BAB IV
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDINER
JENIS INITIAL VALUE PROBLEM (IVP) DENGAN
METODE RUNGE KUTTA
DISUSUN OLEH
Nama
NIM
: 12521004
Kelas
:A
Asisten
: 1. Heni Anggorowati
2. Agus Kurniawan
3. Andry Septian
4. Ria Ariani
DAFTAR ISI
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I
A. Tujuan.............................................................................................
B. Dasar Teori......................................................................................
2
2
C. Latihan Soal....................................................................................
D. Tugas...............................................................................................
6
8
BAB II
BAB III
E. Kesimpulan dan Saran....................................................................
F. Daftar Pustaka.................................................................................
10
11
BAB I
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDINER JENIS
INITIAL VALUE PROBLEM (IVP) DENGAN METODE RUNGE
KUTTA
A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat menyelesaikan bentuk penyelesaian differensial
ordiner jenis initial value problem menggunakan penyelesaian numerik.
B. Dasar Teori
Persamaan differensial
Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara
suatu variabel independen x, suatu variabel dependen y, dan satu atau lebih
turunan y terhadap x. Orde dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh
turunan tertinggi dalam persamaan tersebut.
Jika dalam suatu persamaan diferensial diberikan suatu kondisi
tambahan dengan sebuah nilai yang sama pada variabel independent-nya (baik
fungsi maupun turunannya), maka dikatakan bahwa persamaan diferensial
tersebut sebagai masalah nilai-awal (initial-value problem). Jika kondisi
tambahan yang diberikan merupakan nilai yang berbeda pada variabel
independent-nya, maka dikatakan sebagai masalah nilai-batas (boundary-value
problem).
Metode Euler
Metode euler atau disebut juga metode orde pertama karena
persamaannya kita hanya mengambil sampai suku orde pertama saja.
dalam
memperkirakan
kemiringan
Metode
ini
memperkirakan dua turunan pada interval, yaitu pada ujung awal dan
Metode Poligon
Metode Poligon dapat juga disebut sebagai modifikasi dari metode Euler.
Metode Euler digunakan untuk memprediksi kemiringan nilai y pada titik
tengah interval. Untuk itu pertama kali dihitung nilai yi + 1/2 berikut ini.
Gambar 2.2 adalah penjelasan dari metode tersebut.
dy
=f (x , y) (4.1)
dx
I. C. : x = x0 ; y = y0
Rumus untuk mencari harga harga pada : i + 1, berdasar harga
harga pada i :
x i+1=x i + x
y i+1= yi +
( k 1+2 k 2 +2 k 3 + k 4 )
6
Dengan
K 1=f (x i , y i ) X
K 2=f (x i+
k
x
, yi + 1 ) X
2
2
K 3=f (x i+
k
x
, y i + 2 ) X
2
2
K 4 =f ( xi + x , y i+ k 3 ) X
Algoritma
dy
=f ( x , y )
dx
2. Menentukan Xo, Yo, Xn, dan i.
x x
3. Mencari X = n 0
i
K
=f
(x i , y i ) X
4. Mencari nilai
1
k
x
5. Mencari nilai K 2=f (x i+
, yi + 1 ) X
2
2
k
x
6. Mencari nilai K 3=f (x i+
, y i + 2 ) X
2
2
7. Mencari nilai K 4 =f ( xi + x , y i+ k 3 ) X
1
8. Mencari nilai y= ( K 1 +2 K 2+2 K 3 + K 4 )
6
9. Mencari nilai y i+1= y + y i
10. Diiterasi hingga harga Xn
1. Definisikan
BAB II
C. Latihan Soal
dy
2
x 3 y
dx
Nomor 1
x0
y0
x
xN
i
i
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
0.1
2
10
xi
1.0000
1.1000
1.2000
1.3000
1.4000
1.5000
1.6000
1.7000
1.8000
1.9000
yi
1.0000
1.2137
1.4560
1.7290
2.0347
2.3751
2.7522
3.1681
3.6246
4.1240
TENTUKAN Y, SAMPAI X = 2
k1
k2
k3
k4
0.2000
0.2135
0.2137
0.2277
0.2277
0.2422
0.2424
0.2573
0.2573
0.2728
0.2730
0.2890
0.2890
0.3055
0.3057
0.3227
0.3227
0.3402
0.3404
0.3584
0.3584
0.3769
0.3771
0.3961
0.3961
0.4157
0.4158
0.4359
0.4359
0.4564
0.4566
0.4776
0.4776
0.4992
0.4993
0.5214
0.5214
0.5439
0.5441
0.5671
2.0000
4.6680
0.5671
0.5907
0.5908
0.6149
y
0.2137
0.2423
0.2730
0.3057
0.3404
0.3771
0.4158
0.4566
0.4993
0.5441
yi+1
1.2137
1.4560
1.7290
2.0347
2.3751
2.7522
3.1681
3.6246
4.1240
4.6680
0.5908
5.2589
1
dy
1.5
y y4
dx x
Nomor 2
x0
y0
x
xN
i
i
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
0.5
0.2
3
10
xi
1.0000
1.2000
