Anda di halaman 1dari 29

PLTA CIRATA

ABDUL FAAD
AHMAD WARIS MAULANA
DIANA INDRIASTUTI
JERIMIAS LENAHATU
RARA DWI NOVIARTI
SITI NURLAELA ALFIYANI
WOWO AFIEFTURAHMAN

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Menghasilkan listrik dengan daya terpasang


1008 MW.
Menghemat devisa (bahan bakar minyak)
sebesar 428.000 ton pertahun.
Meningkatkan keandalan penyediaan air waduk
Jati Luhur untuk air minum dan irigasi.
Memacu perkembangan industri/perekonomian.
Mengembangkan
usaha
perikanan
dan
pariwisata.
transportasi air.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata


Permasalahan yang Sedang Dihadapi dan Amdal dari
PLTA Cirata

Sektor Perikanan
jumlah sedimen hasil sisa pakan ikan yang mengendap di
dasar waduk, penggunaan Styrofoam yang merupakan
bahan sulit terurai Sebagai pelampung jala ikan
Sektor Pariwisata
pencemaran terhadap tanah yang ditimbulkan oleh
sampah padat berbau busuk dan nampak kotor seperti
sisa-sisa makanan bentuk bungkus makanan dan
sebagainya yang dilakukan oleh pengunjung yang tidak
mengindahkan kebersihan.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Sektor Pertanian
penggunaan pupuk dan pestisida oleh petani
juga dapat mempengaruhi kualitas air pada
waduk. Apabila air di waduk sedang pasang,
maka pupuk dan pestisida yang digunakan
oleh petani akan terbawa ke waduk dan
mengkontaminasi air
Alih Fungi Hutan
Pembukaan lahan yang dilakukan warga
disekitar waduk untuk menjadi lahan pertanian
menyebabkan tingkat erosi menigkat

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Kapasitas terpasang : 1.008 MW.


Energi per tahun
: 1.428 GWH
Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) : 4.119 km2
Luas Waduk : 6.200 Ha.
Bendungan

tinggi 135 m
panjang puncak 453 m
isi bendungan 3,9 juta m3.

Terowongan tekan

jumlah 4 buah
diameter 10m
panjang 640 m.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Pipa pesat
: jumlah 8 buah, diameter
5,2 m, panjang 202 m.
Turbin : jumlah 8 unit, kapasitas 129.000
kW/unit, putaran 187,5 rpm,
head
112,5, debit maksimum tiap
unit
135 m3/detik.
Generator
: jumlah 8 unit, kapasitas
140.000
kVA / unit.
Trafo
: jumlah 4 unit, kapasitas
280.000
kVA / unit

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Tipe : Francis, Vertical Shaft


Produksi : VOEST-ALPINE
Rate Net Head : 106,8 m
Rated Output : 129,6 MW
Kecepatan : 187,5 rpm
Debit pada kondisi diatas : 132,5 m3/s
Run away speed : 400 rpm
Spiral Case inlet diameter : 4300 mm
Draft Tube outlet diameter
: 6400 rpm

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Diameter Runner : Dth = 3400 m


Jumlah Runner Blade : z = 16
Jumlah Guide Vane : z = 24
Bukaan maksimum Guide Vane : 260 mm
Ketinggian Guide Vane : 980 mm
Jumlah Servomotor
:2
Tekanan normal operasi guide vane : 55 kg/cm2
Tekanan oli minimum guide vane : 38,5 kg/cm2
Langkah servomotor : 440 mm
Diameter piston servomotor : 400 mm

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata


PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru,
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian
PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan
dianugerahi curah hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata
merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Mode operasi local manual, yaitu sistem


pengoperasian yang dilakukan oleh operator
secara manual dari panel unit kontrol Power house
Mode operasi local auto, yaitu sistem
pengoperasian yaitu dilakukan oleh operator
secara automatic dari panel unit kontrol di ruang
Power House.
Mode operasi remote, yaitu sistem pengoperasian
yang komputerisasi d imana unit dioperasikan dari
control desk di ruang kontol Switchy ard yang
berjarak sekitar 2 Km dari lokasi pembangkit listrik

