Anda di halaman 1dari 1

Resume Modul 2, MG2216

Analisis Sifat Mekanis Logam


Aziz Sulaiman (12519012) / Kelompok 1.1 / Kamis, 29 April 2021

Dalam analisis sifat mekanis logam pada modul 2 ini terdapat 3 jenis uji yang dilakukan yakni uji impak,
uji tarik, dan uji keras.

Dalam video pertama akan dilakukan uji impak yang dimulai dari pengenalan alat yakni Universal
Impact Tester. Bagian-bagian alat ini terdiri dari panel, pendulum, tuas rem, dan skala. Hal pertama yang
dilakukan ialah spesimen disiapkan berdasarkan standar pengujian impak. Kemudian tekan tombol up berwarna
hijau dan berhentikan dengan menekan tombol berwarna merah saat pendulum sedikit terangkat untuk memberi
ruang peletakan sampel. Selanjutnya sampel diletakkan pada tempatnya dengan posisi notch yang tepat. Langkah
berikutnya tekan tombol up hingga pendulum berhenti, posisikan penunjuk jarum pada angka nol. Kemudian
pendulum dilepaskan dengan menekan tombol test berwarna kuning, tuas rem ditarik untuk menghentikan
pendulum. Kemudian sampel hasil pengujian diambil, kembalikan magnet pengikat pendulum dengan menekan
tombol down berwarna hijau pada panel. Selanjutnya cek angka yang ditunjukkan oleh jarum pada skala, dalam
video jarum menunjukkan angka 106. Nilai pengujian impak didapatkan dengan mengonversikan angka pada
skala menggunakan tabel konversi dalam video tersebut diperoleh nilai pengujian impak sebesar 28,338 J.

Pada video kedua akan dilakukan uji tarik terhadap spesimen berupa plat 3 mm standar ASTM E8
menggunakan mesin UTM Hung Ta UTM 0906. Dimulai dengan membuka UTM Testing Program, kemudian
masuk kebagian spesimen dan isi data specimen name dengan spesimen 1, specimen type dengan flat, gauge length
dengan 50 mm serta dilakukan pengukuran yang diperoleh width sebesar 12,52 mm, thickness sebesar 3,80 mm
sehingga diperoleh area sebesar 47,58 mm2. Selanjutnya kembali ke menu utama dan pilih menu information,
setelah itu pilih menu begin a new test dan atur nama dari test yang akan dilakukan (pada video ditulis “praktikum
metfis”) dan save. Kembali lagi ke menu utama, kemudian plat yang sudah dianalisis ukuran fisiknya diletakkan
pada grip Universal Testing Machine yang sudah dihubungkan terlebih dahulu dengan UTM Testing Program.
Atur plat sedemikian rupa sehingga tidak bergerak didalam grip. Selanjutnya pilih kembali information dan
spesimen yang sudah diatur terlebih dahulu serta pilih metode speed 1 lalu program dijalankan dan mesin akan
bekerja . Pada layar akan ditampilkan grafik load vs disp. Pengujian akan terus dilakukan hingga spesimen patah
dan otomatis mesin berhenti bekerja. Hasil dari pengujian ditampilkan pada layar komputer yakni grafik yang
akan ditentukan %elongation, daerah plastis, daerah elastik, modulus elastisitas, yield strength, ultimate tensile
strength, dan modulus of resilience. Kemudain data yang diperoleh disimpan dalam folder praktikum metfis
dengan nama stress strain spesimen 1 dan begitu juga dalam bentuk excel-nya.

Dilanjutkan pada video ketiga mengenai uji kekerasan Vickers hardness yang dimulai dengan
menyalakan stabilizer listrik dan menyalakan Vickers hardness test machine (terdapat pengatur intensitas lampu
dan tombol on/off). Kemudian penutup mikroskop dibuka begitu juga dengan penutup lampu. Dilanjutkan dengan
peletakkan sampel pada dudukan sampel, kemudian penjepit sampel dibuka dengan cara memutar tuas sebelah
kiri. Knop besar pada sisi kanan alat digunakan untuk menaikkan posisi sampel. Setelah itu tuas bagian kanan
diputar untuk menggeser sampel pada sumbu-x dan tuas bagian depan diputar untuk menggeser sampel pada arah
sumbu-y. Pengukuran kekerasan diawali dengan menentukan titik yang akan diuji. Knop pada bagian atas alat
digunakan untuk mengatur beban indentor yang digunakan. Apabila permukaan sampel sudah terlihat jelas pada
mikroskop, indentor diputar sehingga berada tepat di atas sampel. Tombol pada panel ditekan untuk memulai
proses indentasi, layar pada panel menunjukkan jumlah pengujian yang telah dilakukan, besar beban yang
digunakan, dan lama waktu indentasi. Kemudian lensa diputar kembali sehingga berada tepat di atas sampel,
setelah bekas indentasi berbentuk piramida ditemukan diagonal piramida diukur dengan garis yang terlihat pada
mikroskop. Setelah diameter arah horizontal ditentukan tuas diputar untuk mengukur diameter arah vertikal,
kekerasan dalam satuan VHN dapat langsung dibaca pada panel setelah kedua ukuran diameter ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai