Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PEMBEKALAN MATERI PESERTA PLPG TAHUN 2017

NAMA PESERTA : Shella Andriani, S.Pd

NUPTK : 3058766666210003

Nomor Peserta PLPG : 17100318010025

Bidang Studi Sertifikasi : Matematika

Sekolah Asal : SMA N 10 Sarolangun

II. Laporan Kemajuan Belajar Materi Kedua

Sumber Belajar Bidang Studi

A. Ringkasan Materi
BAB VI

PERSAMAAN KUADRAT

Jika persamaan kuadrat 2++=0 dan 0 mempunyai akar-akar 1 dan 2 ,

Dari rumus diperoleh:


1 = - 2 + 2
, dan 2 = - 2 + 2

Maka:

1. 1 + 2 = -


2. 1 . 2 =


3. | 1 + 2 | =

Menentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 1 dan 2 ,

( x - 1 ) (x - 2 ) = 0

2 - ( x + 1 ) x + (1 .2 ) = 0

Rumus yang sering digunakan:


1 1 1 +2
1. 1
+ = 1 2
2
2. 12 + 22 = (1 + 2 )2 - 21 2
3. 12 - 22 = (1 + 2 )( 1 - 2 )
4. (1 - 2 ) = (1 + 2 )2 41 2
1 2 12 + 22
5. + =
2 1 1 2

2. Menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan diskriminan.

Jika persamaan kuadrat 2 ++=0 dan 0, maka nilai diskriminan () adalah:


= 2 4
a. Jenis-jenis akar-akar persamaan kuadrat:
1) 0, karena real/nyata.
1) >0, kedua akar real berlainan.
2) =0, kedua akar real kembar/sama.
2) <0, kedua akar tidak real/imajiner/khayal.
3) = 2 , kedua akar rasional (cara menentukan akar lebih mudah menggunakan pemfaktoran).
b. Hubungan akar-akar persamaan kuadrat:
1) Dua akar positif.
0
1 + 2 >0
1 2>0
2) Dua akar negatif.
0
1 + 2 <0
1 2>0
3) Dua akar berbeda tanda.
>0
1 2<0
4) Dua akar saling berkebalikan.
0
1 2=1

c. Fungsi kuadrat f()= 2 ++ dengan 0, koordinat titik puncak (- 2, - 4 ) dan grafik
berbentuk parabola:

d. Kedudukan garis :=+ terhadap fungsi kuadrat ()=2++:


Subitusikan ke (), lalu cari nilai .

D>0 Berpotongan di dua titik (memotong)


D=0 Berpotongan di satu titik ( menyinggung)
D<0 Tidak berpotongan ( terpisah)

e. Fungsi kuadrat definit positif atau negatif:


Definit positif Grafik fungsi kuadrat seluruhnya berada
di atas sumbu x, artinya untuk setiap nilai
x maka nilai y selalu positif.
Syarat :
A > 0 dan D < 0
Definit negatif Grafik fungsi kuadrat seluruhnya berada
di atas sumbu x, artinya untuk setiap nilai
x maka nilai y selalu positif.
Syarat :
A > 0 dan D < 0
BAB VII
PROGRAM LINEAR

1. Sistem Persamaan Linear.

` Sistem persamaan linear adalah kumpulan dari beberapa persamaan linear yang dapat
membentuk terhingga banyaknya solusi, tak hingga banyaknya solusi atau tidak mempunyai solusi.
Berikut ini adalah bentuk umum dari sistem persamaan linear dengan dua variabel:
1 + 1 = 1
2 + 2 = 2

Sedangkan bentuk umum sistem persamaan linear tiga variabel:


1 + 1 + 1 = 1
2 + 2 + 2 = 2
3 + 3 + 3 = 3
Penyelesaian dari sistem persamaan linear (SPL) yang melibatkan dua variabel atau tiga variabel
dapat di lakukan dengan salah satu metode atau gabungan metode berikut:
a. Metode grafik, jika SPL tersebut mempunyai terhingga penyelesaian, maka hasil penyelesaian
adalah koordinat dari perpotongan dari kedua garis tesebut
b. Metode Substitusi,dengan cara mendefinisikan salah satu variabel yang ada dalam salah satu
persamaan kemudain menggati variabel yang telah telah didefinnisikan tersebut pada persamaan
linear yang lain
c. Metode Eliminasi,dengan melakukan opersi penjumlahan atau pengurangan pada kedua
persamaan linear dengan tujuan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variael yang
koefisiennya sama atau telah disamakan.
d. Metode gabungan eliminasi dan substitusi dengan cara menggabukan melakukan eliminasi
terlebih dahulu, kemuadian melanjutkan dengan melakukan substitusi atau sebaliknya.
e. Metode determinan matriks yaitu dengan menggunakan rumus determinan matriks untuk
menentukan nilai dari variabel x, y dan z

Catatan: Penyelesaian SPL tiga variabel adalah dengan mengubah bentuk SPL tiga variabel menjadi
bentuk SPL dua variabel melalui eliminasi salah satu variabel lalu di lanjutkan dengan substitusi dua
variabel pada SPL dua variabel yang dihasilkan ke salah satu persamaan linear tiga variabel.

2. Program Linear
a. Menyelesaikan masalah program linear
Program linear adalah suatu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan optimasi linear (nilai maksimum dan nilai minimum)
Program linear tidak lepas dengan sistem pertidaksamaan linear. Khususnya pada tingkat sekolah
menengah, sistem pertidaksamaan linear yang dimaksud adalah sistem pertidaksamaan linear dua
variabel.

b. Daerah himpunan penyelesaian

penyelesaikan program linear sangat terkait dengan kemampuan melakukan sketsa daerah
himpunan penyelesaian sistem.
Berikut ini adalah teknik menentukan daerah himpunan penyelesaian
1) Buat sumbu koordinat kartesius
2) Tentukan titik potong pada sumbu x dan y dari semua persamaan-persamaan linearnya.
3) Sketsa grafiknya dengan menghubungkan antara titik-titik potongnya.
4) Pilih satu titik uji yang berada di luar garis.
5) Substitusikan pada persamaan
6) Tentukan daerah yang dimaksud

3. Model Matematika
Program linear juga membutuhkan kemampuan untuk mengubah bahasa cerita menjadi bahasa
matematika atau model matematika. Model matematika adalah bentuk penalaran manusia dalam
menerjemahkan permasalahan menjadi bentuk matematika (dimisalkan dalam variabel x dan y)
sehingga dapat diselesaikan.

Cara mengubah soal cerita ke model matematika yaitu dengan menentukan macam variable
terlebih dahulu, didata dalam bentuk table kemudian baru dibuat persamaan matematikanya.
SISTEM BILANGAN REAL DAN PERPANGKATAN
1. Sistem Bilangan Real.

Himpunan bilangan real dinotasikan sebagai merupakan gabungan dari himpunan


bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional. Bilangan rasional merupakan bilangan yang

dapat dinyatakan dalam bentuk dengan , (dibaca: , anggota himpunan bilangan bulat )

dan , 0 dengan merupakan himpunan bilangan bulat yang terdiri dari bilangan bulat positif,
bilangan bulat negatif dan bilangan bulat nol. himpunan bilangan bulat dinotasikan sebagai :

={0,1,2,3,.}.

Himpunan bilangan rasional dinotasikan sebagai



={ = , dengan ,,0}

Perhatikan bahwa setiap bilangan real dapat ditulis sebagai bentuk desimal dan bilangan rasional
dapat ditulis sebagai bentuk desimal yang berhenti atau berulang, sebagai contoh
2 =2,0000
1
4
=0,2500

1
3
= 0,3333.

1
12
= 0,0833

1
Bentuk- bentuk seperti 2 = 2,0000. dan
4
=0,2500 mrupakan bentuk decimal yang berhenti.
1 1
Sedangkan 3 = 0,333 dan 12 = 0,0083 merupakan bentuk decimal yang berulang. Jadi,
bilangan bisa berbentuk bilangn bulat, pecahan dan campurannya. Pecahan adalah bilangan

yang dinyatakan sebagai , a, b Z, b 0 dan a kb untuk setiap k Z, dengan a disebut

pembilang dan b disebut penyebut. Bentuk decimal yang tidak berhenti atau tidak berulang
disebut sebagai bilngan irasional misalnya 2 = 1,4142., =3,14159.
2. Sifat-Sifat Bilangan Real

TERHADAP OPERASI PENJUMLAHAN (+)


1) Sifat Tertutup
Untuk setiap , n berlaku + .
2) Sifat Komutatif
Untuk setiap , berlaku +=+
3) Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Untuk setiap ,, berlaku (+)+=+(+)
4) Terdapat 0 sehingga untuk setiap berlaku +0=
5) Setiap terdapat sehingga +() = 0

NOTASI

1). Untuk setiap , +() = . (Pengurangan)



2). Untuk setiap , , 0 = (Pembagian)
3). Untuk setiap , = . (Perkalian)

TERHADAP OPERASI PERKALIAN (X)

1) Sifat Tertutup
Untuk setiap a,b R berlaku a x b R
2) Sifat Komutatif
Untuk setiap a,b R berlaku a x b = b x a
3) Sifat Asosiatif (Pengelompokan )
Untuk setiap a,b,c R berlaku (a x b ) x c = a x (b x c)
4) Terdapat 1 R sehingga untuk setiap a R berlaku a x 1 = a
1 1
5) Setiap a R, a 0 terdapat R berlaku a x () = 1

Catatan :
1
1) Untuk a, b R, b 0 => a x () =

2) Untuk setiap a R, 0 tidak didefenisikan ( pembagian dengan nol tidak didefenisikan)

Untuk setiap ,, berlaku:


1). (+) = ( ) + ( ).
2). ( ) = ( ) ( ).
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasi hitung pada sistem bilangan real:
a. Penjumlahan dan pengurangan berada pada tingkat yang sama.
b. Perkalian dan pembagian berada pada tingkat yang sama.
c. Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya daripada operasi penjumlahan dan
pengurangan sehingga harus dikerjakan terlebih dahulu.
d. Apabila terdapat operasi hitung campuran setingkat, maka yang harus dikerjakan terlebih dahulu
adalah yang terletak sebelah kiri.
e. Apabila dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka yang terlebih dahulu
dikerjakan adalah operasi hitung yang terletak pada tanda kurung.

Untuk setiap ,,, , berlaku :


1) () () = .
2) () ( ) = () () = ( ).
3) (1) () = .

4) Untuk 0 dan 0 berlaku
= () () = () ().
(ad) + (b c)
5) Untuk 0 dan 0 berlaku +
= (bd)
(ad) (bc)
6) Untuk Untuk 0 dan 0 berlaku
x = ()
(ac)
7) Untuk Untuk 0 dan dan dan 0 berlaku ( ) ( ) =
(bd)

8) Untuk Untuk 0 dan dan dan 0 berlaku ( ) : ( ) = (
) x ( )

Misalkan a, b bilangan bulat positif berlaku


1 1 1
1). (+1) = - +1
1 1 1 1
2). (+1) = x ( +
)
1 1 1 1
3). (+1) (+2) = (
2 (+1)
- (+1) (+2)
)

3. Persen
Persen disebut sebagai perseratus yaitu pecahan yang berpenyebut 100 yang dinotasikan dengan
%.Jadi, persen menyajikan hubungan dengan bilangan 100. Cara mengubah suatu pecahan biasa
kedalam bentuk persen cukup dengan cara mengubah penyebutnya menjadi 100 atau dengan
mengalikan pecahan tersebut dengan 100%.

4. Bilangan Berpangkat
Perhatikan bahwa
= . [dibaca: pangkat ]

Perkalian sebanyak

disebut sebagai bilangan pokok dan merupakan pangkat.

Misalkan a, b merupakan bilangan real dan m,n merupakan


bilangan bulat positif maka
1). x = +
2). ( ) =
3) ( ) = x
1
4). = ,a0

Khusus untuk 0 bilangan real sebarang, berlaku 0 =1

Misalkan a bilangan real, a 0 dan m,n bilangan bulat


positif berlaku

1). = untuk m > n


2). = 1 untuk m = n

1
3). =

, untuk m < n
1,
4). (1) = {1,

BENTUK AKAR
Untuk setiap a, m dan n merupakan bilangan real dan a, n > 0 maka


=

SIFAT-SIFAT BENTUK AKAR

Untuk setiap a, b, c dan n merupakan bilangan real positif maka


berlaku :

1) a b = ( a b)

2) = x

3) =

4) ( + ) 2 =
MERASIONALKAN PENYEBUT BENTUK AKAR


1). = x = , a, b R, b > 0

a
2). = x = , a,b,c R, b, c > 0
+
a+
3). = x = , a,b,c R, b, c > 0
+ +
LOGIKA MATEMATIKA

D. Uraian Materi

1. Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa premis.

Pernyataan adalah kalimat yang memiliki nilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak kedua
duanya, ingkaran/negasi dilambangkan ~ dibaca tidak benar bahwa p. Jadi apabila penyataan
bernilai benar maka ingkarannya bernilai salah begitupun sebaliknya. Berikut ini merupakan jenis-
jenis dari pernyataan majemuk:

a. Konjungsi (,: )
b. Disjungsi (,: )
c. Implikasi (,: )
d. Biimplikasi (,: )

a. Konjungsi
Konjungsi dari pernyataan dan (: dibaca p dan q) bernilai benar ketika dan keduanya
bernilai benar.
Berikut ini merupakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk konjungsi

P q pq
B B B
B S S
S B S
S S S

Kata-kata yang membentuk konjungsi selain kata dan adalah meskipun, tetapi, sedangkan, padahal,
yang, juga, walaupun, dan lain-lain.

b. Disjungsi
Jika pernyataan dan dihubungkn dengan kata hubung atau maka peryataan p atau
Disjungsi dari pernyataan dan (: dibaca p atauq) bernilai benar ketika salah satu dari dan
bernilai benar.

Berikut ini merupakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk disjungsi

P q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
c. Implikasi

Implikasi dari pernyataan dan (: dibaca p makaq) bernilai salah hanya ketika pernyataan
bernilai benar dan bernilai salah.

Tabel kebenaran dari suatu pernyataan implikasi adalah sebagai berikut:

P q p =>q
B B B
B S S
S B B
S S B

Pada suatu implikasi tidak diharuskan adanya hubungan antara pernyataan dan .

d. Biimplikasi
Biimplikasi dari pernyataan dan (: dibaca p jika dan hanya jikaq) bernilai benar hanya ketika
pernyataan dan memiliki nilai kebenaran yang sama.

Berikut ini merupakan tabel kebenaran dari Biimplikasi

P q p <=> q
B B B
B S S
S B B
S S B

2. Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor.

Jenis Kuantor

Kuantor Penulisan Cara Baca


Universal ,() Untuk semua x berlaku P(x)
Eksistensial ,() Ada beberapa x berlakulah P(x)

Ingkaran Kuantor

Ingkaran Kuantor Cara Baca


~(,()),~() Ada beberapa x bukan P(x)
~(,()),~() Semua x bukan P(x)
3. Jenis-jenis Penarikan kesimpulan.
Berikut ini merupakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk konjungsi

~ ~()
B B S S B S S
B S S B B B S
S B B S B B S
S S B B S B B

Tabel Kebenaran Pernyataan majemuk:


()() bukan
atau
B B S S B B B B B B
B S S B S B S S S S
S B B S S B B S S B
S S B B S S B B B B

Ekivalen

Ekivalen

Tabel Kebenaran Ingkaran Pernyataan majemuk:



B B S S B S B S
B S S B S B B S
S B B S S B B S
S S B B S B S B
negasi negasi


()()
dan tidak
B B S S B S B S
B S S B S B S B
S B B S B S S B
S S B B B S B S
Negasi negasi
Tabel Kebenaran implikasi:

~~ ~~


B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B

Senilai/ ekuivalen
Senilai / ekuivalen

Pernyataan Senilai dengan implikasi:


()(~)bukan atau
()(~~)kontraposisi

Pernyataan senilai dengan ingkaran implikasi


~()(~)

Cara Penarikan Kesimpulan dari dua premis:


1. Modus Ponens
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan

2. Modus Tollens
Premis 1 :
Premis 2 : ~
Kesimpulan ~

3. Silogisme
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan
B. Materi yang sulit dipahami
Materi mengenai persamaan kuadrat dan materi tentang bilangan real dan perpangkatan.
Dalam penerapannya terutama soal cerita seringkali agak sulit dipahami.
C. Materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar
Mengenai titik maksimum dan minimum pada fungsi kuadrat tidak terlalu dijelaskan secara
rinci.
D. Materi yang ada dalam sumber belajar dan tidak esensial
Tidak ada.
JAWABAN SOAL BAB VI PERSAMAAN KUADRAT

1. Pak Musa mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan luas 192 m. Selisih
panjang dan lebar kebun adalah 4 m. Apabila sekeliling dalam kebun dibuat jalan
dengan lebar 2 m, luas jalan tersebut adalah?
Diketahui : L = 192
pl=4
lebar jalan sekeliling dalam kebun = 2 m
ditanya : luas jalan tersebut=?
Jawab :
L p l 192
p l 4 maka p 4 l
jadi
4 l l 192
4l l 2 192
l 2 4l 192 0
l 12l 16 0
l 12 atau l 16
karna lebar tidak mungkin negatif maka l 12
p4l
4 12
16
dibuat jalan dengan lebar 2 meter di keliling dalamnya, jadi luas jalannya adalah:

L 16 12 16 412 4
192 128
192 96
96 m 2

2. Sebuah roket ditembakkan ke atas yang lintasannya berbentuk parabola. Setelah 2 detik
peluru mencapai ketinggian 120 meter. Roket tersebut kemudian turun setelah
mencapai ketinggian maksimum 245 meter pada detik ke 7. Tentukan persamaan
lintasannya.
JAWAB :
Diketahui : t = 2 detik
h = 120 m
hmaks = 245 m
ditanya : persamaan lintasan parabola!
Jawab :
Lintasan berbentuk parabola jadi persamaannya
y ax 2 bx c
untuk x 2 maka memenuhi 4a 2b c 120 ...............(1)
untuk x 7 maka memenuhi 49a 7b c 245 ................2

45a 5b 125............3

b
tinggi maksimum pada saat x 7 jadi x
2a
b
7
2a
14a b
b 14a.....................4
Dari persamaan (3) dan (4) diperoleh ,

45a 5b 125
9a b 25
9a 14a 25
5a 25
a 5
Dan
b 14a
14 5
70
Dari persamaan (1) diperoleh
4a 2b c 120
4. 5 270 c 120
20 140 c 120
120 c 120
c0
Jadi persamaan lintasannya adalah
y ax 2 bx c
y 5 x 2 70 x

3. Diketahui persamaan kuadrat y 3x 2 kx 7 definitif negative, tentukan nilai k


JAWAB :

syarat defenit negatif a 0 dan D 0


jadi ,
b 2 4ac 0
k 2 4 37 0
k 2 84 0
k 2 84 selalu positif untuk setiap nilai k maka tidak ada nilai k yang memenuhi k 2 84 0
Bab VII Soal Uraian Keahlian Matematik

1. Untuk menambah penghasilan, seorang ibu setiap harinya memproduksi dua jenis kue
untuk dijual. Setiap kue jenis I modalnya Rp200 dengan keuntungan 40%, sedangkan
setiap kue jenis II modalnya Rp300 dengan keuntungan 30%. Jika modal yang tersedia
setiap harinya adalah Rp100.000 dan paling banyak hanya memproduksi 400 kue,
berapa persen keuntungan terbesar yang dapat dicapai ibu tersebut.
Penyelesaian:
Misalkan kue jenis I adalah x dan kue jenis II adalah y.
Maka dari permasalahan di atas, diperoleh sistem pertidaksamaan berikut:
200x + 300y 100.000 atau 2x + 3y 1000
2x + 3y 1000 .... 1)
x + y 400 .... 2)
x0 .... 3)
y0 .... 4)
dimana fungsi objektifnya z = 80x + 90y
berikut adalah gambar grafik penyelesaiannnya

400
C
1000
3 B

A
400 500

Titik potong B dapat diperoleh dengan;


800 1000 200 1000 1200 200
y= = = 200 dan x = = = 200
23 1 23 1
sehingga nilai maksimumnya dapat diperoleh melalui titik-titik uji sebagai berikut:
untuk titik A(400,0) maka z = 80 (400) + 90 (0) = 32.000
untuk titik B(200,200) maka z = 80 (200) + 90 (200) = 34.000
1000 1000
untuk titik C(0, ) maka z = 80 (0) + 90 =30.000
3 3
jadi keuntungan terbesar yang dapat dicapai ibu tersebut adalah Rp34.000 atau 34%

5 4
13
2. Himpunan penyelesaian system pertidaksamaan : x y adalah x0 , y 0 , maka nilai
3 2
21
x y

x0-y0 adalah ....


Penyelesaian:
1 1
Misalkan = m dan = n maka SPL di atas dapat ditulis menjadi
x y
5m 4n = 13
3m 2n = 21
105 39 66 26 84 110
n= = =3 m= = =5
10 12 22 10 12 22
1 1 1 1 1 1
Karena m = maka 5 = x = dan n = maka 3 = y =
x x 5 y y 3
1 1 35 8
Sehingga nilai x0 y0 = = =
5 3 15 15

3. Selisih dua bilangan adalah 10, jika bilangan pertama dikalikan dua, hasilnya adalah tiga
kurangnya dari bilangan kedua, tentukan bilangan-bilangan tersebut.
Penyelesaian:
Misalkan kedua bilangan tersebut adalah x dan y maka model matematikanya adalah:
x y = 10
2x = y 3 atau 2 x y = 3
3 20 10 3
y= = 23 x= = 13
1 2 1 2
Jadi bilangan pertama dan kedua berturut-turut adalah 13 dan 23

Bab VIII Soal Uraian Keahlian Matematik

1. Harga sebuah buku kalkulus mula-mula Rp 80.000. Jika harga buku tersebut naik 60% 6

kemudian turun 30% dari harga baru. Tentukan terakhir harga buku kalkulus tersebut!

Penyelesaian:
60
Harga naik 60% menjadi => 80.000 +( 100 x 80.000) = 80.000 + 48.000 = Rp 128.000

30
Kemudian turun30% menjadi => 128.000 (100 x 128.000) = 128.000 38.400 = Rp 89.600

Jadi harga buku kalkulus terakhir adalah Rp 89.600

2. Jika n bilangan bulat dengan n 2, maka nilai


1 1 1 1
dari ( 1 - 4 ) ( 1- 9 ) ( 1- 16 ) . (1- 20122 ) = .

Penyelesaian:
1 3
(1 - 4 ) = 4

1 1 3 8 6
(1 - 4 ) (1 - 9 ) = ( 4) ( 9) = 9

1 1 1 6 15 10
(1 - ) (1 - ) (1 - )= ( )( )=
4 9 16 9 16 16

.
1 1 1 1
(1 - 4 ) (1 - 9 ) (1 - 16 )..(1 - 20122
)= (+1)2
Terlihat pembilangnya membentuk barisan aritmetika tingkat 2 sehingga = 2 + bn + c

3,6,10, 15,

3, 4, 5, .

1, 1, .
1
2a = 1 => a = 2

3
3a + b = 3 => b = 2

1 3
a + b + c => 2 + 2 + c = 3 => c =1

1
dengan demikian = (2 + 3n + 2)
2

1
1 1 1 1 (2 +3+2) 1 (+2)(+1) (+2)
2
(1 - 4 ) (1 - 9 ) (1 - 16 ) .( 1 - 2 ) = = 2 x (+1)(+1) = 2(+1)
( +1)2

1 1 1 1 2011+2 2013
(1 - 4 ) (1 - 9 ) (1 - 16 ) .( 1 - 20122 ) = 2 (2011+1) = 4024

1 1 1 1
3. + + + =
3 6 12 192

Penyelesaian:
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
+ + + . + = + + + + + +
3 6 12 192 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24 3.25 3.26

26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 21 + 20 127
=
3.26 192

23 1 3
4. Pak anto menemukan kesalahan siswa SMP yaitu = (3) , saat ditelusuri oleh pak
32
Anto, terjadi dialog dengan siswa :
23 1 3
Pak Anto : apa alasanmu = (3)
32
Siswa : ya pak itu karena duanya dicoret, sehingga hasilnya seperti itu
Pak Anto : kenapa duanya dicoret?

Siswa : saya ingat yang ibu jelaskan, kalau =
Berdasarkan uraian di atas maka kesalahan utama siswa adalah
Penyelesaian :
Kesalahan konsep tentang sifat perpangkatan dan perkalian.
Bab IX Soal Uraian Keahlian Matematik
1. Tentukan Kesimpulan dari premis-premis di bawah ini
Penyelesaian:
p q ~ p q
~q
~ (~ p) p

2. Penarikan kesimpulan yang sah dari argumentasi berikut ini adalah


Penyelesaian:
~ p q
q r
~ p r

3. Tentukan Kontraposisi dari pernyataan majemuk


Penyelesaian:
p ( p~ q) kontraposisi dengan ~ ( p ( p~ q)) ~ p ~ ( p~ q)
~ p ~ p q

4. Pernyataan yang setara dengan Jika harga BBM naik maka harga kebutuhan pokok akan
naik adalah
Penyelesaian:
Misalkan p: harga BBM naik, dan q: kebutuhan pokok naik, maka model matematikanya adalah:
p q ~ p q , jadi
Harga BBM tidak naik atau kebutuhan pokok naik
Bab X Soal Uraian Keahlian Matematik
1. Diketahui ABCD jajaran genjang. Titik P dan Q berada secara berurutan di sisi AB dan DP
sehingga AP=1/3 AB , DQ=1/3 DP. Jika luas jajaran genjang ABCD adalah 36 cm2, maka luas
segitiga QBC adalah
Jawab
LABCD 3 x.3 y..sin P 9

LQPB 1
.2 x.2 x.sin P 2
2
36 9

LQPB 2
36.2
LQPB 8 cm 2
9
LABCD 3 x.3 y.sin P

LAPD 1
x.3 y.sin (1800 P)
2
LABCD 3 x.3 y.sin P
1
LAPD 2 x.3 y.sin P

36 9
3
LAPD 2
36 3
9:
LAPD 2
36 2
9.
LAPD 3
36
6
LAPD
36
LAPD 6 cm 2
6
LABCD 3 x.3 y. sin P
1
LCDQ 2 3 x. y.sin D

LABCD 3 x.3 y.sin P


1
2 3 x. y.sin (180 P )
0
LCDQ
LABCD 3 x.3 y.sin P
1
LCDQ 2 3 x. y.sin P

36 9
3
LCDQ 2
36
6
LCDQ
36
LCDQ 6 cm 2
6
maka LBQC LABCD ( LQPB LAPD LCDQ )
36 (8 6 6)
36 (20)
16 cm 2
2. Tentukan luas segitiga dari titik potong ketiga garis 2x+y=4; x-y=6 dan x=-1
Jawab
Titik A diperoleh dengan memasukkan x 1 ke pers.2 x y 4
2(1) y 4 y 6
Titik B diperoleh dengan memasukkan x 1 ke pers. x y 6
1 y 6 y 7
Titik C diperoleh dengan cara e lim inasi dan substitusi
2x y 4
x y 6
__________
3 x 10
10
x
3
10
x di substitusikan ke x y 6
3
10 8
y 6 y
3 3
13
dari gambar di atas diperoleh AB 13 dan CD
3
1 1 13 169
luas ABC . AB.CD .13. 28,17 cm 2
2 2 3 6
169 2
jadi luas ABC adalah cm atau 28,17 cm 2
6
3. Diketahui Luas segitiga ABC pada gambar di sampinga adalah 50 cm 2
AD:DB=BE: EC=CF:FA=2:3
Tentukkan luas segitiga DEF

Jawab:

AD BE CF 2
3
BD EC FA 3 AD AB AB
AD 2 2 5
AD DB
3 2
DB 3 3 AD AB AB AB
2 5
AB AD BD BD BD BD
5 5
3 3 2
3 AD AB
BD= AB 5
5

1 1 1
LABC AC. AB Sin A LABC AB.BC Sin B LABC AC.BC Sin C
2 2 2
1 1
1 50 AB.BC Sin B 50 AC.BC Sin C
50 AC. AB Sin A 2 2
2
100 100
100 sin B sin C
sin A AB.BC AC.BC
AB. AC

1 1 1
LADF AD. AF Sin A LFCE FC.EC Sin C LBDE BD.BE Sin B
2 2 2
1 2 3 100 1 2 3 100 1 3 2 100
. . AB. AC. . . AC. BC. . . AB. BC.
2 5 5 AB.BC 2 5 5 AC.BC 2 5 5 AB.BC
12 12 12

LABC LADF LFCE LBDE LDFE


50 12 12 12 LDFE
LDFE 50 36
LDFE 14 cm2
Cara lain:

1 1 1
LDEF LABC [ AD. AF .sin A .BD.BE.sin B CE.CF .sin C ]
2 2 2
1 2 3 1 3 2 1 2 2
50 [ . . AB. AC sin A . AB. BC.sin B . BC. sin C ]
2 5 5 2 5 5 2 3 5
3 3 3
50 [ . AB. AC sin A . AB.BC.sin B .BC.sin C ]
25 25 25
BC AC AB
pada ABC berlaku
SinA SinB SinC
3 3 3
LDEF 50 [ . AB. AC sin A . AB.BC.sin B .BC.sin C ]
25 25 25
3 3 AC.SinA 3 AB.SinA
50 [ . AB. AC sin A . AB.BC. .BC. AC. ]
25 25 BC 25 BC
3 3 3
50 [ . AB. AC sin A . AB. AC.sin A . AB. AC.sin A]
25 25 25
9
50 [ . AB. AC.SinA]
25
18 1
50 [ .( . AB. AC.SinA)]
25 2
18
50 .LABC
25
18
50 .50
25
50 36 14
Jadi luasDEF adalah 14 cm 2

Anda mungkin juga menyukai