FUNGSI LINEAR
Contoh:
Bentuklah persamaan linear yang memenuhi titik A (2, 3) dan B (6,
5)
Penyelesaian:
3 2
5 3 6 2
3 2
2 4
4 12 2 4
4 2 8
5 2
Y
5 y = 0,5x + 2 B(6,5)
3 A(2,3)
2
0 2 6 X
1
2. Metode “koordinat – lereng”
Apabila diketahui koordinat titik A(x1, y1) dan lereng garisnya
adalah a, maka persamaan gagrisnya adalah:
( )
Contoh :
Bentuklah persamaan linear yang memenuhi titik A(2, 3) dan
lereng garisnya a = 0,5.
y-y1 = a (x – x1)
y – 3 = 0,5 (x – 2)
y = 0,5x – 1 + 3
y = 0,5x + 2
2
2. Sejajar
Dua buah garis lurus akan sejajar apabila lereng garis yang satu
sama dengan lereng garis yang lain. Dengan demikian, garis y = a1x + b1
akan sejajar dengan garis y = a2x + b jika a1 = a2. (tentu saja b1 harus
tidak sama dengan b2.
Jika b1 = b2 juga, kedua garis itu akan berimpit).
3. Berpotongan
Dua buah garis lurus akan berpotongan apabila lerang garis yang
satu tidak sama dengan lereng garis yang lain. Dengan demikian, garis y
= a1x + b1 akan berpotongan dengan garis y = a2x + b2 jika
3
4. Tegak lurus
Dua buah garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng garis
yang satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain dengan tanda
yang berlawanan. Dengan demiikian, garis y = a1x + b1 akan tegak lurus
dengan garis y = a2x + b2 jika atau 1.
2. Cara eliminasi
Dua persamaan dengan dua bilangan dapat diselsaikan dengan cara
menghilangkan untuk sementara (mengeliminasi) salah satu dari
bilangan yang ada, sehingga dapat dicari nilai atau harga dari bilangan
yang lain.
Contoh:
Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23
Penyelsaian:
2x + 3y = 21 x1 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 x2 2x + 8y = 46
2x + 3y = 21
2x + 8y = 46
-5y = - 25
y=5
2x + 3y = 21
2x + 3(5) = 21
2x + 15 = 21
2x = 21 – 15
2x = 6
5
x=3
Jadi akar-akar persamaan tersebut adalah x= 3 dan y = 5
3. Cara determinan
Secara umum suatu determinan dilambangkan dengan notasi
| | | | ( )( )
| |
Contoh:
2 4
| | (2)(7) (5)( 4) 14 2 34
5 7
3 6 4
|1 2 5|
3 2 7
(3)( 2)(7) (6)(5)(3) (4)(2)(1)
(3)( 2)(4) (1)(6)(7) (3)(5)(2)
42 9 8 24 42 3 8
Dua persamaan dengan dua bilangan
ax + by = c
dx + ey = f
maka pencarian harga-harga variabel x dan varabel y dapat
dihitung sebagai berikut:
6
| |
| |
| |
| |
Contoh:
Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan
berikut:
2x + 3y = 21
x + 4y = 23
Penyelsaian:
21 3
| | (21) (4) (23)(3) 84 69 15
23 4 3
2 3 (2)(4) (1)(3) 8 3 5
| |
1 4
2 21
| | (2) (23) (1)(21) 46 21 25
1 23 5
2 3 (2)(4) (1)(3) 8 3 5
| |
1 4
D. PENERAPAN EKONOMI
1. Fungsi Permintaan Dan Fungsi Penawaran
Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga dengan
variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta.
Bentuk umum fungsi permintaan
7
Grafik fungsi permintaan :
8
Dalam bentuk persmaan diatas terlihat bahwa variabel P (harga)
dan variabel Q (jumlah) mempunyai tanda yang sama yaitu sama –
sama positif . ini mencerminkan berlakunya hukumnya hukum
penawaran ,bahwa apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan
berkurang .jadi variabel harga berbanding lurus dengan variabel jumlah
,oleh karena itu kurva penawaran berlereng positif.
Rumus-rumus untuk mencari fungsi permintaan dan fungsi
penawaran:
a. = atau =
b. P – P1 = m ( Q – Q1 )
Dimana
Contoh :
Suatu produk jika harganya Rp 100 maka produk itu terjual 10
unit dan jika harganya Rp 75 terjual 20 unit. Tentukan fungsi
permintaan dan grafiknya !
Penyelesaian :
Diketahui : Q1 = 10 Q2 = 20 P1 = 100 P2 = 75
9
Ditanya : Fungsi permintaan dan grafik
Penyelesaian :
=
Q – 10 = (P – 100)
Q – 10 = 40 - P
Q = 50 - P
2. Keseimbangan Pasar
Pasar suatu barang berada dalam keseimbangan (equlibrium)
apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan
Bentuk umum keseimbangan pasar :
12
Contoh :
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P = 15 – Q dan
fungsi penawarannya P = 0,5Q + 3. Produk tersebut dikenakan
pajak oleh pemerintah sebesar Rp 3 per unit.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah kena pajak ?
b. Gambarkan harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan
setelah pajak dalam satu grafik !
Penyelesaian :
Diketahui : Pd = 15 – Q Ps = 0,5 Q + 3 t=3
a. Jika Pd = Ps
15 – Q = 0,5 Q + 3
-1,5 Q = -12 maka Q = 8 sehingga P = 15 – 8 = 7
Jadi harga keseimbangan sebelum di kenakan pajak adalah 7 dan
jumlah keseimbangan pasar sebelum dikenakan pajak adalah 8.
Sehingga titik keseimbanganya adalah E (8,7).
Pst = Ps + t
13
Pst = 0,5 Q + 3 + 3 = 0,5 Q + 6
Jika Pd = Pst
15 – Q = 0,5 Q + 6
-1,5 Q = -9 maka Qt = 6 sehingga Pt = 15 – 6 = 9
Jadi jumlah keseimbangan pasar setelah di kenakan pajak adalah 6
dan hrga keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak adalah 9.
Sehingga titik keseimbangan pasar setelah di kenakan pajak adalah Et
(6,9).
b. Gambar grafik
14
Ketentuan: Qx bisa berubah menjadi Qdx atau Qsx tergantung jenis
fungsi tersebut fungsi permintaan atau fungsi penawaran dan begitu
pula dengan Px.
Dimana :
Qdx = jumlah permintaan x Qdy = jumlah permintan akan
y
Qsx = jumlah penawaran produk x Qsy = jumlah penawaran produk
y
P x = harga barang x Py = harga barang y
Contoh :
Permintaan akan barang x ditunjukkan oleh persamaan Qdx =10 –
4Px + 2Py , sedangkan penawarannya Qsx = -6 + 6Px. Sementara itu
permintaan akan barang y ditunjukkan oleh persamaan Qdy = 9 + 4Px –
3Py, sedangkan penawarannya Qsy = -3 + 7Py. Berapa harga
keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-masing barang
tersebut? Dan berapa jumlah keseimbangan pasar yang tercipta untuk
masing-masing barang tersebut?
Pembahasan:
Keseimbangan pasar barang x :
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
-10Px + 2Py = -16 .............(1)
Keseimbnagan pasar barang y :
Qdy = Qsy
9 + 4Px – 3Py = -3 + 7Py
4Px – 10Py = -12 ............(2)
Dari (1) dan (2)
15
-10Px + 2Py = -16 x1 -10Px + 2Py = -16
4Px – 10Py = -12 x 2,5 10Px – 25Py = -30
-23Py = -46
Py = 2
Substitusikan Py = 2 ke persamaan (1)
10Px – 2Py = 16
10Px -2.2 = 16
10Px= 16 + 4
10Px= 20
Px= 2
Subtitusikan Px = 2 ke persamaan Qsx
Qsx = -6 + 6 Px = -6 + 6(2) = 6
Subtitusikan Py = 2 ke persamaan Qsy
Qsy = -3 + 7 Py = -3 + 7 (2) = 11
Jadi harga keseimbangan pasar untuk barang x adalah Rp 2 per unit
dan jumlah keseimbanganya adalah 6 unit. Sedangkan harga
keseimbangan pasar untuk barang y adalah Rp 2 per unit dan jumlah
keseimbanganya adalah 11 unit.
FC = k
VC = f(Q) = vQ
C = f(Q) = FC +VC = k
+ vQ
Ket :
FC = biaya tetap VC = biaya variabel
C = biaya total k = konstanta
Q = jumlah barang
Grafik fungsi biaya dan penerimaan
Contoh :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp
20rb, sedangkan biaya variabelnya ditunjukan oleh persamaan VC =
100Q. Tunjukkan persamaan dan kurva biaya toalnya ! berapa biaya total
17
yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut jika ia memproduksi 500
unit output?
Pembahasan:
FC = 20.000
VC = 100Q
C = FC +VC
= 20.000 + 100Q
Jika : Q = 500
C = 20.000 + (500)
= 70.000
Grafik
18
Contoh:
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,
00 per unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total
perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila terjual barang
sebanyak 350 unit?
Pembahasan:
P = Rp 200,00
Q = 350
R=QxP
= Q x 200
= 200Q
Bila Q = 350,
R = 200(350)
= 70.000
Grafik
19
6. Pendapatan Disposabel
C = a + bYd
Yd = Y – T + R
20
Contoh :
Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh C = 25
+ 0,5Yd. jika pemerintah menerima pembayaran pajak sebesar 16 dari
masyarakat tetapi juga memberikan pembayaran alihan sebesar 6
kepada warganya, berapa besar konsumsi pada waktu pendapatan
nasional negara tersebut berjumlah 300 ?
Penyelesaian :
C = 25 + 0,5Yd
T = 16
R=6
Yd = Y – T + R → Yd = Y – 16 + 6 → Yd = Y – 10
C = 25 + 0,5(Y – 10)
C = 25 + 0,5Y – 5
C = 20 + 0,5Y
Jika Y = 300 maka :
C = 20 + 0,5(300) →C 2 15 →C 17
7. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh nilai out-put (barang
dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu negara selama jangka waktu
tertentu. Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga
macam pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan, pendekatan pengeluaran.
Ditinjau dari pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah
jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh sektor di dalam suatu
negara. Pengeluaran sektor rumah tangga dicerminkan oleh konsumsi
masyarakat (C), pengeluaran sektor badan usaha dicerminkan oleh
investasi yang dilakukan oleh badan-badan usaha (1), pengeluaran
sektor pemerintah dicerminkan oleh pengeluaran pemerintah (G),
21
sedangkan pengeluaran perdagangan internasional dicerminkan oleh
selisih antara ekspor dan impor negara tersebut (X – M).
Dengan demikian pendapatan nasional:
untuk perekonomian 2 sektor
untuk perekonomian 3 sektor
untuk perekonomian 4 sektor
dimana :
Y = pendapatan nasional C = konsumsi masyarakat
I = investasi nasional G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor M = impor
Contoh :
Hitunglah pendapatan nasional suatu negara jika diketahui
autonomous consumption masyarakatnya sebesar 500, MPC = 0,8,
investasi yang di lakukan oleh sektor badan usaha sebesar 300 dan
pengeluaran pemerintahnya sebesar 250. Sedangkan nilai ekspor dan
impornya masing-masing 225 dan 175 !
Pembahasan :
a = 500 C = a + bYd Yd = Y – T +R
b = MPC = 0,08 C = 500 = 0,8Y Yd = Y – 0 + 0 = Y
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 500 + 0,8Y + 300 + 250 (225 – 175)
Y = 1.100 + 0,8Y
Y – 0,8Y =N1.100
0,2Y = 1.100
Y = 5.500
Jadi pendapatan nasional negara tersebut adalah sebesar 5.500.
22