SINAR ULTRAVIOLET
Disusun oleh :
NIM ( 173600012 )
2018
A.Definisi
Sinar ultra violet (UV) diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya radiasi yang
dapat bersifat letal bagi mikroorganisme. Sinar UV mempunyai panjang gelombang mulai 4
nm hingga 400 nm dengan efisiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah
pada 365 nm. Karena mempunyai efek letal terhadal sel-sel mikroorganisme, maka radiasi
UV sering digunakan di tempat-tempat yang menuntut kondisi aseptik seperti laboratorium,
ruang operasi rumah sakit dan ruang produksi industri makanan dan minuman, serta farmasi.
Salah satu sifat sinar ultra violet adalah daya penetrasi yang sangat rendah. Selapis kaca tipis
pun sudah mampu menahan sebagian besar sinar UV. Oleh karena itu, sinar UV hanya dapat
efektif untuk mengendalikan mikroorganisme pada permukaan yang terpapar langsung oleh
sinar UV, atau mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan. Absorbsi
maksimal sinar UV di dalam sel terjadi pada asam nukleat, maka diperkirakan mekanisme
utama perusakan sel oleh sinar UV pada ribosom, sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi
atau kematian sel (Atlas, 1997).
Mutasi adalah suatu perubahan pada rangkaian nukleotida dari suatu asam nukleat. Mutasi
dapat berakibat pada kesalahan menyandi protein dan keadaan ini jika tidak bersifat letal,
biasanya menimbulkan penampakan fenotip yang berbeda dari keadaan normalnya. Karena
merupakan perubahan pada materi genetik, maka mutasi diwariskan pada keturunannya.
Trichoderma harzianum adalah jenis kapang yang tersebar luas di tanah, dan mempunyai
sifat mikoparasitik. Mikroparasitik adalah kemampuan untuk menjadi parasit bagi kapang
lain. Sifat inilah yang dimanfaatkan sebagai agen biokontrol terhadap jenis-jenis kapang
fitopatogen. Beberapa kapang fitopatogen penting yang dapat dikendalikan oleh Trichoderma
antara lain: Rhizoctonia solani, Fusarium sp., Lentinus lepidus, Phytium sp., Botrytis cinerea,
Gloeosporium gloeosporoides, Rigidoporus lignosus dan Sclerotium rolfsii yang menyerang
tanaman jagung, kedele, kentang, tomat dan kacang buncis, kubis, cucumber, kapas, kacang
tanah, pohon buah-buahan, semak dan tanaman hias. Kemampuan mikoparasitik tersebut
dimungkinkan karena T. harzianum mampu menghasilkan enzim-enzim yang mampu
melisiskan dinding sel kapang lain, seperti enzim kitinase dan b-glukanase. Kitin dan glukan
merupakan penyusun utama dinding sel kapang. Adanya enzim kitinase dan glukanase yang
dihasilkan oleh T. harzianum akan menghidrolisis kitin dan glukan yang menyusun dinding
sel kapang, sehingga hifa kapang mengalami lisis.
Pemaparan sinar ultraviolet selama 1, 2 dan 3 jam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
T. harzianum maupun kemampuan mikoparasitiknya terhadap kapang patogenik tanaman F.
oxysporum.
Sinar Ultraviolet (UV) adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi yang berasal
dari matahari. Sinar UV dapat membakar mata, rambut, dan kulit jika bagian tubuh tidak
dilindungi, atau jika mereka terlalu banyak terkena sinar matahari. Meskipun demikian, sinar
UV sangat berguna dalam ekosistem kita.
Sinar UV membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang memperkuat tulang dan gigi
dan membantu tubuh kita membangun kekebalan terhadap penyakit seperti rakhitis dan
kanker usus besar. Sinar UV juga digunakan untuk mengobati psoriasis, sinar memperlambat
pertumbuhan sel-sel kulit. Sinar UV telah digunakan dalam berbagai hal komersial juga,
termasuk sterilisasi dan desinfeksi. Beberapa hewan dapat melihat sinar UV, dan UV
membantu lebah untuk mengumpulkan serbuk sari dari bunga.
Sering kali kita hanya mengerti bahwa sinar matahari mengandung ultraviolet yang
berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya hanya penting bagi pembentukan vitamin D bagi tubuh.
Faktanya adalah pembentukan vitamin D mutlak memerlukan sinar ultraviolet. Apa saja
manfaat sinar matahari bagi tubuh kita, berikut ulasannya :
3. Penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Sinar ultraviolet ternyata juga membantu
membasmi virus-virus penyebab kanker. Secara umum, sinar matahari mampu membunuh
bakteri, virus, dan jamur yang berpotensi menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan
asma saluran pernapasan.
4. Mengurangi gula darah. Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel
tubuh yang merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan
menurunkan kadar gula darah dalam tubuh kita.
5. Meningkatkan kebugaran pernafasan. Penambahan glikogen di otot dan hati melalui sinar
matahari ternyata meningkatkan perbaikan sistem pernafasan karena meningkatkan
kemampuan darah dalam menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh.
6. Membantu membentuk dan memperbaiki tulang. Vitamin D yang dibentuk melalui sinar
matahari berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh sehingga memperbaiki
komponen tulang dan mencegah penyakit rakhitis,osteoporosis, dan osteomalacia.
1. Menghindari sengatan langsung sinar matahari terutama pada saat matahari mencapai
titik kulminasi. Pada kondisi ini energi sinar ultraviolet B dipermukaan bumi mencapai
puncaknya.
2. Melindungi kulit secara fisik, seperti menggunakan topi lebar, payung, atau pakaian.
3. Memakai tabir surya, sun block yang mengandung bahan yang menyerap, menghambur
dan memantulkan energi sinar matahari.
· Sinar UVA. Merupakan sekitar 95 persen dari semua energi ultraviolet. Sinar UVA
tidak menyebabkan kulit terbakar, namun dampaknya bisa berlangsung lama.
· Sinar UVB. Meninggalkan efek di atas lapisan kulit luar dan diduga sebagai penyebab
utama kulit terbakar, penuaan dini dan kanker kulit. Paling banyak intensitasnya di tempat
yang tinggi dan di daerah yang semakin dekat garis khatulistiwa. Sinar ini penyebab rusaknya
sistim imunitas tubuh.
· Sinar UVC. Merupakan sinar yang terkuat dan paling berbahaya. Tapi jangan khawatir,
untuk seseorang terkena sinar UVC ini sangat sedikit kemungkinannya. Karena biasanya
langsung tersaring lapisan ozon dan tidak mencapai permukaan bumi. Tapi, mengingat makin
menipisnya lapisan ini, Anda tentunya harus ekstra hati-hati.