Anda di halaman 1dari 14

1

TUGAS KERAMIK
Proses Pembentukan Keramik
(Glass Forming dan Perlakuan Panas Forming)

Disusun oleh :
Ramadhan Putra

(03121405010)

Prastowo Nursubarjo

(03121405009)

Febry Wibowo

(03121405051)

M.Shendy Trias P.

(03121405053)

Dosen Pembibing :
Ir. H. Fusito, MT.

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, karunia, dan rahmatnya, Makalah ini dapat diselesaikan. Penulisan
makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk lulus mata
kuliah Keramik Teknik Mesin pada Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak tugas
ini akan sangat sulit untuk dibuat. Tugas ini dibuat dengan sejujur-jujurnya dan
anggota kelompok membuatnya dengan konstribusi yang sama besar. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Ir. H. Fusito, MT Dosen mata kuliah Keramik
2. Orang Tua dan seluruh keluargaku
3. Teman-teman
Penulis berharap kajian yang telah di sajikan dalam makalah ini akan
bermanfaat bagi masyarakat luas dan dapat menjadi salah satu referensi bagi
mahasiswa yang relevan.
Palembang, 20 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii

BAB 1

PENDAHULUAN......................................................................

1
1.1 Latar Belakang.......................................................................
1
1.2 Permasalahan.........................................................................
1
1.3 Tujuan....................................................................................
2
1.4 Manfaat..................................................................................
2
BAB 2

PEMBAHASAN.........................................................................

3
2.1 Keramik.................................................................................
3
2.2 Proses Pembentukan Keramik...............................................
3
2.2.1 Preparasi Serbuk.......................................................
3
2.2.2 Pembentukan Keramik..............................................
4
2.2.3 Pengeringan...............................................................
5
2.2.4 Pembakaran/Sintering...............................................
5

2.3 Proses Pembentukan Keramik Metode Glass Forming.........


5
2.3.1 Presing.......................................................................
5
2.3.2 Blowing.....................................................................
5
2.3.3 Fiber Glass................................................................
7
2.4 Perlakuan Panas Forming......................................................
8
2.4.1 Annealing..................................................................
8
2.4.2 Tempering.................................................................
8
BAB 3

KESIMPULAN..........................................................................

9
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai seorang mahasiswa teknik, salah satu pekerjaan yang harus kita
lakukan adalah menentukan atau memilih kapasitas mesin (energi, gaya, torsi)
serta perkakas dan peralatan yang akan digunakan. Selain itu kemapuan untuk
memahami proses pembentukan dari suatu material sangat diperlukan untuk dapat
memperoleh hasil produk sesuai dengan keinginan.
Dengan kata lain kita harus mengetahui proses-proses apa saja yang
diperlukan dalam pembentukan keramik dan tujuan dari proses-proses itu
dilakukan. Sehingga kita dapat menentukan proses apa saja yang cocok dilakukan
ke material supaya produk yang dihasilkan nanti dapat sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan. Dalam setiap kegiatan produksi, proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk memerlukan lebih dari satu tahap dan memiliki lebih
dari satu cara atau metode.
Salah satu metode pembentukan keramik adalah glass forming dan
perlakuan panas forming. Diamana dalam glass forming maupun perlakuakan
panas forming memiliki tahap-tahap yang akan mempengarui produk hasil
produksi. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memahami seriap tahapan
tersebut. Sehingga proses produksi dapat menghasilkan produk dengan kualiatas
yang diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu keramik?
2. Bagaimana proses pembentukan keramik?
3. Apa proses pembentukan glass forming dan perlakukan panas forming ?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian keramik.
2. Memahami proses pembentukan keramik.
3. Memahami apa itu proses glass forming dan perlakukan panas forming.

1.4 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui tentang keramik.
2. Kita dapat mengerti proses-proses pembentukan keramik.
3. Dapat mengetahui proses glass forming dan perlakukan panas forming.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1

Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya

suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Menurut
kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu
hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar,
seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua
keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup
semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh
struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat
keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara
umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi
konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh,
keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik
dibanding kekuatan tariknya.
2.2

Proses Pembentukan Keramik

2.2.1 Preparasi serbuk


Untuk membuat bentonit dan limbah padat pulp menjadi serbuk atau dengan
kata lain memisahkan butiran kasar menjadi butiran halus dalam ukuran mesh,
diperlukan alat penggiling dan juga alat ayakan. pemisahan buitran yang
dilakukan terlebih dahulu butiran dikeringkan. Butiran yang kering kemudian
digiling dan diayak dan diperoleh butiran halus, kemudian dicampurkan dengan
air sehingga dapat dibuat menjadi bahan keramik.

2.2.2 Pembentukan Keramik


Pembentukan keramik dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
a) Die Pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga membentuk bubuk, lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan ke dalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat. Metode
inilah yang digunakan peneliti untuk membuat keramik dari bahan baku bentonit.
Metode ini umumnya digunakan dalam pembuatan ubin, keramik elektronik atau
produk dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah.
b) Ruber Mold Pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebut rubber mold pressing karena dalam pembuatannya ini menggunakan
sarung yang terbuat dari karet. Bubuk dimasukkan ke dalam sarung karet
kemudian dibentuk dalam cetakan hidrostatis.
c) Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan. Metode ini
biasa digunakan untuk membuat pipa saluran, pipa reactor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap.
d) Slip Casting
Metode ini dilakukakn untuk memperkeras suspensi dengan air dan cairan
lainnya, dituang ke dalam plestere berpori, air akan diserap dari daerak kontak
kedalam cetakan dan lapisan lempung yang kuat terbentuk.
e) Injection Molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan. Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks. (Debora. 2008)

2.2.3 Pengeringan
Sampel keramik yang telah dibentuk dari butiran, akan dikeringkan pada
ruang dengan suhu ruangan. Pengeringan akan mempengaruhi produk akhir dari
keramik. Pengeringan bahan harus dikrontol dengan baik. Pengeringan sample
keramik berguna untuk mengurangi resiko keretakan. Akan tetapi proses
keretakan yang terjadi pada saat pengeringan dapat disebabkan butiran yang
dicampur tidak homogen, dan menyebabkan pengeringannya tidak merata disetiap
bagian-bagian ataupun permukaan sample keramik. Kelebihan air pada saat
pembentukan keramik seringkali juga menjadi masalah pada proses pengeringan
sample keramik.
2.2.4 Pembakaran/Sintering
Sintering adalah proses perlakuan termal untuk menghasilkan ikatan antar
partikel sehingga koheren dimana struktur padat yang terbentuk didominasi oleh
mekanisme perpindahan massa yang terjadi pada skala atomic. Transport massa
berupa gerakan atomic yang menghasilkan energi permukaan serbuk. Energi
permukaan serbuk berbanding lurus dengan luas permukaannya. Karenanya
partikel halus, dengan luas spesifik yang tinggi, memiliki energi permukaan yang
lebih tinggi karena memiliki tingkat energi yang tinggi.
2.3

Proses Pembentukan Keramik Metode Glass Forming

2.3.1 Pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga membentuk bubuk lalu
akan ditekan sampai bentuk padat yang cukup kuat.
2.3.2 Blowing
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produkproduk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi
dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding
adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme
cetakan dan peniupan. Dengan kata lain blowing ada lah teknik pembentukan
dengan cara ditekan menggnakan tekanan gas.

Pada proses blowing ini terdapat 2 jenis, yaitu


1. Press dan Blowing
Pada jenis ini proses yang berlangsung adalah pemberian tekanan kepada
material keramik pada cetakan sementara yang kemudian dimasukan ke cetakan
yang diinginkan lalu diberi terkanan dengan memasukan udara atau gas. Jenis ini
hanya cocok untuk pembentukan produk dengan kontainer besar.

Gambar 2.1 Tahapan Proses Press dan Blowing


2. Blowing dan Blowing
Pada jenis ini proses yang berlangsung adalah pemberian tekanan dengan
udara atau gas kepada material keramik pada cetakan sementara yang kemudian
dimasukan ke cetakan yang diinginkan lalu diberi terkanan dengan memasukan
udara atau gas lagi. Jenis ini hanya cocok untuk pembentukan produk dengan
kontainer kecil.

Gambar 2.2 Proses Blowing dan Blowing

2.3.3 Fiber Glass


Produk fiber glass terbagi menjadi 2, yaitu:
- Serat glass untuk thermal insulation, acoustical insulation, dan saringan udara,
bentuk seperti wool yang berserat.
- Filamen kontinu (panjang) untuk fiber reinforced plastics, benang tekstil, dan
fiber optik.
Metode produksi dari proses fiber glass sendiri ada 2 macam yaitu:
- Centrifugal Spraying (untuk pembuatan glass wool) : Cairan glass mengalir ke
penampang putar dengan banyak celah di sekelilingnya. Gaya sentrifugal
menyebabkan glass mengalir melalui lubang utk menjadi serat massal sebagai
material isolasi termal dan akustik.
- Drawing Filament kontinu : Untuk fiber glass kontinu berdiameter kecil (batas
ukuran terkecil sekitar 0,0025 mm) diproduksi dengan drawing (menarik)
bentangan cairan glass melalui celah/ lubang kecil pada pelat panas yang terbuat
dari paduan platinum. Setiap fiber dari celah digabungkan ke spool untuk di lapisi
pelumas atau bahan kimia pelindung.

Gambar 2.3 Gambar dari kontinu Fiber Glass

2.4

Perlakuan Panas Forming

2.4.1 Annealing
Annealing berfungsi untuk mengurangi dan menghilangkan tegangan dalam
yang umumnya terjadi pada glass setelah forming. Annealing berupa pemanasan
glass ke temperatur yang diinginkan (sekitar 500 C), didiamkan beberapa saat
untuk menghilangkan tegangan dan gradien temperatur, serta secara perlahan
didinginkan hingga temperatur ruangan. Lama proses Annealing tergantung
ketebalan glass. Annealing pada pabrik glass modern menggunakan tungku seperti
lorong (disebut Lehrs), dimana produk mengalir perlahan melalui hot chamber di
atas konveyor.
2.4.2 Tempering
Produk dari hasil tempering disebut tempered glass. Tujuan dilakukan
tempering untuk menghilangkan internal stress. Prosesnya dengan memanaskan
glass pada temperatur di atas annealing hingga kondisi plastis, kemudian diikuti
quenching permukaan (menggunakan udara bertekanan). Ketika permukaan
dingin, mereka akan mengeras pada saat sisi dalam masih plastis. Ketika sisi
dalam berangsur dingin maka permukaan luar yang keras tertekan. Sehingga glass
lebih tahan terhadap tegangan tekan (compressive stresses) dari pada tegangan
tarik (tensile stresses ).
Contoh aplikasi untuk jendela gedung tinggi, pintu kaca. Kaca depan mobil
menggunakan annealing glass 2 (dua) lembar berpenyekat polimer transparan.

BAB 3
KESIMPULAN

1. Keramik adalah suatu benda yang dibentuk dari tanah liat (bentonit)
yang telah mengalami proses pembakaran.
2. Proses pembentukan keramik secara umum terdiri dari tahap

Preparasi Serbuk: yaitu mebuat bahan dasar menjadi serbuk

Pembentukan seperti : Die Pressing, Ruber Mold Pressing, Extrusion


Molding, Slip Casting, dan Injection Molding.

Pengeringan

Pembakaran/Sintering

3. Proses pembentukan keramik metode glass forming antara lain:

Pressing

Blowing

Fiber Glass

4. Glass forming ini cocok digunakan untuk memproduksi benda yang


memiliki dinding yang tipis seperti botol, lampu dan lain sebagainya.
5. Perlakuan panas forming memiliki beberapa tipe, seperti

Annealing

Tempering

6. Perlakukan panas forming digunakan untuk meningkatkan kuliatas


produk, seperti annealing dilakukan untuk menghilangkan stress
dipermukaan sedangkan tempering dilakukan untuk menghilangkan
stress internal produk.

10

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
http://zack92aria.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-keramik.html
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35662/4/Chapter%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Blow_molding
http://docplayer.info/storage/17/148327/148327.pdf

Anda mungkin juga menyukai