Anda di halaman 1dari 50

Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

I. PENDAHULUAN
0 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
dipertegas kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), kompetensi yang harus dipenuhi oleh setiap
ASN, lebih khususnya jabatan fungsional terdiri atas tiga hal, yaitu kompetensi teknis,
manajerial, dan sosiokultural. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Gol III, disebutkan bahwa pemenuhan
kompetensi teknis bidang sesuai dengan jabatan fungsionalnya melalui suatu sistem
terintegrasi dengan Pelatihan dasar CPNS. Dalam masa percobaan 1 (satu) tahun
CPNS, hanya ada satu pendidikan dan pelatihan (pelatihan) terintegrasi yang telah
menggabungkan seluruh kebutuhan kompetensi jenjang jabatan CPNS, yaitu Pelatihan
Dasar CPNS.
Mengingat seleksi kebutuhan CPNS mulai tahun 2017 telah memasukkan
komponen Tes Kompetensi Bidang dan CPNS telah memenuhi syarat sesuai dengan
formasi jenjang jabatannya, sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Peneliti, LIPI
menyusun peraturan tersendiri untuk penyelenggaraan pelatihanpembentukan Jabatan
Fungsional Penelititereintegrasi dan terpisah dengan Pelatihan DasarCPNS.
Pelatihanpembentukan Jabatan Fungsional Peneliti memuat kurikulum kompetensi
substantif bidang tingkat dasar sebagai unsur pembentukan dan seminar laporan ilmiah
sebagai syarat dalam menduduki jabatan. Komposisi kurikulum dibangun dengan dasar
pengetahuan tentang pengembangan karier Jabatan Fungsional Peneliti, etika Peneliti
dan penelitian, dan penulisan laporan ilmiah didukung dengan kompetensi teknis
substantif kekhususan kelompok kegiatannya, untuk memenuhi kompetensi Peneliti Ahli
Pertama dan Peneliti Ahli Muda.
Peraturan Lembaga ini merupakan peraturan untuk menindaklanjuti ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS dan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III;
Pelatihan pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti membekali peserta tentang
etika Peneliti dan penelitian, pembinaan karier PNS Peneliti, sistematika laporan ilmiah,
penugasan laporan ilmiah, dan presentasinya sebagai prasyarat pengangkatan awal

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Jabatan Fungsional Peneliti. Pelatihan ini diharapkan peserta mampu menjalankan tugas
dan fungsinya. Pelaksanaa Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti
digabung dengan pelatihan dasar CPNS atau terpisah dari pelatihan dasar CPNS.

1 Tujuan Pelatihan
0 Standar Kompetensi Pelatihan
Setelah mengikuti Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti, peserta
mampu melakukan proses penelitian berdasarkan etika peneliti dan penelitian,
pembinaan karier peneliti, dan kaidah ilmiah yang berlaku sehingga dapat
menjalankan tugas dan fungsi sebagai Peneliti berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

1 Sasaran Pelatihan
0 Terlatihnya CPNS Peneliti yang mampu melaksanakan tugas dan fungsi
Jabatan Fungsional Peneliti sesuai jenjang jabatannya dengan menerapkan
etika Peneliti dan penelitian; dan
1 Terpenuhinya kompetensi dasar untuk menduduki Jabatan Fungsional
Peneliti sesuai kebutuhan bidang tugasnya.

2 Kompetensi Pelatihan
Setelah mengikuti Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti, peserta
mampu:
0 Menerapkan etika peneliti dan penelitian;
1 Menerapkan sistem karier PNS peneliti sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya;
2 Menerapkan sistematika laporan ilmiah;
3 Melaksanakan seminar laporan ilmiah; dan
4 Memahami program dan evaluasi Pelatihan Pembentukan Jabatan
Fungsional Peneliti.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

II. STRUKTUR KURIKULUM DIKLAT


Kurikulum Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti sebagai berikut:
Jam
No Materi Kelompok
Pelatihan
1 Etika Peneliti dan Penelitian 5
2 Pembinaan Karir PNS Peneliti 14
Materi Utama
3 Sistematika Laporan Ilmiah 10
4 Seminar Laporan Ilmiah 8
Materi
5 Penjelasan dan Evaluasi Program 4
Penunjang
JUMLAH JP 41
Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti diselenggarakan secara klasikan selama 4
hari kerja dengan 41 Jam Pelatihan ditambah masa off campus paling sedikit selama 1 bulan
untuk penulisan laporan ilmiah.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

III. PESERTA DAN TENAGA KEDIKLATAN


0 Persyaratan Peserta Diklat
0 Persyaratan Umum
Persyaratan umum Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti sebagai
berikut:
0 CPNS dari formasi peneliti; dan
1 Berbadan sehat secara jasmani dan rohani untuk mengikuti seluruh proses
pelatihan yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari rumah sakit
pemerintah.
1 Persyaratan Khusus
Persyaratan khusus Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti sebagai
berikut:
0 melampirkan surat usulan mengikuti pelatihan dari unit kerja yang
membidangi kepegawaian instansi minimal setingkat eselon II.
1 melampirkan copy SK CPNS yang telah dilegalisir oleh kepegawaian dan SK
formasi jabatan; dan
2 melampirkan copy ijazah pendidikan terakhir.
2 Jumlah Peserta
Jumlah peserta Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti setiap kelas
maksimal 40 orang.

1 Tenaga Kediklatan
0 Fasilitator merupakan tenaga pelatihan yang terdiri atas: widyaiswara,
peneliti dan/atau profesional yang memiliki kesesuaian dengan kriteria sebagai
fasilitator yang ditetapkan oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Peneliti
LIPI dan secara periodik dapat diperbarui serta disesuaikan dengan kebutuhan
pelatihan.
1 Mentor merupakan atasan peserta/ketua kelompok/peneliti senior dalam
kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian. Apabila dalam suatu unit

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

penelitian dan pengembangan dianggap belum memiliki pembimbing yang sesuai


kriteria, maka peserta dapat dibimbing oleh pembimbing dari luar unit kerja.
2 Penguji dan Coach merupakan tenaga pelatihan yang sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Peneliti
LIPI sebagai anggota tim dalam proses penulisan laporan ilmiah dan seminar laporan
ilmiah.
3 Evaluator merupakan tenaga pelatihan yang diangkat sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Peneliti
LIPI dalam proses pelatihan. Evaluator bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap proses pembelajaran dan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.
4 Tenaga pelatihan lainnya mengikuti ketentuan umum yang berlaku bagi
lembaga pelatihan yang ditentukan oleh instansi pembina pelatihan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

0 STRATEGI DAN METODE DIKLAT


Penyelenggaraan pelatihan pembentukan Jabatan Fungsional dibagi menjadi 2(dua)
tahap, yaitu:
0 Kegiatan Belajar Mengajar dilakukan melalui penyampaian materi inti/utama untuk
membekali peserta agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan
kompetensi yang telah dipersyaratkan dengan menyesuaikan terhadap peraturan
perundang-undangan dan menanamkan etika Peneliti dan penelitian dalam kegiatan
penelitian.Secara teknis pelasanaannya dapat disesuaikan dengan sequence pada
pelatihan dasar CPNS.
1 Praktik Penyusunan Laporan Ilmiah, kegiatan ini dilakukan selama masa off campus,
dimana peserta kembali ke tempat kerjanya untuk menyusun laporan ilmiah sesuai
dengan bidang tugasnya.
2 Seminar Laporan Ilmiah, kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan peserta
melalui: a. penulisan laporan ilmiah; dan b. presentasi dan wawancara. Teknis
pelaksanaannya untuk pelatihan pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti yang
tergabung dengan pelatihan dasar CPNS, merupakan bagian dari agenda habituasi serta
seminar aktualisasi. Bagi yang terpisah dengan pelatihan dasar CPNS, praktik
penyusunan laporan ilmiah selama masa off campus (implementasi) dilaksanakan paling
sedikit selama 1 bulan sebelum seminar laporan ilmiah.
3 Kegiatan Off Campus merupakan proses penulisan laporan ilmiah yang dilakukan oleh
peserta pelatihan dibawah bimbingan mentor dan coach selama minimal 1 bulan/
berdasarkan waktu yang telah ditentukan penyelenggara, yang kemudian diakhir kegiatan
ini laporan ilmiah siap di presentasikan di depan penguji.
4 Alur Pelaksanaan
Sesuai dengan Peraturan Kepala LIPI Nomor 3 tahun 2018, dalam Pelatihan
pembentukan terdapat beberapa pihak utama yang terkait dalam proses pelatihan yaitu;
Peserta, Mentor, dan Coach. Hubungan/keterkaitan pihak utama dalam proses pelatihan
dapat dilihat pada gambar 1.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

5 Proses Mentoring dan Coaching


0 Proses Mentoring mencakup:
0 Membantu dan memfasilitasi dalam Penentuanjudulkajian, yang menyesuaikan
dengan tugas dan fungsi organisasi litbang serta rencana kerja penelitian masing-masing unit
dari peserta;
1 Membantu dan memfasilitasi penulisan Substansi dari Judul Kajian;
2 Membantu dan Memfasilitasi penyusunan Action Plan pasca kajian dilakukan,
menjelaskan rencana peserta kedepan yang disesuaikan dengan arah organisasi dan
peningkatan kompetensi peserta.
mentoring dilakukan dengan cara tatap muka atau dalam jaringan minimal 2 kali
bimbingan. Bukti bimbingan dilampirkan saat seminar laporan ilmiah.

1 Proses Coaching mencakup:


0 Membantu dan memfasilitasi dalam penulisan laporan ilmiah sesuai dengan
sistematika penulisan yang sudah ditetapkan Sistematika penulisan laporan ilmiah sesuai
ketentuan;
1 Membantu dan menfasilitasi proses penyusunan Action plan;
2 Membantu dan menfasilitasi dalam penulisan terutama Keterkaitan isi setiap sub
dalam sistematika (laporan ilmiah dan action plan).
coaching dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu: dengan tatap muka saat on campus
serta melalui komunikasi tertulis dalam jaringan yang buktinya dilampirkan saat
seminar laporan ilmiah.

