Anda di halaman 1dari 11

DOSEN PENGAMPU : Khairuddin, S.Si, M.

Pd

MATA KULIAH : Fisika

CRITICAL BOOK REPORT

BECKER’S : CELL ADHESIONS, CELL JUNCTIONS, AND EXTRACELLULAR


STRUCTURES

OLEH :

NAMA : Masita Khairani

NIM : 4161121014

KELAS : Pendidikan fisika 2016

PROGRAM : S1

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
DAFTAR ISI

Daftar isi ……………………………………………………………………………………… 1

Bab I

Pendahuluan…….………………………………………………………………………………2

I.1 Pengantar tentang tema …..…………………………………………………………………2

I.2 Rumusan Masalah ………………………………..………………………………………...3

Bab II

Review Isi Buku …………...…………………………………………………………………...4

2.1 Review sub bab …………………………………………………………………………….3-7


2.2 Fakta, Aplikasi, Bukti dan Pendukung……………………………………………………..7-8
2.3
Bab III

Implikasi terhadap

3.1 …..Teori/Konsep.……………………………………………………………………………9

3.2 Program pembangunan di Indonesia…..…………………………………………………….9

3.3 Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)………………………………………………10

Bab IV

Kesimpulan……………………………………………………………………………………..10

Saran……………………………………………………………………………………………10

Bab V

Kepustakaa……………………………………………………………………………………11-12

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Matematika mempunyai banyak pasangan operasi balikan: Penambahan dan


Pengurangan, Perkalian dan Pembagian, Pemangkatan dan Penarikan akar ,serta penarikan
Logaritma dan Penghitungan logaritma. Kita telah mengkaji pendiferensialan (penurunan);
balikannya disebut anti pendiferensialan (anti penurunan). Integral taktentu atau anti derivative
adalah suatu bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru.
Fungsi in ibelum memiliki nilai pasti (berupa variabel) sehingga cara pengintegralan yang
menghasilkan fungsi taktentu inidisebut integral tak tentu.

I.2 PERMASALAHAN

1. Apa Pengertian Integral Tak-tentu?

2. Apa sifat-sifat dari Integral Tak- tentu?

3. Apa rumus-rumus dari Integral Tak-tentu?

I.3 TUJUAN

 Untuk Memahami pengertian Integral Tak-tentu


 Untuk Menguasai sifat-sifat dari Integral Tak-tentu
 Untuk Menguasai rumus-rumus dari Integral Tak-tentu
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

BUKU 1

Judul Buku : Kalkulus dan Geometri Analisis Jilid 1

Penulis : Edwin J. Purcell. Dale Varberg

Penerbit : Penerbit Erlangga

Tahun Penerbitan : 1987

Tebal Buku : 405 halaman

BUKU 2

Judul Buku : Kalkulus II

Penulis : James stewart

Penerbit : Ganeca Exact Bandung

Tahun Penerbitan : 1987

Tebal Buku : 344 halaman

2.2 Ringkasan Isi Buku

Konsep/Defenisi tentang Integral tak tentu menurut kedua buku yang saya baca sama,
Dimana kedua buku sama-sama membahas tentang Pengertian Integral tak tentu.

 Anti Turunan (Integral Tak-tentu)


Bila f adalah integral tak tentu dari suatu fungsi F maka F’=f. P roses untuk
memecahkan anti derivative adalah anti diferensiasi Anti derivatif yang terkait
dengan pasti integral melalui teorema dasar kalkulus, dan memberikan cara
mudah untuk menghitung integral dari berbagai fungsi.

Anti turunan (Anti pendeferensialan) atau yang biasa kita sebut integral
merupakan suatu operasi balikan (invers) dari penderiferensiasian (Penurunan).
Defenisi: Kita sebut F suatu anti turunan dari f pada selang I jika DF =f pada I-
yakni ,jika F’(x) hanya perlu berupa turunan satu sisi).

 Notasi Untuk Anti Turunan

Jika suatu turunan kita gunakan lambing Dx, maka dalam integral pada awalnya
1
digunakan lambing Ax. Misalnya : Ax(X2 )=3x3+C Kemudian, terjadi
Perubahan Pemakaian lambing dan itu digunakan sampai sekarang yaitu dengan
menggunakan notasi Leibniz. Lambangnya adalah ∫ 𝑓(x) dx. Leibniz memakai
istilah Integral Tak-tentu, dengan ∫ 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 tanda integral dan f(x) disebut
1
Integran. Misalnya : ∫ 𝑥 2dx = 3x3 + C 𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∫ 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 tanda Integral dan X2
disebut Integran.

 Teorema A (Aturan Pangkat).


Jika r adalah sembarang bilangan rasional kecuali-1,
𝑥 𝑟+1
maka : ∫ 𝑥rdx = 𝑟+1
+C

Bukti :untuk mengembangkan suatu hasil berbentuk :

∫ 𝑓(x)dx = F(x) + C
adalah cukup dengan membuktikan ∶

Dx[F(x) + C ] = f(x)

Contoh ;

Cari anti turunan yang umum dari f(x) = X4/3


𝑋7/3 3
Penyelesaian : ∫ 𝑋4/3 dx = + C = 7x7/3 + C
7/3

 Teorema B

∫ 𝑠𝑖𝑛x dx = - cos x + C ∫ 𝑐𝑜𝑠 x dx = sin x + C

Bukti :Dx(-cos x) = sin x danDx (sin x) = cos x.


Contoh ;

Carilah integral dari Sin 30°

Penyelesaian :∫ 𝑠𝑖𝑛 30° dx = - cos 30° + C = - + C

 Integral Tak-tentu Adalah Linier

Dari pasal 3.3 bahw aDx adalah suatu operator linier. Ini berarti dua hal.

1. Dx[kf(x)] = kDxf(x)
2. Dx[f(x)+g(x)]= Dxf(x)+Dxg(x)
Dari 2 sifat ini, sifat ketiga mengikuti secara otomatis.
3. Dx[f(x)-g(x)] = Dxf(x)-Dxg(x)

 Teorema C

(Kelinearan dari∫...dx). Andaikan f dan g mempunyai anti turunan


(Integral taktentu) dan andaikan k suatu konstanta. Maka :

i. ∫ 𝑘 f(x) dx = k ∫ 𝑓(x)dx;
ii. ∫[f(x) + g(x)]dx = ∫ 𝑓(x)dx+ ∫ 𝑔(x)dx;
iii. ∫[f(x)-g(x)]dx = ∫ 𝑓(x)dx - ∫ 𝑔(x)dx.

 Aturan Pangkat yang Diperumum :


Pada aturan waktu yang diterapkan pada pangkat suatu fungsi, jika u = g(x) adalah suatu
fungsi yang dapat di deferensialkan dan r suatu bilangan rasional (r≠ −1),

 Teorema D
(Aturan Pangkat yang diperumum). Andaikan g suatu fungsi yang dapat
dideferensialkan dan r suatu bilangan rasional yang bukan -1.

Maka:

[𝑔(𝑥)]
∫[g(x)]rg’(x)dx = 𝑟+1
+C
Contoh :

Cari∫(𝑥3 + 6x)5(6x2+12)dx

Penyelesaian :∫(𝑥3 + 6x)5(6x2 + 12)dx = ∫ 𝑢52du

= 2 ∫ 𝑢5du
𝑢
=2[6 +𝐶]

= u6/3 + 2C

=(x3 + 6x)6/3 + K

No Tabel Integral Tak-tentu

1
∫ 𝑐𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑐 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ∫[𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑥
2 ∫ 𝑥 ndx = 𝑛 + C (n≠ −1)
∫ 𝑘𝑑𝑥 = 𝑘𝑥 + 𝐶

3
∫ sin 𝑥𝑑𝑥 = −𝑐𝑜𝑠𝑥 + 𝐶 ∫ cos 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝐶

4 ∫ 𝑠𝑒𝑐 2xdx = tan x + C ∫ 𝑐𝑠𝑐 2xdx = -cot x + C

5
∫ sec 𝑥 tan 𝑥𝑑𝑥 ∫ 𝑐𝑠𝑐𝑥𝑐𝑜𝑡𝑥𝑑𝑥 = −𝑐𝑠𝑐𝑥 + 𝐶
= sec 𝑥 + 𝐶

Rumus tersebut hanya berlaku pada suatu interval.

2.3 Penilaian Terhadap Buku

Kita membutuhkan sebuah notasi yang tepat untuk anti turunan, yang membuatnya lebih
mudah digunakan.Oleh karena hubungan yang diberikan oleh Teorema Dasar antara anti turunan
dan integral, Notasi∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 biasanya digunakan untuk sebuah anti turunandari f dan disebut
dengan Integral Tak-tentu.
Jadi kita dapat menganggap sebuah Integral tak tentu sebagai representasi dari suatu
keseluruhan kelompok fungsi (satu anti turun untuk setiap nilai konstanta C).

Kita harus membedakan secara seksama antara integral tentu dengan Integral Tak-tentu.

Integral tentu adalah sebuah bilangan, sementara integral tak tentu adalah sebuah fungsi
(sekelompok fungsi).

Contoh : Carilah Integral Tak- tentu umum :

∫(10𝑥4 – 2sec2 x)dx

Penyelesaian : ∫(10𝑥4 – 2 sec2x)dx = 10 ∫ 𝑥 4dx + 2 ∫ 𝑠𝑒𝑐2xdx

𝑥5
= 10 – 2 tan x + C
5

= 2X5 – 2 tan x + C

2.4 Kelebihan Buku

Kedalaman penjelasan Konsep / defenisi yang dibahas dalam kedua buku ini sama, yang
mana kedua buku sama-sama menjelaskan Pengertian, Pemahaman konsep dan contoh-contoh
soal yang bervariasi, Namun dibuku 1 soal yang dijelaskan begitu jelas sedangkan dibuku 2 tidak
begitu jelas.

Kesamaan dalam buku 1 dan buku 2 yaitu memaparkan Rumus – rumus Integral Tak-
tentu, dan memaparkan metode – metode yang ada agar dapat dengan mudah dipahami
pembaca, Jika membuat soal dalam penyelesaiannya buku 1 lebih mendalam dan lebih mudah
dipahami sedangkan buku 2 penyelesaiannya tergantung kepada Rumus-rumus yang telah dibuat.

Kedalaman penjelasan prinsip yang dibahas kedua buku sangat mendalam yaitu dilihat
dari cara penyelesaian soal yang dibuat. Karena adanya pembuktian Penyelesaian soal yang
tertera. Variasi contoh soal berbeda - beda.

2.5 Kelemahan Buku

Pembahasan yang tertera dibuku 1 lebih mudah dipahami dari pada buku 2, karena buku
1 banyak menjelaskan tentang contoh soal dan soal - soal yang ingin dikerjakan.

Penjelasan dibuku 1 lebih menarik, dan tulisan yang dibuat tidak membosankan para
pembaca karena dicampuroleh teori, menurut para ahli, contoh soal, dan latihan soal.
Jadi kita lebih dilatih supaya lebih banyak membahas soal sesuai dengan contoh soal dan
Pembahasan yang telah dibuat. Sedangkan pada buku 2 lebih monoton kepada soal-soal.

Dan Pembaca tidak terlalu menarik dan tidak mudah paham akan soal tersebut karena
pembahasannya kurang lengkap.

Muatan variasi soal pada buku 2 lebih banyak dari pada buku 1. Buku 1 contoh soalnya
banyak tetapi soal latihannya sedikit, sedangkan dibuku 2 contoh soal sedikit tetapi soal latihan
banyak. Sehingga buku 1 lebih mudah dipahami dan dapat melatih diri untuk mengerjakan soal
lebih banyak lagi sehingga mudah memahami Soal – soal tentang Integral Tak-tentu.
BAB III

KESIMPULAN

Integral adalah kebalikan dari proses diferensial. Integral ditemukan menyusul


ditemukannya masalah dalam diferensiasi dimana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Integral tak tentu dalam
bahasa Inggris dikenal dengan nama Indefinite Intgral atau kadang disebut dengan Antiderivatif
yang merupakan suatu bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu
fungsi baru. Lambang integral adalah .

Rumus – Rumus Integral Tak -Tentu

SARAN

Dari buku yang saya baca telah dibahas berbagai Teori dan Pembahasan soal Integral
Tak-tentu. Dari Buku 1 Pembahasan banyak tetapi soal kurang, Buku 1 mudah dibaca dan tidak
sulit dipahami, tetapi menurut saya jika soal-soal latihan yang ada pada buku lebih banyak ,
maka akan lebih mudah lagi untuk dipahami dan Buku yang ke 2 jika Pembahasan teori dibahas
tidak terlalu singkat, maka akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal. Jadi ada baiknya jika
membuat sebuah Teori Pembahasan yang lengkap dan soal-soal latihan. Supaya Pembaca lebih
mudah lagi mengerti dan memahami isi buku dan dapat mengerjakan soal latihan dengan mudah.
Dan para pembaca pun mempunyai rasa ingin tahu dalam mengerjakan sebuah soal.
DAFTAR PUSTAKA

Apostol,Tom M.(1967).Calculus Second Edition. New York : John Wiley & Sons.

Ayres, frank. (1972). Calculus Second Edition. New York : Mc Graw-Hill Book.

Boyce, W,E & Diprima,R,C. (1988). Calculus. Singapore: John Wiley & Sons.

Edwin J. Purcell.dan Dale Varberg. (1987) .Kalkulus dan Geometri Analisis Jilid 1.

Jakarta : Erlangga

James, Stewart. (1987 ). Kalkulus II. Bandung : Ganeca Exact

Kaplan,Wilfred, Advanced Calculus (Massachusetts : Addison Wesley Publishing Company

Inc., 1952).

Salas, S.L. dan Einer Hille, Calculus, One and Several Variables, Fourth Edition (New York:

John Wiley and Sons, 1982).

Stein, K, Slierman.(1982). Calculus With Analityc Geometry, Third Edition, Taronto: Mc .

Graw-Hill , Inc

Anda mungkin juga menyukai