Anda di halaman 1dari 35

Sistem Saraf Otonom

Vitri Agustiarini, M.Farm. Apt


Sistem Saraf Otonom
Bekerja tanpa pengaruh
sistem saraf pusat: otak/
sumsum tulang belakang
Mengatur kerja otot polos dan
kelenjar secara tidak sadar
Susunan saraf otonom
tersebar luas di seluruh tubuh
(misalnya: lambung,pembuluh
darah jantung, usus, kelenjar
keringat dll)
1. Simpatomimetik / Adrenegik
2. Parasimpatomimetik / Kolinergik
3. Parasimpatolitik / Kolinolitik
4. Simpatolitik
5. Obat ganglion
Merangsang atau menghambat penerusan
impuls di ganglion
SSO SIMPATIS
Neurotransmiter :
Yang dihasilkan oleh ujung saraf simpatis Nor
Adrenalin / Nor Epinefrin
Yang dihasilkan oleh medula Adrenal Adrenalin
“SSO Simpatis berperan penting dalam pengaturan
organ-organ jantung dan vascular”
RESEPTOR
SSO SIMPATIS

1) RESEPTOR α
Subtipe : α1 & α2
a. Reseptor α1
terdapat pada otot polos pembuluh darah, sel
kemih, kelamin, peredaran darah jantung
b. Reseptor α2
Terdapat pada ujung saraf adrenergik, sel-sel
efektor pada otak, β pankreas dan platelet
1. Aktivasi reseptor β1
menimbulkan perangsangan jantung dan
peningkatan sekresi renin di ginjal
2. Aktivasi reseptor β2
relaksasi otot polos bronkus ,
3. Aktivasi reseptor β3
memperantai liposis dalam jaringan lemak
2. RESEPTOR β
Subtipe β1
Subtipe = Subtipe β2 Berdasarkan perbedaan
Subtipe β3 selektivitas pada
bidang agonis
& antagonisnya

RESEPTOR β1 Terdapat pada jantung


RESEPTOR β2 Bronkus, peredaram darah,
sal cerna dan sel kemih
RESEPTOR β3 Jaringan adiposa
Simpatomimetik Langsung
Penggunaan
Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa1) dan
melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin dan
noradrenalin
Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta2), contohnya
salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin.
Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari
dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan
noradrenalin (alfa2 ), contohnya metildopa dan klonidin.
Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang
bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin
Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata (alfa),
contohnya fenilefrin dan nafazolin
Agonis Adrenergik/simpatomimetik
langsung
Simpatomimetik Tidak Langsung
Terdapat enzim-enzim
yang menguraikan
adrenalin ataupun
noradrenalin contoh: MAO
(monoamin oksidase)
Inhibitor MAO sebagai
antiparkinson dan
antidepresan contoh:
selegilin (antiparkinson),
moklobemid
(antidepresan)
Monoamin Oksidase (MAO)
Beberapa obat bekerja secara tidak
langsung dengan meningkatkan
pengeluaran epinefrin atau norepinefrin
dan mencegah penyerapan kembali
Contoh: Efedrin, Pseudoefedrin
Parasimpatik
Sistem Parasimpatik
Peningkatan aktivitas saluran cerna seperti
peningkatan pengeluaran air liur, pengeluaran asam
lambung, peningkatan motilitas usus, peningkatan
defekasi
Peningkatan aktivitas saluran urin urinasi lebih
tinggi
Penyempitan pupil
Penurunan denyut jantung
Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)
Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan
yang penting dalam sistem saraf parasimpatik adalah
asetilkolin
OBAT OBAT OTONOM
1. SSO SARAF PARASIMPATIS
Neurotransmitter : Asetil Kolin (Ach)
Asetil Ko Enzim A + Kolin Asetil kolin

Reseptor dari Asetil kolin :


1. Reseptor muskarinik (pada otot polos)
terbagi atas
a. M1 : terdapat pada sel-sel otak dan sel-sel parietal lambung
b. M2 : terdapat pada jantung
c. M3 : terdapat pada otot polos dan kelenjar

2. Reseptor Nikotinik ( pada otot rangka ) terdapat pada :


a. Ganglia otonom (simpul saraf)
b. Medula adrenal
Obat-obat yang bekerja pada saraf parasimpatis :
1.Kolinomimetik = Kolinergik = Parasimpatomimetik
a. Bekerja langsung pada reseptor Ach
Nikotinik agonis
Muskarinik agonis
b. Antikolinesterase = Anti Asetil kolin Esterase tidak
langsung
Bekerja menginhibisi enzim asetilkolin esterase yang berperan
dalam perubahan asetilkolin menjadi asam asetat dan kolin,
sehingga asetilkolin dapat secara bebas mencapai
reseptornya kadar asetil kolin tetap tinggi
2. Kolinolitik = parasimpatolitik
Merupakan antagonis reseptor kolinergik, terbagi atas :
a.Bloker Ganglion
b.Antagonis Muskarinik
Parasimpatomimetik
URAIAN
2. Pilokarpin (pada tetes mata)
Untuk mengurangi tekanan intra okuler pada penderita glaukoma
Contoh Muscarinic Antagonists
1.Atropin dan Hyosin (Scopolamin)
a.Medikasi pre anestesi pada saat operasi untuk
menghambat sekresi bronkus yang berlebihan
b.Sebagai antispasmodik untuk mengatasi kejang pada
saluran cerna.
c.Pengobatan Parkinson’s Disease
Ex) benzatropin
2.Iprotropium
Merupakan terapi tambahan pada pengobatan asma.
3. Tropicamid
Untuk mendilatasi pupil mata
4. Hyosin
Untuk mabuk perjalanan
Obat yang bersifat parasimpatolitik akan menghambat
aktivitas sistem saraf parasimpatik

Midriasis pada pupil mata pupil


melebar
Penurunan sekresi asam
lambungpenanganan gastritis
(jarang digunakan)
Pelebaran saluran nafas atau
bronkodilatasipenanganan
asma
Relaksasi otot polos spasmolitik
(mengurangi rasa mulas)
Menurunkan aktivitas sistem saraf
pusat sedatif mengurangi
mabuk perjalanan (kinetosis)
Peningkatan denyut jantung
takikardi
Parasimpatolitik
Parasimpatolitik
Obat parasimpatolitik juga dapat
digunakan untuk penanganan keracunan
insektisida contoh Atropin
Efek samping:
Takikardia
Konstipasi
Pusing
Halusinasi
Simpatolitik
α- SIMPATOLITIK

ANTIHIPERTENSI DAN UNTUK PENANGANAN TUMOR PROSTAT


β- SIMPATOLITIK (β- BLOCKER)

MENURUNKAN KONTRAKSI JANTUNG DAN ANTIHIPERTENSI


Simpatolitik
Obat Ganglion
Stimulan Ganglion
Bekerja dengan menstimulasi reseptor
nikotinik pada kedua neuron ganglion
parasimpatis dan simpatis
Efek simpatisVasokonriksi, takikardi,
hipertensi
Efek parasimpatispenigkatan motilitas
usus dan peningkatan sekresi kelenjar
saliva dan bronkus
Contoh :Nikotin
Obat Ganglion
Bloker Ganglion
Termasuk obat parasimpatolitik
Obat ini menyebabkan hipotensi, midriasis,
mulut kering, konstipasi, resisten urin dan
impotensi
Contoh: pirenzepin, antropin, ipratropium

Anda mungkin juga menyukai