Pemodelan Rangkaian
1. Sistem Seri
RS (t ) RA (t ) . RB (t ) e At e B t
e ( A B )t
n
exp i t exp(et )
i 1
n
contoh e i
i 1
Contoh 1
Suatu sistem terdiri dari 10 komponen identik, dimana semuanya
harus bekerja untuk sistem sukses. Berapa keandalan sistem bila
tiap komponen mempunyai keandalan 0,95
RS = 0,95¹º = 0,5987
Contoh 2
Dua komponen seri sistem terdiri dari komponen identik masing-
masing mempunyai keandalan 0,99. Hitung ketidak andalan sistem.
Qs = 1 – 0,99² = 0,0199 Atau Qs = 0,01 + 0,01 – (0,01 x 0,01)
= 0,0199
Contoh 3
Suatu perencanaan sistem membutuhkan 200 komponen identik
terhubung secara seri. Jika keandalan sistem diharuskan tidak kurang
dari 0,99, Berapakah keandalan minimum dari masing-masing
komponen ?
0,99 = R²ºº R = ( 0,99)¹/²ºº R = 0,99995
Contoh 4
Suatu rangkaian elektronik terdiri dari :
6 transistor masing-masing mempunyai indeks kegagalan 1,0x10-6
kegagalan/jam
4 dioda masing-masing mempunyai indeks kegagalan 0,5x10-6
kegagalan/jam
3 kapasitor masing-masing mempunyai indeks kegagalan 0,2x10-6
kegagalan/jam
10 resistor masing-masing mempunyai indeks kegagalan 5,0x10-6
kegagalan/jam
2 saklar masing-masing mempunyai indeks kegagalan 2,0x10-6
kegagalan/jam
Qs (t) = 1 – Rs (t)
Qs (1000) = 1 – 0,9393
= 0.0707
Qs (10.000) = 1 – 0,5347
= 0.4653
2. Sistem paralel
n n
QP (t ) Qi (t ) 1 eit Untuk probabilitas fungsi waktu
i 1 i 1
Contoh 5
Suatu sistem terdiri dari 4 komponen terhubung secara paralel,
masing-masing komponen mempunyai keandalan 0,99 ; 0,95 ; 0,98
dan 0,97. Berapakah keandalan dan ketidakandalan sistem ?
n
Qp = Qi
i 1
RP = 1 - Qi
i 1
= 1 - 3 x (10)-7 = 0,9999997
Contoh 6
Suatu sistem direncanakan mempunyai keandalan keseluruhan
0,999. Berapakah jumlah komponen minimum yang harus terhubung
secara paralel bila keandalan individu masing-masing komponen
adalah 0,7
a) Dari contoh 4
λi = 6,26 x 10-5 kegagalan/jam
Rp (1000) = exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 ) + exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 )
- exp ( -2 x 6,26 x 10-5 x 1000 ) = 0,9963
Rp(10.000) = exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 ) + exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 )
- exp ( -2 x 6,26 x 10-5 x 10.000 ) = 0,7835
Hasil ini dapat juga dihitung dengan menggunakan nilai RS dan QS
yang dihitung pada contoh 4 Misalnya
Rp(10.000) = 1 – Qs(10.000) Qs(10.000)
= 1 – 0,46532
= 0,7835
b) Rp (1000) = 1 - [ 1 – exp ( -6,26 x 10-5 x 1000 )]3 = 0.9998
Rp (10.000) = 1 - [ 1 – exp ( -6,26 x 10-5 x 10.000 )]3 = 0.8993
altenatif
Rp (10.000) = 1 – QS3(10.000) = 1 – 0,46533 = 0,8993
dR (t )
0 dt dt
t
t dR (t )
0
tR (t )
0 R(t ) dt
0
R t dt
0
a). Sistem seri ( distribusi eksponensial)
m RS (t ) dt
0
n
exp i t dt
0 i 1
1 1 1
n
1 2 n e
i 1
i
1 1 1 1 1 1
m
1 2 n 1 2 1 3 i j
1 1 1
1 2 3 1 2 4 i j k
1
(1)n 1 n
i
i 1
4. Sistem Seri/Paralel
Sistem seri/paralel bisa diselesaikan dengan menggunakan konsep
pada sub-bab 1 dan 2, jadi sistem bisa disederhanakan secara
berurutan dengan menggunakan persamaan untuk sistem seri dan
paralel, untuk keduanya fungsi waktu dan tidak fungsi waktu.
1 2 3
Sistem seri/paralel
4 5 6
1 2 3 4
Gambar Diagram keandalan contoh 9
5 6 7 8
9
11
10
Jika R1, R2, . . . , R8 adalah keandalan dari komponen 1, 2, . . . , 8 maka :
R9 = R1R2R3R4 R10 = R5R6R7R8
R11 = 1 – ( 1 - R9 )( 1 - R10 )
= R9 + R10 - R9 R10
= R 1 R2 R3 R4 + R5 R6 R7 R8 - R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8
Untuk Ri = 0,9
R11 = 0,94 + 0,94 - 0,98 = 0,8817
Contoh 10
Cari persamaan umum ketidak andalan sistem seperti terlihat pada
gambar dibawah ini dan hitung ketidak andalan sistem bila semua
komponen mempunyai keandalan 0,8
3
1 2
4 Gambar Diagram keandalan
untuk contoh 10
5
1 2 6
7
8
5
5
Reduksi pertama Reduksi kedua Reduksi ketiga
Gabungkan komponen paralel 3 – 4 menjadi komponen ekivalen 6
Gabungkan komponen 1, 2, 6 menjadi komponen ekivalen 7
Gabungkan komponen 5 dan 7 menjadi komponen ekivalen 8 yang
merepresentasikan keandalan sistem secara keseluruhan.
Jika R1, . . R5 dan Q1, . . . Q5 adalah keandalan dan ketidakandalan dari
komponen 1, . . . 5, maka :
Q 6 = Q 3 Q4
Q7 = 1 – ( 1 – Q1 )( 1 – Q2 )( 1 – Q6 )
= Q1 + Q2 + Q6 - Q1Q2 – Q2Q6 – Q6Q1 + Q1 Q2 Q6
Q8 = Q5 (Q1 + Q2 + Q3Q4 - Q1Q2 – Q2Q3Q4 – Q3Q4Q1 + Q1 Q2 Q3Q4)
Untuk Ri = 0,8 dan Qi = 0,2 maka Q8 = 0,07712 Atau
R6 = R 3 + R4 – R3 R4 R 7 = R 1R 2R 6
R 8 = R 5 + R 7 – R 5R 7
= R5 + R1R2(R3 + R4 – R3 R4) – R5 R1R2(R3 + R4 – R3 R4)
Untuk Ri = 0,8 ; R8 = 0,92288 atau Q8 = 1 – 0,92288 = 0,07712
5. Sistem Partial Redundant
Jika bagian dari sistem terdiri dari serangkaian komponen redundant
secara partial, penyederhanaan rangkaian masih bisa digunakan
tetapi persamaan seri/paralel harus diganti dengan konsep distribusi
binomial
1
Jika R1, . . R7 dan Q1, . . . Q7 adalah keandalan dan ketidak andalan dari
komponen 1, . . . 7, maka :
Q8 = Q2 Q3 R10 = R1 R8 R9
Q11 = Q10 Q7 = Q7 (1 - R1 R8 R9 ) = Q7 (1 – R1(1 - Q2 Q3) R9)
= Q7 (1 – R1 R9 + R1 R9 Q2 Q3 )
R9 dihitung dengan menggunakan distribusi binomial pada komponen
4, 5,dan 6.
Jika R4 = R5 = R6 = R dan Q4 = Q5 = Q6 = Q,
maka R9 = R3 + 3 R2Q dan Q9 = 3 RQ2 + Q3
Jika R4 ≠ R5 ≠ R6 dan Q4 ≠ Q5 ≠ Q6
maka R9 = R4 R5 R6 + R4 R5 Q6 + R4 Q5 R6 + Q4 R5 R6
dan Q9 = R4 Q5 Q6 + Q4 R5 Q6 + Q4 Q5 R6 + Q4 Q5 Q6
Dalam kasus khusus bila semua komponen mempunyai keandalan 0,8
R9 = 0,8960, Q9 = 0,1040Dan Q11 = 0,06237
Contoh 12
Suatu system terdiri dari 4 unit identik masing-masing mempunyai
indeks kegagalan 0,1 kegagalan/tahun. Hitung probabilitas system
tetap beroperasi baik dalam 0,5 dan 5 tahun, jika minimal 2 unit harus
beroperasi untuk system sukses.
Dengan ekspresi binomial untuk n = 4
[ R(t) + Q(t) ]4 = R4(t) + 4 R3(t)Q(t) + 6 R2(t)Q2(t) + 4 R(t)Q3(t) + Q4(t)
Probabilitas system sukses jika jumlah unit harus beroperasi
adalah 4, 3, 2, dan 1 dapat dilihat pada table dibawah ini
Jumlah unit
dibutuhkan untuk Probabilitas system sukses
system sukses
4 e-4λt
Contoh 13
Suatu system kontrol terdiri dari 3 subsistem yang terpisah. Semua
komponen mempunyai keandalan distribusi eksponensial. Subsistemnya
adalah sebagai berikut:
1. Komponen tunggal dengan indeks kegagalan 1.0x10-6 kegagalan/jam
2. 3 komponen identik dengan indeks kegagalan 8.0 x 10-6 kegagalan/jam
dan salah satu komponen harus bekerja untuk system sukses
3. 3 komponen dengan indeks kegagalan 5.0 x 10-6 kegagalan/jam;
2.0 x 10-6 kegagalan/jam dan 10.0 x 10-6 kegagalan/jam dan dua
komponen harus bekerja untuk system sukses
Jika semua subsistem harus sukses untuk operasi, hitung probabilitas
system tetap baik untuk jangka waktu 5000 jam
R(a) = e -λt
= exp ( - 1,0 x 10-6 x 5000 ) = 0,9950
Karena itu, probabilitas tetap baik jangka waktu 5000 jam adalah :
RS = R(a) R(b) R(c)
= 0,9950 x 0,9985 x 0,9981
= 0,9916
6. Pendekatan Probabilitas Bersyarat
A C
B D
B D B D
E baik E jelek
R S = (1 - QA QB )(1- QCQD ) R E + 1 -(1- R A R C )(1- R BR D ) Q E
= R A R C + R B R D +R A R D R E + R BR C R E + - R A R BR CR D - R A R CR DR E
- R A R B R C R E - R B R C R D R E - R A R B R D R E + 2 R A R BR C R D R E
QAQB QC QD QAQD QE QB QC QE
Jika semuanya identik, QS = 2Q2 + 2Q3
Jika R = 0.99 dan Q = 0.01, QS = 0.000202, RS = 0.999798
b.) Cut Set order tinggi bisa diabaikan, sebagaimana pada contoh
sebelumnya, hanya dua cut set orde dua yang diperhitungkan
QS = QAQB + QCQD
Jika semua komponen adalah identik, QS = 2Q2
Jika R = 0.99 dan Q = 0.01, QS = 0.000200, RS = 0.999800
Pada sistem yang sederhana, identifikasi minimal cut set secara visual
dapat dilakukan walaupun sedikit mengalami kesulitan, tetapi untuk sistem
yang besar dan kompleks, identifikasi secara visual menjadi lebih sulit.
Salah satu metoda untuk mendapatkan minimal cut set adalah berdasarkan
pengetahuan tentang lintasan minimal antara input dan output. Lintasan
minimal dapat didifinisikan sebagai berikut : Lintasan antara input dan output
adalah minimal bila pada lintasan tersebut, tidak ada titik antar cabang yang
dilewati lebih dari satu kali.
Dari difinisi diatas, lintasan minimal dari gambar rangkaian jenis jembatan
adalah AC, BD, AED, BEC
Salah satu metoda untuk menentukan minimal cut set adalah sbb:
1) Mencari semua lintasan minimal
2) Membuat matriks yang mengidentifikasi semua komponen pada tiap-tiap
lintasan
3) Bila semua elemen pada kolom dari matriks adalah tidak nol, komponen
yang berkaitan dengan kolom tersebut membentuk cut set order pertama
4) Gabungkan dua kolom dari matriks secara berurutan. Jika semua elemen
dari kolom gabungan adalah tidak nol, komponen yang berkaitan dengan
dua kolom tersebut membentuk cut set order kedua. Eliminasi semua cut
setyang mengandung cut set order pertama dan sisanya adalah minimal cut
set order kedua
5) Ulangi langkah 4 dengan tiga kolom, dan eliminasi semua cut set yang
mengandung cut set order pertama dan kedua akan mendapatkan minimal
cut set order ketiga.
Lanjutkan sampai cut set order maksimum tercapai
Contoh 14: Cari semua minimal cut set gambar rangkaian jenis jembatan
(a) (b) B
F jelek B B
A A F baik C
E
D
D D
C C (c) A baik E
E E
(d) A jelek
Keandalan sistem adalah sebagai berikut :
RS = RS ( jika F baik ) RF + RS ( jika F jelek ) QF
RS ( jika F jelek ) = 1 – ( 1 – RB RD RE ) ( 1 – RA RC )
RS ( jika F baik ) = RS ( jika A baik ) RA + RS ( jika A jelek ) QA
RS ( jika A baik ) = 1 - QC QE
RS ( jika A jelek ) = RB RD RE
Subtitusikan akan menghasilkan :
RS = [(1 - QC QE ) RA + RB RD RE QA] RF + [1- (1 - RB RD RE) (1 - RA RC)]
QF
Subtitusikan nilainya akan menghasilkan :
RS = 0,999602 QS = 0,000398
b) Metoda cut set
Secara pemeriksaan visual atau dengan metoda yang dibahas
sebelumnya, minimal cut set adalah (AB), (AD), (AE), (CE), (BCF),
dan (CDF)
Hasil yang diperoleh jika hanya minimal cut set order kedua yang
dievaluasi :
Q S = QA QB + Q A QD + Q A QE + Q C QE
= 4 x 0,012 = 0,0004
RS = 1 – 0,0004 = 0,9996
Untuk 2 komponen:
(Pn + Po + Ps)2 = Pn2 + Po2 + Ps2 + 2 PnPo + 2 PnPs + 2 PsPo
B J J B J J
RS = Pn2 + 2 PnPo
QS = Po2 + Ps2 + 2 PnPs + 2 PsPo
8.3. Penggunaan Probabilitas Bersyarat
1 2
X Y
3
Gambar Sistem 3 dioda