Anda di halaman 1dari 62

MODUL

KALKULUS LIMIT
DAN DIFERENSIAL

Oleh:
Wiwit Damayanti Lestari, M.Pd
Prodi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Wiralodra
KATA PENGANTAR

Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswa khususnya mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Wiralodra dalam mempelajari Mata Kuliah
Kalkulus Limit dan Diferensial. Sesuai dengan maksud tersebut, penyusun menyajikan
ringkasan materi, beberapa teorema dan bukti serta soal-soal sebagai latihan.

Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi pengguna sekalian.

Indramayu, Juli 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 LIMIT 24
BAB 3 TURUNAN 39
BAB 4 APLIKASI TURUNAN 52

DAFTAR PUSTAKA 59

ii
MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN

1. SISTEM BILANGAN REAL


Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang didefinisikan (diberi batasan)
dengan jelas. Objek yang memenuhi batasan tersebut kemudian disebut dengan anggota
himpunan, dinotasikan dengan ∈. Bukan anggota himpunan disimbolkan dengan ∉.
Contoh :
a. Himpunan mahasiswa pendidikan matematika Unwir yang mengulang kalkulus
limit dan diferensial tahun 2018.
b. Himpunan mahasiswa pendidikan matematika yang IPK-nya lebih dari 3.

c. Himpunan bilangan bulat antara 1 sampai 10.

d. Himpunan bilangan prima kurang dari 20.

Relasi antar himpunan yang mungkin terjadi adalah berpotongan, saling lepas, sama dan
ekuivalen. Sedangkan operasi antar himpunan adalah irisan dari dua himpunan (intersection),
gabungan dua himpunan (union), selisih dua himpunan, dan komplemen. (Berikan contoh
untuk masing-masing relasi dan operasi antar himpunan).
Himpunan Bilangan
Himpunan bilangan asli (natural number), ℕ = {1,2,3,4, . . . }
Himpunan bilangan cacah {0,1,2,3,4, . . . }
Himpunan bilangan bulat (integer), ℤ = {. . . , −2, −1,0,1,2,3, . . . }
𝑚 7 0
Himpunan bilangan rasional ℚ = { 𝑛 |𝑚, 𝑛 ∈ 𝑍, 𝑞 ≠ 0}, bagaimanakah hasil dari 0 dan 7?

Himpunan bilangan irasional {… , −√3, √2, log 3, √3, 𝜋, … }, perlihatkan bahwa √2 adalah
bilangan irasional.
Gabungan himpunan bilangan rasional dan irasional disebut himpunan bilangan real,
disimbolkan ℝ. Sehingga ℕ ⊂ ℤ ⊂ ℚ ⊂ ℝ.
Secara geometris, bilangan real dapat digambarkan sebagai garis real berikut.

Interval
Interval (selang) didefinisikan sebagai himpunan bilangan real yang memenuhi pertaksamaan

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 1


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

tertentu. Ada dua macam interval, yaitu interval hingga dan tak hingga. Interval hingga adalah
himpunan bagian dari yang terbatas di bawah atau di atas. Sedangkan interval tak hingga tidak
terbatas di atas atau di bawah.
Notasi interval, misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ. (Lengkapilah).

Hati-hati, −∞ dan ∞ bukan bilangan real, jadi tidak pernah masuk dalam subset bilangan real.

2. PERTAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK


Polinom/Suku Banyak
Bentuk umum : 𝑝(𝑥) = 𝑎0 𝑥 0 + 𝑎1 𝑥1 + 𝑎2 𝑥 2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 dengan 𝑛 bilangan asli,
𝑥 0 , 𝑥1 , 𝑥 2 , … , 𝑥 𝑛 bilangan-bilangan real yang belum ditentukan (variabel).
Derajat polinom adalah nilai 𝑛 terbesar yang koefisiennya tidak nol.
Contoh :
𝑝(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑥 − 14 derajat 𝑝(𝑥) adalah 3
Berikan contoh polinom berderajat 5.

Bilangan real 𝑡 disebut akar dari polinom 𝑝(𝑥) jika 𝑝(𝑡) = 0.


Contoh :
Akar 𝑝(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑥 − 14 adalah 𝑡 = 2, sebab 𝑝(2) = 23 + 2. 22 − 2 − 14 = 0

𝑏
Polinom linear/derajat satu : 𝑝(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏, 𝑎 ≠ 0 akarnya 𝑥 = − 𝑎

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 2


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

−𝑏+√𝐷
Polinom kuadrat/derajat dua : 𝑝(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, 𝑎 ≠ 0, akar-akarnya 𝑥1 = dan
2𝑎
−𝑏−√𝐷
𝑥2 = dengan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 (Diskriminan), ada tiga kemungkinan :
2𝑎

• D > 0, Dua akar real berbeda (x1 ≠ x2).


• D = 0, Dua akar kembar (x1 = x2).
• D < 0, tidak ada akar real.
Koefisien a menentukan kecekungan grafiknya. Bila a > 0 grafik cekung ke atas (membuka
ke atas) sebaliknya bila a < 0 grafinya cekung ke bawah.
Bila D < 0 dan a > 0 polinom disebut definit positif (ilustrasikan grafiknya).
Bila D < 0 dan a < 0 polinom disebut definit negative (ilustrasikan grafiknya).
Sifat : setiap polinom derajat 𝑛 > 2 dapat difaktorkan atas faktor-faktor linear/kuadrat definit.
Contoh :

𝑝(𝑥) = 𝑥 6 − 1
𝑝(𝑥) = (𝑥 3 − 1)(𝑥 3 + 1)
𝑝(𝑥) = (𝑥 − 1)(𝑥 2 + 𝑥 + 1)(𝑥 + 1)(𝑥 2 − 𝑥 + 1)
Pertaksamaan Rasional
𝐴(𝑥) 𝐶(𝑥)
Bentuk umum : 𝐵(𝑥) < 𝐷(𝑥)

𝐴(𝑥), 𝐵(𝑥), 𝐶(𝑥) dan 𝐷(𝑥) masing-masing adalah polinom dalam 𝑥 (tanda < dapat juga berupa
≤, > atau ≥).
Contoh :
𝑥 2 −𝑥+1 𝑥 3 −1
< 𝑥 2 −𝑥
𝑥+1

Himpunan dari semua titik 𝑥 ∈ ℝ yang memenuhi pertaksamaan tersebut disebut solusi.
Berikut langkah-langkah menentukan solusi pertaksamaan rasional :
1. Tentukan 'daerah definisi' dari pertaksamaan tersebut
𝐶(𝑥) 𝑃(𝑥)
2. Tambahkan kedua ruas dengan − 𝐷(𝑥) sehingga diperoleh bentuk 𝑄(𝑥)< 0

3. uraikan 𝑃(𝑥) dan 𝑄(𝑥) atas faktor-faktor 'linier' & 'kuadrat definit'.
4. Gambarkan garis bilangan real dan tandai akar-akar dari 𝑃(𝑥) dan 𝑄(𝑥)
𝑃(𝑥)
5. Pada setiap 'subinterval' yang terbentuk, ambil satu buah titik dan periksa tanda dari 𝑄(𝑥)

6. Simpulkan solusi dari pertaksamaan tersebut

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 3


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Nilai Mutlak

Misalkan 𝑥 ∈ ℝ. Nilai mutlak dari 𝑥, ditulis |𝑥| = {−𝑥,𝑥≤0


𝑥,𝑥>0

Contoh : |−4| = 4, |3| = 3, |0| = 0

Sifat-sifat Mutlak
1. |𝑎𝑏| = |𝑎||𝑏|
𝑎 |𝑎|
2. |𝑏| = |𝑏| , 𝑏 ≠ 0

3. |𝑎 + 𝑏| ≤ |𝑎| + |𝑏|

4. |𝑎 − 𝑏| ≥ |𝑎| − |𝑏|

Akar Kuadrat

Misalkan 𝑥 ≥ 0. Akar kuadrat dari 𝑥 ditulis √𝑥 adalah bilangan real non negatif 𝑎 sehingga
𝑎2 = 𝑎. Secara umum, bila 𝑏 ∈ ℝ maka √𝑏 2 = |𝑏|.
Sifat-Sifat Pertaksamaan Nilai Mutlak

 |𝑥| < 𝑎 ⟺ −𝑎 < 𝑥 < 𝑎

 |𝑥| > 𝑎 ⟺ 𝑥 < −𝑎 atau 𝑥 > 𝑎


Untuk menentukan solusi pertaksamaan yang memuat nilai mutlak/akat kuadrat, usahakan
hilangkan nilai mutlak/akar kuadratnya, kemudian selesaikan sebagai pertaksamaan rasional.

Latihan 1
1. Tuliskan tanpa tanda mutlak
a) |5𝑥 − 6|
b) |𝑥 + 2| + |𝑥 + 3|
c) 2|2𝑥 + 4|
2. Tentukan solusi dari
5
a) |2 + 𝑥| > 1

b) |2𝑥 − 1| ≤ |𝑥 + 1|
c) |𝑥 − 5| < 𝛿 ⇒ |5𝑥 − 25| < 𝜀
3−2𝑥
d) | 2+𝑥 | ≥ 4

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 4


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

𝑥 2 +2𝑥+7
3. Perlihatkan bahwa |𝑥| ≤ 9 ⇒ ≤ 15
𝑥 2 +1

4. Pada mesin bubut, anda harus membuat cakram (silinder lingkaran tegak tipis) dengan
keliling 10 cm. Ini dilakukan dengan secara terus-menerus mengukur diameter ketika anda
membuat cakram semakin kecil. Seberapa dekat anda harus mengukur diameter jika anda
dapat memberikan toleransi galat paling banyak 0,03 cm dalam keliling?
5
5. Suhu Fahrenheit dan Celcius dikaitkan oleh rumus 𝐶 = 9 (𝑓 − 32). Sebuah percobaan
mensyaratkan bahwa penyelesaian dipertahankan pada suhu 70℃ dengan galat paling
banyak 3% (atau 2,1℃). Anda hanya mempunyai thermometer Fahrenheit. Berapa galat
yang anda perbolehkan pada thermometer itu?

Kuis 1 :
5 < |𝑥 + 2| + |𝑥 − 1| < ⋯

3. SISTEM KOORDINAT REKTANGULER


Orang yang berjasa terhadap gagasan tentang sistem koordinat, adalah dua orang kebangsaan
Prancis, yaitu Pierre de Fermat (1629) dan Rene Descartes (1637).

Gambar 1 Sistem Koordinat Cartesius


Pada Koordinat Cartesius terdapat dua sumbu yaitu sumbu horisontal atau disebut sumbu-x
(absis) dan sumbu vertikal atau disebut sumby-y (ordinat). Setiap pasangan terurut bilangan
(a,b) dapat digambarkan sebagai sebuah titik pada koordinat tersebut dan sebaliknya, setiap
titik pada bidang koordinat Kartesius berkorespondensi dengan satu buah pasangan bilangan
(a,b).
Koordinat x di setiap titik pada sumbu-y selalu 0, demikian juga koordinat y di setiap titik pada
sumbu-x selalu 0. Koordinat titik asai adalah (0,0). Titik asal membagi sumbu-x menjadi
sumbu-x positif di sisi kanan dan sumbu-x negatif di sisi kiri. Titik tersebut juga membagi
sumbu-y menjadi sumbu-y positif di sebelah atas dan sumbu-y negatif di sebelah bawah. Sumbu
koordinat membagi bidang menjadi empat bagian yang disebut kuadran yang arahnya
berlawanan dengan arah jarum jam, seperti diperlihatkan gambar berikut.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 5


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Gambar 2 Kuadran pada Sistem Koordinat Cartesius


Jarak antara Dua Titik pada Bidang
Misalkan 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ) dua buah titik dalam bidang, maka jarak antara P dan Q
adalah 𝑑(𝑃, 𝑄) = |𝑃𝑄| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2

Contoh :
1. Tentukan jarak antara A(2,4) dan B(-1,6).

Maka |𝐴𝐵| = √(−1 − 2)2 + (6 − 4)2 = √9 + 4 = √13


2. Tentukan jarak dua inti atom pada koordinat (3,-1,2) dan (0,4,-1).

Maka 𝑑 = √(0 − 3)2 + (4 − (−1))2 + (−1 − 2)2 = √9 + 25 + 9 = √43

Rumus Titik Tengah


Titik tengah dari potongan garis PQ dengan 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ) adalah
𝑥1 +𝑥2 𝑦1 +𝑦2
( , )
2 2

4. GRAFIK PERSAMAAN
Garis Lurus
Bentuk umum garis lurus: Ax+By+C = 0 dengan A, B, dan C konstanta, nilai A dan B
tidak boleh nol secara bersamaan.
Untuk menggambarkan garis lurus diperlukan dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) yang memenuhi
persamaan tersebut.
Catatan :
𝐶
 Jika 𝐴 = 0, persamaan berbentuk 𝑦 = − 𝐵, grafiknya sejajar sumbu-x

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 6


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

𝐶
 Jika 𝐵 = 0, persamaan berbentuk 𝑥 = − 𝐴, grafiknya sejajar sumbu-y
𝐴 𝐶
 Jika 𝐴 ≠ 0 dan 𝐵 ≠ 0, maka Ax + By + C = 0 ⟺ y = − 𝐵 𝑥 − 𝐵

Misal diketahui (x1, y1) dan (x2, y2) seperti diperlihatkan gambar 3 adalah titik pada sebuah
𝑦 −𝑦 𝐴
garis, maka kemiringan garis tersebut adalah 𝑚 = 𝑥2 −𝑥1 (buktikan 𝑚 = − 𝐵).
2 1

Gambar 3 Grafik Persamaan Garis Lurus


𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1
Persamaan garis lurus melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2) adalah 𝑦 =𝑥
2 −𝑦1 2 −𝑥1

Persamaan garis lurus dengan kemiringan m dan melalui titik (x1, y1) adalah 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 −
𝑥1 )
Misalkan garis ℓ1 dan ℓ2 dua buah garis dengan kemiringan 𝑚1 dan 𝑚2 , maka:
Kedua garis tersebut sejajar ⇔ 𝑚1 = 𝑚2
Kedua garis tersebut saling tegak lurus ⇔ 𝑚1 . 𝑚2 = −1 (mengapa?)
Jarak Titik ke Garis
Jarak dari titik A(x0, y0) ke garis dengan persamaan k: ax+by+c=0, adalah 𝑑(𝐴, k) =
𝑎𝑥0 +𝑏𝑦0 +𝑐
√𝑎2 +𝑏2

Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik tertentu (pusat
lingkaran). Persamaan lingkaran berjari-jari r dan pusat (0, 0) adalah: x2 + y2 = r 2. (gambar
kiri). Persamaan lingkaran berjari-jari r dengan pusat (a,b) adalah: (x - a)2 + (y - b)2 = r 2.
(gambar kanan).

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 7


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 3 Lingkaran (𝑥 − 1)2 + (𝑦 − 2)2 = 3

Contoh :
Tentukan pusat dan jari jari lingkaran berikut.

1. 𝑥 2 − 2𝑥 + 𝑦 2 + 4𝑦 − 20 = 0
2. 𝑥 2 − 2𝑥 + 𝑦 2 + 6𝑦 + 6 = 0
Elips
𝑥2 𝑦2
Bentuk umum elips yang berpusat di (0,0) adalah 𝑎2 + 𝑏2 = 1 adalah

(𝑥−𝑝)2 (𝑦−𝑞)2
Bentuk umum elips yang berpusat di (𝑝, 𝑞) adalah + = 1 adalah
𝑎2 𝑏2

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 8


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :
Gambarkan elips berikut 4𝑥 2 − 24𝑥 + 𝑦 2 − 4𝑦 + 39 = 0

Hiperbola
𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
Bentuk umum : 𝑎2 − 𝑏2 = 1 atau − 𝑎2 + 𝑏2 = 1

𝑥2 𝑦2
− =1
42 92

𝑥2 𝑦2
− + =1
42 92
Garis putus-putus mempunyai persamaan 2y = 3x dan merupakan asimtot terhadap hiperbola
tersebut. Bila kedua parabola di atas dirotasi berlawanan arah dengan putaran jarum jam
sebesar 45° maka diperoleh:

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 9


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

5. FUNGSI DAN GRAFIKNYA


Fungsi
Misalkan A dan B dua buah himpunan. Fungsi dari A ke B adalah aturan memasangkan
(memadankan) setiap elemen di A dengan tepat satu elemen di B. Jika elemen-elemen dari A
lebih banyak dari elemen-elemen dari B, dapatkah kita membuat fungsi dari A ke B?

Sebuah fungsi disebut fungsi real bila 𝐵 ⊂ ℝ. Pembahasan selanjutnya akan dibatasi untuk
𝐴, 𝐵 ⊂ ℝ.
Notasi Fungsi
𝑦 = 𝑓(𝑥) dengan y variabel/peubah terikat (dependent variable) dan x variabel bebas
(independent variable).
Contoh :
Tentukan mana yang mendefinisikan fungsi.
1. 𝑦 = 𝑥 2 + 𝑥 4
2. 𝑥 2 𝑦 = 1
3. 𝑥 2 + 𝑦 3 = 1
Domain (daerah asal/wilayah/daerah dafinisi) dari suatu fungsi f(x) dinotasikan dengan 𝐷𝑓
adalah himpunan semua bilangan real yang menyebabkan aturan fungsi berlaku/terdefinisi.
Range (daerah hasil/jelajah/daerah nilai) dari suatu fungsi f(x) dinotasikan 𝑅𝑓 =
{𝑦|𝑦 = 𝑓(𝑥), 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 }.

Contoh :
Tentukan 𝐷𝑓 , 𝑅𝑓 dan grafik dari fungsi-fungsi berikut.
2
1. 𝑓(𝑥) = {1𝑥 𝑥≤0
𝑥>0

2. 𝑓(𝑥) = |𝑥|
3. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , −1 ≤ 𝑥 ≤ 1
WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 10
MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Penyajian Suatu Fungsi


1. Dengan Diagram Panah

Masing-masing panah mengaitkan suatu elemen dari A ke suatu elemen dari B.


Panah menunjukkan bahwa f(x) dipadankan dengan x, dan f(a) dipadankan
dengan a, dan seterusnya.

2. Dengan Grafik
Cara yang paling umum untuk menggambarkan suatu fungsi adaiah dengan
grafik. Jika f adalah fungsi dengan domain A, maka grafiknya adalah himpunan
pasangan berurutan {(𝑥, 𝑓(𝑥))⃓ 𝑥𝑒𝐴}.
3. Aljabar
Penyajian fungsi dengan menggunakan rumus mateinatis. Misainya luas
lingkaran adalah L-n r. Disini domainnya adalah jari-jari (r) dan rangenya adalah
luas (L).
Contoh :
Tentukan fungsi dan bukan fungsi pada grafik berikut.
1.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 11


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

2.

3.

Jenis Fungsi
Fungsi konstan : 𝑓(𝑥) = 𝐶, dengan C bilangan konstan
Fungsi linear : 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏
Fungsi kuadrat : 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
Fungsi eksponensial : 𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥
Fungsi logaritma : 𝑓(𝑥) = log 𝑥
Misalkan diketahui X dan Y berturut-turut adalah domain dan kodomain. Fungsi F merupakan
fungsi yang mengawankan X terhadap Y.
1. Surjektif
Fungsi f disebut surjektif jika setiap anggota kodomain mempunyai kawan dengan
setidaknya satu anggota domain. ∀𝑦 ∈ 𝑌, ∃𝑥 ∈ 𝑋, ∋ 𝑓(𝑥) = 𝑦.
Contoh :

2. Injektif
Fungsi f disebut injektif jika anggota kodomainnya hanya berkawan dengan tepat satu
anggota domain. ∀𝑦1 , 𝑦2 ∈ 𝑌, 𝑥1, 𝑥2 ∈ 𝑋, 𝑓(𝑥1, ) = 𝑦1 , 𝑓(𝑥2, ) = 𝑦2 , 𝑦1 = 𝑦2 ⇒ 𝑥1, = 𝑥2 .

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 12


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :

3. Bijektif
Fungsi f disebut bijektif (fungsi satu-satu) jika fungsi tersebut fungsi surjektif sekaligus
injektif. ∀𝑦 ∈ 𝑌, ∃𝑥 ∈ 𝑋, ∋ 𝑓(𝑥) = 𝑦.
Contoh :

Invers Fungsi
Invers dari fungsi f adalah relasi kebalikan dari fungsi f. Jadi, relasi dari fungsi f
mengkawankan kodomain dari fungsi f terhadap domain dari fungsi f dengan pasangan yang
sama.
Misalkan fungsi f mengkawankan domain dan kodomain sebagai berikut.

Maka invers dari fungsi tersebut adalah sebagai berikut

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 13


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :
1. Apakah invers dari fungsi yang suijektif saja juga merupakan fungsi?berikan alasannya.

2. Apakah invers dari fungsi yang injektif saja juga merupakan fungsi?berikan
alasannya.
3. Apakah invers dari fungsi yang bijektif saja juga merupakan fungsi?berikan
alasannya.
4. Tentukan invers dari fungsi yang ada di contoh sebelumnya.

Grafik Fungsi
Untuk menggambar garis lurus diperlukan dua titik, untuk menggambar fungsi kuadrat
minimal dibutuhkan tiga titik.
Langkah menggambar grafik fungsi kuadrat :
1. Buat tabel nilai pasangan x-y
2. Bila perlu cari titik potong dengan sumbu x (y=0) atau sumbu y (x=0). Jika fungsi
𝑏
berbentuk f (x) = ax 2 + bx + c , tentukan titik puncak (x p, y p) dengan 𝑥𝑝 = − 2𝑎 dan
𝐷
𝑦𝑝 = −4𝑎

3. Plot pasangan x-y sebagai titik pada koordinat Cartesius


4. Hubungkan titik-titik dengan kurva mulus.
Contoh:
Gambar grafik fungsi
1. f(x)=2x+1
2. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 pada interval [-3,3]

Tugas 2
Buatlah fungsi dan grafiknya dari fungsi-fungsi berikut.
1. Fungsi Aljabar
a. Fungsi Polinomial
b. Fungsi Pangkat
c. Fungsi Rasional
2. Fungsi Transenden

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 14


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

a. Fungsi Trigonometri
b. Fungsi Eksponensial
c. Fungsi Logaritma
3. Fungsi Hiperbolik
4. Fungsi Genap-Ganjil
5. Fungsi Eksplisit-Implisit
6. Fungsi Parameter
7. Fungsi yang Terdefinisi Sepotong-Sepotong
8. Fungsi Periodik
9. Fungsi Bilangan Bulat Terbesar

Latihan 2
1. Jika diketahui −1 < 𝑥 − 5 < 1, nyatakan pernyataan berikut benar atau salah.
a. 4 < 𝑥 < 6
b. 𝑥 > 5
c. |𝑥 − 5| < 1
𝑥
d. 2 < 2 < 3
1 1 1
e. <𝑥<4
6

2. Tentukan persamaan lingkaran dengan


a. Pusat (1,2) jari-jari 3
b. Pusat (2,-1) melalui (-2,-4)
c. Diameter AB, dimana A(2,1) dan B(6,3)
d. Pusat (3,5) menyinggung sumbu-x
3. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran dengan

a. 𝑥 2 + 4𝑥 + 14 + 𝑦 2 + 16𝑦 = 17
b. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑦 = 16
c. 𝑥 2 − 2𝑥 + 10 + 𝑦 2 + 16𝑦 − 4 = 0
4. Tentukan persamaan garis
1
a. Melalui (-a,b) dan bergradien 6

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 15


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

b. Melalui (1,-3) dan (5,-4)


5. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 3𝑥 − 4
a. Tentukan titik potong sumbu-x
b. Tentukan titik potong sumbu-y
c. Tentukan titik puncak grafik
d. Gambarlah grafik pada koordinat Cartesius
6. Gambarkan fungsi berikut.
3, 𝑥 < −5
a. 𝑓(𝑥) = {𝑥 + 1, −5 ≤ 𝑥 ≤ 5
√𝑥, 𝑥 > 5
𝑥2, 𝑥 < 0
b. 𝑓(𝑥) = {−1,0 < 𝑥 < 2
𝑥, 𝑥 > 2
7. Sebuah perusahaan taksi menarik ongkos dua dollar untuk satu mil pertama dan
20 sen untuk setiap sepersepuluh mil berikutnya. Nyatakan biaya perjalanan C
sebagai fungsi jarak tempuh untuk 0<x<2, dan sketsakan grafiknya.
8. Pengeiola pabrik mebel menemukan bahwa biaya pembuatan 180 kursi dalam
sehari sebesar $2200 dan 300 kursi sebesar $4800. Bila diasumsikan fungsi
tersebui linear, nyatakan biaya sebagai fungsi dari banyaknya kursi yang
dihasilkan.
9. Pakar biologi telah melakukan penelitian bahwa laju mengerik jangkrik jenis
tertentu terkait dengan suhu dan kaitan tersebut mendekati lin ear. Seekor jangkrik
menghasilkan 113 kerikan tiap menit pada suhu 70°F dan 173 kerikan pada suhu
80°F. Jika suhu dinotasikan dengan T dan kerikan dengan N, tentukan persamaan
yang memodelkan suhu sebagai banyaknya kerikan. Kemudian tentukan suhu saat
itu jika jangkrik mengerik sebanyak 150 kerikan.
10. Gaji tetap seorang cleaning service losmen adalah Rp 10.000/hari. Selain itu, setiap
mendapat dia tambahan gaji Rp 5000/kamar/hari. Penghasilan bersih setelah dipotong
pajak adalah 85% dari total upah perhari.
a. Berapa penghasilan persih setiap petugas cleaning service, bila pada hari itu ada x
kamar yang disewa?
b. Jika penghasilannya pada suatu hari kurang dari Rp. 50.000, ada berapa kamar yang
disewa?
Kuis 2
Gambarkan grafik fungsi 𝑦 = 𝑥 3 − ⋯ pada koordinat Cartesius.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 16


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

6. OPERASI PADA FUNGSI


Jika f dan g keduanya fungsi-fungsi real dengan daerah definisi 𝐷𝑓 dan 𝐷𝑔 , maka berlaku:

a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥), 𝐷𝑓+𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔

b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥), 𝐷𝑓−𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔

c. (𝑓. 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥), 𝐷𝑓.𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔


𝑓 𝑓 (𝑥)
d. (𝑔) (𝑥) = 𝑔 (𝑥) , 𝑔(𝑥) ≠ 0, 𝐷𝑓/𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ∩ {𝑥|𝑔(𝑥) ≠ 0}

e. 𝑓 𝑛 (𝑥) = 𝑓(𝑥)𝑓(𝑥)𝑓(𝑥) … 𝑓(𝑥), 𝐷𝑓𝑛 = 𝐷𝑓

n suku
Contoh :

1. Jika 𝑓(𝑥) = √𝑥 + 2 dan 𝑔(𝑥) = √𝑥 − 3, tentukan :


a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥)
c. (𝑓. 𝑔)(𝑥)
d. (𝑓/𝑔)(𝑥)
e. 𝑓 6 (𝑥)
Beserta daerah definisinya.
2. Diketahu fungsi yang terdefinisi sepotong-sepotong berikut

1 − 𝑥2, 𝑥 ≤ 0 −2𝑥, 𝑥 < 1


𝑓(𝑥) = { dan 𝑔(𝑥) = { , tentukan :
𝑥, 𝑥 > 0 1 − 𝑥, 𝑥 ≥ 1
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥)
c. (𝑓. 𝑔)(𝑥)
Beserta daerah definisinya.

Fungsi Komposisi
Terdapat cara lain u n t u k mengkombinasikan dua fungsi (selain operasi fungsi yang sudah
dibahas) untuk mendapatkan fungsi yang baru. Sebagai contoh, misaikan 𝑦 = 𝑓(𝑢) = 𝑢 + 𝑙
dan 𝑢 = 𝑔(𝑡) = 𝑡 2 − 𝑙. Karena y adalah fungsi u dan u fungsi t, maka y merupakan fungsi dari
t, yaitu 𝑦 = 𝑓(𝑢) = 𝑓(𝑔(𝑡)) = (𝑡 2 + 𝑙) − 𝑙 = 𝑡 2 .
Langkah ini disebut komposisi, karena fungsi baru diperoleh dengan mengkomposisikan dua

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 17


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

fungsi yang sudah ada yaitu f dan g.


Secara umum, diketahui dua fungsi sembarang f dan x, dan dimulai dari bilangan t dalam
domain g dan mencari nilai 𝑔(𝑡). Bila nilai 𝑔(𝑡) ini berada dalam domain f, maka dapat
dihitung nilai dari 𝑓(𝑔(𝑡)). Hasiinya adalah fungsi baru 𝑘(𝑡) = 𝑓(𝑔(𝑡)) yang diperoleh
dengan cara mensubstitusi g ke dalam f.
Jadi 𝑅𝑔 ⊆ 𝐷𝑓 ⇒ (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)).

Diagram panah untuk fungsi komposisi adalah sebagai berikut.

Contoh :
1 𝑥 2 +1
1. Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 4 +1
1
2. Jika ℎ = 𝑥+1 dan 𝑓𝑜𝑔 = ℎ, maka g(x) dan f(x) yang mungkin adalah…

Bagaimana cara menentukan Dg◦f dan Rg◦f?


Perhatikan gambar di bawah ini. Titik-titik dari Df yang dapat dievaluasi
oleh fungsi komposisi gof adalah titik-titik yang oleh fungsi f dipetakan
ke dalam Dg (mengapa?). Sebut A = Rf ∩ Dg, maka:
Dg◦f = f--1(A) dan Rg◦f = g(A)

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 18


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh:

𝑓(𝑥) = 1 + 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥) = √1 − 𝑥. Tentukan 𝑓𝑜𝑔, 𝐷𝑓𝑜𝑔 , dan 𝑅𝑓𝑜𝑔

7. FUNGSI TRIGONOMETRI
Perhatikan gambar lingkaran berjari-jari satu berikut.

Posisi titik P=(x,y). Sudut 𝜃-positif dihitung berdasarkan arah yang berlawanan jarum jam
1
dengan satuan radian. 1° = 180 𝜋 𝑟𝑎𝑑.
𝑦
sin 𝜃 = 𝑟
𝑥
cos 𝜃 = 𝑟
𝑦
tan 𝜃 = 𝑥

csc 𝜃 = …

sec 𝜃 = …

cot 𝜃 = …

Berikut ini tabel nilai fungsi trigonometri untuk sudut istimewa.

𝜃 0° 30° 45° 60° 90°

sin 𝜃

cos 𝜃

tan 𝜃

csc 𝜃

sec 𝜃

cot 𝜃

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 19


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Fungsi-Fungsi Trigonometri Lainnya


sin 𝑡
𝑓(𝑥) = tan 𝑡 = cos 𝑡
cos 𝑡
𝑓(𝑥) = cot 𝑡 = sin 𝑡
1
𝑓(𝑥) = sec 𝑡 = cos 𝑡
1
𝑓(𝑥) = csc 𝑡 = sin 𝑡

Grafik Fungsi Trigonometri


Gambarkan grafik fungsi trigonometri berikut..
1. 𝑦 = sin 𝑥
2. 𝑦 = cos 𝑥
3. 𝑦 = tan 𝑥

Sifat-Sifat Dasar Sinus dan Kosinus


|sin 𝑡| ≤ 1, |cos 𝑡| ≤ 1

sin(𝑡 + 2𝜋) = sin 𝑡, cos(𝑡 + 2𝜋) = cos 𝑡


sin(−𝑥) = − sin 𝑥, cos(−𝑥) = cos 𝑥
𝜋 𝜋
sin ( 2 − 1) = cos 𝑡, cos (2 − 1) = sin 𝑡

Identitas Fungsi Trigonometri


𝑠𝑖𝑛2 𝑎 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝑎 = 1
1 + 𝑡𝑎𝑛2 𝑎 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑎
1 + 𝑐𝑜𝑡 2 𝑎 = 𝑐𝑠𝑐 2 𝑎
tan 𝑥+tan 𝑦
tan(𝑥 + 𝑦) = 1−tan 𝑥 tan 𝑦

tan 𝑥−tan 𝑦
tan(𝑥 − 𝑦) = 1+tan 𝑥 tan 𝑦

sin(𝑥 + 𝑦) = sin 𝑥 cos 𝑦 + sin 𝑦 cos 𝑥


sin(𝑥 − 𝑦) = sin 𝑥 cos 𝑦 − sin 𝑦 cos 𝑥
cos (𝑥 + 𝑦) = cos 𝑥 cos 𝑦 + sin 𝑥 sin 𝑦

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 20


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

cos (𝑥 − 𝑦) = cos 𝑥 cos 𝑦 − sin 𝑥 sin 𝑦


sin 2𝑎 = 2 sin 𝑎 cos 𝑎
cos 2𝑎 = 𝑐𝑜𝑠 2 𝑎 − 𝑠𝑖𝑛2 𝑎 = 2𝑐𝑜𝑠 2 𝑎 − 1 = 1 − 2𝑠𝑖𝑛2 𝑎
1 1
𝑠𝑖𝑛2 𝑥 = 2 − 2 cos 2𝑥
1 1
𝑐𝑜𝑠 2 𝑥 = 2 + 2 cos 2𝑥
𝑥+𝑦 𝑥−𝑦
sin 𝑥 + sin 𝑦 = 2 sin cos
2 2
𝑥+𝑦 𝑥−𝑦
cos 𝑥 + cos 𝑦 = 2 cos cos
2 2
𝑥+𝑦 𝑥−𝑦
cos 𝑥 − cos 𝑦 = −2 sin sin
2 2
1
sin 𝑥 sin 𝑦 = − 2 [cos(𝑥 + 𝑦) − cos(𝑥 − 𝑦)]
1
cos 𝑥 cos 𝑦 = 2 [cos(𝑥 + 𝑦) − cos(𝑥 − 𝑦)]
1
sin 𝑥 cos 𝑦 = 2 [sin(𝑥 + 𝑦) − sin(𝑥 − 𝑦)]

Latihan
1 2
1. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = √𝑥 + dan 𝑔(𝑥) = √𝑥 − . Tentukan:
√𝑥 √𝑥

a. 4𝑓(𝑥) + 3𝑔(𝑥) dan domainnya


b. 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥) dan domainnya
c. 𝑓(𝑥)/𝑔(𝑥) dan domainnya
1 − 𝑥, 𝑥 ≤ 1 0, 𝑥 < 2
2. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = { dan 𝑔(𝑥) = { . Tentukan :
2𝑥 − 1, 𝑥 > 1 −1, 𝑥 ≥ 2
a. 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) dan domainnya
b. 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) dan domainnya
c. 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥) dan domainnya
1 1
3. Tentukan 𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ, jika diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥, 𝑔(𝑥) = 2𝑥−1, dan ℎ(𝑥) = 𝑥 2

1+𝑥 2 1+𝑥 4
4. Tentukan f sehingga fog=h jika diketahui 𝑔(𝑥) = 1+𝑥 4 dan ℎ(𝑥) = 1+𝑥 2

1 − 𝑥, 𝑥 ≤ 0 −𝑥, 𝑥 < 1
5. Tentukan fog dan gof jika 𝑓(𝑥) = { 2 dan 𝑔(𝑥) = {
𝑥 ,𝑥 > 0 1 + 𝑥, 𝑥 ≥ 1
6. Tentukan invers fungsi berikut

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 21


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 1
b. 𝑓(𝑥) = (𝑥 + 1)3 + 4
𝑥+2
c. 𝑓(𝑥) = 𝑥+1
1
d. 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 𝑥

7. Konversikan ukuran radian berikut menjadi derajat.


7𝜋
a. 6
𝜋
b. − 3
𝜋
c. 18
11𝜋
d. − 5

e. 8𝜋
8. Konversikan ukuran radian berikut menjadi derajat.
a. 33,3°
b. −391,4°
c. 4,02°
d. −1,52°
9. Periksa kebenaran kesamaan berikut.
a. sec 𝑡 − sin 𝑡 tan 𝑡 = cos 𝑡
𝑠𝑒𝑐 2 𝑡−1
b. = 𝑠𝑖𝑛2 𝑡
𝑠𝑒𝑐 2 𝑡
1
c. (1 + sin 𝑧)(1 − sin 𝑧) = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑡
1 cos 𝑡
d. − sin 𝑡 = tan 𝑡
sin 𝑡 cos 𝑡

10. Sketsakan grafik-grafik berikut pada [−𝜋, 2𝜋]


a. 𝑦 = csc 𝑡
b. 𝑦 = cos 3𝑡
c. 𝑦 = 2 cos 𝑡
11. Andaikan ban pada sebuah mobil mempunyai garis tengah luar 2,5 kaki. Berapa putaran
tiap menit bila mobil meluncur dengan kecepatan 60 mil/jam?

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 22


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

12. Sekarung jagung 50 kg ditarik sepanjang lantai oleh seseorang yang lengannya membuat
sudut t radian dengan lantai. Gaya F (dalam kg) yang diperlukan diberikan oleh 𝐹(𝑡) =
50𝜇
. Di sini 𝜇 adalah konstanta yang berhubungan dengan gesekan yang terjadi.
𝜇 sin 𝑡+cos 𝑡
Tentukan F dalam setiap kasus berikut.
𝜋
a. 𝑡 = 4

b. 𝑡 = 1
c. 𝑡 = 0

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 23


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

BAB 2 LIMIT
2.1 LIMIT
Limit fungsi di suatu titik dan di tak hingga merupakan konsep dasar materi kaikulus. Turunan
dan integral yang merupakan materi inti kaikulus, dibangun dengan dasar konsep limit. Untuk
memahami konsep limit, dibutuhkan pengertian tentang harga mutlak sebagai jarak antara dua
titik, dan pertidaksamaan sebagai ukuran kedekatan. Perkataan limit juga digunakan dalam
bahasa sehari-hari, seperti saat seseorang berkata, “saya mendekati batas kesabaran saya”.

KONSEP LIMIT
Bila kita mempunyai suatu fungsi yang peubah bebasnya menuju suatu titik tertentu di sumbu
x, (artinya jarak antara peubah bebas dan titik tertentu tersebut semakin lama semakin mengecil
tapi tidak harus sama dengan nol), apakah peubah tak bebasnya juga menuju suatu nilai tertentu
di sumbu y. Atau, bagaimana perilaku peubah tak bebas jika peubah bebasnya membesar
sampai tak hingga?
Untuk memahami konsep limit ini, perhatikan contoh berikut.
𝑥 3 −1
1. 𝑓(𝑥) = , apa yang terjadi untuk 𝑥 = 1, 𝑥 mendekati 1? Tunjukkan nilai -
𝑥−1
nilainya dan sketsakan grafiknya.
2. Cari lim(4𝑥 − 5)
𝑥→3

𝑥 2 −𝑥−6
3. Cari lim
𝑥→3 𝑥−3

𝑥−1
4. Cari lim
𝑥→1 √𝑥−1

sin 𝑥
5. Cari lim
𝑥→0 𝑥

Untuk mengatakan bahwa lim 𝑓(𝑥) = 𝐿, berarti bahwa jika x dekat tapi berlainan
𝑥→𝑐
dari c, maka 𝑓(𝑥) dekat ke 𝐿.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 24


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :
𝑥, 𝑥 < 0
1. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = { tentukan nilai lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥 − 2, 𝑥 ≥ 0 𝑥→0

Grafik fungsi di atas adalah

Perhatikan bahwa untuk x dekat dengan 0, maka nilai f(x) dari sebelah
kiri dekat dengan 0 sementara nilai f(x) dari sebelah kanan dekat dengan
-2. Pada kasus ini, dikatakan bahwa f(x) tidak mempunyai nilai limit di
x = 0.
−1, 𝑥 < 0
2. Gunakan grafik untuk menemukan nilai lim 𝑓(𝑥) jika 𝑓(𝑥) = {
𝑥→0 1, 𝑥 > 0
𝑥 2 − 2𝑥 + 2, 𝑥 < 1
3. Tentukan nilai dari lim 𝑓(𝑥) jika 𝑓(𝑥) = {
𝑥→1 3 − 𝑥, 𝑥 ≥ 1

LIMIT-LIMIT SEPIHAK
Dapat dikatakan bahwa lim+ 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika untuk x dekat dengan c dari sebelah kanan maka
𝑥→𝑐
f(x) dekat dengan L. Dari sini L kemudian disebut dengan nilai limit kanan di x = c. Dengan
cara yang sama, dapat dikatakan lim− 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika untuk x dekat dengan c dari sebelah kiri
𝑥→𝑐
maka f(x) dekat dengan L dan L kemudian disebut dengan nilai limit kiri di x = c.
Selanjutnya, f mempunyai limit di x = c jika nilai limit kirinya di x = c sama dengan nilai limit
kanannya di x = c.
Teorema
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 jika dan hanya jika lim+ 𝑓(𝑥) = lim− 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 25


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

DEFINISI FORMAL LIMIT


Untuk 𝜀 dan 𝛿 sebagai bilangan-bilangan kecil positif, lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 berarti bahwa untuk
𝑥→𝑐
setiap 𝜀 > 0 yang diberikan (betapapun kecilnya), terdapat 𝛿 > 0 yang berpadanan
sedemikian sehingga |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 asalkan bahwa 0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿, yakni
0 < |𝑥 − 𝑐| < 𝛿 ⇒ |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀

Ilustrasi

Contoh :
Buktikan bahwa :
1. lim(3𝑥 − 7) = 5
𝑥→4
2𝑥 2 −3𝑥−2
2. lim =5
𝑥→2 𝑥−2
3. lim(𝑚𝑥 + 𝑏) = 𝑚𝑐 + 𝑏
𝑥→𝑐
4. Jika 𝑐 > 0, lim √𝑥 = √𝑐
𝑥→𝑐
5. lim(𝑥 2 + 𝑥 − 5) = 7
𝑥→3

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 26


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

DEFINISI FORMAL LIMIT-LIMIT SATU PIHAK


lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 berarti bahwa untuk setiap 𝜀 > 0 yang diberikan (betapapun kecilnya),
𝑥→𝑐 +
terdapat 𝛿 > 0 yang berpadanan sedemikian sehingga 0 < 𝑥 − 𝑐 < 𝛿 ⇒ |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀

2.2 SIFAT-SIFAT LIMIT


Teorema A (Teorema Limit Utama)
Andaikan n bilangan bulat positif, k konstanta, f dan g adalah fungsi-fungsi yang mempunyai
limit di c. maka :
1. lim 𝑘 = 𝑘
𝑥→𝑐
2. lim 𝑥 = 𝑘
𝑥→𝑐
3. lim 𝑘𝑓(𝑥) = 𝑘 lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
4. lim[𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)] = lim 𝑓(𝑥) + lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
5. lim[𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)] = lim 𝑓(𝑥) − lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
6. lim[𝑓(𝑥) . 𝑔(𝑥)] = lim 𝑓(𝑥) . lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
𝑓(𝑥) lim 𝑓(𝑥)
7. lim 𝑔(𝑥) = 𝑥→𝑐 , lim 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑥→𝑐 lim 𝑔(𝑥) 𝑥→𝑐
𝑥→𝑐

8. lim[𝑓(𝑥)] = [lim 𝑓(𝑥)]𝑛


𝑛
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
𝑛
9. lim √𝑓(𝑥) = 𝑛√lim 𝑓(𝑥) , lim 𝑓(𝑥) > 0 jika n genap
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

Contoh :
4
1. lim 2𝑥 4 = 2 lim 𝑥 4 = 2 [lim 𝑥] = 2[3]4 = 162
𝑥→3 𝑥→3 𝑥→3
2
2. lim(3𝑥 2 − 2𝑥) = lim3𝑥 2 − lim2𝑥 = 3lim𝑥 2 − 2lim𝑥 = 3 (lim 𝑥) − 2lim𝑥 =
𝑥→4 𝑥→4 𝑥→4 𝑥→4 𝑥→4 𝑥→4 𝑥→4
2
3(4) − 2(4) = 40
𝑥 2 +9
3. lim√ =
𝑥→4 𝑥

Teorema B (Teorema Substitusi)


Jika f suatu fungsi polinom atau fungsi rasional, maka lim𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐), 𝑐 tidak nol.
𝑥→𝑐

Contoh :
7𝑥 5 −10𝑥 4 −13𝑥+6 7(2)5 −10(2)4 −13(2)+6 11
1. lim = =−
𝑥→2 3𝑥 2 −6𝑥−8 3(2)2 −6(2)−8 2

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 27


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

𝑥 5 +3𝑥 4 −𝑥+23
2. lim =
𝑥→2 𝑥 2 −4𝑥+2
𝑡 2 +3𝑡−10
3. lim =
𝑥→2 𝑡 2 +𝑡−6

Teorema C (Teorema Apit)


Andaikan f, g, dan h adalah fungsi-fungsi yang memenuhi 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥) ≤ ℎ(𝑥) untuk semua
x mendekati c, kecuali mungkin di c. Jika lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 dan lim ℎ(𝑥) = 𝐿, maka lim 𝑔(𝑥) =
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
𝐿.
Contoh :
𝑥2 sin 𝑥
Diketahui bahwa 1 − ≤ ≤ 1 untuk semua x yang mendekati tetapi tidak
6 𝑥
𝑥2 sin 𝑥
nol. Andaikan 𝑓(𝑥) = 1 − , 𝑔(𝑥) = , dan ℎ(𝑥) = 1, menurut Teorema C,
6 𝑥
sin 𝑥
lim = 1.
𝑥→𝑐 𝑥

KEKONTINUAN FUNGSI
Definisi
(Kekontinuan di satu titik) f kontinu di c jika beberapa selang terbuka di sekitar c terkandung
dalam daerah asal f dan lim𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐).
𝑥→𝑐

Teorema A
Fungsi polinom kontinu di setiap bilangan real c. Fungsi rasional kontinu di
setiap bilangan real c dalam daerah asalnya, yaitu kecuali di mana
penyebutnya.
Teorema B
Fungsi nilai mutlak adalah kontinu di setiap bilangan real c. Jika n ganjil,
fungsi akar ke n kontinu di setiap bilangan real c; jika n genap, fungsi ini
kontinu di setiap bilangan real c positif.
Teorema C
Jika f dan g kontinu di c, maka demikian juga 𝑘𝑓, 𝑓 + 𝑔, 𝑓 − 𝑔, 𝑓. 𝑔, 𝑓/𝑔 dengan
𝑔 ≠ 0, 𝑓 𝑛 dan 𝑛√𝑓 dengan 𝑓(𝑐) > 0 jika n genap.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 28


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Teorema D
(Teorema limit komposit) Jika lim𝑔(𝑥) = 𝐿 dan jika f kontinu di L, maka
𝑥→𝑐

lim𝑓(𝑔(𝑥)) = 𝑓 (lim𝑔(𝑥)) = 𝑓(𝐿). Khususnya, jika g kontinu di c dan f kontinu di


𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
𝑔(𝑐), maka fungsi komposit 𝑓𝑜𝑔 kontinu di c.
Definisi
F kontinu pada selang terbuka (a,b) jika f kontinu di setiap titik (a,b), f kontinu
pada selang tertutup [a,b] jika kontinu pada (a,b) kontinu kanan di a dan
kontinu kiri di b.
Teorema E
(Teorema nilai antara) Jika f kontinu pada [a,b] dan jika w sebuah bilangan
antara f(a) dan f(b), maka terdapat sebuah bialngan c di antara a dan b
sedemikian sehingga f(c)=w

Latihan
1. Tentukan limit dari :
𝑥 2 +3𝑥−4
a. lim
𝑥→1 𝑥−1
𝑥−4
b. lim
𝑥→9 √𝑥−3
1−cos 𝑥
c. lim
𝑥→0 𝑥2
1+cos 𝑥
d. lim
𝑥→𝜋 sin 2𝑥
𝑥 2 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≤ 0
2. Sketsakan grafik dari 𝑓(𝑥) = { 𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 0 < 𝑥 < 1
1 + 𝑥 2 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 1
3. Berikan definisi 𝜀 dan 𝛿 yang sesuai untuk tiap pernyataan berikut.
a. lim𝑓(𝑡) = 𝑀
𝑡→𝑎
b. lim 𝜙(𝑦) = 𝑁
𝑦→𝑒
c. lim (2𝑥 − 4) = −8
𝑥→−2
𝑡 2 +5𝑡−6
d. lim =7
𝑡→1 𝑡−1

e. lim√2𝑥 = 2
𝑥→2
4. Dengan memandang limit kiri dan limit kanan, buktikan bahwa lim |𝑥| = 0
𝑥→0
5. Gunakan teorema A untuk menentukan tiap limit berikut.
a. lim(7𝑥 − 5)
𝑥→3

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 29


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

2𝑥
b. lim 3𝑥 3 −16
𝑥→4
c. lim√3𝑥 − 5
𝑥→3
𝑡 2 +7𝑡+7
6. Tentukan limit dari lim
𝑡→−1 𝑡 2 −4𝑡−5
7. Jika lim 𝑓(𝑥) = 4 dan lim 𝑔(𝑥) = −1, tentukan limit-limit :
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎

a. lim √𝑓 2 (𝑥) + 𝑔2 (𝑥)


𝑥→𝑎
b. lim [𝑓(𝑥) − 3]4
𝑥→𝑎
c. lim[𝑓(𝑡) + (𝑡 − 𝑎)𝑔(𝑡)
𝑡→𝑎
8. Tentukan limit kanan dan limit kiri atau nyatakan bahwa itu tidak ada.
√𝑥−1
a. lim+ 2𝑥+1
𝑥→1

b. lim √9 − 𝑥 2
𝑥→3−
9. Tunjukkan kontinu atau tidak kontinu di 2.
3𝑥 2
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥−2
2𝑥+3
b. 𝑔(𝑥) = 2𝑥 2 −𝑥−1

2.3 LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI

Pada fungsi trigonometri sering digunakan dua macam satuan sudut yaitu derajat dan radian.
Simbol sin x0 berarti satuan yang digunakan adalah satuan derajat, sedangkan bila satuan radian
disimbolkan sin x saja. Dalam limit trigonometri satuan yang digunakan adalah satuan radian.

Seperti telah kita ketahui bahwa 1 putaran = 3600 = 2𝜋 radian = 2.(3,14) radian, atau 1
radian≈57, 30 . Perlu diingat bahwa satuan radian tidak pernah ditulis dibelakang ukuran sudut. Jadi
bila ukuran sudut tidak ada simbul derajatnya berarti satuannya adalah radian. Sebagai contoh, sin 30
tidak sama dengan sin300 , sin 300 = 1/2 tetapi sin 30 artinya sin 30 radian = - 0,99.

Sebelum kita membicarakan limit fungsi trigonometri, perhatikan suatu teorema yang penting
mengenai limit fungsi yang dikenal dengan teorema apit :

Misalkan f, g, dan h adalah fungsi yang memenuhi f(x) < g(x) < h(x) untuk semua x yang memuat c.
Jika lim 𝑓(𝑥) = lim ℎ(𝑥) = 𝐿 maka lim 𝑔(𝑥) = 𝐿.
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

SIFAT-SIFAT LIMIT TRIGONOMETRI


1. lim sin 𝑡 = sin 𝑐; lim cos 𝑡 = cos 𝑐; lim tan 𝑡 = tan 𝑐; lim sec 𝑡 = sec 𝑐; lim cosec 𝑡 =
𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐
cosec 𝑐; lim cotan 𝑡 = cotan 𝑐
𝑡→𝑐
sin 𝑡 𝑡
2. lim = 1 dan lim sin 𝑡 = 1
𝑡→0 𝑡 𝑡→0
tan 𝑡 𝑡
3. lim = 1 dan lim tan 𝑡 = 1
𝑡→0 𝑡 𝑡→0

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 30


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Bukti :
𝑡
lim sin 𝑡 = 1
𝑡→0

Perhatikan luas daerah ∆𝑂𝐴𝑃, luas juring OAP, dan luas daerah ∆𝑂𝐴𝑄 pada gambar berikut.

P(cos t, sin t); Q(1,tan t)


𝑂𝐴.𝐵𝑃 1.sin 𝑡 sin 𝑡
luas daerah ∆𝑂𝐴𝑃 = = =
2 2 2

𝑡.𝜋(1)2 𝑡
luas juring 𝑂𝐴𝑃 = =2
2𝜋
𝑂𝐴.𝐴𝑄 1.tan 𝑡 tan 𝑡
luas daerah ∆𝑂𝐴𝑄 = = =
2 2 2

selanjutnya,
luas daerah ∆𝑂𝐴𝑃 ≤ luas juring OAP ≤ luas daerah ∆𝑂𝐴𝑄
sin 𝑡 𝑡 tan 𝑡
≤2≤
2 2

sin 𝑡 ≤ 𝑡 ≤ tan 𝑡
𝑡 1
1 ≤ sin 𝑡 ≤ cos 𝑡
𝑡 1
lim 1 ≤ lim sin 𝑡 ≤ lim cos 𝑡
𝑡→0 𝑡→0 𝑡→0
𝑡 1
1 ≤ lim ≤ lim
𝑡→0 sin 𝑡 𝑡→0 cos 𝑡
𝑡
1 ≤ lim sin 𝑡 ≤ 1
𝑡→0
𝑡
Berdasarkan teorema apit, disimpulkan bahwa lim sin 𝑡 = 1.
𝑡→0

Bukti :
sin 𝑡
lim 𝑡
=1
𝑡→0

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 31


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

sin 𝑡 1 1 1
lim = lim ( 𝑡 )= 𝑡 =1=1
𝑡→0 𝑡 𝑡→0 lim
sin 𝑡 𝑡→0sin 𝑡

Bukti :
tan 𝑡
lim =1
𝑡→0 𝑡

sin 𝑡
tan 𝑡 cos 𝑡 ) = lim sin 𝑡 = lim (sin 𝑡 × 1 ) = lim sin 𝑡× lim 1 = 1.1 = 1
lim = lim (
𝑡→0 𝑡 𝑡→0 𝑡 𝑡→0 𝑡 cos 𝑡 𝑡→0 𝑡 cos 𝑡 𝑡→0 𝑡 𝑡→0 cos 𝑡

Contoh :
Tentukan nilai limit berikut
sin 4𝑡
1. lim
𝑡→0 𝑡
sin 5𝑡
2. lim tan 2𝑡
𝑡→0

2.4 LIMIT DI TAK-HINGGA DAN LIMIT TAK-BERHINGGA


Limit di Tak-Hingga
Definisi
i. lim f(x) = 𝐿 jika f(x) terdefinisikan untuk setiap nilai x cukup besar (arah positif)
𝑥→∞
dan jika x menjadi besar tak terbatas (arah positif) maka f(x) mendekati L
ii. lim f(x) = 𝐿 jika f(x) terdefinisikan untuk setiap nilai x cukup besar (arah negatif)
𝑥→−∞
dan jika x menjadi besar tak terbatas (arah negatif) maka f(x) mendekati L
1
Misal diberikan fungsi f(x) = 𝑥, maka nilai fungsi mendekati nol bila x menuju tak hingga
atau minus tak hingga, dinotasikan :
lim f(x) = 0 dan lim f(x) = 0
𝑥→∞ 𝑥→−∞
1
Secara umum, limit fungsi dari f(x) = 𝑥 𝑛 , 𝑛 ∈ 𝐵 + untuk x mendekati tak hingga atau minus
tak hingga sama dengan nol, yaitu :
1 1
lim = 0 atau lim =0
𝑥→∞ 𝑥𝑛 𝑥→−∞ 𝑥 𝑛

𝑝(𝑥)
Bila f(x) merupakan fungsi rasional, misal f(x) = 𝑞(𝑥) dengan p(x) dan q(x) merupakan
polinom, maka untuk menyelesaikan limit di tak hingga dilakukan dengan membagi
pembilang p(x) dengan penyebut q(x), dengan x pangkat tertinggi yang terjadi.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 32


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :
1
1. lim =0
𝑥→∞ 𝑥 2
1
2. lim =0
𝑥→−∞ 𝑥 2
3𝑥 2 +5𝑥+1 3
3. lim = −4
𝑥→∞ 2−4𝑥 2
2𝑥 3 −3𝑥 2 +2
4. lim =2
𝑥→∞ 𝑥 3 −𝑥 2 −100𝑥+1
𝑥 2 +2𝑥−4
5. lim =∞
𝑥→∞ 12𝑥+31

Limit Tak Berhingga


Untuk semua 𝑛 > 0, maka :
1
i. lim =∞
𝑥→𝑎+ (𝑥−𝑎)𝑛
1 ∞, 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
ii. lim− (𝑥−𝑎)𝑛 = {−∞, 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
𝑥→𝑎

1
Misal diberikan fungsi f(x) = 𝑥−1, maka nilai fungsi f(x) menuju tak hingga (∞) untuk x
mendekati 1 dari kanan, sedangkan minus tak hingga (-∞) untuk x mendekati 1 dari kiri.
lim f(x) = −∞ dan lim+ f(x) = ∞
𝑥→1− 𝑥→1
1
Bila f(x) = (𝑥−1)2 maka didapat lim− f(x) = ∞ dan lim+ f(x) = ∞ atau ditulis lim f(x) = ∞.
𝑥→1 𝑥→1 𝑥→1

Contoh :
3+𝑥
1. lim+ 3−𝑥 = −∞
𝑥→3
Nilai dari pembilang untuk x mendekati 3 dari arah kanan adalah mendekati 6,
sedangkan nilai penyebut akan mendekati negatif bilangan yang sangat kecil. Bila 6
dibagi oleh bilangan kecil sekali akan menghasilkan bilangan yang sangat kecil.
2 1
3𝑥 2 +2𝑥+1 3+ + 2 3+∞+∞
2. lim+ = lim+ 𝑥2 𝑥 = =∞
𝑥→0 2𝑥 2 𝑥→0 2

Latihan
4𝑥 2 −5𝑥+21
1. lim =⋯
𝑥→∞ 7𝑥 3 +5𝑥 2 −10𝑥+1
2. lim √𝑥 2 + 1 − 𝑥 = ⋯
𝑥→∞
𝑥
3. lim =⋯
𝑥→∞ 1+𝑥 2
3+𝑥
4. lim =⋯
𝑥→3− 3−𝑥

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 33


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

3
5. lim+ 𝑥 2 −4 = ⋯
𝑥→2
𝑥 3 −1
6. lim− =⋯
𝑥→1 𝑥−1
𝑐𝑜𝑠2 𝑡
7. lim 1+sin 𝑡 = ⋯
𝑡→0
3t tan 𝑡
8. lim =⋯
𝑡→0 sin 𝑡
sin 3𝑡+4𝑡
9. lim =⋯
𝑡→0 𝑡𝑠𝑒𝑐 𝑡
1−cos 𝑡
10. lim =⋯
𝑡→0 sin 𝑡
cos 𝑡−sin 𝑡
11. lim =⋯
𝑡→𝜋/4 𝑥−𝜋/4

12. lim
𝜋
sec x = ⋯
𝑥→( )+
2

13. lim
−3𝜋
tan 𝑥 = ⋯
𝑥→( )−
2

2.5 KONTINUITAS FUNGSI


Kekontinuan Fungsi Pada Suatu Titik
Kita menjumpai suatu fungsi dimana lim 𝑓(𝑥) sama dengan 𝑓(𝑐), tapi kadang-kadang
𝑥→𝑐

lim 𝑓(𝑥) ada sedangkan 𝑓(𝑐) tidak ada (tidak terdefinisi). Kemungkinan hubungan lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

dan 𝑓(𝑐) dijelaskan pada grafik berikut.

𝑓(𝑐) = ⋯
lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥→𝑐 −

lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥→𝑐 +

lim 𝑓(𝑥) tidak ada


𝑥→𝑐

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 34


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

𝑓(𝑐) = ⋯
lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥→𝑐 −

lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥→𝑐 +

lim 𝑓(𝑥) ada tetapi lim 𝑓(𝑥) ≠ 𝑓(𝑐)


𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

𝑓(𝑐) = ⋯
lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥→𝑐 −

lim 𝑓(𝑥) = ⋯
𝑥→𝑐 +

lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐)


𝑥→𝑐

Definisi
𝑓 kontinu di c jika beberapa selang terbuka disekitar c terkandung dalam daerah asal 𝑓 dan
lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐)
𝑥→𝑐

Definisi tersebut mensyaratkan tiga hal untuk 𝑓 kontinu di c :


1. lim 𝑓(𝑥) ada
𝑥→𝑐

2. 𝑓(𝑐) ada (c berada dalam daerah asal 𝑓)


3. lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑐)
𝑥→𝑐

Jika salah satu dari ketiga syarat tak terpenuhi maka 𝑓 tak kontinu.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 35


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :
𝑥 2 −4
Andaikan 𝑓(𝑥) = , 𝑥 ≠ 2. Bagaimana seharusnya 𝑓 didefinisikan di 𝑥 = 2 agar kontinu
𝑥−2

di titik itu?
𝑥 2 −4 (𝑥−2)(𝑥+2)
lim = lim = lim(𝑥 + 2) = 4, sehingga kita definisikan 𝑓(2) = 4.
𝑥→2 𝑥−2 𝑥→2 𝑥−2 𝑥→2

Kenyataannya 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2 kontinu untuk semua x.


𝑥 2 −4
,𝑥 ≠ 2
Maka 𝑓(𝑥) = { 𝑥−2
4, 𝑥 = 2

Kekontinuan Sepihak
Fungsi 𝑓 disebut kontinu kiri di 𝑥 = 𝑐 jika 𝑓(𝑐) = lim− 𝑓(𝑥) dan disebut kontinu kanan di
𝑥→𝑐

𝑥 = 𝑐 jika 𝑓(𝑐) = lim+ 𝑓(𝑥)


𝑥→𝑐

Kekontinuan Pada Interval


 Fungsi 𝑓 disebut kontinu pada interval buka (𝑎, 𝑏) jika 𝑓 kontinu di setiap titik pada
(𝑎, 𝑏)
 Fungsi 𝑓 disebut kontinu pada interval tutup [𝑎, 𝑏] jika 𝑓 kontinu pada (𝑎, 𝑏), kontinu
kanan di a dan kontinu kiri di b

Contoh :
Sketsakan sebuah grafik fungsi yang memenuhi semua sifat berikut:
 Daerah definisinya [-2,4]
 𝑓(−2) = 𝑓(0) = 𝑓(1) = 𝑓(3) = 𝑓(4) = 1
 𝑓 kontinu di seluruh 𝐷𝑓 kecuali −2,0,3
 lim− 𝑓(𝑥) = 2, lim+ 𝑓(𝑥) = 2, dan lim− 𝑓(𝑥) = 1
𝑥→1 𝑥→1 𝑥→3

Keluarga Fungsi Kontinu


1. Fungsi polinom 𝑝(𝑥) kontinu di setiap titik pada ℝ
𝑝(𝑥)
2. Fungsi rasional, 𝑞(𝑥) , 𝑝(𝑥) dan 𝑞(𝑥) polinom, kontinu pada seluruh daerah definisinya

3. Fungsi 𝑓(𝑥) = |𝑥| kontinu di setiap titik pada ℝ


𝑛
4. Fungsi 𝑓(𝑥) = √𝑥 kontinu pada (0, ∞), kontinu kanan di 𝑐 = 0, dengan 𝑛 ∈ ℕ
5. Fungsi 𝑓(𝑥) = sin 𝑥 dan 𝑔(𝑥) = cos 𝑥 kontinu pada ℝ

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 36


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Sifat Fungsi Kontinu


𝑓
Jika 𝑓 dan 𝑔 kontinu di titik c dan 𝑘 ∈ ℝ maka 𝑘𝑓, 𝑓 + 𝑔, 𝑓 − 𝑔, 𝑓𝑔, 𝑔 dengan 𝑔(𝑐) ≠ 0, 𝑓 𝑛 ,

dan 𝑛√𝑓 kontinu di c

Contoh :
(3|𝑥|−𝑥 2 )
Pada bilangan berapa saja 𝑓(𝑥) = 3 kontinu?
√𝑥+ √𝑥

Kita tak perlu memandang bilangan-bilangan tak positif karena 𝑓(𝑥) tak terdefinisi pada
bilangan-bilangan tak positif. Untuk setiap bilangan-bialngan positif, fungsi-fungsi
(3|𝑥|−𝑥 2 )
|𝑥|, 𝑥 2 , √𝑥, 3√𝑥 semuanya kontinu, akibatnya 𝑓(𝑥) = 3 kontinu di setiap bilangan
√𝑥+ √𝑥

positif.

Kekontinuan Fungsi Komposisi


Misalkan 𝑓 dan 𝑔 fungsi-fungsi real. Jika 𝑓 kontinu di c dan 𝑔 kontinu di 𝑓(𝑐) maka 𝑔𝑜𝑓

kontinu di c, sehingga lim 𝑔(𝑓(𝑥)) = 𝑔 (lim 𝑓(𝑥)) = 𝑓(𝑐)


𝑥→𝑐 𝑥→𝑐

Contoh :
Buktikan bahwa ℎ(𝑥) = |𝑥 2 − 3𝑥 + 6| kontinu di setiap bilangan real.
Andaikan 𝑓(𝑥) = |𝑥| dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 6 kontinu di setiap bilangan real, demikian juga
kompositnya ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)) = |𝑥 2 − 3𝑥 + 6|

Contoh :
Andaikan 𝑓(𝑥) = sin 𝑥 kontinu di setiap bilangan real, disimpulkan bahwa ℎ(𝑥) =
𝑥 4 −3𝑥+1
sin ( 𝑥 2 −𝑥−6 ) kontinu kecuali di 3 dan -2.

𝑥 2 − 𝑥 − 6 = (𝑥 − 3)(𝑥 + 2) ≠ 0
𝑥 4 −3𝑥+1
Jadi fungsi rasional 𝑔(𝑥) = kontinu kecuali di 3 dan -2. Kita simpulkan, karena
𝑥 2 −𝑥−6

ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)) maka ℎ juga kontinu kecuali di 3 dan -2

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 37


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Teorema Nilai Antara


Jika 𝑓 kontinu pada [𝑎, 𝑏] dan jika W sebuah bilangan antara 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏), maka terdapat
sebuah bilangan c di antara a dan b sedemikian sehingga 𝑓(𝑐) = 𝑊.
Perhatikan grafik berikut.

Latihan
−1, 𝑥 ≤ 1
1. Tentukan a dan b agar 𝑓(𝑥) = {𝑎𝑥 + 𝑏, 0 < 𝑥 < 1 kontinu di setiap bilangan real
1, 𝑥 ≥ 1
2. Tunjukkan 𝑝(𝑥) = 𝑥 3 + 3𝑥 + 2 mempunyai akar real di antara 0 dan 1
3. Pada pukul 02.00 seorang pendaki secara perlahan mendaki gunung dan tiba di
puncaknya pada pukul 13.00. Keesokan harinya dia menuruni gunung tersebut pada
pukul 06.00 dan tiba di bawah pada pukul 12.00. Tunjukkan bahwa ada titik pada
jalan yang dilaluinya yang menunjukkan waktu yang sama saat naik dan turun.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 38


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

BAB 3 TURUNAN

MASALAH-MASALAH YANG DITAFSIRKAN SEBAGAI TURUNAN

Garis Singgung

Masalah ini adalah masalah yang sangat tua. Sudah dipermasalahkan sejak jaman ilmuan
Yunani, Archimedes (287-212 SM)

Kecepatan Sesaat

Masalah ini muncul dari percobaan Kepler (1571-1630), Galileo (1564-1642), Newton (1642-
1727) dan lainnya yang melukiskan kecepatan dari sebuah benda bergerak

Dua masalah tersebut, geometri dan mekanis, terlihat tidak berhubungan, namun ternyata sama.

Perhatikan sebuah titik P yang terletak pada sebuah kurva di bidang kartesius di atas.

Eulides memberi gagasan bahwa garis singgung adalah garis yang memotong kurva tersebut
di satu titik, tapi gagasan ini ternyata tidak berlaku untuk kuva ketiga.

Untuk mendefinisikan pengertian garis singgung secara formal, perhatikanlah gambar di bawah
ini.

Andaikan P adalah suatu titik tetap pada sebuah kurva, dan Q adalah sebuah titik berdekatan
yang dapat sipindah-pindahkan.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 39


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Garis talibusur m1 menghubungkan titik P dan Q1 pada kurva. Selanjutnya titik Q1 kita
gerakkan mendekati titik P . Saat sampai di posisi Q2, talibusurnya berubah menjadi garis m2.
Proses ini diteruskan sampai titik Q ’berimpit’ dengan titik P , dan garis talibusurnya menjadi
garis singgung m. Perhatikan gambar berikut.

Maka secara matematis, kemiringan garis talibusur yang melalui titik P dan Q adalah

𝑓(𝑐 + ℎ) − 𝑓(𝑐)
𝑚𝑠𝑒𝑐 =

Akibatnya, garis singgung (jika tidak tegak lurus) adalah garis yang melalui P dengan
kemiringan 𝑚𝑡𝑎𝑛 yang memenuhi

𝑓(𝑐 + ℎ) − 𝑓(𝑐)
𝑚𝑡𝑎𝑛 = lim 𝑚𝑠𝑒𝑐 = lim
ℎ→0 ℎ→0 ℎ

Contoh :

1. Cari kemiringan garis singgung pada kurva 𝑦 = 𝑥 2 di titik (2,4).


1
2. Cari kemiringan garis singgung pada kurva 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 2 pada titik-titik −1, 2 , 2,
dan 3.
1 1
3. Cari persamaan garis singgung pada kurva 𝑦 = 2𝑥 di titik (2 , 1).

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 40


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Perhatikan gambar berikut.

Detik
pertama

Detik
kedua

Perhatikan sebuah benda jatuh bebas. Hasil percobaan menunjukkan posisi setiap saat yaitu
𝑆(𝑡) = 16𝑡 2 . Pada percobaan tersebut, ingin diketahui berapa kecepatannya saat t=1.

𝑡1 𝑡2 𝑆(𝑡1 ) 𝑆(𝑡2 ) 𝑉 𝑆(𝑡2 )−𝑆(𝑡1 )


𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎=
𝑡2 −𝑡1

1 2 16 64 48

1 1,5 16 36 40

1 1,1 16 19,36 33,6

1 1,01 16 16,3216 32,16

1 1,001 16 16,032016 32,016

Berdasarkan perhitungan di atas, maka kita bisa menerka bahwa kecepatan saat t=1 adalah 32.

Dengan tabel di atas kita hanya dapat menghitung kecepatan rata-rata antara t = 1 dan t = 1 +
∆t, Untuk itu kita definisikan kecepatan sesaat tersebut sebagai berikut:

𝑆(𝑡 + ∆𝑡) − 𝑆(𝑡)


𝑉 = 𝑉𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡 = lim 𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = lim
∆𝑡→0 ∆𝑡→0 ∆𝑡

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 41


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :

1. Hitunglah kecepatan sesaat dari sebuah benda yang jatuh 𝑆(𝑡) = 16𝑡 2 , beranjak dari
posisi dian pada t=3,8 detik dan t=5,4 detik. Tentukan juga berapa lama waktu yang
diperlukan benda jatuh untuk mencapai keceparan sebesar 112 meter/detik.
2. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis koordinat dan s, jarak berarah dalam cm yang
diukur dari titik asal ke titik yang dicapai setelah t detik, diberikan oleh 𝑠 = √5𝑡 + 1.
Hitunglah kecepatan partikel pada akhir 3 detik`

Dari uraian di atas kita telah melihat bahwa kemiringan garis singgung dan kecepatan sesaat
adalah masalah yang sama. Laju pertumbuhan (biologi), keuntungan marginal (ekonomi),
kepadatan kawat (fisika), laju pemisahan (kimia) adalah versi-versi lain dari konsep yang sama.
Matematika memilih kata turunan (derivative) untuk konsep tersebut.

Definisi Turunan

Turunan fungsi f adalah fungsi lain f’ (dibaca f aksen) yang nilainya pada sebarang bilangan
c adalah

𝑓(𝑐 + ℎ) − 𝑓(𝑐)
𝑓 ′ (𝑐) = lim
ℎ→0 ℎ
Asalkan limitnya ada.

Contoh :

1. Andaikan 𝑓(𝑥) = 13𝑥 − 6, cari f’(4).


2. Andaikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 7𝑥, cari f’(c).
1
3. Andaikan 𝑓(𝑥) = 𝑥, cari f’(x)
4. Andaikan 𝑓(𝑥) = √𝑥, dengan 𝑥 > 0, cari f’(x).

Bentuk-Bentuk yang Setara untuk Turunan


𝑓(𝑐+ℎ)−𝑓(𝑐)
𝑓 ′ (𝑐) = lim
ℎ→0 ℎ

𝑓(𝑡)−𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
𝑡→𝑥 𝑡−𝑥

∆𝑦 𝑑𝑦
Notasi Leibniz : 𝑓 ′ (𝑥) = lim = 𝑑𝑥
∆𝑡→0 ∆𝑥

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 42


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh :
2
1. Tentukan g’(c), jika 𝑔(𝑥) = 𝑥+3
2. Tentukan fungsi dari turunan fungsi berikut.
(4+ℎ)2 −16
a. lim
ℎ→0 ℎ
2 2

𝑥 3
b. lim 𝑥−3
𝑥→3

Teorema

Jika f’(c) ada, maka f kontinu di c.

Aturan-Aturan Turunan

Aturan Fungsi Konstanta. Jika f(x)=k dengan k suatu konstanta maka untuk sebarang x,
f’(x)=0, yaitu D(x)=0

Aturan Fungsi Identitas. Jika f(x)=x, maka f’(x)=1, yaitu D(x)=1.

Aturan Pangkat. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 𝑛 dengan n bilangan-bilangan bulat positif, maka 𝑓 ′ (𝑥) =
𝑛𝑥 𝑛−1 , yaitu 𝐷(𝑥 𝑛 ) = 𝑛𝑥 𝑛−1 .

Aturan Kelipatan Konstanta. Jika k suatu konstanta dan f suatu fungsi yang
terdiferensialkan, maka (kf)’(x)=k(f(‘(x)), yaitu D[k(f(x))]=k(Df(x)).

Aturan Jumlah. Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka


(f+g)’(x)=f’(x)+g’(x), yaitu D[f(x)+g(x)]=D(f(x))+D(g(x)).

Aturan Selisih. Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka (f-g)’(x)=f’(x)-
g’(x), yaitu D[f(x)-g(x)]=D(f(x))-D(g(x)).

Aturan Hasil Kali. Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka
(f.g)’(x)=f(x)g’(x)+g(x)f’(x), yaitu D[f(x)g(x)]=f(x)D(g(x))+g(x)D(f(x)).

Aturan Hasil Bagi. Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan dengan 𝑔(𝑥) ≠ 0,
𝑓 ′ 𝑔(𝑥)𝑓 ′ (𝑥)−𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥) 𝑓 𝑔(𝑥)𝐷𝑓(𝑥)−𝑓(𝑥)𝐷𝑔(𝑥)
maka (𝑔) (𝑥) = ,yaitu 𝐷 (𝑔) (𝑥) =
𝑔2 (𝑥) 𝑔2 (𝑥)

Latihan
1
1. Seekor bakteri berkembang hingga beratnya setelah t jam adalah 2 𝑡 2 + 1 gram. Berapa
laju perkembangannya pada saat t=2 jam?

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 43


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

2. Massa sepotong kawat (1 dimensi) yang panjangnya sejauh x cm dari ujung kirinya
adalah 𝑥 3 gram. Berapa rapat massanya pada posisi 3 cm dari ujung kirinya?
3. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥) = √𝑥 − 1. Tentukan f’(x) dan g’(x) dan sketsakan
seluruh grafiknya.
4. Tunjukkan bahwa 𝑓(𝑥) = |𝑥 − 1| tidak diferensiabel.

Turunan Fungsi Trigonometri


sin(𝑥+ℎ)−sin 𝑥 sin 𝑥 cos ℎ+cos 𝑥 sin ℎ−sin 𝑥
𝐷(sin 𝑥) = lim = lim
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
1−cos ℎ sin ℎ
= lim (− sin 𝑥 + cos 𝑥 )
ℎ→0 ℎ ℎ
1−cos ℎ sin ℎ
= (− sin 𝑥) (lim ) + (cos 𝑥) (lim )
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
= (− sin 𝑥)(0) + (cos 𝑥)(1) = cos 𝑥

Demikian pula,
cos(𝑥+ℎ)−cos 𝑥 cos 𝑥 cos ℎ+sin 𝑥 sin ℎ−cos 𝑥
𝐷(cos 𝑥) = lim = lim
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
1−cos ℎ sin ℎ
= lim (− cos 𝑥 − sin 𝑥 )
ℎ→0 ℎ ℎ
1−cos ℎ sin ℎ
= (− cos 𝑥) (lim ) − (sin 𝑥) (lim )
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ
= (− cos 𝑥)(0) + (− sin 𝑥)(1) = −sin 𝑥

Dan,
sin 𝑥 cos 𝑥 𝐷(sin 𝑥)−𝑠𝑖𝑛𝑥 𝐷(cos 𝑥) cos 𝑥 cos 𝑥+sin 𝑥 sin 𝑥 1
𝐷(tan 𝑥) = 𝐷 (cos 𝑥) = = = 𝑐𝑜𝑠 2 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥
𝑐𝑜𝑠 2 𝑥 𝑐𝑜𝑠 2 𝑥

𝐷(sec 𝑥) = sec 𝑥 tan 𝑥


𝐷(csec 𝑥) = −csec 𝑥 cot 𝑥
𝐷(cot 𝑥) = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 2 𝑥

Contoh :
1. Tentukan 𝐷(3 sin 𝑥 − 2 cos 𝑥)
𝜋
2. Tentukan persamaan garis singgung pada grafik 𝑦 = 3 sin 2𝑥 di titik ( 2 , 0)

Bayangkan usaha untuk menentukan turunan dari polinom berikut.


𝐹(𝑥) = (2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)60

Untuk menyelesaikannya kita harus mengalikan bersama 60 faktor-faktor kuadrat 2𝑥 2 − 4𝑥 +


1 dan kemudian mendiferensialkan polinom berderajat 120 yang dihasilkan. Untuk
memudahkan dalam menentukan turunan suatu fungsi, dapat menggunakan aturan rantai.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 44


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Aturan rantai. Andaikan y=f(u) dan u=(g(x) menentukan fungsi komposit 𝑦 = 𝑓(𝑔(𝑥)) =
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥). Jika g terdiferensialkan di x dan f terdiferensialkan di u=g(x), maka 𝑓𝑜𝑔
terdiferensialkan di x dan (𝑓𝑜𝑔)′ (𝑥) = 𝑓 ′ (𝑔(𝑥))𝑔′(𝑥), yaitu 𝐷𝑥 𝑦 = 𝐷𝑢 𝑦𝐷𝑥 𝑢

Sehingga untuk menentukan turunan dari 𝐹(𝑥) = (2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)60 dapat kita gunakan aturan
rantai, dengan memikirkan 𝑦 = (𝑢)60 dan 𝑢 = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1, diperoleh

𝐷𝑥 𝑦 = 𝐷𝑢 𝑦𝐷𝑥 𝑢 = (60𝑢59 )(4𝑥 − 4) = 60(2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)59 (4𝑥 − 4)

Contoh :

1. Tentukan turunan dari 𝑦 = 1/(2𝑥 5 − 7)3


2. Tentukan turunan dari 𝑦 = sin(𝑥 3 − 3𝑥)
13
𝑡 3 −2𝑡+1
3. Tentukan turunan dari 𝑓(𝑡) = ( )
𝑡 4 +3
4. 𝐷𝑥 (cos 3𝑥) =
5. 𝐷𝑥 (𝑥 3 + sin 𝑥)6 =
𝑡 4
6. 𝐷𝑡 (cos 3𝑡) =

Aturan Rantai Bersusun. Andaikan y=f(u), u=g(v), dan v=(h(x), maka 𝐷𝑥 𝑦 = 𝐷𝑢 𝑦𝐷𝑣 𝑢𝐷𝑥 𝑣

Contoh :

1. Tentukan 𝐷𝑥 (𝑠𝑖𝑛3 (4𝑥))


2. Tentukan 𝐷𝑥 [sin(cos(𝑥 2 ))]

Notasi Leibniz

Gottfried Wilhelm Leibniz adalah salah satu dari dua penemu utama kalkulus (yang lainnya
Isaac Newton). Notasinya untuk turunan dipakai secara luas.

Pertambahan. Jika nilai sebuah variable x berganti dari 𝑥1 ke 𝑥2 maka 𝑥2 − 𝑥1 , perubahan


dalam x, disebut suatu pertambahan dari x, dan biasanya dinyatakan oleh ∆x (dibaca delta x).
berikutnya andaikan bahwa y=f(x) menentukan sebuah fungsi. Jika x berubah dari 𝑥1 ke 𝑥2
maka y berubah dari 𝑦1 = 𝑓(𝑥1 ) ke 𝑦2 = 𝑓(𝑥2 ). Jadi bersesuaian dengan pertambahan ∆x =
𝑥2 − 𝑥1 dalam x, terdapat pertambahan dalam y yang diberikan oleh ∆y = 𝑦2 − 𝑦1 = f(𝑥2 ) −
𝑓(𝑥1 ).

Contoh :

Andaikan y = f(x) = 2 − 𝑥 2 . Tentukan nilai ∆y jika x berubah dari 0,4 ke 1,3.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 45


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Lambang dy/dx untuk Turunan. Andaikan variable bebas beralih dari x ke 𝑥 + ∆x.
perubahan bersesuaian dengan variable tak bebas y, menjadi ∆𝑦 = 𝑓(𝑥 + ∆𝑥) − 𝑓(𝑥) dan
∆y f(x+∆x)−f(x)
perbandingan = menggambarkan kemiringan tali busur yang melalui (x,f(x)).
∆x ∆x
Jika ∆x → 0, kemiringan tali busur mendekati kemiringan garis singgung, dan untuk
kemiringan, Leibniz menggunakan dy/dx, sehingga,

𝑑𝑦 ∆𝑦 𝑓(𝑥 + ∆𝑥) − 𝑓(𝑥)


= 𝑙𝑖𝑚 = 𝑙𝑖𝑚 = 𝑓′(𝑥)
𝑑𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥

Contoh :

1. Tentukan dy/dx jika 𝑦 = 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 7𝑥


𝑑 3𝑡
2. Tentukan 𝑑𝑡 (𝑡 2 +1)

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
Dalam notasi Leibniz, Aturan Rantai menjadi bentuk 𝑑𝑥 = 𝑑𝑢 𝑑𝑥

Contoh :

1. Tentukan dy/dx jika 𝑦 = (𝑥 3 − 2𝑥)12


2. Tentukan dy/dx jika 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠 3 (𝑥 2 + 1)

Turunan Tingkat Tinggi

Turunan dari sebuah fungsi f, yaitu f’, dan f’’ adalah turunan kedua dari fungsi f, dan f’’’ adalah
turunan ketiga dari fungsi f, dan pada gilirannya masih dapat diturunkan lagi. Sebagai contoh
:

𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 4𝑥 2 + 7𝑥 − 8 maka 𝑓′(𝑥) = 6𝑥 2 − 8𝑥 + 7, 𝑓′′(𝑥) = 12𝑥 − 8, 𝑓′′′(𝑥) =


12, 𝑓′′′′(𝑥) = 0.

penulisan untuk turunan dari y=f(x)

Turunan Notasi Notasi Notasi Notasi


𝑓′ 𝑦′ 𝐷 Leibniz
Pertama 𝑓′ 𝑦′ 𝐷𝑥 𝑦 𝑑𝑦
𝑑𝑥
Kedua 𝑓′′ 𝑦′′ 𝐷𝑥2 𝑦 𝑑2𝑦
𝑑𝑥 2
Ketiga 𝑓′′′ 𝑦′′′ 𝐷𝑥3 𝑦 𝑑3𝑦
𝑑𝑥 3

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 46


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Keempat 𝑓′′′′ 𝑦′′′′ 𝐷𝑥4 𝑦 𝑑4𝑦


𝑑𝑥 4
Kelima 𝑓 (5) 𝑦 (5) 𝐷𝑥5 𝑦 𝑑5𝑦
𝑑𝑥 5
Keenam 𝑓 (6) 𝑦 (6) 𝐷𝑥6 𝑦 𝑑6𝑦
𝑑𝑥 6
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑛
Ke-n 𝑓 (𝑛)
𝑦 (𝑛) 𝐷𝑥𝑛 𝑦 𝑑 𝑦
𝑑𝑥 𝑛

Contoh :

𝑑3 𝑦 𝑑4 𝑦 𝑑12 𝑦
1. Jika 𝑦 = sin 2𝑥, tentukan 𝑑𝑥 3 , 𝑑𝑥 4 , dan 𝑑𝑥 12
2. Sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat sehingga posisi s-nya memenuhi 𝑠 =
2𝑡 2 − 12𝑡 + 8, dengan s diukur dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan kecepatan
benda pada t=1 dan t=6, kapan kecepatannya 0 dan kapan kecepatannya positif?
3. Sebuah titik bergerak sepanjang garis koordinat mendatar sehingga posisinya pada saat
t dinyatakan oleh 𝑠 = 𝑡 3 − 12𝑡 2 + 36𝑡 − 30. S diukur dalam m dan t dalam sekon.
Kapan kecepatannya 0, kapan kecepatannya positif, kapan kecepatannya mundur,
kapan percepatannya positif?
4. Andaikan sebuah bola dilempar ke atas dari puncak sebuah gedung yang tingginya 160
kaki dengan kecepatan awal 64 kaki/detik. Tentukan :
a. Kapan ia mencapai ketinggian maksimum?
b. Berapa ketinggian maksimumnya?
c. Kapan ia membentur tanah?
d. Dengan laju berapa ia membentur tanah?
e. Berapa percepatannya pada saat t=2?

Latihan

1. Andaikan 𝑔(𝑡) = 𝑎𝑡 2 + 𝑏𝑡 + 𝑐 dan g(1)=5, g’(1)=3, dan g’’(1)=-4. Tentukan a, b, dan


c
1
2. Jika 𝑠 = 2 𝑡 4 − 5𝑡 3 + 12𝑡 2 , tentukan kecepatan dari benda yang bergerak jika
percepatannya 0
3. Tentukan f’’(3) dari :
1
a. 𝑓(𝑢) = 2𝑢−5
b. 𝑓(𝑥) = 𝑥(𝑥 2 + 2)3
c. 𝑓(𝑥) = 𝑠𝑖𝑛2 (𝜋𝑥)

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 47


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Turunan Fungsi
A. Fungsi Invers
Misalkan 𝑓(𝑥), 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 fungsi kontinu dan satu-satu dan diferensiabel untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 dan
inversnya 𝑓 −1 (𝑥). Jika f diferensiabel, dengan f(x)≠ 0, maka fungsi 𝑓 −1 juga diferensiabel
dengan aturan berikut.
Misalkan 𝑓 −1 = 𝑔 maka f(g(x))=x, karena f dan g diferensiabel, maka derivative kedua ruas
terhadap x adalah f’(g(x))g’(x)=1
1
𝑔′ (𝑥) = 𝑓′(𝑔(𝑥))

1 𝑑𝑦 1
(𝑓 −1 )′(𝑥) = dengan menggunakan notasi Leibniz, = 𝑑𝑥
𝑓′(𝑓 −1 (𝑥)) 𝑑𝑥
𝑑𝑦

Contoh :
Tentukan turunan dari fungsi invers 𝑦 = 𝑥 2 , 𝑥 ≥ 0.
Untuk 𝑥 ≥ 0, 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 adalah fungsi satu-satu, sehingga memiliki invers.
𝑑𝑓 −1 (𝑥) 1
𝑓 −1 (𝑥) = √𝑥 maka turunannya =2 ,𝑥 > 0
𝑑𝑥 √𝑥

B. Fungsi Parameter
𝑥 = 𝑓(𝑡)
Jika suatu fungsi didefinisikan dengan { , 𝑡 ∈ Domain
𝑦 = 𝑔(𝑡)
𝑑𝑥
Dengan x dan y keduanya diferensiabel terhadap t dan , ≠ 0, maka fungsi y diferensiabel
𝑑𝑡
𝑑𝑦 𝑑𝑦/𝑑𝑡
terhadap x, yang didefinisikan dengan , 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥/𝑑𝑡

Contoh :
𝑡−1
𝑑𝑦
𝑥 = 𝑡+1
Tentukan , 𝑑𝑥 dari fungsi parameter { 𝑡+1 , 𝑡 ∈ ℝ − {−1,1}
𝑦 = 𝑡−1

𝑑𝑦 𝑡−1−𝑡−1 2
= = − (𝑡−1)2
𝑑𝑡 (𝑡−1)2

𝑑𝑥 𝑡+1−𝑡+1 2
= = (𝑡+1)2
𝑑𝑡 (𝑡+1)2
2
𝑑𝑦 𝑑𝑦/𝑑𝑡 − (𝑡+1)2
(𝑡−1)2
= 𝑑𝑥/𝑑𝑡 = 2 = − (𝑡−1)2
𝑑𝑥
(𝑡+1)2

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 48


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

C. Fungsi Implisit
Misalkan diketahui fungsi y sebagai fungsi x yang memenuhi 3𝑥 2 𝑦 − 4𝑥𝑦 − 3𝑥 2 + 1 = 0, dan
𝑑𝑦
akan ditentukan 𝑑𝑥 dari fungsi tersebut. Maka, yang dilakukan biasanya adalah mencari solusi
y dari persamaan tersebut, yaitu:
3𝑥 2 𝑦 − 4𝑥𝑦 − 3𝑥 2 + 1 = 0
𝑦(3𝑥 2 − 4𝑥) − 3𝑥 2 + 1 = 0
3𝑥 2 −1
𝑦 = 𝑥(3𝑥−4)

𝑑𝑦 3𝑥 2 −1
Kemudian menentukan 𝑑𝑥 dari 𝑦 = 𝑥(3𝑥−4)

6𝑥.𝑥(3𝑥−4)−(6𝑥−4)(3𝑥 2 −1) 18𝑥 3 −24𝑥 2 −18𝑥 3 +12𝑥 2 +6𝑥−4 −12𝑥 2 +6𝑥−4


𝑦′ = = =
𝑥 2 (3𝑥−4)2 𝑥 2 (3𝑥−4)2 𝑥 2 (3𝑥−4)2

Permasalahannya adalah tidak semua fungsi dengan relasi f(x,y)=c dapat dibawa ke bentuk
y=f(x). Fungsi f(x,y)=c disebut fungsi implisit dan y=f(x) disebut fungsi eksplisit.
𝑑𝑦
Bagaimana menentukan jika yang diketahui f(x,y) tanpa terlebih dahulu mengubah ke
𝑑𝑥
bentuk y=f(x)?
Dengan selalu menganggap bahwa y=y(x), maka dapat dilakukan langkah-langkah berikut:
i. Turunkan kedua ruas dari f(x,y)=c terhadap x
ii. Ganti y dari hasil akhir (jika ada) dengan bentuk fungsi awal
Contoh penggunaan turunan implisit untuk menyelesaikan turunan seperti fungsi di atas :
𝑑 𝑑
(3𝑥 2 𝑦 − 4𝑥𝑦 − 3𝑥 2 + 1) = 𝑑𝑥 (0)
𝑑𝑥
𝑑 𝑑 𝑑 𝑑
(3𝑥 2 𝑦) − 𝑑𝑥 (4𝑥𝑦) − 𝑑𝑥 (3𝑥 2 ) + 𝑑𝑥 (1) = 0
𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦
6𝑥𝑦 + 3𝑥 2 𝑑𝑥 − 4𝑦 − 4𝑥 𝑑𝑥 − 6𝑥 = 0
𝑑𝑦
(3𝑥 2 − 4𝑥) = 6𝑥 + 4𝑦 − 6𝑥𝑦
𝑑𝑥
𝑑𝑦 6𝑥+4𝑦−6𝑥𝑦
=
𝑑𝑥 3𝑥 2 −4𝑥

3𝑥 2 −1 𝑑𝑦 6𝑥+4𝑦−6𝑥𝑦 −12𝑥 2 +6𝑥−4


Jika kita mensubstitusi 𝑦 = 𝑥(3𝑥−4) ke 𝑑𝑥 = diperoleh
3𝑥 2 −4𝑥 𝑥 2 (3𝑥−4)2

Contoh:
1. Tentukan kemiringan dari 𝑦 3 + 7𝑦 = 𝑥 3 pada titik (2,1)
2. Tentukan kemiringan dari 𝑥 3 − 3𝑥𝑦 2 + 𝑦 3 = 1 pada titik (2,-1)
𝑑𝑦
3. Tentukan 𝑑𝑥 jika 𝑥 2 + 5𝑦 3 = 𝑥 + 9
4. Tentukan 𝐷𝑡 𝑦 jika 𝑡 3 + 𝑡 2 𝑦 − 10𝑦 4 = 0
5. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva 𝑦 3 − 𝑥𝑦 2 + cos 𝑥𝑦 = 2 di tiitk (0,1)

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 49


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

11
6. Tentukan 𝐷𝑥 𝑦 jika 𝑦 = 2𝑥 3 + 4𝑥 3/4 − 6/𝑥 2/3
𝑑𝑦
7. Tentukan 𝑑𝑥 jika 𝑦 = √𝑡 4 − 3𝑡 + 17

Fungsi-Fungsi Lainnya
𝑑
a. 𝑦 = 𝑒 𝑥 maka 𝑑𝑥 (𝑒 𝑥 ) = 𝑒 𝑥 , e terletak di antara 2 dan 3 (𝑒 ≈ 2,71828)
𝑑 1
b. 𝑦 = ln 𝑥 maka 𝑑𝑥 (ln 𝑥) = 𝑥

Diferensial dan Aproksimasi


Bagaimana kita dapat menghitung nilai sin 31° , √4,1, dll? Apakah data yang ada pada tabel-
tabel nilainya eksak?

Perhatikan grafik berikut.

koordinat 𝑃(𝑥𝑜 , 𝑦𝑜 ), 𝑥, 𝑥𝑜 ∈ 𝐷𝑓 . Kita sebut ∆𝑥 = 𝑥 − 𝑥𝑜 . Diferensial dari variable/peubah


bebas x, yaitu 𝑑𝑥 = ∆𝑥 = 𝑥 − 𝑥𝑜 . Sedangkan ∆𝑦 = 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑥𝑜 ), diferensial dari peubah tak
bebas y adalah 𝑑𝑦 = 𝑓 ′ (𝑥𝑜 )𝑑𝑥.

Contoh :
Tentukan dy jika
1. 𝑦 = 𝑥 3 − 3𝑥 + 1
2. 𝑦 = √𝑥 2 + 3𝑥
3. 𝑦 = sin(𝑥 4 − 3𝑥 2 + 11)

Perhatikan kembali grafik di atas. Secara geometri, kita lihat bahwa jika titik 𝑥𝑜 dan x semakin
dekat, maka perbedaan ∆𝑦 dan dy akan semakin kecil. Sehingga 𝑓(𝑥 + ∆𝑥) ≈ 𝑓(𝑥) + 𝑑𝑦 =
𝑓(𝑥) + 𝑓′(𝑥)∆𝑥.

Contoh :
1. Tentukan √4,6 dengan aproksimasi diferensial
2. Tentukan √8,2 dengan aproksimasi diferensial

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 50


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

3. Tentukan √3,9 dengan aproksimasi diferensial


4. Gunakan diferensial untuk mengaproksimasi pertambahan luas sebuah gelembung
sabun pada saat jari-jarinya bertambah 3 cm menjadi 3,025 cm.

Penaksiran Kesalahan (Error)


Contoh :
Rusuk kubus diukur dengan panjang 11,4 cm dengan kemungkinan kesalahan ±0,05 cm.
hitung volume kubus dan beri taksiran kesalahan dalam nilai ini.
Volume kubus V yang rusuknya x adalah 𝑉 = 𝑥 3 . Jadi 𝑑𝑉 = 3𝑥 2 𝑑𝑥. Jika x=11,4 dan dx=0,05,
maka 𝑉 = (11,4)3 ≈ 1482 dan 𝑑𝑉 = 3(11,4)2 (0,05) ≈ 19
Jadi kita dapat peroleh volume kubus yaitu 1482 ± 19 cm3

Latihan
5
1. Jika 𝑠 = √(𝑡 2 − 3)2 , tentukan ds.
2. Dengan aproksimasi diferensial, tentukan nilai-nilai berikut:
a. √402
b. 3√26,91
6
c. √64,05
3. Garis tengah luar tempurung bola tipis adalah 12 dm. jika tebal tempurung 0,3 dm,
gunakan diferensial untuk menghampiri volume daerah sebelah dalam tempurung.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 51


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

BAB 4 APLIKASI TURUNAN

Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi Objektif


diberikan fungsi f yang terdefinisi pada [a,b], fungsi f dikatakan mencapai
 Maksimum di 𝑐 ∈ [𝑎, 𝑏] bila 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏].
 Minimum di 𝑐 ∈ [𝑎, 𝑏] bila 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏].
 𝑓(𝑐) adalah nilai ekstrim 𝑓 pada [𝑎, 𝑏] jika 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum atau
minimum.

Teorema Eksistensi Maks-Min


Jika 𝑓 kontinu pada selang tertutup [𝑎, 𝑏], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai
minimum.

Teorema Titik Kritis


Jika 𝑓 didefinisikan pada selang [𝑎, 𝑏] yang memuat titik c dan 𝑓(𝑐) adalah titik ekstrim,
maka c haruslah suatu titik kritis, yaitu c berupa salah satu dari berikut ini.
i. Titik ujung dari [𝑎, 𝑏]
ii. Titik stasioner dari 𝑓(𝑓 ′ (𝑐) = 0)
iii. Titik singular dari 𝑓(𝑓 ′ (𝑐) 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎)

Contoh
1
1. Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum dari 𝑦 = −2𝑥 3 + 3𝑥 pada [− 2 , 2]
2. Kotak persegi panjang dibuat dari selembar papan, panjang papan 24 inci dan lebar 9
inci. Dengan memotong bujur sangkar identic pada keempat pojok dan melipat ke atas
sisi-sisinya. Tentukan volume maksimum kotak.

Kemonotonan dan Kecekungan


Definisi
Jika f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup atau tak satupun) kita katakana bahwa:
i. 𝑓 monoton naik pada I jika untuk setiap pasangan bilangan 𝑥1 dan 𝑥2 dalam I, yaitu
𝑥1 < 𝑥2 ⇒ 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
ii. 𝑓 monoton turun pada I jika untuk setiap pasangan bilangan 𝑥1 dan 𝑥2 dalam I, yaitu
𝑥1 > 𝑥2 ⇒ 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )
iii. 𝑓 monoton murni pada I jika 𝑓 naik pada I atau turun pada I

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 52


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Teorema Kemonotonan
Jika f kontinu pada selang I dan dapat didiferensialkan pada setiap titik dalam I.
i. Jika 𝑓′(𝑥) > 0 untuk semua titik dalam I maka f monoton naik pada I
ii. Jika 𝑓′(𝑥) < 0 untuk semua titik dalam I maka f monoton turun pada I

Contoh
Jika 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 3𝑥 2 − 12𝑥 + 7, tentukan dimana f naik dan dimana f turun.

Definisi
Jika f terdefinisi pada selang terbuka 𝐼 = (𝑎, 𝑏). Jika 𝑓′ naik pada I, f (dan grafiknya) cekung
ke atas; jika 𝑓′ turun pada I, f (dan grafiknya) cekung ke bawah.
Teorema Kecekungan
Jika f terdiferensial dua kali pada selang terbuka (𝑎, 𝑏).
i. Jika 𝑓′′(𝑥) > 0 untuk semua x dalam (𝑎, 𝑏) maka f cekung ke atas pada (𝑎, 𝑏)
ii. Jika 𝑓′′(𝑥) < 0 untuk semua x dalam (𝑎, 𝑏) maka f cekung ke bawah pada (𝑎, 𝑏)

Contoh
1
Di mana 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 − 𝑥 2 − 3𝑥 + 4 naik, turun, cekung ke atas, dan cekung ke bawah

Titik Balik
Jika f kontinu di c. (𝑐, 𝑓(𝑐)) adalah suatu titik balik dari grafik f jika f cekung ke atas pada
satu sisi dan cekung ke bawah pada sisi yang lain.

Contoh
1
Cari semua titik balik dari grafik 𝑓(𝑥) = 6 𝑥 3 − 2𝑥

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 53


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Maksimum Lokal dan Minimum Lokal pada Interval Terbuka


Perhatikan gambar berikut.

Apakah f(d) maksimum dan f(v) minimum?


Pada [a,b], f(d) tidak maksimum, tapi pada (c,u) maksimum.
F(v) pada (t,b) minimum, tapi pada [a,b] tidak.
Pada [a,b], f(t) maksimum dan minimum pada f(c).

Definisi
 f dikatakan mempunyai maksimum local di 𝑢 ∈ [𝑎, 𝑏] jika ada (𝑐, 𝑑) ⊂ [𝑎, 𝑏]
sehingga untuk 𝑢 ∈ [𝑎, 𝑏], 𝑓(𝑢) ≥ 𝑓(𝑥), ∀𝑥 ∈ (𝑐, 𝑑)
 f dikatakan mempunyai manimim local di 𝑢 ∈ [𝑎, 𝑏] jika ada (𝑐, 𝑑) ⊂ [𝑎, 𝑏] sehingga
untuk 𝑢 ∈ [𝑎, 𝑏], 𝑓(𝑢) ≤ 𝑓(𝑥), ∀𝑥 ∈ (𝑐, 𝑑)
 𝑓(𝑢) niai ekstrim local f jika ia adalah nilai maksimum lokal atau minimum lokal
Setiap titik ekstrim global pasti memiliki ekstrim local, tapi tidak sebaliknya.

Teorema Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal


Andaikan f kontinu pada selang terbuka (a,b) yang memuat titik kritis c.
i. Jika 𝑓′(𝑥) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan 𝑓′(𝑥) < 0 untuk semua x dalam (c,b),
maka f(c) adalah nilai maksimum local f
ii. Jika 𝑓′(𝑥) < 0 untuk semua x dalam (a,c) dan 𝑓′(𝑥) > 0 untuk semua x dalam (c,b),
maka f(c) adalah nilai minimum local f
iii. Jika 𝑓′(𝑥) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai ekstrim local

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 54


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh
1. Cari nilai ekstrim local dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 5 pada (−∞, ∞)
1
2. Cari nilai ekstrim local dari 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 − 𝑥 2 − 3𝑥 + 4 pada (−∞, ∞)

Teorema Uji Turunan Kedua untuk Ekstrim Lokal


Andaikan 𝑓′ dan 𝑓′′ ada pada setiap titik pada selang terbuka (a,b) yang memuat c, dan
andaikan 𝑓 ′ (𝑐) = 0.
i. Jika 𝑓 ′′ (𝑐) < 0, 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum local f
ii. Jika 𝑓 ′′ (𝑐) > 0, 𝑓(𝑐) adalah nilai minimum local f

Contoh
Gunakan turunan kedua untuk mengenali ekstrim local untuk fungsi berikut
1. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 5
1
2. 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 − 𝑥 2 − 3𝑥 + 4

Latihan
1. Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum fungsi ℎ(𝑡) = 4𝑡 2 + 3𝑡 2 − 6𝑡 + 1
pada [−2,1]
2. Hitunglah volume terbesar dari kotak terbuka yang dapat dibuat dari selembar papan
yang luasnya 24 inci kuadrat dengan cara memotong bujur sangkar berukuran sama
pada sudut-sudutnya dan melipat sisi-sisinya ke atas.
3. Buktikan bahwa fungsi kubik mempunyai tepat satu titik balik.
1
4. Tentukan nilai maksimum local dan minimum local untuk fungsi 𝑓(𝑥) = 4 𝑥 3 − 3𝑥 −
4 dengan uji yang anda sukai
5. Cari nilai-nilai maksimum dan minimum (global) dari 𝑓(𝑥) = 6√𝑥 − 3𝑥 pada [0,9]

Masalah-Masalah Nilai Maks-Min


Contoh
1. Cari (jika mungkin) ni;ai maksimum dan minimum dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 4 − 4𝑥
2. Sebuah surat selebaran memuat 50 cm persegi bahan cetak. Jalur bebas cetak di atas
dan di bawah selebar 4 cm, dan di samping kiri dan kanan selebar 2 cm. berapa ukuran
surat selebaran tersebut yang memerlukan kertas sesedikit mungkin?
3. Sebuah balok kayu persegi panjang harus dipotong dari sebuah kayu gelondongan
dengan penampang yang berbentuk lingkaran. Jika kekuatan balok sebanding dengan
hasil kali lebar dan kuadrat tebalnya, tentukan ukuran penampang yang memberikan
balok yang paling kuat.
WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 55
MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Untuk menyelesaikan masalah-masalai nilai maks-min terapan, berikut adalah salah satu
metode langkah demi langkahnya. Namun gunakan juga alternative penyelesaian yang sesuai.
Langkah 1 buat sebuah gambar untuk masalah dan berikan variable-variabel yang sesuai untuk
besaran-besaran kunci
Langkah 2 tuliskan rumus untuk besaran Q yang harus dimaksimumkan/diminimumkan dalam
bentuk variable-variabel tersebut
Langkah 3 gunakan kondisi-kondisi masalah untuk menghilangkan semua kecuali satu dari
variable-variebal tersebut dan karenanya menyatakan Q sebagai fungsi dari suatu variable
Langkah 4 tentukan himpunan nilai-nilai x yang mungkin, biasanya sebuah selang
Langkah 5 tentukan titik-titik kritis (titik ujung, titik stasioner, titik singular). Paling sering
titik-tiitk kritis adalah titik-titik stasioner dimana Dq/dx=0
Langkah 6 gunakan teorema

Masalah-masalah dalam Penerapan Ekonomik


3
1. Andaikan 𝐶(𝑥) = 8300 + 3,25𝑥 + 40 √𝑥 rupiah. Cari biaya rata-rata tiap satuan dan
biaya marginal juga hitung bila x=1000
2. Sebuah perusahaan memperkirakan bahwa akan dapat menjual 1000 satuan tiap minggu
jika menetapkan harga satuan sebesar Rp3.000,- tetapi bahwa penjualan mingguannya
akan meningkat 100 satuan dengan tiap penurunan harga sebesar Rp100,-. Jika x
banyaknya satuan yang terjual tiap minggu (𝑥 ≥ 1000), cari:
a. Fungsi harga p(x)
b. Banyaknya satuan dan harga yang berpadanan yang akan memaksimalkan
pendapatan mingguan
c. Pendapatan mingguan maksimum
Limit di ketakhinggaan dan Limit tak terhingga dan hubungannya dengan Asimtot
Kita telah mengenal limit di ketakhinggaan dan limit tak terhingga pada pembahasan
sebelumnya. Untuk mengingat kembali, perhatikan contoh berikut.
𝑥 𝑥
a. lim = 0, lim =0
𝑥→∞ 1+𝑥 2 𝑥→−∞ 1+𝑥 2
1 1
b. lim+ 𝑥−2 = ∞, lim− 𝑥−2 = −∞
𝑥→2 𝑥→2

Garis x=c adalah asimtot tegak(vertical) untuk lim+ 𝑓(𝑥) = ∞ atau lim− 𝑓(𝑥) = −∞,
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
sedangkan y=b adalah asimtot horizontal dari grafik y=f(x) jika lim 𝑓(𝑥) = 𝑏 atau
𝑥→∞
lim 𝑓(𝑥) = 𝑏.
𝑥→−∞

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 56


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh
2𝑥
Cari asimtot-asimtot vertical dan horizontal dari grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 1−𝑥

Latihan
1. Seorang petani bermaksud memagari dua kandang berbentuk persegi panjang
berdampingan yang identic, masing-masing seluas 900 kaki persegi. Berapa panjang
dan lebar agar pagar kawat yang diperlukan sesedikit mungkin?
2. Total biaya untuk memproduksi dan memasarkan x satuan komoditi tertentu
80.000𝑥−400𝑥 2 +𝑥3
adalah𝐶(𝑥) = . Untuk nilai x berapakah biaya rata-rata menjadi
40.000
minimum?
3. Cari asimtot-asimsot vertical dan horizontal dari grafik fungsi berikut.
2𝑥
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥−3
3
b. 𝑓(𝑥) = (𝑥+1)2
2𝑥
c. 𝑓(𝑥) = √𝑥 2
+5

Penggambaran Grafik
Suatu polinom berderajat 1, 2 atau 3 dapat digambar grafiknya dengan jelas, namun fungsi
polinom dengan derajat lebih tinggi akan sulit digambarkan grafik fungsinya. Begitu pula
fungsi rasional dan fungsi aljabar. Dengan mengikuti langkah berikut, akan membantu dalam
menggambar grafik suatu fungsi.
Langkah 1 buat analisis pendahuluan sebagai berikut.
a) Periksa daerah asal dan daerah hasil fungsi untuk melihat apakah ada daerah di bidang
yang dikecualikan
b) Uji kesimetrian terhadap sumbu y dan titik asal (apakah fungsi genap atau fungsi ganjil)
c) Cari perpotongan dengan sumbu-sumbu koordinat
d) Gunakan turunan pertama untuk mencari titik-titik kritis dan untuk mengetahui tempat-
tempat grafik naik dan turun
e) Uji titik-titik kritis untuk maksimum dan minimum local
f) Gunakan turunan kedua untuk mengetahui tempat-tempat grafik cekung ke atas dan
cekung ke bawah juga untuk menlokasikan titik balik
g) Cari asimtot-asimtot
Langkah 2 gambarkan beberapa titik (semua titik kritis dan titik balik)
Langkah 3 sketsakan grafik

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 57


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

Contoh
Gambarkan grafik fungsi berikut dengan langkah-langkah terurut kemudian cek dengan
geogebra.
3𝑥 5 −20𝑥 3
1. 𝑓(𝑥) = 32
𝑥 2 −2𝑥+4
2. 𝑓(𝑥) = 𝑥−2
√𝑥(𝑥−5)2
3. 𝑓(𝑥) = 4

Teorema nilai rata-rata untuk turunan


Jika f kontinu pada selang terturup [a,b] dan terdiferensial pada tiap-tiap titik dalam (a,b)
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
maka paling sedikit terdapat satu bilangan c dalam (a,b) dimana = 𝑓′(𝑐) atau secara
𝑏−𝑎
setara dapat ditulis 𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎) = 𝑓′(𝑐)(𝑏 − 𝑎)

Contoh

1. Cari bilangan c yang dijamin oleh teorema nilai rata-rata untuk 𝑓(𝑥) = 2√𝑥 pada
[1,4]
2. Andaikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 𝑥 2 − 𝑥 + 1 pada [-1,2]. Cari semua bilangan c yang
memenuhi teorema nilai rata-rata

Latihan
1. Buat analisis seperti yang disarankan di atas dan kemudian sketsakan grafiknya.
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 4𝑥
(𝑥+2)2
b. 𝑔(𝑥) = 𝑥
𝑥2
c. ℎ(𝑥) = 𝑥 2 −4
2. Sketsakan sebuah grafik yang mungkin dari fungsi f yang mempunyai semua sifat
berikut.
a. f kontinu dimana-mana
b. f(2)=-3, f(6)=1
c. 𝑓 ′ (2) = 0, 𝑓 ′ (𝑥) > 0 untuk 𝑥 ≠ 2, 𝑓 ′ (6) = 3
d. 𝑓 ′′ (6) = 0, 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 untuk 2 < 𝑥 < 6, 𝑓 ′′ (𝑥) < 0 untuk 𝑥 > 6
3. Tentukan nilai c yang mungkin dan sketsakan grafik fungsi pada selang yang diberikan.
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 3𝑥 − 1; [−3,1]
𝑥3
b. 𝑔(𝑥) = ; [−2,2]
3
2/3
c. ℎ(𝑥) = 𝑥 ; [0,2]

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 58


MODUL KALKULUS LIMIT DAN DIFERENSIAL

DAFTAR PUSTAKA

Vanberg, Purcell, Rigdon. (2010). Kalkulus Jilid 1 Edisi Kesembilan (Terjemahan). Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Stewart, James. (2001). Kalkulus Jilid 1 Edisi Keempat (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

WIWIT DAMAYANTI LESTARI, M.PD 59

Anda mungkin juga menyukai