Anda di halaman 1dari 9

z

Radiasi Sinar
UV dan Kulit
z
 Sinar ultraviolet atau yang biasa dikenal dengan istilah sinar UV
 merupakan salah satu bentuk sinar yang dihasilkan oleh paparan
sinar matahari. Sinar UV ini merupakan sinar yang berasal dari
matahari yang menembus atmosfer, dan masuk ke bumi.
Walaupun tidak dapat terlihat, namun sinar UV ini dapat dirasakan
oleh tubuh kita.

 Menurut Dutra dkk., (2004) spektrum elektromagnetik pada area


UV terbagi menjadi 3 pita yaitu; ultraviolet A (UVA: 315-400 nm);
ultraviolet B (UVB: 280-315 nm) dan ultraviolet C (UVC: 100- 280
nm).

 Ultraviolet mempunyai rentang panjang gelombang antara 100-400


nm yang berada di antara spektrum sinar X dan cahaya tampak
(USEPA, 1999).
z
z
Jenis Jenis Sinar UV
 Sinar UV A

Penelitian menunjukkan bahwa sinar UV – A memiliki kans yang besar sebagai


penyumbang utama dari kerusakan kulit. Hal ini disebabkan karena radiasi dari sinar UV – A
dapat menembus ke dalam lapisan kulit, yaitu lapisan dermis, dan berpotensi merusak sel
di dalamnya.

 Sinar UV B

Sinar UV – B memiliki kemampuan untuk merusak bagian dermis, dan tidak sampai
menembus ke dalam dermis ataupun merusak sel – sel yang berada di dalam dermis. Sinar
UV – B ini sifatnya tidak dapat menembus kaca, dan biasanya sebagian dari sinar UV – B
sudah ditahan atau diblokir oleh atmosfer bumi.

 Sinar UV C

Sinar UV – C merupakan jenis sinar ultraviolet yang paling berbahaya bagi tubuh. Namun
demikian, sinar UV – C tidak banyak masuk ke dalam bumi, karena telah ditahan dan
diserap oleh lapisan ozon pada bumi.
z
Akibat Radiasi Sinar UV

 Reaksi fotooksidasi : terjadi akibat pelepasan (ROS) berupa :


anion superoksida (O2*), hidrogen peroksida (H2O2) dan radikal
hidroksil (OH*) oleh kromofor yang menyerap sinar ultraviolet
(Kochevar, 1995).

 Reaksi kulit terhadap radiasi sinar UV di antaranya adalah


terbentuknya radikal bebas (O2* dan OH*), dan kematian sel
secara langsung. Pengaruh patobiologik sinar ultraviolet (UV-A
dan UV-B) menghasilkan radikal bebas dan menimbulkan
kerusakan pada DNA, radikal bebas inilah merupakan faktor
utama yang mempercepat proses penuaan dini (Backman, 1988).
z
z

 Epidermal structure and keratinocyte differentiation. The epidermis is a


self-renewing tissue composed mainly of keratinocytes in various
stages of terminal differentiation. Keratinocytes are produced in the
stratum basale (basal layer), and move outward through the epidermis,
undergoing a programmed series of differentiation involving
enucleation and accumulation of cytokeratins and tight junctions with
each other. Keratinocytes also receive melanin from melanocytes in the
form of pre-packaged organelles termed melanosomes. The basic
layers from the basement membrane outward are the stratum basale,
stratum spinosum, stratum granulosum, and the stratum corneum,
each identified by the morphology and differentiation state of the
keratinocyte as indicated by expression of cytokeratins and other
proteins.
z
z

 Electromagnetic spectrum of visible and UV radiation and biologic effects on


the skin. Solar UV radiation can be subdivided into UVA, UVB and UVC
components, however because of atmospheric ozone that absorbs UVC,
ambient sunlight is predominantly UVA (90%–95%) and UVB (5%–10%). UV
penetrates the skin in a wavelengthdependent manner. Longer wavelength
UVA penetrates deeply into the dermis reaching well into the dermis. In
contrast, UVB is almost completely absorbed by the epidermis, with
comparatively little reaching the dermis. UVA is efficient at generating
reactive oxygen species that can damage DNA via indirect photosensitizing
reactions. UVB is directly absorbed by DNA which causes molecular
rearrangements forming the specific photoproducts such as cyclobutane
dimers and 6–4 photoproducts. Mutations and cancer can result from many
of these modifications to DNA.

Anda mungkin juga menyukai