DISUSUN OLEH :
INTAN WULANDARI (41122010088)
DIAS ANGGARA P (41122010020)
ADAM RAISYA MAJID (41122010048)
LINGGA PUTRA S (41122010044)
ADITIA NUGRAHA (41122010051)
MUHAMMAD JURAYIS (41120010056)
MUHAMMAD RIZKI A (41120010096)
Semoga dengan tersusunya makalah ini dapat berguna bagi Kami dalam memenuhi tugas Mata
Kuliah Metode Numerik .Dan dengan tersusunya Makalah ini di harapkan Juga bisa menjadi
pedoman bagi yang membaca.
Dalam penyusunan makalah ini kami sebagai penuilis telah berusaha dengan segenap
kemampuan,sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan.oleh karena
itu,kritik dan saran bagi yang membaca makalah ini,Kami butuhkan agar makalah ini menjadi
lebih baik dan di gunakan sebagai mana fungsinya.
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………………..
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di buat ,makalah ini disusun dengan tujuan
untuk:
1. Mengetahui pengertian atau definisi system persamaan diferensial.
2. Menjelaskan contoh kasus dalam menentukan system persamaan diferensial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MENETUKAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL
Metode Euler
Metode runge-kutta
Berdasarkan hasil visualisasi dapat dilihat bahwa metode Euler dapat dengan baik
memberikan pendekatan nilai integrasi persamaan. Pembaca dapat mencoba untuk
melakukan simulasi kembali dengan nilai h yang lebih kecil.
2. metode runge-kutta
Metode Runge Kutta adalah suatu metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah nilai awal atau masalah nilai batas pada persamaan differensial linear atau
nonlinear. Metode Runge Kutta orde empat mempunyai persamaan yaitu
y i+ 1= y i+ ф ( x i , y i , h ) h
Dengan y i = nilai sebelumnya
y i= nilai selanjutnya dengan ukuran langkah h
h = ukuran langkah
(x , y ,h) disebut suatu fungsi inkremen yang dapat di interpretasikan sebagai suatu slope
rata-rata sepanjang interval. Fungsi inkremen dapat ditulis dalam bentuk umum sebagai
berikut :
1
(x , y ,h) = ( )( k 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4)
6
k 1=f ¿ )
1
k 2=f ¿ h , y 1 + k ,h)
2 1
1
k 3=f ¿ h , y 1 + h k 2)
2
k 4=f ( x i+ h , y 1+ hk 3)
Semua harga k berhubungan secara rekurensi, artinya 1 k muncul dalam persamaan untuk 2
k , yang muncul lagi dalam persamaan untuk 3 k dan seterusnya. Rekurensi ini membuat
Metode Runge Kutta efisien untuk kalkulasi oleh komputer.
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Menentukan nilai awal dari populasi patogen, populasi fagosit yang telah diaktifkan dan
keruskan jaringan yaitu nilai awal Langkah-langkah penyelesaian: 1. Menentukan nilai
awal dari populasi patogen, populasi fagosit yang telah diaktifkan dan keruskan jaringan
yaitu nilai awal p0= 1 , n∗¿0 ¿ = 0 dan D 0 = 0 menentukan nilai ukuran langkah h =
0,5.
2. Inisialisasi i = 0
3. Inisialisasi persamaan f (x,P,N*,D), g(x,P,N*,D),r(x,P,N*,D)
4. Inisialisasi sistem persamaan diferensial:
dp
=0 , 6 p ¿
dt
dN∗¿ 0 , 08(0 , 01 N∗+0 , 1 p+ 0 , 02 D)
= −0 , 05 N∗¿ ¿
dt 0 , 12+0.01 N∗+0 , 1 P+0 , 02 D
dD
=0 , 35 ¿
dt
5. Perhitungan untuk i = 0 sampai n-1
6. Menghitung k 1 , k 2, k 3 , k 4, l 1 , l 2, l 3 , l 4 , m1 , m2, m3 , m4
k 1=f ¿ )
1
k 2=f ¿ h , y 1 + k 1, h )
2
1
k 3=f ¿ h , y 1 + h k 2)
2
k 4=f ( x i+ h , y 1+ hk 3)
l 1=g ¿ )
1
l 2=g ¿ h , y 1 + k 1, h )
2
1
l 3=g ¿ h , y 1 + h k 2)
2
l 4 =g ( x i+ h , y 1+ hk 3)
m1=r ¿ )
1
m2=r ¿ h , y 1 + k 1, h )
2
1
m3=r ¿ h , y 1 + h k 2)
2
m4 =r ( x i+ h , y 1+ hk 3)
7. Menghitung
Pi+1 , N∗¿i+1 ¿, Di+ 1
1
Pi+1 = P1 + ( ( k 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4)) h
6
1
N∗¿i+1 ¿ = N∗¿1 ¿ + ( ( k 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4)) h
6
1
Di+ 1 = D1 + ( ( k 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4)) h
6
8. Simpan nilai
Pi+1 , N∗¿i+1 ¿, Di+ 1 karena akan digunakan dalam perhitungan pada iterasi
selanjutnya.
9. Mengulangi langkah 6 sampai dengan 8,
10. . Lanjutkan i