Anda di halaman 1dari 19

Kalkulus (Bahasa latin : calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang

ilmu matematika yang mencakup limit,turunan,aritmatika dan deret tak terhingga. Kalkulus adalah
ilmu yang mempelajari perubahan, sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk dan aljabar yang
mempelajari operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan. Kalkulus memiliki dua cabang
utama,kalkulus,diferensial dankalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar
kalkulus Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih
tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakanab alisis matematika.

BAB 0 PERSIAPAN
0.1.Bilangan Real
Dasar dari Kalkulus adalah system bilangan real dan sifat-sifatnya.
Beberapa system yang lebih sederhana yaitu :
Bilangan Bulat dan Rasional,Bilangan yang paling sederhana dari
semuanya adalah bilangan asli ( natural number ). 1,2,3,4,5,6, Dengan
bilangan asli kita dapat memperoleh bilangan bulat, yang terdiri dari bilangan
bulat posifit,nol,dan bilangan bulat negative (-3,-2,-1,0,1,2,3.).

Bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk ,dengan m dan n, bilangan bulat

serta n0, disebut bilangan rasional.,dan bilangan irasional ( bukan rasional ),


contohnya (2,3,5,7, dan banyak bilangan lainnya.),yang tidak dapat
dituliskan sebagai hasil bagi dari dua bilangan bulat.
Semua bilangan (Rasional dan Irasional) yang dapat mengukur panjang,beserta
negative dari bilangan-bilangan tersebut dan nol merupakan tinjauan dari
bilangan Real.
System Bilangan Real masih dapat di perluas lagi menjadi system
bilangan kompleks,bilangan ini berbentuk a+bi, di mana a dan b adalah
bilangan real dan i= -1. Bilangan kompleks ini akan jarang di gunakan pada
Kalkulus I.
Decimal berulang dan tak berulang, setiap bilangan rasional dapat
dituliskan sebagai decimal, karena sesuai definisi bilangan rasional selalau
dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat,jika kita membagi
pembilang dan penyebut, kita meperoleh decimal. Sebagai contoh
1/2 = 0,5
3/8 = 0,375 3/7 = 0,428571
Bilangan irasional juga dapat dinyatakan sebagai decimal. Sebagai
contoh
2 = 1,4142135623.,
= 3,1415926535
Bentuk decimal dari bilangan rasional bias memiliki akhir ( seperti
dalam 3/8= 0,375) atau bias juga berulang membentuk siklus teratur yang
berlangsung terus-menerus (seperti 3/11= 1,181818). Decimal berakhir dapat di
pandang sebagai decimal berulang dengan perulangan nol. Sebagai contoh,
3/8= 0,375 = 0,3750000. . . .

Jadi, setiap bilangan rasional dapat dituliskan sebagai decimal berulang. Dengan
kata lain, jika x adalah bilangan rasional,maka x dapat dituliskan sebagai sebuah
decimal berulang. Fakta luar biasanya adalah bahwa kebalikannya juga benar :
jika x dapat dituliskan sebagai decimal berulang maka x adalah bilangan
rasional.ini jelas terlihat dalam kasus decimal berakhir ( misalnya, 3,137=
3137/1000),dan mudah diperlihatkan untuk kasus decimal yang berulang terusmenerus.
Bentuk decimal dari bilangan irasional tidak berulang dalam siklus-siklus.
Sebaliknya suatu decimal tek berulang pasti menyatakan bilangan irasional.
Sehingga misalnya,
0,101001000100001
Pasti menyatakan suatu bilangan irasional.

0.2. Pertidaksamaan dan Nilai Mutlak


Dalam Kalkulus hampir sama pentingnya adalah gagasan-gagasan mengenai
penyelesaian pertidaksamaan ( misalnya, 3x-17 < 6 ). Menyelesaikan suatu
pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan real yang memuat
pertidaksamaan tersebut berlaku.
1. Interval
Istilah dan cara penulisan khusus yang terdapat pada pertidaksamaan
interval. Pertidaksamaan a < x < b , yang sebenarnya adalah dua
pertidaksamaan, a < x dan x < b, menunjukan intervalterbuka yang
terdiri dari semua bilangan antara a dan b, tidak termasuk titik-titik ujung
a dan b. Pertidaksamaan a x b b erarti
interval tertutup yang
berorespondensi, yang mencakup titik-titik ujung a dan b.

Penulisan Himpunan

Penulis Interval

{x ; a < x < b}

( a,b)

{x ; a x b}

[a,b]

{x ; a x < b}

[a,b)

{x ; a < x b}

(a,b]

{x ; x b}

(- ,b ]

{x ; x < b}

(-,b )

{x ; x a}

[ a, )

{x ; x > a}

( a, )

( -, )

Pertidaksamaan memiliki 3 persyaratan yaitu :


1. Suatu Pertidaksamaan jika ditambah atau dikurang pada kedua
ruasnya dengan bilangan yang sama diperoleh pertidaksamaan yang
ekivalen dengan pertidaksamaan semula.
2. Suatu pertidaksamaan jika di kali atau di bagi pada kedua ruasnya
dengan bilangan yang sama diperoleh pertidaksamaan yang ekivalen
dengan pertidaksamaan semula.
3. Suatu pertidaksamaan jika diklai atau dibagi pada kedua ruasnya
dengan bilangan negatif yang sama maka diperoleh persamaan
ekivalen dengan persamaan semula dengan tanda ketidaksamaan
dibalik.

Contoh : Selesaikan pertidaksamaan 2x-7 < 4x-2.


Penyelesaian :
2x-7 < 4x-2

2x < 4x+5 (tambahkan 7)


- 2x < 5

(dikali -4x)

X < -5/2

(kalikan dengan -1/2 )

2.Nilai Mutlak
Konsep nilai mutlak sangat berguna dalam kalkulus. Nilai mutlak suatu
bilangan real X. Sifat-sifat Nilai Mutlak tidak menimbulkan masalah
dalam proses perkalian dan pembagian, tetapi tidak begitu dalam proses
penambahan dan pengurangan.
Sifat-sifat Nilai Mutlak :
1. ab = ab
2. ( )/( ) =( a )/( b )
3. a + b =a+b
4. a - b= a -b

Pertidaksamaan yang melibatkan Nilai Mutlak


Peryataan-peryataan umum berikut yang berlaku ketika a > 0
x< a -a < x < a
x< a -a atau x > a
Notasi untuk akar Kuadrat :
2

Setiap bilangan positif mempunyai dua akar kuadrat. Misalnya, 2dari 9 adalah
3 dan -3. Kadang-kadang kita menyatakan dua bilangan ini sebagai 3. Untuk a
0, lambang , disebut akar kuadrat utama dari a, menyatakan akar kuadrat

tak negatif dari a. Jadi 9 = 3 dan 121 = 11. Adalah tidak benar menuliskan
16 = 4 karena 16 bermakna akar kuadrat taknegatif dari 16, yaitu 4.
Bilangan 7 mempunyai dua akar, yang dituliskan sebagai 7,tetapi 7
menyatakan bilangan real tunggal. Ingat saja ini 2 = 16. Mempunyai dua
penyelesaian, a = -4 dan a = 4, tetapi 16 = 4 .
Notasi untuk Akar :

Jika n genap dan a 0, lambang menyatakan akar teknegatif ke-n dari a.


Ketika n ganjil hanya terdapat satu akarreal ke-n dari a, dinyaatkan oleh
4
3
3

lambang . Jadi, 16 = 2, 27 = 3,dan 8 = -2

0.3.Sistem Koordinat Rektanguler

Dalam sebuah bidang, gambarkanlah dua garis real satu mendatar dan satu
tegak. Garis yang mendatar dinamakan sumbu-x dan garis yang tegak
dinamakan sumbu-y.
1. Rumus jarak
Rumus ini didasarkan pada Teorema Pythagoras, yang mengatakan jika a dan
b adalah panjang dari kedua kaki sebuah segitiga siku-siku dan c adalah sisi
miringnya, maka :
2 + 2 =

Jadi, Teorema Pythagoras diterapkan dan diambil akar kuadrat utama dari kedua
ruas maka diperoleh Rumus Jarak :
d (P,Q) = ( )2 + ( )2

2. Persamaan Lingkaran
Lingkaram adalah himpunan titik-titik yang terletak pada suatu jarak tetap (
jari-jari ) dari suatu titik tetap ( pusat ). Secara umum, lingkaran berjari-jari r
dan pusat ( h,k ) mempunyai persamaan :
( )2 + ( 2)2 = 2
Ini disebut persamaan baku sebuah lingkaran.
3. Rumus Titik Tengah
Tinjau dua titik P(x,y) dan Q(x,y) dengan x x dan y y. Jarak antara
x dan x adalah x-x.
Titik-tengah ruas garis yang menghubungkan P(x,y) dan Q(x,y) adalah

+ +

4. Bentuk Kemiringan Titik


Garis yang melalui titik (tetap) (x,y) dengan kemiringan m mempunyai
persamaan :

y-y = m (x-x)
ini disebut bentuk kemiringan-titik dari persamaan sebuah garis.
Setiap horisontal arsipnya berubah,koordinatnya 0, sedangkan setiap vertikal
arsipnya 0,koordinatnya berubah.
5. Bentuk kemiringan-perpotongan
Persamaan suatu garis dapat dinyatakan dalam bermacam bentuk. Misalkan
diberikan kemiringan m untuk suatu garis dan b perpotongan sumbu-y (artinya,
garis memotong sumbu-y di (o,b)). Dengan memilih (0,b) sebagai (x,y) dan
menerapkan bentuk kemiringan-titik diperoleh :
y- b = m (x 0 )
yang dapat ditulis-ulang sebagai
y = mx + b
yang belakangan ini disebut untuk kemiringan-perpotongan.
6. Persamaan Garis Tegak
Patut dicatat bahwa persamaan suatu garis mendaftar dapat dituliskan dalam
bentuk y = k.
Persamaan garis :
Garis Tegak : x = k
Garis mendaftar : y = k
Bentuk kemiringan-tiik:
y-y = m ( x - x )
Bentuk kemiringan perpotongan :
y=mx + b
Persamaan Linear umum :
Ax + By + C = 0
Bentuk Ax + By + C = 0,
A dan B tidak jeduanya 0
Yang disebut persamaan linear umum. Hanya perluh waktu yang singkat
untuk melihat bahwa persamaan sebarang garis dapat dibuat dalam bentuk ini.
Sebaliknya, grafik persamaan linear umum selalu berupa sebuah garis.
7. Garis-garis Sejajar
Secara ringkas kita menyatakan bahwa dua garis teak-tegak adalah sejajar jika
dan hanya jika keduanya mempunyai kemiringan yang sama dan perpotongan-y
berlainan. Dua garis tegak sejajar jika dan hanya jika keduanya adalah garisgaris yang berbeda.

8. Garis-garis Tegak Lurus


Dua garis tak-tegak saling tegak lurus jika dan hanya jika kemiringan keduanya
saling berkebalikan negatif. Untuk membangun bukti geometri bahwa dua garis
(taktegak) adalah tegak lurus jika dan hanya jika :
m= -1/m.

0.4. Grafik Persamaan

Grafik suatu persamaan dalam x dan y terdiri atas titik-titik dibidang yang
koordinat-koordinat (x,y)-nya memenuhi,persamaan,yakni, membuat suatu
identitas yang benar.

1. Prosedur Penggambaran Grafik


untuk menggambarkan suatu persamaan, misalnya y = 2x - x + 19. Dapat
mengikuti prosedur tiga-langkah sederhana yaitu ;
Langkah 1 : Dapatkan koordinat-koordinat beberapa titik yang memenuhi
persamaan.
Langkah 2 : Plotlah titik-titik tersebut pada bidang.
Langkah 3 : Hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah kurva mulus.

2. Kesimetrian Grafik
Jika bidang koordinat dilipat di sepanjang sumbu-y, kedua cabang grafik akan
berimpit. Misalnya (3,6) akan berimpit dengan (-3,6), (2,1) akan berimpit
dengan (-2,1) dean secara lebih umum (x,y). Secara aljabar ini berkorespondensi
dengan kenyataan bahwa penggatian x oleh x dalam persamaan y = 2 3
mengahisilkan persamaan yang setara.
Grafik simetri terhadap sumbuy jika,setiap kali (x,y) terletak pada grafik
maka (-x,y) juga terletak pada grafik itu. Demikian pula. Grafik simetri
terhadap sumbu-x jika, setiap kali (x,y) terletak pada grafik maka (x,-y) juga
terletak pada grafik itu.
Ada tiga pengajian sederhana dalam bentuk persamaan . grafik suaru persamaan
adalah :
1. Simetri terhadap sumbu-y jika penggantian x oleh x menghasilkan
persamaan yang setara.
2. Simetri terhadap sumbu-x jika penggangtian y oleh y menghasilkan
persamaan yang setara.
3. Simetri terhadap titik asal jika penggantian x oleh x oleh x dan y oleh
y menghasilkan persamaan yang setara.
3.

Perpotongan grafik

kerapkali perluh diketahui bahwa titik-titik potong antara dua grafik. Titik-titik
ini diperoleh dengan memecahkan kedua persamaan untuk grafik tersebut
secara simultan.

0.5. Fungsi dan Grafiknya


Konsep fungsi merupakan salah satu konsep paling mendasar dalam
matematika, dan konsep ini memainkan peranan yang sangat penting dalam
kalkulus.
Definisi : Sebuah fungsi f
adalah suatu aturan korespondensi yang
menghubungkan tiap obyek x dalam satu himpunan, yangdi sebut daerah asal
(domain), dengan sebuah nilai tunggal f (x) dari suatu himpunan kedua.
Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasil (range)
fungsi. (lihat Gambar 1 ).
Bayangkan suatu fungsi sebagai sebuah mesin yang mengambil sebagai
inputnya sebuah nilai x dan menghasilkan output f(x). (lihat Gambar 2. )

Gambar 1.
Gambar 2
Definisi ini tidak memberikan pembatasan pada himpunan-himpunan daerah
asal dan daerah hasil. Daerah asal mungkin dari himpunan orang dalam kelas
kalkulus. Sedangkan Daerah hasil berupa himpunan angka { A,B,C,D,F} yang
akan diberikan.
4. Notasi Fungsi untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal
seperti
f ( g dan F ). Maka f(x),yang dibaca f dari x atau f dari x , menunjukan
nilai yang diberikan oleh f kepada x . Jadi, jika f(x) = x 3 4, maka
f(2) = 2 - 4 = 4
f(a) = a - 4
f(a + h) = (a + h) - 4 = a + 32 h +32 + h - 4
Daerah asal dan daerah hasil untuk menyebutkan suatu fungsi secara
lengkap,kita harus menyatakan, selain aturan korespondensi daerah asal fungsi
tersebut. Miisalnya, jika F adalah fungsi yang didefinisikan oleh F(x) = 2 + 1
dengan daerah asal { -1.0,1,2,3} ( lihat gambar) :

Gambar 3
Maka daerah hasil adalah {1, 2, 5, 10,}. Aturan kprespondensi bersama dengan
daerah asal, menentukan daerah asli. Jika untuk sebuah fungsi daerah asal tidak
disebutkan, kita menganggap bahwa daerah asalnya adalah himpunan bilangan
real yang terbesar sehingga aturan fungsi ada maknanya. Ini disebut daerah
asal alami (natural domain). Bilangan yang seharusnya anda ingat untik
dikecualikan dari daerah asal alami adalah nilai-nilai yang akan menyebabkan
pembagian oleh nol atau akar kuadrat dar bilangan negatif.
Daerah asal dan daerah hasil untuk fungsi f dan g, diperlihatkan dalam tabel
berikut.
Fungsi
Daerah asal
Daerah hasil
F(x) = 2 - 2

semua bilangan real


2

g(x) = -1

{y : y - 2}

{ x : x 1 } {y : y 0}

Fungsi Genap dan Ganjil seringkali kita memperkirakan kesimetrian grafik


suatu fungsi dengan memeriksa rumus fungsi tersebut. Jika f(-x) = f(x) untuk
semua x, maka grafik simetri terhadap sumbu-y. Fungsi yang demikin disebut
fungsi genap. Jika
f(x) = -f(x) untuk semua x, grafik simetri terhadap titik asal. Fungsi demikian
disebut fungsi ganjil.
Dua Fungsi Khusus diantara fungsi-fungsi yang akan sering digunakan sebagai
contoh terdapat dua yang sangat khusus yaitu; fungsi nilai mutlak ( ), dan
fungsi bilangan bulat terbesar ( [] ). Fungsi-fungsi didefinisikan oleh
x= { x jika x 0 }
x= { -x jika x< 0 }
Dan [x] = bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x.
Fungsi nilai mutlak adalah genap,karena x = x. Sedangkan fungsi
bilangan bulat terbesar bukan fungsi genap ataupun ganjil.

0.6. Operasi pada fungsi


Seperti halnya dua bilangan a dan b dapat ditambahkan untuk
mengahsilkan sebuah bilangan baru a + b, demikian juga dua fungsi f dan g
dapat ditambahkan untuk menghasilkan fungsi baru
f + g . ini hanyalah satu dari beberpa operasi pada fungsi yang akan dijelaskan
dalam subbab ini.
Jumlah selisih,hasil kali,haisl bagi, dan pangkat. Fungsi-fungsi f dan g
dengan rumus-rumus
F(x) = x 3/ 2, g(x) = x
Dalam hal ini juga di bahas mengenai daerah asal tapi harus lebih hati-hati.
Bahwa x jelas berupa sebuah bilangan di mana f maupun g berlaku. Dengan
kata lain f + g adalah irisan (bagian bersama) dari daerah asal f dan g.

Fungsi-fungsi f g , f . g, dan f / g diperkenalkan dengan cara yang ternyata


sangat serupa. Dengan asumsi bahwa f dan g mempunyai daerah asli alami,
dari sini akan memperoleh
Rumus
(f + g) = f(g) + g(f) = x 3 /2 + x

Daerah asal
[0,)

(f g)(x) = f(x) g(x) = x 3 /2 - x


(f.g)(x) = f(x) . g(x) = x 3 / 2 x

[0,)
[0,)

(f /g) (x) = f(g) / g(x) = x 3 / 2x

[0,)

Kemudian, harus mengecualikan 0 dari daerah asal f / g unutk menghindari


pembagian oleh 0. Juga boleh memangkatkan suatu fungsi yang dimaksudkan
denga f adalah fungsi yang memberikan nilai [f(x)] pada x, jadi
g (x) = [g(x)] = (x) =x 3/2
ada satu pengecualian terhadap persetujuan pada eksopnen diatas yaitu jika
n = -1. Lambangkan 1kemudian cadangkan untuk fungsi invers.
Jadi, 1 bukan berarti 1/ f .

0.7. Fungsi trigonometri

Secara lebih umum dapat didefinisikan bahwa fungsi trigonometri


berdasarkan lingkaran satuan. Lingkaran satuan yang dapat dinyatakan dengan
C adalah lingkaran dengan jari-jari 1 dan pusat di titik asal; mempunyai
persamaan 2 + 2 = 1
Definisi fungsi sinus dan kosinus
Misalkan t bilangan real yang menentukan titik P(x,y) seperti ditunjukan diatas,
Maka :
Sin t = y
dan
cos t = x

1. Sifat-sifat dasar sinus dan kosinus


Beberapa kenyataan dapat dilihat dengan jelas dari definisi yang baru asaj
diberikan,karena x dan y dapat berupa sebarang bilangan real, daerah asal
untuk fungsi sinus maupun kosinus adalah 3. Kedua x dan y selalu berada
diantara -1 dan 1. Jadi daerah hasil untuk fungsi sinus dan kosinus adalah
interval [-1,1].Karena lingkaran satuan mempunyai keliling 2, nilai t dan
t + 2 menentukan titik P(x,y) yang sama. Jadi
Sin (t + 2) = sin t dan cos (t + 2) = cos t
Koordinat-x dari P dan P adalah sama dan koordinat-y hanya berbeda tanda,
yaitu
Sin (-t) = -sin t dan cos (-t) = cos t
Dengan perkataan lain,sinus adalah fungsi ganjil dan kosinus fungsi genap.
Berikut adalah sebuah identitas penting yang menghubungkan fungsi sinus dan
kosinus :
Sin2 t + cos 2 t = 1

2. Grafik Sinus dan Cosinus


t
0
/6
/4
/3
/2
2/3
3/4
5/6

Sin t
0

2/2
3/2
1
1/3/2
2/2

Cos t
0
3/2
2/2

0
-1/2
-2/2
-3/2
-1

Empat hal dapat diperhatikan dari grafik-grafik ini :


1.
Sin t dan cos t keduanya berkisar dari -1 sampai 1
2.
Kedua grafik berulang pada interval yang berdampingan disepanjang 2.
3.
Grafik y = sin t simetri terhadap titik-asal, dan y = cos t simetri terhadap
sumbu-y (jadi fungsi sinus adalah ganjil dan fungsi kosinus adalah
genap.)
4.
Grafik y = sin t sama seperti y = cos t, tetapi digeser /2 satuan kekanan.
3. Empat model trigonometri lainnya
Sebenarnya cukup menggunakan fungsi sinus dan konius saja,tetapi penting
juga untuk memperkenalkan empat fungsi trigonometri lainnya yaitu :
tangen,cotangen,secan, dan cosecan.
Tan t =
Sec t =

sin t

cos
1

cos

cot t =

cot
sin

cosec t =

sin

4. Hubungan terhadap Trigonometri Sudut


Sudut biasanya diukur dalam derajat atau dalam radian.
Derajat
Radian
0
0
30
/6
45
/4
60
/3
90
/2
120
2/3
135
3/4
150
5/6
180

360
2

Satu radian didefinisikan sebagai sudut yang berkorespondensi dengan busur


sepanjang 1 satuan lingkaran. Sudut yang berkorspondensi dengan satu putaran
penuh berukuran 360 tetapi hanya 2 radian. Secara setara, sudut lurus
berukuran 180 atau radian.
180 = radian 3,1415927 radian
Identitas trigonometri adalah benar untuk semua x dan y. kedua ruas
terdefinisi pada x dan y yang dipilih.
Identitas ganjil-genap
Identitas ko-fungsi
Sin (-x) = - sin x
sin (/2 x) = cos x
Cos (-x) = cos x
cos (/2 x) = sin x
Cos (-x) = - tan x
tan (/2 x) = cot x
Identitas Pythagoras
Identitas penambahan
2
2
sin (x + y) = sin x cos y + cos x sin y
Sin x + x =1
1 + 2 x = sec 2 x
cos (x + y) = cos x cos y sin x sin y
1 + 2 x = 2 x
tan(x + y) = tan x + tan y/1- tan x tan y
Identitas sudut ganda
Sin 2x = 2 sin x cos x
Cos 2x = 2 x sin2 x
2 2 x 1
1 2 2 x
Identitas jumlah
Sin x + sin y = 2 sin (x+y/2) cos (x-y/2)
Cos x + cos y = 2 cos (x+y/2 cos (x-y/2)
Identitas hasil kali
Sin x sin y = -1/2[cos(x + y) cos(x y)]
Cos x cos y = -1/2[cos(x + y) + cos(x y )]
Sin x cos y = -1/2[sin(x + y) + sin(x y)]
Identitas setengah sudut
Sin(x/2) = 1 cos x /2
Cos (x/2) = 1 cos /2
BAB 1 LIMIT
1.1 Pendahuluan Limit
1. Masalah yang mengarah kekonsep limit kkonsep limit adalah pusat dalam
masalah fisika,rekayasa, dan ilmu social. Secara mendasar pertanyaannya

adalah : apa yang terjadi pada fungsi f(x) ketika x semakin mendekati suatu
konstanta c? terdapat variasi tetapi gagasan dasarnya tetap sama untuk
banyak keadaan. Misalkan ketika sebuah benda maju secara teratur, kita
mengetahui posisinya pada sebarang waktuyang diberikan. Nyatakan posisi
pada saat t dengan s(t). seberapa cepat benda bergerak pada saat t = 1 ? kita
dapat menggunakan rumus jarak sama dengan laju kali waktu untuk
mecar kecepatan (laju perubahan posisi) pada sebarang interval waktu
dengan kata lain
Kecepatan = jarak/ waktu
Ini bisa disebut dengan kecepatan rata-rata pada interval tersebut
karena meski pun kecilnya jarak interval, kita tidak pernah mengetahui apakah
kecepatanya konstan pad interval ini.
2. Pemahaman secara intuisi
Fungsi yang ditentukan oleh rumus (f(x) = 3 -1 / x 1
Fungsi tersebut tidk terdefinisi pada x = 1 karena dititik ini f(x) berbentuk 0/0
yang tanpa makna. Namun kita masih dapat menanyakan apa yang terjadi pada
f(x) ketika x mendekati 1. Secara lebih tepat, apakah f(x) mendekati suatu
bilangan tertentu ketika x mendekati 1 ? untuk memperoleh jawabannya, kita
dapat melakukan tiga hal yaitu pertam dari beberapa nilai f(x) untuk mendekati
1, kemudian kita dapat menunjukan nilai-nilai ini melalui sebuah diagram
skematis dan dapat mensketsakan grafik y = f(x).
Definisi : makna limit secara Intuisi
Untuk mengatakan bahwa lim () = L, berarti bahwa ketika x dekat
tetapi berlainan dari c, maka f(x) dekat ke L.

Contoh : carilah lim 3 (4 5)

Penyelesaian : lim3 (4 5) = 4.3 5 = 7

3. Limit-limit satu sisi


Limit-limit satu sisi tidak ada pada setiap titik lompatan.
Definisi : limit kiri dan limit kanan
Untuk mengatakan bahwa lim () = Lberarti bahwa ketika x dekat tetapi
pada sebelah kanan c, maka f(x) dekat ke L. Demikian pula, untuk

mengatakan bahwa lim () = L berarti bahwa ketika x dekat tetapi pada


sebelah kiri c, maka f(x) adalah dekat ke-L.
Teorema A lim () = L jika dan hanya jika lim () = L dan
lim () = L

Seharusnya dua dari limit itu tidak ada meskipun salah satu dari limit-limit satu
sisi itu ada.

1.2 Pengkajian mendalam tentang Limit


1. Membuat definisi yang presisi
Tradisi dalam menggunakan huruf Yunani (epsilon) dan (delta)
Untuk menggantikan sebarang bilangan-bilangan positif (biasanya
kecil).dapat dikatakan bahwa x cukup dekat tetapi berlainan dengan c sama
saja dengan mengatakan bahwa untuk suatu , x terletak dalam interval
terbuka (c , c + ) dengan c dihilangkan. Barangkali cara terbaik untuk
mengatakan ini adalah dengan menuliskan
0 < x c<
Definisi pengertian presisi limit
Mengatakan bahwa lim () = L berarti bahwa untuk tiap
> 0 yang diberikan, terpadat > 0 yang berpandanan sedemikian rupa
sehingga f (x) L< asalkan bahwa 0 <x - c< ; yakni,
0 < x - c< f(x) - L<

1.3.1 Teorema Limit


Teorema A: Teorema imit Utama
Misalkan n bilangan buat positif, k konstanta,serta f dan g adalah fungi-fungsi
yang mempunyai limit di c. maka
1. lim =
2. lim = c
3. lim ( ) = lim ()
4. lim [ ( ) + ( )] = lim ( ) + lim ()

5. lim = f(x) g(x) lim () - lim ()


6. lim ( ). () = lim 1 ( ). lim ()
7. lim ()/()

lim ()

, asalkan lim ( ) 0

lim ()

8. lim [ ( )] = [lim ()

9. lim lim
(), asalkan lim ()> 0 ketika n genap

Teorema B : Teorema Substitusi

Jika f fungsi polynomial atau fungsi rasional, maka


lim ( ) = ()

Asalkan f(c) terdefinisi. Dalam kasus fungsi rasional, ini bemakna bahwa nilai
penyebut pada c tidal nol.
Teorema c :
Jika f(x) = g(x) untuk semua x di dalam suatu interval terbuka yang
mengandung bilangan c, terkecuali mungkin pada bilangan c sendiri, dan jika
lim () ada, maka lim () ada dan lim ().
Teorema D : Teorema Apit ( Squeeze Theorem)

Misalkan f,g dan h adalah fungsi yang memenuhi f(x) g(x) h(x) untuk
semua x dekat c, terkecuali mungkin pada c, Jika lim () = lim () =
L maka lim () = L.

Bukti (Fakultatif) misalkan diberikan > 0. Pilih sedemikian rupa sehingga


0 < | x c | < L - < f(x) < L +

Dan sedemikian rupa sehingga

0 < | x c | < L - < h(x) < L +

Pilih sedemikian rupa sehingga

0 < | x c | < L - < f(x) < L +

Misalkan = min (, , ). Maka :

0 < | x-c | < L - < f(x) g(x) h (x) < L +

Kita simpulkan bahwa lim () = L

1.3 Limit Melibatkan Fungsi Trigonometri


Teorema A Limit fungsi trigonometri
Untuk setiap bilangan real c di dalam daerah asal fungsi,
1.
2.
3.
4.
5.
6.

lim sin = sin


lim cos = cos
lim tan = tan
lim cot = cot
lim sec = sec
lim csc = csc

Teorema B Limit Trigonometri Khusus


1. lim0
2. lim
0

sin

1cos

=1

1.4 limit di tak hingga dan limit di tak-berhingga


1. Definisi Limit ketika x

Misalkan f terdefinisi [c, ) untuk suatu bilangan c, katakan bahwa lim =


jika untuk masing-masing > 0 terdapat bilangan M yang berpadanan
sedemikian rupa sehingga x < M |f(x) L | <
2. Definisi Limit ketika x

Misalkan terdefinisi pada (-,c] untuk suatu bilangan c, katakan bahwa


lim = jika untuk masing-masing > 0 terdapat bilangan M berpedanan
sedemikian rupa sehingga x < M |f(x) L | <
3. Definisi Limit Barisan

Misalkan an terdefinisi untuk semua bilangan asli yang lebih besar dari pada
atau sama dengan suatu bilangan c. Katakan bahwa lim an = L jika untuk
masing-masing > 0 terdapat bilangan M yang berpedanan sedemikian rupa
sehingga
n > M | an - L <

4. Definisi Limit tak hingga

Katakan bahwa lim ( ) = jika untuk masing-masing bilangan positif M


berpendanan > 0 sedemikian rupa sehingga
0 < x c < f(x) > M

1.5 Kontinuitas Fungsi

Definisi Kontinuitas di satu titik


Misalkan f terdefenisi pada suatu interval terbuka yang mengandung c.
Katakan bahwa f kontinu di c jika
lim ( ) = ()

Dengan definisi ini kita bermaksud mensyaratkan tiga hal :


(1). lim ( )

(2). F(c) ada 9 yakni, c berada dalam daerah asal f), dan
(3). lim = f(c)
()

Teorema A Kontinuitas Fungsi Polinomial dan rasional


Fungsi polinomial kontinu disetiap bilangan real C. Fungsi rasional kontinu
disetiap bilangan real c dalam daerah asal yaitu kecuali di mana penyebabnya
nol.
Teorema B Kontinuitas Fungsi Nilai Mutlak dan Fungsi Akar ke-n
Fungsi nilai mutlak adalah kontinu disetiap bilangan real c. Jika n ganjil,fungsi
akar ke-n kontinu disetiapbilanga real jika n genap, fungsi akar ke-n kontinu
disetiap bilangan real positif c.
Teorema C Kontinuitas di dalam Operasi Fungsi

Jika f dan g kontinu c, maka demikia juga kf, f + g, f g, f . g, f/g (asalkan g (c)
0),f dan (asalkan f(c) > 0 jika n genap)

Teorema D Kontinuitas fungsi-fungsi Trigonometri


Fungsi sinus dan kosinus kontinu di setiap bilangan real c. Fungsi tan x, cot x,
sec x, dan csc x kontinu di setiap bilangan real c dalam daerah asalnya.

Teorema E Teorema Limit komposit


Jika lim ( ) = dan f kontinu di L,maka
lim ( ) = (lim ( ) = ()

Khususnya, jika g kontinu di c dan f kontinu di g (c), maka berfungsi komposit


f g.
Teorema F Teorema Nilai Antara
Misalkan f fungsi yang terdefinisi pada [a,b] dan misalkan W bilangan antara
f(a) dan f(b). Jika kontinu pada [a.b], maka terdapat paling sedikit sebuah
bilangan c diantara a dan b sedemikian rupa sehingga f(c) = W.

Anda mungkin juga menyukai