Anda di halaman 1dari 22

PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA AIR

ANGGOTA:
 INDAH SARI
 KEVIN
 KMS RIZCKHAN SATRIA
 MUHAMMAD FACHRIE
 TAMAM IBRAHIM
 WAHYUNI APRIYANI
SEJARAH PLTA

JENIS-JENIS PLTA

KLASIFIKASI PLTA

KOMPONEN PLTA

PRINSIP KERJA PLTA

KONVERSI ENERGI

PLTA DIINDONESIA

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


PLTA
SEJARAH PLTA
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah
pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan
energy kinetik dari air untuk menghasilkan energi
listrik.
PLTA pertama kali dikembangkan oleh Nikola Tesla
yang memiliki kebangsaan Yugoslavia. Tesla
membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
pertama di dunia dengan memanfaatkan air terjun
Niagara di Amerika.
Tahun 1938, dipilih lokasi Jelok untuk didirikan PLTA
pertama di Indonesia bernama PLTA Jelok yang
berada di Desa Delik, Kecamatan Tuntang. PLTA jelok
dibangun oleh Nederlandche Indische Electriciteit
Maatschappij (ANIEM) alias Perusahaan Listrik Hindia
Belanda pada zaman itu.
JENIS-JENIS PLTA
PLTA jenis terusan air (water way) PLTA jenis terusan dan DAM
(campuran)
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat Adalah pusat listrik yang menggunakan
ambil air (intake) di hulu sungai dan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air energi potensial yang diperoleh dari
dengankemiringan (gradient). bendungan.
PLTA jenis DAM/ bendungan PLTA jenis Mikrohidro
Adalah pembangkit listrik dengan Suatu pembangkit listrik skala kecil
bendungan yang melintang disungai. yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya
seperti, saluran irigasi, sungai atau air
terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggiterjunan (head)
dan jumlah debit air.
PLTA jenis pompa – generator (pomped storage)

PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat,
air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang
bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik.
Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan
untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat
dibutuhkan.
KLASIFIKASI PLTA
1. Berdasarkan Tujuan
disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk mensuplai air, irigasi, kontrol banjir
dan lain sebagainya disamping produksi utamanya yaitu tenaga listrik.
2. Berdasarkan keadaan hidraulik
i. Pembangkit listrik tenaga air konvensional yaitu pembangkit yang menggunakan kekuatan air secara
wajar yang diperoleh dari pengaliran air dan sungai.
ii. Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam penampungan yaitu pembangkitan
menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn mempergunakan pompa.
iii. Pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air laut menunjukkan adanya
sumber tenaga yang tidak terbatas.
3. Berdasarkan Kapasitas PLTA
Menurut Mesonyi:
a. Pembangkit listrik yang paling kecil : < 100 kW
b. Kapasitas PLTA yang terendah : 100-1000 kW
c. Kapasitas PLTA menengah : 1000-10.000 kW
d. Kapasitas PLTA tertinggi : > 10.000 kW
4. Berdasarkan ketinggian tekanan air
a. PLTA dengan tekanan air rendah : < 15 m
b. PLTA dengan tekanan air menengah : 15-70 m
c. PLTA dengan tekanan air tinggi : 70-250 m
d. PLTA dengan tekanan air tertinggi : > 250 m
KOMPONEN PLTA
 Reservoir  Turbine

 DAM  Generator
 Intake  Transformer

 Control Gate  Power Lines


 Penstock  Outflow
 Power House
Reservoir  DAM

Reservoir/Penampung/Waduk adalah Dam/Bendungan adalah suatu


tempat jutaan meter kubik air yang bangunan menahan laju air
akan diubah energinya menjadi sehingga mencapai ketinggian
energi mekanik penggerak turbin. tertentu agar menghasilkan energi
yang besar saat air dialirkan.
 Intake  Control Gate
Intake atau pemasukan adalah Control Gate atau Gerbang Kontrol
fasilitas yang digunakan untuk adalah pengatur masuknya air ke
mengambil air dari reservoir ke dalam penstock yang menuju
dalam saluran air. Intake terdiri turbin. Control Gate dapat dibuka
dari : Pintu (gate) & Saringan dan ditutup sesuai waktu operasi
(filter). ataupun jika terjadi masalah pada
turbin atau komponen lain.
Penstock Power House
Penstock atau pipa pesat adalah Power House terdiri dari:
saluran air masuk ke turbin dengan • Turbin
sudut kemiringan tertentu. • Generator
• Transformator
 Turbin
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi
energi mekanik. Dimana sistem kerja dari turbin adalah ketika ada suatu
aliran air yang cukup kencang, dan aliran air tersebut menabrak dan
kemudian mendorong sudu-sudu secara kontinyu akibatnya turbin tersebut
berputar.

