I. PENDAHULUAN
0 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
dipertegas kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), kompetensi yang harus dipenuhi oleh setiap
ASN, lebih khususnya jabatan fungsional terdiri atas tiga hal, yaitu kompetensi teknis,
manajerial, dan sosiokultural. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Gol III, disebutkan bahwa pemenuhan
kompetensi teknis bidang sesuai dengan jabatan fungsionalnya melalui suatu sistem
terintegrasi dengan Pelatihan dasar CPNS. Dalam masa percobaan 1 (satu) tahun
CPNS, hanya ada satu pendidikan dan pelatihan (pelatihan) terintegrasi yang telah
menggabungkan seluruh kebutuhan kompetensi jenjang jabatan CPNS, yaitu Pelatihan
Dasar CPNS.
Mengingat seleksi kebutuhan CPNS mulai tahun 2017 telah memasukkan
komponen Tes Kompetensi Bidang dan CPNS telah memenuhi syarat sesuai dengan
formasi jenjang jabatannya, sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Peneliti, LIPI
menyusun peraturan tersendiri untuk penyelenggaraan pelatihanpembentukan Jabatan
Fungsional Penelititereintegrasi dan terpisah dengan Pelatihan DasarCPNS.
Pelatihanpembentukan Jabatan Fungsional Peneliti memuat kurikulum kompetensi
substantif bidang tingkat dasar sebagai unsur pembentukan dan seminar laporan ilmiah
sebagai syarat dalam menduduki jabatan. Komposisi kurikulum dibangun dengan dasar
pengetahuan tentang pengembangan karier Jabatan Fungsional Peneliti, etika Peneliti
dan penelitian, dan penulisan laporan ilmiah didukung dengan kompetensi teknis
substantif kekhususan kelompok kegiatannya, untuk memenuhi kompetensi Peneliti Ahli
Pertama dan Peneliti Ahli Muda.
Peraturan Lembaga ini merupakan peraturan untuk menindaklanjuti ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS dan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III;
Pelatihan pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti membekali peserta tentang
etika Peneliti dan penelitian, pembinaan karier PNS Peneliti, sistematika laporan ilmiah,
penugasan laporan ilmiah, dan presentasinya sebagai prasyarat pengangkatan awal
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Jabatan Fungsional Peneliti. Pelatihan ini diharapkan peserta mampu menjalankan tugas
dan fungsinya. Pelaksanaa Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti
digabung dengan pelatihan dasar CPNS atau terpisah dari pelatihan dasar CPNS.
1 Tujuan Pelatihan
0 Standar Kompetensi Pelatihan
Setelah mengikuti Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti, peserta
mampu melakukan proses penelitian berdasarkan etika peneliti dan penelitian,
pembinaan karier peneliti, dan kaidah ilmiah yang berlaku sehingga dapat
menjalankan tugas dan fungsi sebagai Peneliti berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
1 Sasaran Pelatihan
0 Terlatihnya CPNS Peneliti yang mampu melaksanakan tugas dan fungsi
Jabatan Fungsional Peneliti sesuai jenjang jabatannya dengan menerapkan
etika Peneliti dan penelitian; dan
1 Terpenuhinya kompetensi dasar untuk menduduki Jabatan Fungsional
Peneliti sesuai kebutuhan bidang tugasnya.
2 Kompetensi Pelatihan
Setelah mengikuti Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti, peserta
mampu:
0 Menerapkan etika peneliti dan penelitian;
1 Menerapkan sistem karier PNS peneliti sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya;
2 Menerapkan sistematika laporan ilmiah;
3 Melaksanakan seminar laporan ilmiah; dan
4 Memahami program dan evaluasi Pelatihan Pembentukan Jabatan
Fungsional Peneliti.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
1 Tenaga Kediklatan
0 Fasilitator merupakan tenaga pelatihan yang terdiri atas: widyaiswara,
peneliti dan/atau profesional yang memiliki kesesuaian dengan kriteria sebagai
fasilitator yang ditetapkan oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Peneliti
LIPI dan secara periodik dapat diperbarui serta disesuaikan dengan kebutuhan
pelatihan.
1 Mentor merupakan atasan peserta/ketua kelompok/peneliti senior dalam
kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian. Apabila dalam suatu unit
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
EVALUASI PELATIHAN
0 Evaluasi Terhadap Peserta
Penilaian terhadap peserta dilakukan melalui seminar laporan ilmiah yang dilaksanaan
setelah implementasi penyusunan laporan ilmiah. Seminar laporan ilmiah meliputi:
0 Laporan Ilmiah (Bobot 60%) Penilaian dilakukan berdasarkan sistematika laporan
ilmiah sesuai dengan yang ditetapkan berdasarkan indikator penilaian yang meliputi
sistematika laporan dan substansi materi
1 Presentasi dan Wawancara (Bobot 40 %) Indikator penilaian meliputi teknik
presentasi dan argumentasi.
Penilaian dilakukan oleh penguji/coach, mentor, fasilitator dan sekretariat pelatihan.
Hal yang dinilai dalam seminar laporan ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Sistematika Penulisan: (Kesesuaian format/alur, konsistensi kalimat,
penggunaan kata)
2. Substansi Laporan Ilmiah :(Kedalaman materi/analisis, keterbaruan literatur,
kualitas dan kuantitas literatur, keterbacaan/ kemudahan dipahami )
3. Teknik Presentasi (Cara penyampaian; Pembukaan, isi, penutup: kejelasan
penyampaian, ketepatan waktu)
4. Argumentasi(Ketepatan menjawab pertanyaan, penerimaan terhadap
masukan/tidaklanjut)
Action plan merupakan nilai tambah dari penilaian tindaklanjut hasil dari kajian/laporan
ilmiah.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
A. Absensi
0 Peserta Diklat harus hadir di kelas 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
1 Peserta harus menandatangani daftar hadir (bukan paraf). Wajib absen
setiap pelajaran
0 Perijinan
0 Peserta diklat harus mengikuti seluruh kegiatan, kecuali karena alasan
tertentu atas ijin penyelenggara (PIC dan Kasubbid/Kabid Penyelenggaraan Diklat).
1 Ketidakhadiran peserta merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
dalam penilaian kelulusan Diklat.
2 Ijin diajukan dalam hal-hal yang sangat penting disertai tujuan dan alasan
yang jelas, logis dan jujur seperti sakit (harus disertai surat keterangan dokter),
dinas khusus, musibah yang menimpa diri dan atau keluarga yang memerlukan
kehadiran peserta yang bersangkutan.
3 Setiap ijin yang diajukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
4 Jumlah ketidakhadiran tersebut tidak boleh melebihi 5% dari keseluruhan
program.
1 Ketentuan Dalam Kelas
0 Peserta harus memakai name tag masing-masing selama pelajaran
berlangsung.
1 Dalam mengikuti pelajaran, peserta diharuskan menempati kursi sesuai
dengan papan nama masing-masing. Posisi Papan Nama Peserta ditentukan oleh
petugas piket kelas
2 Dilarang merokok di dalam ruangan diklat.
3 Dilarang mengaktifkan Handphone (HP) dan Laptop pada saat jam
pembelajaran dan bimbingan.
4 Dibentuk pengurus kelas pada saat pengarahan program yang terdiri dari
Ketua Kelas, Wakil Ketua Kelas, Sekretaris, dan lainnya.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
5 Pada acara pembukaan, penutupan, dan seminar Individu, peserta pria wajib
memakai dasi, wanita menyesuaikan, kemeja atas putih polos dan celana /rok
hitam polos (bukan jeans)
6 Untuk Belajar Harian, menggunakan pakaian kerja/batik, tidak
diperkenankan menggunakan kaos dan jeans.
7 Dibentuk Petugas Piket Harian yang bertugas untuk menghubungi
Penyelenggara dan Pengajar, berkaitan dengan pelajaran sesuai jadwal dan
kebutuhan kelas, misalnya daftar hadir peserta dan pengajar, menyampaikan
pengumuman-pengumuman dari penyelenggara, mengkoordinir foto copy modul
dan sebagainya.
8 Sebelum pelajaran dimulai Petugas Piket memimpin doa bersama dan
membacakan biodata pengajar.
D. Pelayanan Makan
0 Makan di ruang makan, dengan waktu yang telah ditentukan:
Pagi : 06.00 – 07.15 WIB
Siang : 12.15 – 13.15 WIB
Malam : 18.00 – 19.00 WIB
Di luar jam tersebut bila terjadi keterlambatan karena penugasan, harus ada
pemberitahuan kepada panitia dan atau petugas catering.
