Anda di halaman 1dari 24

PERSEGI AJAIB

(MAGIC SQUARE)

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Strategi Pembelajaran Matematika

(Matematika Rekreasi)

Yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. Gatot Muhsetyo, M.Sc

Oleh

Muhammad Awwalul Ikhtiar (190311767268)


Ni Putu Gita Arilaksmi (190311867238)
Nur Isnaini Utami (190311867234)
Putri Ariningtyas (190311867209)

Offering F

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
FEBRUARI 2020
PERSEGI AJAIB
MAGIC SQUARE

1. Sejarah
Menurut sejarahnya, persegi ajaib telah dikenal sejak sebelum Kaisar Yu (2200 SM.)
di China, yang disebut lo-shu. Menurut literatur Cina, terdapat legenda bahwa dahulu kala
terdapat bencana banjir. Raja besar Yu (禹) berusaha untuk menyalurkan air ke laut. Pada
saat itu, terlihat kura-kura dengan pola aneh pada tempurung. Ini yang menjadi landasan
untuk membuat suatu persegi 3 × 3 di mana setaip baris, kolom dan diagonalnya
sama. Pola ini, dengan cara tertentu, juga digunakan oleh orang-orang dalam
mengendalikan sungai.

Gambar 1

Lingkaran hitam melambangkan bilangan genap (perempuan; yin) sedang lingkaran


biasa (putih) bilangan ganjil (laki-laki; yang). Jika dinyatakan dengan angka-angka
yang menyatakan banyak lingkarannya, maka diperoleh angka-angka yang tersusun dalam
sebuah persegi. Bilangan yang dilambangkannya mempunyi sifat istimewa. Jumlah
bilangan pada setiap baris, setiap kolom, dan setiap diagonal sama, yaitu
15. Keistimewaan persegi ajaib 3 × 3 berikut mencirikan sifat tertentu yang dikenal
sebagai tetapan persegi ajaib.
Pada abad pertengahan persegi ajaib banyak dipercaya sebagai tolak bala, sehingga di
Mesir dan India persegi ajaib tersebut diukir pada batu atau logam yang dipakai sebagai
jimat. Persegi ajaib yang cukup terkenal adalah persegi ajaib yang tersusun dari 16
bilangan asli pertama yang dirancang oleh Albert Dürer pada tahun 1514 yang terdapat
dalam lukisannya yang berjudul Melencolia I (atau biasa disebut Melencolia Eins). Tahun
penyusunannya tertera pada bagian baris terakhir persegi ajaibnya. Selain kesamaan
jumlah elemen sebaris, sekolom, dan sediagonal, setiap empat bilangan pada pusat dan
pada pojok persegi berjumlah sama, yaitu 34.

Gambar 2 Albert Dürer

Gambar 3 Persegi Ajaib


Karya Albert Dürer di lukisannya Melancholia

Gambar 4 Persegi Ajaib 3 x 3


2. Definisi Persegi Ajaib
Persegi ajaib merupakan susunan bilangan-bilangan dalam suatu persegi yang
berukuran petak dan bilangan-bilangan penyusunnya memiliki hubungan atau sifat
tertentu. Keajaibannya adalah bahwa dalam susunan tersebut jumlah bilangan dalam
persegi sebaris sama untuk semua baris yang ada, dan sama juga dengan jumlah
bilangan sekolom untuk semua kolom yang ada, serta sama juga dengan jumlah
bilangan sediagonal untuk kedua arah diagonalnya
3. Cara Menentukan Persegi Ajaib
Cara menentukan jumlah setiap baris/ kolom/ diagonal pada persegi ajaib.
𝑆𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑑𝑜 𝑛
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Keterangan: 𝑎 adalah suku pertama
𝑏 adalah selisih
𝑈𝑛 adalah suku ke-n
𝑆𝑛 adalah jumlah suku ke-n
𝑛 adalah suku
4. Mengkontruksi Magic Square
Suatu normal magic square
• 3 × 3 hanya dapat dibentuk dengan 1 cara (tidak termasuk rotasi, refleksi)
• 4 × 4 dalam 880 cara.
• 5 × 5 dalam 275305224 cara.
• 6 × 6 diperkirakan mencapai 1.7745×1019 cara.
Mengkontruksi normal magic square (persegi ajaib) dapat dilakukan dengan
berbagai metode, yaitu:
A. Metode Siamese (de la Lobère Method)
Metode ini hanya dapat digunakan untuk persegi ajaib berorder ganjil, misalnya.
Langkah-langkah metode Siamese adalah:
1. Hitung konstanta ajaibnya
Karena konstanta ajaibnya adalah 15, maka semua baris, kolom, dan
diagonal harus berjumlah sama yaitu 15.
2. Tempatkan angka 1 di kotak tengah pada baris teratas.
Di tempat inilah awal untuk memulai pengisiannya, tidak peduli betapa
besar atau kecilnya orde persegi ajaib tersebut. Untuk persegi ajaib ini,
tempatkan angka 1 pada kotak kedua dari sisi kiri atau kanan.
3. Isilah angka-angka sisanya menggunakan pola “ke atas kanan satu kotak”.
Dalam pengisian persegi ajaib ini akan selalu mengisikan angka-angka
secara berurutan (1, 2, 3, dan seterusnya) dengan bergerak mengikuti pola
“ke atas kanan satu kotak”. Untuk persegi ajaib ini akan terlihat bahwa untuk
menempatkan angka 2 akan bergerak melewati baris teratas, keluar dari
persegi ajaib tersebut, sehingga terdapat aturan:
• Jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang melewati
baris teratas dari persegi ajaib, maka tetaplah berada di kolom kotak
itu, tetapi menempatkan angka pada baris terbawah dari kolom itu.
• Jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang melewati
kolom paling kanan dari persegi ajaib, maka tetaplah berada di baris
dari kotak itu, tetapi tempatkan angka pada kolom paling kiri dari
baris itu.
• Jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang telah terisi,
maka tempatkanlah angka berikutnya di bawah kotak itu.
4. Sehingga pada saat ini semua kolom, baris, dan diagonal berjumlah sama
dengan kostanta ajaib yang dihitung.

Gambar 6 Metode Siamese pada


Gambar 5 Metode Siamese pada persegi ajaib 𝟓 × 𝟓
persegi ajaib 𝟑 × 𝟑

Gambar 7 Persegi ajaib 𝟓 × 𝟓


Gambar 8 Rotasi dan Refleksi pada Persegi ajaib 𝟑 × 𝟑

Catatan:
❖ Angka 1 bisa diletakan selain di kotak tengah pada baris teratas. Namun, jika angka
1 diletakkan di kotak yang berbeda memiliki aturan yang sedikit berbeda. Jika ada
kotak yang sudah terisi maka angka berikutnya diletakkan pada 2 kotak disamping
kanan
Contoh:

Gambar 7 Metode Siamese pada persegi


ajaib 𝟓 × 𝟓

❖ Hindu Method
Metode ini hampir sama dengan metode Siamase yang aturannya dibalik. Dimana
angka 1 diletakkan di kotak tengah barisan paling bawah, dan angka selanjutnya
diletakkan dengan aturan down & cross. Jika ada kotak yang sudah terisi maka
letakkan angka berikutnya diatasnya.
❖ Suatu persegi ajaib 3 × 3 yang tidak harus normal (artinya angkanya bebas, tidak
perlu urut). Jika tidak normal dapat menggunakan metode berikut,
Ini adalah metode umum dimana kita bisa
𝑍−𝑋 𝑍+𝑋+𝑌 𝑍−𝑌
mendapatkan persegi ajaib tak terbatas

𝑍+𝑋−𝑌 𝑍 𝑍−𝑋+𝑌 dengan kondisi 0 < 𝑋 < 𝑌 < 𝑍 − 𝑋 & 𝑌 ≠


2𝑋
𝑍+𝑌 𝑍−𝑋−𝑌 𝑍+𝑋 Sehingga kita akan mendapat angka-angka
yang berbeda dan Magic Sum, S = 3𝑍

Sebagai contoh, X = 2, Y = 3, dan Z = 7 , dimana 0 < 𝑋 < 𝑌 < 𝑍 − 𝑋 & 𝑌 ≠ 2𝑋


dan Magic Sum, S= 21

5 12 4

6 7 8

10 2 9

B. Metode piramida
Metode Piramida merupakan metode Siamese yang dimodifikasi yaitu akan
dibentuk seperti piramida terlebih dahulu. Metode ini juga hanya dapat digunakan
untuk persegi ajaib berorder ganjil. Langkah-langkah metode Piramida adalah:
1. Hitung konstanta ajaibnya
Karena konstanta ajaibnya adalah 15, maka semua baris, kolom, dan diagonal
harus berjumlah sama yaitu 15.
2. Buatlah coretan pada persegi ajaib seperti papan catur
3. Buatlah sorotan pada persegi ajaib seperti bentuk piramida
4. Tempatkan angka 1 pada petak paling kiri dari persegi ajaib tersebut untuk
memulai penyusunan bilangan. Isilah angka-angka sisanya dengan
menerapkan metode Siamese yaitu menggunakan pola “ke atas kanan satu
kotak” dengan hanya satu aturan pengecualian yaitu jika pergerakan
pengisian angka menuju ke kotak yang melewati kolom paling kanan dari
persegi ajaib, maka tetaplah berada di baris dari kotak itu, tetapi tempatkan
angka pada kolom paling kiri dari baris itu
5. Setelah semuanya terisi, pindahkan daerah sorotan ke dalam persegi ajaib
dengan ketentuan yaitu daerah sorotan kiri dipindahkan ke daerah kosong
persegi ajaib sebelah kanan, sedangkan daerah sorotan atas dipindahkan ke
daerah kosong persegi ajaib bagian bawah
6. Sehingga pada saat ini semua kolom, baris, dan diagonal berjumlah sama
dengan kostanta ajaib yang dihitung

C. Metode Double Even


Metode Double Even hanya dapat digunakan untuk mengisi persegi ajaib yang
berorder kelipatan 4, caranya cukup mudah, yaitu hanya menuliskan angka
secara berutuan, kemudian beberapa petak direfleksikan terhadap titik pusat.
Sebagai syarat angka pertama diisi pada bagian pojok.
Contohnya persegi 4 × 4, 8 × 8, 12 × 12, dst.
Contoh pada persegi 𝟒 × 𝟒 sebagai berikut
1 2 3 4

5 6 7 8
Tuliskan angka 1 sampai 6
9 10 11 12

13 14 15 16

1 4

6 7 Buat tanda silang seperti pada gambar disamping,


kemudian refleksikan setiap petak tersebut. Lalu
10 11
isilah kotak yang dilalui oleh tanda silang tersebut
13 16
dengan angka yang berurut 1 sampai 6.

1 15 14 4

12 6 7 9 Lalu isilah kotak yang belum diisi dengan angka


yang tersisa, isi dengan urut hingga kotak terisi
8 10 11 5 semua
13 2 3 16

Contoh pada persegi 8 × 8 sebagai berikut:


1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32 Tulis angka 1 hingga 64
33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48
49 50 51 52 53 54 55 56
57 58 59 60 61 62 63 64

1 4 5 8 Buat tanda silang yang terbagi menjadi 4


10 11 14 15 bagian seperti yang terlihat pada gambar
18 19 22 23 disamping, kemudian refleksikan setiap
25 28 29 32
petak tersebut berdasarkan titik pusat
33 36 37 40
persegi. Lalu isilah kotak yang dilalui
42 43 46 47
50 51 54 55 oleh tanda silang tersebut dengan angka
57 60 61 64 yang berurut 1 sampai 64.
1 58 59 4 5 62 63 8
49 10 11 52 53 14 15 56
41 18 19 44 45 22 23 48 Lalu isilah kotak yang belum diisi
25 34 35 28 29 38 39 32 dengan angka yang tersisa, isi dengan
33 26 27 36 37 30 31 40 urut hingga kotak terisi semua
17 42 43 20 21 46 47 24
9 50 51 12 13 54 55 16
57 2 3 60 61 5 7 64

D. Conway LUX Method


Metode ini hanya berlaku bagi persegi (4m+2) misalnya 6, 10, 14, dan
seterusnya. Metode ini menggunakan prinsip Siamese Method yang dimodifikasi.
Mengapa dinamakan LUX. Perhatikan sekumpulan array berikut:

Gambar 8 Array LUX

Perhatikan urutannya. Ternyata urutan menulisnya mirip seperti kita menulis


huruf L, U, dan X. Jika sudah paham konsep LUX, berikut langkah-langkah
pengerjaanya:

1. Persegi order (4𝑚 + 2) dibagi menjadi kumpulan petak 2 × 2.


2. Petak-petak yang terbentuk diberi tanda dengan ketentuan sebagai berikut:
• (𝑚 + 1) baris pertama adalah L.
• 1 baris berikutnya adalah U.
• (𝑚 − 1) baris terakhir adalah X.
3. Kemudian, tukarlah petak U di tengah dengan L di atasnya
4. Kerjakan dengan Siamese Method yang general. Angka 1 dimulai dari petak
teratas hingga seluruh petak terisi dengan menggunakan sekumpulan array di
atas
Berikut contoh pengerjaan persegi ajaib berukuran 10𝑋10, dengan
menggunakan Conway LUX Method.
4 1

2 3

m+1
L

9 12
U

10 11

5 8 m-1
X
7 6

Petak U di tengah dengan L di atasnya ditukar, sehingga menjadi:

68 65 96 93 4 1 32 29 60 57

66 67 94 95 2 3 30 31 48 59

92 89 20 17 28 25 56 53 64 61

90 91 18 19 26 27 54 55 62 63

16 13 24 21 49 52 80 77 88 85

14 15 22 23 50 51 78 79 86 87

37 40 45 48 76 73 81 84 9 12

38 39 46 47 74 75 82 83 10 11

41 44 69 72 97 100 5 8 33 36

43 42 71 70 99 98 7 6 35 34
E. Strachey Method
Metode Strachey disebut juga singly even magic square. Metode ini hanya dapat
digunakan untuk persegi ajaib berukuran genap, tetapi bukan kelipatan 4 dengan
rumus 4m + 2. Contohnya adalah persegi berukuran 6 × 6, 10 × 10, 14 × 14, dan
seterusnya. Metode ini menggunakan metode Siamese yang dimodifikasi.
Langkah-langkah metode Strachey adalah:
1. Menghitung konstanta ajaibnya.
Menentukan konstanta ajaib dari persegi magis dengan menggunakan rumus
𝑛 (𝑛2 +1)
, dimana n adalah banyak persegi dalam satu baris atau satu kolom.
2

Berikut akan diberikah contoh penggunaan metode Strachey pada persegi


berukuran 10 × 10.

𝑛 (𝑛2 +1) 10 (102 +1)


Karena konstanta ajaib persegi 10 × 10 adalah = = 505,
2 2

maka semua baris, kolom, dan diagonal harus berjumlah sama yaitu 505.

2. Membagi persegi ajaib tersebut menjadi empat kuadran yang berukuran


sama.

Tandai persegi dengan A (kiri atas), C (kanan atas), D (kiri bawah), B (kanan
bawah). Untuk mengetahui seberapa besar seharusnya ukuran setiap kuadran,
cukup dengan membagi jumlah kotak di setiap baris atau kolom dengan 2.
Jadi, untuk persegi berukuran 10 × 10, ukuran setiap kuadran adalah 5 × 5.
3. Berilah suatu jangkauan di setiap kuadran.
𝑛2
Kuadran A berisi seperempat bilangan-bilangan pertama (1 sampai ),
4
𝑛2 2𝑛2
kuadran B berisi seperempat bilangan-bilangan kedua ( + 1 sampai ),
4 4
2𝑛2 3𝑛2
kuadran C berisi seperempat bilangan-bilangan ketiga ( + 1 sampai ),
4 4

dan kuadran D berisi seperempat bilangan-bilangan terakhir dari total


3𝑛2
jangkauan bilangan yang memenuhi persegi ajaib ( + 1 sampai 𝑛2 ).
4

Contoh untuk persegi berukuran 10 × 10, artinya


Angka 1 sampai 25 di isikan pada persegi A, 26 sampai 50 pada persegi B,
51 sampai 75 pada persegi C, dan 76 sampai 100 pada persegi D.
4. Isi setiap kuadran atau persegi A, B, C, dan D dengan menggunakan metode
Siamese, secara berurutan.
Contoh untuk persegi ajaib berukuran 10 × 10 :

5. Menukar m kolom pertama dari kuadran A dan m kolom pertama dari


kuadran D
Jika diperhatikan pengisian persegi ajaib saat ini jumlahnya belum sesuai
dengan konstanta ajaib, sehingga untuk membuatnya sama maka harus
ditukar beberapa kotak antara kuadran kiri atas (A) dan kiri bawah (D) untuk
menyelesaikan persegi ajaib tersebut.
6. Menukar (m-1) kolom terakhir dari B dengan (m-1) kolom terakhir dari C