2 Seminar Laporan Ilmiah


Seminar laporan ilmiah dilaksanakan on campus setelah proses implementasi.
Persyaratan peserta untuk mengikuti seminar adalah sebagai berikut:
0 Mengumpulkan hasil laporan ilmiah (soft dan hard copy sebanyak 2 rangkap);
1 Mengumpulkan bukti pembimbingan (mentor dan coach sebanyak 1 rangkap);
2 Mengumpulkan bahan tayang (soft copy);
3 Berpakaian rapi dan sopan sebagaimana yang telah ditentukan.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

EVALUASI PELATIHAN
0 Evaluasi Terhadap Peserta
Penilaian terhadap peserta dilakukan melalui seminar laporan ilmiah yang dilaksanaan
setelah implementasi penyusunan laporan ilmiah. Seminar laporan ilmiah meliputi:
0 Laporan Ilmiah (Bobot 60%) Penilaian dilakukan berdasarkan sistematika laporan
ilmiah sesuai dengan yang ditetapkan berdasarkan indikator penilaian yang meliputi
sistematika laporan dan substansi materi
1 Presentasi dan Wawancara (Bobot 40 %) Indikator penilaian meliputi teknik
presentasi dan argumentasi.
Penilaian dilakukan oleh penguji/coach, mentor, fasilitator dan sekretariat pelatihan.

Hal yang dinilai dalam seminar laporan ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Sistematika Penulisan: (Kesesuaian format/alur, konsistensi kalimat,
penggunaan kata)
2. Substansi Laporan Ilmiah :(Kedalaman materi/analisis, keterbaruan literatur,
kualitas dan kuantitas literatur, keterbacaan/ kemudahan dipahami )
3. Teknik Presentasi (Cara penyampaian; Pembukaan, isi, penutup: kejelasan
penyampaian, ketepatan waktu)
4. Argumentasi(Ketepatan menjawab pertanyaan, penerimaan terhadap
masukan/tidaklanjut)
Action plan merupakan nilai tambah dari penilaian tindaklanjut hasil dari kajian/laporan
ilmiah.

1 Evaluasi terhadap Penyelenggara


Evaluasi terhadap penyelenggara mencakup hal-hal di bawah ini.
0 Aspek Kurikulum/Program Pelatihan
1 Aspek Sarana dan Prasarana Pelatihan
2 Aspek Pelayanan Sekretariat Pelatihan
3 Aspek Proses Pembelajaran dan Fasalitator
4 Aspek Proses Bimbingan dan Coach/Pembimbing
5 Aspek Produk Akademis dan Sikap Perilaku

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

VI. TATA TERTIB PESERTA

A. Absensi
0 Peserta Diklat harus hadir di kelas 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
1 Peserta harus menandatangani daftar hadir (bukan paraf). Wajib absen
setiap pelajaran

0 Perijinan
0 Peserta diklat harus mengikuti seluruh kegiatan, kecuali karena alasan
tertentu atas ijin penyelenggara (PIC dan Kasubbid/Kabid Penyelenggaraan Diklat).
1 Ketidakhadiran peserta merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
dalam penilaian kelulusan Diklat.
2 Ijin diajukan dalam hal-hal yang sangat penting disertai tujuan dan alasan
yang jelas, logis dan jujur seperti sakit (harus disertai surat keterangan dokter),
dinas khusus, musibah yang menimpa diri dan atau keluarga yang memerlukan
kehadiran peserta yang bersangkutan.
3 Setiap ijin yang diajukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
4 Jumlah ketidakhadiran tersebut tidak boleh melebihi 5% dari keseluruhan
program.
1 Ketentuan Dalam Kelas
0 Peserta harus memakai name tag masing-masing selama pelajaran
berlangsung.
1 Dalam mengikuti pelajaran, peserta diharuskan menempati kursi sesuai
dengan papan nama masing-masing. Posisi Papan Nama Peserta ditentukan oleh
petugas piket kelas
2 Dilarang merokok di dalam ruangan diklat.
3 Dilarang mengaktifkan Handphone (HP) dan Laptop pada saat jam
pembelajaran dan bimbingan.
4 Dibentuk pengurus kelas pada saat pengarahan program yang terdiri dari
Ketua Kelas, Wakil Ketua Kelas, Sekretaris, dan lainnya.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

5 Pada acara pembukaan, penutupan, dan seminar Individu, peserta pria wajib
memakai dasi, wanita menyesuaikan, kemeja atas putih polos dan celana /rok
hitam polos (bukan jeans)
6 Untuk Belajar Harian, menggunakan pakaian kerja/batik, tidak
diperkenankan menggunakan kaos dan jeans.
7 Dibentuk Petugas Piket Harian yang bertugas untuk menghubungi
Penyelenggara dan Pengajar, berkaitan dengan pelajaran sesuai jadwal dan
kebutuhan kelas, misalnya daftar hadir peserta dan pengajar, menyampaikan
pengumuman-pengumuman dari penyelenggara, mengkoordinir foto copy modul
dan sebagainya.
8 Sebelum pelajaran dimulai Petugas Piket memimpin doa bersama dan
membacakan biodata pengajar.
D. Pelayanan Makan
0 Makan di ruang makan, dengan waktu yang telah ditentukan:
Pagi : 06.00 – 07.15 WIB
Siang : 12.15 – 13.15 WIB
Malam : 18.00 – 19.00 WIB
Di luar jam tersebut bila terjadi keterlambatan karena penugasan, harus ada
pemberitahuan kepada panitia dan atau petugas catering.
1 Menjaga dan memelihara kebersihan serta ketertiban di ruang makan.
2 Wajib berpakaian sopan, dilarang mengenakan celana pendek, rok pendek
(diatas lutut) sarung, daster dan sandal jepit.
3 Dilarang membawa peralatan makan dan atau minum ke luar ruang makan.
4 Wajib Meletakkan Piring dan Gelas kotor di tempat yang sudah disediakan
E. Asrama (Peserta/penghuni kamar diwajibkan) :
0 Menjaga barang-barang milik sendiri atau asrama yang ada di kamar dan di
lingkungan asrama, kehilangan barang menjadi tanggung jawab peserta/penghuni
kamar;
1 Menjaga kebersihan dan kerapihan kamar dan atau asrama;
2 Membuang sampah pada tempatnya serta mengeluarkan tempat sampah
setiap pagi hari;

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

3 Mematikan peralatan elektronik (AC, TV, air, water-heater, dll,) di dalam


kamar apabila meninggalkan ruangan dan menitipkan kunci kamar kepada
resepsionis setiap meninggalkan kamar;

Peserta/penghuni kamar tidak diperbolehkan :


0 Pindah kamar tanpa konfirmasi pada Petugas Asrama;
1 Memindahkan barang-barang kamar/asrama ke tempat/kamar lain;
2 Membawa, menyimpan, senjata tajam, senjata api, narkoba/obat-obatan
terlarang di kawasan asrama;
3 Mencuci pakaian di asrama (kecuali pakaian dalam) dan menjemurnya di
luar kamar;
4 Menerima tamu di dalam kamar asrama, tamu dapat ditemui di Lobby
Asrama;
5 Membawa peralatan makan dan minum catering asrama ke dalam kamar.

Ketentuan Asrama Lainnya :


0 Menerima tamu dan keluar masuk asrama maksimal jam 22.00 WIB.
1 Peraturan lain-lain akan disampaikan pada saat Pengarahan Program.
F. Lain-lain
1. Apabila peserta mengalami gangguan kesehatan (sakit ringan), disediakan
obat-obatan secukupnya. Bagi peserta yang mengalami sakit serius dan perlu
konsultasi/periksa ke dokter atau harus opname di Rumah Sakit, pihak
penyelenggara tidak memberikan biaya pengobatan.
2. Hal-hal yang belum diatur secara tertulis akan disampaikan kemudian secara
lisan/langsung oleh Penyelenggara pada saat Pengarahan Program.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Lampiran 1.

JADWAL PELATIHAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL


PENELITI (Gel. I) TAHUN 2018 - TAHAP I
WAKTU MATA DIKLAT
MINGGU, 12 AGUSTUS 2018
15.00 - 18.00 Registrasi dan Verifikasi Peserta
18.00 - 19.00 ISTIRAHAT MAKAN MALAM
SENIN, 13 AGUSTUS 2018
06.00 - 07.00 MAKAN PAGI
07.00 - 07.30 Persiapan Pembukaan Pelatihan
07.30 - 09.00 Pembukaan: Ceramah Umum Pimpinan LIPI
09.00 - 10.15 PENGARAHAN PROGRAM PELATIHAN
10.15 - 10.30 REHAT KOPI
10.30 - 12.00 Etika Peneliti dan Penelitian
12.00 - 13.00 ISTIRAHAT MAKAN SIANG
13.00 - 15.15 Lanjutan: Etika Peneliti dan Penelitian
15.15 - 15.45 REHAT KOPI
15.45 - 18.00 Pembinaan Karir PNS Peneliti
18.00 - 19.00 ISTIRAHAT MAKAN MALAM
19.00 - 21.00 Penugasan Mandiri
SELASA, 14 AGUSTUS 2018
06.00 - 07.30 MAKAN PAGI
07.30 - 09.45 Lanjutan: Pembinaan Karir PNS Peneliti
09.45 - 10.00 REHAT KOPI
10.00 - 12.15 Lanjutan: Pembinaan Karir PNS Peneliti
12.15 - 13.15 ISTIRAHAT MAKAN SIANG
13.15 - 15.30 Lanjutan: Pembinaan Karir PNS Peneliti
15.30 - 16.00 REHAT KOPI
16.00 - 17.30 Lanjutan: Pembinaan Karir PNS Peneliti
17.30 - 18.00 Penugasan Mandiri
18.00 - 19.00 ISTIRAHAT MAKAN MALAM
19.00 - 21.00 Lanjutan: Penugasan Mandiri

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

RABU, 15 AGUSTUS 2018


06.00 - 07.30 MAKAN PAGI
07.30 - 10.15 Sistematika dan Publikasi Ilmiah (Teori)
10.15 - 10.30 REHAT KOPI
10.30 - 12.00 Lanjutan: Sistematika dan Publikasi Ilmiah (Praktikum)
12.00 - 13.00 ISTIRAHAT MAKAN SIANG
13.00 - 15.15 Lanjutan: Sistematika dan Publikasi Ilmiah (Praktikum)
15.15 - 15.45 REHAT KOPI
15.45 - 16.45 Lanjutan: Sistematika dan Publikasi Ilmiah (Praktikum)
16.45 - 18.00 Check Out / Kembali ke Instansi Masing Masing

KAMIS, 16 AGUSTUS 2018 s.d. SELASA 11 SEPTEMBER 2018


OFF CAMPUS( Penugasan Penulisan Laporan Ilmiah dibawah
bimbingan Mentor dan Coach)

JADWAL PELATIHAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL


PENELITI (Gel. I) TAHUN 2018 - TAHAP II
WAKTU MATA DIKLAT
RABU, 11 SEPTEMBER 2018
15.00 - 18.00 Registrasi dan Verifikasi Seminar Peserta
18.00 - 19.00 ISTIRAHAT MAKAN MALAM
KAMIS, 12 SEPTEMBER 2018
06.00 - 07.30 MAKAN PAGI
07.30 - 09.45 Seminar Laporan Ilmiah
09.45 - 10.00 REHAT KOPI
10.00 - 12.15 Lanjutan: Seminar Laporan Ilmiah
12.15 - 13.15 ISTIRAHAT MAKAN SIANG
13.15 - 14.45 Lanjutan: Seminar Laporan Ilmiah
14.45 - 15.30 Evaluasi Program
15.30 - 16.00 REHAT KOPI
16.00 - 17.00 Penutupan: Ceramah Umum

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Lampiran 2.

