Definisi UV A, B ,C
Sinar ultraviolet adalah bagian dari spektrum cahaya matahari yang sampai ke bumi. Sinar
Ultraviolet tidak bisa dilihat oleh mata manusia, berhubung panjang gelombang yang
dimilikinya lebih pendek dari panjang gelombang sinar yang bisa kita lihat. Panjang
gelombang sinar matahari yang bisa dilihat manusia adalah 700-400 nm (nm singkatan dari
nanometer alias 1/1 miliar meter = 10 -9 meter). Kalau ada yang belum tahu, nano itu berarti 10 -
9
.Sinar ultraviolet (UV) ini dibagi menjadi 3 jenis panjang gelombang – UVA, UVB dan UVC.
Berdasarkan panjang gelombangnya, UVA dibagi lagi menjadi 2 yaitu UVA I dan UVA II.
UV A adalah sinar matahari yang tidak kasat mata. Singkatan dari Sinar Ultraviolet A. UVA
adalah cahaya matahari dengan gelombang yang panjang (long wave), di antara 315-400 nm.
Sinar ultraviolet inilah yang paling banyak bersentuhan dengan kulit tubuh kita. Karena 95%
radiasi ultraviolet yang sampai di permukaan bumi, adalah dalam bentuk UV A. Sinar UVA
tidak begitu kuat, namun persentase paparannya lebih besar dibanding jenis radiasi ultraviolet
lainnya. Intensitas cahayanya juga cenderung konstan sepanjang hari, tanpa memandang jam
dan musim. Tentunya sepanjang cahaya matahari bersinar dong. UVA dibagi menjadi 2 bagian
yaitu UVA I dan UVA II. UVA I memiliki panjang gelombang 340-400 nm sedangkan UVA II
panjang gelombangnya 315-340 nm.
Jenis sinar matahari yang tak tampak berikutnya adalah UV B. Singkatan dari ultraviolet B.
Memiliki gelombang yang pendek (short wave) – 280-315 nm. Intensitas sinar ini dipengaruhi
musim, waktu, dan tempat. Itu makanya kita disarankan menjauhi paparan sinar matahari
terutama jika tidak memakai sunblock pada jam 10 pagi sampai 2 siang. Untungnya sinar UV
B ini tidak mampu menembus awan dan kaca.
UV C = Sinar Ultraviolet C
Tipe sinar radiasi matahari yang paling pendek panjang gelombangnya – 100-280 nm.
Karenanya sinar ultraviolet ini tidak pernah sampai ke permukaan bumi, karena terserap oleh
lapisan ozon di atmosfer.Sinar ini bersifat germicidal alias mampu membunuh atau
menghambat kemampuan berkembang dari patogen, seperti bakteri, virus dan lainnya. Hal ini
bisa terjadi karena UVC mampu menghambat kerja DNA.
Bahaya Sinar UV A
Sinar UV A mampu menembus kulit tubuh manusia lebih dalam dibanding UV B. Sinar ini
paling banyak berperan dalam penuaan sel dan pengerutan kulit. Berdasarkan penelitian juga
diketahui kalau sinar ini, juga berperan dalam memancing timbulnya kanker kulit, walau
kerusakan yang ditimbulkannya tidak tampak di permukaan kulit (bagian epidermis kulit),
melainkan di bawah kulit. UVA berperan dalam perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.
Warna gelap yang ditimbulkan akibat paparan sinar matahari ini adalah respon tubuh/kulit
setelah mendeteksi adanya kerusakan pada DNA? Proses tersebut terjadi untuk mencegah
kerusakan DNA lebih parah.Namun bila terjadi berulang-ulang, tindakan ini bisa menimbulkan
kanker kulit (melanoma). Karena kerusakan DNA pada kulit sudah masif.
Dampak Sinar UV B
Sinar UVB dikenal sebagai agen penyebab terbakarnya kulit akibat sinar matahari (sunburn).
Berbeda dengan sinar UVA, sinar UVB menimbulkan efek dekat permukaan kulit. UV B juga
berperan lebih aktif – dibanding UV A – memancing timbulnya kanker kulit. Selain itu
tanning, dan penuaan kulit juga menjadi dampaknya.
BAHAYA UV C
Dengan adanya pelindung alami, sinar ultraviolet C dan sebagian sinar ultraviolet B tidak dapat
mencapai permukaan bumi, karena diserap oleh lapisan ozon dan molekul oksigen pada atmosfir
bumi.
Sinar matahari memiliki berbagai spektrum dari yang paling berpengaruh pada kulit manusia
adalah sinar ultraviolet (UV). Dari ketiga sinar UV, sinar ultraviolet C yang paling berbahaya,
karena sinar ini mampu menembus lapisan kulit yang paling dalam. Untungnya, sebagian besar
sinar UV ini ditapis oleh lapisan ozon. Sayangnya, sekarang ini lapisan ozon banyak yang
berlubang, sehinga banyak juga sinar ultraviolet C yang sampai ke permukaan bumi.
Selain sinar ultraviolet C, sinar ultraviolet A dan B juga bisa menembus lapisan kulit kita.
Namun, mengingat panjang gelombang kedua sinar berbeda, daya serap kulit juga berbeda.
Begitu masuk ke kulit, kedua sinar tadi akan diserap oleh lapisan luar kulit epidemis,
dipantulkan, disebar dan diteruskan ke lapisan kulit yang lebih dalam dermis atau subkutis.