Contoh untuk persegi berukuran 10 × 10, berikut penjelasan disertai


gambar:

Sehingga angka-angka pada persegi tersebut berubah sebagai berikut:


7. Menukar kotak tengah paling kiri dari persegi A dengan kotak tengah paling
kiri dari persegi D, dan tukar kotak tengah-tengah persegi A dengan kotak
tengah-tengah persegi D. Contoh untuk persegi ajaib berukuran 10 × 10 :

Sehingga setelah ditukar, angka dalam persegi A dan D menjadi sebagai


berikut:
8. Hasil akhir dari persegi ajaib berukuran 10 × 10 adalah sebagai berikut:

Jumlah angka-angka pada masing-masing baris, kolom, dan diagonal dari


Magic Square tersebut, hasilnya adalah 505.

5. Klasifikasi Magic Square


Terdapat tujuh klasifikasi dalam square yaitu sebagai berikut:
a. Persegi Semi-Ajaib (Semimagic Square)
adalah sebuah matriks yang berukuran jika dijumlahkan dari elemen setiap baris dan
kolom adalah sama. Dengan mengabaikan jumlah kedua diagonal. Contoh persegi
semi ajaib berukuran 5 x 5 adalah

Jumlah bilangan pada adalah sama, yaitu 65.


b. Diabolik, Pandiagonal atau Persegi Ajaib Sempurna (Perfect Magic Square)
adalah persegi ajaib jika ditambahkan maka jumlah dari setiap baris, kolom,
diagonal utama dan diagonal kedua adalah sama atau konstan. Contoh jumlah pada
persegi ajaib berukuran 3 x 3 yaitu 15 adalah
c. Persegi Ajaib Simetris (Symmetric Magic Square)
persegi ajaib yang mempunyai jumlah dari dua sel, yakni dari setiap dua sel yang
simetris dan dua sel ditengah maka jumlahnya sama. Persegi ajaib simetris juga
disebut dengan associative magic square Contoh persegi ajaib simetris ini adalah
sebagai berikut:

Jumlah setiap baris, kolom dan diagonalnya adalah 34, serta jumlah dari masing 2
sel pojok atas-bawah, kanan-kiri dan tengah adalah 34.
d. Persegi Ajaib Konsentrik atau Bordered
adalah persegi ajaib yang menghilangkan bagian atas, bawah, kiri dan kanan kolom
akan menghasilkan persegi ajaib lain. Contohnya adalah

Jumlah dari setiap kolom, baris dan kedua diagonal adalah 125.
e. Sebuah Persegi Ajaib Nol atau (Zero Magic Square)
adalah persegi ajaib yang jika dijumlahkan memiliki urutan baris, kolom, dan
diaogonal adalah bilangan 0. Persegi ajaib normal ini mengandung bilangan negatif.

f. Persegi Ajaib Perkalian (Geometric)


Adalah Matriks persegi dari bilangan yang hasil setiap elemen baris, kolom,
diagonal utama dan diagonal kedua adalah konstan. Contohnya adalah sebagai
berikut:

Jumlah setiap baris, kolom dan kedua diagonal adalah 746496.


g. Persegi Ajaib Penjumlahan - Perkalian (Addition-Multiplication Magic Square)
adalah persegi ajaib dimana jika dijumlahkan dan dikalikan dalam setiap baris kedua
diagonal memiliki jumlah yang sama. Contohnya adalah

Jika setiap baris, kolom dan kedua diagonal dikalikan dan dijumlahkan hasilnya adala
2,05 x 1015
6. Lembar Kerja Mahasiswa
1. Piramid Method
Konstruksikan persegi 7 × 7 dengan menggunakan metode piramida!

6 14

5 13 21

4 12 20 28

11 19 27
3 35
10 18 26 34
2 42

1 9 17 25 33 41 49

8 16 24 32 40 48
15 23 31 39 47

22 30 38 46

29 37 45

36 44

43
Solusi

4 29 12 37 20 45 28
35 11 36 19 44 27 3
10 42 18 43 26 2 34
41 17 49 25 1 33 9
16 48 24 7 32 8 40
47 23 6 31 14 39 15
22 5 30 13 38 21 46
2. Siamese Method
Lengkapilah persegi 5 × 5 berikut!

1
2
3

Solusi:

11 10 4 23 17
18 12 6 5 24
25 19 13 7 1
2 21 20 14 8
9 3 22 16 15

3. Double Even Method


Isilah persegi 12 × 12 berikut menggunakan bilangan dari 1 sampai 144 dengan
metode Double Even.
Solusi:

1 143 142 4 5 139 138 8 9 135 134 12


132 14 15 129 128 18 19 125 124 22 23 121
120 26 27 117 116 30 31 113 112 34 35 109
37 107 106 40 41 103 102 44 45 99 98 48
49 95 94 52 53 91 90 56 57 87 86 60
84 62 63 81 80 66 67 77 76 70 71 73
72 74 75 69 68 78 79 65 64 82 83 61
85 59 58 88 89 55 54 92 93 51 50 96
97 47 46 100 101 43 42 104 105 39 38 108
36 110 111 33 32 114 115 29 28 118 119 25
24 122 123 21 20 126 127 17 16 130 131 13
133 11 10 136 137 7 6 140 141 3 2 144

4. Conway LUX Method


Lengkapilah persegi 14 × 14 berikut!

4 1
2 3

8 5
6 7

9 12
10 11

13 16
15 14
Solusi:

184 181 124 121 64 61 4 1 168 165 108 105 48 43

182 183 122 123 62 63 2 3 166 167 106 107 46 47

20 17 156 125 96 93 36 33 172 169 140 137 80 77

18 19 154 155 94 95 34 35 170 171 138 139 78 79

52 49 188 185 128 125 68 65 8 5 144 141 112 109

50 51 186 187 126 127 66 67 6 7 142 143 110 111

84 81 24 21 160 157 97 100 40 37 176 173 116 113

82 83 22 23 158 159 98 99 38 39 174 175 114 115

85 88 53 56 189 192 132 129 69 72 9 12 145 148

86 87 54 55 190 191 130 131 70 71 10 11 146 147

117 120 57 60 25 28 161 164 101 104 41 44 177 180

119 118 59 58 27 26 163 162 103 102 43 42 179 178

149 152 89 92 29 32 193 196 133 136 73 76 13 16

151 150 91 90 31 30 195 194 135 134 75 74 15 14

5. Strachey Method
Isilah persegi ajaib atau magic square berukuran 6 × 6 di bawah ini dengan
menggunakan metode Strachey!
1. Mengisi setiap kuadran (A, B, C, dan D) dari persegi ajaib berukuran dengan metode
Siamese.

2. Menukar m kolom pertama dari kuadran A dan m kolom pertama dari kuadran D.
Diperoleh 𝑚 = 1, karena persegi ajaib ini berukuran 6 × 6 terbentuk dari 4 𝑚 +
2 = (4 × 1) + 2.

3. Menukar (m-1) kolom terakhir dari B dengan (m-1) kolom terakhir dari C, karena 𝑚 =
1, jadi 1 − 1 = 0, jadi tidak perlu adanya pertukaran kolom terakhir dari kuadran B
dan C.
4. Menukar kotak tengah paling kiri dari kuadran atau persegi A dengan kotak tengah
paling kiri dari kuadran atau persegi D, dan tukar kotak tengah-tengah kuadran atau
persegi A dengan kotak tengah-tengah kuadran atau persegi D.
5. Hasil akhir dari persegi ajaib berukuran 6 × 6 adalah sebagai berikut:
Jumlah angka-angka pada masing-masing baris, kolom, dan diagonal dari Magic
𝑛 (𝑛2 +1) 6 (62 +1)
Square tersebut, hasilnya adalah = = 111.
2 2
Daftar Pustaka

Anonim. 2018. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Strachey_method_for_magic_squares.


Diakses tanggal 28/01/2020
Anonim. 2018. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Magic_square. Diakses tanggal 28
Januari 2020
Anonim. 2018. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Strachey_method_for_magic_squares.
Diakses tanggal 28 Januari 2020
Leite, M. L., Jacquemin, V., & Boilot, N. 2016. Magic Square. Luxembourg: University of
Luxembourg.
Jain, Jayesh. 2017. A Study on Magic Squares. VIVA Institute of Technology Mumbai:
Mumbai
Yanti, Y. R. 2015. Generalisasi Metode Pengkonstruksian Persegi Ajaib Order Genap
dengan Elemen Penyusun Bilangan Rasional (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai