Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SINAR UV

Anggota Kelompok:

Acep Sandi
Bulandari
Mohammad Khalil Ardhani
Nina Fitriani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinar Ultraviolet (UV) adalah sinar tidak tampak yang merupakan bagian energi
yang berasal dari matahari. Sinar UV dapat membakar mata, rambut, dan kulit jika
bagian tubuh tidak dilindungi, atau jika mereka terlalu banyak terkena sinar matahari.
Meskipun demikian, sinar UV sangat berguna dalam ekosistem kita. Sinar UV
membantu tubuh kita dalam membuat vitamin D, yang memperkuat tulang dan gigi
dan membantu tubuh kita membangun kekebalan terhadap penyakit seperti rakhitis
dan kanker usus besar. Sinar UV juga digunakan untuk mengobati psoriasis, sinar
memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit. Sinar UV telah digunakan dalam berbagai
hal komersial juga, termasuk sterilisasi dan desinfeksi. Beberapa hewan dapat melihat
sinar UV, dan UV membantu lebah untuk mengumpulkan serbuk sari dari bunga.
Sering kali kita hanya mengerti bahwa sinar matahari mengandung ultraviolet yang
berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya hanya penting bagi pembentukan vitamin D bagi
tubuh. Faktanya adalah pembentukan vitamin D mutlak memerlukan sinar ultraviolet.

Matahari sebagai sumber energi memancarkan radiasi dalam berbagai panjang


gelombang, salah satunya yang berkaitan erat dengan fenomena kehidupan di Bumi
adalah sinar ultraviolet (UV) dan ada empat jenis radiasi UV, yaitu UV-A, UV-B, UV-C,
dan UV-D. Sinar ultraviolet dalam jumlah kecil diperlukan oleh tubuh manusia, yaitu
membantu pembentukan vitamin D oleh tubuh. Tetapi sinar ultraviolet dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan mata, dan menurunkan kekebalan
tubuh. Kanker Kulit Melanoma. Sinar UV-B dalam jumlah yang besar dapat merusak
sel-sel hidup, khususnya sel kulit sehingga sel ini menjadi sel kanker. Berat atau
ringannya penyakit yang ditimbulkan tergantung dari panjang gelombang dari paparan
radiasi UV.

1. SINAR UV-A
- Panjang gelombang (320-400) nm = GELOMBANG PANJANG
- Mewakili sekitar 95% dari semua sinar UV yang mencapai permukaan bumi
- Intensitas radiasi UVA lebih konstan daripada UVB tanpa ada variasi jam
dan musim serta mampu menembus kaca, berdasarkan kondisi ini dapat
dipastikan bahwa radiasi UVA lebih sangat berbahaya untuk kulit kita.

2. SINAR UV-B
- Sinar UV B memiliki panjang gelombang sedang dan tidak dapat menembus
lapisan permukaan dari kulit.
- Radiasi paling keras radiasinya antara jam 10 pagi dan jam 2 siang saat
matahari sedang panas-panasnya, juga akan lebih keras dimusim-musim
panas, dapat menyerap kekulit sampai 70%, namun radiasi jenis ini tidak
mampu menembus kaca, sehingga aman bila kita berada diruang kaca
maupun didalam mobil.

3. SINAR UV-C
- Merupakan sinar UV yang paling berbahaya, tapi UV C tidak dapat sampai
ke permukaan bumi karena la-pisan ozon di atmosfir sudah menyaringnya.
Radiasinya hampir selalau diserap kembali oleh lapisan ozon dan tidak
mempengaruhi kulit. Namun radiasinya dapat juga ditemukan pada
sumber-sumber buatan seperti pada : lampu mercury, dan lampu
pembunuh mikroorganisme (biasa digunakan untuk mensterilkan kamar
operasi di Rumah Sakit.

B. Bahaya Sinar Ultraviolet

1. Kerusakan Kulit & Kerutan.


UV-A menembus kulit lebih dalam dari UV-B dan bekerja lebih efisien. Radiasi UV-A
menembus sampai dermis (lapisan kedua dari kulit) dan dapat merusak serat-serat
yang berada di dalamnya. Kulit menjadi kehilangan elastisitas dan berkerut, sedangkan
UV-B menyerang lapiran epidermis kulit.
2. Penyakit Katarak.
UV-A dapat merusak saraf pusat penglihatan dan macula sedangkan UV-B dapat
merusak bagian kornea dan lensa. Katarak merupakan kondisi mata yang tertupi atau
terhalang selaput – selaput tertentu sehingga membuat penglihatan menjadi berkabut
dan tidak jelas. Ternyata,selain faktor usisa, paparan sinar UV-A terus menerus juga
menjadi salah satu pemicu timbulnya katarak.
3. Penyakit Kanker.
Paparan sinar UV-B dapat menimbulkan terjadinya kerusakan fotokimia pada DNA dari
sel – sel yang berada di dalam tubuh. Hal ini akan memicu terbentuknya kanker,
terutama kanker kulit pada manusia
4. Rusaknya Sistem Kekebalan Tubuh.
Paparan radiasi UV yang berlebih dapat memicu bahaya pada sistem kekebalan tubuh.
Sengatan sinar matahari dapat mengubah distribusi dan fungsi sel darah putih untuk
melawan penyakit. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan yang
melindungi tubuh dari bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit.
C. Manfaat Sinar Ultraviolet

1. Sumber Utama Vitamin D.

Sinar ultraviolet ternyata membantu mengubah kolesterol yang tersimpan di kulit


menjadi vitamin D. Hanya dengan berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita
mendapatkan 400 unit vitamin D.

2. Mengurangi Kolesterol Darah.

Proses pembentukan vitamin D di mana mengubah kolesterol di dalam darah maka


akan mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kita

3. Penawar Infeksi Dan Pembunuh Bakteri.

Sinar ultraviolet ternyata juga membantu membasmi virus-virus penyebab kanker.


Secara umum, sinar matahari mampu membunuh bakteri, virus, dan jamur yang
berpotensi menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan asma saluran pernapasan.

4. Mengurangi Gula Darah.

Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam selsel tubuh yang


merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan menurunkan
kadar gula darah dalam tubuh kita.

5. Meningkatkan Kebugaran Pernafasan.

Penambahan glikogen di otot dan hati melalui sinar matahari ternyata meningkatkan
perbaikan sistem pernafasan karena meningkatkan kemampuan darah dalam
menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh.

6. Membantu Fotosintesis Tumbuhan.

Sinar ultraviolet dapat membantu proses fotosintesis yang menghasilkan zat makanan
seperti karbohidrat. Proses memasak makanan ini, dilakukan oleh tumbuh–tumbuhan
yang mengandung zat hijau daun (klorofil), alga dan beberapa jenis bakteri.

Anda mungkin juga menyukai