1. Tunjukkan bahwa jika 𝑝𝑘 adalah bilangan prima ke 𝑘, dimana 𝑘 adalah bilangan bulat
positif, maka 𝑝𝑛 ≤ 𝑝1 𝑝2 … 𝑝𝑛−1 untuk semua bilangan bulat 𝑛 dengan 𝑛 ≥ 3.
Jawab:
Misalkan 𝑄𝑛−1 = 𝑝1 𝑝2 … 𝑝𝑛−1 + 1, dimana 𝑝𝑘 adalah bilangan prima ke-𝑘
Berdasarkan lemma 3.1, 𝑄𝑛−1 memiliki pembagi prima 𝑞 selain dari 𝑝1 , 𝑝2, … , 𝑝𝑛−1 maka
𝑝𝑛 ≤ 𝑞.
karena 𝑞|𝑄𝑛−1 maka 𝑞 ≤ 𝑄𝑛−1
𝑝𝑛 ≤ 𝑞, 𝑞 ≤ 𝑄𝑛−1 sehingga dapat ditulis bahwa
𝑞|𝑄𝑛−1 maka 𝑝𝑛 ≤ 𝑞 ≤ 𝑄𝑛−1
Jadi, terbukti bahwa jika 𝑝𝑘 adalah bilangan prima ke 𝑘, dimana 𝑘 adalah bilangan bulat
positif, maka 𝑝𝑛 ≤ 𝑝1 𝑝2 … 𝑝𝑛−1 untuk semua bilangan bulat 𝑛 dengan 𝑛 ≥ 3.
3
2. Tunjukkan bahwa jika 𝑝 faktor prima terkecil dari bilangan bulat positif 𝑛 melebihi √𝑛,
𝑛
maka 𝑝 harus prima atau 1.
Jawab:
3
Asumsikan 𝑝 faktor prima terkecil dari bilangan bulat positif 𝑛 sehingga 𝑝 ≥ √𝑛
𝑛 bilangan bulat maka ada dua kemungkinan yakni 𝑛 prima atau 𝑛 bukan prima (komposit)
𝑛 𝑝
Jika 𝑛 prima, maka 𝑝 = 𝑝 = 1
𝑛 𝑛
Jika 𝑛 bukan prima maka 𝑝 ≤ 3
√𝑛
2
√𝑝 ≤ √𝑛3
𝑛 𝑛 𝑛
≤ √𝑝
𝑝
𝑛 𝑛 𝑛 3
≤ 3 √ 𝑝 ≤ √𝑛
𝑝 √𝑛
2 2
𝑛 𝑛 3
≤ 𝑛3 ≤ ( √𝑛 )
𝑝 𝑝
𝑛 𝑛 𝑛
Jika 𝑝 bukan prima, dengan teorema 3.2 maka 𝑝 ≤ √𝑝
𝑛 3 𝑛 3
tetapi, karena √𝑝 = √𝑛 maka 𝑝 faktor prima dari 𝑛 dan < √𝑛 (kontradiksi dengan
𝑝
asumsi)
𝑛
∴ 𝑝 prima
3. Tunjukkan bahwa jika 𝑝 adalah bilangan prima dalam deret aritmatika 3𝑛 + 1, 𝑛 =
1, 2, 3, …, maka juga dalam deret aritmatika 6𝑛 + 1, 𝑛 = 1, 2, 3, …
Jawab:
Misal 𝑝 = 3𝑘 + 1 untuk suatu bilangan bulat positif 𝑘.
(i) Jika 𝑘 adalah ganjil, dapat dinyatakan sebagai 𝑘 = 2𝑛 + 1 untuk suatu bilangan bulat
𝑛, maka 𝑝 = 3(2𝑛 + 1) + 1 = 6𝑛 + 4 = 2(3𝑛 + 2), dimana 𝑝 bukan prima
(kontradiksi).
(ii) Jika 𝑘 genap, dapat dinyatakan sebagai 𝑘 = 2𝑛 untuk suatu bilangan bulat 𝑛, maka
𝑝 = 3(2𝑛) + 1 = 6𝑛 + 1, untuk 𝑛 = 4 maka 𝑝 = 6(4) + 1 = 25 sehingga 𝑝 bukan
prima (kontradiksi).
Jawab:
a. Tiga suku pertama yang terbentuk dari deret 3𝑛 + 1, 𝑛 ≥ 1 adalah 4, 7, 10, … . Jadi
bilangan prima terkecil dari deret tersebut adalah 7.
b. Tiga suku pertama yang terbentuk dari deret 5𝑛 + 4, 𝑛 ≥ 1 adalah 9, 14, 19, … . Jadi
bilangan prima terkecil dari deret tersebut adalah 19.
c. Lima suku pertama yang terbentuk dari deret 11𝑛 + 16, 𝑛 ≥ 1 adalah
27, 38, 49, 60, 71, … . Jadi bilangan prima terkecil dari deret tersebut adalah 71.
Jawab:
a. Tiga suku pertama yang terbentuk dari deret 5𝑛 + 1, 𝑛 ≥ 1 adalah 6, 11, 16, … . Jadi
bilangan prima terkecil dari deret tersebut adalah 11.
b. Tiga suku pertama yang terbentuk dari deret 7𝑛 + 2, 𝑛 ≥ 1 adalah 9, 16, 23, … . Jadi
bilangan prima terkecil dari deret tersebut adalah 23.
c. Dua suku pertama yang terbentuk dari deret 23𝑛 + 13, 𝑛 ≥ 1 adalah 36, 59, … . Jadi
bilangan prima terkecil dari deret tersebut adalah 59.
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
[𝑝 ]) − ([𝑝 ] + [𝑝 ] + ⋯ + [𝑝 ]) + … ,
𝑟−1 𝑝𝑟 1 𝑝2 𝑝3 1 𝑝2 𝑝4 𝑟−2 𝑝𝑟−1 𝑝𝑟
dimana 𝑝1 , 𝑝2 , … , 𝑝𝑟 , adalah bilangan-bilangan prima yang kurang dari atau sama dengan
√𝑛 ( 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑟 = 𝜋 (√𝑛) ) . (Petunjuk: misalkan sifat 𝑝1 menjadi sifat yang bilangan
bulatnya dapat dibagi oleh 𝑝1 ).
Jawab:
8. Gunakan nomor 7 untuk menemukan 𝜋 (250).
Jawab:
𝜋(250) = (𝜋√250 − 1) + 250
250 250 250 250 250 250 250 250
− ([ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]
2 3 5 7 11 13 6 10
250 250 250 250 250 250 250 250
+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]
14 22 26 15 21 33 39 35
250 250 250 250
+[ ]+[ ]+[ ]+[ ])
55 65 77 91
250 250 250 250 250 250 250 250
− ([ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]
30 42 66 70 78 105 110 130
250 250 250 250 250 250
+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]+[ ]) + [ ]
132 154 165 195 231 210
= (6 − 1) + 250 − (125 + 83 + 50 + 35 + 22 + 19)
+ (41 + 25 + 17 + 11 + 9 + 16 + 11 + 7 + 6 + 7 + 4 + 3 + 3 + 2
+ 1) − (8 + 5 + 3 + 3 + 2 + 2 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1) + 1 = 53
11. Tunjukan bahwa 2𝑛2 + 29 adalah bilangan prima untuk semua bilangan bulat 𝑛 dengan
0 ≤ 𝑛 ≤ 28, tetapi komposit untuk 𝑛 = 29
Jawab:
Misalkan 𝑓(𝑛) = 2𝑛2 + 29 untuk 0 ≤ 𝑛 ≤ 28
Sehingga 𝑓(0) = 29, 𝑓(1) =31, 𝑓(2) = 37, 𝑓(3) =47, 𝑓(4) = 61, 𝑓(5) = 79, 𝑓(6) =
101, 𝑓(7) = 127, 𝑓(8) = 157, 𝑓(9) = 191, 𝑓(10) = 229, 𝑓(11) =271, 𝑓(12) = 317,
𝑓(13) =367, 𝑓(14) = 421, 𝑓(15) = 479, 𝑓(16) = 541, 𝑓(17) = 607, 𝑓(18) =
677, 𝑓(19) = 751, 𝑓(20) = 829, 𝑓(21) =911, 𝑓(22) = 997, 𝑓(23) =1087, 𝑓(24) =
1181, 𝑓(25) = 1279, 𝑓(26) = 1381, 𝑓(27) = 1487, 𝑓(28) = 1597
31, 37, 47, 61, 79, 101, 127, 157, 191, 229, 271, 317, 367, 421, 479, 541, 607, 677, 751,
829, 911, 997, 1087, 1181, 1279, 1381, 1487, 1597 merupakan bilangan prima.
Tetapi 𝑓(29) =2 · 292 + 29 = 29 (2 · 29 + 1) = 29 · 59 (bukan bilangan prima)
Berdasarkan tabel diperoleh urutan angka keberuntungan kurang dari 100 adalah: 1, 3, 7,
9, 13, 15, 21, 25, 31, 33, 37, 43, 49, 51, 63, 67, 69, 73, 75, 79, 87, 93, 99.
Oleh karena itu ada banyak langkah yang tak terhingga, dan pada setiap langkah
ditambahkan angka keberuntungan baru ke daftar urutan.
15. Dapatkah Anda menunjukkan bahwa ada bilangan prima tak terhingga dengan melihat
bilangan bulat 𝑆𝑛 = 𝑛! − 1, di mana 𝑛 adalah bilangan bulat positif.
Jawab:
Misalkan 𝑄𝑛 = 𝑛! + 1, dimana 𝑛 adalah bilangan bulat positif, maka 𝑄𝑛 lebih besar dari
1 dan berdasarkan Lemma 3.1, 𝑄𝑛 memiliki pembagi prima 𝑝
Jika 𝑝 ≤ 𝑛, maka 𝑝|𝑛! dan 𝑝 membagi setiap kombinasi linear 𝑄𝑛 dan 𝑛! .
Artinya 𝑝|𝑄𝑛 − 𝑛! = 1 (kontradiksi)
Karena itu, 𝑝 harus lebih dari 𝑛.
Sehingga kita bisa membuat urutan bilangan prima yang tidak terhingga sebagai berikut:
Pilih 𝑝1 untuk menjadi pembagi prima 𝑄1 .
Kemudian pilih 𝑝2 untuk menjadi pembagi prima dari 𝑄𝑝1 , dan secara umum pilih 𝑝𝑘+1
untuk menjadi pembagi prima dari 𝑄𝑝𝑘 .
Maka 𝑝1 < 𝑝2 < ··· < 𝑝𝑘 < ···, yang membuktikan bahwa ada banyak bilangan prima.
17. Tunjukkan bahwa jika, 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ +𝑎1 𝑥+𝑎0, dimana
koefisiennyanya adalah bilangan bulat maka ada bilangan bulat 𝑦 sehingga 𝑓(𝑦)
adalah komposit. (Petunjuk: Asumsikan bahwa 𝑓(𝑥) = 𝑝 adalah prima, dan tunjukkan
bahwa 𝑝 membagi 𝑓(𝑥 + 𝑘𝑝) untuk semua bilangan bulat 𝑘. Simpulkan bahwa ada
bilangan bulat 𝑦 sehingga 𝑓(𝑦) adalah komposit digabungkan dari fakta bahwa
polynomial derajat 𝑛, 𝑛 > 1, mengambil setiap nilai paling banyak 𝑛 kali.
Jawab: