Anda di halaman 1dari 15

Kita semua tahu bahwa berjemur di bawah sinar matahari pagi baik untuk mendapatkan

Vitamin D. Untuk mendapatkan Vitamin D, kita memerlukan paparan sinar ultraviolet B

yang muncul antara Pukul 09.30 - 14.30. "Jadi yang efektif jam 9-10 pagi atau 2-3 sore," kata

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes

dalam IG Live bersama IDAI, Kamis (9/4/2020). Namun, dalam beberapa waktu terakhir,

setelah muncul pandemi Covid-19, jam terbaik berjemur matahari kembali menjadi

perdebatan. Baca juga: Ini Waktu Berjemur yang Baik di Bawah Sinar Matahari Apa

sebetulnya yang membuat berjemur penting dilakukan di tengah pandemi? Budi menjelaskan,

selain untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang, Vitamim D juga penting untuk

meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Dengan adanya Vitamin D, sel-sel

kekebalan tubuh akan lebih aktif dalam melawan benda asing yang masuk ke tubuh, termasuk

virus corona. "Ketika kuman atau virus masuk ke dalam tubuh yang pertama melawan adalah

sel-sel sistem imun. Dengan adanya Vitamin D, fungsi sel imun akan meningkat, sehingga

virus akan ditangkap dan dimatikan," ungkapnya. Budi menambahkan, bagi orang yang

masih sehat, berjemur bisa menjadi salah satu cara mencegah penularan virus corona.

Sementara bagi yang sudah terkena, konsumsi Vitamin D juga bisa membantu mempercepat

pemulihan. Hanya saja, jika berjemur tidak memungkinkan bagi pasien corona, mereka bisa

mengonsumsi Vitamin D melalui suplemen. "Tapi selama bisa dengan sinar matahari, lebih

bagus sinar matahari karena gratis, tidak usah bayar asal sesuai kebutuhan. Dan (sinar

matahari) bertahan lebih lama daripada suplemen," kata Budi. Durasi berjemur disesuaikan

kembali dengan beberapa faktor, salah satunya jenis kulit. Bagi orang Indonesia, yang

kebanyakan berkulit sawo matang, dianjurkan berjemur selama 15-20 menit. "Kecuali yang

kulitnya cokelat, bisa sampai sekitar 30 menit," tambah dia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Berjemur Matahari Penting
di Masa Pandemi Covid-19?",

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/09/144317820/mengapa-berjemur-matahari-

penting-di-masa-pandemi-covid-19.

Penulis : Nabilla Tashandra

Editor : Wisnubrata

Pagi hari dianggap sebagai waktu yang paling tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari.

Di waktu inilah, banyak orang meyakini bisa mendapatkan asupan vitamin D gratis secara

alami. Meski demikian, tak sedikit ahli kesehatan yang merekomendasikan agar berjemur di

bawah sinar matahari pada siang hari. Lantas, yang menjadi pertanyaan, berjemur yang baik

jam berapa sebenarnya? Sebelum mengetahui waktu berjemur yang baik jam berapa,

alangkah baiknya kita menilik manfaat berjemur di bawah sinar matahari terlebih dahulu.

Yang perlu diketahui bahwa tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan

sendirinya. Apalagi kandungan vitamin D nyatanya cukup terbatas hanya dari jenis-jenis

makanan tertentu, seperti kuning telur dan susu. Baca juga: Bagaimana Paparan Sinar

Matahari Menguatkan Sistem Imun Nah, sebagai solusi mudah dan praktis dalam mencukupi

asupan vitamin D, kita dapat memanfaatkan paparan sinar matahari. Beberapa manfaat

berjemur di bawah sinar matahari, antara lain: 1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Salah

satu manfaat berjemur di bawah sinar matahari adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kandungan vitamin D yang terbentuk akibat paparan sinar matahari dapat membantu

mencegah infeksi pada tubuh dan melawan penyakit, seperti penyakit jantung, multiple

sclerosis, beberapa jenis penyakit autoimun dan kanker, serta flu. Bukan tidak mungkin bila

rutin berjemur di bawah sinar matahari setiap hari dapat meningkatkan sistem kekebalan

tubuh sehingga kita akan terhindar dari virus corona covid-19. Baca juga: Cara
Menyenangkan untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh 2. Memperkuat kesehatan tulang

Manfaat berjemur di bawah sinar matahari yang paling dikenal adalah meningkatkan

kesehatan tulang. Ya, seperti yang sudah diketahui bahwa vitamin D berfungsi untuk

merangsang penyerapan kalsium dan fosfor yang dapat memperkuat tulang. Sebuah hasil

studi menyebutkan bahwa kandungan vitamin D3 dari sinar matahari ternyata memiliki peran

penting untuk kepadatan tulang. Vitamin D3 adalah vitamin larut dalam lemak yang

terbentuk selama proses pembuatan vitamin D saat sinar matahari mengenai kulit. Hal inilah

yang dapat mengatur penyerapan kalsium. Jadi, jika Anda memiliki kandungan vitamin D3

yang lebih tinggi di dalam darah maka kecil kemungkinan Anda akan menderita osteoporosis

dan arthritis di kemudian hari. Baca juga: 7 Langkah demi Hindari Kerusakan Tulang di Usia

Tua 3. Mengurangi depresi ringan Kurang paparan sinar matahari dapat menyebabkan

kondisi gangguan yang dikenal dengan Seasonal Affective Disorder (SAD). SAD adalah

depresi umum ringan yang dapat terjadi pada orang-orang yang bekerja berjam-jam di

gedung perkantoran dan jarang keluar ruangan untuk berjemur. Maka dari itu, manfaat

berjemur di bawah sinar matahari pagi berikutnya adalah mengurangi stres. Hasil studi

melaporkan bahwa orang-orang yang berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat terhindar

dari stres. Pasalnya, sinar matahari memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin, yakni

suatu hormon yang bisa meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan tenang.

Bahkan, jika tidak depresi sekalipun, berjemur di bawah sinar matahari pagi ternyata dapat

membangkitkan suasana hati menjadi lebih baik, lho. Baca juga: Cara Mendapatkan Manfaat

Sinar Matahari Sebagai Sumber Vitamin D 4. Meningkatkan kualitas tidur Berjemur di

bawah sinar matahari juga dapat meningkatkan kualitas tidur sehingga kita akan tidur lebih

nyenyak di malam hari. Ketika sinar matahari mengenai mata, sebuah pesan dikirim ke

kelenjar pineal dalam otak dan produksi melatonin, suatu hormon yang menimbulkan rasa

kantuk dan membantu tidur. Sinar matahari akan membuat tubuh memiliki gambaran yang
jelas bahwa ini bukanlah malam hari sehingga tubuh akan mempertahankan ritme sirkadian

yang normal. Sebaliknya, ketika di luar mulai gelap maka tubuh akan mendapatkan gambaran

yang jelas sehingga merasa lelah dan mengantuk jelang waktu tidur. Baca juga: Menilik

Manfaat Sinar Matahari dan Kualitas Hubungan Seksual 5. Menyembuhkan penyakit kulit

Manfaat berjemur di bawah sinar matahari juga dapat membantu proses penyembuhan

penyakit kulit, seperti jerawat, psoriasis, eksim, penyakit kuning, dan infeksi pada kulit

lainnya. Menurut sebuah studi, terapi berjemur di pagi hari selama empat minggu terbukti

berhasil untuk menghilangkan gejala psoriasis secara signifikan pada 84% partisipan. Namun,

untuk mencegah efek samping negatif dari radiasi ultraviolet dan memastikan manfaat yang

didapat lebih besar dari risiko yang ditimbulkan, sebaiknya para penderita penyakit kulit

berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan berjemur di bawah sinar

matahari. Waktu berjemur yang baik jam berapa? Pendapat mengenai waktu berjemur yang

baik jam berapa memang masih beragam di kalangan para ahli kesehatan. Ada yang

berpendapat bahwa waktu berjemur di bawah sinar matahari yang baik adalah saat pagi hari.

Namun, ada pendapat lain yang mengemukakan bahwa waktu berjemur yang baik adalah saat

siang hari. Sebenarnya, ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan

oleh manusia, yakni sinar ultraviolet A dan ultraviolet B. Sinar ultraviolet A tidak dibutuhkan

oleh manusia, bahkan seharusnya dihindari karena terpapar sinar matahari ini secara

berlebihan dapat meningkatkan risiko kulit keriput dan kanker kulit. Ultraviolet A umumnya

adalah cahaya matahari yang muncul pada pukul 05.30 pagi hingga 07.00 pagi, atau tepatnya

saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.

