Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH
TEOREMA DASAR KALKULUS 1 DAN TEOREMA DASAR
KALKULUS 2

Disajikan Pada Materi Ajar


KALKULUS
Dosen Pengajar
SITI QOMARIYAH, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. ANDY HARJUNI SINAGA 2349201001
2. AZAHRA ANISA’I KHOIRIAH 2349201005
3. KHOLIK NURUDIN 2349201006
4. WINDA NIRMALA SARI 2349201004

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA


(UNU) LAMPUNG 2023/2024
Jl. Raya Lintas Pantai Timur Sumatra, Kec. Purbolinggo, Kab.Lampung Timur.
Telp. 0725-7660172, Kode Pos 34192
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teorema Dasar Kalkulus 1 dan Teorema Dasar Kalkulus 2”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Lampung, November 2023

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
BAB 1.................................................................................................................... 1
TEOREMA DASAR KALKULUS I ................................................................. 1
Teorema Dasar Kalkulus ................................................................................... 1
Teorema Dasar Kalkulus I ................................................................................. 1
Bukti Teorema Dasar Kalkulus I ....................................................................... 1
Kelinearan Integral Tentu .................................................................................. 2
METODE SUBSTITUSI ................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................. 5
TEOREMA DASAR KALKULUS II ............................................................... 5
Fungsi Akumulasi .............................................................................................. 5
Teorema Dasar Kalkulus II ................................................................................ 5
Bukti Teorema Dasar Kalkulus II ...................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

iii
BAB 1
TEOREMA DASAR KALKULUS I
Menggunakan Teorema Dasar Kalkulus I untuk menghitung integral tentu.

Teorema Dasar Kalkulus


Sejauh ini kita telah dapat mengatakan apakah sebuah fungsi terintegralkan pada
suatu selang, dengan melihat apakah fungsi tersebut terbatas dan kontinu kecuali
di sejumlah terhingga titik.
Namun, untuk menghitung integral tentu fungsi tersebut, selain dengan
menggunakan definisinya, kita memerlukan ‘senjata’ yang lebih ampuh.
Salah satu alat bantu untuk menghitung integral tentu adalah Teorema Dasar
Kalkulus.

Teorema Dasar Kalkulus I


Jika f kontinu dan mempunyai anti-turunan F pada [a, b], maka

(x)dx = F(b) - F(a).

Catatan:
1. Teorema ini mengaitkan integral tak tentu dengan integral tentu.
2. Notasi 𝐹(𝑥)| biasa digunakan untuk menyatakan F(b) – F(a).

Bukti Teorema Dasar Kalkulus I


Misalkan f kontinu pada interval [a, b] dan misalkan x sembarang titik (Variabel)
dalam (a, b) maka ∫ 𝐹 (𝑡) dt = f (x)

Secara umum
( )
∫ 𝐹 (𝑡) dt = f (u(x)) . U I(x)

Secara umum
( )
∫ ( ) 𝐹 (𝑡) dt = F (V(x) . V I(x)) – F (U(x) . U I(x))

1
Contoh soal Teorema Dasar Kalkulus 1

1. ∫ 7 𝑡 dt = 7x . 1 – f (5) . 0 = 7x

2. ∫ 7 𝑡 + 9𝑡 dt = 7x2 + 9x

3. ∫ 7 𝑡 + 9𝑡 dt = (7(2x+3)2 + 9(2x+3)) . (2) – F(5) . 0

= (7(4x2+12x+9)+18x+27).2
= (28x2+84x+63+18x+27).2
= (28x2+102x+90).2
= 56x2+204+180
4. ∫ √𝑡 + 1 dt = f (x2). 2x – f (x+1). 1
= (√𝑥 + 1 ) 2x - ( (𝑥 + 1) + 1 )
= 2x √𝑥 + 1 - √𝑥 + 2𝑥 + 2

Kelinearan Integral Tentu

∫ 𝑘. 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = k. ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥;

∫ [𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫ 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥+ ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥

Contoh:
Dengan menggunakan kelinearan integral tentu, kita dapat menghitung

∫ (x + √𝑥 )dx = ∫ 𝑥2 dx + √𝑥𝑑𝑥 = + √2

2
METODE SUBSTITUSI
Menggunakan metode substitusi dalam penghitungan integral tentu.
Bagaimana menghitung integral ini?

(2x+1)dx.

Dengan menggunakan Aturan Pangkat yang Diperumum, kita dapat menghitung


integral tak tentunya:

∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx = ⅔(x2 + x)3/2 + C.


Dengan demikian, integral tentu tadi dapat dihitung:

2 /
2 /
(𝑥 + 𝑥) (2𝑥 + 1)𝑑𝑥 = (𝑥 + 𝑥) ] = (20)
3 3

Integral semacam ini, baik integral tentu maupun integral tak tentu, dapat pula
dihitung dengan metode substitusi, yang akan kita bahas selanjutnya. Sebagai
contoh, untuk menghitung integral tak tentu

∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx,


kita gunakan substitusi peubah u = x2 + x, sehingga du = (2x + 1)dx dan integral
di atas menjadi ∫ u½ du. Dengan Aturan Pangkat, kita peroleh

∫ u½ du = ⅔ u3/2 + C.
Substitusikan kembali u = x2 + x, kita dapatkan

∫ (x2 + x)½.(2x + 1) dx = ⅔(x2 + x)3/2 + C,


sebagaimana yang kita peroleh sebelumnya dengan Aturan Pangkat yang
Diperumum. Sekarang, untuk menghitung integral tentu

/ (2𝑥 + 1)𝑑𝑥
(𝑥 + 𝑥)

kita lakukan substitusi seperti tadi: u = x2 + x, du = (2x + 1)dx. Selanjutnya kita


perhatikan efek substitusi ini terhadap kedua batas integral. Pada saat x = 0, kita
peroleh u = 0, sementara pada saat x = 4, kita dapatkan u = 20.

3
Dengan demikian

/ / / /
(𝑥 + 𝑥) (2𝑥 + 1)𝑑𝑥 = ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑢 ] = (20)

sama seperti yang kita peroleh sebelumnya.

Catatan
Dalam menghitung integral tentu dengan metode substitusi, kedua batas integral
pada umumnya berubah; dan kita dapat menghitung integral dalam peubah baru
tanpa harus mensubstitusikan kembali peubah lama.
Bila agak rumit, integral tentu tsb dapat dihitung dalam dua tahap: pertama cari
dahulu integral tak tentunya, setelah itu baru gunakan Teorema Dasar Kalkulus.
Secara umum, dengan melakukan substitusi peubah u = g(x), du = g’(x)dx, kita
peroleh :

Integral tak tentu: ∫ f(g(x)).g’(x)dx = ∫ f(u) du.

Intergral tentu :

( )

𝑓 𝑔(𝑥) . 𝑔 (𝑥)𝑑𝑥 = 𝑓(𝑢)𝑑𝑢 .


( )

Jika F adalah anti-turunan dari f, maka

( )

𝑓 𝑔(𝑥) . 𝑔 (𝑥)𝑑𝑥 = 𝑓(𝑢)𝑑𝑢 = 𝐹 𝑔(𝑏) − 𝐹 𝑔(𝑎) .


( )

4
BAB II
TEOREMA DASAR KALKULUS II
Menggunakan Teorema Dasar Kalkulus II untuk menentukan turunan dari
integral.
Fungsi Akumulasi
Misalkan f kontinu (karna terintegrasi) pada [a, b] dan misalkan F sebarang anti
turunan dari F pada (a, b) maka ∫ 𝐹 (𝑥) dx = F(b) . F(a)

Contoh :
∫ 2𝑥 + 3 dx = . . . . .

Penyelesaian

∫ 2𝑥 + 3 dx = x2 + 3𝑥|
= (22 + 3(2))-(02 – 3.0)
=4+6–0
= 10

Teorema Dasar Kalkulus II


Aturan subtitusi integral tak tentu
Misalkan 9 fungsi terdefrensiasikan dan misalkan F adalah anti turunan F maka
∫ 𝑓(9(𝑥)) 9I(x) dx = F(9(x)) + C
Contoh
∫(2𝑥 + 3) dx = . . .
Penyelesaian
Misalkan U = 2x + 3
Du = 2 dx dx = du

∫(2𝑥 + 3) dx = ∫ 𝑢 . ( du )
= ∫ 𝑢 du

= ( U10 ) + C

= (2x+3)10 + C

5
Teorema dasar kalkulus 2 atau integral tak tentu tidak bisa dikalikan satu
persatu karna harus menggunakan subtitusi

Contoh :

∫ 4𝑥 (2x2 + 3)9 dx = . . .
Penyelesaian
Misal U = 2x2 + 3
Du = 4x dx dx = . du

∫ 4𝑥 (2x2 + 3)9 dx = ∫ 4𝑥 . U9 . . du
= ∫ 𝑈 . du
= U10 + C
= (2x2 + 3)10 + C

Catatan:
1. Integral tak tentu tidak mempunyai Batasan (∫)
2. TDK II menyatakan bahwa fungsi akumulasi merupakan anti-turunan dari f.
3. TDK I dan TDK II menyatakan bahwa turunan dan integral merupakan
semacam kebalikan

Bukti Teorema Dasar Kalkulus II


Menurut definisi turunan,

( ) ( )
G’(x) = 𝑙𝑖𝑚

= 𝑙𝑖𝑚 [∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 − ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡]


= 𝑙𝑖𝑚 ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡.

6
Ketika h kecil, f tak berubah banyak pada [x, x+h]. Pada selang ini, f(t) ≈ f(x),
sehingga integral-nya kira-kira sama dengan h.f(x). Jadi G’(x) = f(x).

Catatan
TDK I dapat dibuktikan pula dengan menggunakan TDK II. Karena dua anti-
turunan dari f berselisih konstan, kita mempunyai

𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = 𝐹 (𝑥 ) + 𝐶, 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏]

Nah, untuk x = a, ruas kiri sama dengan 0. Jadi F(a) + C = 0, sehingga


C = - F(a). Karena itu

𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = 𝐹 (𝑥 ) + 𝐹(𝑎), 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏]

Dalam hal x = b, kita peroleh TDK I.

Contoh

1.

2.

3. (∫ 𝑡 𝑑𝑡) = ∫ 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑢 . 2 = 16𝑥

4. ∫ 𝑡 𝑑𝑡 = ( 𝑡 𝑑𝑡) + (∫ 𝑡 𝑑𝑡)

= -x3 + 16x3 = 15x3

7
DAFTAR PUSTAKA

Harjuni, A., Anisa'i, A., Nurudin, K., & Nirmala, W. (2023). Teorema Dasar
Kalkulus 1 dan Teorema Dasar Kalkulus 2. Metro:
Andirayap29@gmail.com.
Sinaga, A. H., khoiriyah, A. A., K. N., & Sari, W. N. (2023). Teorema Dasar
Kalkulus 1 dan Teorema Dasar Kalkulus 2. andirayap29@gmail.com, 2-8.

Anda mungkin juga menyukai