Anda di halaman 1dari 11

MODUL INTEGRAL

Pengantar materi:

Kegunaan integral sebagai ilmu bantu dalam geometri, teknologi, biologi dan ekonomi tak
dapat disangkal lagi. Orang yang tercatat dalam sejarah pertama kali mengemukakan ide
tentang integral adalah Archimedes seorang ilmuwan bangsa Yunani yang berasal dari
Syracusa (287 – 212 SM). Archimedes menggunakan ide integral tersebut untuk
mencari luas daerah suatu lingkaran, daerah yang dibatasi oleh parabola dan tali busur
dan sebagainya. Sejarah mencatat orang yang paling berjasa dalam hal pengembangan
kalkulus integral adalah Georg Friederich Benhard Riemann (1826– 1866).

Archimedes Riemann
Modul Integral- Siti Heryani Muchtar
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik mengidentifikasi pengertian integral tak tentu


fungsi aljabar dengan menggunakan bahasanya sendiri
 Peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat integral tak tentu
fungsi aljabar minimal 2 sifat tersebut setelah mempelajari fakta
integral tak tentu dengan tepat.
 Peserta didik mengidentifikasi penerapan integral tak tentu
fungsi aljabar dengan menggunakan bahasanya sendiri
 Diberikan beberapa permasalahan, peserta didik mampu
menyelesaikan masalah dengan integral tak tentu fungsi aljabar
dengan menggunakan prosedur secara tepat.
 Peserta didik dapat menyajikan penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan integral tak tentu fungsi aljabar setelah
mendiskusikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan
integral tak tentu dengan tepat

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar


Modul Integral- Siti Heryani Muchtar
INTEGRAL TAK TENTU

1. Pengertian Integral Tak Tentu

Dalam kalkulus integral dikenal dua macam pengertian integral, yaitu integral tak

tentu (indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral ). Integral tak

tentu merupakan kebalikan dari diferensial, yaitu suatu konsep yang berhubungan

dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan (derivatif) dari

fungsinya diketahui.

2. Bentuk Umum Integral Tak tentu

Karena integral merupakan kebalikan (invers) dari turunan, maka untuk menemukan

rumus integral kita beranjak dari turunan. Turunan suatu fungsi y = f(x) adalah y ‘
dy
= f ‘ (x) atau , sedangkan notasi integral dari suatu fungsi y = f(x) adalah
dx

 y dx   f ( x) dx yang dibaca “ integral y terhadap x ”.


Turunan suatu fungsi konstan adalah 0 atau integral 0 adalah suatu fungsi konstan,

biasanya diwakili oleh notasi c.

a n 1
Rumus umum integral dari y  ax n adalah x  c atau ditulis :
n 1

a n 1
 ax dx  x c untuk n  1
n

n 1

Mengintegralkan suatu fungsiturunan f(x) berarti adalah mencari integral atau

turunan-antinya, yaitu F(x). bentuk umum integral dari f(x) adalah :

∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) + 𝑘

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar


Keterangan :

∫ = tanda integral F(x) = integral partikular

f(x) dx = diferensial dari F(x) k = konstanta pengintegralan


f(x) = integran dx = diferensial
F(x) + k = fungsi asli atau fungsi asal

Dalam diferensial kita menemukan, bahwa jika misalnya suatu fungsi asal

dilambangkan dengan F(x) dan fungsi turunannyya dilambangkan dengan f(x), maka ;

Untuk fungsi asal : F(x) = x2 + 5

d 𝐹(x)
Fungsi turunannya : f(x) = = 2x
dx

Jika prosesnya dibalik, yakni fungsi turunan f(x) diintegralkan, maka ;

∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) + 𝑘 = 𝑥 2 + k

Karena derivatif dari setiap konstanta adalah nol, maka dalam mengintegral

kan setiap fungsi turunan konstanta tersebut tidak dengan sendirinya bisa diisi

dengan bilangan tertentu (misalnya 5, dalam contoh tadi), kecuali jika di dalam soal

memang sudah ditentukan nilai konstantanya. Karena ketidaktentuan nilai

konstanta itulah maka bentuk integral yang merupakan kebalikan dari diferensial

dinamakan integral tak tentu.

3. Kaidah – Kaidah Integral Tak Tentu

Kaidah 1. Formula Pangkat

𝑥 𝑛+1
∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = +𝑘
𝑛+1
Modul Integral- Siti Heryani Muchtar
Contoh soal dan penyelesaian :

3x 21 3
1)  3x d x   k  x3  k  x3  k
2

2 1 3

2) ʃ 5 dx = 5 ʃ dx = 5x + c

3) ʃ 4x5 dx = 4 ʃ x5 dx

= x5 + 1 + c

= x6 + c = x6 +c

Kaidah 2. Formula Logaritma Natural

1
∫ 𝑑𝑥 = ln 𝑥 + 𝑘
𝑥

Contoh Soal dan Penyelesaian :

3
 x  1 dx  3 ln( x  1)  k

Kaidah 3. Formula Eksponensial

∫ 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 + 𝑘
U = f(x)
𝑢 𝑢
∫ 𝑒 𝑑𝑢 = 𝑒 + 𝑘
Modul Integral- Siti Heryani Muchtar
Contoh Soal dan Penyelesaian :

1 2x 1
1) e dx   e d (2 x)  e 2 x  k
2x

2 2
1 3 x  2 1
2) e 
3 x  2
dx   e d  3 x  2   e 3 x  2  k
3 3

3)

Kaidah 4. Formula Penjumlahan

∫ 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥

= F(x) + G(x) + k

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar


Contoh Soal dan Penyelesaian :

3x 21 10 x11
 (3x  10 x)dx  2  1  1  1  k
2

3 3 10 2
 x  x  k  x 3  5x 2  k
3 2

1
 (e  )dx  e x  ln x  k
x

Kaidah 5. Formula Perkalian

∫ 𝑛𝑓(𝑥) = 𝑛 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥

Contoh Soal dan Pembahasan :

∫ 5x dx = 5 ∫ x2 dx

= 5 ( x 2+1 + k ) = x10 + k

2+1

Kaidah 6. Formula Substitusi

𝑑𝑢
∫ 𝑓(𝑢) 𝑑𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢 = 𝐹(𝑢) + 𝑘

U = g(x) ∫ 𝑑𝑢 = 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑡 𝑏𝑎𝑔𝑖 ∫ 𝑑𝑥

Contoh Soal dan Pembahasan :

1) Selesaikanlah ∫ 6x (3x2 – 10)dx

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar


Penyelesaian:

Dengan cara substitusi, misalkan u = 3x2 - 10; maka du/dx = 6x, atau dx =

du/6x. sehingga:

∫ 6x (3x2 – 10)dx

= ∫ 6x u du/6x

= ∫ u du

= u2 /2 + k

= (3x2 – 10)2 + k2

= ½ (9x4 – 60x2 + 100) + k


4
= 4,5 x - 30x2 +50 + k
4
= 4,5 x - 30x2 + k

dimana k + 50 + k

2) ∫ 9(x2 + 3x + 5)8.(2x + 3) dx

Misal : u = x2 + 3x + 5 maka :

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar


LATIHAN SOAL

1. Tentukan rumus f(x) jika diketahui :


a. f ‘(x) = 2x dan f(4) = 10
b. f ‘(x) = 8x – 3 dan f(-1) = 10
1 1
c. f ‘(x) = x 2  2 dan f(1) =
x 3
d. f ‘(x) = x - x dan f(4) = -3
1
e. f ‘(x) = 1 - 2 dan f(4) = 1
x

2. Diketahui titik (3,2) terletak pada kurva dan gradien garis singgung di titik (x,y) pada
kurva tersebut didefinisikan 2x – 3. Tentukan persamaan kurva tersebut !

dy
3. Gradien suatu kurva pada setiap titik (x,y) ditentukan oleh  3x 2  2 x dan kurva itu
dx
melalui titik (-3,2). Tentukan persamaan kurva itu !

4. Kecepatan suatu benda bergerak dinyatakan oleh v(t )  12t 2  6t  1. Setelah benda itu
bergerak 1 detik, jarak yang ditempuh 4 m. Tentukan persamaan gerak dari benda itu !

5. Diketahui rumus percepatan a(t)= t 2  1 dan kecepatan v(0) = 6. Tentukanlah rumus


dv
kecepatan v(t) jika a(t)=
dt

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar


DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin.J. 1992. Kalkulus dan Geometri Analitis. Jakarta: Erlangga.

Manullang, Sudianto, dkk. 2017. Matematika Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tampomas, Husein. 2008. Seribu Pena Matematika SMA Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Modul Integral- Siti Heryani Muchtar

Anda mungkin juga menyukai