Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

INTEGRAL

A. Pengertian Integral
Dalam kalkulus integral di kenal dua macam pengertian integral,
Yaitu integral tak tentu ( indefinite integral ) dan integral tertentu (
definite integral). Integral tak tentu adalah keblikan dari diferensial yaitu
suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungi
asal apabila turunan atau derivative dari fungsinya di ketahui.
Sedangkan integral tertentu merupakan suatu konsep yang berhubungan
dengan proses pencarian luas suatu area yang batas-batas atau limit dari
area tersebut sudah tertentu .

B. Macam-Macam Integral
1. Integral tak Tentu
Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(X) berarti adalah mencari
integral atau turunan antinya, yaitu f(X) yang apabila di derefisiasikan
menghasilkan f(X) . Bentuk umum integral f(X) adalah

𝑓(𝑋)𝑑𝑋 𝐹 (𝑋) 𝑘

Di mana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertntu .


dalam rumusan di atas tanda ∫ adalah tanda integral f(X) dX adalah
diferensial dari f (X) ; f(X) sendirian di sebut integran , dX sendirian di
sebut diferensial , f(X) adalah integral particular, k adalah konstanta
pengintegralan dan F(X) + k merupakan fungsi asli atau fungsi asal.
Proses mengintegralkan di sebut juga integrasi. Dalam diferensial kita
menemukan , bahwa jika misalnya suatu fungsi asal di lambangkan
dengan f(X) dan fungsi turunya di lambangkan dengan f(X) maka,
Fungsi asal : F(X) = X2 + 5
( )
Fungsi turunanya f(x) = 2
55
Jika prosesnya dibalik, yakni fungsi turunan f(X) di
integralkan maka
∫ ( ) ( ) X2 + k
Karena derivative dari setiap konstantan adalah 0 , maka dalam
mengintegralkan setiap fungsi turunan konstanta k tetap dalam bentuk
k. artinya nilai konstanta tersebut tidak dengan sendirinya bisa di isi
dengan bilangan tertentu, kecuali di dalam soal memang sudah di
tentukan nilai konstantanya.
a. Kaidah-kaidah Integrasi tak tentu
1. Formula Pangkat

𝑋𝑛
∫ Xn dX = +k, n
𝑛

Contoh : ∫ X4 dX = +k = +k

2. Formula Logaritmis

∫ dX = ln x + k
𝑥

Contoh : ∫ dX = 3 ln x + k

3. Formula eksponensial

∫ ex dx = ex + k

∫ eu du = eu + k , u
Contoh :

∫ ex+2 dX ∫ e x+2 d(x+2)

= e x+2 + k

56
4. Formula Penjumlahan
∫ { f(x) + g(x) } dx = ∫ f (x) dx + ∫ g(x) dx
Contoh :
= F(x) + G(x) + k
∫ ( x4 + 3x2) dx ∫ x4 dx ∫ 3x2 dx
= 0,25 x5 + x3 +k
5. Formula perkalian

∫ nf (x) dx = n ∫ f( x ) dx n≠0

Contoh :
∫ 3x2 dx 3 ∫ x2 dx

=3 +k

= x3 + k
6. Formula Subtitusi

𝑑𝑢
∫ f( u) dx = ∫ f(u) du = F (u) + k
𝑑𝑥

Di mana u = g(x) , dan ∫ du merupakan substitusi

bagi ∫ dx
Contoh :

Selesaikanlah 1. ∫ 6x (3x2 – 1 ) dx …

∫ 6x (3x2 – 1 ) dx ∫ (18x3 – 60x) dx


= 4,5x4 – 30x2 + k

57
C. Penerapan Dalam Bidang Ekonomi
Sudah dijelaskan bahwa integral tak tentu dalam dunia ekonomi

sering diterapkan untuk mencari persamaan fungsi biaya, fungsi

penerimaan, fungsi produksi,fungsi utilitas,fungsi konsumsi dan


tabungan .
Berikut ini adalah langakah – langakah untuk cara penerapan
integral tak tentu :
1. Fungsi Biaya
Biaya total : C =f (Q)

Biaya marjinal : MC C f (Q)

C = ∫ MC dQ = ∫ f’ (Q)

Biaya total tak lain adalah integral dari biaya marjinal


Contoh :
Biaya marjinal suatu perusahaan di tunjukkan oleh
MC = 3Q2- 6Q + 4
Carilah persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya?
Penyelesaian :
Biaya total : C ∫ MC dQ
∫ ( 3 Q2 – 6Q + 4) dQ
= Q3 – 3Q2 + 4Q + k

Biaya rata-rata : AC = = Q2 – 3Q + 4 +K / Q

Konstanta k tak lain adalah biaya tetap . jika di ketahui biaya tetap
tersebut adalah 4 , maka:
C = Q3 – 3Q2 + 4Q + 4
AC = Q2 – 3Q + 4 + 4 / Q

58
2. Fungsi Penerimaan
fungsi penerimaan dapat kita cari dengan integral tak tentu dengan
langakah seperti berikut :
Penerimaan total (TR) adalah integral dari penerimaan marginal
(MR).

F(Q) = ∫ f(Q) dQ
TR = ∫ MR dQ

Contoh :
Diketahui MR suatu perusahaan adalah 15Q2 + 10Q – 5. Tentukan
penerimaan totalnya (TR), jika c = 0 ?

TR ∫ MR dQ
∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ
= 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c
Jika c = 0
TR = 5Q3 + 5Q2 – 5Q

3. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat kita cari dengan integaral tak tentu dapat
dilakukan dengan langkah – langakah sebagai berikut ini.
1. Produk Total : P = f(Q), dimana P = keluaran dan Q =
masukan

2. Produk Marjinal : MP P f (Q)

3. Produk Total adalah integral dari produk marjinal.

P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ

59
Contoh: :
Diketahui produk marjinalnya 2Q2 + 4, maka produk totalnya jika c = 0 ?
penyelesaian :
P ∫ MP dQ
∫ ( 2Q2 + 4 ) dQ
= Q3 + 4Q + c

Jika c = 0

P= Q3 + 4Q

Analisa : Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa fungsi


total produksi adalah P = 2/3 Q3 + 4Q

4. Fungsi Utilitas
Utilitas total : U = f(Q)

Utilitas marjinal : MU U f (Q)

Utilitas total tak lain adalah integral dari utilitas marjinal

U = ∫ MU dQ = ∫ f’ (Q) dQ

Contoh :

Carilah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas


marjinal MU = 90 – 10 Q ?

Penyelesaian :

Utilitas Total : U ∫ MU dQ

∫ ( 9 – 10Q) dQ
= 90Q – 5 Q2

60
konstanta k = 0 , sebab tidak akan ada kepuasan atau untilitas yang
diperoleh seseorang jika tidak ada barang yg di konsumsi.

5. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Dalam ekonomi makro, konsumi ( C ) dan tabungan (S) dinyatakan
fungsional terhadap pendapatan nasional (Y).
C = f (Y) = a + bY

MPC C f (Y) b

Karena Y = C + S , maka

S = g (Y) = -a + (1- b )Y

MPS C g (Y) (1 – b)

Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-


masing adalah integral dari marjinal propensity to consume dan
marginal propensity to save.

C = ∫ MPC dY = F (Y) + k k≡a

S = ∫ MPS dY = G(Y) + k k ≡ -a

Contoh:

Carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat sebuah


negara jika diketahui autonomous consumptionnya sebesar 30
milyar dan MPC = 0,8 ?

Penyelesaian :

C ∫ MPC dY ∫ 8 dY 8 dY 3 milyar

S ∫ MPS dY ∫ 2 dY 2 dY - 30 milyar atau

S = Y – C = Y – ( 0,8Y + 30 milyar ) = 0,2Y – 30 milyar

61
D. Integral Tertentu
Kalau ʃ f(x) dx disebut integral tak tentu yang merupakan fungsi F
(x) c yang turunannya F (x) f (x) maka yang dimaksud dengan
integral tertentu adalah integral yang mempunyai batas bawah dan batas
atas, yang tertulis dalam bentuk aʃb f(x).dx ; a adalah batas bawah dan b
adalah batas atas.
Harga integral ini adalah tertentu yang ditentukan oleh besarnya
harga a dan b, yang merupakan selisih antara F (b) dan F (a).

Menjadi :

b
f(x)= [F(x)] 𝑎𝑏 F(b) – F(a)

Notasi [F(x)] berarti bahwa pada fungsi F(x), harga x harus


diganti dengan harga b dan a, kemudian hitunglah selisih antara F(b)
dengan F(a).

Dengan demikian pada perhitungan integral tertentu,


kita harus menentukan dulu hasil dari integral tak tentu, tetapi tidak
lagi memasukkan faktor konstan c pada perhitungan F(b) – F(a) karena
dari selisih F(b) – F(a) faktor c akan hilang.

Contoh:

2ʃ4 (3x2 + 4x – 2) dx = [x3 + 2x2 – 2x]

= (43 + 2.42 – 2.4) – (23 + 2.22 – 2.2)

= 88 – 12 = 76

E. Kaidah - kaidah Integral Tertentu


Untuk a < c < b, berlaku :
1. a ʃb f(x)= [F(x)] F(b) – F(a)
2. aʃbf(x).dx =0
3. aʃbf(x).dx = -aʃbf(x).dx
62
4. aʃcf(x).dx + cʃbf(x).dx = aʃbf(x).dx
5. aʃb{f(x) + g(x)}.dx = aʃbf(x).dx + aʃbg(x).dx
6. aʃbk.f(x).dx = k.aʃbf(x).dx ; (k = bilangan konstan)

F. Aplikasi Integral Tertentu dalam Surplus Konsumen dan Surplus


Produsen
Operasi hitung integral dapat diterapkan dalam persoalan ekonomi,
misalnya dalam integral tak tentu digunakan menghitung fungsi total,
dan dalam integral tertentu digunakan untuk menghitung surplus
konsumen dan surplus produsen.
Jika diketahui fungsi demand dan supply suatu barang, operasi
hitung integral dapat dipakai untuk menghitung surplus konsumen dan
surplus produsen pada saat market equilibrium atau pada tingkat harga
tertentu.

1. Surplus Konsumen
Konsumen yang mampu atau bersedia membeli barang lebih
tinggi (mahal) dari harga equilibrium Pe akan memperoleh kelebihan
(surplus) untuk tiap unit barang yang dibeli dengan harga Pe. Pada saat
equilibrium, jumlah total pengeluaran (total expenditure) konsumen =
Pe.Qe yang dalam gambar ini adalah luas empat persegi panjang OPeEQe,
sedangkan konsumen yang tadinya bersedia membeli barang ini lebih
tinggi dari harga Pe akan menyediakan uang yang banyaknya = luas
daerah yang dibatasi kurva demand yang sumbu tegak P, sumbu
mendatar Q, dan garis ordinat o = Qe .

63
Karena itu, besarnya surplus konsumen yakni selisih antara
jumlah uang yang disediakan dikurangi dengan jumlah pengeluaran
nyata konsumen sehingga surplus konsumen dapat dinyatakan sebagai
berikut:

𝑄𝑒
Cs =∫ 𝑓 (𝑄) dQ –
QePe
Dalam hal fungsi permintaan berbentuk P = f (Q)
Atau Cs = ∫ ( ) dP
Dengan demikian
𝑄𝑒
Cs = ∫ 𝑓 (𝑄) dQ – QePe =
𝑝
∫ 𝑓 (𝑃) dP
Jika dari fungsi demand 𝑃𝑒
p = f(x) maka hasil dari 0ʃa f(x).dx adalah
jumlah uang yang disediakan.
Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang di tunjukan oleh persamaan
Q = 48 – 0,03 P2 . hitunglah surplus konsumen jika tingkat harga pasar
30 ?

64
Jawab :
Di ketahui : Q = 48- 0,03P2
Pe = 30
Di Tanya : Cs ….?
Penyelesaian :
Q = 48 – 0,03P2
Jika P = 0, Q = 48
Jika Q = 0 ,P = 40
Jika P ≡ Pe 3

Q ≡ Qe 21

Cs= ∫ ( ) dP = ∫ (48 3 P2) dP

= ,48 1 3-

= { 48 (40) – 0,01 (40)2} – { 48 (40) – 0,01 (30)3}

= (1920 – 640) – ( 1440 – 270) = 110

65
2. Surplus Produsen
Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang
dengan jumlah penerimaan yang direncanakan produsen dalam
penjualan sejumlah barang. Pada saat harga terjadi price equilibrium Pe
maka penjual barang yang bersedia menjual barang ini dibawah harga
pe akan memperoleh kelebihan harga jual untuk tiap unit barang yang
terjual yakni selisih antara po dengan harga kurang dari pe.

Surplus produsen atau Ps ( singkatan dari Producers surplus ) tak


lain adalah segitiga PeDE, dengan rentang wilayah yang dibatasi oleh Q =
o sebagai batas bawah dan Q = Qe sebagai batas atas.
Besar surplus produsen adalah :
𝑄
PS = QePe - ∫ 𝑒 𝑓 (𝑄) 𝑑𝑄

Dalam hal fungsi penawaran berbentuk P = f (Q) atau

PS = ∫ ( )
Dalam hal fungsi penawaran berbentuk Q = f (P) ; P adalah nilai P
untuk Q = 0, atau penggal kurva penawaran pada sumbu harga.

66
Dengan demikian
𝑄 𝑃
PS = QePe - ∫ 𝑒 𝑓 (𝑄) 𝑑𝑄 𝑒
∫𝑃 𝑓 (𝑃) 𝑑𝑃

Contoh :
Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P = 0,50 Q + 3.
Berapa surplus produsen itu bila tingkat harga keseimbangan di pasar
adalah 10 ?
Penyelesaian :
Diketahui :
P = 0,50 Q + 3 jadi dirubah kedalam Q = -6 + 2P
Jika Q = 0 maka P = 3
Jika P = 0 maka Q = -6
Jika Pe = 10 maka Qe = 14

Jadi Ps nya PS = ∫ ( ) ∫ ( 6 2 )

, 6 -

* 6 (1 ) 1 + * 6 (3) 3 +

4 ( 9) 49

67

Anda mungkin juga menyukai