Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

Pemodelan Rangkaian
1. Sistem Seri

Sistem seri berarti kedua


A B komponen harus bekerja
untuk sistem sukses.

Probabilitas untuk sistem dengan 2 komponen (bukan fungsi waktu)


RS = RARB dan QS = 1 – RA RB
= 1 – (1 – QA) (1 – QB)
= QA + QB – (QA QB)

untuk sistem dengan n-komponen


n n
RS =  Ri
i 1
QS = 1 -  Ri
i 1
Probabilitas untuk sistem dengan 2 komponen (fungsi waktu)

RS (t )  RA (t ) . RB (t )  e  At e  B t
 e ( A  B )t

untuk sistem dengan n-komponen


 n 
RS (t )  exp   i t ) 
 i 1 

 n 
exp   i t   exp(et )
 i 1 
n
contoh e   i
i 1
Contoh 1
Suatu sistem terdiri dari 10 komponen identik, dimana semuanya
harus bekerja untuk sistem sukses. Berapa keandalan sistem bila
tiap komponen mempunyai keandalan 0,95
RS = 0,95¹º = 0,5987

Contoh 2
Dua komponen seri sistem terdiri dari komponen identik masing-
masing mempunyai keandalan 0,99. Hitung ketidak andalan sistem.
Qs = 1 – 0,99² = 0,0199 Atau Qs = 0,01 + 0,01 – (0,01 x 0,01)
= 0,0199

Contoh 3
Suatu perencanaan sistem membutuhkan 200 komponen identik
terhubung secara seri. Jika keandalan sistem diharuskan tidak kurang
dari 0,99, Berapakah keandalan minimum dari masing-masing
komponen ?
0,99 = R²ºº R = ( 0,99)¹/²ºº R = 0,99995
Contoh 4
Suatu rangkaian elektronik terdiri dari :
 6 transistor masing-masing mempunyai indeks kegagalan 1,0x10-6
kegagalan/jam
 4 dioda masing-masing mempunyai indeks kegagalan 0,5x10-6
kegagalan/jam
 3 kapasitor masing-masing mempunyai indeks kegagalan 0,2x10-6
kegagalan/jam
 10 resistor masing-masing mempunyai indeks kegagalan 5,0x10-6
kegagalan/jam
 2 saklar masing-masing mempunyai indeks kegagalan 2,0x10-6
kegagalan/jam

Misalkan semua pengawatan dianggap 100 % andal dan semua


komponen harus beroperasi untuk system sukses, hitung indeks
kegagalan ekivalen dari rangkaian elektronik tersebut dan
Probabilitas rangkaian elektronik tersebut beroperasi dengan baik
pada 1000 jam dan 10.000 jam
λe = 6 x (1,0 x 10-6 ) + 4 x (0,5 x 10-6) + 3 x (0,2 x 10-6 ) + 10 x (5,0 x10-6 )
+ 2 x (2,0 x 10-6 )
= 6,26 x 10-5 kegagalan/jam

Rs (1000) = exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 )


= 0,9393

Rs (10.000) = exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 )


= 0,5347

Qs (t) = 1 – Rs (t)
Qs (1000) = 1 – 0,9393
= 0.0707

Qs (10.000) = 1 – 0,5347
= 0.4653
2. Sistem paralel

Sebuah sistem paralel berarti bahwa


A
sedikitnya satu komponen harus bekerja
untuk sistem sukses, sebuah sistem
yang redundant
B

Probabilitas untuk sistem dengan 2 komponen (bukan fungsi waktu)


RP = 1 - QAQB dan QP = QAQB
= 1 – ( 1 - RA ) ( 1 - RB )
= RA + RB - RARB
n n
QP   Qi dan RP  1   Qi Untuk sistem n-komponen
i 1 i 1

 
n n
QP (t )   Qi (t )   1  eit Untuk probabilitas fungsi waktu
i 1 i 1
Contoh 5
Suatu sistem terdiri dari 4 komponen terhubung secara paralel,
masing-masing komponen mempunyai keandalan 0,99 ; 0,95 ; 0,98
dan 0,97. Berapakah keandalan dan ketidakandalan sistem ?
n
Qp =  Qi
i 1

Qp = (1 – 0,99) (1 – 0,95) (1 – 0,98) (1 – 0,97) = 3 x (10)-7


n

RP = 1 -  Qi
i 1
= 1 - 3 x (10)-7 = 0,9999997

Contoh 6
Suatu sistem direncanakan mempunyai keandalan keseluruhan
0,999. Berapakah jumlah komponen minimum yang harus terhubung
secara paralel bila keandalan individu masing-masing komponen
adalah 0,7

( 1 – 0,999 ) = ( 1 – 0,7 )n Karena jumlah komponen harus bilangan


0,001 = 0,3n integer ( bulat ), maka jumlah komponen
n = 5,74 minimum adalah 6.
Contoh 7
Suatu komponen mempunyai keandalan 0,8. Hitung pengaruh
keandalan sistem keseluruhan dengan bertambahnya komponen ini
terhubung secara paralel ?
Nilai keandalan sistem dapat dilihat pada tabel 1 untuk sistem yang
mempunyai 1 sampai dengan 6 komponen terhubung secara paralel.
Persentase keandalan kompararif didifinisikan sebagai perubahan
keandalan (dalam persentase) terhadap keandalan komponen tunggal.
Tabel 1 Keandalan untuk contoh 7
Jumlah Keandalan Peningkatan Persentase
Komponen sistem keandalan keandalan komperatif
1 0,800000 - -
2 0,960000 0,160000 20.00
3 0,992000 0,032000 24.00
4 0,998400 0,006400 24.80
5 0,999680 0,001280 24,96
6 0,999936 0,000256 24,99
Contoh 8
Sama dengan contoh 4, hitung probabilitas rangkaian elektronik
tersebut jika :
a) dua rangkaian identik diparalelkan
b) tiga rangkaian identik diparalelkan

a) Dari contoh 4
λi = 6,26 x 10-5 kegagalan/jam
Rp (1000) = exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 ) + exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 )
- exp ( -2 x 6,26 x 10-5 x 1000 ) = 0,9963
Rp(10.000) = exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 ) + exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 )
- exp ( -2 x 6,26 x 10-5 x 10.000 ) = 0,7835
Hasil ini dapat juga dihitung dengan menggunakan nilai RS dan QS
yang dihitung pada contoh 4 Misalnya
Rp(10.000) = 1 – Qs(10.000) Qs(10.000)
= 1 – 0,46532
= 0,7835
b) Rp (1000) = 1 - [ 1 – exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 )]3 = 0.9998
Rp (10.000) = 1 - [ 1 – exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 )]3 = 0.8993
altenatif
Rp (10.000) = 1 – QS3(10.000) = 1 – 0,46533 = 0,8993

3. Waktu Rata-rata Kegagalan ( Mean Time To Failure )



E (t )  m  t
0
f (t ) dt


 dR (t ) 
 0   dt  dt
t


   t dR (t )
0

  tR (t )  
0   R(t ) dt
0

  R  t  dt
0
a). Sistem seri ( distribusi eksponensial)

m   RS (t ) dt
0

 n 
  exp   i t  dt
0  i 1 
1 1 1
 n  
1  2   n e

i 1
i

b). Sistem Paralel ( distribusi eksponensial)


Sistem 2 komponen

m=  R p (t) dt
0

= [ e-λ1t + e-λ2t – e -(λ1+-λ2) t ] dt



= [ - (1/ λ1) e-λ1t - (1/ λ2) e-λ2t + 1/( λ1+ λ2) e-(λ1+-λ2) t ]
0

= 1/ λ1 + 1/ λ2 - 1/( λ1+ λ2)


Sistem n-komponen

1 1 1  1 1 1 
m     
    
 1 2 n   1  2 1  3 i   j 
 1 1 1 
    

 1  2  3 1  2  4 i   j  k 
1
 (1)n 1 n
 i
i 1
4. Sistem Seri/Paralel
Sistem seri/paralel bisa diselesaikan dengan menggunakan konsep
pada sub-bab 1 dan 2, jadi sistem bisa disederhanakan secara
berurutan dengan menggunakan persamaan untuk sistem seri dan
paralel, untuk keduanya fungsi waktu dan tidak fungsi waktu.

1 2 3

Sistem seri/paralel

4 5 6

Sistem diatas bisa dievaluasi dengan menyederhanakan (1,2,3) ke


sebuah komponen ekivalen 7, (4,5,6) ke sebuah komponen ekivalen 8,
dan (7,8) memberikan keandalan sistem.

Jadi R7 = R1R2R3 ; R8 = R4R5R6


R(sistem) = 1 - (1 – R7) (1 – R8)
= R1R2R3 + R4R5R6 - R1R2R3R4R5R6
Jika R = 0.9, maka R7 = 0.729, R8 = 0.729 R(sistem) = 0.927
Contoh 9
Cari persamaan umum keandalan sistem seperti terlihat pada gambar
dibawah ini dan hitung keandalan sistem bila semua komponen
mempunyai keandalan 0,9

1 2 3 4
Gambar Diagram keandalan contoh 9
5 6 7 8

Gabungkan komponen seri 1 – 4 menjadi komponen ekivalen 9


Gabungkan komponen seri 5 – 8 menjadi komponen ekivalen 10
Gabungkan komponen ekivalen paralel 9 dan 10 menjadi komponen
ekivalen 11 yang merepresentasikan keandalan sistem secara
keseluruhan

9
11

10
Jika R1, R2, . . . , R8 adalah keandalan dari komponen 1, 2, . . . , 8 maka :
R9 = R1R2R3R4 R10 = R5R6R7R8
R11 = 1 – ( 1 - R9 )( 1 - R10 )
= R9 + R10 - R9 R10
= R 1 R2 R3 R4 + R5 R6 R7 R8 - R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8
Untuk Ri = 0,9
R11 = 0,94 + 0,94 - 0,98 = 0,8817

Contoh 10
Cari persamaan umum ketidak andalan sistem seperti terlihat pada
gambar dibawah ini dan hitung ketidak andalan sistem bila semua
komponen mempunyai keandalan 0,8

3
1 2
4 Gambar Diagram keandalan
untuk contoh 10

5
1 2 6
7
8
5
5
Reduksi pertama Reduksi kedua Reduksi ketiga
Gabungkan komponen paralel 3 – 4 menjadi komponen ekivalen 6
Gabungkan komponen 1, 2, 6 menjadi komponen ekivalen 7
Gabungkan komponen 5 dan 7 menjadi komponen ekivalen 8 yang
merepresentasikan keandalan sistem secara keseluruhan.
Jika R1, . . R5 dan Q1, . . . Q5 adalah keandalan dan ketidakandalan dari
komponen 1, . . . 5, maka :
Q 6 = Q 3 Q4
Q7 = 1 – ( 1 – Q1 )( 1 – Q2 )( 1 – Q6 )
= Q1 + Q2 + Q6 - Q1Q2 – Q2Q6 – Q6Q1 + Q1 Q2 Q6
Q8 = Q5 (Q1 + Q2 + Q3Q4 - Q1Q2 – Q2Q3Q4 – Q3Q4Q1 + Q1 Q2 Q3Q4)
Untuk Ri = 0,8 dan Qi = 0,2 maka Q8 = 0,07712 Atau
R6 = R 3 + R4 – R3 R4 R 7 = R 1R 2R 6
R 8 = R 5 + R 7 – R 5R 7
= R5 + R1R2(R3 + R4 – R3 R4) – R5 R1R2(R3 + R4 – R3 R4)
Untuk Ri = 0,8 ; R8 = 0,92288 atau Q8 = 1 – 0,92288 = 0,07712
5. Sistem Partial Redundant
Jika bagian dari sistem terdiri dari serangkaian komponen redundant
secara partial, penyederhanaan rangkaian masih bisa digunakan
tetapi persamaan seri/paralel harus diganti dengan konsep distribusi
binomial
1

2 Gambar 4.8 Sistem partial redundant

Asumsikan 2 dari 3 komponen harus bekerja untuk system sukses.


Jika semua komponen identik, dengan distribusi binomial memperoleh:
Re = R3 + 3 R2Q dan Qe = 3RQ2 + Q3

Jika semua komponen tidak identik maka:


Re = R1R2R3 + R1R2Q3 + R1Q2R3 + Q1R2R3
Qe = Q1Q2R3 + Q1R2Q3 + R1Q2Q3 + Q1Q2Q3
Contoh 11
Cari persamaan umum ketidak andalan sistem seperti terlihat pada
gambar dibawah ini dan hitung ketidak andalan sistem bila semua
komponen mempunyai keandalan 0,8.
Catatan : salah satu dari komponen 2 atau 3 harus bekerja untuk
sistem sukses dan dua dari komponen 4, 5, 6 harus bekerja untuk
sistem sukses.
4
2
1
5 Gambar Diagram keandalan
3 contoh 11
6

Gabungkan komponen paralel 2 dan 3 menjadi komponen ekivalen 8


Gabungkan komponen paralel 4, 5, 6 menjadi komponen ekivalen 9
Gabungkan komponen 1 dan komponen ekivalen 8 dan 9 menjadi
komponen ekivalen 10
Gabungkan komponen ekivalen 10 dan komponen 7 menjadi
komponen ekivalen 11
1 8 9 10
11
7 7

Reduksi pertama Reduksi kedua Reduksi ketiga

Jika R1, . . R7 dan Q1, . . . Q7 adalah keandalan dan ketidak andalan dari
komponen 1, . . . 7, maka :
Q8 = Q2 Q3 R10 = R1 R8 R9
Q11 = Q10 Q7 = Q7 (1 - R1 R8 R9 ) = Q7 (1 – R1(1 - Q2 Q3) R9)
= Q7 (1 – R1 R9 + R1 R9 Q2 Q3 )
R9 dihitung dengan menggunakan distribusi binomial pada komponen
4, 5,dan 6.
Jika R4 = R5 = R6 = R dan Q4 = Q5 = Q6 = Q,
maka R9 = R3 + 3 R2Q dan Q9 = 3 RQ2 + Q3
Jika R4 ≠ R5 ≠ R6 dan Q4 ≠ Q5 ≠ Q6
maka R9 = R4 R5 R6 + R4 R5 Q6 + R4 Q5 R6 + Q4 R5 R6
dan Q9 = R4 Q5 Q6 + Q4 R5 Q6 + Q4 Q5 R6 + Q4 Q5 Q6
Dalam kasus khusus bila semua komponen mempunyai keandalan 0,8
R9 = 0,8960, Q9 = 0,1040Dan Q11 = 0,06237
Contoh 12
Suatu system terdiri dari 4 unit identik masing-masing mempunyai
indeks kegagalan 0,1 kegagalan/tahun. Hitung probabilitas system
tetap beroperasi baik dalam 0,5 dan 5 tahun, jika minimal 2 unit harus
beroperasi untuk system sukses.
Dengan ekspresi binomial untuk n = 4
[ R(t) + Q(t) ]4 = R4(t) + 4 R3(t)Q(t) + 6 R2(t)Q2(t) + 4 R(t)Q3(t) + Q4(t)
Probabilitas system sukses jika jumlah unit harus beroperasi
adalah 4, 3, 2, dan 1 dapat dilihat pada table dibawah ini

Jumlah unit
dibutuhkan untuk Probabilitas system sukses
system sukses
4 e-4λt

3 e-λt + 4 e-3λt(1 - e-λt)

2 e-λt + 4 e-3λt(1 - e-λt) + 6 e-2λt(1 - e-λt )2

1 e-λt + 4e-3λt(1 - e-λt) + 6 e-2λt(1 - e-λt )2 + 4 e-λt (1 - e-λt )3


Maka dalam contoh ini
R(0,5) = e-λt + 4 e-3λt (1 – e-λt) + 6 e-2λt (1 – e-λt )2
Dimana : λ = 0,1 dan t = 0,5
R(0,5) = 0,9996
Dengan cara yang sama
R(5,0) = 0,8282

Contoh 13
Suatu system kontrol terdiri dari 3 subsistem yang terpisah. Semua
komponen mempunyai keandalan distribusi eksponensial. Subsistemnya
adalah sebagai berikut:
1. Komponen tunggal dengan indeks kegagalan 1.0x10-6 kegagalan/jam
2. 3 komponen identik dengan indeks kegagalan 8.0 x 10-6 kegagalan/jam
dan salah satu komponen harus bekerja untuk system sukses
3. 3 komponen dengan indeks kegagalan 5.0 x 10-6 kegagalan/jam;
2.0 x 10-6 kegagalan/jam dan 10.0 x 10-6 kegagalan/jam dan dua
komponen harus bekerja untuk system sukses
Jika semua subsistem harus sukses untuk operasi, hitung probabilitas
system tetap baik untuk jangka waktu 5000 jam
R(a) = e -λt
= exp ( - 1,0 x 10-6 x 5000 ) = 0,9950

R(b) = exp ( -λ1t ) + exp ( -λ2t ) – exp [ - (λ1 + λ2 )t ]


= 2 exp (- 8,0 x 10-6 x 5000 ) - exp (- 2 x 8,0 x 10-6 x 5000 )
= 0,9985

R(c) = R1(t)R2(t)R3(t) + R1(t)R2(t)Q3(t) + R1(t)Q2(t)R3(t) + Q1(t) R2(t) R3(t)


= exp(-λ1t) exp(-λ2t) exp(-λ3t) + exp (-λ1t) exp (-λ2t) x [1 - exp (-λ3t )]
+ exp(-λ1t) [1-exp (-λ2t)] exp (-λ3t) + [1-exp(-λ1t)]exp (-λ2t) exp(-λ3t)
= 0,9981

Karena itu, probabilitas tetap baik jangka waktu 5000 jam adalah :
RS = R(a) R(b) R(c)
= 0,9950 x 0,9985 x 0,9981
= 0,9916
6. Pendekatan Probabilitas Bersyarat
A C

E Gambar Rangkaian jenis jembatan

B D

Jika sistem tidak seri/paralel, penyederhanaan rangkaian tidak bisa


digunakan, namun demikian, probabilitas bersyarat bisa dipakai :
P[sistem sukses atau gagal] = P[Sistem sukses atau gagal dengan
asumsi X baik]. P[ X baik] + P [Sistem sukses atau gagal dengan
asumsi X jelek]. P [X jelek]
Pilih E sebagai baik dan jelek
A C A C

B D B D
E baik E jelek
 R S = (1 - QA QB )(1- QCQD ) R E + 1 -(1- R A R C )(1- R BR D )  Q E
= R A R C + R B R D +R A R D R E + R BR C R E + - R A R BR CR D - R A R CR DR E
- R A R B R C R E - R B R C R D R E - R A R B R D R E + 2 R A R BR C R D R E

Jika semua komponen identik RS = 2R2 + 2R3 – 5R4 + 2 R5


Jika R = 0.99, RS = 0.99979805, QS = 0.00020195

7. Metoda Minimal Cut Set


Minimal cut set adalah suatu set komponen yang bila gagal,
meyebabkan kegaglan sistem tetapi bila salah satu set tidak
gagal, tidak menyebabkan sistem gagal.
Minimal cut set dari rangkaian jembatan pada sub bab 6 adalah:
(AB) (CD) (AED) (BEC)
Maka QS = P(C1 C2 C3  Ci Cn)
Dimana Ci = minimal cut set ke i.
QS  P(C1  C2  C3  C4 )
 P(C1 )  P  C2   P  C3   P  C4   P  C1  C2   P  C1  C3   P  C1  C4 
 P  C2  C3   P  C2  C4   P  C3  C4   P  C1  C2  C3 
 P  C1  C3  C4   P  C2  C3  C4   P  C1  C2  C3  C4 

dimana P(C1) = QAQB ; P  C1  C2  = P(C1)P(C2) = QAQBQCQD,


P  C1  C2  C3  = P(C1)P(C2)P(C3) = QAQBQCQDQE ;
P  C1  C2  C3  C4  = P(C1)P(C2)P(C3)P(C4) = QAQBQCQDQE dst.
Jika semua komponen identik QS = 2 Q2 + 2 Q3 – 5 Q4 + 2 Q5
Jika R = 0.99, Q = 0.01 dan QS = 0.00020195, RS = 0.99979805

Dalam prakteknya, ketidak-andalan biasanya sangat kecil dan dua


pendekatan bisa dibuat untuk menyederhanakan analisis.
a.) Hanya suku orde pertama QS yang perlu dipertimbangkan,
seperti dalam contoh sebelumnya:
n
QS  P  C1   P  C2   P  C3   P  C4    P C 
i 1
i

 QAQB  QC QD  QAQD QE  QB QC QE
Jika semuanya identik, QS = 2Q2 + 2Q3
Jika R = 0.99 dan Q = 0.01, QS = 0.000202, RS = 0.999798

b.) Cut Set order tinggi bisa diabaikan, sebagaimana pada contoh
sebelumnya, hanya dua cut set orde dua yang diperhitungkan
QS = QAQB + QCQD
Jika semua komponen adalah identik, QS = 2Q2
Jika R = 0.99 dan Q = 0.01, QS = 0.000200, RS = 0.999800

Pada sistem yang sederhana, identifikasi minimal cut set secara visual
dapat dilakukan walaupun sedikit mengalami kesulitan, tetapi untuk sistem
yang besar dan kompleks, identifikasi secara visual menjadi lebih sulit.
Salah satu metoda untuk mendapatkan minimal cut set adalah berdasarkan
pengetahuan tentang lintasan minimal antara input dan output. Lintasan
minimal dapat didifinisikan sebagai berikut : Lintasan antara input dan output
adalah minimal bila pada lintasan tersebut, tidak ada titik antar cabang yang
dilewati lebih dari satu kali.
Dari difinisi diatas, lintasan minimal dari gambar rangkaian jenis jembatan
adalah AC, BD, AED, BEC
Salah satu metoda untuk menentukan minimal cut set adalah sbb:
1) Mencari semua lintasan minimal
2) Membuat matriks yang mengidentifikasi semua komponen pada tiap-tiap
lintasan
3) Bila semua elemen pada kolom dari matriks adalah tidak nol, komponen
yang berkaitan dengan kolom tersebut membentuk cut set order pertama
4) Gabungkan dua kolom dari matriks secara berurutan. Jika semua elemen
dari kolom gabungan adalah tidak nol, komponen yang berkaitan dengan
dua kolom tersebut membentuk cut set order kedua. Eliminasi semua cut
setyang mengandung cut set order pertama dan sisanya adalah minimal cut
set order kedua
5) Ulangi langkah 4 dengan tiga kolom, dan eliminasi semua cut set yang
mengandung cut set order pertama dan kedua akan mendapatkan minimal
cut set order ketiga.
Lanjutkan sampai cut set order maksimum tercapai
Contoh 14: Cari semua minimal cut set gambar rangkaian jenis jembatan

Lintas KOMPONEN 1) Lintasannya adalah AC, BD, AED, BEC


an A B C D E 2) Membentuk matriks yg mengidentifikasi
1 1 0 1 0 0 semua komponen pada tiap-tiap lintasan
2 0 1 0 1 0 3) Tidak ada satu kolom pun dimana semua
3 1 0 0 1 1 elemen tidak nol, oleh karena itu tidak
4 0 1 1 0 1 ada cut set order pertama
4) Gabungan dari dua kolom yang semua elemennya tidak nol akan
membentuk cut set order kedua yaitu AB dan CD
5) Gabungan dari tiga kolom yang semua elemennya tidak nol akan
membentuk cut set order ketiga yaitu ABC, ABD, ABE, ACD, ADE, BCD,
BCE dan CDE. Eliminasi semua cut set tersebut yang mengandung AB
dan CD akan menghasilkan ADE dan BCE sebagai minimal cut set order
ketiga
6) Pemeriksaan terhadap gabungan order yang lebih tinggi menunjukkan
tidak ada lagi minimal cut set.
Minimal cut set adalah AB, CD, ADE dan BCE, sama seperti yang diperoleh
sebelumnya.
Contoh 15
Hitung keandalan sistem seperti terlihat pada gambar dibawah ini, dengan
menggunakan metoda probabilitas bersyarat dan metoda minimal cut set,
jika tiap komponen mempunyai keandakan = 0,99

a) Metoda probabilitas bersyarat


A
B Pemilihan komponen F sebagai probabilitas
bersyarat akan mereduksi sistem orisinil menjadi
F D dua subsistem seperti terlihat pada gambar a dan b
Pemilihan komponen A sebagai probabilitas
C bersyarat akan mereduksi sistem menjadi dua
E
subsistem seperti terlihat pada gambar c dan d

(a) (b) B
F jelek B B
A A F baik C
E
D
D D
C C (c) A baik E
E E
(d) A jelek
Keandalan sistem adalah sebagai berikut :
RS = RS ( jika F baik ) RF + RS ( jika F jelek ) QF
RS ( jika F jelek ) = 1 – ( 1 – RB RD RE ) ( 1 – RA RC )
RS ( jika F baik ) = RS ( jika A baik ) RA + RS ( jika A jelek ) QA
RS ( jika A baik ) = 1 - QC QE
RS ( jika A jelek ) = RB RD RE
Subtitusikan akan menghasilkan :
RS = [(1 - QC QE ) RA + RB RD RE QA] RF + [1- (1 - RB RD RE) (1 - RA RC)]
QF
Subtitusikan nilainya akan menghasilkan :
RS = 0,999602 QS = 0,000398
b) Metoda cut set
Secara pemeriksaan visual atau dengan metoda yang dibahas
sebelumnya, minimal cut set adalah (AB), (AD), (AE), (CE), (BCF),
dan (CDF)
Hasil yang diperoleh jika hanya minimal cut set order kedua yang
dievaluasi :
Q S = QA QB + Q A QD + Q A QE + Q C QE
= 4 x 0,012 = 0,0004
RS = 1 – 0,0004 = 0,9996

Hasil yang diperoleh jika semua minimal cut set dievaluasi :


QS = QA.QB + QA.QD + QA.QE + QC.QE + QB.QC.QF + QC.QD.QF
= 4 x 0,012 + 2 x 0,013 = 0,000402
RS = 1 – 0,000402 = 0,999598
8. Mode kegagalan-multi
8.1 Konsep
Sebelumnya kita asumsikan bahwa hanya ada satu mode kegagalan.
Jika ada beberapa mode tetapi seluruhnya mempunyai pengaruh
yang sama pada sistem, mereka dapat dikelompokkan bersama dan
analisis sebelumnya dapat diterapkan.
Dalam beberapa kasus, pengaruh mereka berbeda dan tidak dapat
dikelompokkan. Sebagai contoh, sirkuit terbuka dan sirkuit hubung
singkat dari rangkaian listrik. Teknik-teknik sebelumnya dapat
dikembangkan sehingga pengaruh-pengaruh itu dapat dimasukkan.
Kajilah masalah dua dioda berikut dan anggaplah kedua dioda ini
identik.

Gambar 4.15 Rangkaian paralel dioda


8.2 Penggunaan State Enumeration

Misalkan Pn = Probabilitas (operasi normal)


Po = Probabilitas (rangkaian terbuka)
Ps = Probabilitas (rangkaian hubung singkat)

Untuk n-komponen, semua keadaan dan probabilitas bisa


direprensentasikan oleh (Pn + Po + Ps)n

Untuk 2 komponen:
(Pn + Po + Ps)2 = Pn2 + Po2 + Ps2 + 2 PnPo + 2 PnPs + 2 PsPo
B J J B J J

RS = Pn2 + 2 PnPo
QS = Po2 + Ps2 + 2 PnPs + 2 PsPo
8.3. Penggunaan Probabilitas Bersyarat

RS = P(sistem sukses |1 normal).P(1 normal) + P(sistem sukses |1 open)


P(1open) + P(sistem sukses|1hubung singkat) P(1hubung singkat )

1 normal P(sistem sukses) = Pn + Po


1 open P(sistem sukses) = Pn
1 hubung singkat P(sistem sukses) = 0

RS = (Pn + Po)Pn + (Pn) Po + (0) Ps = Pn2 + 2 PnPo ( seperti sebelumnya )


Contoh
Jika Pn = 0.98 dan Po = Ps = 0.01, Rs = 0.98, QS = 0.02
Jika Pn = 0.98 dan Po = 0, Ps = 0.02, Rs = 0.9604 QS = 0.0396
Jika Pn = 0.98 dan Po = 0.02, Ps = 0, Rs = 0.9996 QS = 0.0004
Contoh 16
Cari persamaan umum keandalan dari sistem terlihat pada gambar
dibawah ini, jika syarat sukses adalah harus ada lintasan satu arah
antara X dan Y. Hitung keandalannya :
Jika Pn = 0.98 dan Po = Ps = 0.01,
Jika Pn = 0.98 dan Po = 0, Ps = 0.02,
Jika Pn = 0.98 dan Po = 0.02, Ps = 0,

1 2
X Y
3
Gambar Sistem 3 dioda

Misalkan A adalah gabungan seri dari dioda 1 dan 2


RS = P (sistem sukses jika A normal). P(A normal) +
P (sistem sukses jika A open) . P( A open) +
P (sistem sukses jika A hubung singkat) . P(A hubung singkat )
P(sistem sukses jika A normal) = Pn + Po
P(sistem sukses jika A open) = Pn
P(sistem sukses jika A hubung singkat) = 0
Maka :
RS = (Pn + Po ) . P(A normal) + Pn P( A open) + 0 P(A hubung singkat)
Gabungan seri dari dioda 1 dan 2
(Pn + Po + Ps)2 = (Pn)2 + (Po )2+ (Ps)2 + 2 Pn Po + 2 Pn Ps + 2 Po Ps
N O S O N O
P(A normal) = Pn2 + 2 Pn Ps
P( A open) = Po 2 + 2 Pn Po + 2 Po Ps
P(A hubung singkat) = Ps2

RS = (Pn + Po ).(Pn2 + 2 Pn Ps ) + Pn (Po2 + 2 Pn Po + 2 Po Ps )+ 0 Ps2


= Pn3 + 2 Pn2 Ps + 3 Pn2 Po + Pn Po2 + 4 Pn Po Ps
Jika Pn = 0.98 dan Po = Ps = 0.01 RS = 0,989702
Jika Pn = 0.98 dan Po = 0, Ps = 0.02 RS = 0,979608
Jika Pn = 0.98 dan Po = 0.02, Ps = 0 RS = 0,999208

Anda mungkin juga menyukai