Jenis-jenis turbin air


a. Turbin Kaplan
Turbin Kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu di bawah20 meter. Teknik
mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik roda air turbin dilakukan melalui
pemanfaatan kecepatan air. Roda air turbin Kaplan menyerupai baling-baling dari kipas angin.
b. Turbin Francis
Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini digunakan untuk tinggi terjun sedang,
yaitu antara 20-400 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada
roda air turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga turbin Francis juga disebut sebagai turbin
reaksi.
c. Turbin Petron
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 meter. Teknik
mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui
proses impuls sehingga turbin Pelton juga disebut sebagai turbin impuls.
 Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari
18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga
membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari
Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros
dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang
berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang
terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik.
Tiga hal yang harus diperhatikan agar generator menghasilkan listrik:
1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan persamaan:
𝜂 = 60.f/P
Dimana: 𝜂 adalah putaran, f adalah frekuensi, dan P adalah jumlah pasang kutub.
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang bisa dihasilkan
oleh pembangkit.
3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari besi yang dililit kawat.
Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E = B.V.L
Dimana: E adalah gaya elektromagnetik, B adalah kuat medan magnet, V adalah kecepatan putaran, dan L
adalah panjang penghantar.
 Transformer  Power Lines  Outflow
Transformator adalah alat untuk Power Lines atau jalur – jalur Outflow yaitu kanal
menaikkan tegangan sehingga transmisi daya berfungsi untuk untuk mengarahkan
mencapai nilai yang diinginkan mendistribusikan listrik yang aliran air kembali ke
untuk tegangan transmisi. telah dibangkitkan. saluran irigasi / sungai
Transformator terdiri dari sebuah inti yang berasal dari draf
dari susunan lapisan yang tube untuk pemanfaatan
mempunyai dua isolasi yaitu dari sisi lebih lanjut.
tegangan rendah dan dari sisi
tegangan tinggi.
PRINSIP KERJA PLTA
1 Aliran sungai dengan jumlah debit air sedimikian besar ditampung dalam waduk yang ditunjang
dalam betuk bangunan bendungan.
2 Air tersebut dialirkan melalui saringan power intake.
3 Kemudian air masuk ke penstock, dimana pada penstock ini tekanan air akan meningkat.
4 Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi kinetik) diubah menjadi energi
mekanik dengan dialirkan melalui sirip–sirip pengarah (sudu tetap) akan mendorong sudu jalan
atau runner yang terpasang pada turbin.
5 Gaya jatuh air yng mendorong baling–baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling–baling
digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kinetik yang disebabkan
gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
6 Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi–gigi putar sehingga ketika baling–baling turbin
berputar maka generator ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi elektrik. Listrik pada generator terjadi karena kumparan tembaga yang diberi inti
besi digerakkan (diputar) dekat magnet. Bolak baliknya kutub magnet akan menggerakkan
elektron pada kumparan tembaga sehingga pada ujung-ujung kawat tembaga akan keluar
listriknya, yang kemudian mengasilkan energi lisrik. Air keluar ke outflow.
KONVERSI ENERGI
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head, lalu
energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu
energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik
yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa
besar jumlah air yang mengalir (debit).

Tahapan perubahan energi listrik dari air:


a. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya perbedaan
ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m.g.h
Dimana: Ep adalah energi potensial, m adalah massa (kg), g adalah gravitasi (9,8 kg/𝑚2 ), h adalah ketinggian
(m)
b. Energi Kinetik
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air dengan kecepatan
tertentu, yang dirumuskan:
Ek = 0,5.m.𝑣 2
Dimana: Ek adalah energi kinetic, m adalah massa (kg), 𝑣 2 adalah kecepatan (m/s)
c. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi mekanis
tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis dirumuskan:
Em = T.𝜔.t
Dimana: Em adalah energi mekanik. T adalah torsi, 𝜔 adalah sudut putar, t adalah waktu (s)
d. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai persamaan:
EI = V.l.t
Dimana: El adalah energi listrik, V adalah tegangan (volt), l adalah arus (ampere), t adalah waktu (s)
PLTA di Indonesia
Nama Lokasi Kapasitas Jenis dan jumlah pembangkit

Kecamatan Silih Nara , Kabupaten Aceh


PLTA Peusangan 2 x 22.1 MW;2 x 21,2 MW PLTA total 4 unit 86,6 MW
Tengah, Aceh

Kecamatan Pintu Pohan


PLTA Sigura-gura Meranti, Kabupaten Toba 4 x 71,50 MW PLTA total 4 unit 286 MW
Samosir, Sumatera Utara

Kecamatan Pintu Pohan


PLTA Tangga Meranti, Kabupaten Toba 4 x 79,25 MW PLTA total 4 unit 317 MW
Samosir, Sumatera Utara

PLTA Sipansihaporas Sumatera Utara 1 x 33 MW & 1 x 17 MW PLTA total 2 unit 50 MW


PLTA Asahan I Sumatera Utara 2 x 90 MW PLTA total 2 unit 180 MW
PLTA Batang Agam Sumatera Barat 3 x 3,5 MW PLTA total 3 unit 10,5 MW
PLTA Maninjau Sumatera Barat 4 x 17 MW PLTA total 4 unit 68 MW

Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten


PLTA Singkarak 4 x 43,75 MW PLTA total 4 unit 175 MW
Padang Pariaman, Sumatera Barat

PLTA Tes Bengkulu 4 x 4 MW PLTA total 4 unit 16 MW


PLTA Musi Bengkulu 3 x 70 MW PLTA total 3 unit 210 MW
PLTA Koto Panjang Riau 3 x 38 MW PLTA total 3 unit 114 MW
PLTA Besai Lampung 2 x 46,4 MW PLTA total 2 unit 90 MW

PLTA Batutegi Lampung 2 x 14 MW PLTA total 2 unit 28 MW

PLTA Ubrug Jawa Barat 2 x 10,80 MW;1 x 6,30 MW PLTA total 3 unit 17,1 MW

PLTA Bengkok Jawa Barat 3 x 3,15 MW;1 x 0,70 MW PLTA total 4 unit 3,85 MW

PLTA Cibadak Jawa Barat ? PLTA

Kecamatan Pangalengan, Kabupaten


PLTA Cikalong 3 x 6,40 MW PLTA total 3 unit 19,2 MW
Bandung, Jawa Barat

PLTA Saguling Jawa Barat 4 x 175 MW PLTA total 4 unit 700 MW

PLTA Cirata Jawa Barat 8 x 126 MW PLTA total 8 unit 1.008 MW

PLTA Jatiluhur Jawa Barat 7 x 25 MW PLTA total 7 unit 175 MW

Kecamatan Pangalengan, Kabupaten


PLTA Lamajan 3 x 6,40 MW PLTA total 3 unit 19,2 MW
Bandung, Jawa Barat
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
PLTA Plengan 5 x 6,27 MW PLTA total 5 unit 6,27 MW
Bandung, Jawa Barat

Kecamatan Tuntang, Kabupaten


PLTA Jelok 4 x 5,12 MW PLTA total 4 unit 20,48 MW
Semarang, Jawa Tengah

Kecamatan Pringapus, Semarang, Jawa


PLTA Timo 3 x 4 MW PLTA total 3 unit 12 MW
Tengah

Kecamatan Baturaden, Banyumas, Jawa


PLTA Ketenger 2 x 3,52 MW PLTA total 2 unit 7 MW
Tengah

Kecamatan Wonogiri, Kabupaten


PLTA Gajah Mungkur 1 x 12,4 MW PLTA total 1 unit 12,4 MW
Wonogiri, Jawa Tengah

Kecamatan Sempor, Kebumen, Jawa


PLTA Sempor 2 x 12,5 MW PLTA total 2 unit 25 MW
Tengah

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTA
KELEBIHAN PLTA
 Kapasitas daya keluaran PLTA relatif lebih besar
 PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun
 Bebas emisi karbon
 Bendungan PLTA dapat sebagai tempat rekreasi

KEKURANGAN PLTA
 Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau dengan
dibangunnya bendungan
 Biaya invertasi mahal
 Pembangun bendungan memerlukan lahan yang luas
 Bila kita mengalami musim kemarau panjang PLTA yang mengunakan tenaga air dari danau alam
dan danau buatan maka cadanagan air akan sangat berkurang dan berdampak pada penurunan
kuantitas produksi daya listrik yang disalurkan ke konsuman.

Anda mungkin juga menyukai