Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MATEMATIKA EKONOMI
“INTEGRAL TENTU DAN KAIDAHNYA, FUNGSI BIAYA,
FUNGSI PENERIMAAN, FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN,
SURPLUS KONSUMEN DAN PRODUSEN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
LISA RAHMADANI 2330402044
LILATUL HASANAH 2330402043
JULIO ANDRA 2330402039
IKRAR DINATA 2330402036

KELAS 23 EKSYA 1B

DOSEN PEMBIMBING :
BASMAN ABDULLAH,S,Pd,I.M.Pd
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan banyak
kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
kelompok 5 dalam membuat makalah yang judul “INTEGRAL TENTU DAN
KAIDAHNYA, FUNGSI BIAYA, FUNGSI PENERIMAAN, FUNGSI KONSUMSI
DAN TABUNGAN, SURPLUS KONSUMEN DAN PRODUSEN”.
Kami sadar betul dalam penggarapan makalah ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak, termasuk Bapak Guru Basman Abdullah S,Pd,M.Pd yang sudah membimbing
kelompok 7 dari mulai penggarapan sampai rampungnya makalah.
Selain itu, makalah yang kami garap masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Kiranya, kami berharap adanya
saran dan kritik untuk makalah yang baru kami buat. Terakhir, kami berharap semoga
makalah bisa memberi manfaat yang banyak bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................4
1.3 TUJUAN............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................5
1. INTEGRAL.........................................................................................5
2. KAIDAH-KAIDAH INTERGRASI TAK TENTU............................6
3. FUNGSI BIAYA.................................................................................8
4. FUNGSI PENERIMAAN....................................................................9
5. FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN......................10
6. SURPLUS KONSUMEN..................................................................12
7. SURPLUS PRODUSEN...................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal,
dimana matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan.
Melalui perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari
pencacahan, perhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan
pergerakan benda-benda fisika. Matematika secara praktis mendaji salah satu kegiatan
manusia sejak adanya rekaman tertulis.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai
bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti
ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi
penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat
penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada
pengembangan disiplin- disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan
teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau
matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di
dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika
murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral.
Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu
integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral
tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak
memiliki batasan –batasan.

I.2 RUMUSAN MASALAH


A. Apa itu integral dan kaidah-kaidahnya
B. Apa itu fungsi biaya
C. Apa itu penerimaan
D. Apa itu fungsi konsumen dan fungsi tabungan
E. Apa itu surplus konsumen dan produsen

I.3 TUJUAN
A. Untuk dapat menyelesaikan soal integral
B. Untuk dapat menyelesaikan soal fungsi biaya
C. Untuk dapat menyelesaikan soal fungsi penerimaan
D. Untuk dapat menyelasaikan soal fungsi konsumen dan fungsi tabungan
E. Untuk dapat menyelasaikan soal surplus konsumen dan produsen
BAB II
PEMBAHASAN

1. INTEGRAL

Dalam kalkus integral dikenal 2 macam pengertian integral, mereka adalah


1. Integral tak tentu (indefinite integral) adalah kebalikan dari defirensial, yakni suatu
konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan
atau derivatif dari fungsinya diketahui. Sedangkan
2. Integral tertentu (definite integral) merupakan suatu konsep yang berhubungan
dengan proses pencarian luas suatu area yang batas-batas atau limit dari area tersebut
sudah tertentu.

INTEGRAL TAKTENTU
Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral atau
turunan-antinya, yaitu F(x).

Bentuk umum integral dari f(x) adalah:

∫ f (x )dx =F (x )+ k

K = sembarang konstanta yang nilainya tak tentu atau konstanta pengintegralan


f ( x ) dx = diferensial dari f(x)
f (x) = integran
F(x) = integral partikular
dx = diferensial
f ( x ) +k = merupakan fungsi asli atau fungsi asal.

Dalam diferensiasi kita menemukan, bahwa jika misalnya suatu fungsi asal
dilambangkan dengn F(x) dan fungsi turunannya dilambangkan dengan f(x) maka

Untuk fungsi asal : F (x)=x 2 +5


d F (x)
Fungsi turunanya : f (x)=x= =2 x
dx

Jika prosesnya dibalik, yakni fungsi turunan f (x) diintegralkan, maka

∫ f (x )dx =F ( x )+ k=x 2 +k

Karena derivatif dari setiap konstanta adalah nol, maka dalan mengintegralkan setiap
fungsi turunan konstanta k tetap dalam bentukk . Artinya nilai konstanta tersebut tidak
dengan sendirinya bisa diisi dengan bilangan tertentu (misalnya 5, dalam contoh tadi),
kecuali jika di dalam soal memang sudah ditentukan nilai konstantanya. Karena
ketidaktentuan nilai konstanta itulah maka bentuk integral yang merupakan kebalikan
dari difrensial dinamakan intergal taktentu.

2. KAIDAH-KAIDAH INTERGRASI TAK TENTU

karena integrasi taktentu pada dasarnya merupakan kebalikan dari diferensiasi, maka
kaidah-kaidah integarsi taktentu akan dapat dipahami berdasarkan pengetahuan
tentang kaidah-kaidah diferensiasi.

Kaidah 1. Formula pangkat


n+1
n x
∫ x dx= + k n ≠−1
n+1
Contoh:
4 +1 5
x x
1. ∫ x dx =
4
4+1
5
+k = + k=0 ,2 x + k
5

d 5 4
Bukti : (0 ,2 x + k )=x
dx

Kaidah 2. Formula logaritmis


1
∫ dx=ln x + k
x
Contoh :
3
1. ∫ dx=3 ln x +k
x

d 3
Bukti : (3 ln x + k)=
dx x

Kaidah 3. Formula eksponensial


x x
∫ e dx=e + k
u u
∫ e du=e + k u=f (x)

Contoh :
1. ∫ e x+2 dx=∫ e x+2 d ( x +2)=e x+2 +k
d x+2 x+2
Bukti : (e +k )=e
dx

Kaidah 4. Formula penjumlahan


∫ {(x )+ g (x)}dx =∫ f (x)dx + ∫ g(x ) dx
¿ F (x)+G(x )+ k
Contoh :
2 2 3 2
1. ∫ (3 x −10 x ) dx=∫ 3 x dx −∫ 10 x dx =x −5 x +k
d
Bukti : ( x 3−5x2 + k) = 3 x2 + 10 x
dx

Kaidah 5. Formula perkalian


∫ nf (x)dx=n ∫ f (x ) dx n ≠ 0

Contoh :
2+1
2 2 x 3
1. ∫ 3 x dx=3 ∫ x dx =3(x= + k ' )=x +k
2+1
d 3 2
Bukti : (x +k )=3 x
dx

Kaidah 6. Formula substitusi


du
∫ f (u) dx= ∫ f (u) du=F(u)+ k
dx
di mana u = g(x), dan ∫ du merupakan substitut bagi ∫ dx

Contoh :
1. Selesaikanlah ∫ 6 x (3 x 2−10)dx
dengan cara penyelesaian biasa atau langsung :
2 3 4 2
∫ 6 x (3 x −10) dx= ∫ (18 x −60 x ) dx=4 ,5 x −30 x + k
Dengan cara substitusi, misalkan u¿ 3 x 2−10; maka du /dx ¿ 6 x , atau dx=du/6 x ,
sehingga :

2
2 du u
∫ 6 x (3 x −10)dx= ∫ 6 x u =∫ u du= +k 1
6x 2
=¿ ¿
1
= ( 9 x 4 −60 x 2 +100 ) + k 1
2
= 4 , 5 x 4 −30 x 2+50+ k 1
= 4 , 5 x 4 −30 x 2+ k
dimana k =50+k 1

3. FUNGSI BIAYA

Biaya total : C=f (Q)


Biaya marjunal : MC=C ' =f ' (Q)

Biaya total tak lain adalah integral dari biaya marjinal


C=∫ MC dQ=∫ f ( Q ) dQ
'

Contoh soal :

Biaya marjinal suatu perusahaan di tunjukkan oleh MC=3 Q2−6Q+ 4 .Carilah


persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya.
Jawab:
Biaya total :C=∫ MC dQ
¿ ∫ (3 Q2−6 Q+4 )dQ
¿ Q 3−3 Q 2+4 Q+ K
C 2
Biaya rata-rata : AC= =Q −3 Q+ 4+ k /Q
Q

Konstanta k tak lain adalah biaya tetap. Jika diketahui biaya tetap tersebut sebesar 4,
maka:

3 2
C=Q −3 Q + 4 Q+4
2
AC=Q −3 Q+ 4+ 4 /Q

4. FUNGSI PENERIMAAN
Fungsi penerimaan (revenue function) adalah fungsi yang menjelaskan hubungan
antara jumlah barang yang dihasilkan dan penerimaan total (total revenue) atau total
pendapatan. Fungsi penerimaan umumnya dituliskan sebagai berikut:

Penerimaan total : R=f (Q)


di mana R adalah penerimaan total dan Q adalah jumlah barang yang dihasilkan.

' dR
Penerimaan marjinal : MR=R = =f ' (Q)
dQ

Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marjinal


R=∫ MR dQ=∫ f (Q ) dQ
'

Contoh soal:
Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-rata dari suatu perusahaan
jika penerimaan marjinalnya MR=16−4 Q .
Penerimaan total : R=∫ MR dQ

¿ ∫ ( 16−4 Q ) dQ
2
¿ 16 Q−2 Q

R
Penerimaan rata -rata : AR= =16−2Q
Q

Dalam persamaan penerimaan total konstantak =0, sebab penerimaan tidak akan
ada jika tak ada barang yang di hasialkan atau terjual.

5. FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN

Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan fungsional
terhadap pendapatan nasional (Y).
C = konsumsi
S = tabungan
Y = fungsional terhadap pendapatan nasional

C=f ( Y )=a+ bY
' dc '
MPC=C = =f (Y )=b
dy

Karena Y =C + S , maka
S=g ( Y )=¿ -a+ ( 1−b ) Y
' dS '
MPC=S = =g ( Y )=(1−b)
dY

Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-masing adalah


integral dari marginal propensity to consume dan marginal propensity to save.

C=∫ MPC dY =F ( Y )+ k k =a

S=∫ MPS dY =G ( Y ) + k k =−a


Konstanta k pada fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masing-masing adalah
autonomous consumption dan aoutonomous saving,

Contoh:

Carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat sebúah segus jika
diketahui autonomous consumption-nya sebesar 30 milyar dan MPC 0,8

C=∫ MPC dY =∫ 0 , 8 dY =0 , 8Y + 30 milyar

C=∫ MPS dY =∫ 0 , 2 dY =0 , 2 Y −30 milyar


atau S=Y −C=Y − ( 0 , 8Y −30 milyar )=0 , 2Y −30 milyar .

INTEGRAL TERTENTU

Integral tentu adalah integral dari suatu fungsi yanng nilai-nilai variable
bebasnya (memiliki batas-batas) tertentu. Integral tertentu digunakan untuk
menghitung luas area yang terletak di antara kurva y=f (x ) dan sumbu horizontal −x ,
dalam suatu rentangan wilayah yang dibatasi oleh x=a dan x=b .

F ( b )−F ( a )adalah hasil integral tertentu dari f(x) antara a dan b. Secara lengkap
persamaan pertama tadi dapat di tulis menjadi :

∫ f ( x ) dx=[ F ( x ) ] ba=F ( b )−F (a)


a

Notasi ∫ f ( x ) dx dibaca intergal f(c) untuk rentang wilayah x dari a ke b


a

selanjutnya – mengingat a< b−a dinamakan batas-bawah integrasi.

KAIDAH - KAIDAH INTEGRASI TERTENTU


untuk a< c< b berlaku :

b b

∫ f ( x ) dx=[ F ( x ) ]∫ f ( x ) dx =¿ ¿
a a

∫ x 4 dx =¿ ¿
2

6. SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsume (Consumers' surplus) mencerminkan suatu keuntungan lebih atau


serplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu berkenaan dengan tingkat harga pasar
suatu barang .
Secara geometri, besarnya serplus konsumen ditunjukkan oleh lias areah dibawah
kurva permintaan tetapi diatas tingkat harga pasar

Surplus konsumen atau Cs ( singkatan dari consumers surplus) tak lain adalah segitiga
Pe DE, dengan rentang wilayah yang dibatasi oleh Q = 0 sebagai batas bawah dan Q =
Qe sebagai batas atas.

Besarnya surplus konsumen :

Qe

C s=∫ f ( Q ¿ dQ−Q e Pe )
a

Dalam hal fungsi permintaan berbentuk P = f(Q)


Atau
^p

C s=∫ f ( p ) dp
Pe

Dalam hal fungsi permintaan berbentuk Q = f(P); ^


P adalah nilai P untuk Q = 0 atau
penggal kurva permintaan pada sumbu harga.

Dengan demikian:
Qe ^p
C s=∫ f ( Q ) dQ−Qe Pe =∫ f (P)dp
0 pe

Contoh soal :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Q ¿ 48−0 , 03 P2,
Hitunglah surplus konsumen jika tingkat harga pasar adalah 30.

2
Q=48−0 , 03 p
Jika P=0 ,Q=48
^
Jika Q=0 , P=40 ≡ P
Jika P ≡ P=30 ,Q ≡Q=21

^P 40

C s=∫ f ( P ) dP=∫ (48−0 , 03 P 2¿ ¿) dP ¿ ¿


Pe 30

¿ [48 P−0 , 01 P ] 40
3

30

¿ {48 ( 40 ) −0 , 01 ( 40 ¿3 } −{48 ( 30 )−0 , 01 ¿


¿ ( 1920−640 )−( 1440−270 )=110.

CONTOH :
Hitunglah surplus konsumen dengan dua macam cara untuk fungsi permintaan
Q=40−2 P yang tingkat harga pasarnya 10,
Q ¿ 40−2 P→ P → P=20−0 , 05 Q
Jika P=0 ,Q=40
^
JikaQ=0 , P=20= P
Jika Pe =10 , Qe =20

Cara pertama :
Qe 20
C e =∫ f ( Q ) dQ−Q e Pe =∫ ( 20−0 ,50 Q ) dQ− (20 )( 10 )
0 0

¿ [ 20 Q−0 ,25 Q
2
] 20
0−200

¿ {20 ( 20 )−0 , 25 ( 20 ¿2 }−20 ( 0 )−0 , 25 ( 0 ¿2 } −200


¿ 400−100−200=100

Cara kedua :
^p 20
C s=∫ f ( P ) dP=∫ ( 40−2 P ) dP
Pe 10
¿¿

¿ {40 ( 20 )−( 20¿ 3 }−{40 ( 10 )−¿


7. SURPLUS PRODUSEN
Surplus produsen (producer surplus) adalah selisih antara harga jual dan biaya
produksi yang diterima oleh produsen. Surplus produsen dapat dihitung dengan
mengurangi biaya produksi dari harga jual
Secara geometri, besarnya surplus produsen ditunjukkan oleh luas area diatas kurva
penawaran tetapi dibawah tingkat harga pasar.

Surplus produsen atau Ps (singkatan dari producers surplus) tak lain adalah segitiga
Pe DE , dengan rentang wilayah yang dibatasi oleh Q = 0 sebagai batas-bawah dan Q
= Qe sebagai batas-batas.

Besarnya surplus produsen adalah :


Qe

Ps =Qe Pe −∫ f (Q ) dQ
0

Dalam hal fungsi penawaran berbentuk P=f ( Q ) atau


Pe

Ps =∫ f ( P ) ; dF
^
P

Dalam hal fungsi penawaran berbentuk Q=f ( P ) ; ^p adalah nilai p untuk Q = 0, atau
penggal kurva penawaran pada sumbu harga.

Dengan demikian :
Qe Pe

Ps =Qe Pe −∫ f (Q ) dQ=∫ f ( P ) dP
0 ^
P

Contoh :
Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P=0 ,50 Q+3 , berapa surplus
produsen itu nila tingkat harga keseimbangan di pasar adalah 10 ?
Lakukan perhitungan dengan dua cara :
P=0 ,50 Q+3 → Q=−6+ 2 P
P=0→ Q=−6
Q=0→ P=3= ^
P
Pe =10 →Q e =14
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy.2010.Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:BPFE

Anda mungkin juga menyukai