I. PENDAHULUAN
Bahan utama
Pada campuran bahan triaxial, berdasarkan fungsinya bahan baku pembuatan keramik
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu bahan pengikat, bahan pelebur serta bahan pengisi. Dari diagram
pada Gambar I diatas feldspar berfungsi sebagai bahan pelebur, clay sebagai bahan pengikat dan
quartz sebagai bahan pengisi.
Sedangkan pada campuran non triaxial bisa ditambahkan bahan bahan lain sebagai bahan
1. Bahan Pengikat
Bahan pengikat adalah bahan yang berfungsi sebagai untuk mengikat semua bahan menjadi
satu kesatuan massa yang kompak dan pada suhu yang tinggi membentuk ikatan keramik (ceramic
bond).
Bahan pengikat yang banyak digunakan berupa tanah liat (clay). Bahan pengikat harus bersifat
plastis, hal ini erat kaitannya dengan produk yang dihasilkan dan kemudahan proses pembuatan.
Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda.
Fungsi dari bahan pengikat dalam suatu komposisi body keramik yaitu :
1. Memberikan kemudahan dalam proses pembentukan.
2. Memberikan kekuatan kering.
3. Meninggkatkan kekuatan mekanisme produk.
4. Mempengaruhi warna produk
2. Bahan Pelebur
Bahan pelebur berfungsi sebagai bahan pembentuk leburan gelas selama proses
pembakaran. Massa gelas yang terbentuk akan mengikat partikel atau butiran-butiran produk
sehingga akan membentuk suatu kesatuan produk yang padat dan kuat.
Contoh bahan pelebur adalah feldspar, batu apung (purnice), nepheline syenite.
Selain ketiga bahan utama diatas, dalam pembuatan keramik juga ditambahkan bahan-bahan lain
seperti magnesium silikat, kalsium karbonat, waterglass (Na2O.SiO2)
Kaolin (Al2O3 2SiO4.2H2O) disebut juga china clay, termasuk jenis tanah liat primer yang
dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan
induk (batuan asalnya). Kaolin berfungsi untuk pengikat dan penambah kekuatan badan keramik
pada suhu tinggi, porselin, barang-barang tahan api (refractory).
Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5 skala mohs, berat jenis 2,6 –
2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi.
Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera,
Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara
2. Ballclay
3. Feldspar
Dari ketiga jenis feldspar diatas, potash paling banyak digunakan dalam pembuatan bodi
keramik, K-feldspar sangat aktif melarutkan kuarsa dalam clay membentuk massa gelas yang
sangat kental yang akan merekatkan bahan-bahan yang tidak larut, dan menyebabkan bodi padat,
tidak tembus air dan tidak tembus cahaya sehingga akan membuat badan keramik halus.
Di Indonesia feldspar dapat ditemukan Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Riau,
Sumatera Barat, Sumtera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Papua
4. Silika
Silika dalam badan benda keramik digunakan untuk menambah bahan pengisi dan pengeras.
Bahan ini mempunyai titik lebur 1710°C, bersifat tidak plastis sehingga apabila digunakan untuk
membuat badan keramik akan mengurangi tingkat plastisitas dan penyusutannya.
Sumber dari bahan silika bisa berupa pasir kuarsa, batu pasir (stand stone), flint dan
sebagainya. Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO 2) dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan, mempunyai kekerasan 7
skala mohs. Bentuk lain dari silika adalah flint, bahan ini banyak dipakai untuk membuat benda
keramik, memiliki kemurnian yang tinggi.
Penambahan silika dalam campuran bahan keramik bertujuan untuk:
• Mengurangi plastisitas
Pasir kuarsa terdapat di Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara,Sumatera Selatan, Jambi,
Bengkulu, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Sulawesi Selatan, Papua.
5. Bentonite
Gambar V. Bentonite
Bentonite juga termasuk tanah liat tanah sekunder (sedimen) yang sangat plastis dan berbutir
halus sehingga digunakan untuk menambah keplastisan badan keramik. Bentonite termasuk jenis
tanah liat monmorilinit yang berasal dari pelapukan batu vulkanis. Bila dipergunakan untuk
menambah plastisitas tanah liat satu bagian bentonite biasanya sama dengan tiga bagian ballclay. Sifat-
sifat bentonite diantaranya : sangat plastis, berbutir halus, titik lebur 1200°C, berwarna krem, berat
jenis 2.5 gram/ml, tingkat kekerasan 1 pada skala Mohs.
Bentonite di Indonesia banyak ditemukan di Jawa Barat, juga terdapat di Aceh, Sumatera
Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara
7. Nepheline Syenite
1. Berdasarkan fungsinya bahan baku body keramik dibagi menjadi 3 yaitu : bahan pengikat, bahan
pelebur dan bahan pengisi
2. Bahan pengikat mempunyai sifat utama plastis, contohnya clay (tanah lempung/tanah liat)
3. Bahan pelebur berfungsi mengikat material yang bersifat plastis dan material pengisi, contohnya
feldspar.
4. Bahan pengisi berfungsi memperkuat body keramik agar tidak terjadi perubahan bentuk, contohnya
pasir.