahan terdapat 2 metode yaitu :
 Metode Kering
Metode pengolahan dengan cara penjemuran, penumbukan,
penyaringan, penimbangan, pencampuran, pengulian, dan penyimpanan.
 Metode Basah
Metode pengolahan dengan cara perendaman, pengadukan,
penyaringan, pengendapan, pengentaian, pengulian, dan pemeraman. Didalam
pengoalah tersebut proses proses tertentu yang harus dilakukan antara lain
pengurangan ukuranbutiran, penyaringan, pencampuran, pengadukan, dan
pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan
penggilingan dengan ball mil. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material
dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran
mesh. Ukuran yang lazim 60 – 100 mesh.
2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat
plastiks menjadi benda – benda yang dikehendaki. Ada 3 teknik utama dalam
membentuk keramik yaitu :
 Pembentukan Langsung (Handbuilding)
 Teknik Putar (Throwing)
 Teknik Cetak (Casting)
3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang
terikat pada badan keramik ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3
proses yaitu :
 Air pada lapisan antarpartikel lempung medifusi ke permukaan, menguap
sampai akhirnya partikel – partikel saling bersentuhan dan penyusutan
berhenti.
 Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut.
 Air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini
mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, kerasm dan kuat.
Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungk/furnace dengan suhu tinggi. Ada
beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang.
Atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan
keramik mengalami beberapa reaksi – reaksi penting, hilang/muncul fase – fase
mineral dan hilang berat (weight loss).
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan
pembakaran glasir. Bedan keramik biscuit dilapisi glasir dengan cara dicelup,
dituang, disemprot atau dikuas. Untuk benda – benda kecil sedang pelapisan glasri
dilakukan dengancara dicelup dan dituang. Untuk benda – benda yang besar
pelapisan dilakukan dengan cara penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramuk
yaitu menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek – efek
tertentu sesuai keinginan.

F. Teknik Dalam Pembuatan Keramik


1. Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara
manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang
diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan
teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut :
● Pijit tanah dengan ibu jari
● Tekan tanah kemudian diputar
● Bentuk leher dengan ibu jari
● Membuat tutup dengan cara yang sama
● Mengukur tutup dengan badan
2. Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual
caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik
dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut :
● Buat pilinan di atas meja
● Buat lempengan lingkaran sebagai alas
● Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
● Selesaikan bentuk dengan pilinan

Sumber : Julianti, 2016


Gambar 7
Teknik Pijit Tekan danTeknik Pilin

3. Teknik Lempengan
Teknik lempengan adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual
dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk
membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder. Cara membuat
keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
● Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
● Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
● Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
● Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
● Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
● Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati
4. Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk
memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif
singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak
padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
● Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
● Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
● Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam
cetakan.
● Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
● Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
● Buang sisa tanah yang tidak perlu.
● Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

G. Kegunaan Keramik
Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk yang
terbuat darikeramik, entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok,
piring, cangkir, teko, tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan
bangunan, seperti batu-bata, genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik
untuk pembuangan. Ada juga keramik yang digunakan untuk keperluan keperluan
khusus dan dibuat secara khusus pulamisalnya keramik isolator yang digunakan
untuk kebutuhan industri perlistrikkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Aditya. 2015. “ Alat, Bahan, Teknik, dan Konsep Pembuatan Keramik


”.
Indonesia. Adityapurowdido.blogspot.com. Diakses pada 1 Desember
Pukul 14.27 WIB (referensi internet)
2. Bonita Susimah. 2015. “ Tanah Liat (Clay) ”. Indonesia. Slideshare.net.
Diakses pada 1 Desember pukul 23.31 WIB. (referensi internet)
3. Heri I Wibowo. 2014. “Alat Berat”. Indonesia. Sebuahcerita27.blogspot.com.
Diakses pada 1 Desember pukul 15.02 WIB. (referensi internet)
4. Nubby. 2019. “ Rock And Gem ”. Pixabay.com. Diakses pada 30 November
pukul 12.10 WIB (referensi internet)

Anda mungkin juga menyukai