Anda di halaman 1dari 2

Eki Dwi Juliansyah Putra

13117123

Tube Mill pada Proses Pembuatan Semen

Penggilingan material mentah (raw material) merupakan salah satu proses yang
dilakukan dalam pembuatan semen. Dalam proses ini, klinker (bahan utama semen) digiling
bersama dengan gypsum dan bahan tambahan lain seperti fly ash, trass, batu kapur, dan slag.
Terdapat dua jenis mesin penggiling dalam permbuatan semen, yaitu tube mill dan vertical mill.
Tube mill merupakan jenis mesin penggiling yang berbentuk silinder dengan posisi horizontal
yang di dalamnya terdapat bola baja dengan diameter yang bervariasi sebagai media
penggilingan.
Tube mill memiliki rasio ukuran panjang L berbanding diameter penampang D yang
bervariasi bergantung pada jumlah ruang di dalamnya yaitu L/D=1,5 untuk satu ruang, L/D=3
untuk dua ruang, L/D=4,5 untuk tiga ruang. Untuk tube mill yang besar memiliki ukuran panjang
14 meter dan diameter penampang 4,6 meter serta membutuhkan daya 4,5 MW. Umumnya
digunakan tube mill dengan dua ruang. Ruang pertama untuk penggilingan kasar dan ruang
kedua untuk penggilingan halus yang keduanya dipisahkan oleh diafragma. Di dalam tube mill
juga terdapat liner yang berfungsi untuk melindungi permukaan bagian dalam mill dari
tumbukan, mengangkat bola baja untuk memberikan tumbukan dan penggerusan pada material,
dan untuk menahan posisi material agar mudah ditumbuk.
Material yang berukuran besar masuk ke dalam ruang pertama kemudian ditumbuk oleh
bola baja berdiameter 50-90 mm. Tumbukan ini terjadi karena bola baja terangkat akibat tube
mill yang berputar. Material yang cukup kecil akan masuk ke ruang kedua melalui diafragma,
sementara yang ukurannya masih besar akan ditumbuk lagi. Di ruang kedua material mengalami
Eki Dwi Juliansyah Putra
13117123
penggerusan dengan bola baja berukuran 12-50 mm hingga didapatkan material berukuran
sekitar 90 mikron. Material yang lebih halus ini akan menuju silo penyimpanan semen
sedangkan yang masih kasar akan dihaluskan kembali di tube mill. Jumlah material dalam tube
mill harus dijaga agar tidak terjadi overload yang dapat mengurangi efisiensi penggilingan.
Kenaikan temperatur yang terlalu tinggi akibat tumbukan yang terjadi dalam tube mill harus
dicegah dengan mill venting dan water spray. Temperatur yang terlalu tinggi menyebabkan
gypsum terhidrasi.
Perawatan pada tube mill menjadi penting karena mill merupakan proses penting dalam
pembuatan semen sehingga apabila terjadi kerusakan akan menghambat industry semen tersebut.
Salah satu tahap perawatan tube mill adalah pengecekan pada slot diafragma. Pengecekan ini
dilakukan karena pada diafragma bisa terjadi penyumbatan oleh media penggilingan yang
berukuran kecil sehingga mempengaruhi perpindahan raw material dari ruang pertama ke ruang
kedua. Oleh karena itu dilakukan pembersihan pada slot diafragma dengan cara dipahat atau
digouging. Selain diafragma, pengecekan juga dilakukan pada liner. Liner harus diganti apabila
mengalami keretakan. Baut pada liner juga harus dicek, apabila mengalami kelonggaran harus
dikencangkan kembali atau diganti dengan baut lain. Setelah pengecekan selesai dilakukan, tube
mill harus dijalankan untuk memastikan mill dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai