Anda di halaman 1dari 12

GRINDING

Grinding merupakan proses penggilingan dan


merupakan kelanjutan dari proses crushing (umpan
berasal dari produk proses crushing).
Gaya yang digunakan adalah : gaya impact maupun
abrasi.
Berdasarkan macam prosesnya maka dibedakan menjadi
:
- cara basah ( wet grinding).
- cara kering (dry grinding).

Dasar pertimbangannya adalah :


a. Proses pengolahan berikutnya basah atau kering.
b. Untuk proses basah energinya lebih kecil dari pada
proses kering.
c. Untuk proses basah tidak menghasilkan debu yang
berhamburan.
d. Untuk proses kering, konsumsi media penggerus dan liner
(pelapis) lebih banyak karena terjadi korosi.
E. Untuk alat klasifikasinya (classifying) butuh ruang yang lebih
kecil.

Penggolongan didasarkan grinding media :


a. Ball mill : grinding media berupa bola-bola baja.
b. Peable mill : grinding media berupa flint (batu api).
c. Rod mill : grinding media berupa batang-batang baja.
d. Autogeneous mill : tanpa grinding media, penggilingan terjad
antara bijihnya sendiri.
e. Semi Autogeneous mill : penggillingan terjadi antara flint +
bijih.
BALL MILL
Berdasarkan bentuk cell, ada 3 jenis :
a. Cylindrical mill.
Didasarkan cara pengeluaran produknya :
Melalui screen sepanjang cylindrical shell disebut
peripheral discharge mill.
Mengalir secara bebas dari pusat mill disebut overflow
mill.
Melalui kisi-kisi diafragma dekat dengan discharge end
(ujung pengeluaran mill) disebut grate mill.

b. Conical mill.
C. Cylindro Conical Mill.
Berdasarkan cara memasukkan feed, dibedakan menjadi :
Scope feeder
Drum feeder
Scope + drum feeder.

Berdasarkan kecepatan putar cell :


a. Kecepatan kritis (N): kecepatan putar cell pada saat itu
sedemikian rupa sehingga grinding media menempel pada
dinding cell, dan tidak terjadi gaya impact maupun abrasi.
b. Kecepatan cataracting : gaya impact lebih besar dari gaya
abrasi, kecepatan putar ball mill lebih besar dari 80 % N,
atau untuk rod mill lebih besar 50 55 % N.
c. Kecepatan cascading : kecepatan putar ball mill, dimana
grinding media bekerja lebih banyak menghasilkan gaya
abrasi dari pada impact
Kecepatan kritis dapat
dinyatakan :

76,6 54,8
N=
D r
N : putaran (Rpm)
D : diameter cell (ft)
R : jari-jari (ft)

54, 2
N=
S s

S : diameter mill (ft)


S : diameter grinding media (ft)
ROD MILL
Panjang silinder antara 1,5 s/d 2,5 kali diameternya
Media giling batang-batang baja berbentuk silinder masif
Panjang hampir sama dengan cell, disusun sejajar didalam
cell.

Klasifikasi rod mill :


a. centre peripheral discharge mill, umpan masuk lewat kedua
ujung mill, produk keluar dari bagian tengah cell. Mill jenis
ini dapat beroperasi secara basah atau kering.
b. End peripheral discharge mill, umpan masuk dari salah satu
ujung mill, produk keluar melalui ujung yg lain. Mill jenis ini
biasanya untuk proses kering.
c. Over flow discharge mill, sama dengan end peripheral
discharge mill, hanya proses biasanya secara kering.
Centre peripheral discharge mill

End peripheral discharge mill


Overflow discharge mill
Pada ball mill kekentalan pulp diatur agar pulp dapat melekat
menyelimuti liner, tetapi harus cukup encer agar pulp dapat
bergerak leluasa didalam mill. Biasanya 70 85 % solid.
Untuk rod mill berkisar 30 35 % solid.

Kerugian rod mill :


Jika umpan terlalu banyak, rod cepat rusak dan hasilnya
tidak sempurna.
Jika umpan yg dimasukkan sedikit, akan menghasilkan over
grinding.
Jika rod yang digunakan liat (tidak mudah patah), rod akan
saling melilit.

TUBE MILL
Tube mill dengan grinding media batu api (flint), panjang cell
1,5 2,5 diameternya.
AUTOGENOUS MILL
Pada autogenous mill berarti proses penggerusan terjadi
diantara bijih itu sendiri, bijih yang berukuran besar menggerus
bijih yang lain.

Tiga kelompok penggilingan autogenous :


Autogenous seluruhnya, penggilingan terjadi antara bijih
dengan bijih.
Autogenous sebagian, bijih ukuran besar dicampur dengan
ukuran kecil (hasil penggilingan dengan menggunakan alat
lain)
Semi autogenous mill, seperti autogenous mill tetapi
ditambah bola-bola baja.

Autogenous mill dikatagorikan menjadi :


Ball mill biasa
Pada liner
Cascade mill, diameternya 3 4 kali panjangnya.
Aerofall mill, seperti cascade mill, tetapi pada linernya
dipasang sekat agar bijih yg digerus dapat terbawa lebih
tinggi sebelum jatuh ke dasar.

LINER
Adalah lapisan bagian dalam dari mill
Lapisan ini dapat diganti sesuai bentuk liner yang
dikehendaki (replaceable liners)
Terbuat dari baja campuran atau karet
Berguna untuk menjaga agar dinding mill tidak cepat aus
serta membantu gerakan grinding media
Kebutuhan : 0,1 s/d 0,5 lb/ton ore grind
Kebutuhan grinding media 1 s/d 3 lb/ton ore grind.

Anda mungkin juga menyukai