Anda di halaman 1dari 22

Parkinson

A2
1. Bagian tubuh apa yang mengalami gangguan pada
penyakit Parkinson?

Otak, terjadi defisiensi yang tinggi pada inervasi dopaminergik basal ganglia yang
disebabkan oleh degenerasi neuron di substansia nigra (DiPiro et al., 2011).
Etiologi
Secara umum, belum diketahui, atau idiopatik. Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah:
• Infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui)
•Reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum
•Pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui,
•Terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat
Penyakit Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansia nigra. Suatu
kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). (Ginsberg,
2008).
2. Patofisiologi

01 Gangguan pada jalur nigrostiatal

jalur dari substansia nigra ke basal


02 ganglia

Terjadi penurunan inevarsi


03 dopaminergik basal ganglia akibat
degenerasi neuron di substansia nigra

Terjadi penurunan dopamin dan


04 peningkatan kolinergik

Terjadi gangguan fungsi motorik seperti


05 tremor, bradikinesia, rigiditas
3. Jelaskan gejala-gejala (motorik dan non-motorik) penyakit
Parkinson!
Gejala yang dialami pasien:
● Tangan kanan selalu bergetar (tremor)
● Otot-otot kaku
01 Gejala Motorik ● Pergerakan tangan dan kakinya lebih
lambat

● Sering terbangun dari tidurnya di


malam hari
Gejala ● Susah buang air besar (konstipasi)
02 ● Hilang rasa bau
Non-Motorik ● Libido menurun
● Berkeringat di malam hari
● Periode menstruasi tidak teratur
4. Pengobatan Penyakit Parkinson

A. TERAPI GEN
Meningkatkan level enzim yang memengaruhi produksi dopamine
•Enzim tyrosine hydroxylase : Tyrosine akan dikonversi menjadi 3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA)
•Enzim dopa decarboxylase :L-DOPA dikonversi menjadi dopamine (Integra,2017).
Tindakan untuk mengatasi efek samping

● Pemakaian obat yang berkontraindikasi perlu dihindari, bila ingin menggunakannya perlu dijeda 14 hari,
misalnya bila ingin mengubah penggunaan MAOI dari rasagiline ke selegiline, setelah pemakaian rasagiline
terakhir 14 hari kemudian baru bisa memakai selegiline
● Perlu dihindari makanan yang dapat menambah efek samping atau mengurangi efektivitas obat
● Konsultasikan pada dokter jika terjadi efek samping
● Jika terjadi efek samping perlu ada obat yang dihentikan pemakaiannya atau dosisnya diturunkan, terutama
jika pengobatan politerapi, misalnya levodopa dengan rasagiline
● Penderita dengan kasus hipertensi perlu diawasi pengobatannya karena kebanyakan pengobatan Parkinson
dapat menaikkan tekanan darah

(Drugs, 2017; WebMD, 2017)


11. Fitoterapi Parkinson

1. Withania somnifera (Family: Solanaceae)

Ekstrak akar dengan dosis 100mg / kg menunjukkan


peningkatan yang signifikan dalam fungsi neuron motorik,
katekolamin, tingkat antioksidan yang potensial dan
mencegah peroksidasi lipid pada hewan percobaan (Kartika et
al, 2010)
2. Biji Jintan hitam (Nigella sativa)

Kandungang utama : Thymoquinone

Aktivitas : Salah satu hasil penelitian diketahui ekstrak etanol biji jintan ihtam dengan dosis 200 mg/kg dan 400
mg/kg dapat menurunkan tingkat kekakuan meskipun tidak sebaik obat karbidopa dan L-Dopa yang merupakan obat
standar yang digunakan untuk mengobati gejala penyakit neurodegeneratif Parkinson.

(Sedaghat et al, 2014).


3. Biji Korobenguk atau Biji Mucuna pruriens

● Kandungan L-Dopa dalam ekstrak biji korobenguk dengan metode maserasi yaitu 3,6%-4,6%.
● Obat ini mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan.

(Cilia et al, 2017).


● St Jhon’s Wort

Terdiri atas daun dan pucuk bunga Hypercum perforatum L., mengandung hiperisin yang
dapat menginhibisi MAO sehingga menghambat pengambilan kembali dopamin pada sistem
saraf pusat (Assemi, 2001).

Dosis sehari 2 - 4 g obat mentah. Preparasi termasuk tingtur (1:10 dalam 45% alkohol) 2 - 4
ml tiga kali sehari dan teh, dipreparasi dari 2 – 4 g serbuk halus herbal per 150 ml air
mendidih (tunggu 10 menit dan aduk), satu cangkir (240 ml) tiga kali sehari. Ekstrak alkohol
(etaol dan methanol) dapat mengandung 0,1-0,3% hiperisin, 2-4% flavonoid dan sampai 6%
hiperforin. Dosis tablet atau kapsul biasanya 300 mg tiap kali sehari. Meskipun sebagia
besar preparasi distandarisasi pada kandungan hipersin. (Assemi, 2001).
● Tanaman Ashibata (Angelica keikesi Koidz)

Mengandung dua kalkon terprenilasi, xanthoangelol dan 4-hydroxyderricine


memiliki aktivitas penghambatan terhadap MAO-A dan MAO-B (Kim, 2013).
•Acanthopanacis Senticosi Radix Et Rhizoma Seu Caulis
Simplisia yang terdiri dari bagian tumbuhan akar dan rizoma dari tumbuhan
Acanthopanax senticosus (Rupr. et Maxim.) Harms. (Araliaceae) ini diekstraksi
dengan etanol 80%. Tumbuhan tersebut memiliki efek protektif pada saraf
dopaminergik yang telah teruji secara preklinis (Li, et al., 2013).
Informasi dan Pengetahuan Pasien
1) Berupaya menuju peningkatan mobilitas
- Berpartisipasi dalam program latihan setiap hari
- Berjalan dengan dukungan lingkungan dasar yang luas, mengayunkan lengan tangan yang disengaja bila berjalan.
- Meminum obat-obat yang dianjurkan dengan taat.
2) Mengembangkan perawatan diri
- Menyediakan waktu untuk perawatan diri
- Menggunakan alat bantu dalam menolong diri
3) Mempertahankan fungsi usus
- Mengkonsumsi cairan yang adekuat
- Peningkatan asupan diet serat
- Melaporkan fungsi defekasi reguler
- Menghindari preparat vitamin atau sereal yang diperkaya vitamin yang mengandung vitamin B6 yang mengurangi
keefektifan levodopa.
- Meminum obat lebih pagi dapat mencegah insomnia.(Amantadin Hidrokhlorida)
4) Mendapatkan perbaikan status nutrisi
- Menelan tanpa tersedak
- Beristirahat sambil makan
(Swearingen,2
000)
5. Tingkat Keparahan
Untuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat ringannya penyakit, dalam hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan Skala Hoehn
and Yahr (1967), yaitu:
6. Terapi Non Farmakologi
•Olahraga yang dianjurkan :
–Berjalan ringan ke taman
–Berdansa
–Yoga
–Tai Chi
–Tenis meja
–Voli
–Golf
–Tenis lapangan
•Olahraga yang kurang dianjurkan :
–Mengendarai sepeda stasioner
–Angkat besi
–Treadmill walking
–Renang
(Parkinson’s Disease Clinic and Research Center, 2012).
10. Jelaskan informasi atau pengetahuan apa yang harus diberikan kepada pasien untuk keberhasilan
terapi, meningkatkan kepatuhan, dan meminimalkan efek samping obat!

–Pantau waktu pemberian obat


● Levadopa/karbidopa diberikan satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan (pada saat perut
kosong).
–Pastikan pasien dan/atau pengasuh memahami rejimen pengobatan yang diresepkan
–Informasikan mengenai efek samping yang mungkin terjadi, seperti mual, muntah, insomnia, mulut kering.
–Tanyakan tentang kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh perawat tentang pasien
–Pantau ketidakpatuhan dan, jika ada, tanyakan kemungkinan alasannya
–Pantau adanya obat yang dapat memperburuk fitur motorik penyakit Parkinson
(DiPiro et al., 2011).
7. Terapi Farmakologi
Pasien berusia 55 tahun (<65 tahun)
Gejala bradikinesia, rigid, dan tremor

Maka pilihan terapi


1. Rasagiline
2. Antikolinergik/amantadine: obat
yg dipilih adalah amantadine
karena antikolinergik memiliki
efek samping terhadap konstipasi
sehinga akan memperparah
kondisi pasien yang mengalami
konstipasi
3. Jika pemberian amantadine
tidak cukup untuk mengurangi
tremor, bradikinesia dan rigiditas
maka ditambahkan agonis
dopamin atau
carbidopa/levodopa
Terapi Farmakologi
Dosis terapi yang digunakan untuk Ibu Mari

MAO-B inhibitor Miscellanous


Rasagiline Amantadine
dosis: 0,5 mg/hari dosis: 200 mg/hari

Agonis dopamin
Carbidopa/L-dopa
Apomorphine or
dosis: 300 mg/hari
dosis: 3 mg/hari

Untuk Ibu Mari lebih baik


digunakan Agonis dopamin
Daftar Pustaka
Assemi M. 2001. Herbs Affecting the central nervous system: gingko, kava, St.John’s wort and valerian. Clin Obstet
Gycenol, vol. 44: 824-835.

Cilia, R., Laguna, J., Cassani, E., Cereda, E., Pozzi, N., Isaias, I., Contin, M., Barichella, M., dan Pezzoli G. Mucuna

pruriens in Parkinson disease: A double-blind, randomized, controlled, crossover study. Neurology. Volume

89. No. 1.

DiPiro, J. T., R. L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G. Wells, dan L. M. Posey. 2011. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach 8th Edition. London: McGraw-Hill Medical.

Drugs. 2017. Rasagiline Drug Interactions. Dapat diakses di


https://www.drugs.com/drug-interactions/rasagiline-index.html?filter=3&generic_only= [diakses pada 05 Mei 2018].
Ginsberg L.2008. Lecture Notes: Neurologi Edisi 8 . Jakarta: Erlangga.

Integra.2017. Mengenal Parkinson. Tersedia online di


https://www.integra.co.id/wpcontent/uploads/2017/01/Mengenal-Parkinson.pdf [Diakses tanggal 2 Mei 2018].
Kim, J.H. 2013. Xanthoangelol and 4-Hydroxyderricin Are the Major Active Principles of the Inhibitory Activities
against Monoamine Oxidases on Angelica keiskei K. Biomol Ther (Seoul), vol. 21(3): 234-40.
Li, X., Zhang, S., Liu, S., dan Lu, F. 2013. Recent Advances in Herbal Medicines Treating Parkinson's Disease.
Fitoterapia. Vol. 84: 273-285.
Parkinson’s Disease Clinic and Research Center. 2012. Exercise and Physical Therapy for Parkinson’s Disease.
Tersedia (online) di :
http://pdcenter.neurology.ucsf.edu/sites/pdcenter.neurology.ucsf.edu/files/excercise_and_physical_therapy_2012
_web.pdf/ (Diakses pada 2 Mei 2018).
Sedaghat, R., Mehrdad, dan R., Mohsen, K. 2014. Neuroprotective Effect of Thymoquinone, the Nigella Sativa Bioactive
Compound, in 6-Hydroxydopamine-Induced Hemi-Parkinsonian Rat Model. Iran Journal Pharmacy. Vol. 13. No. 1
Swearingen. 2000. Keperawatan Medikal Bedah edisi 2. EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai