Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI

AIR BERSIH

Sistem pendistribusian, yaitu gravitasi atau pemompaan

Penentuan kebutuhan air bersih didasarkan


pada beberapa hal yaitu :
1.Daerah pelayanan
2.Periode perencanaan
3.Proyeksi jumlah penduduk, fasilitas umum dan
fasilitas sosial selama periode
4.Perencanaan Pola pemakaian air di suatu
wilayah
Dasar pertimbangan dalam perencanaan sistem distribusi air bersih :
1. Pertumbuhan penduduk yang dilayani, se
makin tinggi jumlah penduduk suatu daerah, maka kebutuhan air
bersih penduduk akan meningkat
2. Tingkat sosial ekonomi penduduk.
Kebutuhan air akan semakin meningkat jika
tingkat sosial ekonomi juga semakin meningkat
3. Kecepatan pertumbuhan sarana perkotaan yang ada
4. Ekonomi dan investasi pembangunan
5. Spesifikasi teknik material dan struktur sistem
Daerah dan Tingkat Pelayanan

Kebutuhan air bersih di wilayah perencanaan sangat tergantung kepada


kondisi daerah pelayanan yang menjadi tujuan perencanaan

Periode Perencanaan di tetapkan 20 tahun sebagai priode perencanaan

Proyeksi Jumlah Penduduk dalam periode perencanaan 20 tahun untuk


mengetahui kebutuhan Air bersih wilayah perencanaan

ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk


menganalisa perkembangan jumlah penduduk di masa mendatang
yaitu :
1. Aritmatika
2.Geometrik
3. Linear
4. Eksponensial
5. Logaritmi
Metode Aritmatika

Pn = P0 + r ( Tn-To )
r = P2-P1

Pn : Jumlah penduduk tahun ke n


P0 : Jumlah penduduk awal
r : Jumlah pertambahan penduduk tiap tahun
Tn : Tahun yang diproyeksi
To : Tahun Awal

P1 : Jumlah penduduk tahun ke -1


P2 : Jumlah penduduk tahun terakhir
Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah

Sambungan rumah adalah jenis sambungan pelanggan yang


menyediakan air langsung ke rumah-rumah dengan menggunakan
sambungan pipa-pipa distribusi air melalui water meter dan instalasi
pipa yang dipasang di dalam rumah.

Selama periode perencanaan, diperkirakan jumlah rumah


permanen akan meningkat
Kebutuhan Air untuk Hidran Umum

Hidran umum adalah jenis sambungan yang menyediakan air melalui


kran yang dipasang di suatu tempat tertentu agar mudah
dipergunakan oleh masyarakat umum untuk mencukupi kebutuhan
mandi, cuci dan minum

Pelayanan air bersih ini ditujukan bagi masyarakat dengan


golongan ekonomi menengah ke bawah atau menempati rumah
non permanen yaitu rumah yang terbuat dari bambu atau kayu.
SPAB dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan non
jaringan perpipaan

a. SPAB dengan jaringan perpipaan meliputi


•Unit air baku
Unit air baku merupakan sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. Unit air baku
terdiri dari bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/ penyadapan, alat
pengukuran dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana
pembawa serta perlengkapannya

•Unit produksi
Unit produksi merupakan prasarana dan sarana yang dapat digunakan untuk mengolah air
baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi, dan biologi.
Unit produksi terdiri dari bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat
operasional, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan
air minum

• Unit distribusi
Unit distribusi terdiri dari sistem perpompaan, jaringan distribusi, bangunan penampungan, alat
ukur dan peralatan pemantauan.
Unit distribusi wajib memberikan kepastian kuantitas, kualitas air, dan kontinuitas pengaliran.
Kontinuitas pengaliran wajib memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari
•Unit pelayanan
•Unit pelayanan terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran. Untuk
mengukur besaran pelayanan pada sambungan rumah dan hidran umum harus dipasang alat
ukur berupa meter air.

•Unit pengelolaan
Unit pengelolaan terdiri dari pengelolaan teknis dan pengelolaan non teknis. Pengelolaan
teknis terdiri dari kegiatan operasional, pemeliharaan dan pemantauan dari unit air baku,
unit produksi dan unit distribusi. Sedangkan pengelolaan nonteknis terdiri dari
administrasi dan pelayanan

b. SPAB jaringan perpipaan dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa


tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air
kemasan, atau bangunan perlindungan mata air
Beberapa parameter pendukung keandalan teknis SPAB
A. Keandalan Sumber Air Baku
Keandalan sumber air baku ditentukan debit (kuantitas) dan kualitas air sumber. Kuantitas air sumber
dipengaruhi oleh faktor hidrologi, termasuk kejadian aliran rendah akibat dari curah hujan yang rendah
dalam jangka waktu yang panjang dan kemarau panjang, intrusi air asin dan lokasi bangunan sadap.
Sedangkan kualitas air pada suatu sumber dipengaruhi kegiatan-kegiatan yang terjadi didaerah
sumber air baku yang berpotensi terhadap pencemaran

B. Keandalan Sistem Pengolahan Air


Secara umum, metode pengolahan air baku menjadi air bersih dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu: metode pengolahan fisik dan metode pengolahan kimiawi

• Metode Pengolahan Fisik


Metode pengolahan fisik adalah metode pengolahan air melalui penerapan gaya-gaya fisik, misalnya
pengendapan gravitasi. Diantara banyak metode pengolahan secara fisik, ada beberapa metode yang
penting dan umum digunakan dalam instalasi pengolahan air, yaitu: pengendapan (sedimentasi);
flokulasi; dan filtrasi

Metode Pengolahan Kimiawi


Metode pengolahan kimiawi adalah metode pengolahan air melalui proses kimiawi
Metode Pengolahan & Penerapannya dalam Pengolahan Air

1. Pengolahan Fisika

Penerapannya yaitu melakukan proses sedimentasi yaitu proses melalui bak-


bak sedimentasi yang berfungsi untuk mengendapkan partikel-partiket zat
yang terlarut.
Bak- bak sedimentasi ini di sesain atau dibuat dengan bak sedimentasi yang
berbentuk persegi panjang dan di salah satu sudut persegi panjang
tersebut diberikan kranpipa untuk membuka air yang akan di alirkan ke
Bak Sidementasi ke 2, dan seterusnya.

Berikut contoh gambar Bak Sedimentasi


SELAIN BAK SEDEMENTASI BENTUK PERSEGI PANJANG ADA JUGA
BAK SIDEMENTASI BENTUK SIGI EMPAT, SEPERTI PADA GAMBAR
BERIKUT ;
2. Proses Kimia

Metode Pengolahan Kimiawi


Menambahkan bahan-bahan kimia untuk mempercepat proses
terbentuknya endapan dalam bak flokulasi, terutama jika
Koagulasi dalam air tersebut banyak mengandung bahan-bahan padat
terapung dalam air yang berukuran sangat halus atau bersifat
koloid.

Proses penambahan bahan-bahan kimia untuk membunuh


bakteri pathogen yang mungkin ada dalam air secara alamiah.
Disinfeksi
Bahan disinfeksi yang umum digunakan pada instalasi
pengolahan air adalah klorin.

Penggunaan bahan karbon aktif untuk menghilangkan


senyawa-senyawa organic yang tidak dapat dihilangkan dengan
Adsorpsi cara pengolahan konvensional biasa.
Senyawa-senyawa organic ini biasanya bertanggung jawab atas
terjadinya rasa, bau dan warna air yang tidak inginkan.
Dilakukan untuk mengoksidasi berbagai senyawa anorganik
Oksidasi yang biasanya terdapat dalam air untuk menghilangkan rasa
dan bau.
•SUNGAI
•SUNGAI

•SCREEN
•SCREEN

•PRASEDIMENTASI
•PRASEDIMENTASI

•BAK PENGADUK + BAFFLE


•BAK PENGADUK + BAFFLE

•SEDIMENTASI
•SEDIMENTASI

•Kapu •Alum
r
•Activated •Activated Carbon
Carbon

•Flocculator
•FlocculatorClarifier ••Flocculator
Clarifier Flocculator Clarifier
Clarifier

•Blending
•BlendingTank
Tank

•PAC
•Bak
•BakSedimentasi
Sedimentasi

•FILTER
•FILTER

•Post Chlorination
•Soda Ash
•Konsep Pengolahan Air Bersih

• Praperencanaan Desain
• Survey dan investigasi
• Pertimbangan aspek desain
• Sistem Perencanaan Bangunan Pengolahan Air
Bersih, meliputi
• Sistem Penyediaan Air bersih
STANDART/ KRITERIA PERENCANAAN

Penentuan kebutuhan air berdasarkan :


•Proyeksi penduduk, harus dilakukan untuk interval 5 tahun selama periode
perencanaan untuk perhitungan kebutuhan domestik;
•Identifikasi jenis penggunaan nondomestik sesuai RSNI T-01-2003 butir 5.2
tentang Tata Cara Perencanaan Plambing
•Perhitungan kebutuhan air domestik dan non domestik
• Perhitungan kehilangan air paa Kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk;
Dan Kebocoran dan luapan pada tangki reservoir
•Ketentuan Teknis
•Air Baku
Sumber air yangd apat digunakan sebagai sumber air baku melilputi: mata air, air
tanah, air permukaan dan air hujan.
•Dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan air baku:
a. Survey dan identifikasi sumber air baku, mengenai: mata air, debit, kualitas air,
dan pemanfaatan.
b. Perhitungan debit sumber air baku
•Pengukuran debit mata air, menggunakan :
•Pengukurandebit air dengan pelimpah. Alat ukur pelimpah yang dapat
digunakan adalah alat ukur Thompson berbentuk V dengan sudut celah 30º, 45 º, 60 º
dan 90 º.
•Ala tukur Thompson sudut celah 90 º dengan rumus : Q= 1,417 x H 3/2
•dimana :
•Q = debit aliran (m³/detik)
•H = tinggi muka air dariambang (m)
•1,417 = konstanta konversi waktu (perdetik)
•Penampung dan pengukuran volume air dengan mengukur lamanya (t) air
mengisi penampungan air yang mempunyai volume tertentu:
•Dengan mengukur perubahan tinggi muka air (H) dalam penampungan yang
Bangunan air bersih secara umum dilakukan
bebebrapa hal yaitu :
• Bangunan–Bangunan Dalam Perencanaan Bangunan Air
Bersih
• Intake
• Sidementasi I,
• FILTRASI
• Sedimentasi II
• Filtrasi
• Pengadukan Cepat (Flash Mixing)
• Pengadukan Lambat (Slow Mixing)
• Sedimentasi III
• Filtrasi
• Sedimentasi IV, Filtrasi, Sedimentas V (Bila Masih
diperlukan, sesuai dari hasil proses yang dilaksanakan)
• Koagulasi, Flokulasi, Kaporit (AL2)
• Desinfektan
• Reservoir. (Clear Well)
PERHITUNGAN DEBIT AIR

 Q = A.V
Q = Debit aliran (m3/detik)
A = Luas penampang saluran (m2)
V = Kecepatan aliran air (m/detik)
CATATAN
:Untuk melakukan pengolahan dari sumber air, seperti : Sungai, mata air,
air bendung, air sumur, tidak selamanya dilakukan pengolahan seperti yang
anda lihat di PPT tersebut ( hanya contoh saja ), tetapi berdasarkan hasil
dari survei yang di analisa di LAB, sehingga dari hasil LAB tsb maka
Parameter apa yang melebihi baku mutu air sehingga parameter yang
melebihi tersebut baru dilakukan pengolahan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai