Anda di halaman 1dari 15

Nama : Desak Ketut Sri Galuh

NIM : 1911031110
No. Absen : 19
Kelas : H/ 2
Mata Kuliah : Konsep Dasar Matematika

Soal:

1. Buat pengertian persamaan linier dan persamaan kuadrat berdasarkan teori


yang anda baca minimal 2 sumber!
2. Buat perbedaan persamaan linier dan persamaan kudrat!
3. Buat langkah langkah penyelesaian persamaan linier, beserta contoh dan
penjelasan setiap langkah!
4. Buat langkah langkah penyelesaian persamaan kuadrat, beserta contoh dan
penjelasan setiap langkah!
5. Simpulkan apa kunci utama dalam menyelesaikan persamaan linier maupun
persamaan kuadrat?
6. Apa makna bila D > 0 persamaan kuadrat, memiliki dua akar real yang
berbeda?
7. Apa makna bila D = 0 persamaan kuadrat, memiliki dua akar real yang sama?
8. Apa makna bila D < 0 persamaan kuadrat, tidak memiliki akar real?

Jawaban:

1. Membuat pengertian persamaan linier dan persamaan kuadrat berdasarkan teori


yang dibaca minimal 2 sumber, jawabannya yaitu sebagai berikut:
1) Persamaan Linier
Sumber 1:
Menurut (I Gusti Ngurah Japa, dkk, 2019: 68). Persamaan linier adalah
suatu persamaan yang pangkat tertinggi pada variabelnya yakni satu. Pada buku
ini spesifik membahas persamaan linier satu variabel yaitu persamaan linier yang
memiliki satu variabel dan pangkat tertinggi variabelnya berpangkat
satu.persamaan ini dikatakan linier sebab hubungan matematis ini dapat
digambarkan sebagai garis lurus dalam sistem koordinat kartesius.
Sumber 2:
Menurut (Eka Irawan, 2019: 1) Persamaan linear adalah
sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau
perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab
hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem
koordinat Kartesius.

Kesimpulan dari kedua sumber:

Jadi, dari kedua sumber yang saya baca dapat saya simpulkan bahwa
pengertian persamaan linier yaitu sama halnya dengan persamaan aljabar,
persamaan linier merupakasn salah suatu sistem hitung dalam matematika yang bisa
digambarkan dalam bentuk garis lurus pada sebuah grafik. Persmaan linier juga bisa
disebut sistem persamaan garis. Persamaan linier merupakan suatu persamaan yang
mana pada setiap sukunya mengandung konstanta dengan variabelnya berderajat
satu atau tunggal. Untuk memahami persamaan linier dengan benar terlebih dahulu
hendaknya harus memahai tiga hal yakni:

(1) Kalimat Terbuka, merupakan suatu kalimat yang mempunyai variabel atau
memuat variabel di dalamnya.
(2) Persamaan, merupakan suatu kalimat terbuka yang menyebutkan mengenai
hubungan sama dengan (=).
(3) Persamaan persamaan linier sendiri merupakan suatu persamaan yang mana
pada setiap sukunya mengandung konstanta dengan variabelnya yang berderajat
satu atau tunggal. Serta persamaan ini, dapat digambarkan dengan
menggunakan suatu gambar grafik dalam sistem koordinat kartesius. Dan
sebuah persamaan akan tetap bernilai benar atau “ekwicalent” (< = >), sehingga
ruas yang kiri dan ruas yang kanan ditambah maupun dikurang dengan bilangan
yang sama.
Sifat persamaan linier yaitu:

(1) Suatu persamaan tidak berubah nilainya jika ditambah atau dikurang dengan
bilangan yang sama.
(2) Suatu persamaan tidak berubah nilainya jika kedua ruas dikalikan atau
dibagi dengan bilangan yang sama.

Bentuk umum persamaan linier yaitu:

y = mx + b

Sebagai contoh bentuk dari persamaan linier:

(1) y = -x+5
(2) y = -05x+2

2) Persamaan Kuadrat
Sumber 1:
Menurut (I Gusti Ngurah Japa, dkk, 2019: 68) bahwa persamaan kuadrat
adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya yakni dua.
Menyelesaikan persamaan kuadrat berarti mencari harga x yang memenuhi
persamaan kuadrat tersebut. Solusi dari suatu persamaan kuadrat juga disebut
sebagai akar dari persamaan kuadrat.
Sumber 2:
Menurut (Ani Iswari, 2015: 3) Persamaan Kuadrat adalah suatu persamaan
yang variabelnya berpangkat paling tinggi dua.

Bentuk Umumnya
ax² + bx + c = 0, dengan a,b,c €  dan a  0
Contoh 1:
2x² - 4x + 5 = 0 merupakan persamaan kuadrat biasa dengan a = 2, b = -4 , c = 5
3x² + 6 = 0 merupakan persamaan kuadrat sempurna dengan a = 3, b = 0 , c = 6
3x² + 6x = 0 merupakan persamaan kuadrat tak-lengkap dengan a = 3 , b = 6 , c =
0
Contoh 2:
Persamaan kuadrat yang tidak baku seperti dibawah ini :
4 3 2
2x² = 5x – 6 ; 3x² = 2 ( x² - 5x + 2 ) ; 3x – 3 = ; + =3
x x −5 x − 2
Persamaan yang tidak baku ini dapat diuraikan secara aljabar dengan menggunakan
sifat – sifat yang ada seperti dibawah ini :
(1) 2x² = 5x – 6 2x² - 5x + 6 = 0
(2) 3x² = 2 ( x² - 5x + 2 ) 3x² = 2x² - 10x + 4 x² + 10x – 4 = 0
4
(3) 3x – 3 = (kalikan dgn x) 3x² - 3x = 4 3x² - 3x – 4 = 0
x
3 2
(4) + = 3 ( kalikan dengan [x – 5][x – 2] )
x −5 x − 2
3(x – 2) + 2(x – 5) = 3(x – 5) (x – 2)
3x – 6 + 2x – 10 = 3(x² -2x – 5x + 10)
5x – 16 = 3x² - 6x – 15x + 30
5x – 16 = 3x² - 21x + 30
3x² - 21x + 30 – 5x + 16 =0
3x² - 26x + 46 =0

Kesimpulan kesimpulan dari kedua sember:

Jadi, dari kedua sumber yang saya baca dapat saya simpulkan bahwa,
persamaan kuadrat ialah sebuah persamaan dari variabel yang mempunyai pangkat
tertinggi dua. Bentuk yang umumnya adalah a,b = merupakan koefisien, dan c =
adalah konstanta, dan juga akar-akar merupakan nilai variabel x yang juga
memenuhi persamaan tersebut.

Akar-Akar Persamaan Kuadrat


Penjelasan mengenai sifat-sifat diskriminan berdasarkan nilainya. Bentuk
umum persamaan kuadrat: ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0. Diskriminan dapat
ditentukan dengan D = b2 – 4ac.
(1) Jika nilai D > 0, maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar nyata
(real).
(2) ika nilai D = 0, maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar sama
(kembar).
(3) Jika nilai D < 0, maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar nyata
(mempunyai akar imajiner).

Sifat Sifat Persamaan Kuadrat


Persamaan kuadrat juga memiliki sifat tersendiri, yaitu:
(1) Persamaan kuadrat memiliki 2 akar positif yaitu (x1 > 0 dan x2 > 0).
(2) Persamaan kuadrat juga memiliki 2 akar negatif yaitu (x1 < 0 dan x2 < 0).
(3) Persamaan kuadrat memiliki 2 akar berbeda tanda (salah satu akar negatif).
(4) Persamaan kuadrat memiliki sama besar berlawanan tanda (x1 = -x2).
(5) Persamaan kuadrat memiliki akar yang berkebalikan (x1 = 1/x2).

Rumus Persamaan kuadrat


Bentuk rumus persamaan kuadrat adalah:
ax2 + bx + c = 0
dengan a,b, dan juga c merupakan sebuah himpunan bilangan real dan a ≠ 0
Keterangan:
a) a = Koefisien dari x2
b) b = koefisien dari x
c) c = suku tetapan
Bentuk Rumus Deskriminan Persamaan Kuadrat adalah:
D = b2 – 4 ac
Keterangan:
a) D = deskriminan persamaan kuadrat
b) b = koefisien x
c) a = koefisien x2
d) c = suku tetapan

2. Perbedaan dari persamaan linier dan persamaan kuadrat yaitu:


1) Persamaan linear adalah persamaan yang mengandung variabel berpangkat
satu. Persamaan ini disebut juga dengan persamaan berderajat satu (persamaan
linear satu variabel)
Bentuk umum persamaan linier adalah:

(1) ax+b= 0 untuk persamaan linier satu variabel (x)


(2) ax+by+c=0 untuk persamaan linier dua variabel (x dan y)
(3) ax+by+cz+d=0 untuk persamaan linier tiga variabel (x, y, dan z)

2) Sedangkan, persamaan kuadrat adalah persamaan yang setidaknya memuat


variabel berpangkat 2, dan tidak ada variabel berpangkat lain kecuali
berpangkat 1.
Bentuk umum persamaan kuadrat dua variabel (x, dan y) adalah:
(1) ax²+bxy+cy²+dx+ey+f=0
(2) Jika b = c = 0 → dapat ditulis y = px²+qx+r

3. Langkah-langkah penyelesaian persamaan linier yaitu dapat menggunakan


beberapa metode yaitu:
1) Metode Substitusi
Metode subsitusi yaitu metode atau cara menyelesaikan persamaan linier
dengan mengganti salah satu peubah dari suatu persamaan dengan peubah yang
diperoleh dari persamaan linier yang lainnya.

Contoh soal dan penyelesaiannya yaitu sebagai berikut:

Diketahui persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6, tentukan Himpunana


Penyelesaiannya!

Penyelesaiannya:
x + 3y = 7
< = > x = -3y + 7 . . . .( 1 )
Lalu, masukkan persamaan ( 1 ) ke dalam persamaan ( 2 ) untuk mencari nilai
y
2x + 2y = 6

< = > 2 ( -3y + 7 ) + 2y = 6

< = > -6y + 14 + 2y = 6


< = > -6y + 2y = 6 – 14

< = > -4y = – 8

<=>y=2

Gunakan persamaan antara persamaan ( 1 ) atau ( 2 ) untuk mencari nilai x

x + 3y = 7

<=>x+3(2)=7

<=>x+6=7

<=>x=1

Jadi , Himpunan penyelesaian = { 1 , 2 }

2) Meode Eliminasi
Metode Eliminasi, yaitu metode penyelesaian sistem persamaan linir
dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan salah satu peubah dengan
menambahkan atau mengurangkan dengan menyamakan koefisien yang akan
dihilangkan tanpa memperhatikan nilai positif atau negatif.
Apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda sama, maka untuk
mengeliminasi menggunakan sistem operasi pengurangan. Dan sebaliknya
apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda berbeda, maka untuk
mengaliminasi menggunakan operasi penjumlahan.
Utuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini :
Contoh soal dan penyelesaiannya yaitu sebagai berikut:
Diketahui dua persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6, tentukan HP dari
persamaan tersebut !
Langkah pertama adalah lakukan eliminasi dengan mengurangkan untuk
menghilangkan peubah atau koefisien x untuk mengetahui nilai y

2x + 2y = 6 : 2

<=>x+y=3

lalu, lakukan
x + 3y = 7

x+y=3 _

2y = 4

y=2

Langkah selanjutnya adalah lakukan eliminasi dengan mengurangkan untuk


menghilangkan peubah atau koefisien y untuk mengetahui nilai x

2x + 2y = 6 | x3 | < = > 6x + 6y = 18

x + 3y = 7 | x 2 | < = > 2x + 6 y = 14 _

4x + 0 = 4

x=1

Jadi, Himpunan penyelesaian yang dihasilkan sama yaitu HP = { 1 , 2 }

3) Metode Campuran ( antara eliminasi dan substitusi )


Yang dimaksud dari metode ini, yaitu dalam mencari himpunan
penyelesaian menggunakan dua metode boleh gunakan eliminasi terlebih
dahulu setelah diketahui salah satu nilai peubah baik itu x atau y maka
selanjutnya masukkan ke dalam metode substitusi atau sebaliknya.

Contoh soal dan penyelesaiannya yaitu sebagai berikut:

Diketahui dua persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 , tentukan HP dari


persamaan tersebut !

Langkah pertama lakukan metode eliminasi , untuk mecari nilai x

2x + 2y = 6 | x3 | < = > 6x + 6y = 18

x + 3y = 7 | x 2 | < = > 2x + 6 y = 14 _

4x + 0 = 4

x=1

Selanjutnya substitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan:

x + 3y = 7
< = > 1 + 3y = 7

< = > 3y = 7 – 1

< = > 3y = 6

<=>y=2

Jadi, hasilnyapun sama yaitu HP = {1 , 2 }

4) Metode Grafik
Metode grafik, yaitu dengan menggambarkan dua persamaan pada grafik
kartesius dan himpunan penyelesaiannya dihasilkan dari titik potong dari kedua
garis tersebut. Yang perlu diperhatikan yaitu ketika menggambar titik sumbu
kartesiusnya harus sama dan konsisten.

Contoh soal dan penyelesaiannya yaitu sebagai berikut:

Gambarlah grafik persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6, dan tentukan titik


potongnya!

Jadi, dari gambar di atas, kita dapat melihat bahwa titik potongnya berada pada
titik {1, 2 } dan dengan kata lain HP = { 1 , 2 }

4. Langkah langkah penyelesaian persamaan kuadrat yaitu dengan menggunakan tiga


metode sebagai berikut:

1) Metode Pemfaktoran
Bentuk umum persamaan kuadrat yaitu ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0.
Penentuan akar-akar persamaan kuadrat dengan metode pemfaktoran, hasil akhir
pemfaktoran berbentuk a (x – x1) (x – x2) = 0. Pada bentuk tersebut, x1 dan
x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat.
Contoh soal dan penyelesaiannya:
Apabila akar-akar persamaan x2 – 3x – 10 = 0 ialah x1 dan x2, maka hasil dari x1 +
x2 sama dengan …
Penyelesaian:
Dengan menggunakan cara pemfaktoran, maka:

⇒ x2 – 3x – 10 = 0
⇒ (x + 2)(x – 5) = 0
⇒ x1 = -2 atau x2 = 5

Jadi, jumlah akar-akarnya yaitu:

⇒ x1 + x2 = -2 + 5
⇒ x1 + x2 = 3

2) Metode Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Penyelesaian akar-akar persamaan kuadrat berbentuk ax2 + bx + c dengan


melengkapkan kuadrat sempurna dapat dilakukan dengan mengubahnya menjadi
bentuk (x + p)2 = q. Setelah itu, dapat diselesaikan dengan (x + p) = √q dan -(x + p)
= √q.

Konsep dasar dari metode melengkapkan persamaan kuadrat sempurna adalah


merubah persamaan kuadrat: ax2 + bx + c = 0. Menggunakan dua sifat utama
kuadrat sempurna: x2 + 2dx + d2 = (x+d)2 = 0 dan x2 – 2dx + d2 =(x – d)2 = 0.
Menjadi bentuk umum melengkapkan persamaan kuadrat sempurna: (x + p) 2 = q,
atau (x – p)2 = q, q ≥ 0.

Contoh soal dan penyelesaiannya:

Tentukan akar-akar persamaan kuadrat berikut dengan cara melengkapkan kuadrat


sempurna!
x2 + 8x − 9 = 0
Penyelesaian:
Cari angka yang akan ditambahkan lebih dulu:
8x → separuhnya 8 adalah 4, angka yang akan ditambahkan adalah 42 = 16
Sehingga:
x2 + 8x − 9 = 0
x2 + 8x = 9
x2 + 8x + 16 = 9 + 16
x2 + 8x + 16 = 25
(x + 4)2 = 25
(x + 4) = √ 25
x+4=±5
x+4=5
x=1
Jadi, akar-akar persamaan kuadrat tersebut adalah 1

3) Metode Rumus ABC

Rumus ABC lebih dikenal dengan rumus persamaan kuadrat. Dimana


komponen penyusun rumus ini terdiri dari huruf a,b, dan c. Rumus ABC digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan yang sulit dikemukakan sehingga dengan
adanya rumus ABC ini, proses penyelesaian soal tersebut lebih mudah dipahami
dan mudah dimengerti.

Selain itu, penggunaan rumus ABC juga digunakan untuk mencari akar-akar
persamaan kuadrat. Secara umum, persamaan kuadrat yang digunakan dalam rumus
ABC adalah ax2 + bx + c = 0. Dimana nilai a ≠ 0.

Rumus ABC dituliskan sebagai berikut.

Bentuk umum persamaan kuadrat: ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0.

Rumus ABC yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan kuadrat,


ternyata juga memiliki beberapa aturan yang harus dipenuhi. Hal ini agar rumus
ABC bisa diterapkan dengan tepat dan sesuai. Sehingga bisa menjawab berbagai
persoalan yang ditanyakan. Berikut merupakan beberapa aturan yang harus ada jika
menggunakan rumus ABC:

(1) Nilai a tidak boleh sama dengan 0


(2) Dalam rumus ABC, terdapat nilai diskriminan yaitu Dimana nilai d sudah
diterapkan dalam rumus ABC yaitu b2 – 4ac
(3) Jika nilai D < 0, maka nilai dari akar-akarnya tidak real
(4) Jika nilai D > 0, maka nilai dari akar-akarnya real (catatan: nilai x1,x2 R) dan
nilai x1 tidak sama dengan nilai x2
(5) Jika nilai D = 0, maka nilai dari akar-akarnya real (catatan: nilai x1,x2 R) dan
nilai x1 sama dengan nilai x2

Contoh soal dan penyelesaiannya yaitu:

Jika diketahui persamaan kuadrat x2 + 7x + 10 = 0. Tentukan akar-akar


persamaannya sehingga nilai x bisa ditemukan?

Pembahasan:

Diketahui persamaan kuadrat a = 1, b = 7, c = 10, sehingga bisa disubstitusikan


kedalam rumus ABC sebagai berikut:

x = ( -b ± √b2 – 4ac )/ 2a

x = ( -7 ± √72 – 4.1.(10) )/ 2.1

x = ( -7 ± √49 + 40 )/ 2

x = ( -7 ± √89 )/ 2

x = (-7 + 3)/2

x1 = (-7 – 3)/2 = -5

x2 = (-7 + 3)/2 = -2

Jadi, bisa dikatakan bahwa nilai x1 = -5 dan x2 = -2.

5. Dari apa yang saya baca sebelumnya kunci utama dalam menyelesaikan persamaan
linier maupun persamaan kuadrat yaitu dengan memahami mengenai definisi dan
pengertiannya baik itu pengertia kalimat terbuka, pengertian persamaan untuk
selanjutnya memahami mengenai pengertian persamaan linier dan persamaan
kuadrat itu sendiri. Kemudian dengan memahami pengerian dari masing-masing
persamaan itu maka akan diketahui perbedaannya. Setelah memahami atau
mengetahui perbedaanya maka akan diketahui metode-metode yang digunakan
dalam persamaan linier dan persamaan kuadrat. Dengan memahami metode -
metode yang digunakan maka akan lebih mudah untuk menyelesaikan soal -soal
yang berkaitan dengan persamaan linier dan persamaan kuadrat tersebut. Sehingga
pemahaman sangat penting sebagai kunci untuk menyelesaikan persamaan linier
maupun persamaan kuadrat.

6. Bila D > 0 persamaan kuadrat, memiliki dua akar real yang berbeda maka sebagai
berikut:

D > 0 atau b² - 4ac > 0


Pembahasan:
Jenis akar persamaan kuadrat ditentukan oleh diskriminan, yaitu
{D = b^2 - 4ac}
Jika {D > 0} { b^2 - 4ac > 0 } maka persamaan kuadrat itu memiliki dua akar real
yang berlainan.
Kondisi khusus
(1) Jika D = b² - 4ac merupakan kuadrat sempurna (contoh D = 4, D = 16, atau D =
81) maka kedua akarnya rasional.
(2) Jika b² - 4ac bukan merupakan kuadrat sempurna maka kedua akarnya tidak
rasional (berbentuk akar).

Contoh soal dan penyelesaian:

Tentukan nilai k agar persamaan kuadrat kx² - (k - 3) x + 1 = 0 memiliki dua akar


real yang berlainan.

Penyelesaian:

Jawab:

D>0

(k - 3)² - 4(k)(1) > 0

k² - 6k + 9 - 4k > 0
k² - 10k + 9 > 0

(k - 9)(k - 1) > 0

Jadi, penyelesaiannya adalah k < 1 atau k > 9.

7. Bila D = 0 persamaan kuadrat, memiliki dua akar real yang sama yaitu sebagai
berikut:

Apabila akar real sama x 1 = x2 jika diketahui D = 0, maka persamaan


kuadratnya memiliki dua akar yang sama atau disebut juga akar kembar, real
dan rasional.

Contoh soal dan penyelesaian:

Tentukan nilai m jika persamaan kuadrat (m+1)x2−8x+2=0 mempunyai akar


kembar!
Diketahui:
a=m+1
b = −8
c=2

Jawab :
Syarat PK mempunyai akar kembar :
D=0
b2 − 4ac = 0
(−8)2 − 4 . (m + 1) . 2 = 0
64 − 8m − 8 = 0
56 − 8m = 0
−8m = −56
m=7

Jadi, nilai m dari persamaan kuadrat tersebuat adalah 7


8. Bila D < 0 persamaan kuadrat, tidak memiliki akar real maka penjelasannya
sebagai berikut:

Apabila D < 0 maka persamaan kuadratnya tidak memiliki akar real atau kedua
akarnya tidak real.

Contoh soal dan penyelesaian:

Jika persamaan kuadrat x2−6x+2p−1=0 tidak mempunyai akar real, maka nilai p
yang memenuhi adalah...
Penyelesaian:
Diketahui:
a=1
b = −6
c = 2p − 1
Jawaban:
Syarat PK tidak mempunyai akar real :
D<0
b2 − 4ac < 0
(−6)2 − 4 . 1 . (2p − 1) < 0
36 − 8p + 4 < 0
−8p < −40
p>5

Jadi`, nilai yang memenuhi P adalah 5

Anda mungkin juga menyukai