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata


Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban
puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi
LFC (Load Frequency Control), dimana memiliki fasilitas line charging bila
sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke
jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Dalam proses produksi energi listrik, PLTA Cirata memanfaatkan


air sebagai energi primer dari sungai Citarum yang memiliki
debit air cukup besar dan ditampung di waduk cirata
Kemudian dialirkan melalui pintu air (water intake) sedangkan
pengaturan air dilakukan dari pusat pengendalian bendungan
(dam control center)
Selanjutnya masuk kedalam terowongan tekan (headrace
tunnel)
Sebelum memasuki pipa pesat (penstock) air melewati tangki
pendatar (surge tank) yang berfungsi sebagai pengaman pipa
pesat apabila terjadi tekanan mendadak atau tekanan kejut
saat katup utama (inlet valve) ditutup seketika
Setelah katup utama dibuka, air masuk kedalam rumah siput
(spiral case)

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Air yang bergerak deras memutar turbine dan keluar


melalui pipa lepas (tail race)
Selanjutnya dibuang ke saluran pembuangan
Poros turbin yang berputar tersebut berputar
menggerkkan generator sehingga menghasilkan
energi listrik dengan tegangan 16,5 kV disalurkan
ke trafo utama (main transformer)
Pada trafo utama listrik tersebut dinaikkan
tegangannya menjadi tegangan ekstra tinggi 500 kV
di GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Cirata
Selanjutnya ke gardu induk (GITET) dan disalurkan
ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali 500 kV

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata


Power house bawah tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 235 meter, lebar 35 meter,
tinggi 49 meter, menjadikan power house PLTA cirata sebagai bangunan bawah tanah terbesar
di indonesia. Suasana didalam powerhouse sangat lembab dan panas. Suasana siang hari atau
malam hari tiada berbeda didalam powerhouse, karena sinar matahari tidak pernah bisa
mencapai ruangan tersebut. Dinding-dindingnya penuh dengan mur dan baut dengan ukuran
yang sangat besar. Mur dan baut ini adalah penahan dinding dari tekanan air waduk yang
pastinya sangat tinggi.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Berdasarkan PLANT dan LAYOUT di lapangan, waduk cirata


memenuhi 3 tipe bendungan:
1. Bendungan sebagai Waduk
2. Bendung Pengelak
3. Bendung
Waduk cirata dapat memenuhi 3 tipe bendungan karena
dipengaruhi beberapa faktor sesuai data teknis waduk, antara lain:
1. Terdapat DAS dengan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) =
4.119 km2
2. Terdapat Luas Waduk
: 6.200 Ha.
3. Adanya Bendungan: tinggi 135 m, panjang puncak 453 m, isi
bendungan 3,9 juta m3.
4. Adanya Terowongan tekan : jumlah 4 buah, diameter 10 m,
panjang 640 m.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Menurut penggunaannya, Waduk cirata termasuk


kedalam tipe waduk Eka-Guna (Single Purpose
Plant) sebagai waduk yang dibuat untuk
menghasilkan tenaga/daya untuk kebutuhan PLTA.
Berdasarkan tipe turbin yang digunakan dan
besarnya debit pada waduk, waduk cirata
tergolong kedalam PLTA bertekanan sedang
dengan penggunaan turbin Francis.
Waduk cirata tergolong juga ke dalam tipe Run Off
River Plant berdasarkan supply airnya karena
mempunya debit stabil (besar).

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Turbin Hidrolik adalah mesin yang dapat


merubah energi air menjadi energi mekanik.
Pada umumnya turbin hidrolik modern dibagi
menjadi 2 jenis turbin, yaitu : Turbin Impuls dan
turbin Reaksi.
waduk tenaga air cirata merupakan tipe turbin
francis yang merupakan salah satu jenis tipe
turbin reaksi. turbin francis, yaitu air mengalir
ke rotor dengan arah radial dan keluar dengan
arah aksial. Dan turbin reaksi adalah turbin
yang bekerja karena adanya perbedaan
tekanan.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Keuntungan yang menyolok dari jenis turbin waduk cirata (Turbin


Reaksi):
1. Letak Turbin Reaksi bisa lebih leluasa (tidak begitu terikat).
2. Turbin Reaksi settingnya tidak merupakan soal, sedang Turbin
Impuls (misal : Turbin Pelton), turbin harus dipasang diatas muka
air belakang.