SISTEMATIKA LAPORAN ILMIAH


PELATIHAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI
JUDUL KAJIAN
Penjelasan: Judul Kajian harus memuat hal hal yang berkaitan dengan bidang penelitian
peserta dan sesuai dengan tusi satuan kerja/unit/instansi peserta pelatihan bekerja yang
terarah dan terukur dalam proses dan alokasi waktu penulisannya.

DESKRIPSI ORGANISASI
Penjelasan: Berisi tentang PROFIL. VISI, MISI, DAN NILAI ORGANISASI,
PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA mengacu kepada renstra
lembaga/intasi/unit/satkerdimana peserta bekerja.

BAB I PENDAHULUAN
0 LATAR BELAKANG
Penjelasan: Berisi tentang hal-hal yang melatarbelakangi mengapa dilakukan kajian
tersebut (State of the Art harus jelas), sehingga menjadi penting dan perlu untuk
dikaji.
1 TUJUAN DAN MANFAAT
Penjelasan: Berisi tentang tujuan dilakukannya kajian tersebut serta manfaat yang
akan diperoleh dari kajian tersebut baik untuk peserta pelatihan maupun untuk satuan
kerja/unit/instansi dimana peserta bekerja
2 RUANG LINGKUP
Penjelasan: Berisi tentang batasan/lingkup kajian sehingga lebih fokus, terukur dan
terarah.

BAB II LANDASAN TEORI DAN ANALISIS


0 LANDASAN TEORI
Penjelasan: Berisi tentang teori-teori dan literature lainnya yang terkait dan sesuai
dengan kajian yang ditulis sehingga teori-teori dan literature tersebut membuat suatu
kerangka kajian ilmiah. Jumlah teori dan literature lainnya tidak dibatasi, namun harus
memiliki relevansi dengan topik/judul kajian.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

1 ANALISIS
Penjelasan: Berisi tentang penggunaan metode analisis/pisau analisis secara tepat
dan sesuai serta kemampuan menginterpretasikan secara substansi dari kajian ilmiah
dan pemahaman berbasis pengetahuan berdasarkan teori-teori dan literature yang
sudah dibangun.

BAB III KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT


0 KESIMPULAN
Penjelasan: Berisi tentang kesimpulan yang diambil dari kajian ilmiah yang ditulis,
kemampuan peserta dalam membuat kesimpulan dapat dilihat disini, kesimpulan
harus sesuai dan memiliki benang merah yang jelas, sehingga tidak menjadi kabur
dan bias.
1 TINDAK LANJUT
Penjelasan: Berisi tentang rencana tindak lanjut setelah kajian dilakukan baik untuk
peserta dan satuan kerja/unit/instansi peserta atau hal-hal/pihak lainnya.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Lampiran 3

PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR : 04/E/2012:

BAB I PENDAHULUAN

0 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang makin cepat dapat dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari dengan ditandai perkembangan teknologi di setiap
sektor, baik di tingkat nasional maupun global. Hal itu tidak lepas dari peran
lembaga penelitian dan/atau pengembangan (litbang), baik pemerintah maupun
swasta, yang hasilnya dapat diwujudkan secara ilmiah ke dalam publikasi hasil
temuan dan dapat ditelusuri oleh masyarakat umum. Terdapat beragam bentuk
karya tulis ilmiah (KTI) yang merupakan produk dari lembaga litbang dan
lembaga pendidikan. Pada umumnya KTI yang dihasilkan oleh lembaga litbang
merupakan sarana publikasi bagi peneliti dan lembaga terkait dalam bentuk
buku ilmiah, bunga rampai, majalah ilmiah/jurnal, prosiding, dan lain-lain yang
isinya memuat antara lain: makalah lengkap, monografi, komunikasi pendek,
kajian kebijakan, dan makalah kebijakan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki sejarah dan
kompetensi dalam litbang dengan salah satu tugasnya sebagai instansi
pembina Jabatan Fungsional Peneliti. Kegiatan yang dilaksanakan berkaitan
dengan pembinaan dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan. Salah
satu bentuk kewenangan dan tanggung jawab pembinaan peneliti adalah
melakukan akreditasi majalah ilmiah yang diterbitkan dalam lingkup lembaga
litbang. Kualitas majalah ilmiah yang dinilai tersebut sangat dipengaruhi oleh
kualitas KTI yang dimuat di dalamnya.
Sebagai wujud tanggung jawab terhadap peningkatan publikasi hasil
litbang di Indonesia, LIPI berupaya menjaga keseragaman persepsi dan kualitas
isi atas KTI dengan memberikan pedoman penyusunan penulisan KTI, terutama
diperuntukkan bagi peneliti di unit litbang pemerintah. Pedoman KTI ini telah
dibahas dengan melibatkan tim penyusun yang profesional dan berpengalaman.
Selain itu, latar belakang keilmuan yang beragam juga menambah kedalaman
isi pedoman ini dengan harapan mampu mengakomodasi berbagai sudut
pandang. Untuk menampung aspirasi, saran, masukan dari pihak terkait, pada
semester pertama tahun 2012, telah dilakukan enam kali prasosialisasi dengan
peneliti dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yang
berada di sekitar Yogyakarta, Bandung, Cibinong (Jabodetabek) dan dengan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Tim Panitia Penilai Majalah Ilmiah (P2MI) dan Tim Penilai Peneliti Pusat (TP3),
serta dengan jajaran pimpinan LIPI.
1 Tujuan dan Sasaran
0 Pedoman KTI bertujuan untuk memberikan acuan dalam penyusunan KTI
bagi peneliti.
1 Sasaran pedoman KTI adalah tersedianya standar minimal dalam hal
kaidah penulisan ilmiah dan terjadinya kesamaan persepsi dalam
menyusun KTI.
2 Pengertian
Dalam Peraturan Kepala LIPI ini yang dimaksud dengan:
0 Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang
dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang
dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah
ilmiah.
1 Kaidah Ilmiah adalah aturan baku dan berlaku umum yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan.
2 Wahana Publikasi adalah sarana yang digunakan untuk menerbitkan suatu
karya.
3 Media Cetak adalah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan
secara berkala.
4 Media Elektronik adalah sarana media massa yang mempergunakan alat-
alat elektronik modern yaitu jurnal elektronik dan buku elektronik.
5 Makalah Lengkap adalah tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis
dan sintesis data hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian,
dan pemikiran sistematis yang belum pernah ditulis dan dipublikasikan oleh
orang lain serta topik yang dibahas berupa topik baru yang menambah
informasi baru dan/atau memperkuat temuan/topik sebelumnya.
6 Monografi adalah KTI hasil litbang yang detail pada sebuah topik/subjek
dengan tingkat pembahasan yang mendalam dan/atau mengaitkan melalui
berbagai pendekatan keilmuan serta ditulis dalam satu format publikasi
yang cukup tebal, secara khusus dipublikasikan untuk satu topik tersebut,
biasanya sebagai “terbitan khusus yang berurut” dari suatu penerbit majalah
ilmiah/jurnal.
7 Komunikasi Pendek adalah KTI pendek yang memuat informasi penting dan
memiliki nilai ilmiah tinggi serta perlu segera diketahui oleh dunia litbang
atau dapat juga berupa laporan awal yang ringkas dan independen serta
berkontribusi secara signifikan dan relevan untuk dipublikasikan atau tulisan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

sederhana, tetapi lengkap dengan maksud untuk menjelaskan hasil dari


investigasi suatu masalah atau penjelasan mengenai model/hipotesis baru,
inovasi metode, teknik, atau peralatan.
8 Kajian Kebijakan adalah tulisan yang dibuat atas respons terhadap suatu
kebijakan tertentu/khusus yang dikeluarkan oleh suatu instansi
pemerintah/nonpemerintah dengan tujuan untuk memberikan
informasi/pandangan lain bagi pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang
terkait atas kebijakan yang dibuat serta bagi masyarakat umum.
9 Makalah Kebijakan adalah tulisan mengenai isu kontemporer yang
memberikan alternatif kebijakan yang didukung oleh analisis tajam terhadap
berbagai keluaran (output) yang dihasilkan dan sebagai informasi masukan
(input) untuk membuat keputusan atas suatu kebijakan, baik terhadap
kebijakan yang telah ada maupun kebijakan baru yang dianggap penting.
10 Majalah Ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI yang secara
nyata mengandung data dan informasi yang memajukan iptek dan ditulis
sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara
berkala.
11 Buku Ilmiah adalah KTI dengan pembahasan mendalam tentang masalah
kekinian suatu keilmuan dengan merangkum hasil-hasil penelitian yang
terbaru dengan menekankan pada aspek teori, panduan penjelasan
filosofis atas suatu langkah panduan atau suatu bentuk kajian yang dicetak
dalam format buku serta susunan dalam bagian per bagian atau bab per
bab yang dibuat secara berkesinambungan dan bertautan.
12 Bunga Rampai adalah kumpulan KTI dengan satu topik permasalahan
dengan pendekatan dari beberapa aspek/sudut pandang keilmuan. Masing-
masing bab dapat berdiri sendiri dengan susunan KTI lengkap dan ada
benang merah yang mengkaitkan keseluruhan bab. KTI yang dikeluarkan
dalam bentuk bunga rampai mempunyai makna yang mandiri dan jelas.
13 Prosiding adalah kumpulan KTI yang diterbitkan sebagai hasil suatu
pertemuan ilmiah.
14 Lembaga Penerbitan (publishing house) adalah badan usaha penerbitan
buku yang mempunyai dewan editor, dibentuk berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan difokuskan untuk menjalankan
usaha penerbitan serta masuk dalam keanggotaan Ikatan Penerbit
Indonesia (IKAPI).
15 Unit litbang adalah lembaga pemerintah dan/atau nonpemerintah, baik
pusat maupun daerah yang diberikan tugas dalam bidang litbang iptek.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

16 Plagiasi adalah penyampaian suatu data, informasi, dan hasil/kesimpulan


baik hanya substansi ataupun secara keseluruhan dari suatu tulisan milik
orang lain dan/atau milik sendiri tanpa menyebutkan sumber aslinya.
Tindakan plagiasi juga menyangkut penggunaan data atau ide dari analisis
suatu proyek atau tulisan yang belum dipublikasikan, saat penulis/peneliti
yang bersangkutan mempunyai akses seperti sebagai konsultan,
pengulas/mitra bestari, editor, dan sejenisnya tanpa menyebutkan sumber
aslinya.

BAB II JENIS, BENTUK DAN CAKUPAN KTI


0 Jenis
Jenis KTI terdiri atas:
0 hasil litbang;
1 tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis.
KTI disusun berdasarkan jenisnya, tetapi tetap dibuat dalam format yang
sama, kecuali untuk KTI jenis tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran
sistematis dijelaskan secara keseluruhan dan lengkap tentang subjek yang
ditinjau/diulas dan dikaji. Isi dari tulisan ini tentu sesuai dengan kedalaman
analisis setiap penulis. KTI mengacu pustaka secara komprehensif dan
mencerminkan perkembangan menyeluruh di bidang keilmuannya serta
memproyeksikan dampak dan menawarkan solusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
1 Bentuk
KTI dapat dipublikasikan dalam bentuk:
0Buku Ilmiah
Buku ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut:
0 dikeluarkan oleh suatu badan usaha atau lembaga penerbitan, baik di
tingkat instansi/unit litbang pemerintah atau lembaga penerbitan
swasta nasional atau internasional yang memiliki fungsi sebagai usaha
penerbitan;
1 memiliki Internasional Standard Book Number (ISBN), baik untuk
terbitan tunggal maupun terbitan revisi selanjutnya;
2 melewati proses editorial yang mencakup pemeriksaan kebenaran
keilmuan dan tata bahasa; dan
3 berisi paling sedikit 49 halaman.
1 Bunga Rampai
Bunga rampai wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut:

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

0 dikeluarkan oleh lembaga penerbitan, baik di tingkat instansi/unit


litbang pemerintah atau lembaga penerbitan swasta nasional atau
internasional yang memiliki fungsi sebagai usaha penerbitan;
1 memiliki Internasional Standard Book Number (ISBN), baik untuk
terbitan tunggal maupun terbitan revisi selanjutnya;
2 melewati proses editorial yang mencakup pemeriksaan kebenaran
keilmuan dan tata bahasa;
2Majalah Ilmiah/Jurnal
Majalah ilmiah/jurnal wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai
berikut:
0 memiliki Internasional Standard Serial Number (ISSN);
1 Memiliki mitra bestari paling sedikit empat orang.
2 Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali
dalam satu tahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan
spesialisasi, dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
3 Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar,
kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-
journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online)
dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah
tercetak.
4 Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit lima,
selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang
dibatasi paling banyak tiga buah.
3 Prosiding
Prosiding wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut:
0 mencantumkan tema dan institusi pelaksana seminar;
1 memiliki paling sedikit dua orang editor dan melalui proses editing; dan
2 memiliki ISSN apabila seminarnya berkala atau ISBN apabila
seminarnya tidak berkala, kecuali seminar internasional (tanpa perlu
memiliki ISBN).
2 Cakupan
0 Lingkup pedoman KTI merupakan substansi minimal yang harus dipenuhi
dalam penyusunan KTI.
1 Pengembangan teknis penulisan KTI disesuaikan dengan gaya selingkung
yang berlaku di setiap pengelola majalah ilmiah, lembaga penerbitan atau
instansi lain dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang benar.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

2 Wilayah pedoman penulisan KTI ini mencakupi KTI yang merupakan


terbitan lokal/nasional dan regional/internasional dengan pengelolaan di
Indonesia.

BAB III KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA,


KOMPOSISI DAN GAYA BAHASA KTI

0 Kaidah
Sumber data dan informasi ilmiah yang dijadikan dasar dalam penyusunan
KTI adalah tulisan yang mengandung data dan informasi yang memajukan iptek
serta ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah.

Kaidah KTI terdiri atas sifat-sifat berikut:


0 Logis, berarti kerunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke
dalam logika pemikiran kebenaran ilmu;
1 Obyektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta sebenarnya;
2 Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian
dengan mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang yang
konsisten/berkelanjutan;
3 Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih
memungkinkan untuk terus dikaji ulang;
4 Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan
5 Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran
dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang
sedang berkembang.
1 Format
KTI dapat disusun dalam format:
0Makalah Lengkap;
1 Monografi;
2Komunikasi Pendek;
3Kajian Kebijakan; dan
4Makalah Kebijakan.
2 Sistematika
0 Buku Ilmiah
Sistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk buku ilmiah memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
0 Sampul dan Nama Penulis

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Sampul memberikan kumpulan informasi yang terkandung dalam


sebuah buku dengan pembagian:
0 sampul luar yang umumnya mencakup judul buku, nama penulis,
dan lembaga penerbitan. Sampul luar dapat memberikan informasi
sinopsis, baik mengenai isi buku maupun daftar riwayat hidup singkat
penulis. Penempatan halaman judul berfungsi pula sebagai sampul
utama buku tersebut yang dapat terbuat dari berbagai bentuk bahan,
dengan berbagai variasi pengatakan (lay out) dan estetika halaman
sampul;
1 sampul dalam yang biasanya lebih terperinci dengan mencantumkan
apa yang sudah tercantum dalam sampul depan dengan
ditambahkan informasi nama editor/dewan editor, lembaga
penerbitan, kota penerbitan, tahun penerbitan, jumlah halaman, dan
informasi lainnya.
1 Karya Cipta
Halaman ini mengandung informasi mengenai hak kepemilikan, baik
untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku. Dapat juga
ditampilkan petikan perundangan yang berhubungan dengan karya cipta
atau saran bentuk penulisan kutipan/sitasi untuk buku yang
bersangkutan. Halaman ini juga menampilkan nomor International
Standard Book Number (ISBN) dan apabila ada nomor call number
library/International Standard Bibliographic Description (ISBD) sesuai
dengan sistem yang diadopsi oleh badan/lembaga penerbitan yang
bersangkutan. Bentuk informasi tambahan lainnya adalah kode (barcode)
ISBN dan informasi teknis yang berkaitan dengan pencetakan serta
informasi karya cipta yang kadang-kadang ditempatkan pada halaman
sampul dalam.
2 Pengantar
Kata pengantar dan/atau pernyataan pembuka lainnya merupakan
halaman yang menyajikan ungkapan, baik dari penulis maupun pihak
ketiga, untuk para pembaca dengan memuat penghargaan, alasan, atau
harapan akan terbitnya buku yang bersangkutan atau dengan
melanjutkan halaman kata pengantar yang mengulas secara singkat
penulis atau pihak ketiga mengenai pandangan kualitas/nilai dari isi buku
tersebut. Kata pengantar dapat juga diletakkan di bagian luar sampul
belakang.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

3 Daftar Isi
Bagian ini merupakan daftar kandungan sebuah buku yang dapat
ditelusuri hingga ke bagian halaman, mencakup daftar bagian bab atau
turunannya dari isi buku dan, apabila ada, daftar pendukung lainnya,
seperti daftar tabel, gambar, dan ilustrasi pada halaman sampul sampai
dengan halaman penutup buku.
4 Pendahuluan
Bagian ini mengandung ungkapan dari penulis untuk menjelaskan
apa yang terkandung dalam buku tersebut dan latar belakang pendekatan
atas topik yang ditulis, selain untuk menjelaskan alur bagian buku (bab)
yang terkandung serta bagaimana pembaca menggunakannya.
5 Batang Tubuh
Bagian ini berisi keseluruhan topik yang dibicarakan, dengan
diuraikan secara runut dalam bentuk tulisan per bagian bab dan subbab
serta bagian-bagian kecil bab lainnya yang disertai dengan berbagai
format ilustrasi pendukung. Struktur dari setiap bab atau turunannya
mencerminkan jumlah informasi yang disajikan oleh penulis, jumlah suatu
perbandingan yang dibuat, baik di antara maupun di dalam setiap bab
atau turunannya dan tingkat kepentingan pengungkapan dari setiap topik
di dalam struktur bab badan isi buku. Tidak ada susunan yang baku
mengenai pembagian bab atau turunannya, tetapi harus ada urutan isi
tulisan serta hubungan antarbab atau turunannya. Penggunaan bahasa
berupa ragam bahasa ilmiah dengan sumber isi yang dapat dengan
mudah ditelusuri sumber aslinya. Oleh sebab itu, format penulisan isi
buku dapat berupa suatu karya tulis yang secara langsung menuliskan
sumber sitasinya (dalam bentuk nama penulis atau nomor urut penulis)
atau rangkuman terakhir di bagian Daftar Pustaka. Seorang anggota
editor atau profesi lain yang serumpun dapat juga menjadi penulis
sekaligus sepanjang bahwa dewan editor beranggotakan cukup banyak,
sehingga mampu mengkaji keilmiahan kandungan buku dengan baik dan
profesional.
6 Ucapan Penghargaan (opsional)
Apabila ucapan penghargaan akan ditampilkan, isinya
mengungkapkan penghargaan penulis terhadap berbagai pihak: individu,
lembaga, narasumber atau lainnya yang dianggap berkontribusi positif
selama proses penulisan dan penerbitan buku. Bagian ini juga memuat
daftar narasumber sebagai pemegang hak cipta atas berbagai macam

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

bentuk format ilustrasi (foto, grafik, tabel, dan lain-lain) yang


dipergunakan di dalam buku, di luar dari bagian yang telah disitasi dalam
daftar acuan.
7 Indeks
Indeks merupakan sederatan susunan kata/istilah yang terkandung
dalam buku yang menjadi kata penting/ kata kunci bagi pembaca dengan
disusun secara alfabetis dan diikuti dengan penempatan keterangan
halaman.
8 Glosarium (opsional)
Glosarium merupakan kumpulan kamus singkat atas singkatan/kata-
kata/istilah teknis tertentu yang perlu lebih diperjelas lagi
maksud/pengertiannya dengan disusun secara alfabetis.
9 Daftar Acuan
Daftar acuan merupakan kandungan informasi yang ada dalam suatu
buku ilmiah dan kompilasi sitasi dari berbagai sumber yang lebih dahulu
terbit. Dengan demikian, informasi yang disampaikan dalam isi KTI bukan
selalu buah pikiran penulis seluruhnya. Untuk itu sumber asli hasil sitasi
harus dicantumkan seluruhnya dengan lengkap dalam daftar acuan.
10 Bibliografi (opsional)
Bibliografi merupakan kumpulan sumber informasi di luar format hasil
karya tulis yang sudah dicantumkan dalam daftar acuan dan juga
merupakan sumber informasi lain mengenai ide yang dipelajari dan
didapatkan untuk penulisannya di dalam buku.
11 Lampiran (opsional)
Lampiran merupakan suatu informasi tambahan di luar dari apa yang
telah tercantum di dalam isi/badan buku. Lampiran dapat berupa
tambahan informasi, dengan segala bentuk format tampilannya, yang lebih
memperjelas apa yang telah disitir di dalam isi buku.
1 Bunga Rampai
Sistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk bunga rampai memiliki
unsur-unsur yang sama dengan bentuk buku ilmiah, tetapi memiliki perbedaan
dalam hal prakata/prolog yang mengantarkan keseluruhan isi dan dalam hal
penutup/epilog yang merupakan analisis atas keseluruhan isi.
2 Makalah Lengkap
Sistematika KTI yang disusun dalam format makalah lengkap memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
0 Judul