1.4000
1.6000
1.8000
2.0000
2.2000
2.4000
2.6000
2.8000
yi
0.5000
0.8711
1.3906
2.1038
3.0673
4.3500
6.0345
8.2185
11.0163
14.5605
TENTUKAN Y, SAMPAI X = 3
k1
k2
k3
k4
0.3096
0.3666
0.3726
0.4389
0.4386
0.5139
0.5210
0.6081
0.6079
0.7065
0.7150
0.8283
0.8280
0.9553
0.9658
1.1109
1.1106
1.2729
1.2855
1.4691
1.4687
1.6727
1.6879
1.9172
1.9167
2.1700
2.1881
2.4710
2.4704
2.7815
2.8028
3.1480
3.1473
3.5251
3.5501
3.9671
3.9663
4.4207
4.4496
4.9487
3.0000
19.0031
4.9478
5.4895
5.5226
6.1149
y
0.3711
0.5194
0.7132
0.9635
1.2827
1.6845
2.1840
2.7978
3.5441
4.4426
yi+1
0.8711
1.3906
2.1038
3.0673
4.3500
6.0345
8.2185
11.0163
14.5605
19.0031
5.5145
24.5176
D. Tugas
Nomor 1
dy
1
dx
5xy
xy (5xy)dx
xydx dy
dx
y
y
x0
y0
x
xN
i
i
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
xi
1.000
0
1.100
0
1.200
0
1.300
0
1.400
0
1.500
0
1.600
0
1.700
0
1.800
0
1.900
0
2.000
0
1
0.5
0.1
2
10
yi
TENTUKAN Y, SAMPAI X = 2
k1
k2
k3
k4
yi+1
0.5000
0.0379
0.0598
0.0662
0.0996
0.0649
0.5649
0.5649
0.0988
0.1416
0.1546
0.2209
0.1520
0.7170
0.7170
0.2193
0.3050
0.3319
0.4674
0.3268
1.0437
1.0437
0.4641
0.6414
0.6996
0.9884
0.6891
1.7328
1.7328
0.9812
1.3654
1.4997
2.1486
1.4767
3.2095
3.2095
2.1319
3.0076
3.3364
4.8740
3.2823
6.4918
6.4918
4.8319
6.9320
7.7781
11.6104
7.6438
14.1355
14.1355
11.4984
16.7868
19.0639
29.0891
18.7148
32.8504
32.8504
28.7789
42.7474
49.1421
76.6337
48.1986
81.0490
81.0490
75.7445
114.4162
133.1502
212.1226
130.5000
211.5490
211.5490
209.4852
321.6469
378.9137
616.4604
371.1778
582.7268
Nomor 2
2
dy x y
x y
dx
3
x0
y0
x
xN
i
i
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
xi
1.0000
1.1000
1.2000
1.3000
1.4000
1.5000
1.6000
1.7000
1.8000
1.9000
2.0000
1
0.5
0.1
2
10
yi
0.5000
0.5979
0.7201
0.8730
1.0645
1.3049
1.6081
1.9921
2.4811
3.1076
3.9160
TENTUKAN Y, SAMPAI X = 2
k1
k2
k3
k4
0.0874 0.0974 0.0979 0.1092
0.1092 0.1217 0.1224 0.1364
0.1364 0.1520 0.1530 0.1707
0.1706 0.1904 0.1917 0.2140
0.2140 0.2390 0.2408 0.2693
0.2692 0.3013 0.3036 0.3402
0.3401 0.3814 0.3845 0.4319
0.4318 0.4854 0.4897 0.5516
0.5515 0.6217 0.6276 0.7091
0.7089 0.8016 0.8099 0.9182
0.9179 1.0416 1.0533 1.1986
y
0.0979
0.1223
0.1529
0.1915
0.2405
0.3032
0.3840
0.4890
0.6265
0.8084
1.0511
yi+1
0.5979
0.7201
0.8730
1.0645
1.3049
1.6081
1.9921
2.4811
3.1076
3.9160
4.9670
BAB III
E. Kesimpulan dan Saran
Kualitatif
Metode Runge Kutta merupakan metode yang memiliki ketelitian
paling tinggi diantara metode metode lain seperti metode Euler, Heun, dan
Poligon. Metode ini merupakan pengembangan dari metode Euler. Kelebihan
dari metode ini adalah bahwa untuk memperoleh hasil-hasil tersebut hanya
diperlukan nilai-nilai fungsi dari titik-titik sebarang yang dipilih pada suatu
interval bagian. Dari percobaan disimpulkan bahwa semakin kecil x maka
semakin baik.
Pada percobaan persamaan diferensial adalah jenis Initial Value
Problem atau IVP. Jika dalam suatu persamaan diferensial diberikan suatu
kondisi tambahan dengan sebuah nilai yang sama pada variabel independentnya (baik fungsi maupun turunannya), maka dikatakan bahwa persamaan
diferensial tersebut sebagai masalah nilai-awal (initial-value problem).
Kuantitatif
Pada soal latihan 1 dengan x0 sebesar 1 dan y0 sebesar 1 dengan x 0,1
dan i 10 diperoleh y sebesar 4,6680 pada xN 2.
Pada soal latihan 2 dengan x0 sebesar 1 dan y0 sebesar 0,5 dengan x
0,2 dan i 10 diperoleh y sebesar 19,0031 pada xN 3.
Pada soal tugas 1 dengan x0 sebesar 1 dan y0 sebesar 0,5 dengan x 0,1
dan i 10 diperoleh y sebesar 211,5490 pada xN 2.
Pada soal tugas 2 dengan x0 sebesar 1 dan y0 sebesar 0,5 dengan x 0,1
dan i 10 diperoleh y sebesar 3,9160 pada xN 2.
Saran
Ketelitian yang tinggi sangat diperlukan terutama dalam penulisan
rumus. Kesalahan penulisan rumus sangat mungkin terjadi pada pencarian k1,
k2, k3, dan k4. Karena rumus yang digunakan sangat panjang. Penempatan
simbol simbol matematika dan tanda kurung yang tidak sesuai
mengakibatkan kesalahan perhitungan. Diperlukan pengecekan ulang dengan
menggunakan perhitungan manual.
F. Daftar Pustaka
Diktat Kuliah Komputasi Elektro. Diakses 23 November 2014 10:27.
elista.akprind.ac.id/upload/files/2394_Bab_8_2.doc