PEMBAHASAN
4.1 Umum
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok merupakan salah satu unit pada
Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling, PT. Indonesia Power. PLTA Bengkok yang
terletak di daerah Dago di tengah kota Bandung mulai beroperasi pada tahun 1928.
berkapasitas 3.15 kW yang terdiri dari tiga unit pembangkit masing-masing 1.05 kW.
PLTA Bengkok terletak sekitar 1800 m di sebelah ilir dari PLTA Dago yang berkapasitas
1x700 kW.
Menurut sejarah listrik nasional, PLTA Bengkok Dago merupakan salah satu
pembangkit yang tergabung dalam LWB (Lands Waterkracht Beriven) yang merupakan
salah satu perusahaan listrik negara yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1927, yang
kemudian pada tanggal 27 Oktober 1945 diambil alih oleh Bangsa Indonesia.
Utara Kota Bandung dengan membuat Bendungan Bantarawi. Sebelum air yang
digunakan sebagai bahan utama penghasil listrik dapat digunakan, air mentah yang
berasal dari sungai harus melewati Kolam Pengendap Bantarawi dan Kolam Pengendap
Pakar pengendap yang berkapasitas 30.000 m3 dan mempunyai luas 10.000 m2.
Setelah melalui kolam pengendap untuk menghilangkan lumpur dan tanah serta
sampah yang ada saat air diambil langsung dari sungai, air dialirkan melalui pipa
Penstock sepanjang 870 m dengan diameter 120 cm menuju power house. Debit aliran
air pada pipa pesat adalah 3,5 m3/det dengan tinggi jatuh (Head) sebesar 104 m.
Sebelum masuk ke Power House pipa Penstock tersebut dibuat cabang 3 dengan pipa
seperti pada saat pertama kali beroperasi sejak hampir seratus tahun lalu. Mulai dari
mesin-mesin utama seperti turbin, generator, transformator dan inlet valve hingga
sistem kontrol serta bangunan yang ada masih dijaga keasliannya. Hal ini juga bertujuan
untuk menjadikan PLTA Bengkok sebagai situs sejarah tentang pengelolaan listrik di
Indonesia pada awal-awal tersedianya tenaga listrik di kota Bandung serta sebagai PLTA
tertua dan pertama yang memasok listrik di kota Bandung dengan layanan pertamanya
adalah wilayah Dago, kawasan ITB, Kawasan Asia-Afrika, Kawasan Setia Budhi,
Kasawan Ledeng hingga ke Lembang. Saat ini listrik yang dihasilkan oleh PLTA
Bengkok telah tergabung dalam interkoneksi jaringan yang ada di daerah Jawa Barat
terdiri atas:
2. Main Gate atau Pintu Utama tempat air masuk menuju kolam
pengendapan
3. Waduk atau kolam yang berfungsi sebagai tempat menampung air sungai
ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak
ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat
yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1
apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan
peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat
(penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa
kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja
listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian
utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit
oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang
kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic
Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu
poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut
kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu tegangan
8. Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasal dari turbin
Air sungai merupakan salah satu potensi alam yang cukup besar yang
Cikapundung dengan jumlah debit air yang cukup besar dibendung oleh
Bendungan Bantarawi yang kemudian dialirkan menuju waduk atau kolam
memisahkan air dengan tanah dan lumpur serta sampah yang terbawa dari aliran
menjadi energi kinetik. Pada ujung pipa pesat dipasang Katup Utama (Main
Inlet Valve) untuk mengalirkan air ke turbin. Katup utama akan ditutup otomatis
turbin.
Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi kinetik)
(sudu tetap) akan mendorong sudu jalan/runner yang terpasang pada turbin .
memiliki kapasitas daya sebesar 1,05 kW Tenaga listrik yang dihasilkan oleh
generator, tegangannya masih rendah yaitu sebesar 6 kV. Oleh karena itu,
maka tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikkan dengan Trafo Utama menjadi
utamanya apabila terjadi banjir maka kelebihan air tersebut akan dibuang
Tirtawening.
PLTA Bengkok telah beroperasi sejak tahun 1928 dan selama itu
ke sungai.
4.4.1 Waterway
Merupakan sistem siklus air dimulai dari pintu air yang berada di
terintegrasi, dimulai dari resrevoir yang menyimpan energi potensial air dari
tempat yang lebih tinggi. Selanjutnya terdapat intake gate yang berfungsi
sebagai pintu air mengalirkan air ke headrace tunnel, air yang diam bergerak
menuju tempat yang lebih rendah. Terjadi perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik, pada satu tunnel dibagi menjadi dua saluran, sebelum cabang
tersebut terdapat saluran peredam tekanan balik yang terbuka ke atas yang
bernama surge tank yang memiliki fungsi untuk menahan tekanan balik yang
berasal dari bawah. Hal ini terjadi ketika pintu air pada cabang penstock pertama
kali dibuka dan inlet valve yang tertutup akan mengakibatkan benturan yang
tidak ada saluran peredam (surge tank) maka sistem akan pecah karena tidak
menurun lalu saluran menjadi datar kembali. Setelah itu air menuju inlet valve
yang digerakkan dengan hidrolik SAC dan kembali menggunakan berat dari
bandul pemberat, selain itu terdapat saluran by pass dari sebelum inlet valve dan
setelah inlet valve dikarenakan karena tekanan kedua bagian tersebut berbeda
cukup jauh, sehingga tekananya perlu disamakan terlebih dahulu sebelum inlet
valve dibuka agar mencegah terjadinya kerusakan. Setelah itu air menuju guide
fan yang merupakan pengontrol buka tutup runner pada spiral case, kontrol ini
diperlukan untuk menjaga agar putaran turbin tetap pada 187,5 rpm dikarenakan
beban selalu dinamis berubah sesuai jaringan. Air yang telah diarahkan masuk
menuju spiral case, saluran yang mirip cangkan keong yang masuk secara tegak
lurus turbin dan keluar sejajar dengan turbin. Air lalu menuju Draft Tube yang
media pendinginan, air yang dipakai berasal dari draft tube. Ditarik
menggunakan pompa CWP (Cooling Water Plan) yang setiap turbin terdapat dua
unit pompa yang diparalel, sementara hanya satu pompa yang dipakai secara
efektif. Tujuanya adalah unit cadangan bila salah satu pompa terdapat masalah
maka unit turbin masih dapat bekerja. Setelah pompa terdapat dua filter yang
makro filter dan yang kedua merupakan CBM filter (mikro). Kemudian dua jalur
Setelah itu saluran air dibagi empat menuju empat bagian turbin yang
Thrustbearing Oil Cooler, Governoor Oil Cooler, dan Turbin Oil Cooler. Pada
setiap bagian tedapat bagian pemindah panas, sebagai contoh pada turbin
terdapat radiator yang cara kerjanya kebalikan dari radiator mobil. Udara panas
dua saluran yang dikontakan yaitu oli panas dari equipment dan air dingin
dari CWP. Sehingga suhu pelumasan dari setiap bagian unit dapat terjaga,
udara sehingga setiap terowongan udara terbagi dua menjadi dua saluran yang
tiap saluran terdapat 1 blower. Tetapi saat operasi, hanya 4 unit blower yang
aktif sementar 4 lainnya adalah cadangan jika salah satu blower utama
terjadi kerusakan. Dari blower udara dihubungkan menuju pressure tank utama
yang bertekanan 70 bar. Pressure tank utama tersebut menyuplai 4 sistem, yaitu:
1.Inlet valve pressure tank
3.Brake
4.Maintenance Seal
yang dipakai sebagai contoh, untuk menggerakan hidrolik atau cervo. Tapi
unit harus tetap berjalan. Oleh karena itu dibutuhkan penyimpan energi tekan di
dalam pressure tank. Dikarenakan oli tidak dapat menyimpan energi tekan
maka di dalam pressure tank terdapat udara sebagai penimpan energi tekan.
Perbandingan udara dan oli harus dijaga pada perbandingan tertentu agar kerja
dari oli terjaga. Udara pada pressure tank dapat ditekan (compressible)
sehingga walaupun penyuplai tekanan mati, energi tekanan pada udara dapat
memberi energi tekan pada oli sehingga oli masih dapat tetap bekerja.
independen untuk sistem pneumatik untuk menekan rem. Ketika unit dimatikan,
penurunan putaran dari 187,5 menuju 30 rpm akan berlangsung cepat, sementara
dari 30 rpm menuju 0 rpm akan memakan waktu yang cukup lama, sehingga
udara tekan digunakan untuk menekan seal agar mencegah kebocoran air dari
turbin. Tetapi karena penggunaannya sangat berbahaya dan terletak tepat di atas
Peralatan Proteksi pada PT. PJB UP Bengkok terdiri dari 2 jenis alat
dengan perangkat keras berupa cardmodule kode DRS-VE Set dan perangkat
lunak berupa program khusus untuk sistem proteksi yang tersimpan pada
EPROM card module. Relay ini dapat menggunakan tegangan DC dan waktu
resetnya relatif cepat. Alat proteksi jenis DRS ini digunakan untuk sistem
mempunyai piringan metalik (disk) yang terbuat dari tembaga atau alumunium
yang dapat berputar diantara celah – celah elektromagnet. Relay ini tidak dapat
digunakan untuk tegangan searah (DC) dan cara kerja relay ini dipengaruhi oleh
frekuensi sehingga memakan waktu yang lama untuk men-reset (reset time) .
konvensional.