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Judul KTI harus spesifik, jelas, ringkas, informatif, menggugah rasa


untuk dibaca, tertangkap mata (eye catching), menggambarkan substansi
atau isi dari tulisan, serta mengandung unsur kata kunci. Judul tidak perlu
diawali dengan kata penelitian, analisis, studi, dan lain-lain, kecuali kata
tersebut merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada judul utama yang
diikuti dengan penjelasan judul (subjudul). Dalam bidang ilmu tertentu
terdapat judul yang berseri karena penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian berkesinambungan.
Hindari pemilihan judul terlalu umum, contoh: PROGRAM STUDI DI
PERGURUAN TINGGI. Bila agak umum, di dalam pendahuluan harus
ada penjelasan tentang pembatasan judul, bagian mana atau topik apa
yang akan dibahas dari Judul itu, misalnya: apakah jenis, jumlah, atau
jenis dan jumlah terkait dengan tingkat pendidikan dan seterusnya.
Dengan demikian, jelas dan terarah apa sebenarnya yang akan dibahas
di dalam KTI.
Judul ditulis dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris dengan huruf
kapital.
1 Nama dan Alamat Penulis
Penyertaan penulis dalam suatu tulisan harus dibahas terlebih
dahulu sebelum melakukan kolaborasi dan harus didasarkan pada
petunjuk publikasi. Hanya peneliti yang memiliki kontribusi yang signifikan
dalam suatu tulisan yang berhak mendapatkan sebutan penulis.
Kontribusi signifikan adalah melakukan penelitian, berpartisipasi dalam
membuat desain penelitian, menganalisis data, dan menyiapkan tulisan.
Meminjamkan alat, menyediakan dana, dan memantau tidak dapat
dikatakan sebagai penulis.
Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar dan berupa nama
asli, bukan nama samaran. Penulisan nama diupayakan tidak disingkat.
Namun, apabila terdapat penyingkatan, nama harus secara konsisten
mengikuti kaidah penulisan singkatan. Nama penulis utama berada pada
urutan paling depan, atau disesuaikan panduan penulisan pada setiap
majalah ilmiah/jurnal terkait. Sebutan nama ditampilkan dengan jelas
setelah penyebutan judul tanpa disisipkan kata oleh.
Alamat yang dicantumkan adalah alamat instansi/lembaga tempat
penulis bekerja. Penulisan alamat berkaitan erat dengan kompetensi,
tanggung jawab, afiliasi, dan konsekuensi yuridis yang akan diemban oleh
lembaga asal penulis, karena terkait dengan penulis dan/atau institusi.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Alamat dapat lebih dari satu, misalnya: saat sabatikal di laboratorium


dan alamat instansi lain. Alamat yang dicantumkan terlebih dahulu adalah
alamat instansi tempat penelitian dilakukan.
Jika penulis terdiri atas lebih dari satu orang dengan alamat yang
sama, pencantuman satu alamat telah dianggap cukup untuk mewakili
alamat penulis lainnya. Akan tetapi, penulis yang terdiri atas lebih dari
satu orang dengan alamat yang berbeda, alamat harus disebutkan
semuanya.
Untuk keperluan korespondensi, selain nama instansi, alamat
lengkap instansi, dan pos-el (e-mail), dapat dilengkapi dengan nomor
telepon/faks instansi dan penulis.
2 Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak merupakan gambaran singkat dari keseluruhan KTI, yang
isinya meliputi unsur-unsur berikut:
0 permasalahan pokok yang dibahas, alasan penelitian,
tinjauan/ulasan, dan kajian yang dilakukan;
1 bagaimana penelitian, tinjauan/ulasan, dan kajian yang dilakukan,
dan metode yang digunakan;
2 pernyataan singkat tentang kegiatan yang telah dilakukan atau hasil
serta prospeknya.
Abstrak ditulis tidak dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan
dugaan. Selain itu, abstrak ditulis dalam satu paragraf serta tanpa acuan,
tanpa catatan kaki atau kutipan pustaka, dan tanpa singkatan/akronim
serta bersifat mandiri; seyogianya paling banyak memuat 250 kata dalam
bahasa Indonesia dan 200 kata dalam bahasa Inggris atau jumlah yang
ditentukan oleh editor.
Kata kunci merupakan kata/istilah yang paling
menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI dan mengandung
pengertian suatu konsep; harus mengandung cukup informasi untuk
indeks dan membantu dalam penelusuran; dapat berupa kata tunggal dan
kata majemuk dan terdiri atas tiga sampai dengan lima kata. Penulisan
urutan dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI dan
dipisahkan dengan tanda koma.
Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia dan diikuti
abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris dengan tujuan agar hasil
penelitian dan/atau pengembangan, tinjauan/ ulasan, dan kajian dapat
disebarluaskan, baik dalam cakupan nasional maupun internasional, serta

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

dipertimbangkan berdasarkan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009


tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan.
Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
penulisan abstrak dan kata kunci dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris harus tetap ada.
Penulisan abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris menggunakan
huruf miring.
3 Pendahuluan
Pendahuluan mencakup tinjauan pustaka dan memuat unsur-unsur
sebagai berikut:
0 Latar belakang, menjelaskan fenomena antara lain: permasalahan
aktual tentang permasalahan teknis/sosial/kultural yang penting untuk
diteliti, ditinjau/diulas, dan dikaji serta alasan ilmiah atau representasi
teori yang didukung oleh acuan pustaka. Pada bagian ini perlu ada
ulasan mengenai penelitian terkait yang pernah dilakukan sendiri atau
orang lain dan penjelasan perbedaan dengan penelitian yang sedang
dijalankan atau penjelasan untuk melengkapi penelitian sebelumnya,
atau penelitian terbaru.
Pengantar tentang profil wilayah kajian/riset disampaikan sebagai
latar belakang lokasi dan bagian ini lebih bersifat sebagai penjelasan
tentang tempat (terutama pada bidang ilmu sosial), misalnya: desa,
kecamatan, atau kabupaten. Hal ini pada umumnya berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan di daerah.
Pada disiplin ilmu tertentu, ada pengantar tentang profil wilayah
kajian/riset yang pembahasannya terlalu panjang untuk dimasukkan ke
dalam pendahuluan sehingga perlu dibuat satu bab tersendiri, yang
letaknya sesudah pendahuluan.
1 Permasalahan atau rumusan masalah, untuk semua bidang ilmu
(dalam penelitian), menunjukkan fenomena yang ada dan wajib
dikaitkan dengan ranah ilmu pengetahuan. Permasalahan
diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
2 Tujuan dan manfaat menggambarkan tujuan dan manfaat dari
penelitian, tinjauan/ ulasan/review, dan kajian yang akan diperoleh dan
keterkaitannya dengan temuan yang telah dilaporkan/diperoleh
sebelumnya. Tujuan disampaikan secara spesifik. Pertanyaan
penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. KTI yang

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

merupakan hasil penelitian eksploratif hendaknya menerapkan metode


mutakhir; unsur keterbaruannya merupakan hasil eksploratif, tetapi
disertai analisis dengan mengacu pada pertanyaan penelitian.
Adapun dimensi kegunaan penelitian adalah:
0 kebijakan;
1 penyelesaian masalah/problem solving (mitigasi, adaptasi,
rehabilitasi, dan lain-lain);
2 evaluasi;
3 kurasi (dalam kedokteran dan lain-lain);
4 pengembangan ilmu pengetahuan atau penelitian fundamental.
3 Hipotesis, apabila ada, dicantumkan. Tidak semua penelitian memiliki
hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan
pada HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Masalah" \o
"Masalah"masalah atau HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Tujuan&action=edit&redlink=1" \o "Tujuan (halaman belum
tersedia)" HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian" \o
"Penelitian"penelitian.
4 Rancangan penelitian/research design, laboratorium atau percobaan,
alat spesifik yang digunakan, dan waktu penelitian dapat disampaikan
jika dianggap perlu.
5 Tinjauan pustaka dalam bidang ilmu tertentu memiliki istilah
berbeda, ada yang dinyatakan sebagai landasan teori atau bahkan
sebagai pustaka sebelumnya, dengan tetap memiliki makna yang
sama, yaitu penyajian teori-teori yang mendukung dan relevan dengan
kegiatan penelitian yang dilakukan. Penyajian tinjauan pustaka
memerlukan acuan yang kuat, tajam dan mutakhir. Hal ini
menggambarkan kemampuan/kompetensi dan penguasaan atas
materi yang dimiliki oleh penulis.
Tinjauan pustaka dibuat dengan mengemukakan hasil penelitian
atau buku yang membahas subjek atau pendekatan teoritis yang
sudah dilakukan oleh orang lain atau penulis sendiri.
Tujuan tinjauan pustaka adalah untuk mengetahui perkembangan
subjek yang sama dalam kajian orang lain, dan posisi penelitian yang
dilakukan oleh penulis dalam khazanah ilmu pengetahuan yang sudah
ada. Tinjauan pustaka berguna untuk menentukan kontribusi ilmiah
penulis di tengah penelitian sejenis lainnya.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Beberapa sumber menyatakan bahwa bagian ini merupakan