1 Menjaga dan memelihara kebersihan serta ketertiban di ruang makan.
2 Wajib berpakaian sopan, dilarang mengenakan celana pendek, rok pendek
(diatas lutut) sarung, daster dan sandal jepit.
3 Dilarang membawa peralatan makan dan atau minum ke luar ruang makan.
4 Wajib Meletakkan Piring dan Gelas kotor di tempat yang sudah disediakan
E. Asrama (Peserta/penghuni kamar diwajibkan) :
0 Menjaga barang-barang milik sendiri atau asrama yang ada di kamar dan di
lingkungan asrama, kehilangan barang menjadi tanggung jawab peserta/penghuni
kamar;
1 Menjaga kebersihan dan kerapihan kamar dan atau asrama;
2 Membuang sampah pada tempatnya serta mengeluarkan tempat sampah
setiap pagi hari;
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Lampiran 1.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Lampiran 2.
DESKRIPSI ORGANISASI
Penjelasan: Berisi tentang PROFIL. VISI, MISI, DAN NILAI ORGANISASI,
PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA mengacu kepada renstra
lembaga/intasi/unit/satkerdimana peserta bekerja.
BAB I PENDAHULUAN
0 LATAR BELAKANG
Penjelasan: Berisi tentang hal-hal yang melatarbelakangi mengapa dilakukan kajian
tersebut (State of the Art harus jelas), sehingga menjadi penting dan perlu untuk
dikaji.
1 TUJUAN DAN MANFAAT
Penjelasan: Berisi tentang tujuan dilakukannya kajian tersebut serta manfaat yang
akan diperoleh dari kajian tersebut baik untuk peserta pelatihan maupun untuk satuan
kerja/unit/instansi dimana peserta bekerja
2 RUANG LINGKUP
Penjelasan: Berisi tentang batasan/lingkup kajian sehingga lebih fokus, terukur dan
terarah.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
1 ANALISIS
Penjelasan: Berisi tentang penggunaan metode analisis/pisau analisis secara tepat
dan sesuai serta kemampuan menginterpretasikan secara substansi dari kajian ilmiah
dan pemahaman berbasis pengetahuan berdasarkan teori-teori dan literature yang
sudah dibangun.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Lampiran 3
BAB I PENDAHULUAN
0 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang makin cepat dapat dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari dengan ditandai perkembangan teknologi di setiap
sektor, baik di tingkat nasional maupun global. Hal itu tidak lepas dari peran
lembaga penelitian dan/atau pengembangan (litbang), baik pemerintah maupun
swasta, yang hasilnya dapat diwujudkan secara ilmiah ke dalam publikasi hasil
temuan dan dapat ditelusuri oleh masyarakat umum. Terdapat beragam bentuk
karya tulis ilmiah (KTI) yang merupakan produk dari lembaga litbang dan
lembaga pendidikan. Pada umumnya KTI yang dihasilkan oleh lembaga litbang
merupakan sarana publikasi bagi peneliti dan lembaga terkait dalam bentuk
buku ilmiah, bunga rampai, majalah ilmiah/jurnal, prosiding, dan lain-lain yang
isinya memuat antara lain: makalah lengkap, monografi, komunikasi pendek,
kajian kebijakan, dan makalah kebijakan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki sejarah dan
kompetensi dalam litbang dengan salah satu tugasnya sebagai instansi
pembina Jabatan Fungsional Peneliti. Kegiatan yang dilaksanakan berkaitan
dengan pembinaan dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan. Salah
satu bentuk kewenangan dan tanggung jawab pembinaan peneliti adalah
melakukan akreditasi majalah ilmiah yang diterbitkan dalam lingkup lembaga
litbang. Kualitas majalah ilmiah yang dinilai tersebut sangat dipengaruhi oleh
kualitas KTI yang dimuat di dalamnya.
Sebagai wujud tanggung jawab terhadap peningkatan publikasi hasil
litbang di Indonesia, LIPI berupaya menjaga keseragaman persepsi dan kualitas
isi atas KTI dengan memberikan pedoman penyusunan penulisan KTI, terutama
diperuntukkan bagi peneliti di unit litbang pemerintah. Pedoman KTI ini telah
dibahas dengan melibatkan tim penyusun yang profesional dan berpengalaman.
Selain itu, latar belakang keilmuan yang beragam juga menambah kedalaman
isi pedoman ini dengan harapan mampu mengakomodasi berbagai sudut
pandang. Untuk menampung aspirasi, saran, masukan dari pihak terkait, pada
semester pertama tahun 2012, telah dilakukan enam kali prasosialisasi dengan
peneliti dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yang
berada di sekitar Yogyakarta, Bandung, Cibinong (Jabodetabek) dan dengan
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Tim Panitia Penilai Majalah Ilmiah (P2MI) dan Tim Penilai Peneliti Pusat (TP3),
serta dengan jajaran pimpinan LIPI.
1 Tujuan dan Sasaran
0 Pedoman KTI bertujuan untuk memberikan acuan dalam penyusunan KTI
bagi peneliti.
1 Sasaran pedoman KTI adalah tersedianya standar minimal dalam hal
kaidah penulisan ilmiah dan terjadinya kesamaan persepsi dalam
menyusun KTI.
2 Pengertian
Dalam Peraturan Kepala LIPI ini yang dimaksud dengan:
0 Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang
dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang
dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah
ilmiah.
1 Kaidah Ilmiah adalah aturan baku dan berlaku umum yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan.
2 Wahana Publikasi adalah sarana yang digunakan untuk menerbitkan suatu
karya.
3 Media Cetak adalah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan
secara berkala.
4 Media Elektronik adalah sarana media massa yang mempergunakan alat-
alat elektronik modern yaitu jurnal elektronik dan buku elektronik.
5 Makalah Lengkap adalah tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis
dan sintesis data hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian,
dan pemikiran sistematis yang belum pernah ditulis dan dipublikasikan oleh
orang lain serta topik yang dibahas berupa topik baru yang menambah
informasi baru dan/atau memperkuat temuan/topik sebelumnya.
6 Monografi adalah KTI hasil litbang yang detail pada sebuah topik/subjek
dengan tingkat pembahasan yang mendalam dan/atau mengaitkan melalui
berbagai pendekatan keilmuan serta ditulis dalam satu format publikasi
yang cukup tebal, secara khusus dipublikasikan untuk satu topik tersebut,
biasanya sebagai “terbitan khusus yang berurut” dari suatu penerbit majalah
ilmiah/jurnal.
7 Komunikasi Pendek adalah KTI pendek yang memuat informasi penting dan
memiliki nilai ilmiah tinggi serta perlu segera diketahui oleh dunia litbang
atau dapat juga berupa laporan awal yang ringkas dan independen serta
berkontribusi secara signifikan dan relevan untuk dipublikasikan atau tulisan
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
0 Kaidah
Sumber data dan informasi ilmiah yang dijadikan dasar dalam penyusunan
KTI adalah tulisan yang mengandung data dan informasi yang memajukan iptek
serta ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
3 Daftar Isi
Bagian ini merupakan daftar kandungan sebuah buku yang dapat
ditelusuri hingga ke bagian halaman, mencakup daftar bagian bab atau
turunannya dari isi buku dan, apabila ada, daftar pendukung lainnya,
seperti daftar tabel, gambar, dan ilustrasi pada halaman sampul sampai
dengan halaman penutup buku.
4 Pendahuluan
Bagian ini mengandung ungkapan dari penulis untuk menjelaskan
apa yang terkandung dalam buku tersebut dan latar belakang pendekatan
atas topik yang ditulis, selain untuk menjelaskan alur bagian buku (bab)
yang terkandung serta bagaimana pembaca menggunakannya.
5 Batang Tubuh
Bagian ini berisi keseluruhan topik yang dibicarakan, dengan
diuraikan secara runut dalam bentuk tulisan per bagian bab dan subbab
serta bagian-bagian kecil bab lainnya yang disertai dengan berbagai
format ilustrasi pendukung. Struktur dari setiap bab atau turunannya
mencerminkan jumlah informasi yang disajikan oleh penulis, jumlah suatu
perbandingan yang dibuat, baik di antara maupun di dalam setiap bab
atau turunannya dan tingkat kepentingan pengungkapan dari setiap topik
di dalam struktur bab badan isi buku. Tidak ada susunan yang baku
mengenai pembagian bab atau turunannya, tetapi harus ada urutan isi
tulisan serta hubungan antarbab atau turunannya. Penggunaan bahasa
berupa ragam bahasa ilmiah dengan sumber isi yang dapat dengan
mudah ditelusuri sumber aslinya. Oleh sebab itu, format penulisan isi
buku dapat berupa suatu karya tulis yang secara langsung menuliskan
sumber sitasinya (dalam bentuk nama penulis atau nomor urut penulis)
atau rangkuman terakhir di bagian Daftar Pustaka. Seorang anggota
editor atau profesi lain yang serumpun dapat juga menjadi penulis
sekaligus sepanjang bahwa dewan editor beranggotakan cukup banyak,
sehingga mampu mengkaji keilmiahan kandungan buku dengan baik dan
profesional.
6 Ucapan Penghargaan (opsional)
Apabila ucapan penghargaan akan ditampilkan, isinya
mengungkapkan penghargaan penulis terhadap berbagai pihak: individu,
lembaga, narasumber atau lainnya yang dianggap berkontribusi positif
selama proses penulisan dan penerbitan buku. Bagian ini juga memuat
daftar narasumber sebagai pemegang hak cipta atas berbagai macam
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
4 Metode
Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai berikut:
0 Penjelasan metode didasarkan karakteristik keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian yang
mutakhir. Penyajian metode memerlukan acuan pustaka, apabila
sudah pernah dipublikasikan sebelumnya dan hal ini mencerminkan
seberapa valid metode yang digunakan;
1 Penjelasan mencakup bahan dan peralatan serta metode yang
digunakan (termasuk alat analisis);
2 Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang dilakukan, meliputi:
0 penentuan/penetapan parameter/peubah;
1 metode pengumpulan data (sampling method);
2 metode pengolahan dan analisis data.
3 Uraian mencantumkan rumusan matematis, sehingga hasil
numeriknya dapat divalidasi. Untuk rumus dan bahan yang telah
baku tidak perlu dijelaskan ulang, hanya dicantumkan sumber
acuannya. Metode yang mengacu pada orang lain juga tidak perlu
ditulis ulang, hanya disebutkan sumbernya, kecuali apabila ada
modifikasi, perlu ada penjelasan.
4 Penjelasan metode cukup terperinci, sehingga metode penelitian
yang digunakan dapat diulangi (repeatability).
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Selain hal di atas, agar sebuah KTI lebih lengkap dapat memuat hal berikut:
0 Indeks:
0 Dalam sebuah penerbitan, ada beberapa Indeks, antara lain Indeks
kata kunci dan Indeks geografi. Indeks kata kunci merupakan daftar
kata kunci atau kata-kata penting yang dibahas dalam KTI. Indeks ini
diperlukan untuk memudahkan pembaca dalam mencari topik bahasan
melalui acuan nomor halaman dalam indeks.
1 Pada majalah ilmiah, indeks biasanya dibuat dalam nomor terakhir dari
satu volume terbitan.
1 Lampiran (appendix), kelengkapan ini diperkenankan apabila dalam hasil
dan pembahasan tidak dimungkinkan untuk dicantumkan.
2 Nomor, setiap halaman diberi penomoran agar memudahkan bagi
pembaca.
3 Monografi
Sistematika KTI yang disusun dalam format monografi secara umum
memiliki unsur-unsur yang sama dengan KTI dalam format makalah lengkap.
4 Komunikasi Pendek
Sistematika KTI yang disusun dalam format komunikasi pendek memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
0 judul;
1 nama dan alamat penulis;
2 abstrak;
3 pendahuluan;
4 metode;
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
1 Pernyataan mengapa kebijakan yang ada perlu untuk dikaji ulang dan
direvisi/diubah;
2 Rekomendasi untuk ditindaklanjuti.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
2 Nama Penulis
Penjelasan nama penulis sama dengan penjelasan KTI dalam format
makalah lengkap.
3 Ringkasan Eksekutif
Berisi komponen-komponen utama dalam makalah kebijakan dan
merupakan bagian yang menjelaskan kepada siapa/target pembaca, yaitu;
pengambil keputusan/kebijakan.
Ringkasan eksekutif minimal mencakup hal-hal sebagai berikut:
0 Suatu penjelasan/pernyataan dari kebijakan yang ada saat ini yang
terkait dengan makalah kebijakan yang ditulis;
1 Alasan untuk dilakukannya perubahan lebih dini;
2 Pilihan kebijakan yang harus dipertimbangkan;
3 Pro dan kontra dari setiap pilihan;
4 Rekomendasi tindakan;
5 Alasan memilih rekomendasi.
4 Latar Belakang
Latar belakang berisi hal-hal berikut:
0 Pernyataan tujuan, yang menyatakan mengapa pembuat keputusan
diminta mempertimbangkan kebijakan terkait saat ini;
1 Tinjauan atas kebijakan yang terkait, apa persepsi publik dan penilaian
atas efektivitas kebijakan terkait saat ini;
2 Pernyataan pentingnya perubahan dari situasi dan kondisi saat ini
dengan pendekatan baru yang sesuai kebutuhan.
5 Pembahasan
Hasil sintesis memuat hal-hal sebagai berikut:
0 Penjelasan alternatif pilihan kebijakan saat ini dengan memperhitungkan
dan menjelaskan setiap pilihan kebijakan;
1 Pro dan kontra atas pilihan kebijakan;
2 Identifikasi implikasi lainnya, seperti politik, ekonomi, keamanan, dan
lainnya untuk setiap pilihan yang harus dibandingkan dengan pilihan
lainnya dan juga dengan kebijakan terkait saat ini.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
6 Rekomendasi
Rekomendasi memuat hal-hal sebagai berikut:
0 Identifikasi pilihan yang akan direkomendasikan;
1 Penyampaian secara jelas argumen mengapa pilihan tersebut lebih baik
dari pada pilihan lain.
7 Implementasi
Implementasi berisi rekomendasi yang terperinci: langkah-langkah
spesifik tentang bagaimana dan kapan harus mengimplementasikan pilihan
kebijakan yang direkomendasikan.
8 Lampiran
Pada makalah kebijakan, lampiran memasukkan hal-hal yang penting
lainnya (apabila ada) seperti:
0 penjelasan catatan akhir, jika catatan akhir digunakan sebagai
penjelasan catatan kaki;
1 tabel, grafik, atau peta, jika tidak dapat dijelaskan pada pembahasan
sebelumnya;
2 bibliografi.
Pada makalah kebijakan penjelasan isi dan analisis meliputi hal-hal berikut:
0 Alternatif
Makalah kebijakan harus menyajikan beberapa alternatif kebijakan.
Pada umumnya terdapat tiga alternatif pilihan kebijakan. Setiap alternatif
dijelaskan secara objektif, temasuk pilihan status quo, meskipun terdapat
alternatif yang dijelaskan lebih tajam.
1 Analisis biaya-manfaat
Makalah kebijakan harus didasarkan pada analisis biaya-manfaat yang
jelas. Analisis ini dapat berbentuk kuantitatif atau kualitatif. Analisis biaya-
manfaat harus mempertimbangkan kelayakan implementasi: tidak hanya
dalam hal implikasi ekonomi atau strategis, tetapi juga dalam hal kelayakan
politik. Selain itu, analisis dampak juga tidak harus benar-benar sepihak.
2 Kriteria yang jelas
Penulis harus memberikan kriteria yang jelas untuk mengevaluasi
masalah yang dihadapi dan alternatif kebijakan untuk dipertimbangkan. Hal
ini akan melibatkan prioritas di antara berbagai nilai yang mungkin terjadi.
Trade-off adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan dari proses
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
kebijakan. Menentukan kriteria yang jelas dari awal akan sangat membantu
pengembangan analisis biaya-manfaat.
3 Prediksi yang jelas
Hasil apa yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif harus dijelaskan
secara spesifik dan terperinci. Penjelasan apa yang menjadi indikator yang
menunjukkan keberhasilan perlu juga diuraikan.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
BAB V PENUTUP
Pedoman ini merupakan upaya LIPI untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) Indonesia, terutama di lingkungan penelitian dan/atau
pengembangan (litbang). Pedoman ini menjadi standar minimal acuan bagi penulisan
sebuah karya tulis ilmiah (KTI). Untuk pengembangan di masa mendatang, saran
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
dan masukan masih diharapkan, meskipun LIPI senantiasa melakukan evaluasi dan
kajian untuk menyesuaikan kekinian ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta
sesuai kebutuhan pemangku kepentingan.
PA
GE
47
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Lampiran 5.
Kasubbid. Diklat Fungsional Peneliti
PENYELENGGARA DIKLAT
PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI
PLT. Kepala Pusbindiklat Peneliti LIPI
PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Nelson Naibaho
0878757355
PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
IT PUSBINDIKLAT
PENELITI - LIPI
Andri Agus R., S.Kom.
08999111527
PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Lampiran 7.
D
Denah Cibinong Science Center
PA
GE
Panduan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2018
Catatan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
PA
GE
53