Anda di halaman 1dari 27

Teknik Pengintegralan

By: Yustia Wulandari Mirzayanti


Pendahuluan
• Sering dijumpai bahwa fungsi-fungsi yang akan diintegralkan
bukan merupakan bentuk baku (rumus umum integrasi),
sehingga tidak dapat langsung diintegralkan.
• Fungsi tersebut harus dibawa ke bentuk baku, dengan cara:
– Teknik substitusi
– Teknik pengintegralan parsial
A. Teknik Substitusi
– Mengubah ke bentuk baku
– Mengubah-ubah integran
– Beberapa integral trigonometri

2
PENGERTIAN INTEGRASI

• Integral adalah lawan diferensiasi. Penulisan


simbol integral:

 f ( x)dx  F ( x)  C
• Rumus – rumus dasar integrasi
n 1
ax
    
n
ax dx C , n 1
n 1
Basic Integration Formulas
A.1. Mengubah ke bentuk baku
• Untuk menentukan  f(x) dx, dapat mensubstitusikan u = g(x), dengan g adalah
fungsi yang dapat diintegralkan.
• Apabila substitusi mengubah f(x) dx menjadi h(u) du dan apabila H antiturunan h,
maka:
 f(x) dx =  h(u) du = H(u) + c = H(g(x)) + c
Contoh 1 1
• Tentukan 6e x

 x 2 dx
• Bentuk baku yang mendekati adalah  eudu dengan mengandaikan u = 1/x , maka
du =   1 dx sehingga :
 x 
2

1
1
1  
1

 
x
6e  
 x2 ex 
u
dx = -6 dx 6 e du = - 6 eu + c =  6e x c
x 
2

5
Contoh 2

  11 dx
3 4
x x

Ingat bentuk baku u = x4 + 11, maka

6
Contoh 3:
A.2. Mengubah ke bentuk integran
• Sebelum melakukan substitusi, sering kali dibutuhkan menulis integran ke dalam
bentuk yang lebih cocok.
Contoh 4

8
A.3. Bentuk Integral Trigonometri
• Apabila kita menggunakan metode penggantian dan disertai dengan
pemakaian kesamaan trigonometri yang tepat, maka kita dapat
mengintegralkan banyak bentuk trigonometri.
• Tiga jenis integral yang sering dijumpai :
i.  sin n x dx dan  cos n x dx
ii.  sin m x cos n x dx
iii.  sin mx cos nx dx,  sin mx sin nx dx,  cos mx cos nx dx

i) Jenis  sin n x dx dan  cos n x dx


– Untuk n = ganjil, digunakan kesamaan : sin2 x + cos2 x =1
Contoh 5

9
– Untuk n = genap, digunakan kesamaan :
sin2x = ½ (1 - cos 2x) cos2 x = ½ (1 + cos 2x)
Contoh 6.
 sin 2 x dx =  ½ (1 - cos 2x) dx
= ½  dx – ¼  cos 2x (2) dx
= ½  dx – ¼  cos 2x d(2x)
= ½ x – ¼ sin 2x + c

ii) Jenis  sin m x cos n x dx


Untuk m atau n ganjil sedang eksponen lain merupakan bilangan sembarang,
maka dikeluarkan sin x atau cos x dan digunakan kesamaan : sin2 x + cos2 x =1
Contoh 7.

10
• Untuk m dan n genap maka digunakan kesamaan :
sin2x = ½ (1 - cos 2x) cos2 x = ½ (1 + cos 2x)

Contoh 8.

11
iii) Jenis  sin mx cos nx dx,  sin mx sin nx dx,  cos mx cos nx dx
Integral jenis ini banyak digunakan dalam teori arus bolak-balik, teori
perpindahan panas dan teori-teori yang menggunakan deret Fourier.
Untuk menyelesaikan integral jenis ini digunakan kesamaan sebagai
berikut.
– sin mx cos nx = ½ [sin (m+n) x+ sin (m - n) x]
– sin mx sin nx = - ½ [cos (m+n) x - cos (m - n) x]
– cos mx cos nx = ½ [cos (m+n) x+ cos (m - n) x]

Contoh 9.

12
B. Pengintegralan Parsial
Apabila pengintegralan dengan metode penggantian tidak berhasil,
dengan menerapkan metode penggunaan ganda, yang lebih dikenal dengan
pengintegralan parsial.
Metode ini didasarkan pada pengintegralan rumus turunan hasil kali dua fungsi.

Andaikan u dan v adalah fumgsi x yang dapat dideferensiasikan. Maka

d(uv) = v du + u dv
uv =  v du +  u dv
 u dv = uv -  v du

Dua aturan umum yang harus diikuti adalah :


• bagian yang dipilih sebagai dv harus segera dapat diintegrasikan
•  v du tidak boleh lebih sulit daripada  u dv

13
Integral Parsial
• Bila bertemu dengan integran yang
pengintegralannya tidak dapat dibawa ke bentuk
dasar. Salah satu cara penyelesaiannya dengan
metode integral parsial.
Dengan pemisalan: u = f(x) dan v = g(x).
• Jika u dan v masing-masing fungsi terhadap x serta
merupakan dua buah fungsi yang diferensiabel, maka dari:
• d (u v ) = u dv + v du
• u dv = d ( uv ) – v du
• ∫ u dv = ∫ d ( uv ) - ∫ v du
Dalam integral parsial yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
• 1.Dalam pemilihan/pengambilan u, sedemikian
sehingga ∫ v du harus lebih mudah dikerjakan
daripada ∫ u dv,

• 2.Umumnya metode integral parsial ini dipergunakan


pada integral yang mengandung fungsi logaritma
atau perkalian polinom xn dengan fungsi trigonometri
seperti x cos x, atau xn sin x, juga perkalian fungsi
eksponensial xn eax, atau perkalian fungsi
eksponensial dengan fungsi trigonometri seperti e2x
sin x. Selain itu fungsi-fungsi yang tidak terdapat
pada rumus dasar seperti fungsi siklometri.
• Contoh 10 :
Tentukan  x cos x dx

Penyelesaian :
Jika diambil
u = x dv = cos x dx
du = dx v = sin x

Maka :
 x cos x dx = x sin x -  sin x dx
= x sin x + cos x + c

16
• Pengintegralan Parsial Berulang

• Sering kali di dalam penerapan teknik ini dijumpai pengintegralan parsial


yang harus dilakukan beberapa kali.
• Contoh 11
Hitunglah  x2 sin x dx.
Penyelesaian :
Andaikan u = x2 dv = sin x dx
du = 2x v = - cos x
Maka :
 x2 sin x dx = - x2 cos x + 2 x cos x dx

 x2 sin x dx = - x2 cos x + 2(x sin x + cos x + C )


= - x2 cos x + 2x sin x + 2 cos x + K

17
Contoh 12
• Tentukan  ex sin x dx.
Penyelesaian :
Andaikan u = ex dan dv = sin x dx
du = ex dx v = - cos x
Sehingga
 ex sin x dx = -ex cos x +  ex cos x dx
• Tampaknya tidak ada perbaikan. Akan tetapi dengan sekali lagi menerapkan
pengintegralan parsial pada integral kedua, yaitu dengan mengandaikan :
u = ex dan dv = cos x dx
du = ex dx v = sin x
Maka :
 ex cos x dx = ex sin x -  ex sin x dx
Apabila hasil ini kita substitusikan ke dalam hasil pertama, maka diperoleh:
 ex sin x dx = - ex cos x + ex sin x -  ex sin x dx
Dengan mengubah urutan suku terakhir ke sebelah kiri integral dan
mengumpulkan suku-sukunya, kita peroleh
2  ex sin x dx = ex (sin x - cos x) + C
Sehingga akhirnya :
 ex sin x dx = ½ ex (sin x - cos x) + K

18
Pengintegralan Tabular
• Jika pengulangan integral parsial dilakukan berkali-kali, maka bisa
diperingkas dengan integral tabular
• Ilustrasi dari integral ini adalah
Menggunakan Integral Tabular
Teknik Integral Fungsi Rasional
• Menurut definisi, suatu fungsi rasional adalah
hasil bagi dua fungsi suku banyak (polinom).
• Contoh :
2 3 5x  1 5x  1
   2
x  1 x  1 ( x  1)( x  1) x  1

• Untuk pengintegralan yang dicari adalah


membuat bentuk fungsi rasional seperti sisi
kiri dari fungsi rasional di sisi kanan.
21
A. Faktor linear yang berlainan
3x  1
Tentukan integral  x 2
 x6  dx

Solusi : x2-x-6 = (x-3)(x+2)


3x  1 
A

B
Sehingga penjabaran pecahannnya
x 2
 x6  ( x  2) x  3
Selanjutnya dicari nilai A dan B : 3x-1 = A(x-3) + B(x+2)
3x-1 = (A+B) x + (-3A+2B)
A + B =3
-3A + 2B = -1
A = 7/5 dan B =8/5

3x  1 7 1 8 1
Jadi  x 2
x6  dx = 
5 x2
dx  
5 x3
dx

= 7/5 ln |x + 2 | + 8/5 ln | x - 3 | + C
22
B. Faktor linear yang berulang
x
Tentukan integral  x  32 dx
x A B
Penjabaran menjadi pecahan parsial adalah  
x  32 x  3 ( x  3) 2

Nilai A dan B dapat dicari, setelah penyebut-penyebutnya dihilangkan diperoleh


x = A(x-3) + B A = 1 dan B = 3

x 1 1
 x  32 dx =   x  3 dx  3 ( x  3)2 dx
3
= ln | x-3 | - c
x3

23
C. Faktor kuadrat yang berulang
Tentukan integral

Penjabaran :

Kesamaan :

dan E = 0

24
Sehingga :

25
Subsitusi trigonometri
• Untuk mensubtitusi bentuk
dan dengan dan

Anda mungkin juga menyukai