Pipa Hisap / Draft Tube


Untuk tipe jenis turbin Francis yang digunakan pada PLTA Cirata
memakai Pipa Hisap / Draft Tube, yang merupakan pipa tertutup
yang dibuat dibelakang pancaran turbin reaksi untuk menambah
daya sehingga dapat memperbesar Heff dan mengambil kembali
energi yang hilang akibat kecepatan air keluar dari turbin
tersebut.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

PLTA Aliran sungai langsung dengan kolam tando


Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka
atau tertutup dengan disaring terlebih dahulu dan
ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk :
Mengendapkan pasir
Mengendapkan lumpur
Sebagai reservoir
Air dari kolam tersebut dialirkan melalui pipa pesat
menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga
listrik. Kolam tando dilengkapi dengan beberapa
pintu air gunanya untuk pengisian / pengosongan bila
kolam tando diadakan pemeliharaan.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Kolam pasir yang digunakan pada waduk cirata adalah


tipe buchi. Kolam pasir dengan sistem pengurasannya
pada waktu - waktu tertentu (discontinue). Jadi selama
operasi pintu pengurasan ditutup. Hanya jika akan
menguras diambil waktu dimana muatannya minimum
(malam hari), yaitu pada saat debit air (Q) yang
dibutuhkan kecil, sehingga debit air ( Q ) tetap dapat
dilayani melalui saluran kisar. Type ini lazim dipakai di
Indonesia
Pada kolam pasir tipe ini Pembersihannya harus secara
kontinue agar pasir yang mengendap tidak terlalu tebal
(compaction). Waktu pembersihan 1 bulan sekali atau 2
bulan sekali. Metode pengurasan dengan 2 cara yaitu
dengan mesin atau tradisional.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Kisi-kisi atau trash-rack adalah suatu


bangunan air untuk menahan dan atau
menyaring
kotoran-kotoran
yang
terbawa oleh aliran air seperti ikan,
sampah atau daun-daun dan batangbatang kayu dan sebagainya, agar
supaya tidak masuk kedalam bangunan
intake/pipa pesat karena dapat merusak
sekat penghantar ( guide vanes ) pada
turbin reaksi dan runner blade dari turbin
Francis atau nozzle dari turbin Impuls.

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

Perawatan PLTA cirata dibagi mmenjadi 2 jenis, yaitu


Maintenance Preventif yaitu pemeliharaan secara rutin
dengan visual pemeriksaan dan pengecekan tanpa
pengukuran besaran. Pelaksanaan preventif dilakukan satu
bulan sekali oleh petugas preventif meliputi pemeriksaan
dan pengecekan keadaan fisik peralatan, pemeriksaan
parameter, serta kebersihan peralatan dan area.
Maintenance Inspection yaitu pemeliharaan secara periodik
tahunan dengan bongkar pasang peralatan untuk
mengetahui tanda-tanda peralatan mulai akan rusak dalam
hal ini ditekankan pada pengujian dan kalibrasi karakteristik
relay proteksi. Pelaksanaaan inspeksi pemeliharaan
dilakukan secara periodik yaitu setiap satu tahun sekali
oleh tim Inspection (Senior Teknisi Relay Proteksi).

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata

PLTA Cirata mempunyai 2 jenis alat proteksi (relay) sebagai


pengaman jaringan listriknya, yaitu
relay electromechanic induction disc mempunyai piringan
metalik (disk) yang terbuat dari tembaga atau alumunium
yang dapat berputar diantara celah-celah elektromagnet.
Relay ini tidak dapat digunakan untuk tegangan searah (DC)
dan cara kerja relay ini dipengaruhi oleh frekuensi sehingga
memakan waktu yang lama untuk men-reset (reset time).
DRS merupakan relay berteknologi digital dengan perangkat
keras berupa card module kode DRS-VE. Set dan perangkat
lunak berupa program khusus untuk sistem produksi yang
tersimpan pada EPROM card module. Relay ini dapat
menggunakan tegangan DC dan waktu resetnya relatif cepat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai