Listrik
Tenaga Air
Disusun Oleh :
Samuel Pirdion
Anastasya Br Napitupulu
Novy Arizka Pratiwi
Nofita Sari Br Ginting
M. Zaenuddin Darwiyani
M. Mukti Ali
Berkat Surya Putra Hia
Pendahuluan
Pembangkit listrik tenaga air merupakan pembangkit
listrik utama yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan
melimpahnya potensi air yang ada di Indonesia.
Mengingat konsumsi akan kebutuhan listrik yang
semakin meningkat dari tahun ke tahunnya,
pembangunan PLTA dapat menjadi salah satu solusi
dalam mengatasi permasalahan yang ada.
sebesar 2,9 %
energi
listrik
juga
mengalami
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Bagaimana cara pengelolaan air untuk PLTA?
2. Bagaimana cara mengatasi beban puncak air pada bendungan
PLTA?
Batasan Masalah
Tentang pengertian
pengaplikasian PLTA
dan
prinsip
kerja
PLTA
dan
contoh
Pengertian PLTA
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ialah pembangkit yang
bekerja dengan cara merubah energipotensial (dari dam atau
air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air)
dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator).
Ek = Ep
mv = mgh
m = x volume
Keterangan
1. Aliran sungai dengan jumlah debit air yang demikian besar ditampung
dalam bendungan yang ditunjang dengan bangunan bendungan.
1.
Air dialirkan melalui saringan Power Intake kemudian masuk ke Pipa Pesat (Penstock) untuk
merubah energi potensial menjadi energi kinetik.
2.
Pada ujung pipa pesat dipasang Katup Utama (Main Inlet Valve) untuk mengalirkan air ke
turbin. Katup utama akan ditutup otomatis apabila terjadi gangguan atau di stop atau
dilakukan perbaikan/pemeliharaan turbin.
3.
Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi kinetik) diubah menjadi
energi mekanik dengan dialirkan melalui sirip-sirip pengarah (sudu tetap) akan mendorong
sudu jalan/runner yang terpasang pada turbin.
4.
Energi putar yang diterima oleh turbin selanjutnya digunakan untuk menggerakkan
generator (7) yang kemudian menghasilkan tenaga listrik.
5.
Air yang keluar dari turbin melalui Tail Race selanjutnya kembali ke sungai .
6.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tegangannya masih rendah. Oleh karena itu,
tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikkan dengan Trafo Utama untuk efisiensi
penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban. Tegangan tinggi tersebut kemudian
diatur/dibagi di Switch Yard
7.
Apabila terjadi banjir maka kelebihan air tersebut akan dibuang melalui pintu pelimpas
otomatis (spillway).
Jenis-Jenis PLTA
1. PLTAjenis terusan air (water way)
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak
kecil. Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan
kemiringan sungai.
2. PLTAjenis DAM /bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang di sungai,pembuatan
bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air di bagian hulu sungai
guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagaipembangkit listrik.
3. PLTAjenis terusan dan DAM (campuran)
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi
energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
Parameter yang
mempengaruhi
Pengoperasian
PLTA
1. Keberadaan Air
Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim penghujan.
Maupun musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar volume airyang tersedia
dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan melalui
pintu air yang dialirkan ke turbin.
2 . Konstruksi saluran air ke turbin
Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang dialirkan ke turbin.
Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit air yang dialirkan beserta
konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan air tersebut. Semakin lebar diameter
dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka, semakin besar debit air yang dialirkan, semakin
tinggi tekanan air yang terjadi masuk ke turbin.
Klasifikasi PLTA
a.Berdasarkan tujuan
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk
mensuplai air, irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi
utamanya yaitu tenaga listrik.
b.Berdasarkan keadaan hidraulik
Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah
memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada 4 jenis
pembangkit air menggunakan prinsip ini yaitu:
1. Pembangkit listrik tenaga air konvensional
2. Pembangkit listrik dengan pemompaan
3. Pembangkit litrik tenaga air pasang surut
4. Pembangkit litrik tenaga air yang ditekan
:10000 kW
c.Turbin Pelton
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 meter. Teknik
mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan
melalui proses impuls sehingga turbin Pelton juga disebut sebagai turbin impuls.
Keuntungan turbin pelton
1. Daya yang dihasilkan besar.
2. Konstruksi yang sederhana.
3. Mudah dalam perawatan.
4. Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.
Kekurangan
1. Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air,
sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.
a. Turbin Kaplan
b. Turbin Francis
C. Turbin Pelton
Bendungan Sutami
: 343 juta m3
:1.600 m3/detik
: + 277 m
Kedalaman maksimum
: 31 meter
: 15 km2
: 343.000.000 m3
Kekurangan
1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan
ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya
bendungan.
2. Biaya investasi paling mahal.
3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang
lama.
4. Memerlukan lahan yang luas.
5. Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan
dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian
yang sangat besar.