Sedangkan, sinar matahari ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek. Jadi,

inilah jenis cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tubuh. Ultraviolet B bisa Anda dapatkan

saat sinar matahari naik, yakni sekitar pukul 10.00 pagi hingga 15.00 siang. Selain itu, sebuah

penelitian lain mengungkapkan alasan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar
matahari adalah siang hari. Sebab, pada waktu tersebut risiko kanker kulit jenis cutaneous

malignant melanoma (CMM) tergolong paling rendah. Paparan sinar matahari yang

didapatkan antara pukul 10.00-15.00 dapat memicu produksi vitamin D, yang dapat bertahan

dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan vitamin D yang dikonsumsi

dalam bentuk suplemen atau makanan. Meski demikian, pada rentang jam tersebut, risiko

kulit terbakar matahari pun dapat meningkat karena paparan sinar matahari cukup menyengat.

Oleh karena itu, kita perlu membatasi waktu berjemur di bawah sinar matahari selama 10-20

menit saja. Cahaya matahari yang terbaik adalah yang menyinari tubuh secara langsung,

bukan hanya sekadar membuat tubuh mengeluarkan keringat. Jadi, upayakan kulit mendapat

sinar matahari secara langsung, ya. Baca juga: Berjemur Tak Masalah, Asal Waspadai

Radiasi Sinar Ultraviolet Tips berjemur di bawah sinar matahari yang aman dan nyaman

Setelah mengetahui waktu berjemur yang baik jam berapa, kita perlu melakukan beberapa

tips berjemur di bawah sinar matahari yang nyaman dan aman berikut ini: Gunakan lotion

kulit pelindung sinar matahari yang mengandung minimal SPF 30 atau di atasnya pada

permukaan kulit wajah (hindari area mata) dan tubuh (terutama tangan dan kaki). Oleskan

lotion SPF antara 15 menit sebelum berjemur di bawah sinar matahari. Hal ini dilakukan agar

tersedia cukup waktu untuk kulit menyerap lotion sehingga dapat bekerja secara efektif.

Sebaiknya cari tempat yang baik dan nyaman agar Anda bisa menggunakan pakaian yang

tidak terlalu tertutup sehingga sinar matahari langsung mengenai kulit. Saat berjemur di

bawah sinar matahari, Anda tidak harus berdiam diri. Lakukanlah aktivitas lain, seperti jalan

santai, duduk atau membaca buku di area terbuka, menyiram bunga, berkebun, mencuci

kendaraan, menyapu halaman rumah, dan lain sebagainya. Cukupi asupan air putih apabila

Anda menghabiskan waktu yang cukup lama di bawah sinar matahari. Beristirahatlah atau

menyudahi berjemur jika kulit mulai terasa panas. Berjemur di bawah sinar matahari memang

dapat memberikan berbagai manfaat yang baik bagi tubuh. Akan tetapi, Anda perlu
mengetahui waktu berjemur yang baik jam berapa dan tips melakukannya dengan aman

sehingga manfaat berjemur di bawah sinar matahari didapatkan secara optimal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Waktu Berjemur yang Baik di

Bawah Sinar Matahari", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/31/060600620/ini-waktu-

berjemur-yang-baik-di-bawah-sinar-matahari?page=all#page2.

Editor : Wisnubrata

Sun protection

(WHO)

Meningkatnya insiden kanker kulit selama dekade terakhir sangat terkait dengan aktivitas luar

ruangan yang semakin populer dan paparan rekreasi. Paparan sinar matahari secara berlebihan

diterima secara luas sebagai penyebab yang mendasari efek berbahaya pada kulit, mata dan sistem

kekebalan tubuh. Para ahli percaya bahwa empat dari lima kasus kanker kulit dapat dicegah, karena

kerusakan UV sebagian besar dihindari.

Apa beberapa cara sederhana untuk melindungi diri dari matahari?


Mengadopsi tindakan pencegahan sederhana berikut, diadaptasi dari Sun Wise School program

dapat membuat semua perbedaan. Naungan, pakaian dan topi memberikan perlindungan terbaik-

menerapkan tabir surya menjadi diperlukan pada bagian-bahagian tubuh yang tetap terpapar seperti

wajah dan tangan. Tabir surya tidak boleh digunakan untuk memperpanjang durasi paparan sinar

matahari.

Batasi waktu di bawah sinar matahari tengah hari

Sinar UV Matahari adalah yang terkuat antara 10 pagi dan 4 sore Sedapat mungkin, Batasi paparan

sinar matahari selama jam tersebut.

Perhatikan indeks UV

Sumber daya penting ini membantu Anda merencanakan kegiatan luar ruangan Anda dengan cara

yang mencegah overexposure sinar matahari. Meskipun Anda harus selalu mengambil tindakan

pencegahan terhadap paparan berlebih, berhati-hatilah untuk mengadopsi praktik keselamatan di

bawah sinar matahari ketika indeks UV memprediksi tingkat eksposur moderat atau di atas.

Gunakan naungan dengan bijak

Carilah naungan ketika sinar UV yang paling intens, namun perlu diingat bahwa naungan struktur

seperti pohon, payung atau kanopi tidak menawarkan perlindungan matahari lengkap. Ingat aturan

bayangan: "perhatikan bayangan Anda-bayangan pendek, Cari naungan! "

Kenakan pakaian pelindung

Topi dengan pinggiran lebar menawarkan perlindungan sinar matahari yang baik untuk mata,

telinga, wajah, dan punggung atau leher Anda. Sunglasses yang menyediakan 99 untuk 100 persen
UV-A dan perlindungan UV-B akan sangat mengurangi kerusakan mata dari paparan sinar matahari.

Anyaman erat, pakaian longgar akan memberikan perlindungan tambahan dari matahari.

Gunakan tabir surya

Oleskan tabir surya dengan spektrum luas SPF 15 + dengan murah hati dan Terapkan kembali

setiap dua jam, atau setelah bekerja, berenang, bermain atau berolahraga di luar ruangan.

Hindari sunlamps dan panti tanning

Sunbeds merusak kulit dan mata terlindungi dan terbaik dihindari seluruhnya.

Bagaimana melindungi anak dari matahari?

Program perlindungan matahari sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran bahaya

kesehatan radiasi UV, dan untuk mencapai perubahan gaya hidup yang akan menangkap tren

terhadap kanker kulit lebih banyak dan lebih. Selain manfaat kesehatan, program pendidikan yang

efektif dapat memperkuat perekonomian nasional dengan mengurangi beban keuangan untuk

sistem perawatan kesehatan yang disebabkan oleh kanker kulit dan perawatan katarak.

Anak berada dalam keadaan pertumbuhan yang dinamis, dan oleh karena itu lebih rentan terhadap

ancaman lingkungan daripada orang dewasa. Banyak fungsi vital seperti sistem kekebalan tubuh

tidak sepenuhnya dikembangkan saat lahir, dan lingkungan yang tidak aman dapat mengganggu

perkembangan normal mereka.


Sekolah adalah pengaturan yang sangat penting untuk mempromosikan perlindungan matahari dan

program yang efektif dapat membuat perbedaan

Apakah anak memerlukan perlindungan khusus?

Anak dalam keadaan dinamis pertumbuhan dan lebih rentan terhadap ancaman lingkungan daripada

orang dewasa sebagai:

paparan sinar matahari selama masa kecil dan remaja muncul untuk mengatur tahap untuk

pengembangan kedua melanoma dan non-melanoma kanker kulit di kemudian hari

sebagian besar paparan seumur hidup seseorang terjadi sebelum usia 18 tahun, dan

anak memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan penyakit dengan latency panjang, lebih

tahun kehidupan yang akan hilang dan lebih banyak penderitaan yang harus ditanggung sebagai

akibat dari gangguan kesehatan.

Anak membutuhkan perlindungan khusus. Konvensi PBB tentang hak asasi anak menyatakan bahwa

anak, termasuk semua tahapan perkembangan dari konsepsi hingga usia 18, memiliki hak untuk

menikmati standar kesehatan tertinggi dan untuk lingkungan yang aman.

Bagaimana seharusnya anak terlindung dari matahari di sekolah?


Program pendidikan di sekolah untuk meningkatkan pengetahuan anak dan memodifikasi sikap dan

perilaku mengenai perlindungan sinar matahari secara signifikan dapat menurunkan efek kesehatan

yang merugikan dan biaya perawatan kesehatan. Sekolah adalah tempat yang sangat baik untuk

mengajarkan perilaku sehat yang dapat mencegah paparan berlebihan terhadap radiasi UV. Dalam

lingkungan yang ditujukan untuk anak sekolah belajar sangat rentan terhadap tren fashion,

sementara guru dapat memainkan peran utama dalam mempengaruhi pengetahuan anak, sikap dan

perilaku mengenai perlindungan matahari.

Kampanye yang efektif dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat: kampanye SunSmart

(Gbr. 2) dari The Cancer Council Victoria di Australia, telah membuat kemajuan yang signifikan dalam

meningkatkan kesadaran masalah perlindungan matahari dan kanker kulit serta mendorong

perubahan dalam gaya hidup yang berhubungan dengan matahari.

Sebuah program sekolah tentang perlindungan matahari harus mengadopsi pendekatan terpadu

untuk membantu siswa, guru, dan masyarakat luas untuk menghindari risiko kesehatan paparan

radiasi UV. Program ini harus mencakup pendidikan perlindungan matahari, lingkungan sekolah yang

sehat, kebijakan perlindungan sinar matahari yang didukung sekolah, dan keterlibatan masyarakat

dan keluarga. Evaluasi program sekolah untuk mempromosikan perlindungan sinar matahari adalah

alat yang ampuh yang merekomendasikan untuk melaksanakan dan memperkuat program

kesehatan sekolah. Kegiatan yang paling efektif jika mereka memiliki fokus praktis dan relevan

dengan pengalaman siswa sendiri. Sun perlindungan dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam

berbagai bidang kurikulum.


WHO telah mengembangkan paket yang komprehensif bahan untuk perlindungan matahari anak

pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk Kementerian Kesehatan dan pendidikan, serta pemerintah

nasional dan lokal dan organisasi non-pemerintah yang aktif dalam bidang promosi kesehatan dan

program perlindungan sinar matahari.

Ultraviolet-radiasi dan kesehatan: waktu optimal untuk paparan sinar matahari

Johan Moan, Mantas Grigalavicius, Arne Dahlback, Zivile Baturaite, Asta Juzeniene

Pada Pubmed.gov

PMID: 25207380

Abstrak

Positif serta efek kesehatan negatif dari paparan kulit manusia untuk radiasi UV tergantung pada

spektrum dan pertemuan tingkat, keduanya tergantung pada lintang, waktu hari dan beberapa

faktor lainnya. Efek positif utama terkait dengan fotosintesis vitamin D dan efek negatif utama

adalah perkembangan kanker kulit. Spektrum tindakan untuk efek ini berbeda. Hal ini menyebabkan

kita untuk menyimpulkan bahwa untuk optimal sintesis vitamin D pada risiko minimal melanoma

ganas kulit (CMM), waktu terbaik untuk paparan sinar matahari adalah antara 10 a.m. dan 1 p.m.

Dengan demikian, rekomendasi Kesehatan Umum (bahwa paparan sinar matahari harus dihindari

antara jam 10 pagi dan 4 sore dan ditunda sampai sore) mungkin salah.
Radiasi ultraviolet: bahaya untuk anak dan remaja

Sophie J balk, Dewan kesehatan lingkungan; Bagian tentang dermatologi

Kolaborator

PMID: 21357345 DOI: 10.1542/Peds. 2010-3502

Abstrak

Sinar matahari menopang kehidupan di bumi. Sinar matahari sangat penting untuk sintesis vitamin D

di kulit. Sinar ultraviolet matahari dapat berbahaya, namun, karena paparan berlebihan

menyebabkan kanker kulit dan efek kesehatan yang merugikan lainnya. Kanker kulit adalah masalah

kesehatan publik utama; lebih dari 2.000.000 kasus baru didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun.

Radiasi ultraviolet (UVR) menyebabkan 3 bentuk utama kanker kulit: basal cell carcinoma; Karsinoma

sel skuamosa; dan melanoma ganas kulit. Paparan UVR dari sinar matahari dan sumber buatan di

awal kehidupan mengangkat risiko terkena kanker kulit. Sekitar 25% paparan sinar matahari terjadi

sebelum usia 18 tahun. Risiko kanker kulit meningkat ketika orang sampai diri ke matahari dan

sengaja mengekspos diri untuk sumber buatan uvr. Kesadaran masyarakat terhadap risiko tidak

optimal, kesesuaian dengan perlindungan sinar matahari tidak konsisten, dan tingkat kanker kulit

terus meningkat di semua kelompok usia termasuk populasi yang lebih muda. Orang terus terbakar

sinar matahari, dan remaja dan orang dewasa sering pengunjung untuk tanning panti. Paparan sinar

matahari dan status vitamin D terjalin. Vitamin D yang memadai dibutuhkan untuk kesehatan tulang
pada anak dan orang dewasa. Selain itu, ada mengumpulkan informasi yang menunjukkan pengaruh

yang bermanfaat vitamin D pada berbagai kondisi kesehatan. Produksi vitamin D kulit memerlukan

sinar matahari, dan banyak faktor mempersulit efisiensi produksi vitamin D yang menghasilkan

paparan sinar matahari. Memastikan vitamin D kecukupan sambil mempromosikan perlindungan

matahari strategi, oleh karena itu, memerlukan perhatian yang diperbaharui untuk mengevaluasi

kecukupan makanan dan suplemen vitamin D. harian asupan 400 IU vitamin D akan mencegah

kekurangan vitamin D rakhitis pada bayi. Suplementasi vitamin D jumlah yang diperlukan untuk

mendukung kesehatan yang optimal pada anak yang lebih tua dan remaja kurang jelas. Laporan ini

memperbarui informasi tentang hubungan paparan sinar matahari terhadap kanker kulit dan efek

kesehatan yang merugikan lainnya, hubungan paparan sumber buatan UVR dan kanker kulit, metode

perlindungan matahari, vitamin D, kulit masyarakat-upaya pencegahan kanker, dan peran dokter

anak dalam mencegah kanker kulit. Selain upaya dokter anak, upaya kesehatan masyarakat yang

berkelanjutan diperlukan untuk mengubah sikap dan perilaku mengenai paparan UVR.

Harian, musiman, dan variasi Latitudinal di Solar ultraviolet A dan B radiasi dalam kaitannya dengan

vitamin D produksi dan risiko untuk kanker kulit

Mantas Grigalavicius 1, Johan Moan 1 2, Arne Dahlback 2, Asta Juzeniene 1

Afiliasi

PMID: 26547141 DOI: 10.1111/IJD. 13065


Abstrak

Latar belakang: radiasi ultraviolet matahari (UV) bervariasi dengan garis lintang, waktu, dan musim.

Kedua komposisi UV spektral dan ambient UV dosis menyebabkan hasil kesehatan yang berbeda

pada garis lintang yang berbeda. Menemukan waktu yang optimal untuk paparan sinar matahari,

dimana efek positif dari paparan UV (vitamin D) difasilitasi dan efek negatif (kanker kulit,

fotoimunosupresi) dihindari adalah pertimbangan yang paling penting dalam program pencegahan

kanker kulit modern.

Tujuan: makalah ini berfokus pada lintang ketergantungan UVB, UVA, vitamin D produksi, dan risiko

kanker kulit di Kaukasia.

Metode: secara biologis efektif UVB (280-315 nm) dan UVA (315-400 nm) dosis dihitung

menggunakan model transfer radiatif dengan data climatologic yang sesuai untuk lokasi yang dipilih.

Insiden karsinoma sel skuamosa (SCC) dan kulit melanoma (CM) diambil dari Registry kanker dan

artikel yang diterbitkan.

Hasil: dosis tahunan radiasi UVA menurun jauh lebih sedikit dengan meningkatkan lintang dari dosis

tahunan UVB. Insiden CM juga mengurangi kurang curam dengan meningkatkan lintang dari insiden

SCC. Sebagai SCC terutama disebabkan oleh UVB, pengamatan ini mendukung asumsi bahwa UVA

memainkan peran penting dalam pengembangan CM. Variasi dalam UVA (relevan dengan CM) dan
UVB (relevan dengan produksi vitamin D) lebih dari 1 hari berbeda: UVB: rasio UVA adalah maksimal

di siang hari.

Kesimpulan: cara terbaik untuk mendapatkan dosis vitamin D yang diberikan dengan risiko minimal

karsinogenik adalah melalui paparan non-pembakaran di tengah hari, bukan pada sore atau pagi.

© 2015 masyarakat internasional dermatologi.

Anda mungkin juga menyukai