kerangka teori atau kerangka konsep, dengan pengertian dan posisi
yang sama.
Kerangka teori atau kerangka konsep adalah mengaitkan
fenomena (apakah alam, sosial, kemanusiaan, dan sebagainya)
dengan teori ilmu pengetahuan, dalam pengertian (untuk ilmu sosial)
menjadikan masalah sosial atau masyarakat yang diteliti sebagai
masalah ilmu pengetahuan sosial.
Seluruh kutipan dari penulis/sumber lain harus disebutkan
sumbernya. Cara menyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis harus
mengikuti ketentuan seperti catatan perut (pengacuan berkurung) dan
penomoran (catatan kaki/footnote atau catatan akhir/endnote). Catatan
perut adalah pengacuan dengan cara menuliskan nama penulis dan
tahun penulisan atau halaman yang diacu yang diletakkan di dalam
kurung. Pengacuan dengan sistem penomoran dilakukan dengan
menuliskan nomor di akhir teks yang diacu secara berurutan.
Kemudian, catatan singkat dari sistem penomoran itu dapat diletakkan
di bagian bawah halaman (catatan kaki) atau di akhir suatu wacana
(catatan akhir) sebelum daftar pustaka (jika disertakan).
Apabila merangkum tulisan yang sudah dipublikasikan, penulis
harus menuliskan arti yang sesungguhnya dari apa yang ditulis penulis
aslinya. Bila penulis ragu apakah konsep atau fakta yang dikutip
merupakan suatu pengetahuan umum, maka penulis harus membuat
kutipan yang tepat/sesuai. Dalam memasukkan tulisan yang berisi
informasi, kesimpulan, atau data yang pernah dipublikasikan atau
didiseminasikan pada media lain, penulis harus memberi tahu pihak
editor. Penulis harus memastikan kebenaran kutipan dan ketepatan
referensi pada naskah, karena penilaian pembaca ditujukan kepada
penulis yang pertama kali mempublikasikan temuan atau
menyampaikan ide. Apabila menjelaskan hasil penelitian/kegiatan
orang lain, lebih baik mengacu pada tulisan aslinya (bila
memungkinkan), dibandingkan hanya mengambil informasi dari hasil
suatu review. Jika penulis menilai perlu untuk mengutip sumber
sekunder/lainnya untuk menjelaskan isi dari sumber utama, maka
harus memastikan kebenarannya dan tetap mencantumkan kutipan
sumber asli dari informasi yang disampaikan. Bila menggunakan
informasi dari sumber lain dalam tulisan, penulis harus menyampaikan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

secara jelas bahwa informasi yang digunakan tersebut merupakan ide


siapa dan darimana diperolehnya.
Dalam majalah ilmiah tertentu, bagian tinjauan pustaka
ditempatkan pada pendahuluan/metode/bagian lain, atau bahkan
bagian yang berdiri sendiri.

4 Metode
Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai berikut:
0 Penjelasan metode didasarkan karakteristik keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian yang
mutakhir. Penyajian metode memerlukan acuan pustaka, apabila
sudah pernah dipublikasikan sebelumnya dan hal ini mencerminkan
seberapa valid metode yang digunakan;
1 Penjelasan mencakup bahan dan peralatan serta metode yang
digunakan (termasuk alat analisis);
2 Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang dilakukan, meliputi:
0 penentuan/penetapan parameter/peubah;
1 metode pengumpulan data (sampling method);
2 metode pengolahan dan analisis data.
3 Uraian mencantumkan rumusan matematis, sehingga hasil
numeriknya dapat divalidasi. Untuk rumus dan bahan yang telah
baku tidak perlu dijelaskan ulang, hanya dicantumkan sumber
acuannya. Metode yang mengacu pada orang lain juga tidak perlu
ditulis ulang, hanya disebutkan sumbernya, kecuali apabila ada
modifikasi, perlu ada penjelasan.
4 Penjelasan metode cukup terperinci, sehingga metode penelitian
yang digunakan dapat diulangi (repeatability).

Di bawah ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan metode:


0 Lokasi dan waktu penelitian, pada umumnya disebutkan di bagian
ini. Majalah ilmiah/jurnal tertentu atau bidang tertentu
mencantumkannya di bagian pendahuluan. (lihat huruf d.5.)
1 Macam/sifat penelitian, dibedakan berdasarkan:
0 tujuan penelitian, yaitu menjelajah, mendeskripsi, menerangkan,
dan memprediksi.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

1 pendekatan penelitian yang dapat dibedakan antara penelitian


dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif atau
gabungan dari keduanya.
2 cakupan/besaran sumber data yang dijadikan sebagai subjek
penelitian yang dikenal dengan tiga jenis penelitian, yaitu
penelitian populasi, penelitian sampel, dan penelitian kasus.

2 Teknik pengumpulan data mencakup sumber data, instrumen


pengumpulan data dan prosedur pengumpulan data.
0 Sumber data, yaitu primer dan sekunder.
Beberapa teknik pengumpulan data adalah:
0 survei dengan melakukan wawancara, menyebarkan
kuesioner, dan diskusi kelompok terfokus/Focus Group
Discussion (FGD);
1 eksperimen/percobaan;
2 survei dengan melakukan observasi, pengukuran,
pencatatan, identifikasi, dan dokumentasi.
1 Prosedur pengumpulan data, prosedur harus ringkas tetapi
cukup informatif bagi pembaca yang ingin mengulangi penelitian
yang dilaporkan. Hanya prosedur yang benar-benar baru yang
digambarkan secara terperinci atau mendetail. Prosedur yang
telah dilaporkan sebelumnya dimasukkan sebagai referensi
pada daftar acuan. Modifikasi dari prosedur yang digambarkan
sebelumnya tidak perlu disampaikan secara mendetail, kecuali
diperlukan untuk mendukung kesuksesan pembaca dalam
mengulangi penelitian tersebut.
3 Metode Analisis Data
Prosedur analisis data menyangkut penyuntingan data dan
informasi yang dikumpulkan dengan kuesioner atau melalui FGD,
insert data/informasi ke dalam komputer, validasi data, insert kembali
data yang telah divalidasi sesuai dengan peubah-peubah yang akan
dianalisis, serta penentuan program analisis data (SAS, SPSS,
dan/atau lainnya), tabulasi data dan akhirnya interpretasi data.
Analisis data juga sangat ditentukan oleh cakupan/besaran sumber
data yang dijadikan sebagai subjek penelitian, apakah penelitian
populasi, penelitian sampel atau penelitian kasus.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Apabila di dalam metode penelitian melibatkan analisis


laboratorium, perlu ditunjukkan akreditasi laboratorium yang
menjamin kesahihan hasil analisis.
Bahan tulisan yang dihasilkan dari penelitian hendaknya membahas
semua peubah-peubah yang mampu memberikan kesimpulan sesuai
dengan tujuan dan manfaat penelitian.
Apabila suatu makalah merupakan hasil pengembangan suatu
rumus atau algoritma, perlu ada kelengkapan layaknya KTI,
meskipun sebagian besar isinya adalah menurunkan perhitungan
menjadi rumus baru. Lazimnya makalah juga menyajikan contoh
penerapan rumus pada kasus tertentu.
Penggunaan kata “metode”, untuk ilmu sosial umumnya
diungkapkan dengan menggunakan kata “metodologi”.
5 Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan memuat uraian sebagai berikut:
0 Tampilan dalam bentuk tabulasi data hasil penelitian yang
dilaksanakan sesuai dengan metode dan peubah yang digunakan.
1 Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula
hasil kajian teoritis yang telah dilakukan.
2 Agara lebih jelas, pembahasan hasil analisis dan evaluasi dapat
menerapkan metode komparasi, penggunaan persamaan, grafik,
gambar dan tabel agar lebih jelas.
3 Interpretasi hasil analisis untuk memperoleh jawaban, nilai tambah,
dan kemanfaatan dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan
penelitian.
Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan pada bagian ini, yaitu:
0 Hasil dan pembahasan merupakan hasil analisis fenomena di
wilayah penelitian yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil
yang diperoleh dapat berupa deskriptif naratif, angka-angka,
gambar/tabel, dan suatu alat. Hindari penyajian deskriptif naratif
yang panjang lebar, gantikan dengan ilustrasi (gambar, grafik, foto,
diagram, atau peta, dan lain-lain), namun dengan penjelasan serta
legenda yang mudah dipahami.
1 Penulisan harus runut dengan diawali bahasan tentang struktur dan
hubungan antarkelompok dan analisisnya, hingga interpretasi hasil
berdasarkan teori dan tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

oleh hipotesis. Hasil analisis berbentuk interpretasi jika penelitian


kualitatif, statistik atau tabulasi epsilon jika penelitian kuantitatif.
2 Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian: Berisi
penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan
atau bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan
oleh orang lain, atau hasil dari penelitian sebelumnya jika ini
merupakan rangkaian dari suatu kegiatan penelitian.
3 Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus pada interpretasi dari
hasil yang diperoleh dan bukan merupakan pengulangan dari bagian
hasil.
4 Acuan pustaka harus dimunculkan bila harus membandingkan hasil
atau pembahasan dengan publikasi sebelumnya. Hindari penyajian
ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan
keterangan ilustrasi memakai huruf yang secara jelas terbaca serta
notasi yang lazim dan secara konsisten memakai notasi satuan.
5 Setiap perubahan dari hasil, seperti penghilangan perbedaan atau
penggunaan metode statistik lain harus dijelaskan secara rasional.
Bentuk Penyajian Informasi (Tabel, Gambar, Grafik, Foto, dan
Diagram)
Bentuk penyajian informasi/ilustrasi merupakan rangkuman dari hasil
aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel, gambar, grafik, foto,
dan diagram.
Sebagai pendukung pada bagian hasil dan pembahasan. Penyajian
ide atau hasil penelitian dalam bentuk ilustrasi bisa lebih mengefisienkan
volume tulisan, karena tampilan sebuah ilustrasi adakalanya lebih
lengkap dan informatif daripada tampilan dalam bentuk narasi.
Ilustrasi harus memiliki judul dan berdiri sendiri serta diikuti perincian
eksperimen dalam legenda yang harus dapat dimengerti tanpa harus
membaca manuskrip.
Setiap kolom dari tabel harus memiliki tajuk (heading). Setiap
singkatan harus dijelaskan di legenda dan bawahnya diikuti dengan
keterangan/ sumber yang jelas.
Gambar harus disediakan dalam ukuran yang proporsional dan
beresolusi tinggi untuk penampilan terbaik dan tidak boleh direkayasa
untuk menonjolkan atau menghilangkan atau menambahkan objek.
Pengelompokan yang terdiri atas beberapa gambar harus dilakukan
secara jelas misalkan dengan membuat garis pembatas dan diuraikan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

dalam teks di legenda. Perubahan kontras, warna diperkenankan sejauh


tidak menghilangkan atau menambah informasi dari gambar asli yang
diperoleh dari hasil penelitian, dan gambar asli tersebut tetap ditampilkan.
Penggunaan tanda panah bila diperlukan untuk memperjelas bagian
tertentu. Pemakaian citra harus disebutkan tahun dan sumber produknya
dan gambar dari acuan harus disebutkan sumbernya.
Garis pada grafik harus secara jelas terlihat perbedaan satu dengan
yang lain apabila terdapat lebih dari satu kurva.
Foto dipilih dengan tekstur dan kontras yang jelas, sehingga dapat
menyajikan informasi selengkapnya (paling rendah 300 dpi).
Untuk keperluan pembuatan ilustrasi yang menggunakan perangkat
lunak (software) khusus, hendaknya perangkat yang dipakai harus legal
dan disebutkan namanya. Contohnya: peta hasil Mapinfo, Arcview, dan
lain-lain.
Penempatan Hasil dan Pembahasan dapat digabung atau dipisah secara
mandiri.
6 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian akhir suatu KTI yang diperoleh dari
hasil analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena
yang diteliti. Kesimpulan bukan tulisan ulang dari pembahasan dan juga
bukan ringkasan, melainkan penyampaian singkat dalam bentuk kalimat
utuh atau dalam bentuk butir-butir kesimpulan secara berurutan.
Kesimpulan khusus berasal dari analisis, sedangkan kesimpulan
umum adalah hasil generalisasi atau keterkaitan dengan fenomena
serupa di wilayah lain yang diacu dari publikasi terdahulu.
Kesimpulan harus menjawab pertanyaan dan permasalahan
penelitian. Pada produk peta, kesimpulan disampaikan pada keterangan
apabila ada pembahasan sebelumnya.
Segitiga konsistensi yang penting untuk dipenuhi (masalah - tujuan -
kesimpulan), sebagai upaya check dan recheck.
7 Saran (opsional)
Apabila diperlukan saran dapat berisi rekomendasi akademik, tindak
lanjut nyata, atau implikasi kebijakan atas kesimpulan yang diperoleh.
8 Ucapan Terima Kasih
Sebagai wujud penghargaan terhadap pihak-pihak yang terlibat
dalam penyusunan sebuah KTI atau dalam penelitian dan/atau
pengembangan. Pada bagian ini disebutkan siapa yang patut diberikan

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

ucapan terima kasih, baik secara organisasi/institusi, pemberi donor


ataupun individu.
9 Daftar Acuan
Daftar acuan disusun berdasarkan aturan setiap lembaga
penerbit/publikasi ilmiah dengan mengacu standar international atau
disesuaikan dengan gaya selingkung dari majalah ilmiah/jurnal terkait.
Dimungkinkan adanya perbedaan istilah atau cara, namun memiliki arti
yang sama.
Perbedaan cara penyusunan daftar acuan oleh masing-masing
lembaga penerbit/ publikasi ilmiah memiliki alasan tersendiri, antara lain
untuk mempermudah pencantuman, efisiensi ruangan tulisan hingga
efisiensi dan kemudahan pada penelusuran kembali melalui berbagai
cara. Secara filosofi, acuan harus memiliki telusuran yang jelas karena
sebagai tanggungjawab penulis terkait pengutipan.
Daftar acuan memiliki pengertian bahwa hanya yang diacu yang
dimasukkan di dalamnya. Kemutakhiran pustaka yang diacu oleh penulis
dapat dilihat dari tahun publikasi, dengan ketentuan umum paling lama
dalam kurun lima tahun terakhir, walaupun tergantung bidang
keilmuannya. Semakin banyak pustaka acuan mutakhir yang digunakan,
semakin tinggi pula tingkat kesesuaian objek penelitian terhadap kondisi
saat karya ilmiah ditulis.
Makin banyak daftar acuan primer seperti di majalah ilmiah
terakreditasi/internasional, akan makin bagus mutu tulisan. Terlalu banyak
kutipan dari tulisan sendiri dinilai kurang baik. Kutipan tulisan sendiri di
KTI dibatasi paling banyak 30% dari total jumlah kutipan (daftar acuan).
Sumber acuan berjumlah paling sedikit sepuluh dan acuan primer
dianjurkan paling sedikit 80 % dari total acuan.
Komunikasi pribadi (personal communication) dapat menjadi acuan,
tetapi tidak termasuk acuan primer dan tidak dicantumkan dalam daftar
acuan.
Format penulisan dengan indeks nama maupun angka/nomor
(numeric system) dapat diterima, tergantung kelaziman dan batasannya,
namun penulisan dengan pemberian nomor indeks merupakan yang
disarankan mengingat cara ini berdampak pada efisiensi halaman dan
kemudahan penelusuran tanpa harus terpaku pada urutan alfabetis.
Pada produk peta, bila ada acuannya harus dicantumkan pada
lembar keterangan.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Sebagian besar jurnal ilmiah internasional mengacu pada beberapa gaya


penulisan yang diterapkan oleh beberapa organisasi, antara lain sebagai
berikut:
0 American Psychological Association (APA), atau yang biasa disebut
gaya Harvard.
1 Modern Language Association (MLA).
2 Chicago Manual of Style (CMS), atau yang disebut gaya Turabian.
3 Council of Science Editor (CSE).
4 American Medical Association (AMA), International Commitee of
Medical Journal Editors (ICMJE), atau disebut gaya Vancouver.
Baik e-journal maupun bentuk publikasi lain menggunakan acuan versi
print/ hardcopy (lihat poin j) dan hyperlink apabila dimungkinkan.

Selain hal di atas, agar sebuah KTI lebih lengkap dapat memuat hal berikut:
0 Indeks:
0 Dalam sebuah penerbitan, ada beberapa Indeks, antara lain Indeks
kata kunci dan Indeks geografi. Indeks kata kunci merupakan daftar
kata kunci atau kata-kata penting yang dibahas dalam KTI. Indeks ini
diperlukan untuk memudahkan pembaca dalam mencari topik bahasan
melalui acuan nomor halaman dalam indeks.
1 Pada majalah ilmiah, indeks biasanya dibuat dalam nomor terakhir dari
satu volume terbitan.
1 Lampiran (appendix), kelengkapan ini diperkenankan apabila dalam hasil
dan pembahasan tidak dimungkinkan untuk dicantumkan.
2 Nomor, setiap halaman diberi penomoran agar memudahkan bagi
pembaca.
3 Monografi
Sistematika KTI yang disusun dalam format monografi secara umum
memiliki unsur-unsur yang sama dengan KTI dalam format makalah lengkap.
4 Komunikasi Pendek
Sistematika KTI yang disusun dalam format komunikasi pendek memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
0 judul;
1 nama dan alamat penulis;
2 abstrak;
3 pendahuluan;
4 metode;

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

5 hasil dan pembahasan;


6 ucapan terima kasih; dan
7 daftar acuan.

Penjelasan setiap unsur pada Komunikasi Pendek umumnya sama dengan


penjelasan pada KTI dalam format makalah lengkap, namun ada beberapa
perbedaan antara lain:
0 isi yang disampaikan lebih ringkas;
1 abstrak terbatas, maksimal seratus kata;
2 tidak mencantumkan kata kunci;
3 bahan dan metode bukan bagian yang terpisahkan, eksperimental prosedur
bisa saja dimasukkan ke dalam legenda dan catatan kaki;
4 hasil dan diskusi/pembahasan digabungkan menjadi satu bagian.
Beberapa bidang ilmu memiliki gaya penulisan masing-masing, antara lain
menggunakan subjudul atau tanpa subjudul, namun secara umum isi dari
suatu komunikasi pendek harus mengandung unsur-unsur tersebut diatas.
Apabila komunikasi pendek diterbitkan, maka pengelola majalah ilmiah
memberikan tanda/keterangan bahwa KTI tersebut merupakan komunikasi
pendek.
5 Kajian Kebijakan
Sistematika KTI yang dipublikasi dalam format Kajian Kebijakan memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
0 Judul
Judul ditulis sesuai dengan topik/kebijakan yang akan diulas. Ini
merupakan kesan pertama, yang dimaksudkan untuk mengundang/
mendorong pembaca agar lebih ingin mengetahui secara jelas isi dari
tulisan.
1 Nama Penulis
Penjelasan nama penulis sama dengan penjelasan KTI dalam format
makalah lengkap.
2 Ringkasan Eksekutif
Bagian ini ditulis secara singkat, satu sampai dengan dua paragraf agar
pembaca dapat memahami gambaran umum isi tulisan tanpa harus
membaca secara keseluruhan isi dari tulisan, ringkasan eksekutif meliputi
hal-hal sebagai berikut:
0 Penjelasan mengenai permasalahan/isu kebijakan;

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

1 Pernyataan mengapa kebijakan yang ada perlu untuk dikaji ulang dan
direvisi/diubah;
2 Rekomendasi untuk ditindaklanjuti.

3 Konteks/Hal Penting yang Menjadi Permasalahan


Konteks merupakan hal penting yang menjadi permasalahan.
Cakupannya adalah sebagai berikut:
0 Pernyataan yang jelas mengenai topik atau isu yang menjadi fokus;
1 Penjelasan singkat mengenai akar permasalahan/isu kebijakan;
2 Pernyataan singkat mengenai implikasi kebijakan.
4 Kritik/Komentar dari Kebijakan
Kritik/Komentar dari Kebijakan meliputi:
0 Penjelasan/pandangan singkat mengenai kebijakan yang
dipilih/diterapkan;
1 Ilustrasi mengapa dan bagaimana kebijakan yang dipilih/diterapkan
kurang tepat untuk diimplementasikan.
5 Rekomendasi
Rekomendasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
0 Penjelasan secara rinci langkah/pengukuran/ perhitungan yang
diperlukan untuk penerapan kebijakan.
1Bagian dari paragraf penutup yang menekankan kembali perlunya
adanya tindaklanjut.
6 Lampiran (opsional)
Lampiran diperlukan untuk mendukung tulisan yang dianggap tidak
cukup untuk dicantumkan pada bagian sebelumnya dan dianggap penting
untuk diketahui pembaca.
Lampiran dapat berupa data, hasil/ilustrasi perhitungan, tabel, gambar,
dan lain sebagainya.
7 Daftar Acuan
Daftar acuan merupakan sumber bacaan/referensi yang menjadi dasar
bagi penulisan kajian kebijakan. Selain itu, daftar acuan juga merupakan
bacaan yang direkomendasikan untuk diketahui lebih lanjut oleh pembaca
yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
6 Makalah Kebijakan
Sistematika KTI yang dipublikasi dalam format makalah kebijakan memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

0 Nama Instansi Penulis


Nama instansi ditulis sesuai dengan instansi tempat penulis bekerja,
tanpa perlu mencantumkan alamat.
1 Judul
Judul sesuai dengan topik/isu yang akan diangkat.

2 Nama Penulis
Penjelasan nama penulis sama dengan penjelasan KTI dalam format
makalah lengkap.
3 Ringkasan Eksekutif
Berisi komponen-komponen utama dalam makalah kebijakan dan
merupakan bagian yang menjelaskan kepada siapa/target pembaca, yaitu;
pengambil keputusan/kebijakan.
Ringkasan eksekutif minimal mencakup hal-hal sebagai berikut:
0 Suatu penjelasan/pernyataan dari kebijakan yang ada saat ini yang
terkait dengan makalah kebijakan yang ditulis;
1 Alasan untuk dilakukannya perubahan lebih dini;
2 Pilihan kebijakan yang harus dipertimbangkan;
3 Pro dan kontra dari setiap pilihan;
4 Rekomendasi tindakan;
5 Alasan memilih rekomendasi.
4 Latar Belakang
Latar belakang berisi hal-hal berikut:
0 Pernyataan tujuan, yang menyatakan mengapa pembuat keputusan
diminta mempertimbangkan kebijakan terkait saat ini;
1 Tinjauan atas kebijakan yang terkait, apa persepsi publik dan penilaian
atas efektivitas kebijakan terkait saat ini;
2 Pernyataan pentingnya perubahan dari situasi dan kondisi saat ini
dengan pendekatan baru yang sesuai kebutuhan.
5 Pembahasan
Hasil sintesis memuat hal-hal sebagai berikut:
0 Penjelasan alternatif pilihan kebijakan saat ini dengan memperhitungkan
dan menjelaskan setiap pilihan kebijakan;
1 Pro dan kontra atas pilihan kebijakan;
2 Identifikasi implikasi lainnya, seperti politik, ekonomi, keamanan, dan
lainnya untuk setiap pilihan yang harus dibandingkan dengan pilihan
lainnya dan juga dengan kebijakan terkait saat ini.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

6 Rekomendasi
Rekomendasi memuat hal-hal sebagai berikut:
0 Identifikasi pilihan yang akan direkomendasikan;
1 Penyampaian secara jelas argumen mengapa pilihan tersebut lebih baik
dari pada pilihan lain.

7 Implementasi
Implementasi berisi rekomendasi yang terperinci: langkah-langkah
spesifik tentang bagaimana dan kapan harus mengimplementasikan pilihan
kebijakan yang direkomendasikan.
8 Lampiran
Pada makalah kebijakan, lampiran memasukkan hal-hal yang penting
lainnya (apabila ada) seperti:
0 penjelasan catatan akhir, jika catatan akhir digunakan sebagai
penjelasan catatan kaki;
1 tabel, grafik, atau peta, jika tidak dapat dijelaskan pada pembahasan
sebelumnya;
2 bibliografi.

Pada makalah kebijakan penjelasan isi dan analisis meliputi hal-hal berikut:
0 Alternatif
Makalah kebijakan harus menyajikan beberapa alternatif kebijakan.
Pada umumnya terdapat tiga alternatif pilihan kebijakan. Setiap alternatif
dijelaskan secara objektif, temasuk pilihan status quo, meskipun terdapat
alternatif yang dijelaskan lebih tajam.
1 Analisis biaya-manfaat
Makalah kebijakan harus didasarkan pada analisis biaya-manfaat yang
jelas. Analisis ini dapat berbentuk kuantitatif atau kualitatif. Analisis biaya-
manfaat harus mempertimbangkan kelayakan implementasi: tidak hanya
dalam hal implikasi ekonomi atau strategis, tetapi juga dalam hal kelayakan
politik. Selain itu, analisis dampak juga tidak harus benar-benar sepihak.
2 Kriteria yang jelas
Penulis harus memberikan kriteria yang jelas untuk mengevaluasi
masalah yang dihadapi dan alternatif kebijakan untuk dipertimbangkan. Hal
ini akan melibatkan prioritas di antara berbagai nilai yang mungkin terjadi.
Trade-off adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan dari proses

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

kebijakan. Menentukan kriteria yang jelas dari awal akan sangat membantu
pengembangan analisis biaya-manfaat.
3 Prediksi yang jelas
Hasil apa yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif harus dijelaskan
secara spesifik dan terperinci. Penjelasan apa yang menjadi indikator yang
menunjukkan keberhasilan perlu juga diuraikan.

3 Komposisi dan Gaya Bahasa


0 Komposisi Bagian
Pembagian persentase setiap bagian tulisan dalam KTI harus rasional
dan proporsional.
1 Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam KTI adalah penerapan ragam bahasa ilmiah dengan
mengikuti kaidah penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

BAB IV ETIKA PENYUSUNAN KTI

Etika penyusunan KTI meliputi hal-hal sebagai berikut:


0 Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya
secara bertanggung jawab, cermat dan saksama.
1 Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya dan informasi
pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap
yang diperolehnya untuk disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali
dan sekali, tanpa mengenal publikasi duplikasi atau berganda atau diulang-
ulang.
2 Peneliti memberikan pengakuan melalui:
0 penyertaan sebagai penulis pendamping;
1 pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain; dan/atau
2 pernyataan ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penelitiannya dan secara nyata
mengikuti tahapan rancangan penelitian dimaksud serta mengikuti
dari dekat jalannya penelitian.
3 Meskipun hasil dari suatu kegiatan/penelitian merupakan sesuatu yang sangat
rumit, penulis/peneliti dapat menyampaikan dalam bentuk yang padat/ringkas,
tetapi tidak etis bila menyampaikan dalam bentuk yang sederhana/pendek.
Peneliti/penulis juga harus menampilkan seluruh informasi yang secara

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

langsung mendukung kegiatannya dan menyampaikan/ melaporkan seluruh


aspek yang mungkin akan sangat penting bagi penelitian lainnya.
4 Dalam melakukan atau menghasilkan suatu kegiatan/penelitian, penulis/peneliti
menjunjung tinggi nilai kejujuran, menghindari upaya plagiasi dan pemalsuan
informasi yang dapat mengakibatkan kerugian pada eksistensi penulis asli baik
secara profesi maupun materi dan juga dapat menghambat perkembangan ilmu
pengetahuan bahkan kondisi sosial dan ekonomi. Pemalsuan yang dimaksud
adalah penipuan dengan cara manipulasi data, informasi, dan hasil/kesimpulan
yang bertujuan untuk mengubah makna, interpretasi yang berbeda dengan
kondisi penelitian.
5 Penulis memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan/melaporkan bila
ada hal yang bertolak belakang dengan pandangannya. Bila ditemukan
kelemahan pada metode yang digunakan, maka harus disampaikan.
6 Kolaborasi antara pengajar atau peneliti senior dan siswa atau peneliti junior
harus mengikuti kriteria yang adil. Pengawas atau pimpinan instansi harus
memastikan bahwa mereka tidak memasukkan nama seseorang yang kurang
atau tidak sama sekali berkontribusi atau selain yang berpartisipasi dalam
pekerjaan/penelitian. Dalam ilmu pengetahuan, “penulis bayaran” merupakan
hal yang tidak etis dan tidak dapat diterima.
7 Seluruh penulis bertanggung jawab atas keakuratan dan kejujuran suatu
kegiatan/penelitian, baik penulis utama maupun pendamping dan juga
bertanggung jawab atas kontribusi masing-masing. Seluruh penulis harus dapat
menjelaskan kontribusinya masing-masing bila diperlukan.
8 Sebagai bentuk tanggung jawab penulis/peneliti terhadap hasil penelitian
dan/atau pengembangan yang dilakukan, KTI yang dipublikasikan harus dapat
dibuktikan dengan dokumentasi wujud nyata hasil dari penelitian dan/atau
pengembangan tersebut dan dapat diakses bagi pihak yang berkepentingan.
9 Seluruh penelitian harus dilakukan dengan standar prosedur dan etika baik
terhadap manusia maupun hewan.

BAB V PENUTUP

Pedoman ini merupakan upaya LIPI untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) Indonesia, terutama di lingkungan penelitian dan/atau
pengembangan (litbang). Pedoman ini menjadi standar minimal acuan bagi penulisan
sebuah karya tulis ilmiah (KTI). Untuk pengembangan di masa mendatang, saran

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

dan masukan masih diharapkan, meskipun LIPI senantiasa melakukan evaluasi dan
kajian untuk menyesuaikan kekinian ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta
sesuai kebutuhan pemangku kepentingan.

PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Lampiran 5.
Kasubbid. Diklat Fungsional Peneliti
PENYELENGGARA DIKLAT
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
PLT. Kepala Pusbindiklat Peneliti LIPI

Alpha Fadila JR, M.Pd.


087887587688
HYPERLINK
"http://www.google.com/url
?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sou
rce=web&cd=1&cad=rja&ua
ct=8&ved=0CB4QFjAA&url=
http%3A%2F Kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat
%2Fpusbindiklat.lipi.go.id
%2Fstaff%2Fdr-ir-husein-
avicenna-akil-m-sc
%2F&ei=E79-
VOedO4rfaNWhgPgM&usg=A
FQjCNERzrwFmkmMfH8ub3r
FscWh0RfqOQ&sig2=x0CI0fv
ApEMap14OpreqyQ&bvm=bv
.80642063,d.d2s" Retno
Wulandari, M.Si.
Ika Susanti, M.M.

PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

08129491145 Staf Penyelenggara


Kasubbid. Diklat Teknis & Kedinasan

Dra. Ratih Umi W. Yetvi Rosalita,


081219899542 0813880419

Sutrisno Heru Sukoco, S.Si.


082110993001

Yuni Rahayu P, S.Si. Yogtavia Indah


082223333776 0811959075

Nelson Naibaho
0878757355

PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

IT PUSBINDIKLAT
PENELITI - LIPI
Andri Agus R., S.Kom.
08999111527

Ijang Permana Sidik, S.Pd.Fadilah Akbar, A.Md.


HOT LINE SERVICE
081297313045 SARPRAS UMUM
081381165436
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
0811-1110-367

Koko Prabowo, S.Kom. Winda Resdieny, SIP.


08979189448 085220662208

PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Lampiran 7.
D
Denah Cibinong Science Center

0 Dari Bandara Soekarno Hatta:


0 Naik Damri Jurusan Cibinong, turun di Cibinong City Mall – naik angkot 08 turun Cibinong
Science Center LIPI - naik Ojek ke Pusbindiklat LIPI, atau langsung berkoordinasi dengan
travel elf untuk turun di Cibinong Science Center LIPI
1 Naik Damri Jurusan Bogor, turun di Citereup – naik angkot 08 turun ITC Cibinong-naik ojek
ke Cibinong Science Center LIPI, atau langsung naik ojeg dari Citereup

1 Dari Stasiun Gambir:


Naik Bajaj/ojek ke stasiun Juanda/stasiun Gondangdia - naik KRL Jurusan Bogor turun Stasiun
Bojong Gede – naik angkot 05 turun Bamboo Kuning – naik angkot 34 turun Daralon – naik
angkot 08 arah Bogor, turun Cibinong Science Center LIPI; atau langsung naik ojeg dari Stasiun
Bojong Gede turun Cibinong Science Center LIPI

2 Dari Terminal Kp. Rambutan:


Naik Bus Miniarta/Dedy S Putra, lewat Jl. Raya Bogor turun Cibinong Science Center LIPI

PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018

Catatan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

PA
GE
53

Anda mungkin juga menyukai